ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II)

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG- UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 14 JUNI 2010

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-VIII/2010 PERIHAL Permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun PEMOHON - H.B. Paliudju, dkk. ACARA Pemeriksaan Perbaikan Permohonan (II) Senin, 14 Juni 2010 Pukul WIB Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat Nomor 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) M. Arsyad Sanusi (Ketua) 2) Harjono (Anggota) 3) Muhammad Alim (Anggota) Lutfi Widagdo Eddyono Panitera Pengganti 1

3 Pihak yang Hadir: Pemohon: - H.B. Paliudju - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia - J. Santo Kuasa Hukum Pemohon: - Bambang Widjojanto - Iskandar Sonhaji 2

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: M. ARSYAD SANUSI Assalamualaikum, wr. wb. Sidang lanjutan Perkara Nomor 33/PUU-VIII/2010, dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Saudara Kuasa Pemohon H.B. Paliudju dan Drs. J. Santo. Saudara Bambang Widjoyanto dan kawan-kawan, agenda hari ini akan mendengar perbaikan, ya? Yang disarankan oleh Panel pada sidang yang lalu, nah, untuk itu, barangkali, sekalipun perbaikan itu kami sudah terima dan juga membaca usul-usul daripada Saudara Kuasa Hukum, baik mengenai daftar Ahli dan Saksi, maka Panel ini supaya ada gambaran ketegasan, kira-kira apa saja yang menjadi perbaikan. Kami persilakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: BAMBANG WIDJOJANTO Terima kasih Pak Ketua. Pada hari ini saya didampingi oleh Kolega saya Pak Iskandar Sonhadji. Bapak Ketua yang saya hormati dan Hakim Anggota sidang Konstitusi yang kami hormati juga, sebelum kami mengelaborasi apa saja perbaikan-perbaikannya, bersama ini juga kami akan sampaikan karena tadi belum sempat masuk ke Panitera, itu buktibukti tambahannya Pak, ya untuk mendukung perbaikan-perbaikan ini, ini karena ada kaitannya dengan apa yang akan kami elaborasi nanti. 3. KETUA: M. ARSYAD SANUSI 1 sampai dengan P-12? KETUK PALU 3X 4. KUASA HUKUM PEMOHON: BAMBANG WIDJOJANTO Sekarang bukti tambahannya P-13 sampai P-20, Pak. P-26 mohon maaf..., 26. Terima kasih Pak Ketua. Bagian pertama di dalam latar belakang, kami memberi di halaman 3 Pak Ketua, kami memberikan satu ilustrasi bagaimana pentingnya pemilu yang demokratis, kompetitif, dan inklusif. Itu kami mengutip dari, informasi dari demokrasi, In briefe yang ditulis oleh Biro Of The Information Program US Department Of State. Ini untuk menjelaskan bahwa akuntabilitas, inklusif, dan kompetitif itu menjadi penting. 3

5 Terus juga kami dalam bagian lain, khususnya dikedudukan hukum Pemohon, kami menambahkan satu bukti untuk memperkuat kedudukan hukum dari Pemohon 1 Pak, ada surat dari, itu di situ di P- 15, ada surat dari KPU Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 29, KPU Provinsi Nomor 024, 2010 tanggal 1 Juni 2010, penjelasan syarat calon kepala daerah dan wakil kepala daerah ditujukan kepada H. Paliudju. Sebelumnya kami hanya menggunakan salah satu bukti yaitu dari salah satu LSM yang mempertanyakan hal serupa, tapi sekarang ini suratnya dibuat sendiri oleh Komisi Pemilihan Umum ditujukan kepada Pemohon mengenai syarat-syarat untuk mengikuti pemilihan kepala daerah. Itu poin yang kedua, yang berkaitan dengan kedudukan hukum, terus yang berkaitan dengan kedudukan hukum Pemohon 2 itu ada beberapa dukungan-dukungan dari partai politik lain yang sebelumnya tidak kami masukkan, sehingga kalau dipersentase memang jumlah dukungan minimalnya itu melebihi 15% seperti yang disyaratkan, itu juga kami masukkan dan itu dukungan-dukungan itu ada disebutkan di dalam bukti-bukti yang Kami ajukan. Berkaitan dengan Pemohon 3, Pak Ketua, Kami juga mengajukan dukungan-dukungan dari berbagai kelompok masyarakat lainnya yang juga menjelaskan mengenai dukungan-dukungan ini karena ini berkaitan dengan Pasal 59 bahwa selain dari partai politik bisa saja dukungan itu berasal dari perseorangan dan karena struktur sosial politik di Sulawesi Tengah itu, mungkin Bapak banyak mengetahui wilayah di sana, lebih mengetahui dari kami, itu masyarakat-masyarakat adat memang menjadi salah satu unsur masyarakat yang dominan, dan setelah kami melacak, kami juga menambahkan Bapak, bagian lainnya itu informasi-informasi yang berkaitan dengan kenapa masyarakat ingin mendukung? Seperti Bapak ketahui 2006, 2005, 2004 sampai 2007 itu situasi sosial politiknya luar biasa dan adanya Pemohon sebagai gubernur itu mampu mengendalikan situasi sosial politik. Jadi, ini semacam apresiasi dari masyarakat. Jadi, ada kami juga melampirkan di situ satu informasi mengenai data BPS Sulawesi Tengah. 5. KETUA: M. ARSYAD SANUSI Ya, jadi baik Saudara Kuasa Pemohon, kami sudah baca semua itu. Nah, sekarang ada hal yang penting sekali dalam rangka nantinya, oleh karena perkara ini sesuai catatan Panitera Pengganti itu berkaitan dengan Perkara Nomor 29 PUU materi yang sama. Ini telah diajukan dan ini sudah melalui tahap pemeriksaan Pleno, ya? Yaitu Perkara Nomor 29/PUU/2010 yang diajukan oleh H. Dadang S. Mukhtar, Kabupaten Karawang telah melalui Pemeriksaan Pendahuluan. Nah, ini nantinya Panel akan mengajukan rekomendasi apakah Perkara Nomor 29 dan 33 ini, 33 dan 29 ini digabungkan atau tidak? Tentunya nanti Panel akan melihat alasan-alasan hukumnya apa sampai ini bisa digabungkan atau sama sekali ini dipisahkan. 4

6 Namun, ingin saya mengajukan saran yang mungkin ini nanti menjadi pertanyaan atau perdebatan kalangan Ahli maupun Mahkamah Majelis, ya. Ini, ini dicatat betul ini, Saudara Pemohon supaya Saudara bisa mempersiapkan itu, ya? Apakah frasa demokrasi, demokratis kata, istilah, terminologi demokratis itu harus diterjemahkan, ya, selalu dengan adanya direct election, pemilihan langsung, ya. Nah, apakah demokratis itu juga melalui, ya perwakilan, itu satu. Yang kedua, ini yang jadi selalu menjadi perdebatan, apakah kalau dan kenyataan sekarang ini ada dan ini bukti legislation, pertentangan antara rezim pemilihan lama, ya dan rezim pemilihan baru. Ini menjadi pertanyaan, apakah itu merupakan bagian policy matters ataukah dia constitutional matters, ya? Apakah permasalahan kebijakan atau permasalahan konstitusi? Nah, ini juga yang menjadi tanda tanya Panel maupun nantinya Mahkamah, Saudara di dalam petitum ini kalau saya tidak keliru, Saudara minta konstitutional bersyarat, conditionally constitutional. Nah, sekarang, ini yang belum barangkali ya, saya belum baca mendalam, mengapa sampai Saudara minta itu syarat konstitusional di dalam posita maupun petitum Saudara. Alasannya mengapa? Ya? Jadi, ini ya saran Panel yang notabene penting bagi Saudara-saudara. Namun, kami terima bukti Saudara jadi P-1 sampai dengan P-26, ya? Satu. Yang kedua, ini Saudara mengajukan Ahli Profesor Dr. Indria Samego, ya? Kedua, Profesor Dr. H. Muhammad Hadin Mukhjad, Profesor Dr. Cipta Lesmana, Profesor Dr. Asep Warlan, dan Drs. Hapri Ikapuigi. Ini ya expert semua di bidangnya. Kemudian Saksi Ibrahim Tarungku, ya? Kemudian Drs. Arsyad Rahmatung. Nah, ini Ketua Majelis adat ini Drs. Pelima, ya? Kemudian Yahya RGB. Jadi, untuk sementara demikian, saya punya penjelasan kepada Saudara Pemohon. Dan saya persilakan Pak Hakim Harjono akan memberikan saran-saran dan pertanyaan kepada Saudara Kuasa Pemohon. Silakan, Pak. 6. HAKIM ANGGOTA: HARJONO Terima kasih, Pak Ketua. Saya mohon maaf kalau pertanyaan saya pernah ditanyakan sebelumnya karena bagi saya adalah sidang, meskipun sidang pendahuluan kedua tapi saya baru mengikuti pada pagi hari ini. Tadi ditawarkan oleh Bapak Ketua Panel, kemungkinan digabungkan. Dan itu kemungkinan digabungkan, saya kira meskipun itu nanti menjadi kebijakan dari RPH, saya kira Saudara Pemohon juga, saya ingin dengar sendiri. Karena terus terang di dalam penggabungan itu ada plus minusnya. Kalau digabung nanti suasananya itu menjadi suasana seolah-olah satu perkara, ya. Kalau dipisah itu mungkin maksimalitas dari pembuktian itu bisa tercerminkan dari masing-masing sidang. 5

7 Oleh karena itu saya mohon kepada Bapak ketua kalau juga nanti dalam akhir ini kita dengar keberatan, ataukah setuju kalau itu kemudian digabungkan. Karena dari pembuktiannya juga akan berbeda, pertama itu. Kedua, saya ingatkan kepada Pemohon, bahwa Mahkamah ini pernah memutus perkara pada kasus Jawa Barat, bahwa pengertian demokratis itu tidak selalu langsung. Tapi kemudian juga bisa dipilih oleh DPRD. Tapi karena Anda menggunakan satu alasan lain tolong itu diperjelas. Kalau itu, bagaimana beda dengan yang pernah diputuskan dengan kasus Anda sendiri. Saya itulah hal yang patut ditekankan, oleh karena itu, karena alasannya beda saya tadi juga terlintas pikiran tentang pendapat dari Pemohon. Kalau untuk menyatukan permohonan dengan yang lain dalam hal pemeriksaan. Ini satu hal saja yang saya sampaikan kepada Pemohon. Saya kira tidak banyak, hanya itu saja Pak Ketua, terima kasih. 7. KETUA: M. ARSYAD SANUSI Baik terima kasih Pak Har, barangkali Doktor Alim ada hal apa? Cukup ya. Nah, untuk itu saya persilakan, Saudara Kuasa Pemohon atas saran Pak Harjono, kalau apa alasan-alasannya keberatan-keberatan Saudara kalau itu dijadikan gabungan, penggabungan ataukah terpisah, ya. silakan. 8. KUASA HUKUM PEMOHON: BAMBANG WIDJOJANTO Terima kasih Pak Ketua. Masukan dari Pak Ketua dan dari Hakim Anggota Mahkamah Konstitusi itu sangat berguna bagi kami. Dari Pak Ketua yang soal frase demokratis direct election dan undirect election, Pak. Memang itu agak dielaborasi, Pak. Dan kami juga mengaitkan hal itu dengan hasil putusan Mahkamah Konstitusi ada dua, kami di situ di dalam permohonan kami coba ( ) 9. KETUA: M. ARSYAD SANUSI Memang putusan Mahkamah Konstitusi yang dulu itu ada yang mengabulkan dan ada yang menolak. Jadi ada dua pertentangan di situ. 10. KUASA HUKUM PEMOHON: BAMBANG WIDJOJANTO Ya, betul. Ya, jadi kami elaborasi di situ. Nah, yang membuat itu agak beda, agak beda, memang ini indirect election. Tapi Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1974, itu di dalam dua putusan sebelumnya Mahkamah Konstitusi memang belum dijadikan dasar untuk mempersoalkan konstitusionalitas itu Pak, yang didasarkan ( ) 6

8 11. KETUA: M. ARSYAD SANUSI Saudara Kuasa Pemohon, itu sekedar saran saja tadi, namun ini yang paling penting bagi Saudara, itu untuk menjawab usul, saran, dan respons dari pada Doktor Harjono, apakah Saudara Setuju kalau itu ada (suara tidak terdengar jelas) ada penggabungan atau tidak? Silakan. 12. KUASA HUKUM PEMOHON: BAMBANG WIDJOJANTO Ya, terima kasih, Pak. Jadi usulan-usulannya terima kasih. Menjawab pertanyaan Hakim Kedua, Pak Harjono Hakim Anggota, saya setuju ada plus minusnya dalam digabung dan dipisah, sejujurnya saya belum membaca detail Permohonan Perkara Nomor 29, jadi belum bisa memberikan alasan yang lengkap. Tetapi, saya punya kecenderungan Pak Ketua, untuk memisah perkara ini dengan alasan paling tidak, yang pertama itu ada Pemohon dua dan Pemohon tiga yang mungkin biasanya itu dalam permohonan itu ada Pemohon satu saja. Karena saya ingin meletakan ini bukan sekedar isunya Pemohon satu ingin di, di, apa, diusulkan sebagai calon atau kandidat, tapi ada orang yang mengusulkan, ada pihak, ada Pemohon, ada kepentingan Pemohon kedua dan Pemohon ketiga, dan kepentingan Pemohon dan kedua ketiga ini persis sebagai salah satu alasan demokratis setidaknya. Karena tadi saya sudah kemukakan alasan competitivness alasan mengenai inclusivness dari demokratisasi itu harus menjadi dasar. Terus yang kedua yang juga menjadi alasan, ada kekhasan, kakhasan Sulawesi Tengah kalau dibandingkan 29, di sana masih hidup masyarakat adat yang mempunyai sebagai salah satu apa, stake holders utama dimasyarakat. Dan yang kedua juga sebenarnya ada situasi di sana Pak, yang agak khas, Poso seperti Bapak ketahui dan itu memang kondisi sosial politiknya berbeda dengan di Jawa Barat misalnya. Orang yang punya kemampuan mengelola konflik agak beda, jadi kalau ada diapresiasi, jadi saya ingin sebenernya ada kekhasan tertentu, ingin mengemukakan itu dari permohonan ini. Itu yang kedua. Terus yang terakhir yang ketiga, saya juga mengira Pak yang menjadi dasar untuk mempersoalkan Pasal 58, itu saya menduga agak berbeda karena yang digunakan yang, saya belum baca betul, tapi yang saya dengar tidak menggunakan Pasal 18 ayat 4, pemilihan kepala daerah, gubernur, bupati, dan walikota, harus dilakukan secara demokratis. Tidak menggunakan alat uji demokratis itu. Jadi dengan alasan itu saya punya intensi dan memohon kalau mungkin putusan kasus ini diperiksa terpisah, Pak karena takut mengaburkan dengan pokok persoalan yang diajukan atau argumentasi hukum yang diajukan oleh Kasus Perkara Nomor 29. Terima kasih Pak Ketua. 7

9 13. KETUA: M. ARSYAD SANUSI Ya, ada lagi Saudara Kuasa Pemohon? Jadi, saya menyimpulkan dan saya melihat bahwa Saudara mohon agar ini perkara jangan digabungkan. Jadi ini dipisahkan dengan 4 alasan, ya, bahwa Saudara dari subjek partai Pemohon ini ada 3. Yang kedua ada kekhasan masyarakat adat, dan yang ketiga masalah situasi, kondisi, peta kekuatan politik di dari yang bersangkutan, kemudian batu uji 184, corner stone 18 ayat (4) itu barangkali tidak dipakai oleh Pemohon-Pemohon yang lain, kan gitu? Nah, barangkali ini nanti akan kami bawa ke Pleno untuk memberikan rekomendasi apakah ini digabungkan atau tidak, ya, itu terpulang kepada putusan musyawarah 9 hakim ini. Barangkali demikian Saudara Pemohon, untuk itu kami, Baik, bukti-bukti suratnya ini sudah dinasegel, ya, diberi materai secukupnya, ya, jadi P-1 sampai dengan P-26, ya, bukti, termasuk bukti tambahannya, Panel menyatakan ini menerima sebagai bukti yang sah. KETUK PALU 1X Baik, Saudara Kuasa Pemohon kalau tidak ada lagi yang ingin dikemukakan maka sidang ini dinyatakan selesai dan persidang dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3 X SIDANG DI TUTUP PUKUL WIB Jakarta, 14 Juni 2010 Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan Kasianur Sidauruk 8