MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PUU-XV/2017

Transkripsi

1 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DESA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SENIN, 2 OKTOBER 2017

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PUU-XV/2017 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa [Pasal 50 ayat (1) huruf b frasa sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun] terhadap Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Sukirno ACARA Perbaikan Permohonan (II) Senin, 2 Oktober 2017, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Maria Farida Indrati (Ketua) 2) Suhartoyo (Anggota) 3) Wahiduddin Adams (Anggota) Ery Satria Pamungkas Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: A. Pemohon: 1. Sukirno ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Sidang Perbaikan Permohonan Perkara Nomor 65/PUU-XV/2017 dinyatakan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Selamat siang. Hari ini kita akan melaksanakan Sidang Perbaikan Permohonan untuk Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa, khususnya Pasal 50 ayat (1) huruf b frasa sampai dengan 42 tahun. Saya mohon pada Pemohon untuk menjelaskan, siapa yang hadir di sini? 2. PEMOHON: SUKIRNO Terima kasih, Yang Mulia. Prinsipal langsung Pemohon hadir dalam Perkara Nomor 65/PUU-XV/ KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya. Perbaikannya sudah kami terima pada tanggal 2 Oktober, saya mohon pada Pemohon untuk menjelaskan, apa saja yang telah diperbaiki. 4. PEMOHON: SUKIRNO KETUK PALU 3X Baik, Yang Mulia. Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Pokok-pokok Permohonan Perbaikan Permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terhadap Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Majelis Hakim Konstitusi yang Pemohon muliakan. Sebagaimana saran dari Yang Mulia pada persidangan tanggal 18 September lalu, izinkan Pemohon dalam Perkara Nomor 65/PUU-XV/2017 menyampaikan Pokok Perbaikan Permohonan Pengujian Pasal 50 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 sebagai berikut. 1. Pemohon memperkuat dalil permohonan dalam legal standing Pemohon dengan menambahkan bukti P-8 sampai dengan P-13 yang terdiri dari ijazah Pemohon, surat keterangan dokter dari Dinas Kesehatan, surat keterangan bebas narkoba dari rumah sakit umum daerah, surat keterangan catatan kepolisian, dan 2 surat keterangan 1

5 pengabdian dari Desa Pahonjean, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk memberikan fakta telah adanya upaya dari Pemohon untuk memenuhi syarat-syarat mendaftarkan diri menjadi calon perangkat desa. 2. Dalam alasan-alasan permohonan, Pemohon menambahkan pembagian kategori usia produktif menurut Badan Pusat Statistik dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Selain itu, dengan merujuk pada Pasal 53 ayat (2) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 terdapat aturan mengenai batas usia pemberhentian perangkat desa pada usia 60 tahun. Menurut Pemohon, batas usia maksimum seperti dimaksud pada Pasal 33 ayat (2) huruf a, memanglah tidak bisa dijadikan pembenaran terhadap pendapat usia bagi calon perangkat desa dalam ditetapkan sekurang-kurangnya 60 tahun. Tetapi, batas usia maksimum mencalonkan diri sebagai perangkat desa, tidak juga dapat dipersamakan dengan batas usia maksimum bagi calon Aparatur Sipil Negara karena Aparatur Sipil Negara terbuka kemungkinannya jenjang karier, sedangkan perangkat desa tidak mempunyai jenjang karier selanjutnya. Oleh karenanya, pembatasan usia maksimum bagi calon perangkat desa, wajar dan masuk akal diberi batasan sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum memasuki usia pemberhentian perangkat desa. Menurut Pemohon, 10 tahun merupakan waktu yang cukup bagi seorang perangkat desa sebelum memasuki usia berhenti dari perangkat desa untuk mengabdi, serta masih mempunyai kemampuan yang cakap dalam menjalankan tugas-tugasnya. 3. Pemohon telah mengubah bunyi petitum dengan menggabungkannya menjadi satu, yaitu selanjutnya berbunyi, Pasal 50 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai berusia 20 tahun sampai dengan sekurang-kurangnya genap 10 tahun sebelum memasuki usia pemberhentian perangkat desa. Demikian pokok-pokok perbaikan ini, terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. 5. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, baik. Jadi, ada argumentasi, kenapa usia 40 itu masih terlalu muda, ya. Jadi, masih punya kualitas untuk mengabdi pada negara lagi ya. Jadi, petitumnya diubah, berusia 20 tahun sampai dengan sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum memasuki usia pemberhentian 2

6 perangkat desa. Jadi, nanti kalau Bapak masuk, kalau ini dikabulkan, Bapak masih bisa berapa tahun, ya? 6. PEMOHON: SUKIRNO 7 tahun. 7. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Masih 7 tahun lagi. Ya, permohonan ini akan saya sampaikan kepada Rapat Permusyawaratan Hakim untuk dilihat, diperdebatkan, dan nanti akan dilihat apakah permohonan ini akan dilanjutkan ke Sidang Pleno atau tidak ya, nanti kalau diajukan ke Sidang Pleno, maka Bapak akan diberikan satu surat pemanggilan untuk Sidang Pleno. Dan kalau ini masuk ke Sidang Pleno, maka Bapak dapat mengajukan saksi atau ahli, ya. Nanti kita bawa lebih dahulu karena Hakim Panel hanya menyelenggarakan sidang pendahuluan saja dan putusan untuk selanjutnya ada di Rapat Permusyawaratan Hakim, ya. 8. PEMOHON: SUKIRNO Ya, Yang Mulia. 9. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Ya, ini kami menerima bukti P-1 sampai dengan P PEMOHON: SUKIRNO Betul, Yang Mulia. 11. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Betul? Saya sahkan. KETUK PALU 1X Ya dan alat buktinya lengkap. Apakah ada sesuatu yang perlu disampaikan? 12. PEMOHON: SUKIRNO Tidak, Yang Mulia. 3

7 13. KETUA: MARIA FARIDA INDRATI Tidak. Ya, kalau demikian, maka Bapak menunggu saja bagaimana kelanjutan dari permohonan ini, ya. Sidang saya anggap selesai dan dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 2 Oktober 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 4