BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Widyawati Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian. Keadaan Sekolah SMP Negeri Tapa Lokasi SMP Negeri Tapa berada di Jalan Irigasi Lomaya No. 223, Desa Popodu, Kec. Bulango Timur, Kab. Bone Bolango. Sekolah milik pemerintah ini berdiri dan sekaligus beroperasi pada tahun 956 dengan luas tanah sebesar 859,58 m 2. Sementara luas bangunan sekolah tersebut hingga saat ini adalah 87 m 2. Sarana prasarana di sekolah ini cukup mendukung pelaksanaan pembelajaran karena terdapat 4 gedung dan 24 ruang kelas, yang dilengkapi dengan 40 buah meja guru dan tata usaha, 48 buah kursi guru dan tata usaha, 350 buah kursi siswa serta 350 buah meja siswa yang seluruhnya dalam kondisi baik. Keadaan ruang atau bangunan di sekolah tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri Tapa No Nama Gedung/Ruang Jumlah Keterangan A. Ruang. Ruang Belajar Ruang Laboratorium a. Lab IPA b. Lab Bahasa c. Lab Komputer Ruang Perpustakaan Ruang Tata Usaha 37
2 38 3. Ruang Kepsek 4. Ruang Guru 5. Ruang BP/BK 6. Ruang Aula 7. Kantin 8. Ruang UKS 9. WC Guru 2 0. WC siswa. Sarana olahraga 2. Lapangan Basket 6 B. Lapangan Volly Ball. Lapangan Bulu Tangkis 2. Lapangan Takraw 3. Sarana pembelajaran 4. Tape-recorder C. Radio. CD Pembelajaran Rusak 2. Komputer/Laptop - 3. Buku Paket Pegangan Siswa - 4. LCD 9 5. VCD buah buku sejarah (Sumber: Wakasek Sarana dan Prasarana SMP Negeri Tapa)
3 39 2. Keadaan Guru SMP Negeri Tapa Berdasarkan data yang diperoleh di SMP Negeri Tapa, tenaga pengajarnya berjumlah 42 tenaga pengajar yang keseluruhannya merupakan guru tetap. Tingkat pendidikan dari para guru tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Keadaan Guru SMP Negeri Tapa No Pendidikan Tertinggi Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah. Sekolah Dasar SMP SMA PGSM/PGSLTP D I /A - 6. D II /A D III /A Sarjana Muda S/D IV S2 2-2 Jumlah (Sumber: Kepala Tata Usaha SMP Negeri Tapa, tanggal 3 Mei 202) Memperhatikan data di atas, nampak bahwa terdapat duapuluh delapan orang guru SMP Negeri Tapa sudah bergelar sarjana. Bahkan dua orang sudah
4 40 bergelar magister. Akan tetapi masih 28,57% atau 2 orang yang belum berpendidikan S. 3. Keadaan Siswa SMP Negeri Tapa Siswa merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa SMP Negeri Tapa dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Keadaan Siswa SMP Negeri Tapa No Kelas Laki-Laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah. VII VII VII VII VII VII VII VII VII VIII VIII VIII VIII VIII
5 4 5. VIII VIII VIII IX IX IX IX IX IX IX Jumlah (Sumber: Kepala Tata Usaha SMP Negeri Tapa, tanggal 3 Mei 202) Berdasarkan data di atas nampak bahwa jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut dan terdaftar pada tahun pelajaran 202/203 sebanyak 533 orang yang terdiri atas 288 orang laki-laki dan 245 orang perempuan. Para siswa tersebut terbagi dalam duapuluh empat rombongan belajar. Jumlah siswa kelas VII sebanyak 207 orang dengan rincian 20 laki-laki dan 87 orang perempuan. Siswa kelas VIII berjumlah 65 yang terdiri dari 84 laki-laki dan 8 orang perempuan. Sedangkan kelas IX berjumlah 60 orang dengan rincian 83 orang laki-laki dan 77 orang perempuan. B. Hasil Penelitian
6 42 Berdasarkan data yang diperoleh dari para responden mengenai penggunaan multimedia dalam pembelajaran sejarah, maka peneliti mendeskripsikan sebagai berikut.. Tampilan Fisik Multimedia dalam Pembelajaran Sejarah Berdasarkan hasil wawancara dengan Afriyanti U. Sinandara (23 mei 202) terkait dengan tampilan teks yang ada pada slide-slide powerpoint yang diajarkan pada pembelajaran sejarah pada materi tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia sangatlah berguna bagi para siswa dalam memahami materi tersebut. lebih lanjut, penggunaan slide-slide powerpoint memudahkan para siswa dalam mengingat materi tersebut dibandingkan hanya dengan melihat maupun membaca di bukubuku paket yang biasa dipakai oleh guru mata pelajaran IPS Sejarah. Berdasarkan hasil wawancara nampak bahwa siswa sangat menginginkan pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran sejarah menggunakan multimedia khususnya powerpoint karena sangat membantu siswa agar lebih mudah mengingat materi yang diajarkan khususnya pembelajaran sejarah. Memperhatikan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tampilan teks yang disajikan melalui powerpoint pada proses pembelajaran sejarah jelas sangat membantu bagi sebagian besar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan Alfian Talib (23 mei 202) terkait dengan kualitas gambar yang ditampilkan melalui LCD sangat jelas dalam menangkap materi sejarah yang disampaikan sehingga siswa sangat serius dalam menerima materi yang diberikan.
7 43 Berdasarkan hasil wawancara tentang tanggapan siswa terhadap kualitas gambar yang ditampilan melalui LCD dalam pembelajaran sejarah menunjukkan bahwa LCD bisa membuat siswa merasa lebih mudah dan serius dalam menerima materi yang disampaikan Artinya, para siswa para umumnya menyatakan kualitas gambar yang ditampilkan pada powerpoint jelas bagi mereka. Wawancara selanjutnya dengan Samiun (23 mei 202) tentang sajian animasi yang dipadukan dalam slide-slide powerpoint pada pembelajaran sejarah membuat siswa merasa rileks dan tidak kaku dalam menerima materi dikarenakan tampilan animasi yang terkesan bisa memecah suasana karena tampilannya yang lucu dan unik. Kesimpulan tentang sajian animasi yang dipadukan dalam slideslide powerpoint tersebut adalah siswa sangat tertarik dengan tampilan-tampilan animasi pada powerpoint. Wawancara dengan Defriana Suga (23 mei 202) yang berhubungan dengan tampilan fisik multimedia yang dititikberatkan pada tampilan warna-warna slide. Siswa merasa warna slide yang digunakan bervariasi dan berganti-ganti sehingga pada materi mengenai sejarah tidak membosankan dan terkesan serasi. Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa adanya tampilan warna slide powerpoint yang dibawakan dalam materi pembelajaran sejarah membuat siswa tertarik karena bisa menambah minat siswa itu sendiri dalam pembelajaran sejarah yang terpaku hanya pada materi yang ada di buku paket atau pembelajaran yang konvensional. Kesimpulannya, sebagian besar siswa tertarik pada tampilan warna slide powerpoint pada pembelajaran sejarah apalagi tampilan warnanya bervariasi dan beraneka warna.
8 44 Wawancara dengan Devi Mariana Lihimi (23 mei 202) yang berhubungan dengan pembelajaran materi sejarah yang menggunakan audio atau speaker dimana dalam memberikan materi khususnya pelajaran IPS Sejarah bisa meningkatkan gairah siswa contohnya materi mengenai Perang Dunia dimana dengan adanya audio/speaker yang dipadukan dengan powerpoint siswa bisa merasakan bagaimana situasi perang yang sebenarnya sehingga menambah kecintaan mereka kepada sejarah. Hasil wawancara diatas berarti bahwa siswa harusnya bisa diajak secara langsung pada pembelajaran sejarah dengan menggunakan audio/speaker yang dipadukan dengan powerpoint agar bisa merasakan sendiri peristiwa sejarah yang terjadi sehingga menghilangkan ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran sejarah itu sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa kualitas suara atau musik dari audio atau speaker yang digunakan pada pembelajaran IPS-Sejarah jelas bagi siswa. Memperhatikan hasil wawancara tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tampilan teks, kualitas gambar, animasi, tampilan warna slide dan kualitas audio/speaker sangat membantu siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah karena selain membuat siswa antusias dan tidak membuat bosan multimedia bisa menambah wawasan siswa dalam pembelajaran IPS Sejarah sehingga sudah memadai untuk digunakan sebagai multimedia. 2. Aplikasi Multimedia dalam Materi Ajar Sejarah Wawancara dengan Fandi Abdullah (24 mei 202) yang berkenaan dengan aplikasi multimedia dalam materi sejarah menyatakan bahwa sebagian besar siswa sangat setuju dan menanggapi dengan positif penggunaan multimedia dalam
9 45 pembelajaran sejarah. Bahkan siswa setuju jika setiap penyajian materi ajar IPS Sejarah ditampilkan melalui powerpoint pada setiap pertemuan pembelajaran.. Wawancara selanjutnya Febriyanti Yahya (24 mei 202) menanyakan tentang penggunaan gambar dan foto yang ditampilkan melalui slide dihubungkan dengan reaksi terhadap pertanyaan-pertanyaan guru mengenai peristiwa sejarah tertentu ternyata sering membantu siswa dalam menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan materi sejarah. Kesimpulannya, materi yang ditampilkan melalui powerpoint lebih mudah dipahami dibandingkan dengan materi yang diberikan melalui buku paket. Wawancara dengan Gufran Abas Antula (24 mei 202) menanyakan tentang penggunaan video dalam materi ajar sejarah dan ternyata siswa umumnya setuju apabila video digunakan dalam pembelajaran sejarah karena media video tersebut dapat membantu mereka dalam memahami konsep-konsep sejarah yang dianggap sulit untuk dipahami. Wawancara dengan siswa Moh. Taufik H. Gobel (24 mei 202) yang menanyakan animasi yang ditampilkan ketika menyajikan materi sejarah. Siswa umumnya setuju bahwa animasi yang ditampilkan pada saat penyajian materi sejarah dapat memudahkan mereka dalam memahami materi dan konsep-konsep sejarah yang lazimnya diajarkan hanya lewat pemberian tugas ataupun hanya dengan menjelaskan secara lisan.
10 46 Memperhatikan hasil wawancara diatas mengenai aplikasi multimedia dalam materi ajar sejarah dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan multimedia dalam bentuk powerpoint, aplikasi gambar, foto, video, dan animasi dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep sejarah, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan sajian melalui buku paket. 3. Implikasi Multimedia bagi Siswa dalam Pembelajaran Sejarah Wawancara dengan siswa Muh. Syafwan (27 mei 202) dimana di minta untuk menanggapi apakah melalui penggunaan multimedia dapat membantu mereka dalam mengenal teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini. Siswa setuju bahwa kehadiran multimedia yang digunakan dalam pembelajaran sejarah dapat membantu mereka dalam mengenal teknologi informasi Wawancara di atas menunjukkan bahwa dengan pembelajaran sejarah menggunakan multimedia dapat merangsang para siswa mengenal teknologi yang diajarkan dikelas yang bisa menjadi awal untuk mereka menggunakan teknologi khususnya yang menunjang pembelajaran mereka nantinya. Wawancara kedua dengan siswa Mursid H. Amir (27 mei 202) yang berhubungan dengan implikasi multimedia bagi siswa dalam pembelajaran sejarah dimana kehadiran multimedia dapat meningkatkan daya ingat siswa dalam menayangkan materi-materi sejarah yang digunakan oleh guru. Wawancara selanjutnya dengan siswa Nur Ilham Halaka (27 mei 202) mengenai respon siswa terhadap penggunaan multimedia menjadikan kegiatan belajar IPS Sejarah menarik. Fakta yang terjadi dilapangan mengindikasikan
11 47 bahwa seluruh siswa menyukai multimedia yang diformulasikan pada pembelajaran IPS Sejarah karena terasa menarik bagi siswa. Wawancara selanjutnya dengan siswi Nurhayati Gobel (27 mei 202) yang menanyakan tentang kemudahan siswa dalam memahami materi sejarah melalui multimedia jika dibandingkan dengan peenjelasan guru. Siswa ternyata menyukai dan lebih mudah memahami materi sejarah melalui multimedia dibandingkan dengan penyampaian guru ditambah lagi cara menyampaikan materi yang dilakukan oleh guru dirasakan sangat membosankan dan terkesan sudah ketinggalan zaman. Temuan lain yang didapatkan peneliti adalah siswa setuju bahwa melalui multimedia, minat belajar mereka untuk belajar IPS Sejarah. Wawancara terakhir untuk implikasi multimedia dalam pembelajaran sejarah dengan siswa Rianto Deluku (27 mei 202) yang menanyakan apakah multimedia yang digunakan dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Siswa sangat termotivasi apabila pembelajaran IPS Sejarah disampaikan dengan multimedia apalagi media yang digunakan sangat variatif dan mendukung serta masih asing diterapkan dalam setiap pembelajaran sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran sejarah dapat memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar. Pada wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan multimedia dapat membantu siswa mengenal teknologi informasi, membantu daya ingat, menjadikan kegiatan pembelajaran IPS-Sejarah menjadi
12 48 menarik, memudahkan siswa memahami materi sejarah, meningkatkan minat belajar, serta meningkatkan hasil belajar. 4. Kesan terhadap Proses Pembelajaran Sejarah dengan Menggunakan Multimedia Wawancara dengan siswi Sintia A. Adjana (30 mei 202) yang menanyakan kesan dari para siswa mengenai proses pembelajaran sejarah melalui multimedia dimana peneliti menayakan sikap siswa terhadap penggunaan multimedia dalam pembelajaran IPS-sejarah. Siswa ternyata begitu aktif saat guru menggunakan multimedia pada pembelajaran IPS Sejarah dan ini menyebabkan suasana kelas menjadi lebih hidup karena siswa saling bertanya dan menjawab materi yang tidak mereka pahami dan berkebalikan dengan menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa hanya banyak mendengarkan materi yang disampaikan. Wawancara dengan siswi Siti Maryam Ngabito (30 mei 202) yang menanyakan mengenai kemampuan peneliti dalam menggunakan multimedia selama pembelajaran IPS-Sejarah berlangsung. Siswa mengatakan bahwa peneliti bisa menjalankan multimedia saat pembelajaran IPS Sejarah dengan baik tanpa ada kesalahan dalam menjalankan multimedia tersebut artinya menurut para siswa peneliti memiliki kemampuan yang memadai dalam menggunakan multimedia pada pembelajaran IPS Sejarah. Wawancara dengan siswi Sri Windriana (30 mei 202) menanyakan kepada siswa mengenai situasi pembelajaran IPS-Sejarah ketika multimedia digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar. Fakta yang didapatkan ternyata cenderung
13 49 menyatakan bahwa situasi pembelajaran dengan menggunakan multimedia sangat menyenangkan bagi mereka dibuktikan dengan banyak siswa yang masih ingin belajar IPS Sejarah padahal jam pelajaran telah habis artinya para siswa menyambut positif penggunaan multimedia karena dapat menjadikan situasi pembelajaran IPS-Sejarah lebih menyenangkan. Wawancara berikutnya dengan siswa Talib Idrus (30 mei 202) dimana peneliti menanyakan tentang motivasi belajar siswa ketika multimedia digunakan pada proses pembelajaran IPS-sejarah. Berdasarkan jawaban yang didapatkan, ini dibuktikan dengan hasil evaluasi yang meningkat pada saat peneliti menggunakan multimedia sebagai pengantar materi. Kesimpulan yang diperoleh adalah motivasi belajar siswa menjadi tinggi pada saat pembelajaran IPS-Sejarah menggunakan multimedia. Wawancara dengan siswi Vindi Aulia Doda (30 mei 202) menanyakan tentang kesan terhadap pembelajaran yang disajikan melalui multimedia siswa ternyata mengaku materi yang disajikan sangat menarik sehingga mereka ingin menerima materi pembelajaran IPS Sejarah hanya dengan menggunakan multimedia dan wawancara terakhir respon siswa terhadap penggunaan multimedia pada proses pembelajaran sejarah meningkatkan konsentrasi dan perhatian adalah siswa sangat terfokus dalam menerima materi yang diajarkan lewat multimedia jadi, melalui penggunaan multimedia pada proses pembelajaran IPS Sejarah, konsentrasi dan perhatian meningkat dan terfokus.
14 50 Memperhatikan wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan multimedia dapat menjadikan siswa aktif dalam belajar, menjadikan situasi pembelajaran menjadi menyenangkan, meningkatkan motivasi belajar, pembelajaran menjadi menarik serta meningkatkan konsentrasi dan perhatian menjadi meningkat dan terfokus dalam belajar sejarah. C. Pembahasan Media pembelajaran adalah faktor penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran, khususnya IPS-sejarah di SMP. Oleh karena media pembelajaran memiliki banyak macam atau ragam, maka guru sejarah sebaiknya memilih secara cermat media yang akan digunakan. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan di Indonesia terus diupayakan. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif terhadap pembelajaran sejarah dengan menggunakan multimedia. Multimedia pada penelitian ini dibatasi pada gambar dan animasi, rekaman, video, serta program powerpoint dengan menggunakan fasilitas komputer atau laptop. Alasan peneliti menggunakan multimedia pada pembelajaran IPS-Sejarah di SMP Negeri Tapa didasarkan atas beberapa problematika yang ada di sekolah tersebut, yaitu () siswa memiliki antusias, motivasi, sikap, dan minat sangat rendah, (2) siswa terkesan jenuh karena menghapal banyak konsep, tokoh dan peristiwa sejarah, (3) fasilitas multimedia di sekolah tersedia, akan tetapi belum dimanfaatkan secara optimal dalam proses pembelajaran IPS-sejarah.
15 5 Penggunaan multimedia dalam pembelajaran IPS-Sejarah yang secara sengaja dan kreatif dirancang untuk membantu memecahkan problematika di atas dan diharapkan merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan manfaat positif dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di SMP Negeri Tapa. Dikatakan sengaja, karena peneliti menghadirkan materi pelajaran sejarah melalui multimedia di dalam kelas yang sebelumnya belum pernah digunakan dapat proses pembelajaran IPS-Sejarah. Dikatakan kreatif, karena peneliti merancang sendiri materi ajar yang akan disajikan dengan memperhatikan KD yang sedang atau sementara diajarkan, menyiapkan media-media yang dibutuhkan, mendesain presentasi pembelajaran yang berisi materi gambar, animasi, rekaman, video, dalam program powerpoint dengan bantuan fasilitas laptop, LCD, dan layar (screen). Peneliti melaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah di siapkan sebelumnya. Melalui pelaksanaan pembelajaran yang telah dijalankan, kemudian peneliti mengharapkan balikan dari para responden (dalam hal ini siswa kelas VIII.4 SMP Negeri Tapa) dalam bentuk wawancara di akhir pembelajaran. Ada empat indikator yang menjadi fokus wawancara, yaitu () tampilan fisik multimedia yang digunakan dalam pembelajaran sejarah, (2) aplikasi multimedia dalam materi ajar sejarah, (3) implikasi multimedia bagi siswa dalam pembelajaran sejarah, dan (4) kesan siswa terhadap proses pembelajaran sejarah dengan menggunakan multimedia.
BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH. Ahmed Doda, Joni Apriyanto*, Sutrisno Mohamad**
PENGGUNAAN MULTIMEDIA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH (Suatu Penelitian di SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango) Ahmed Doda, Joni Apriyanto*, Sutrisno Mohamad** Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari dan penerima pelajaran atau informasi yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran bertujuan untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari tercapainya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. fasilitas serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Tapa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Keadaan sekolah SMA Negeri 1 Tapa cukup baik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 4 SD dengan rincian 1 SD inti dan 3 SD sebagai anggota gugus.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di gugus VI UPTD kecamatan Ponjong, kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gugus VI terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika teknologi khususnya teknologi informasi belum berkembang seperti saat ini, ketika ilmu pengetahuan belum sepesat ini, proses pembelajaran biasanya berlangsung
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan
BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebuah sistem untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, serta dapat menjadi aset bangsa demi mewujudkan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan pendidikan di era globalisasi saat ini tidak lepas dari perkembangan ilmu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Apakah Anda mempunyai komputer di rumah (PC) atau laptop?? Ya (menuju nomor 2) Tidak (menuju nomor 3)
L1 LAMPIRAN Kuisioner Awal 1. Apakah Anda mempunyai komputer di rumah (PC) atau laptop?? Ya (menuju nomor 2) Tidak (menuju nomor 3) 2. Apakah Anda memiliki akses internet untuk laptop atau komputer? Ya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah. diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemerintah dalam mencapai tujuan pendidikan Nasional adalah diharapkan dapat memberikan perhatian secara langsung terhadap peningkatan kualitas lembaga
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian
122 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan Temuan Terkait Fokus Penelitian Pertama: Bagaimana Kreativitas guru dalam mengembangkan metode pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk meningkatkan motivasi
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah singkat berdirinya MA Negeri 2 Model Banjarmasin
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah singkat berdirinya MA Negeri 2 Model Banjarmasin Pada mulanya MA Negeri 2 Model merupakan bangunan PGAN pada tanggal 25 April
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 2 Februari 2014 sampai tanggal 16 Februari 2014, SMP Negeri 2 Srandakan yang berlokasi di Godegan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi sekarang ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan memberikan dampak perubahan pada kehidupan manusia, khususnya dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan dunia pendidikan. Seorang pendidik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika mendengar kata motivasi yang muncul dalam angan-angan adalah pada suatu keadaan seseorang yang mempunyai semangat tinggi, rajin, mampu bekerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi riil di kalangan siswa SMP, pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Untuk menyampaikan materi pada umumnya guru menggunakan buku buku
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO
BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO A. Analisis Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMP Raudlatul Jannah Waru Sidoarjo Melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar tidak terlepas dari kehidupan sehari hari. Seorang manusia melakukan belajar yang dilakukan didalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Diskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Gumelar Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo pada tanggal 1 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam arti luas telah dilaksanakan sejak manusia berada dimuka bumi ini. Adanya pendidikan adalah setua dengan adanya kehidupan manusia itu sendiri.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya memutus lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek, pendidikan dapat membuat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato SD Inpres Padengo terletak di jalan Bendungan Padengo Desa Padengo
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Proses Pendekatan Persuasif pada Pembelajaran Seni Tari di SMP
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Proses Pendekatan Persuasif pada Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 1 Lembang SMP Negeri 1 Lembang yang sudah terakreditasi A ini beralamat di Jl. Raya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SDN Tugu 11 yang didalamnya terdapat program pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru dituntut untuk mengembangkan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan. membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan alat utama yang berfungsi untuk membentuk dan membangun karakter bangsa. Karena, pendidikan adalah wahana untuk menanamkan berbagai karakter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu yang diperlukan oleh semua orang. Dapat dikatakan bahwa pendidikan dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Berdasarkan Undang-Undang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan zaman, teknologi dan khususunya dunia pendidikan sudah semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pergantian, perubahan, dan revisi-revisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada lembaga pendidikan guna peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dapat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan.
Lebih terperinciantara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dapat dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Belajar tidak dapat dibatasi oleh kondisi apapun selama manusia itu masih memiliki keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak bagi setiap orang tanpa terkecuali. Pendidikan bisa diperoleh melalui jalur pendidikan formal, informal maupun non formal. Tanpa pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indah Fat, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kelangsungan pembagunan bangsa. Berbagai cara digunakan untunk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibidang lain, seperti ekonomi, science, teknologi dan lain sebagainya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar sebagai sarana berfikir yang harus dimiliki oleh siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP N 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak di
Lebih terperinciKata Kunci: Model Kooperatif Tipe STAD, PowerPoint 2007, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MICROSOFT POWERPOINT PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KOTA BENGKULU Dedy Hamdani Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Akibat dari pengaruh-pengaruh tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengetahuan tentang gizi yang baik dalam lingkungan sekolah dapat disosialisasikan melalui keberadaan dokter kecil. Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman ditandai dengan kemajuan teknologi, dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yang telah ada. Begitu halnya dengan jenjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang merasakan manfaat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masa masa berikutnya. Sedangkan pendidikan pada usia dini akan bermanfaat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia Sekolah Dasar merupakan masa awal kehidupan untuk memperoleh pendidikan yang sangat berguna sebagai dasar untuk menentukan pendidikan pada masa masa berikutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan lepas dari makhluk lain. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini masih menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah prestasi belajar siswa dalam suatu bidang tertentu. Menyadari hal tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia teknologi sudah berkembang sangat pesat, dan sudah merambah ke segala aspek kehidupan, baik itu di dalam pendidikan dan masyarakat luas pada umumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Sejarah Singkat SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Gambaran Umum 3.1.1.1 Sejarah Singkat SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Tapa Jln. Abdullah Amu, Desa Keramat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat terpenting yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia akan dapat mengungkapkan segala pemikirannya. Selain itu, dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pembahasan pada bab ini difokuskan pada beberapa hal pokok yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Untuk memberikan arah pembahasan yang lebih fokus
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 10 Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 0 Bandar Lampung SMA Negeri 0 Bandar Lampung terletak pada tempat yang strategis dengan luas hanya 790 meter persegi dan ditambah
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO. Oleh : Stivan Saleh 1. Pembimbing I Dra. Elmia Umar, M.Pd 2. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Aktivitas belajar merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menekankan aktivitas belajar akan menjadi lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pondasi yang penting bagi setiap individu bahkan Negara. Dalam kehidupan yang penuh persaingan saat ini, seseorang diperhitungkan kedudukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ( Sudjana,2011 : 1). Upaya pengembangan pendidikan pada tingkat satuan dasar, menengah, atas merupakan sebuah keharusan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan. Berdasarkan UU No. 2 pasal 1 tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkorban, dan berjiwa ksatria. Kepribadian tersebut mencerminkan sikap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jenderal Soedirman selaku Panglima Besar TNI telah dikenal sebagai tokoh pejuang nasional yang berpribadi luhur, tabah, rela berkorban, dan berjiwa ksatria.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan rasa estetik sehingga tumbuh sikap apresiatif dalam jiwa siswa. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan alam dan tekhnologi kini telah merambah seluruh bidang kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan yang dikenal dengan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perkembangan yang bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, dengan meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai dari tingkat pendidikan dasar. Mata pelajaran IPS mencakup muatan materi yang cukup luas yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kehidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisik, dan perkembangan jiwa, perkembangan sosial, dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
197 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis penerapan model Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan multimedia dalam peningkatan hasil belajar IPS pada siswa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI
PENGEMBANGAN MEDIA GAME ULAR TANGGA EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR EKONOMI Titi Wijayanti & Tejo Nurseto Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: titiestukara@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan siswa dengan perantaraan suatu media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi pokok dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Karena itu pengembangan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan segala isinya termasuk gejala-gejala alam yang ada. Ruang lingkup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya termasuk gejala-gejala alam yang ada. Ruang lingkup pembelajarannya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBASIS MEDIA VISUAL DI KELAS IV SDN 02 TEMULUS Oleh: Yulina Ismiyanti PGSD FKIP Universitas Islam Sultan Agung ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan perserta didik pada perubahan tingkah laku yang di inginkan. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya. Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Dalam pendidikan sekolah dasar dibutuhkan penanaman
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN
BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam kehidupan. Menurut E. Mulyasa dalam Abdul Majid (2005:77),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut seseorang untuk dapat menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu keterampilan berpikir yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber
Lebih terperinci