FATRISIE PEMBENGO NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FATRISIE PEMBENGO NIM"

Transkripsi

1 e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan Oleh FATRISIE PEMBENGO NIM Pembimbing I Pembimbing II Dra. Martianty Nalole, M.Pd Dra. Samsiar RivaI, S.Pd.M.Pd NIP NIP Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Dr. Hj. Rusmin Husain, M.Pd NIP

2 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA BENTUK PECAHAN SEBAGAI PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 17 T E L A G A B I R U KABUPATEN GORONTALO FATRISIE PEMBENGO JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Pembimbing 1. Dra. Martianty Nalole, M.Pd 2. Dra. Samsiar RivaI, S.Pd. M.Pd ABSTRAK Masalah dalam penelititan ini adalah Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala pada siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo?. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala melalui tipe Student Team Achievement Division pada siswa kelas V di SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus meliputi 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, dan tahap analisis dan refleksi. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I dari 19 siswa hanya 11 siswa yang terampil menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala atau 57,89 % yang memperoleh nilai 70 ke atas. Dan 8 siswa belum terampil menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan

3 skala yang atau 42,10% yang memperoleh nilai di bawah 70. Hal ini belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, hingga dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II siswa yang terampil menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala melalui tipe Student Team Achievement Division sebanyak 16 siswa atau 84,21% yang memperoleh nilai 70 ke atas dan yang belum terampil 3 siswa atau 15,79% yang memperoleh nilai di bawah 70. Dengan demikian disimpulkan bahwa dengan tipe Studdent Team Achievement Division, keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala di kelas V SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo meningkat Kata Kunci : Siswa, Keterampilan, Pecahan, Perbandingan, Skala, Student, Team Achievement, Division (STAD)

4 PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu deduktif, ilmu tentang pola keteraturan, seni, bahasa, ilmu tentang struktur yang terorganisasi. Matematika berguna bagi siswa Sekolah Dasar (SD) untuk kepentingan hidup dalam lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang kemudian, lebih-lebih pada era pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Bila kita memperhatikan prestasi belajar siswa dalam belajar matematika maka tentunya kita tidak bisa menyangkal terhadap kenyataan yang ada bahwa umumnya pretasi belajar matematika SD relatif rendah, informasi dari guru berupa ceramah sering membuat siswa merasa jenuh dan belajar matematika sering menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan model-model pembelajaran kooperatif yang memungkinkan belajar matematika di SD menjadi lebih baik. Pembelajaran merupakan usaha guru dalam meningkatkan, mengarahkan, membimbing dan mengajar siswa untuk mencapai tingkat perubahan perilaku. Pembelajaran matematika di kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif akan lebih memudahkan siswa memahami konsep matematika atau memberikan banyak pengetahuan. Keragaman pelaksanaan pembelajaran di SD haruslah diciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, efisien dan menyenangkan dengan memaksimalkan penggunaan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak, dengan materi pelajaran dan juga disesuaikan dengan media pembelajaran di kelas. Selain itu cara penyajian pelajaran hendaknya memanfaatkan berbagai sarana penunjang, seperti perpustakaan, alat peraga dan lingkungan. Kondisi tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dalam bentuk kompotensi guru kelas dalam bidang pendidikan, pengajaran dan kemampuan menggunakannya secara tepat strategi pembelajaran, metode, teknik pembelajaran, dan model-model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan upaya guru dalam menciptakan suasana belajar di kelas menjadi menyenangkan dengan memenuhi pelayanan kebutuhan siswa akan materi pelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar. Model

5 pembelajaran juga mampu mengefektifkan interaksi antar siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Model pembelajaran kooperatif didukung oleh teori konstruktivisme social Vygotsky (dalam Suprijono 2009:55) telah meletakkan arti penting model pembelajaran kooperatif. Konstruktivisme social Vygotsky menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual. Siswa berada dalam konteks sosiohistoris. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi mereka mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran siswa. Vygotsky menekankan siswa mengkonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Isi pengetahuan dipengaruhi oleh kultur dimana siswa tinggal. Kultur meliputi bahasa, keyakinan dan keterampilan. Model pembelajaran yaitu pembelajaran dimana guru sebagai fasilitator, menetapkan tugas dan pertanyaan pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan serta informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dimaksud. Dalam setiap pembelajaran di kelas, tentunya setiap guru berharap pembelajaran yang diberikan mendapatkan hasil yang terbaik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun hal ini tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, pembelajaran di kelas banyak mengalami kendala. Ini disebabkan kurangnya variasi guru mengolah sebuah rancangan pembelajaran, kebanyakan guru mendominasi pembelajaran, tanpa memberikan kesempatan pada siswa untuk berkreasi, sehingga siswa tidak mampu mengembangkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Pembelajaran pun menjadi membosankan. Selain itu soal cerita merupakan materi yang sebagian siswa mengalami kesulitan menyelesaikannya. Ini disebabkan kurangnya keterampilan siswa dalam menerjemahkan kalimat sehari-hari ke dalam kalimat matematika, menjadikan pelajaran matematika kurang diminati dan menjadi momok yang menakutkan. Kendala lain yaitu kurangnya keaktifan siswa berdiskusi atau bekerja kelompok dengan siswa lain, kendati hal ini mampu melatih siswa untuk termotivasi,

6 bekerja keras, giat mengerjakan tugas dan belajar bertanggung jawab pada kelompok dan pada dirinya sendiri dalam menyelesaikan tugas. Pada akhirnya hambatan-hambatan tersebut menjadikan siswa tidak fokus dan pasif pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi tes formatif pada mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala di kelas V semester II pada SD Negeri 17 Telaga Biru, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Dari hasil tes formatif yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 11 dari 19 siswa atau 57,89 %. Untuk meningkatkan keterampilan siswa terhadap materi pembelajaran tersebut, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD menuntut siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan kelompok yang bertujuan meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita. Model pembelajaran koopeartif, melatih seluruh anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kelompok dan dirinya sendiri untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan berdiskusi menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita. Sudah banyak peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif dan sebagian berhasil. Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin mengkaji masalah ini melalui penelitian yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team-Achievement Division) Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo

7 Identifikasi Masalah Penulis dapat mengidentifikasikan beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebagai berikut : 1. Kurangnya variasi pembelajaran; 2. kurangnya kreativitas siswa; 3. kurangnya keterampilan siswa dalam menerjemahkan kalimat sehari-hari de dalam kalimat matematika; 4. dan kurangnya keaktifan siswa berdiskusi dan bekerja kelompok, yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri, termotivasi, giat, bekerja keras dan belajar bertanggung jawab. Hipotesis dan Indikator Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Jika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD maka keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala pada siswa kelas V SD 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo akan meningkat. Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah minimal 75% siswa kelas V SDN 17 Telaga Biru yang dikenai tindakan memperoleh nilai 70 ke atas terhadap keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tahap Pelaksanaan Tindakan. 1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll) 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggotaanggota kelompok. Anggotanya tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu 5. Memberi evaluasi

8 6. Guru dan siswa menyimpulkan bersama-sama. 7. Guru memberikan penghargaan Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini digunakan model pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Pengumpulan data dilakukan melalui observasi sebagai langkah awal yang digunakan untuk mengumpulkan data umum obyek penelitian, yaitu dengan mengamati secara langsung situasi dan kondisi proses belajar mengajar di kelas dengan terfokus pada apa yang telah ditetapkan. b. Wawancara Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas tentang kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala dalam hal ini untuk memperoleh data dan informasi dari objek yang akan diteliti atau pihak lain yang kompoten. Wawancara yang dilakukan ini sifatnya terbuka dan biasa dilakukan berulang pada informan yang sama. Teknik wawancara ini akan dilakukan pada semua informan yang bermanfaat dalam penelitian ini. c. Tes Tes digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kadar kompotensi yang diajarkan, umpan balik selanjutnya dan memberikan nilai kepada siswa sebagai laporan hasil belajarnya. d. Dokumentasi Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan hasil-hasil penelitian, berupa data penelitian dan sumber data agar dipercaya. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Tahapan Persiapan Tindakan Hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah meminta persetujuan kepala sekolah dan guru mitra untuk melaksanakan penelitian sekaligus menetapkan waktu pelaksanaan penelitian, menyusun perangkat pembelajaran, seperti Silabus, RPP pada lampiran halaman 52, teks yang berisi materi contoh

9 soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, format pengamatan terhadap aktivitas guru, format pengamatan aktivitas siswa, lembar soal latihan, soal evaluasi, format hasil evaluasi dan alat dokumentasi berupa kamera Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ini dilaksanakan pada hari Kamis 22 Mei dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, pengambilan data pada pembelajaran ini dilakukan secara bersamasama oleh peneliti dan observer. Aktivitas guru, aktivitas siswa dan meningkatkan keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, selama proses pembelajaran berlangsung diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pada tahap pelaksanaan ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) Proses pembelajaran yang dilakukan dalam siklus 1 mengacu pada RPP yang dilampirkan pada halaman 47 dengan langkah-langkah yaitu: guru memberikan pertanyaan yang ada hubungannya dengan materi pecahan sebagai perbandingan dan skala. Pertanyaan menstimulus siswa mengenai materi perbandingan dan skala. Selanjutnya menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah mengikuti proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi atau contoh soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa hal-hal yang belum dimengerti, siswa dibentuk beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang secara heterogen. Siswa menyimak dan memperhatikan contoh soal cerita pecahan sebagai perbandingan dan skala dalam penyelesaiannya diinformasikan kepada anggota kelompok lain. Setelah memberikan contoh, langkah selanjutnya guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan, anggota-anggota kelompok yang sudah mengerti menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok tersebut memahami soal. Siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan soal yang ada hubungannya dengan perbandingan dan skala. Adapun dalam menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, guru membelajarkan 4 langkah teori Polya. 4 langkah tersebut yaitu, 1) memahami masalah; 2) menyusun recana; 3) pelaksanaan rencana; 4) dan

10 memeriksa kembali. Kemudian memberi kuis, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. Langkah berikut guru mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa cara menyimpulkan materi dan kelompok yang berhasil menjawab kuis atau pertanyaan dengan baik diberikan penghargaan berupa hadiah kecil dan penghargaan berupa penguatan verbal. Sebelum menutup pembelajaran guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa di rumah, guru juga tidak lupa memberikan motivasi dan terakhir menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan salam kepada siswa. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini guru mitra atau observer telah melakukan pemantauan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelemahan dalam pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru maupun siswa yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala pada siswa kelas V SDN 17 Telaga Biru. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Untuk mengukur tingkat keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division pada siswa kelas V SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, dilakukan melalui pembelajaran tes evaluasi pada akhir proses pembelajaran oleh guru yang dalam hal ini adalah peneliti dengan mengacu pada aspek-aspek yang telah ditentukan. Tes dibuat dalam bentuk menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala. Berikut ini ditampilkan rekapan data hasil evaluasi meningkatan keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, pada pelaksanaan pembuatan siklus I

11 Tabel 1.1. Rekapan Hasil Evaluasi Keterampilan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Pada Siklus I. Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan > ,89 % Tuntas < ,10% Tidak Tuntas Tahap Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang telah dianalisis secara kualitatif sesuai aspek-aspek penilaian untuk aktivitas guru diperoleh data pada tabel 1 yaitu, 1 aspek atau 6,25 % memperoleh kategori sangat baik, 9 aspek atau 56,25 % memperoleh kategori baik dan 6 aspek atau 37,5 % memperoleh kategori cukup baik, sedangkan untuk kategori kurang baik tidak muncul pada siklus 1 ini Siklus II Tahap Persiapan Hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan siklus II sama seperti pada kegiatan siklus I, materi yang diberikan juga sama. Dalam siklus I materi yang diberikan lebih mudah dan berbeda. Dalam siklus I materi yang diberikan adalah menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala Tahap Pelaksanaan Tindakan Proses kegiatan 30 Mei 2014 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran, pelaksanaan pembelajaran siklus II ini mengacu pada RPP siklus ini seperti yang ada pada lampiran penelitian ini. Namun tindakan ini lebih diarahkan pada penyempurnaan aspek-aspek kegiatan baik aktivitas siswa yang belum terlaksana secara optimal. Proses pembelajaran yang dilakukan dalam siklus II mengacu pada RPP yang dilampirkan dengan langkah-langkah yaitu: pada kegiatan awal guru mengingatkan materi perbandingan dan skala pada pembelajaran sebelumnya. Selanjutnya menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah mengikuti proses pembelajaran. Guru mengulangi penjelasan materi atau contoh

12 soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa hal-hal yang belum dimengerti. Membentuk kelompok yang baru, dikarenakan kelompok yang sebelumnya tidak sungguh-sungguh menyelesaikan soal cerita perbandingan dan skala. Dan ketua kelompok yang ditugaskan mentransfer pengetahuan pada anggota kelompok kurang didengar anggota kelompoknya, untuk itu posisi kelompok berubah. Selanjutnya siswa diminta benar-benar menyimak dan memperhatikan contoh soal cerita pecahan sebagai perbandingan dan skala dalam penyelesaiannya diinformasikan kepada anggota kelompok lain. Setelah memberikan contoh, langkah selanjutnya guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan, anggota-anggota kelompok yang sudah mengerti menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok tersebut memahami soal. Siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan soal yang ada hubungannya dengan perbandingan dan skala. Adapun dalam menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala, guru mengingatkan kembali 4 langkah teori Polya. 4 langkah tersebut yaitu, 1) memahami masalah; 2) menyusun recana; 3) pelaksanaan rencana; 4) dan memeriksa kembali. Kemudian memberi kuis, pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. Langkah berikut guru mengevaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Pemberian penghargaan kali ini diberikan dengan cara mengumpulkan bintang, semakin banyak bintang yang terkumpul, maka kesempatan mendapatkan penghargaan berupa hadiah semakin besar. Sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengumpulkan banyak bintang. Ini salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita perbandingan dan skala, tak lupa juga memberikan penguatan-penguatan verbal dan motivasi agar tetap banyak melakukan latihan-latihan.. Kemudian dilanjutkan dengan guru dan siswa menyimpulkan materi.

13 Sebelum menutup pembelajaran guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa di rumah, guru juga tidak lupa memberikan motivasi dan terakhir menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih dan salam kepada siswa Tahap Pemantauan dan Evaluasi Seperti halnya siklus I, pada tahap ini guru mitra atau observer melakukan pemantauan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berrlangsung beerdasarkan perencanaan perbaikan Seperti halnya siklus I pada siklus II selain pemantauan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung, pemantauan juga dilakukan terhadap keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala. Berikut ini ditampilkan rekapan dalam observasi terhadap kterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala selama proses pembelajaran siklus II. Tabel 2. Rekapan Hasil Evaluasi Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan > ,21 % Tuntas < ,79 % Tidak Tuntas Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan berdasarkan perbaikan-perbaikan dari beberapa aspek kemudian dianalisis dan direfleksi kembali seperti halnya pada siklus I, untuk aktivitas siswa sebagaimana pada tabel 4.5 yaitu 3 aspek atau 18,75 % memperoleh kategori sangat baik, 13 aspek atau 81,25 % kategori baik, sementara kategori cukup baik dan kurang baik sudah tidak muncul. Dengan melhat tabel 4.7 tentang rekapan hasil pengamatan yang telah dianalisis sebelumnya untuk aspek keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai peerbandingan dan skala dalam proses pembelajaran siklus II diketahui bahwa dari 19 siswa yang diberi tindakan 16 siswa atau 84,21 % memperoleh kategori terampil dan 15,79 % termasuk kategori belum terampil

14 menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala. Dengan demikian pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai indikator yang diharapkan.

15 Simpulan 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan bahwa dengan melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Team Acievement Division keterampilan menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala pada siswa kelas V SDN 17 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo meningkat. 2. Saran Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Untuk meningkatkan keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala siswa harus fokus ddan memperhatikan pada materi yang dijelaskan guru. Dalam pembentukan kelompok siswa harus bekerja dan memberikan informasi dengan baik dan dalam kelompoknya tidak boleh memilih-milih teman. 2. Bagi Guru Diharapkan kepada semua guru untuk dapat menggunakan berbagai teknik, metode dan pendekatan khususnya model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Diviion kaarena ini dapat meningkatkan keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita bentuk pecahan sebagai perbandingan dan skala. 3. Bagi Sekolah Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi guru dalam menjalankan tugas sebagai guru. 4. Bagi Peneliti Diharapkan pada peneliti agar penelitian ini dapat dijadikan bahan pengalaman dalam pembelajaran.

16 DAFTAR PUSTAKA Aunurahman, dkk Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Depdikdas Depdiknas Republik Indonesia Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika: Dirjen Dikdasmen Depdikdas. Depdiknas Kamus Besar Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Hudojo, H Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang Karim, Muchtar A. 1996/1997. Pendidikan Dirjen Dikti Matematika 1. Malang: Depdikbud Karso, dkk Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Karso, dkk Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Margono, S Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nazir Ph.D, Moh. Metode Penelitian. Bogor Selatan: Penerbit Ghalia Indonesia Rahardjo, Marsudi. dan Waluyati, Astuti Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di SD. (Modul PDF) Kementerian Pendidikan Nasional Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. Suprijono, Agus 2009/2010 Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yokyakarta. Soemarjadi, dkk. 1991/1992. Pendidikan Keterampilan, Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud Tim Pengajar Pendidikan Matematika II. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo Tim Kreatif. 2010, Matematika Kelas 5b Cemara, Surakarta: Putra Nugraha Utama. Waluyati, Endang Metode Pembelajaran Tipe STAD. (Online)

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara kelas IV pada pelajaran Matematika, tahun pelajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan.

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan. Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Operasi Hitung Campuran Bilangan Cacah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Turnamen Game Tim Atau TGT Pada Siswa Kelas II SDN V Toili Kabupaten Banggai LEMBAR

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Umum Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Sekolah ini berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V MI YPSM BLIMBING KECAMATAN TAROKAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2. Penerapan Strategi Pembelajaran... PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1 Oleh: Tuminah 2 Abstrak Pada umumnya pelajaran Matematika

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Kualitatif 1

Jurnal Penelitian Kualitatif 1 Jurnal Penelitian Kualitatif 1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Fitria Ismail Dra. Samsiar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan jalan melengkapi sarana dan prasarana, meningkatkan kualitas tenaga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan ilmiah. Pembelajaran

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning Di Kelas VI SDN Inpres 5 Birobuli Buacani SD Inpres 5 Birobuli, Kota Palu,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV Oleh: Asih Nurkhayati 1, Triyono 2, Ngatman 3 FKIP, PGSD Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia selalu mendapat prioritas utama dalam

Lebih terperinci

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS XI IPA SMA SUNAN GIRI TAHUN AJARAN 2012-2013

Lebih terperinci

Jurnal Publikasi Pendidikan Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN

Jurnal Publikasi Pendidikan  Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PEMBELAJARAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG CAMPURAN MELALUI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS 2 SDN 6 TELAGA BIRU KECAMATAN TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari oleh siswa dalam dunia pendidikan. Matematika diberikan pada setiap jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student

BAB V PEMBAHASAN. Pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe Student BAB V PEMBAHASAN A. Aktivitas dan Bentuk Penerapan Pembelajaran Penerapan Trigonometri melalui Belajar Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Pembelajaran penerapan trigonometri melalui

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA Oleh: Dwi Astuti 1, Suhartono, Warsiti FKIP, PGSD Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SDN I BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA IRAWATI (Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014 Ferika Handsayani Email: Ferika.handayani@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk mengarahkan siswa ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam pendidikan mengacu pada perubahan kurikulum yang menuntut guru agar lebih aktif dan inovatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Jumlah 21

Jumlah 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam ruangan kelas IV SD Negeri Jono Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini diawali dengan perencanaan pembelajaran yang meliputi pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan

Lebih terperinci

Model pembelajaran matematika di sd

Model pembelajaran matematika di sd Model pembelajaran matematika di sd Tahapan Proses Belajar Mengajar Input Proses Output 1 Input kejadian pertama yang menggambarkan siswa yang memiliki sejumlah materi prasyarat dari konsep yang akan dipelajari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang besar dalam mensukseskan pembangunan bangsa. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang besar dalam mensukseskan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, dan memiliki peranan yang besar dalam mensukseskan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah beserta

Lebih terperinci

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VII A SMP DAAR EL-SALAM Disusun oleh: Iqbal

Lebih terperinci

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117

ISTIQOMAH KURNIAWATI A54B090117 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SDN GEMAMPIR KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa, sedangkan ilmu fisika dapat ditemui dan dipelajari di kehidupan

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelajaran yang lain itupun siswa juga belum paham. Ukuran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelajaran yang lain itupun siswa juga belum paham. Ukuran tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelajaran bidang studi matematika bagi siswa sekolah dasar dianggap mata pelajaran yang paling sulit dan menakutkan, sehingga menjadi momok bagi sebagian siswa,

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN KELAS XI IPA MAN SUKOHARJO SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bilangan Romawi penting untuk dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bilangan Romawi penting untuk dipelajari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bilangan Romawi sering ditemukan dalam beberapa penulisan, seperti penulisan nomor bab pada buku, penulisan tingkatan kelas, dan penomoran alamat jalan. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses dalam rangka

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Tahap pra siklus adalah tahap dimana siklus belum dimulai. Tahap ini berupa temuan peneliti terhadap pengalaman proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan kimia, Jurusan PMIPA,FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2 Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 1 Tahun 2015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 137-143 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan proses globalisasi telah terjadi juga proses transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah dan perguruan tinggi untuk lebih menyiapkan

Lebih terperinci

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun

Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Kusuma, Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan... 81 Penggunaan Model Carousel Feedback untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Peta pada Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 2 Madiun Nanin

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Daerah Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedong 01, berada di Dusun Banyudono RT 02 RW 09 Desa Gedong, Kecamatan Bayubiru, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VI SDN 04 MANANGGU KABUPATEN BOALEMO Hakop Walangadi,

Lebih terperinci

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Print ISSN: 2541-3163 - Online ISSN: 2541-3317 Mariani, S.Pd. 1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Article

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) 50 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Yunie Nurhazannah SMP Negeri 21 Pontianak E-mail: yunienurhazannah@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa adalah efektivitas pembelajaran melalui kurikulum. Pengembangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) 94 Lampiran VI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Jumlah Pertemuan : SDN 08 Lunang : Matematika : V(lima) / II(dua) : 4 x Pertemuan A. Standar Kompetensi

Lebih terperinci