BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus membahas mengenai kondisi awal peserta didik termasuk di dalamnya minat belajar dan hasil belajar pembelajaran matematika sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education. Selanjutnya pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education Deskripsi Prasiklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III B dengan jumlah 21 peserta didik pada pembelajaran matematika dengan standar kompetensi 5. menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 5.1 menghitung keliling persegi dan persegi panjang dan 5.2 menghitung luas persegi dan persegi panjang. Mata pelajaran matematika diampu oleh wali kelas III B yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd. Beliau mengampu semua mata pelajaran di kelas III B kecuali mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan oleh guru lain, antara lain bahasa inggris, olahraga, dan agama. Ibu Enix merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, beliau menempuh pendidikan sebagai seorang guru SD sehingga dalam hal kinerjanya sebagai seorang guru beliau cukup berkompeten dalam bidangnya tersebut. 52

2 53 Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi dilaksanakan pada tanggal 15 maret 2016 yang dilakukan di kelas III B. Berdasarkan pengamatan ditemukan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran. Permasalahan ini muncul karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu dari guru dan peserta didik sendiri. Salah satu masalah yang muncul yaitu kurangnya minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran matematika yang dapat dilihat dari antusiasme peserta didik dalam pembelajaran yang terlihat dari karekteristik peserta didik yang bicara sendiri ketika pembelajaran, tidak memperhatikan pembelajaran dan melamun. Selain itu, guru juga masih menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode ceramah, sehingga hasil belajar peserta didik kurang maksimal. Dengan kata lain, rendahnya hasil belajar disebabkan karena guru masih banyak melaksanakan pembelajaran matematika yang kurang memberikan keterlibatan peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran, serta kurangnya media bagi peserta didik untuk menemukan secara mandiri pengetahuannya dalam proses berpikirnya. Pembelajaran yang diterapkan guru masih berpusat pada guru atau lebih memposisikan guru sebagai subjek dalam pembelajaran dan peserta didik sebagai objek pasif yang hanya menerima penjelasan guru dalam pembelajaran. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang yang terjadi menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif sehingga peserta didik merasa kesulitan dalam memahami dan menyerap materi pelajaran matematika, peserta didik cenderung bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga minat belajar matematika peserta didik pun menjadi kurang atau rendah. Kondisi yang demikian berdampak pada perolehan hasil belajar mata pelajaran matematika yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65). Batas nilai KKM 65 merupakan KKM dari SDN Tlogo Kabupaten Semarang yang telah ditentukan oleh guru kelas. Minat Belajar Matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data prasiklus yang

3 54 dilakukan oleh guru. Data minat belajar matematika tabel 4.1 dan gambar 4.1 sebagai berikut. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kategori Minat Belajar Matematika Prasiklus No Kategori Interval Frekuensi Persentase 1 Sangat Rendah % 2 Rendah ,7% 3 Tinggi ,8% 4 Sangat Tinggi ,5% Jumlah % Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi kategori minat belajar matematika dapat dikatakan bahwa minat peserta didik pada mata pelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang masih mendapat kategori rendah. Sebanyak 14 peserta didik dari total keseluruhan 21 peserta didik memiliki minat belajar pada kategori rendah dalam mata pelajaran matematika, hanya ada 5 peserta didik yang memiliki minat belajar matematika pada kategori tinggi dan 2 peserta didik yang memiliki minat belajar matematika pada kategori sangat tinggi. Dari tabel tersebut diketahui perolehan persentase minat belajar peserta didik pada matematika yang berkategori sangat rendah sebesar 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori rendah sebesar 66,7% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori tinggi sebesar 23,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, dan kategori sangat tinggi sebesar 9,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam gambar 4.1 sebagai berikut:

4 55 Jumlah Peserta Didik ,7% 23,8% 0% 9,5% Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Kategori Minat Belajar Gambar 4.1 Diagram Batang Kategori Minat Belajar Matematika Prasiklus Sedangkan hasil belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan tengah semester II mata pelajaran matematika kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika Prasiklus No Skor Frekuensi Persentase ,3% ,5% ,8% ,8% ,8% ,5% ,3% Jumlah %

5 56 Berdasarkan tabel 4.2 distribusi frekuensi nilai prasiklus mata pelajaran matematika dapat dikatakan hasil belajar yang diperoleh peserta didik pada mata pelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65), sebagian besar peserta didik masih memperoleh nilai di bawah KKM 65. Sebanyak 13 peserta didik dari total keseluruhan 21 peserta didik masih belum tuntas dalam mata pelajaran matematika, hanya ada 8 peserta didik yang berhasil tuntas dengan perolehan nilai melebihi KKM 65. Dari tabel tersebut diketahui perolehan nilai peserta didik pada rentang nilai antara sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 14,3% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai antara sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 9,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai antara sejumlah 5 peserta didik dengan persentase 23,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai antara sejumlah 5 peserta didik dengan persentase 23,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai antara sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 4,8%, rentang nilai antara sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 9,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik, dan rentang nilai di atas 90 sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 14,3% dari jumlah keseluruhan peserta didik dari jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan tabel 4.2 dapat digambarkan dalam gambar 4.2 sebagai berikut:

6 57 6 Jumlah Peserta Didik ,8% 23,8% 14,3% 14,3% 9,5% 9,5% 4,8% Rentang Nilai Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Mata Pelajaran Matematika Prasiklus Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65) data nilai hasil belajar pada kondisi sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.3 sebagai berikut. Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas ,1% 2 Tidak Tuntas < ,9% Jumlah % Nilai Rata-Rata 62,1 Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 31 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Perolehan hasil belajar matematika sebelum adanya tindakan/prasiklus yang didapat oleh peserta didik masih banyak yang di bawah dari KKM. Ini artinya bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah. Hal ini

7 58 dapat terlihat bahwa hanya 8 peserta didik dari 21 peserta didik yang telah tuntas atau hanya 38,1% dari keseluruhan peserta didik. Sedangkan untuk peserta didik yang belum tuntas mencapai 13 peserta didik atau 61,9% dari keseluruhan peserta didik. Dari daftar nilai pada prasiklus nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 95 dan nilai terendah 31 dengan nilai rata-rata hanya 62,1. Ketuntasan hasil belajar prasiklus dapat dilihat dalam gambar 4.3 sebagai berikut. 61,9% 38,1% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus Berdasarkan minat dan hasil belajar metematika yang masih rendah, dibuktikan dengan angket minat belajar dan nilai prasiklus mata pelajaran matematika semester II peserta didik kelas III SD N Tlogo Kabupaten Semarang maka peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran matematika dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu Media Geoboard dan benda manipulatif, sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II Deskripsi Siklus I Pada deskripsi siklus I ini akan membahas tentang perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan hasil tindakan yang telah dilakukan serta refleksi (reflecting) pada siklus I.

8 59 Kegiatan pembelajaran pada siklus I dibagi menjadi tiga kali pertemuan, dimana setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti berkolaborasi dengan guru sebelum melakukan tindakan kepada peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Kegiatan yang meliputi tahap perencanaan yaitu penyusunan RPP, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I dan segala sesuatu yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran termasuk tes evaluasi siklus I yang akan dilakukan setiap pertemuan pada akhir siklus. Adapun tindakan yang dilakukan dalam pertemuan pertama, kedua dan ketiga diuraikan sebagai berikut. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 21 maret Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti menyiapkan media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan Realistic mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dengan Kompetensi Dasar 5.1. menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) Menentukan cara menghitung keliling persegi dan persegi panjang (2) Menghitung keliling daerah persegi dan persegi panjang (3) menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan guru kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama ialah: (1) melalui diskusi kelompok dan penemuan terbimbing tentang

9 60 keliling persegi dan persegi panjang dengan tanggung jawab, peserta didik dapat menentukan cara menghitung keliling persegi dan persegi panjang (2) melalui diskusi kelompok tentang keliling persegi dan persegi panjang dengan teliti, peserta didik dapat menghitung keliling persegi dan persegi panjang, (3) melalui penugasan dan penjelasan tentang keliling persegi dan persegi panjang dengan penuh perhatian, peserta didik dapat menggambar persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan adalah media geoboard atau papan berpaku, karet, serta benda manipulatif yang ada di dalam kelas. Selain itu peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. b. Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Jika pertemuan pertama membahas tentang cara menghitung keliling persegi dan persegi panjang, menghitung persegi dan persegi panjang, serta membuat bangun persegi dan persegi panjang, maka dalam pembelajaran pada pertemuan kedua adalah materi tentang membandingkan keliling persegi dari yang terkecil ke yang terbesar ataupun sebaliknya dengan cara menghitung terlebih dahulu keliling masing-masing bangun. Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti menyiapkan media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan Realistic mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dengan Kompetensi Dasar 5.1. menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama adalah membandingkan dan mengurutkan keliling persegi dan

10 61 persegi panjang. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan guru kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua adalah melalui penugasan tentang keliling persegi dan persegi panjang dengan tekun, peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan keliling persegi dan persegi panjang. Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan adalah media geoboard atau papan berpaku, karet, serta benda manipulatif berupa kertas lipat berbentuk persegi dan persegi panjang yang telah disiapka. Selain itu peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. c. Pertemuan Ketiga Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 maret Pada pembelajaran siklus I pertemuan ketiga ini digunakan untuk pelaksanaan tes. Tes berupa angket mengenai minat belajar matematika yang telah dilakukan peserta didik dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif serta berupa tes evaluasi siklus I, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Materi yang diteskan ialah materi yang telah dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua mengenai keliling persegi dan persegi panjang. Penyusunan angket minat dan soal evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Enix Haryadi. Adapun soal minat belajar berjumlah 25 berupa skala likert dan soal evaluasi yang diujikan pada siklus I berjumlah 15 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar angket minat belajar matematika yang terdiri dari 25 pernyataan dan lembar soal evaluasi yang terdiri dari 15 soal berbentuk pilihan ganda untuk 21 peserta didik kelas III B yang akan mengikuti tes. Sebelum mengadakan tes

11 62 evaluasi guru mengulang materi tentang keliling persegi dan persegi panjang yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes minat belajar dan tes evaluasi selama 60 menit Tahap Tindakan dan Hasil Tindakan Pada Sub bab ini akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan penelitian yaitu proses pembelajaran dan hasil tindakan siklus I. Rincian pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut : a. Proses Tindakan Proses tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Uraian proses pelaksanaan tindakan sebagai berikut : 1. Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 maret 2016 pukul WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu berjudul Aku Tahu Aku Siap dan menyiapkan alat tulis masing-masing. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang benda-benda yang ada di kelas yang berbentuk persegi dan persegi panjang. Guru memberikan pertanyaan disekitar kita banyak sekali benda. Coba sebutkan benda-benda yang ada di kelasmu!. Dari berbagai jawaban peserta didik, guru kemudian mengajukan pertanyaan selanjutnya, misalnya papan tulis ini bentuknya apa?, Ubin bentuknya apa?. Selanjutnya guru menuliskan judul pembelajaran yang akan peserta didik pelajari yaitu keliling persegi dan persegi panjang. Setelah itu guru menyampaikan tujuan

12 63 pembelajaran keliling persegi dan persegi panjang yaitu menemukan cara menghitung keliling persegi dan persegi panjang, peserta didik dapat menghitung keliling persegi dan persegi panjang, dan peserta didik dapat menggambarkan dan membuat persegi dan persegi panjang dengan keliling tertentu. Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru memberikan pertanyaan secara klasikal kepada peserta didik kelas III B dengan menunjukkan kertas lipat yang berbentuk persegi dan persegi panjang Apa ciri-ciri bangun persegi, apa ciri-ciri bangun persegi panjang?. Guru kemudian meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan. Peserta didik menjawab bahwa bangun persegi memiliki 4 sisi yang sama panjang, sedangkan persegi panjang memiliki 4 sisi tetapi hanya sisi yang berhadapan yang sama panjang. Setelah pertanyaan dijawab, guru memberikan pertanyaan lagi Keliling itu apa?. Beberapa peserta didik menjawab bahwa keliling adalah putaran, ada juga yang menjawab bahwa keliling adalah jumlah semua sisinya. Setelah itu perwakilan peserta didik maju untuk menunjukkan yang mana keliling sebuah papan tulis. Pada kegiatan elaborasi, peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok kecil yang setiap kelompoknya beranggotakan 3-4 peserta didik. Setiap kelompok mendapatkan media geoboard atau papan berpaku dan karet warna warni. Peserta didik kemudian diberi penjelasan tentang bagaimana cara menggunakan media geoboard. Setelah peserta didik mencoba menggunakannya, peserta didik diajak untuk melakukan permainan membuat sebuah persegi dan persegi panjang dengan ukuran tertentu. Pertama guru mendikte peserta didik untuk membuat persegi dengan ukuran 6 x 6 satuan. Setelah itu, guru mendikte peserta didik untuk membuat persegi panjang dengan ukuran 8 x 3 satuan. Selanjutnya peserta didik dalam kelompok mencoba membuat persegi dan persegi panjang bersama-sama. Guru kemudian membagikan LKK pada setiap kelompok yang di dalamnya terdapat permasalahan kontekstual. Permasalahan kontekstual yang pertama misalnya Adel ingin membuat vigura foto yang berbentuk persegi dari kardus. Jika panjang sisi vigura adalah 7 cm, maka berapa keliling vigura tersebut?, dan

13 64 permasalahan kontekstual yang kedua misalnya Pak Jarwo memiliki sebidang tanah yang panjangnya 8 meter dan lebar 3 meter. Tanah tersebut akan dipagari secara mengeliling dengan menggunakan bambu. Berapa panjang bambu yang harus disediakan Pak Jarwo untuk memagari tanahnya?. Peserta didik kemudian diberi waktu untuk membaca dan memahami permasalahan kontekstual satu per satu bersama kelompoknya. Setelah itu guru menjelaskan kepada peserta didik yang belum memahami masalah kontekstual. Guru memberikan pertanyaan penggiring mengenai permasalahan kontekstual apa yang ingin Adel buat?, berapa panjang sisi vigura?, yang ditanyakan apa?. Untuk mengerjakannya peserta didik diingatkan oleh guru bahwa keliling adalah jumlah semua sisi bangun datar. Setelah semua peserta didik mengerti permasalahan kontekstual yang telah diberikan, peserta didik bersama kelompoknya diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara peserta didik sendiri. Disini guru hanya membimbing dan mendampingi serta memfasilitasi diskusi kelompok. Dan ketika setiap kelompok telah selesai menyelesaikan masalah, perwakilan setiap kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan membandingkan dan mendiskusikannya dengan kelompok lain. Peserta didik dibantu guru membuat kesepakatan kelas penyelesaian permasalahan kontekstual LKK bagaimana cara menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti. Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran. Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari peserta didik di rumah yaitu mempelajari keliling persegi dan persegi panjang. Guru juga mengingatkan peserta didik untuk membawa lem untuk pertemuan selanjutnya dan pembelajaran diakhiri dengan salam.

14 65 2. Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 maret 2016 pukul WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu berjudul Keliling Persegi dan Persegi Panjang dan menyiapkan alat tulis masing-masing. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang pembelajaran sebelumnya. Guru bertanya pertemuan kemarin belajar tentang apa?, Peserta didik menjawab keliling persegi dan persegi panjang. Guru memberi pertanyaan berikutnya bagaimana cara menghitung keliling persegi?, bagaimana cara menghitung keliling persegi panjang?, kemudian peserta didik menjawab keliling persegi sama dengan empat dikali sisi (4 x s), sedangkan keliling persegi panjang = 2 x ( p + l ). Guru kemudian menuliskan judul bahwa pembelajaran pertemuan kedua masih membahas tentang keliling persegi dan persegi panjang. Tujuannya mempelajari materi tersebut pada pertemuan kedua adalah agar peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan keliling persegi dan persegi panjang dari yang kecil ke yang lebih besar atau sebalinya. Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok menjadi 6 kelompok kecil yang setiap kelompoknya terdiri dari 3-4 peserta didik. Setelah semua peserta didik berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan duduk dengan rapi, guru bertanya jawab dengan peserta didik menggunakan gambar rumah / gedung dari kertas lipat yang telah dibuat guru. Guru bertanya gambar apa ini?,

15 66 Dari gambar ini ada bangun apa saja?. Peserta didik menjawab bangun persegi, persegi panjang, dan bangun segitiga. Pada kegiatan elaborasi, setiap kelompok dibagikan beberapa kertas lipat yang berbentuk bangun datar dan menyiapkan lem yang telah dibawa dari rumah. Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja kelompok yang didalamnya terdapat permasalahan kontekstual yaitu Nobita, Sizuka, Giant, Suneo akan membuat rumah, mereka meminta tolong kepada doraemon, tetapi ternyata kantong ajaib Doraemon sedang diperbaiki karena rusak. Oleh karena itu Doraemon meminta anak-anak kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang untuk membuat sebuah rumah. Setiap peserta didik memhami masalah kontekstual dengan membaca LKK. Kemudian guru menjelaskan masalah kontekstual yang tidak di mengerti peserta didik. Guru menjelaskan bahwa anak-anak diminta untuk membuat sebuah rumah dari kertas lipat yang telah dibagikan dengan cara menempelkannya pada kertas yang telah disediakan guru. Setelah selesai menempelkan semua bangun datar, peserta didik diminta untuk mengukur bangun datar dengan menggunakan penggaris dan menuliskan berapa ukuran persegi dan persegi panjang. Peserta didik juga diminta untuk mengukur keliling persegi dan persegi panjang yang ada pada gambar rumah. Setelah peserta didik dalam kelompok bekerja sama dalam menyelesaikan masalah kontekstual, perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan membandingkan dengan hasil kerja kelompok yang lain. Peserta didik kemudian dibantu oleh guru membuat kesepakatan cara penyelesaian masalah yang mudah dan tepat. Selanjutnya pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti. Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran. Peserta didik diminta utuk mengerjakan soal di ada di buku pelajaran matematika. Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru memberikan

16 67 tugas rumah yaitu mempelajari keliling persegi dan persegi panjang. Pembelajaran kemudian diakhiri dengan salam. 3. Pertemuan Ketiga Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Maret 2016 pukul WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga ini guru melaksanakan kegiatan tes minat belajar dan tes evaluasi siklus I. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara guru dan peserta didik mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang keliling persegi dan persegi panjang bagaimana rumus keliling persegi dan persegi panjang?. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh peserta didik. Setelah semua peserta didik sudah paham tentang materi yang diajarkan guru, mengadakan tes evaluasi selama 35 menit. Peserta didik mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Peserta didik kemudian mengumpulkan hasil pekerjaannya di depan dan kembali ketempat duduk masing-masing. Setelah itu guru membagikan lembar angket minat belajar, tetapi sebelum peserta didik mengerjakannya guru memberikan penjelasan bahwa angket minat ini digunakan untuk mengukur minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika yang mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Selanjutnya peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya kembali di meja guru. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu tentang luas persegi dan persegi panjang. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.

17 68 b. Hasil Tindakan Hasil tindakan penelitian siklus I berupa kategori minat belajar peserta didik dan nilai hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Nilai minat belajar peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang didapat dari lembar angket minat belajar matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus I. Pengambilan kategori dilakukan melalui tes minat belajar yang dikerjakan peserta didik pada pertemuan ketiga siklus I. Berikut disajikan tabel 4.4 yaitu tabel distribusi frekuensi kategori minat belajar matematika siklus I peserta didik semester II di kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Minat Belajar Matematika Siklus I No Kategori Interval Frekuensi Persentase 1 Sangat Rendah % 2 Rendah ,6% 3 Tinggi ,6% 4 Sangat Tinggi ,8% Jumlah % Berdasarkan tabel 4.4 distribusi frekuensi kategori minat belajar matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo semester II tahun pelajaran 2015/2016 siklus I, dapat dikatakan bahwa minat peserta didik pada mata pelajaran matematika sudah mulai membaik dari sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang kategori minat belajarnya meningkat. Terlihat dari tidak adanya peserta didik yang memiliki minat belajar pada kategori sangat rendah dalam mata pelajaran matematika dan hanya 6 peserta didik dari total keseluruhan 21 peserta didik yang memiliki minat belajar matematika pada kategori rendah. Sebanyak 10 peserta didik yang memiliki minat belajar

18 69 matematika pada kategori tinggi dan 5 peserta didik yang memiliki minat belajar sangat tinggi. Dari tabel tersebut diketahui perolehan kategori minat belajar peserta didik pada kategori sangat rendah sejumlah 0% peserta didik, kategori rendah sejumlah 28,6% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori tinggi sejumlah 47,6% dari jumlah keseluruhan peserta didik, dan kategori sangat tinggi sejumlah 23,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Persentase minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika kategori tinggi dan sangat tinggi (interval 70) mencapai 71,4%. Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan dalam gambar 4.4 sebagai berikut: Jumlah Peserta Didik ,6% 47,6% 23,8% 0 0% Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Kategori Minat Belajar Gambar 4.4 Diagram Batang Kategori Minat Belajar Matematika Siklus I Sedangkan hasil belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang setelah siklus I diperoleh dari data tes siklus I yang dilakukan peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.5 berikut ini.

19 70 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika Siklus I No Skor Frekuensi Persentase ,8% ,8% ,8% ,5% ,3% ,3% ,5% Jumlah % Berdasarkan tabel 4.5 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran matematika, dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika peserta diidk kelas III B mengalami peningkatan dari kondisi sebelum tindakan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya perolehan nilai rata-rata peserta didik. Hasil belajar matematika pada siklus I peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada rentang nilai sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 4,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 4,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 1 peserta didik dengan persentase 4,8% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 6 peserta didik dengan persentase 28,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 14,3% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 7 peserta didik dengan persentase 33,3% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 2 peserta didik dengan persentase 9,5% dari jumlah keseluruhan peserta didik.

20 Jumlah Peserta Didik ,3% 28,5% 14,3% 9,5% 4,8% 4,8% 4,8% Persentase Rentang Nilai Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Nilai Mata Pelajaran Matematika Siklus I Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65) data nilai hasil belajar pada kondisi sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas ,1% 2 Tidak Tuntas < ,9% Jumlah % Nilai Rata-Rata 71,7 Nilai Tertinggi 93 Nilai Terendah 33 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 diketahui nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif yaitu 93,

21 72 sementara nilai terendah yang diperoleh peserta didik adalah 33 yang semula pada kondisi sebelum tindakan hanya 31. Nilai rata-rata peserta didik mencapai 71,7 (daftar nilai peserta didik terlampir). Perolehan hasil belajar matematika siklus I yang didapat oleh peserta didik sudah mulai meningkat. Hal ini dapat terlihat bahwa hanya 9 peserta didik dari 21 peserta didik yang tidak tuntas atau hanya 42,9% dari keseluruhan peserta didik yang sebelumnya sebanyak 13 peserta didik yang tidak tuntas. Sedangkan untuk peserta didik yang tuntas mencapai 12 peserta didik atau 57,1% dari keseluruhan peserta didik yang sebelumnya hanya sebanyak 8 peserta didik yang tuntas. Ketuntasan hasil belajar siklus I dapat dilihat dalam gambar 4.6 sebagai berikut. 42,9% 57,1% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Berdasarkan hasil pembelajaran dari siklus I mata pelajaran matematika semester II peserta didik SDN Tlogo Kabupaten Semarang maka peneliti merasa perlu melakukan siklus II dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu Media Geoboard dan benda manipulatif, sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika sehingga 90% minat belajar peserta didik mencapai kategori tinggi secara individual, tingkat ketuntasan hasil belajar mencapai 90% dan nilai rata-rata hasil belajar mencapai 80.

22 Tahap Observasi/Pengamatan Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I berupa hasil lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas peserta didik. Untuk mengukur keberhasilan pengimplementasian peendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi guru maupun peserta didik diisi oleh Bapak Sugito pada siklus I pertemuan pertama dan kedua. a. Hasil Observasi Pertemuan 1 Hasil pengamatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 1 yang diterapkan oleh guru dan peserta didik belum terlaksana dengan baik. Hal ini terlihat dari tabel 4.7 lembar observasi guru dan tabel 4.8 lembar observasi peserta didik siklus I pertemuan 1 sebagai berikut. No Tabel 4.7 Analisis Data Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 Aspek 1 a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media pembelajaran. Rata-Rata Skor 2.0 b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran a. Memberikan masalah kontekstual 2.5 b. Menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik. 4.0 c. Memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik sendiri. 2.3 d. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi a. Membimbing membuat kesimpulan. 2.7 b. Tindak lanjut 2,7 Rata-Rata Keseluruhan 2,7

23 74 Berdasarkan hasil tabel 4.7 akan dijelaskan mengenai hasil observasi guru pada siklus I pertemuan 1. Dari lembar observasi guru dapat diuraikan beberapa kekurangan yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan pendekatan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard. Pada lembar observasi guru masih ada 6 aspek yang masih rata-rata skor dibawah 3.0 yang artinya guru melakukan aspek dengan tidak baik, diantaranya adalah aktivitas guru dalam menyiapkan sarana dan prasarana serta media pembelajaran dengan rata-rata skor 2.0, memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan rata-rata skor 2.0, memberikan masalah kontekstual dengan rata-rata skor 2.5, memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik sendiri dengan rata-rata skor 2.3, dan membimbing membuat kesimpulan serta melakukan tindak lanjut dengan rata-rata skor masingmasing 2.7. Hal ini disebabkan guru masih canggung dalam mengimplementasikan pendekatan yang baru. Sedangkan untuk aspek yang ratarata skornya mencapai angka 3.0 atau aspek yang dilakukan guru dengan baik hanya 2 aspek, diantaranya adalah aktivitas guru dalam menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik dengan rata-rata skor mencapai 4.0 dan aktivitas guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dengan rata-rata skor 3.0. Dari jumlah rata-rata skor tersebut maka dapat diperoleh rata-rata keseluruhan aktivitas guru yaitu 2.7 yang artinya guru belum melakukan aktivitas secara baik dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard. Pengamatan observer pada aktivitas peserta didik dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 1 juga belum terlihat baik. Hal ini terlihat pada tabel 4.8 sebagai berikut.

24 75 Tabel 4.8 Analisis Data Observasi Peserta Didik Siklus I Pertemuan 1 No Aspek Rata-Rata Skor 1 a. Siap untuk mengikuti pembelajaran a. Memahami masalah kontekstual. 3.0 b. Menyelesaikan permasalahan kontekstual. 1.7 c. Melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari soal dalam kelompok atau kelas. 3 a. Membuat kesimpulan. 2.0 b. Membuat rangkuman. 1.0 c. Melakukan refleksi Rata-Rata Keseluruhan 1.9 Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa banyak aspek yang tidak dilakukan peserta didik dengan baik yang terlihat pada lembar observasi peserta didik. Hampir semua aspek yang peserta didik memiliki rata-rata skor dibawah 3.0 diantaranya adalah kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dengan ratarata skor skor 2.0. Ini disebabkan karena guru juga belum mempersiapkan dengan baik peserta didiknya ketika akan mengikuti pembelajaran. Selain itu pesderta didik juga belum menyelesaikan permasalahan kontekstual dengan baik. Terlihat dari rata-rata skor yang hanya 1.7. Ini disebabkan masih ada peserta didik yang belum menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri dan masih banyak yang melihat pekerjaan kelompok lain. Beberapa aspek lainnya yang belum dilakukan peserta didik dengan baik yaitu aktivitas peserta didik dalam melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari dalam kelompok atau kelas dengan skor 2.3, membuat kesimpulan dengan rata-rata skor 2.0, membuat rangkuman dan melakukan refleksi dengan masing-masing rata-rata skor hanya 1.0. Ini disebabkan karena peserta didik belum berani mengemukakan ide/gagasan untuk menyelesaikan masalah di dalam kelompok maupun kelompok lain dan juga. Dalam siklus I pertemuan 1 ini, peserta didik belum melakukan aktivitas

25 76 pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, terlihat dari rata-rata aktivitas peserta didik yaitu 1.9. Proses pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 1 belum dilakukan secara maksimal karena guru dan peserta didik masih baru atau belum terbiasa dalam menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif sehingga dalam kegiatan pembelajarannya masih merasa kesulitan b. Hasil Observasi Pertemuan 2 Hasil pengamatan dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 2 merupakan perbaikan dari siklus I pertemuan 1. Tabel 4.9 Analisis Data Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 No Aspek Rata-Rata Skor 1 a. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta media pembelajaran. 3.0 b. Memberikan apersepsi dan tujuan pembelajaran a. Memberikan masalah kontekstual 2.5 b. Menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik. 4.0 c. Memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik sendiri. d. Memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi a. Membimbing membuat kesimpulan. 3.3 b. Tindak lanjut Rata-Rata Keseluruhan 3.5

26 77 Berdasarkan tabel 4.9 lembar observasi guru siklus I pertemuan II dapat dilihat bahwa aktivitas guru mulai membaik meskipun belum sepenuhnya. Terlihat masih ada 2 aspek yang rata-rata skornya 2.5 diantaranya aktivitas guru dalam menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran serta aktivitas guru dalam memberikan masalah kontekstual. Hal ini dikarenakan guru terlalu terburuburu melakukan pembukaan pembelajaran. Selain 2 aspek itu, ada 5 aspek yang rata-rata skornya 3.0 yang artinya guru melakukan aktivitas pembelajaran dengan baik. Adapun aspek tersebut adalah aktivitas guru dalam menyiapkan sarana dan prasarana serta media pembelajaran dengan rata-rata skor 3.0, menjelaskan masalah yang belum dipahami peserta didik dengan rata-rata skor 4.0, memberikan kesempatan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual sesuai dengan cara peserta didik sendiri dengan rata-rata skor 3.0, memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dengan rata-rata skor 3.6, aktivitas guru dalam membimbing membuat kesimpulan dengan rata-rata skor 3.3, dan aktivitas guru dalam melakukan tindak lanjut dengan rata-rata skor 3.0. Dari perolehan rata-rata skor tiap aspeknya, maka dapat diperoleh skor dari aktivitas guru secara keseluruhan pada siklus I pertemuan 2 yaitu 3.5. Aktivitas guru siklus I pertemuan 2 mengalami kemajuan dari aktivitas guru siklus I pertemuan 1 sebelumnya. Pengamatan observer pada aktivitas peserta didik dalam mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif pada siklus I pertemuan 2 juga sudah mulai terlihat baik yang terlihat pada tabel 4.10 berikut ini.

27 78 Tabel 4.10 Analisis Data Observasi Peserta Didik Siklus I Pertemuan 2 No Aspek Rata-Rata Skor 1 a. Siap untuk mengikuti pembelajaran a. Memahami masalah kontekstual. 3.0 b. Menyelesaikan permasalahan kontekstual. 2.7 c. Melaksanakan diskusi dan membandingkan jawaban dari soal dalam kelompok atau kelas. 3 a. Membuat kesimpulan. 3.0 b. Membuat rangkuman. 2.0 c. Melakukan refleksi Rata-Rata Keseluruhan 2.8 Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa ada 4 aspek yang dilakukan peserta didik dengan baik diantaranya adalah kesiapan peserta didik dalam mengikuti pambelajaran dan dalam memahami masalah kontekstual, aktivitas peserta didik dalam membuat kesimpulan, membuat rangkuman dengan rata-rata skor masingmasing 3. Namun dalam siklus I pertemuan 2 ini, masih ada kekurangan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pembelajaran ditandai dengan masih rendahnya rata-rata skor aspek, diantaranya adalah aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan masalah kontekstual dengan rata-rata skor adalah 2.7. Hal ini terjadi karena peserta didik belum terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka sendiri. Peserta didik cenderung untuk melihat pekerjaan kelompok ynng lainnya. Aktivitas peserta didik dalam melakukan diskusi dan membandingkan jawaban dari soal dengan rata-rata skor 2.8 dan membuat rangkuman dengan rata-rata skor 2.0. Ini disebabkan karena peserta didik belum berani dalam menyampaikan ide atau gagasannya baik di dalam kelompok maupun di kelas. Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui rata-rata keseluruhan aspek aktivitas peserta didik masih belum baik, yaitun 2.8.

28 Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan siklus I pertemuan 1,2, dan 3 maka selanjutnya dilaksanakan kegiatan refleksi semua kegiatan dalam proses pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi, lembar angket minat belajar, dan soal evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil tindakan selama proses pembelajaran dengan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Selain itu kegiatan refleksi juga dilakukan untuk mengetahui manfaat dari tindakan pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif, kegiatan refleksi juga dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan 1 rata-rata skor secara keseluruhan adalah 2.6. Pada siklus I pertemuan 2, aktivitas guru yang mendapat rata-rata skor 3.5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7 peningkatan rata-rata hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut: 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 2,6 3,5 0 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 4.7 Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Observasi Guru Siklus I

29 80 Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I pertemuan 1, rata-rata skor aktivitas peserta didik yang diperoleh adalah 1.9. Pada siklus I pertemuan kedua aspek aktivitas peserta didik yang mendapat rata-rata skor 2.8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.8 peningkatan persentase hasil observasi aktivitas peserta didik siklus I pertemuan 1 dan 2 sebagai berikut: 3 2,5 2 1,5 2,8 1 1,9 0,5 0 Pertemuan 1 Pertemuan 2 Gambar 4.8 Diagram Batang Peningkatan Rata-Rata Hasil Observasi Peserta Didik Siklus I Pada pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 diperoleh hasil minat belajar bahwa hanya 71,4% peserta didik mencapai minat dengan kategori tinggi dan sangat tinggi. Rata-rata minat belajar yang diperoleh peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada pelaksanaan tindakan siklus I mencapai kategori tinggi. Artinya hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan yaitu 90% minat belajar peserta didik secara individual mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi (interval 70).

30 81 Hasil belajar siklus I yang diperoleh peserta didik dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65) pada pelaksanaan tindakan siklus I mencapai 43% peserta didik tuntas. Artinya hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan sebesar 90%. Masih ada 9 siswa yang perolehan nilainya masih berada di bawah KKM 65. Namun rata-rata hasil belajar mata pelajaran matematika kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang sudah mengalami peningkatan dari prasiklus 62,1 menjadi 71,7 setelah pelaksanaan tindakan siklus I. Persentase ketuntasan belajar peserta didik meningkat dari kondisi awal 38,0% menjadi 57,1%. Dari hasil observasi yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Adapun kekurangan yang ditemui selama tindakan pembelajaran menjadikan proses pembelajaran dan indikator keberhasilan yang berlangsung menjadi kurang maksimal. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. a. Kelebihan 1) Rancangan pembelajaran sudah tersusun dengan baik. 2) Peserta didik lebih tertarik dengan pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic education berbantu media geoboard dan benda manipulatif, terlihat dari peningkatan antusias peserta didik, keberanian peserta didik dalam bertanya dan perhatian peserta didik. 3) Kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic education berbantu media geoboard dan benda manipulatif membuat peserta didik dapat menggunakan cara penyelesaian mereka sendiri yang dianggap lebih mudah. 4) Penggunaan media pembelajaran membuat peserta didik lebih memahami materi pembelajaran dilihat dari hasil belajar matematika yang meningkat dari sebelumnya.

31 82 5) Peserta didik dengan kemampuan yang rendah dapat terbantu dengan teman di dalam kelompoknya. 6) Kondisi pembelajaran menjadi lebih baik karena dominasi aktivitas peserta didik menyelesaikan masalah dengan media pembelajaran bersama kelompok sehingga guru sudah tidak mendominasi pembelajaran dengan ceramah secara terus menerus. b. Kekurangan 1) Penerapan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif belum terbiasa dilaksanakan oleh guru dan peserta didik, peserta didik pada awal proses pembelajaran berlangsung masih kebingungan dan merasa canggung di dalam proses pembelajaran sehingga hasil pembelajaran kurang maksimal diketahui dari penilaian aktivitas guru yang masih mendapat nilai 1 dan 2 dari observer dalam pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama. 2) Ada beberapa peserta didik yang belum bekerjasama secara optimal dalam kegiatan diskusi. Sehingga kegiatan mengungkapkan ide/gagasan belum berjalan dengan efektif diketahui dari pada penilaian aktivitas peserta didik masih belum memperoleh skor maksimal. 3) Kegiatan kelompok berjalan terlalu lama, sehingga pemberian contoh soal kurang. Dari beberapa kekurangan yang ditemui di atas, maka peneliti melakukan analisis dan berkonsultasi dengan Ibu Enix guru kelas III B tentang kondisi peserta didik serta pelaksanaan tindakan pembelajaran yang telah dilangsungkan, sehingga didapatkan rencana perbaikan dari kekurangan tersebut yang akan diterapkan pada siklus II sebagai berikut: 1) Sebelum proses tindakan pembelajaran dilangsungkan sebaiknya dilakukan pengarahan dan diskusi bersama antara peneliti dan guru kolaborator tentang langkah-langkah dari pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif sehingga antara rencana dan pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik.

32 83 2) Guru koloborator harus selalu memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta didik berani dalam menyampaikan setiap ide/gagasan. Salah satu contoh pemberian motivasi bisa dilakukan guru adalah dengan memberikan semangat atau point kepada peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. 3) Guru kolaborator sebaiknya membimbing peserta didik dalam setiap kegiatan agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif sehingga pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dapat berjalan dengan tepat waktu Deskripsi Siklus II Pada deskripsi siklus II ini akan membahas tentang perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan hasil tindakan yang telah dilakukan serta refleksi (reflecting) pada siklus II. Kegiatan pembelajaran siklus II ini merupakan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dibagi menjadi tiga kali pertemuan, dimana setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti berkolaborasi dengan guru sebelum melakukan tindakan kepada peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Kegiatan yang meliputi tahap perencanaan yaitu penyusunan RPP, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II dan segala sesuatu yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran termasuk tes evaluasi siklus II yang akan dilakukan setiap pertemuan pada akhir siklus. Tindakan pembelajaran pada siklus II merupakan hasil tindak lanjut dan upaya perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I. Adapun tindakan yang dilakukan dalam pertemuan pertama, kedua dan ketiga diuraikan sebagai berikut. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 28 maret Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti

33 84 menyiapkan media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan Realistic mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dengan Kompetensi Dasar 5.2. menghitung luas persegi dan persegi panjang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama antara lain (1) Menentukan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang (2) Menghitung luas daerah persegi dan persegi panjang Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan guru kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan pertama ialah: (1) melalui penemuan terbimbing tentang luas persegi dan persegi panjang dengan tanggung jawab, peserta didik dapat menentukan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang (2) melalui pengamatan diluar kelas tentang luas persegi dan persegi panjang dengan teliti, peserta didik dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan adalah media geoboard atau papan berpaku, karet, kertas mika transparan, kertas berpetak, serta benda manipulatif yang ada di dalam kelas. Selain itu peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi pembelajaran sehingga pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya telah disusun. b. Pertemuan Kedua Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama. Pertemuan kedua akan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 maret Jika pertemuan pertama membahas tentang cara menghitung luas

34 85 persegi dan persegi panjang dan menghitung persegi dan persegi panjang, maka dalam pembelajaran pada pertemuan kedua adalah materi tentang membuat bangun persegi dan persegi panjang dengan luas tertentu dan membandingkan luas persegi dari yang terkecil ke yang terbesar ataupun sebaliknya dengan cara menghitung terlebih dahulu luas masing-masing bangun. Sebelum melakukan tindakan pada pembelajaran siklus II pertemuan kedua, peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan guru. Peneliti menyiapkan media serta segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan pendekatan Realistic mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dengan Kompetensi Dasar 5.2. menghitung luas persegi dan persegi panjang. Penyusunan RPP didiskusikan dengan Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B dan sebagai guru kolaborator dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Diskusi yang dilakukan peneliti dan guru terkait tentang penentuan waktu penelitian, penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator pada pertemuan pertama adalah (3) menggambar dan membuat persegi dan persegi panjang dengan luas tertentu, dan (4) membandingkan dan mengurutkan keliling persegi dan persegi panjang. Setelah indikator dirumuskan kemudian peneliti bersama dengan guru kolaborator menyusun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua. Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan kedua adalah (3) melalui tanya jawab tentang luas persegi dan persegi panjang dengan penuh perhatian, peserta didik dapat menggambar persegi dan persegi panjang dengan luas tertentu, dan (4) melalui penugasan tentang keliling persegi dan persegi panjang dengan tekun, peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan luas persegi dan persegi panjang. Setelah berdiskusi tentang RPP, selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan pembelajarannya. Media pembelajaran yang digunakan adalah media benda manipulatif berbentuk persegi dan persegi panjang yang telah disiapkan. Selain itu peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru dan peserta didik. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator mempelajari materi pembelajaran sehingga

35 86 pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan perencanaan yang sebelumnya telah disusun. c. Pertemuan Ketiga Perencanaan pembelajaran pada siklus II pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 30 maret Pada pembelajaran siklus II pertemuan ketiga ini digunakan untuk pelaksanaan tes. Tes berupa angket mengenai minat belajar matematika yang telah dilakukan peserta didik dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif serta berupa tes evaluasi siklus II, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan minat dan hasil belajar matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Materi yang diteskan ialah materi yang telah dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua siklus II mengenai luas persegi dan persegi panjang. Penyusunan angket minat dan soal evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama dengan Ibu Enix Haryadi. Adapun soal minat belajar berjumlah 25 berupa skala likert dan soal evaluasi yang diujikan pada siklus II berjumlah 15 soal berbentuk pilihan ganda. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar angket minat belajar matematika yang terdiri dari 25 pernyataan dan lembar soal evaluasi yang terdiri dari 15 soal berbentuk pilihan ganda untuk 21 peserta didik kelas III B yang akan mengikuti tes. Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi tentang luas persegi dan persegi panjang yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah itu guru mengadakan tes minat belajar dan tes evaluasi selama 60 menit Tahap Tindakan dan Hasil Tindakan Pada sub bab ini akan mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan penelitian yaitu proses pembelajaran dan hasil tindakan siklus II. Rincian pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut :

36 87 a. Proses Tindakan Proses tindakan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Uraian proses pelaksanaan tindakan sebagai berikut : 1. Pertemuan Pertama Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28 maret 2016 pukul WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu berjudul Luas Persegi dan Persegi Panjang dan menyiapkan alat tulis masing-masing. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang lagu yang dinyanyikan bersama. Guru memberikan pertanyaan lagu tadi berisi tentang apa?. Peserta didik kemudian menjawab luas bu. Guru kemudian memberi pertanyaan lanjutan luas apa anak-anak? Dari jawaban peserta didik, selanjutnya guru menuliskan judul pembelajaran yang akan peserta didik pelajari yaitu luas persegi dan persegi panjang. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran luas persegi dan persegi panjang yaitu menemukan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang dan peserta didik dapat menghitung luas persegi dan persegi panjang. Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, guru memberikan pertanyaan secara klasikal kepada peserta didik kelas III B dengan memperlihatkan sebuah gabus yang bisa menunjukkan perbedaan keliling dan luas. Guru memberikan pertanyaan benda apa ini?. Guru kemudian membagi gabus menjadi dua bagian dan meminta peserta didik untuk

37 88 mendengarkan penjelasan Coba perhatikan gabus yang bu guru pegang, jika gabus di buka seperti ini, tepiannya dinamakan keliling dan jika buguru pasang kembali seperti ini dinamakan luas (daerah). Guru mengulangi sekali lagi penjelasannya dan memberi pertanyaan kepada peserta didik Kemarin keliling itu apa? Peserta didik menjawab bahwa keliling adalah memiliki jumlah semua sisi bangun datar. Setelah pertanyaan dijawab, guru memberikan pertanyaan lagi Luas itu apa?. Beberapa peserta didik menjawab bahwa luas adalah suatu daerah tertentu. Setelah itu perwakilan peserta didik maju untuk menunjukkan yang mana luas sebuah papan tulis. Pada kegiatan elaborasi, peserta didik bekerja secara individual. Setiap individu mendapatkan media mika transparan dan kertas berpetak.. Guru kemudian membagikan LKS pada setiap peserta didik yang di dalamnya terdapat permasalahan kontekstual. Permasalahan kontekstual berisi tentang bagaimana menghitung luas mika transparan yang telah di sediakan guru. Peserta didik kemudian diberi waktu untuk membaca dan memahami permasalahan kontekstual satu per satu dan melakukan langkah-langkah yang ada di dalam LKS. Setelah itu guru menjelaskan kepada peserta didik yang belum memahami masalah kontekstual. Guru memberikan pertanyaan penggiring mengenai permasalahan kontekstual apa yang harus kalian cari?, dengan cara apa kalian menghitung luasnya?. Untuk mengerjakannya peserta didik diingatkan oleh guru bahwa luas adalah jumlah seluruh petak satuan luas pada suatu bangun. Setelah semua peserta didik mengerti permasalahan kontekstual yang telah diberikan, peserta didik diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara peserta didik sendiri. Disini guru hanya membimbing dan mendampingi serta memfasilitasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah. Dan ketika semua peserta didik telah selesai menyelesaikan masalah, beberapa peserta didik maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dengan membandingkan dan mendiskusikannya dengan peserta didik lain. Peserta didik dibantu guru membuat kesepakatan kelas penyelesaian permasalahan kontekstual LKS bagaimana cara menghitung luas persegi dan persegi panjang.

38 89 Setelah peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan, guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 peserta didik untuk melakukan permainan membuat sebuah persegi dan persegi panjang dengan ukuran tertentu. Pertama guru mendikte peserta didik untuk membuat persegi dengan ukuran 7 x 7 satuan. Setelah itu, guru mendikte peserta didik untuk membuat persegi panjang dengan ukuran 10 x 4 satuan. Selanjutnya peserta didik dalam kelompok mencoba membuat persegi dan persegi panjang bersamasama dan menghitung masing-masing luas bangunnya. Peserta didik membuat persegi dan persegi panjang beberapa kali sesuai dengan ukuran yang ditentukan guru. Peserta didik dalam kelompok menjawab pertanyaan guru secara lisan. Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti. Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran. Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari peserta didik di rumah yaitu mempelajari luas persegi dan persegi panjang. Guru juga mengingatkan peserta didik untuk membawa penggaris panjang untuk pertemuan selanjutnya dan pembelajaran diakhiri dengan salam. 2. Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 maret 2016 pukul WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan peserta didik adalah Bapak Sugito. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengkondisikan peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menyanyikan lagu

39 90 berjudul Luas Persegi dan Persegi Panjang dan menyiapkan alat tulis masingmasing. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi dengan melakukan tanya jawab. Guru bertanya jawab dengan peserta didik tentang pembelajaran sebelumnya. Guru bertanya pertemuan kemarin belajar tentang apa?, Peserta didik menjawab luas persegi dan persegi panjang. Guru menuliskan judul pembelajaran Luas Persegi dan Persegi Panjang. Tujuannya mempelajari materi tersebut pada pertemuan kedua adalah agar peserta didik dapat membuat atau menggambar persegi dan persegi panjang dengan luas tertentu dan dapat membandingkan dan mengurutkan luas persegi dan persegi panjang dari yang sempit ke yang lebih luas atau sebaliknya. Setelah kegiatan awal telah disampaikan, maka guru melanjutkan pada kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi, Guru memberi pertanyaan berikutnya bagaimana cara menghitung luas persegi?, bagaimana cara menghitung luas persegi panjang?, kemudian peserta didik menjawab luas persegi sama dengan sisi dikali sisi (s x s), sedangkan luas persegi panjang sama dengan panjang dikali lebar (p x l). Pada kegiatan elaborasi, semua peserta didik dibagikan beberapa LKS yang berbentuk bangun datar dan menyiapkan penggaris yang telah dibawa dari rumah. Setiap peserta didik mendapat LKS yang didalamnya terdapat permasalahan kontekstual yaitu mengukur luas benda-benda yang ada di sekolah. Setiap peserta didik memhami masalah kontekstual dengan membaca LKS. Kemudian guru menjelaskan masalah kontekstual yang tidak dimengerti peserta didik. Guru menjelaskan bahwa anak-anak diminta untuk mengukur teras kelas III A, teras III B dengan cara menghitung petaknya sedangkan untuk mengukur ubin dan buku, peserta didik menggunakan penggarisnya masing-masing. Setelah selesai mengukur, peserta didik diminta untuk menuliskan berapa ukuran persegi dan persegi panjang. Peserta didik juga diminta untuk menghitung luas persegi dan persegi panjang. Setelah peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual, perwakilan peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan membandingkan dengan hasil kerja kelompok yang lain. Peserta didik kemudian dibantu oleh guru membuat kesepakatan cara penyelesaian masalah yang mudah

40 91 dan tepat. Selanjutnya pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahami dan dimengerti. Pada kegiatan akhir pembelajaran peserta didik dibantu guru menyimpulkan materi pembelajaran. Peserta didik kemudian merangkum materi pembelajaran. Peserta didik diminta utuk mengerjakan soal di ada di buku pelajaran matematika. Selanjutnya guru melakukan refleksi bersama dengan peserta didik tentang proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Setelah itu guru memberikan tugas rumah yaitu mempelajari luas persegi dan persegi panjang. Pembelajaran kemudian diakhiri dengan salam. 3. Pertemuan Ketiga Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Maret 2016 pukul WIB oleh guru kolaborator yaitu Ibu Enix Haryadi, S.Pd selaku guru kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang. Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga ini guru melaksanakan kegiatan tes minat belajar dan tes evaluasi siklus II. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga diawali dengan berdoa, presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab antara guru dan peserta didik mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang luas persegi dan persegi panjang bagaimana rumus luas persegi dan persegi panjang?. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami oleh peserta didik. Setelah semua peserta didik sudah paham tentang materi yang diajarkan guru, mengadakan tes evaluasi selama 35 menit. Peserta didik mengerjakan soal tes evaluasi dengan tertib dan lancar. Peserta didik kemudian mengumpulkan hasil pekerjaannya di depan dan kembali ketempat duduk masing-masing. Setelah itu guru membagikan lembar angket minat belajar, tetapi sebelum peserta didik mengerjakannya guru memberikan penjelasan bahwa angket minat ini digunakan untuk mengukur minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika yang mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Selanjutnya peserta didik mengumpulkan

41 92 hasil pekerjaannya kembali di meja guru. Setelah itu guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya dirumah. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. b. Hasil Tindakan Hasil tindakan penelitian siklus II berupa kategori minat belajar peserta didik dan nilai hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika dengan mengimplementasikan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif. Kategori minat belajar peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang didapat dari lembar angket minat belajar matematika setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Pengambilan kategori dilakukan melalui tes minat belajar yang dikerjakan peserta didik pada pertemuan ketiga siklus II. Berikut disajikan tabel 4.11 yaitu tabel distribusi frekuensi kategori minat belajar matematika siklus II sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kategori Minat Belajar Matematika Siklus II No Kategori Interval Frekuensi Persentase 1 Sangat Rendah % 2 Rendah % 3 Tinggi ,1% 4 Sangat Tinggi ,9% Jumlah % Kategori Sangat Tinggi Berdasarkan tabel 4.11 distribusi frekuensi kategori angket belajar matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo semester II tahun pelajaran 2015/2016 siklus II, dapat dikatakan bahwa minat peserta didik pada mata pelajaran matematika sudah membaik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang skor minat belajarnya meningkat. Terlihat dari tidak adanya peserta didik yang memiliki minat belajar pada kategori sangat rendah dan kategori rendah dalam mata pelajaran matematika dari total keseluruhan 21

42 93 peserta didik. Sebanyak 4 peserta didik yang memiliki minat belajar matematika pada kategori tinggi dan 17 peserta didik dengan kategori minat sangat tinggi. Dari tabel tersebut diketahui perolehan kategori minat belajar peserta didik pada kategori sangat rendah jumlah 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori rendah sejumlah 19,1% dari jumlah keseluruhan peserta didik, kategori tinggi sejumlah 80,9% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat digambarkan dalam gambar 4.9 sebagai berikut: Jumlah Peserta Didik ,9% 19,1% 0% 0% Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi Kategori Minat Belajar Gambar 4.9 Diagram Batang Kategori Minat Belajar Matematika Siklus II Sedangkan hasil belajar mata pelajaran matematika peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang setelah siklus II diperoleh dari data tes siklus II yang dilakukan peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Data hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.12 dan gambar 4.10 berikut ini.

43 94 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Matematika Siklus II No Skor Frekuensi Persentase % % % ,2% ,1% ,6% ,1% Jumlah % Berdasarkan tabel 4.12 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran matematika, dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika peserta didik kelas III B mengalami peningkatan dari siklus I. Hasil belajar matematika pada siklus II peserta didik kelas III B SDN Tlogo Kabupaten Semarang pada rentang nilai sejumlah 0 peserta didik dengan persentase 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 0 peserta didik dengan persentase 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 0 peserta didik dengan persentase 0% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 3 peserta didik dengan persentase 14,2% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 4 peserta didik dengan persentase 19,1% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 6 peserta didik dengan persentase 28,6% dari jumlah keseluruhan peserta didik, rentang nilai sejumlah 8 peserta didik dengan persentase 38,1% dari jumlah keseluruhan peserta didik.

44 95 Jumlah Peserta Didik % 28.6% 19.1% 14.2% 0% 0% 0% Rentang Nilai Gambar 4.10 Diagram Batang Hasil Nilai Mata Pelajaran Matematika Siklus II Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 65) data nilai hasil belajar pada kondisi sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.13 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas % 2 Tidak Tuntas < % Jumlah % Nilai Rata-Rata 84,4 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 67 Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik setelah pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif yaitu 100, sementara nilai terendah yang diperoleh peserta didik adalah 67 yang semula

45 96 pada kondisi sebelum tindakan hanya 33. Peningkatan hasil belajar setiap individu juga menyebabkan meningkatnya perolehan nilai rata-rata peserta didik menjadi 84,4 (daftar nilai peserta didik terlampir). Dengan melihat tabel diatas diketahui Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Perolehan hasil belajar matematika siklus II yang didapat oleh peserta didik sudah meningkat. Hal ini dapat terlihat bahwa 21 peserta didik telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65 dan dinyatakan tuntas dalam mengikuti pembelajaran dengan persentase 100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika, hasil yang diperoleh tersebut sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan peneliti sebesar 90% dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-rata hasil belajar matematika meningkat minimal 80. Ketuntasan hasil belajar siklus II dapat dilihat dalam gambar 4.11 sebagai berikut. 100% Tuntas Belum Tuntas Gambar 4.11 Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Siklus II Tahap Observasi/Pengamatan Hasil pengamatan pembelajaran pada siklus II berupa hasil lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas peserta didik. Untuk mengukur keberhasilan pengimplementasian pendekatan Realistic Mathematic Education berbantu media geoboard dan benda manipulatif dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi PraSiklus/Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Secara geografis SD Negeri 2 Plosoharjo terletak di Desa Plosoharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.4. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas IV SDN Salatiga 01 dengan jumlah 51 siswa pada mata pelajaran Matematika pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2012/2013 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali sebelum diadakan penelitian hampir setengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum dilakukan penelitian di SDN Sawangan 03 khususnya di kelas 4 pada mata pelajaran Matematiuka, guru lebih sering menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan kegiatan ini akan di cantumkan pemabahasan siklus I, siklus II serta pembahasan hubungan anatar siklus tersebut. 4.1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Randusari pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan 1 dan 2 pada masing-masing siklus

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD

Lebih terperinci