MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017

Transkripsi

1 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A SELASA, 15 AGUSTUS 2017 i

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 PERIHAL Pengujian Undang-Undang tentang Pemilihan Umum [Pasal 222] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. Habiburokhman ACARA Perbaikan Permohonan (II) Selasa, 15 Agustus 2017, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Anwar Usman (Ketua) 2) Maria Farida Indrati (Anggota) 3) Aswanto (Anggota) Ria Indriyani Panitera Pengganti Pihak yang Hadir: ii

3 A. Pemohon: 1. Habiburokhman B. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Y. Nurhayati 2. Muda R. Siregar 3. M. Said Bahri 4. Jamaal Kasim 5. Ali Hakim Lubis 6. Yudhia Shabaruddin iii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ANWAR USMAN Sidang Perkara Nomor 44/PUU-XV/2017 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Assalamualaikum wr. wb. Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua. Silakan Pemohon, siapa saja yang hadir? 2. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Terima kasih, Yang Mulia. Saya sendiri Habiburokhman sebagai Pemohon Prinsipal. Saya didampingi sebelah... yang paling sebelah kiri Bapak Muda Ramdhani Siregar, Kuasa Hukum saya. Ibu Yeyet Nurhayati, Kuasa Hukum saya, sebelah saya. Sebelah kanan saya, Pak Muhammad Said Bahri. Berikutnya, Pak Ali Hakim Lubis. Di belakang ada Pak Jamaal Kasim dan Pak Yudhia Shabaruddin, Yang Mulia. 3. KETUA: ANWAR USMAN KETUK PALU 3X Ya. Baik, terima kasih. Acara persidangan hari ini adalah untuk perbaikan. Perbaikan sudah kami terima, baru saja. Untuk itu, dipersilakan menyampaikan hal-hal yang diperbaiki saja. 4. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Siap, terima kasih, Yang Mulia. Pada perinsipnya, kami mengakomodir semua nasihat yang disampaikan Panel pada persidangan, tanggal 3 Agustus yang lalu, ya. Yang pertama karena menurut kami soal nomor dan soal isu belum diundangkannya undang-undang ini menjadi hal yang penting, kami buat satu bagian yang tersendiri, Yang Mulia, di bagian muka. Sekaligus memenuhi permintaan Yang Mulia Hakim Konstitusi Saldi Isra pada persidangan sebelumnya, agar memasukkan permohonan soal agar persidangan ini dijadikan prioritas. Itu di bagian yang pertama. Jadi, intinya di bagian ini kami menyampaikan bahwa Rapat Paripurna DPR dilaksanakan tanggal 20 Juli Karena itu sesuai ketentuan Pasal 20 ayat (5) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 paling lambat tanggal 19 Juli 2017, undang-undang tersebut ditandatangani 1

5 atau tidak oleh presiden telah sah menjadi undang-undang dan bisa menjadi objek untuk diuji di materiil... di persidangan ini. Nah, kami juga menekankan bahwa dalam hukum beracara di Mahkamah Konstitusi, ada pemeriksaan pendahuluan dan pemeriksaan persidangan. Dimana pemeriksaan persidangan menurut hemat kami baru akan dimulai paling cepat tanggal 21 Agustus atau hari Senin yang akan datang. Karena batas terakhir kami memasukkan perbaikan adalah tanggal 16 Agustus, besok pukul WIB, perbaikan lagi. Lalu hari Kamis libur 17 Agustus, dilanjutkan dengan Sabtu dan Minggu. Nah, kemudian, Yang Mulia. Kami cukup... merombak cukup banyak tentang kedudukan hukum dan kepentingan konstitusional Pemohon. Di sini kami ulas ya lebih detail soal kaitan antara keberadaan presidential threshold, kemudian potensi tersanderanya presiden yang mengakibatkan melemahnya lembaga kepresidenan dan berkurangnya kemampuan negara untuk menyejahterakan rakyatnya, dalam hal ini Pemohon, sebagaimana dijamin dalam undang-undang. Kami sampaikan bagan juga khusus untuk itu di halaman 8, Yang Mulia. Lalu soal konstitusional legal standing, Yang Mulia. Kami tambahkan juga. Sebetulnya ini hanya perpindahan tadinya di bagian paling belakang pokok permohonan, kami pindahkan ke bagian legal standing, yaitu soal hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Itu kami... kami... kami sampaikan di halaman 8, mulai halaman 8, Yang Mulia. Intinya bahwa kami menganggap setiap warga negara sepanjang memenuhi syarat yang diatur di Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu Pasal 6, ya. Dan di... diatur lebih detail di Pasal 169 Undang- Undang Pemilu Tahun 2017, Berhak untuk menjadi presiden atau wakil presiden. Pemohon yang merupakan politisi karier ya, orang yang berpolitik sejak zaman mahasiswa, kemudian menjadi anggota partai politik sejak tahun 1999, sampai akhirnya menjadi anggota dewan pembina sebuah partai politik, ya. Menganggap tidak berlebihan kalau Pemohon berencana untuk menjadi wakil presiden pada pemilu yang akan datang ataupun pada pemilu yang selanjutnya. Karena mengacu pada Undang-Undang Pemilu Nomor 48 yang sebelumnya yang usianya sampai hampir 10 tahun, itu tahun 2008 sekarang 2017, kemungkinan besar undang-undang ini juga akan berlaku untuk pemilu-pemilu yang akan datang. Nah, pada bagian legal standing ini, kami Pemohon juga menyampaikan argumentasi apa yang disampaikan pada persidangan lalu soal informasi bahwa Pemohon merupakan pengurus partai politik. Menurut Pemohon, hal ini sama sekali tidak menghalangi hak Pemohon untuk mengajukan uji materiil ini karena ada tiga alasan. Yang pertama, yang mengajukan permohonan ini adalah Pemohon sebagai pribadi warga negara Indonesia, bukan Partai Gerindra. 2

6 Yang kedua, Pemohon juga bukan anggota DRR RI dari Partai Gerindra. Saat ini Pemohon adalah berprofesi sebagai advokat dan politisi. Yang ketiga. Partai Gerindra, partai dimana Pemohon saat ini bergabung, pada saat Rapat Paripurna tidak ikut mengesahkan RUU Pemilu Tahun 2017 karena melakukan walkout. Nah, kemudian di Pokok Permohonan, Yang Mulia, kami stressing di soal bertentangannya ketentuan Pasal 22 ini dengan Pasal 6A ayat (2) dan ayat (5), Yang Mulia. Sebagaimana disampaikan pada persidangan terdahulu... pada Pemeriksaan Pendahuluan terdahulu, kami tadinya Pasal 6A secara keseluruhan, kali ini Pasal 6 ayat (2) dan ayat (5). Intinya ayat (2) itu soal tidak adanya embel-embel... apa namanya... embel-embel 20 dan 25%. Pasal 5 itu soal delegasi kepada pembentuk undang-undang untuk membuat aturan lebih lanjut soal tata cara. Jadi, menurut kami ada perbedaan antara syarat yang diatur di Pasal 6, syarat untuk menjadi capres/cawapres di Pasal 6 dan tata cara pemilihan... tata cara pelaksanaan pemilihan yang diatur di Pasal 6A. Di Pasal 6 ada delegasi di ayat (2) nya untuk membuat lebih lanjut aturan soal syarat di Pasal 6. Dan itu sudah dilakukan pembuat undangundang dengan membuat Pasal 169, yang merumuskan syarat menjadi capres/cawapres dari huruf a sampai huruf t, ada berapa belas syarat. Pasal 6A mengenai tata cara, sama sekali tidak mendelegasikan pembuat undang-undang untuk membuat... menambahkan syarat menjadi capres/cawapres, baik kepada pribadi capres/cawapres maupun terhadap partai pengusul, sehingga kita melihat adanya... tidak adanya open legal policy yang dimiliki oleh pembuat undangundang untuk membuat syarat tambahan yang kami sebut secara de facto syarat tambahan, yaitu ketentuan 20 dan 25% tersebut. Terakhir, Yang Mulia. Di Petitum, kami mengikuti apa yang disampaikan Yang Mulia, menyederhanakan dengan tidak mencantumkan nomor... apa... isi pasal-pasal yang dimohon uji materi. Mungkin itu, Yang Mulia, terima kasih. 5. KETUA: ANWAR USMAN Baik, terima kasih. Untuk ini ada beberapa catatan, ya. Pertama untuk surat kuasa, masih ada yang belum tanda tangan, ya? 6. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Ya, Yang Mulia. Termasuk yang di hari ini pun daftar Kuasa yang tadinya tanda tangan karena hari ini... malah enggak tanda tangan, tapi kami janji ketika besok masuk, apa yang... siapa yang menanda tangan, dia yang akan hadir, Yang Mulia. Perbaikan. 3

7 7. KETUA: ANWAR USMAN Kemudian untuk bukti P-1 sampai dengan P-3, ya? 8. PEMOHON: HABIBUROKHMAN P-5, Yang Mulia. 9. KETUA: ANWAR USMAN P-5? 10. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Ya... eh, P-3... P-3 saja, P-3, ya. 11. KETUA: ANWAR USMAN P-3. Lalu untuk P-2 dan P-3 berupa undang-undang, ya, dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 ini tidak dilampirkan secara utuh. Jadi, yang dilampirkan hanya pasal yang diuji dan pasal dijadikan batu uji (...) 12. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Baik, kami (...) 13. KETUA: ANWAR USMAN Nanti dilengkapi, ya? 14. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Lengkap, lengkap hari ini, Yang Mulia. 15. KETUA: ANWAR USMAN Ya, baik kalau begitu, untuk bukti P-1 sampai dengan P-3 dengan catatan untuk P-2 dan P-3 akan dilengkapi setelah sidang ini selesai, ya? 16. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Siap. 4

8 17. KETUA: ANWAR USMAN Ya, disahkan. Ada hal-hal lagi, cukup? 18. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Kami... Yang Mulia, kami rasa kami akan sekaligus memperbaiki... ada beberapa bagan yang kami buat untuk mempermudah pemahaman terhadap materi permohonan ini, Yang Mulia. 19. KETUA: ANWAR USMAN Oh, untuk tambahan (...) 20. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Ya, kalau boleh, kami perbaiki lagi, ini berkas gugatan ada tiga atau empat bagan. Besok pagi kami sekalian masukkan, Yang Mulia. 21. KETUA: ANWAR USMAN Sekalian ini, ya, bagannya saja, ya? 22. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Ya, bagan-bagan. 23. KETUA: ANWAR USMAN KETUK PALU 1X Ya, baik. Kalau begitu, hasil dari Sidang Pendahuluan yang kedua ini akan dilaporkan ke RPH (Rapat Permusyawaratan Hakim), bagaimana kelanjutan perkara ini. Untuk itu, nanti tinggal menunggu pemberitahuan dari Kepaniteraan, ya. 24. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Mohon izin, Yang Mulia, jadi kami besok pagi masih bisa meng... menghadirkan perbaikan yang disertai bagan plus tadi... apa... undang-undang? 5

9 25. KETUA: ANWAR USMAN Ya, kelengkapan itu. 26. PEMOHON: HABIBUROKHMAN Ya. 27. KETUA: ANWAR USMAN P-1 dan... eh, P-2 dan P PEMOHON: HABIBUROKHMAN Ya, besok pagi, Yang Mulia, sekaligus. 29. KETUA: ANWAR USMAN Baik. Ya, cukup, ya? Ya, dengan demikian sidang selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 15 Agustus 2017 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Yohana Citra Permatasari NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 6