PUTUSAN. Nomor : 196/Pdt.G/2011/PA.PPg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor : 196/Pdt.G/2011/PA.PPg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan perceraian antara : , PENGGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di RT.001 RW.002, Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu, sebagai PENGGUGAT ; M E L A W A N TERGUGAT, umur 57 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di RT.001 RW.002, (bengkel las Karaya Bersama) Desa Pematang Tebih, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, sebagai TERGUGAT ; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca surat Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Nomor : 196/Pdt.G/2011/PA.PPg tanggal 03 Mei 2011 tentang Penunjukan Majelis Hakim ; Telah membaca surat surat dalam berkas perkara ini ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat ; Telah memeriksa alat-alat bukti yang bersangkutan ; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 2 Mei 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada tanggal 2 Mei 2011 dengan register nomor: 196/Pdt.G/2011/PA.PPg. pada pokoknya mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut ; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 26 Juli 1999, sebagaimana terdaftar di Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, yang tercantum dalam Buku Kutipan Akta Nikah Nomor : 249/44/07/1999, yang dikeluarkan pada tanggal 26 Juli 1999 ;

2 2 2. Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah kontrakan di Medan selama tiga tahun kemudian pergi merantau ke Rokan Hulu tepatnya di Ujungbatu dan tinggal di rumah kontrakan, telah bergaul baik sebagaimana layaknya suami isteri tapi belum dikaruniai anak ; Bahwa, status Penggugat sebelum menikah dengan Tergugat adalah janda yang ditinggal mati oleh suami, sedangkan Tergugat adalah duda ; Bahwa, semula rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat berjalan harmonis, namun dua tahun kemudian Tergugat melakukan perbuatan yang tidak senonoh terhadap anak Penggugat yang pertama bernama ANAK PERTAMA, yang waktu itu masih kelas VI SD dan sekarang telah menikah ; Bahwa, sejak kejadian tersebut Penggugat tidak sanggup lagi hidup bersama Tergugat dan Penggugat selalu minta cerai kepada Tergugat, akan tetapi Tergugat tidak mau menceraikan Penggugat, Tergugat malah sering mengulangi perbuatan tersebut dan juga tidak mempercayakan keuangan rumah tangga kepada Penggugat serta Tergugat tidak memiliki rasa belas kasihan kepada anak laki-laki Penggugat yang bernama ANAK KEDUA yang berumur 19 tahun dengan mengatakan anak sial dan selalu membawa sial sehingga terjadi pertengkaran terus menerus antara Penggugat dan Tergugat yang mengakibatkan antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat dan ranjang sampai sekarang ; Bahwa, sejak sebulan yang lalu Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal, Penggugat tinggal bersama adik kandung Penggugat di Dalu-dalu, sedangkan Tergugat tinggal di rumah kediaman bersama di Pematang Tebih Ujungbatu ; Bahwa, berdasarkan keterangan dan alasan gugatan Penggugat tersebut, antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagi ada harapan hidup rukun dalam rumah tangga, oleh karena itu Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Cq. Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; Menyatakan bahwa hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian ; Membebankan semua biaya perkara ini sesuai dengan peraturan yang berlaku ; Subsider : Apabila Pengadilan Agama telah berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya Menimbang, bahwa pada persidangan pertama, Penggugat datang menghadap sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain untuk datang menghadap di persidangan sebagai

3 3 wakil/kuasanya yang sah, meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut sebagaimana relass panggilan Nomor 196/Pdt.G/2011/PA.PPg. tanggal 11 Mei 2011 yang dibacakan di muka persidangan, oleh karena itu persidangan ditunda untuk memanggil kembali Tergugat ; Menimbang, bahwa pada persidangan kedua, Penggugat dan Tergugat hadir sendiri menghadap ke persidangan, sehingga Majelis Hakim memerintahkan kepada Penggugat dan Tergugat untuk melaksanakan mediasi yang pada waktu pelaksanaannya dimediatori oleh Erni Melita Kurnia Lestari, S.H.I. Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian namun upaya damai tidak berhasil ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati dan menyarankan kepada Penggugat dan Tergugat untuk kembali rukun dalam membina rumah tangga, tapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakanlah surat gugatan Penggugat bertanggal 2 Mei 2011 yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang, bahwa terhadap dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban lisan yang pada pokoknya sebagai berikut ini ; Bahwa posita poin pertama adalah benar adanya tanpa klausula ataupun kualifikasi; 2. Bahwa posita poin kedua yang lebih tepat adalah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di Medan lalu pindah ke Duri selama setahun kemudian pindah ke Ujungbatu ; Bahwa posita poin ketiga dan keempat adalah benar adanya tanpa klausula ataupun kualifikasi ; Bahwa posita poin kelima memang benar tapi pertengkaran cuma sekali yang disebabkan keinginan Penggugat untuk memegang seluruh keuangan rumah tangga sehingga menyebabkan perpisahan tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat ; Bahwa posita poin keenam adalah benar adanya tanpa klausula ataupun kualifikasi; 6. Bahwa Tergugat merasa keberatan dengan petitum gugatan Penggugat ; Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat mengajukan tanggapan atas jawaban (replik) secara lisan sebagai berikut ; Bahwa jawaban terhadap posita poin kedua diatas adalah benar adanya tanpa klausula ataupun kualifikasi ; Bahwa jawaban terhadap posita poin kelima diatas memang benar bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat hanya sekali dan Penggugat langsung pergi dari kediaman bersama, selain itu tidak benar ; Bahwa selebihnya, Penggugat tetap pada gugatannya ;

4 4 Menimbang, bahwa terhadap replik Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan tanggapan atas replik (duplik) secara lisan yang pada intinya tetap mempertahankan jawabannya ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil/alasan-alasannya, Penggugat mengajukan bukti surat berupa ; Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah Nomor 249/44/07/99 bertanggal 26 Juli 1999 atas nama TERGUGAT sebagai suami dan PENGGUGAT sebagai isteri, yang bermaterai cukup dengan nazegelen dari Kantor Pos dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, yang aslinya dikeluarkan dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, setelah fotokopi tersebut dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok, maka oleh Ketua Majelis fotokopi tersebut ditandai dengan P.1 ; Menimbang, bahwa Penggugat selain mengajukan bukti surat, juga menghadirkan dua orang saksi di depan persidangan yang memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut : SAKSI PERTAMA, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di RT.004, RW.-, Desa Tengkurejo, Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu ; Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah anak kandung Penggugat ; Bahwa saksi hadir sewaktu Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 1999 dan sampai sekarang Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak ; Bahwa seingat saksi, semula rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat harmonis namun dua tahun kemudian mulai tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran seperti yang saksi lihat sendiri dikarenakan Tergugat melakukan pencabulan terhadap saksi ; Bahwa selain itu, pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat juga disebabkan nafkah yang diberikan oleh Tergugat kepada Penggugat tidak mencukupi ; Bahwa puncak dari pertengkaran tersebut, terjadi sekitar empat bulan yang lalu yang menyebabkan Penggugat pergi dari kediaman bersama dan sejak itu terjadi perpisahan tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat ; Bahwa setahu saksi, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh keluarga namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup mendamaikan mereka ;

5 5 Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat maupun Tergugat membenarkan dan menerima kesaksiannya tanpa penjelasan apapun ; SAKSI KEDUA, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Desa Kuba Baling-baling, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu ; Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah adik kandung Penggugat ; Bahwa tidak saksi hadir sewaktu Penggugat dan Tergugat menikah tapi mengetahuinya dan sampai sekarang Penggugat dan Tergugat belum dikaruniai anak ; Bahwa sebelum pernikahan tersebut, status Penggugat adalah janda beranak dua dan Tergugat adalah duda beranak tiga ; Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di Medan lalu pindah ke Duri dan terakhir di Ujungbatu ; Bahwa saksi pernah melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar pada tahun 2005 dan Tergugat menyiramkan minyak lampu kepada Penggugat dan yang menjadi penyebab pertengkaran waktu itu, kata Penggugat, adalah Tergugat tidak mau peduli dengan persiapan acara perkawinan anak Penggugat ; Bahwa saksi juga sering mendapat pengaduan dari anak laki-laki Penggugat bahwa anak perempuan Penggugat sering diperlakukan tidak senonoh oleh Tergugat ; Bahwa akibat ketidak harmonisan rumah tangga tersebut, sejak tanggal 12 April 2011 Penggugat pergi dari kediaman bersama ke Dalu-dalu dan sejak itu terjadi perpisahan tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat ; Bahwa saksi sudah pernah menasehati Penggugat agar rukun kembali dengan Tergugat namun tidak berhasil dan sekarang saksi sudah tidak sanggup lagi mendamaikan mereka ; Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi tersebut, Penggugat dan Tergugat membenarkan dan menerima kesaksiannya tanpa penjelasan apapun ; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan cukup pembuktiannya dan Tergugat menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti apapun, dalam kesimpulannya Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya, dan selanjutnya mohon putusan. Sedangkan Tergugat menyatakan tetap pada jawabannya dan selanjutnya mohon putusan ;

6 6 Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan ini, Majelis Hakim menunjuk kepada Berita Acara Persidangan pemeriksaan perkara ini dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai diatas ; Menimbang, oleh karena Penggugat dan Tergugat hadir sendiri di persidangan, maka sesuai ketentuan Pasal 2 Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, Majelis Hakim telah memerintahkan keduanya untuk melakukan mediasi, namun mediasi yang dimediatori oleh Erni Melita Kurnia Lestari, S.H.I. tidak berhasil, dengan demikian perintah dari ketentuan tersebut dianggap telah terpenuhi ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha secara maksimal menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali dalam membina rumah tangga sebagaimana diperintahkan oleh Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 beserta penjelasannya jo. Pasal 143 ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam, tapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah gugatan perceraian yang termasuk dalam sengketa perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 49 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 beserta penjelasannya, Pengadilan Agama berwenang untuk mengadili perkara ini, karena perkara ini termasuk dalam kompetensi absolut Pengadilan Agama ; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang diakui oleh Tergugat, terbukti Penggugat berdomisili dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, berdasarkan ketentuan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009 beserta penjelasannya, Pengadilan Agama Pasir Pengaraian berwenang untuk mengadili perkara ini, karena perkara ini termasuk dalam kompetensi relatif Pengadilan Agama Pasir Pengaraian ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 (Kutipan Akta Nikah) terbukti Penggugat dan Tergugat telah menikah pada tanggal 26 Juli 1999, dengan demikian sejak tanggal pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat terikat dalam ikatan perkawinan yang sah sebagai suami isteri, hal tersebut sejalan dengan maksud Pasal 7

7 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu Penggugat dan Tergugat dinyatakan berkualitas untuk bertindak sebagai para pihak dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa dengan adanya hubungan hukum antara Penggugat dan Tergugat sebagai pasangan suami isteri, maka menjadi logis gugatan yang diajukan oleh Penggugat, karena menurut logika hukum tidak mungkin ada gugatan perceraian jika tidak ada pernikahan sebelumnya ; Menimbang, bahwa dalil-dalil yang menjadi alasan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat adalah karena kehidupan rumah tangganya sejak dua tahun setelah menikah sudah tidak rukun dan tidak harmonis lagi dikarenakan mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan halhal berikut (1) Tergugat sering berbuat tidak senonoh terhadap anak perempuan Penggugat, (2) Tergugat kurang dalam memberi nafkah kepada Penggugat, (3) Tergugat tidak memiliki belas kasihan terhadap anak laki-laki Penggugat, pertengkaran tersebut berlangsung terus menerus dan puncaknya terjadi perpisahan tempat dan ranjang antara Penggugat dan Tergugat sejak April 2011 yang lalu, karena itu Penggugat beranggapan tidak ada harapan lagi hidup rukun dalam rumah tangga, alasan tersebut mengacu kepada alasan perceraian yang tersebut dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, karena itu gugatan ini patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut diakui oleh Tergugat di depan persidangan bahwa ada pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat walaupun ada perbedaan keterangan antara Penggugat dan Tergugat tentang penyebab pertengkaran, dengan demikian alasan-alasan/dalil Penggugat dianggap benar, namun oleh karena perkara ini adalah perkara perceraian dengan alasan yang mengacu kepada alasan perceraian sebagaimana tersebut diatas, sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, maka kepada Penggugat tetap diwajibkan menghadirkan pihak keluarga serta orang-orang yang dekat dengan Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa untuk memenuhi beban pembuktian tersebut, Penggugat menghadirkan dua orang saksi yaitu anak kandung dan adik kandung Penggugat sebagai saksi keluarga, semua saksi tersebut memenuhi syarat-syarat formil sebagai saksi dan mereka memberikan keterangan berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, penglihatan dan pendengaran sendiri serta adanya kesesuaian

8 8 keterangan antara kedua saksi tersebut seperti yang disyaratkan oleh Pasal 309 R.Bg. sehingga terpenuhi pula syarat-syarat materil sebagai saksi, oleh karenanya kesaksian mereka dapat dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa dari keterangan kedua saksi dan alat bukti tertulis tersebut apabila dihubungkan dengan keterangan Penggugat dan Tergugat, maka Majelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut : Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah sejak tanggal 26 Juli 1999 dan belum dikaruniai anak ; Bahwa ketika akan menikah, status Penggugat adalah janda beranak dua sedangkan Tergugat adalah duda beranak tiga ; Bahwa semula rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat harmonis, namun dua tahun kemudian sering terjadi pertengkaran yang disebabkan Tergugat sering berbuat cabul terhadap anak perempuan Penggugat dan Tergugat kurang dalam memberikan nafkah kepada Penggugat ; Bahwa akibat dari pertengkaran itu, kini Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat dan ranjang sejak tanggal 12 April 2011 setelah Penggugat pergi dari kediaman bersama ; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan namun tidak berhasil ; Bahwa Penggugat tetap bertekad bulat untuk bercerai dengan Tergugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, Majelis Hakim menemukan beberapa indikator sebagai berikut ; Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tidak berkesudahan ; Bahwa Tergugat telah berbuat cabul terhadap anak perempuan Penggugat ; Bahwa pertengkaran tersebut mengakibatkan perpisahan tempat tinggal antara Penggugat dan Tergugat yang telah berjalan selama tiga bulan ; Bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat sudah sulit untuk didamaikan ; Menimbang, bahwa berdasarkan beberapa indikator tersebut, Majelis Hakim dapat menarik kesimpulan bahwa telah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus antara Penggugat dan Tergugat dan tidak ada lagi harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, dengan demikian apa yang didalilkan oleh Penggugat tersebut telah terbukti kebenarannya karena alasan-alasan tersebut telah sesuai dan memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975

9 9 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat tersebut patut untuk dipertimbangkan ; Menimbang, bahwa dengan telah terpenuhinya alasan perceraian, serta melihat kondisi obyektif bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah sehingga tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan tersebut dalam Surat ar-rum ayat 21 yaitu membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tidak mungkin dicapai lagi, maka lebih baik untuk mengakhiri rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat dengan perceraian daripada memaksakan untuk menyatukannya lagi ; Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas Majelis Hakim sepakat untuk mengabulkan gugatan Penggugat tersebut dan mencantumkannya dalam amar putusan ini ; Menimbang, bahwa oleh karena perceraian antara Penggugat dengan Tergugat harus dicatatkan di Kantor Urusan Agama di kecamatan tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan di kecamatan tempat mereka menikah seperti yang dimaksud oleh Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama beserta penjelasannya, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk menyampaikan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang dimaksud ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang hukum perkawinan, berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 beserta penjelasannya, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ; Menjatuhkan talak satu ba in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ;

10 10 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk menyampaikan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, Kantor Urusan Agama Kecamatan Tambusai dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu, untuk pencatatan ; Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (Dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah) Demikianlah putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Jumat tanggal 8 Juli 2011 Masehi bertepatan tanggal 6 Sya ban 1432 Hijriyah oleh A. Riza Suaidi, S.Ag., M.H.I. sebagai Ketua Majelis Hakim, Ramadaniar, S.H.I. dan Salamat Nasution, S.H.I., M.A., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari Senin tanggal 18 Juli 2011 Masehi bertepatan tanggal 16 Sya ban 1432 Hijriyah diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Syofyan, A.Md. sebagai Panitera Sidang serta dihadiri pula oleh Tergugat diluar hadirnya Penggugat Ketua Majelis Hakim dto A.RIZA SUAIDI, S.Ag., M.H.I. Hakim Anggota dto Hakim Anggota dto RAMADANIAR, S.H.I. SALAMAT NASUTION, S.H.I., M.A. Panitera Sidang dto SYOFYAN, A.Md.

11 11 Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan 4. Biaya Redaksi 5. Biaya Materai Rp Rp Rp Rp Rp , ; , , ,- J u m l a h Rp ,- Salinan putusan ini sesuai dengan aslinya, Mengetahui, Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, MANUFRI, A.Md, SH, MH