BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Peta Proses Bisnis Pemetaan proses bisnis perusahaan telah disusun bersama-sama oleh kepala bagian masing-masing departemen yang terlibat bersama departemen Quality Assurance dan didampingi oleh konsultan sistem yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Awal pembuatan dimulai dengan mendata aktivitas-aktivitas penting apa saja yang biasa dilakukan pada tiap-tiap departemen. Kemudia didiskusikan lebih lanjut sehingga didapat bahwa satu proses kerja misalnya Proses Perencanaan Produksi dilakukaan oleh beberapa departemen, sehingga kerjasama dari setiap departemen menjadi sangat penting. Berlaku bahwa departemen selanjutnya yang mengerjakan suatu proses kerja menjadi pelanggan dari departemen sebelumnya. Business Process Mapping di PT XYZ dibagi menjadi tiga proses penting yaitu Proses Manajemen, Proses Realisasi Produk & Proses Pendukung. Peta Proses Bisnis tersebut telah disusun Pada Tahun 2012 dan telah dijalankan sebagai salah satu acuan dalam pembuatan Prosedur Perusahaan, Standard dan Instruksi Kerja di PT XYZ. 17

2 18 PROSES MANAJEMEN BUSINESS PROCESS MAPPING (PT. SANTOSO TEKNINDO) Business Plan Management Review Internal Audit Corrective & Preventive Action Continuous Improvement Customer Satisfaction MR & Manajemen MR & Manajemen MR ALL DEPT ALL DEPT Marketing Activity Plan Management Review Report Non Conformance Report CPAR Sumbang Saran Hasil Survey Permintaan Perubahan Permintaan Perubahan Survey Cek List Sample Produk, Drawing Perencanaan Mutu (Design Proses) Job Traveller Perencanaan Produksi Engineering Change Pengendalian Produk Tidak Sesuai Produk NG Customer Claim Engineering PPIC, Purch, Prod, Mtn Eng, Prod, QA Prod, QA QA Customer Property Spesifikasi product Hasil Design Design Tools Info Stock MKT Sample Produk, Drawing Engineering Spesifikasi product First Arcticle Inspection Permintaan Perubahan Schedule Delivery Claim Report New Product / Repeat Customer Permintaan Penjualan MKT, Eng, PPIC, Prod Permintaan Pembelian Info Perubahan Material Job Traveller, Schedule Produksi Proses Produksi Prod, QC, QA, Eng Produk NG Delivery WH, MKT, Finc Produk Customer Supplier PO Pembelian Produk OK Surat Jalan Invoice Purch, QC, WH Material Permintaan Invoice Pembayaran Proses Subkon Finance, Purch, WH PROSES REALISASI PRODUK Pengendalian Proses Subkontraktor PPIC, Purch, QC, WH Surat Jalan, Produk & QC Report Penyimpanan Material / Finished Goods WH Produk Penagihan Finc PO / Contract Surat Perjanjian Kerja Program Pelatihan Laporan Kerusakan Schedule Maintenance Distribusi Dokumen Filling Records Daftar Program Master List Back Up Data Schedule Kalibrasi Recruitment Traning Corrective Maintenance Preventive Maintenance Pengendalian Dokumen Pengendalian Record Pembuatan Program Aplikasi Back Up Data Pengendalian Alat Ukur & Uji HRGA HRGA MTN MTN QA QA IT IT QC PROSES PENDUKUNG Gambar 4.1 Business Process Mapping (PT XYZ) Gambar diatas adalah Business Process Mapping di PT XYZ. Berikut adalah proses-proses yang sudah terpetakan pada Peta Proses Bisnis PT XYZ: 1. Proses Manajemen 1.1. Business Plan 1.2. Management Review 1.3. Internal Audit 1.4. Corrective & Preventive Action 1.5. Continuous Improvement 1.6. Customer Satisfaction 2. Proses Realisasi Produk 2.1. Penjualan

3 Customer Property 2.3. Design Tools 2.4. Perencanaan Mutu 2.5. Perencanaan Produksi 2.6. Engineering Change 2.7. Produksi 2.8. Pengendalian Produk Tidak Sesuai 2.9. Customer Claim Pembelian Penyimpanan Material / Finished Goods Pengendalian Proses Subkontraktor Pembayaran Delivery Penagihan 3. Proses Pendukung 3.1. Back Up Data 3.2. Pengendalian Alat Ukur & Uji Dalam Peta Proses Bisnis tersebut telah ditentukan Departemen mana saja yang akan terlibat pada masing-masing proses dan Output yang akan dihasilkan dari setiap proses. Output dari suatu proses akan menjadi input dari proses selanjutnya. Dimungkinkan pada satu proses melibatkan beberapa ataupun seluruh departemen. Sebagai contoh, terlihat pada gambar bahwa proses pada Perencanaan Mutu mendapat input Sampel Produk dan Drawing

4 20 dari proses Customer Property, kemudian mengeluarkan output berupa Job Traveller dan digunakan sebagai input pada proses Perencanaan Produksi. Pada Proses Customer Property, departemen yang bertanggung jawab adalah departemen Marketing. Pada bagian Perencanaan Mutu, departemen yang bertanggung jawab adalah departemen Engineering. Pada Proses Perencanaan produksi, departemen yang bertanggung jawab adalah PPIC, Purchasing, Produksi dan Maintenance Proses Manajemen Pada Proses Manajemen terdapat 6 proses penting yang telah dipetakan. Proses-proses ini adalah rangkaian dari aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengawasan dari kinerja dari proses-proses bisnis di PT XYZ Business Plan Proses perencanaan bisnis menjadi bagian awal yang penting dalam penentuan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam mewujudkan Visi & Misi Perusahaan. Pada proses perencanaan bisnis akan menghasilkan output berupa activity plan dimana menjadi acuan dalam menentukan langkah-langkah bisnis yang perlu diambil. Penentu dari proses Business Plan ini adalah Management Representative (MR) & Manajemen.

5 Management Review Proses Tinjauan Manajemen merupakan pembahasan dari pencapaian tiap-tiap bagian dalam mencapai target terukur yang telah ditetapkan. Dalam proses ini akan didapatkan permasalahan yang sudah terjadi dan kemungkinan permasalahan yang akan terjadi. Dalam proses ini selalu dibahas fakta-fakta yang terjadi dan kemudian analisa dari faktafakta tersebut dan setiap departemen mengusulkan tindakan perbaikan yang akan dilakukan agar permasalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali berikut target dan penanggung jawab dari setiap tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan. Kemudian setelah setiap departemen menyampaikan laporannya maka bersama manajemen akan dibahas setiap tindakan perbaikan yang diusulkan dari setiap departemen dan diambil keputusan bersama manajemen mengenai tindakan perbaikan yang akan diambil dan target penyelesaiannya. Beitu juga dilakukan pembahasan mengenai tindakan perbaikan yang telah diputuskan saat meeting Tinjauan Manajemen sebelumnya terkait dengan efektifitas perbaikan yang telah dilakukan dan progress perbaikannya. Sehingga dalam periode selanjutnya setiap departemen dapat mencapai target terukur yang telah ditetapkan Internal Audit Proses Internal Audit dilakukan berdasarkan jadwal dari Internal Audit Perusahaan dan juga sebelum ada audit dari pihak luar. Tujuan dari Internal Audit ini agar setiap departemen konsisten dalam menjalankan sistem yang sudah ditetapkan dan dapat melakukan perbaikan untuk setiap

6 22 ditemukannya ketidaksesuaian yang terjadi dalam departemennya masingmasing. Output dari Proses Internal Audit ini adalah Laporan Temuan Audit atau Laporan Ketidaksesuaian (Non-Conformance Report) Corrective & Preventive Action Request (CPAR) Proses ini merupakan permintaan perbaikan agar semua bagian yang terlibat dalam suatu proses / aktivitas yang terjadi di Perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Setiap aktivitas berhubungan dengan departemen lain, sehingga hasil yang menjadi output dari suatu departemen akan dilanjutkan menjadi input oleh departemen selanjutnya. Dalam hal ini, maka input yang masuk harus sesuai dengan standard / spesifikasi yang dibutuhkan. Jika terjadi ketidaksesuaian pada output suatu depertemen dan dilanjutkan menjadi input dari departemen yang lain, maka sudah tentu hasil akhir yang didapatkan menjadi tidak sesuai juga. Proses Corrective & Preventive Action Request ini mengacu pada suatu standard, yaitu standard Kriteria Penerbitan CPAR : Bilamana suatu departemen harus menerbitkan CPAR kepada departemen yang lain, contoh CPAR diterbitkan jika kesalahan yang sama terulang kembali sampai tiga kali. Tujuan dari proses ini adalah agar ketidaksesuaian yang terjadi baik dikarenakan oleh kesalahan yang sudah terjadi maupun potensi masalah yang akan terjadi tidak terulang kembali. Fokus perbaikan dilakukan secara sistem, bagaimana agar sistem yang ada dapat mengurangi kesalahan yang terjadi akibat Human Error, sehingga tindakan perbaikan yang dilakukan harus ditetapkan menjadi suatu standard,

7 23 Instruksi Kerja, maupun One Lesson Point dan terdokumentasi dengan baik Continuous Improvement Perbaikan yang berkelanjutan dilakukan oleh semua departemen, dimana dari setiap departemen dan jika memungkinkan dari setiap karyawan dapat memberikan sumbang saran demi tercapainya peningkatan. Sumbang saran ini menjadi sarana yang penting dimana semakin banyak usulan, semakin besar kemungkinan didapat tindakan perbaikan yang lebih baik, dapat menekan biaya produksi sehingga keuntungan perusahaan dapat meningkat. Dari sisi karyawan juga menjadi suatu kebanggaan, menjadi nilai lebih, atau dimungkinkan untuk diberlakukan sistem rewards, saat saran yang mungkin merupakan saran yang sederhana ternyata dapat diterima karena setelah diperhitungkan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan Customer Satisfaction Pada Peta Bisnis diatas terlihat bahwa penanggung jawab dari proses ini adalah marketing. Maksud disini, Departemen Marketing yang berhadapan langsung dengan pelanggan, berkomunikasi secara langsung sehingga benar-benar mengerti apa yang dibutuhkan pelanggan. Proses identifikasi dari kepuasan pelanggan ini dapat menggunakan check list maupun wawancara langsung dan dapat dituangkan dalam bentuk testimoni. Kepuasan pelanggan menjadi faktor penentu dalam kemajuan perusahaan, dimana tujuan setiap usaha dibangun adalah untuk memenuhi

8 24 kebutuhan pelanggan, sehingga jika pelanggan-pelanggan dari suatu perusahaan merasa puas maka kemajuan perusahaan pun dapat segera terwujud. Selain Marketing, semua departemen dalam perusahaan secara tidak langsung bertanggung jawab dalam terwujudnya kepuasan pelanggan. Sehingga kerjasama dan dukungan dari tiap tiap bagian dalam perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan menjadi faktor yang penting Proses Realisasi Produk Dalam proses realisasi produk, telah dipetakan 15 proses penting berawal dari proses penjualan mendapatkan permintaan dari pelanggan dan diteruskan sampai akhirnya menjadi produk yang diinginkan pelanggan Proses Penjualan Pada proses penjualan, departemen marketing secara langsung berinteraksi dengan pelanggan, dalam hal ini penentuan spesifikasi yang diperlukan oleh pelanggan menjadi penting. Departemen Engineering memberi dukungan dengan feasibility study terkait kemampuan dalam pemenuhan spesifikasi yang dibutuhkan. PPIC memperhitungkan kapasitas produksi sehingga dapat memberikan konfirmasi bahwa produk yang dibutuhkan pelanggan dapat dikirim pada saat dibutuhkan. Setelah mendapatkan PO ataupun approval dari pelanggan, maka dari proses penjualan menyampaikan spesifikasi dari produk (output dari proses penjualan) kepada proses Perencanaan Mutu dan Proses Design Tool (jika

9 25 diperlukan) dan kemudian dari design tool juga menyerahkan hasil design ke proses Perencanaan Mutu. Spesifikasi dari suatu produk disini dapat berupa gambar kerja, contoh produk, ataupun pengamatan langsung yang digali lebih dalam oleh bagian Engineer bersama pelanggan Proses Customer Property Proses ini menjamin kepada pelanggan bahwa semua barang milik pelanggan dapat teridentifikasi, diperlakukan dengan khusus agar dapat digunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelanggan. Kerahasiaan dari barang-barang pelanggan juga diterapkan, agar distribusi barang milik pelanggan baik contoh dari produk maupun gambar kerja dari pelanggan dapat terkendali. Output dari proses Customer Property ini menjadi Input dari proses Perencanaan Mutu Proses Design Tools Untuk pembuatan item yang memerlukan peralatan (tool) khusus, jig machining ataupun jig inspeksi maka data spesifikasi item dari proses penjualan dilanjutkan ke proses desain tool, proses ini mempersiapkan tools yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan agar permintaan dari pelanggan tidak ada yang terlewat. Proses manufaktur dan peralatan dan inspeksi dan proses pengujian dan peralatan harus dirancang dan atau dipilih sehingga spesifikasispesifikasi dalam proses dan produk jadi secara konsisten tercapai. Pemilihan ini harus dilakukan dengan partisipasi dari semua kelompok

10 26 yang tepat yang berkaitan dengan jaminan sebuah produk yang berkualitas Proses Perencanaan Mutu Proses perencanaan mutu mengolah informasi yang didapat pada proses penjualan berupa identifikasi permintaan pelanggan. Identifikasi Permintaan Pelanggan dapat berupa gambar kerja, sample produk yang akan diproses & data bagian mana saja poin yang dikerjakan, sample produk yang diinginkan pelanggan, dan informasi-informasi lainnya terkait data teknik dari kebutuhan pelanggan. Untuk memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan pelanggan tersebut, pihak Engineering Process membuat urutan kerja, cara kerja pada setiap workstation, cutting tools yang dibutuhkan, poin pengecekan, cara & alat pengecekan yang dibutuhkan. Dalam implementasi di PT XYZ, persiapan pada proses Machining Center dan Turning Center dibuat oleh CAD Engineering (Untuk program CAM, posisi clamping, zero poin & cutting tools yang digunakan). Pada proses ini juga mengeluarkan Traveller sebagai formulir untuk merekam data terkait pembuat dan penanggung jawab pada setiap workstation. Proses Perencanaan Mutu memegang peranan yang sangat penting karena berdampak langsung dengan kualitas produk yang dibuat Proses Perencanaan Produksi Tujuan dari proses ini adalah mengatur proses produksi sehingga produk-produk pesanan pelanggan tersedia dan sesuai dengan waktu yang

11 27 dibutuhkan pelanggan atau yang telah disanggupi. Proses produksi harus direncanakan, dikembangkan, divalidasi, dan didokumentasikan untuk memastikan bahwa tingkat kualitas yang dirancang menjadi produk baru ataupun produk modifikasi secara konsisten tercapai. Proses perencanaan produksi juga harus mencakup programprogram pengembangan untuk melatih personil yang diperlukan untuk menghasilkan produk baru atau produk modifikasi, sesuai dengan AS KOMPETENSI, KESADARAN, DAN PELATIHAN. Engineering harus membuat atau membeli, menginstal, dan memenuhi syarat peralatan dan perkakas untuk proses manufaktur. Setelah peralatan untuk proses disampaikan, engineering harus mengkalibrasi, mengevaluasi, dan mengujinya untuk memverifikasi bahwa ia mampu beroperasi secara memuaskan dalam batas yang dibutuhkan oleh spesifikasi-spesifikasi proses dan pelanggan dan / atau persyaratanpersyaratan peraturan Proses Engineering Change Biasanya, sebuah permintaan untuk perubahan desain baik akan datang dari pelanggan maupun dari dalam perusahaan, sebagai aturan, pelanggan secara resmi akan mengajukan permintaan perubahan desain, menyertakan dokumen pendukung yang diperlukan (gambar teknis, spesifikasi data, diagram alir, dll). Dalam kasus terakhir, perubahan desain dapat terjadi sebagai akibat dari pengujian desain produk & pengembangan (lihat AS1080 -

12 28 DESAIN DAN PENGEMBANGAN) atau Produksi (lihat AS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI). Permintaan perubahan harus diserahkan ke Engineering, yang akan mengisi Form AS PERMINTAAN UNTUK TINDAKAN ENGINEERING dengan rincian sebanyak diperlukan untuk menggambarkan dengan jelas usulan perubahan dan alasan perubahan. Dokumentasi tambahan yang akan membantu memperjelas atau memberikan informasi tambahan (misalnya, gambar teknis, spesifikasi revisi, perubahan bentuk permintaan pelanggan) harus melekat pada Formulir AS Engineering harus menetapkan sebuah proyek (permintaan) ID untuk tujuan pelacakan, masukkan AS dan lampiran dalam file Pengembangan Produk atau database, dan (jika diperlukan) membuat sebuah tim pengembangan, sesuai dengan AS DESAIN DAN PENGEMBANGAN. Untuk perubahan kecil mengenai produk/proses atau untuk perubahan dokumentasi saja, Engineering dapat menentukan untuk melewati proses AS1080 dan langsung menerapkan perubahan dengan menggunakan Pemberitahuan Perubahan Engineering (bagian 2.0). Engineering harus memastikan komunikasi tepat waktu dengan pelanggan mengenai perubahan desain dan validasi serta pengujian yang terkait (lihat AS KOMUNIKASI PELANGGAN).

13 Proses Produksi Proses Produksi membuat produk sesuai dengan peraturan pemerintah dan spesifikasi yang dibutuhkan pelanggan dengan input dari proses perencanaan mutu, perencanaan produksi dan proses engineering change (jika ada). Aktifitas pada proses produksi dilakukan sesuai dengan cara kerja yang sudah ditetapkan saat perencanaan. Semua proses yang dijalankan saat proses produksi harus didokumentasikan untuk ketelusuran dari produk yang dibuat. Segala perubahan yang terjadi harus didokumentasikan baik menggunakan Abnormality Form ataupun Engineering Change Request Form Proses Pengendalian Produk Tidak Sesuai Departemen Quality Assurance & Departemen Produksi bertanggung jawab dalam konsistensi pelaksanaan proses pengendalian produk tidak sesuai. Pada tindakan perbaikan, sementara menentukan disposisi dari produk, departemen QA harus menentukan apakah perlu dilakukan tindakan korektif untuk mencegah terulangnya kondisi tidak sesuai. Tindakan perbaikan ini harus dilakukan sesuai dengan AS Tindakan Korektif. Tujuan dari proses pengendalian produk tidak sesuai ini agar tidak ada produk yang tidak sesuai mencapai pelanggan (terkirim), tidak ada produk tidak sesuai diproses lebih lanjut kecuali telah ditentukan penanganannya. Semua bukti rekaman dari proses ini harus didokumentasikan dan disimpan sesuai standar lama simpan yang sudah ditetapkan.

14 Proses Customer Claim Saat terjadi keluhan pelanggan yang disebabkan oleh ketidaksesuai dari spesifikasi produk yang dibutuhkan dengan produk yang sudah dibuat, maka penanganan keluhan harus direspon dengan cepat. Penanggungjawab dari proses penanganan claim ini adalah departemen QA. Proses Customer Claim ini mendapat input dari customer berupa laporan keluhan pelanggan (claim report) kemudian jika memang benar bahwa produk tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan pelanggan maka akan diproses pada pengendalian produk tidak sesuai. Proses ini memastikan agar keluhan pelanggan dapat segera diatasi sehingga tidak mengganggu aktifitas pelanggan Proses Pembelian Proses pengadaan menentukan, menyusun ulang jumlah barang inventaris standar produksi yang tidak memiliki dampak material terhadap kualitas atau keamanan produk Perusahaan Berdasarkan stok yang tersedia dalam hubungannya dengan persyaratan untuk memenuhi rencana produksi (perkiraan penjualan). Untuk barang produksi non-persediaan, termasuk persediaan dan komponen teknik dan jasa, atau untuk setiap item yang berpotensi berpengaruh terhadap kualitas produk perusahaan, individu atau departemen yang membutuhkan barang-barang tersebut harus mempersiapkan AS permintaan pembelian. Pemohon harus menyerahkan AS dan lampiran ke departemen Pengadaan.

15 31 Pengadaan menganalisa hal, pemasok, harga, jumlah, dll, dan ketertiban sesuai dengan kepentingan terbaik Perusahaan (dan pelanggan '). Hanya organisasi dan individu di AS APPROVED SUPPLIER LIST yang akan digunakan Proses Penyimpanan Material / Finished Goods Proses penyimpanan, baik untuk penyimpanan Material maupun Finished Goods dilakukan oleh Warehouse, Produk OK setelah melalui proses produksi disimpan ke Warehouse dengan menyertakan inspection report yang menyatakan produk tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi. Produk yang memerlukan proses subkontrak, setelah proses selesai disimpan di Warehouse dengan menyertakan surat jalan & inspection report. Material (bahan baku) didapat dari proses pembelian yang selanjutnya disimpan di Gudang penyimpanan material Proses Pengendalian Proses Subkontraktor Proses ini mendapat input dari proses perencanaan produksi berupa permintaan proses subkontrak, dimana PPIC memberikan detail spesifikasinya, QC melakukan pengecekan saat penerimaan dan warehouse melakukan penyimpanan dengan kelengkapan berupa surat jalan, Produk dan QC report. Jika diperlukan proses subkontrak, proses dijalankan berdasarkan AS yang meliputi: a. Penjelasan lengkap layanan yang akan dilakukan; dan b. Teknik / gambar teknis dan spesifikasi (misalnya, peta proses,

16 32 diagram alur), yang sesuai. Proses subkontraktor ini juga harus mengutamakan pada Supplier yang telah terdaftar sebagai approved supplier list dimana sebelumnya telah dilakukan audit dan evaluasi supplier Proses Pembayaran Departemen yang bertanggung jawab pada proses ini adalah departemen Finance yang berhubungan dengan departemen Purchasing dan Warehouse. Setelah proses pembelian dan / atau proses subkontrak dinyatakan diterima oleh departemen QC, maka departemen finance melakukan pembayaran sesuai dengan invoice yang diterima Proses Penagihan Proses penagihan dilakukan oleh departemen Finance, dengan input dari proses penjualan berupa PO / Contract dan Surat Jalan dari proses delivery yang kemudian dibuat invoice untuk penagihan Proses Delivery Departemen yang terlibat pada proses ini adalah departemen PPIC : Warehouse, Marketing & Finance. Input dari proses ini dalah schedule delivery dari proses perencanaan produksi dan produk jadi dari proses penyimpanan material / finished goods. Produk jadi dikirim ke pelanggan, surat jalan disampaikan ke proses penagihan.

17 Proses Pendukung Terdapat sembilan proses yang dikelompokkan dalam proses pendukung ini, proses-proses ini merupakan proses penting yang berfungsi mendukung proses realisasi. Proses pendukung tidak berhubungan langsung dengan produk yang dihasilkan namun keberhasilan dari proses ini dapat mengoptimalkan seluruh aktifitas yang terjadi pada proses-proses realisasi Proses Recruitment Pada masing-masing departemen mengidentifikasi kebutuhan perlunya penambahan sumber daya manusian yang kemudian mengajukan permintaan karyawan baru dengan spesifikasi sesuai dengan standard kompetensi yang diperlukan dari masing-masing posisi. Departemen HRGA melakukan proses dari penyebaran informasi kebutuhan karyawan sampai seleksi calon karyawan baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut Proses Training Pelatihan adalah sebuah proses sistematis untuk mengubah perilaku kerja seseorang atau sekelompok pegawai usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan dijabatnya segera. Dalam proses ini perusahaan berkomitmen dalam mengembangkan pengetahuan dan keahlian karyawan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efektif.

18 Proses Corrective Maintenance Perbaikan pada peralatan kerja dengan tujuan untuk mengembalikan kinerja peralatan infrastruktur ke kondisi semula dan mencegah kerusakan yang sama terulang lagi. Aktifitas dalam proses corrective maintenance mencangkup dari pelaporan kerusakan infrastruktur, perbaikan infrastruktur secara internal maupun eksternal, pencatatan pada riwayat infrastruktur, sampai pada serah terima infrastruktur kembali ke departemen pemohon. Output dari proses ini adalah laporan kerusakan dan tindakan perbaikan yang sudah dilakukan Proses Preventive Maintenance Output dari proses ini adalah schedule maintenance. Pada proses ini kegiatan yang dilakukan meliputi semua kegiatan yang dilaksanakan untuk mencegah kejadian atau mendeteksi terjadinya kegagalan sebelum berkembang menjadi kerusakan yang menggangggu proses kerja di perusahaan. Kegiatan preventive maintenance meliputi proses cleaning, lubrication, inspection, adjustment, penggantian spare part, dan perbaikan komponen Proses Pengendalian Dokumen Output dari proses ini adalah penyebaran dokumen yang terkendali. Aktifitas pengendalian dokumen mencakup rangkaian aktifitas mulai dari identifikasi kebutuhan dokumen sampai dengan peninjauan ulang dokumen eksternal.

19 35 Seluruh dokumen perusahaan baik internal maupun eksternal teridentifikasi dengan jelas dan telah disetujui oleh pihak yang berwenang sebelum digunakan sebagai acuan serta tidak ada dokumen kadaluarsa yang masih beredar Proses Pengendalian Record Hasil dari proses pengendalian record adalah filling record. Proses ini memastikan rekaman tersimoan dengan baik, sesuai standard lama simpan rekaman, mudah dicari dan tidak rusak. Aktifitas pengendalian rekaman dimulai dari identifikasi rekaman yang diperlukan sampai dengan menghancurkan rekaman. Target dari proses pengendalian rekaman ini adalah tidak adanya rekaman yang tidak terdata, rekaman dapat ditelusur dengan mudah, dan tidak ada rekaman yang masih disimpan melebihi standar lama simpan Proses Pembuatan Program Aplikasi Proses ini adalah proses pendukung yang dapat mambantu kelancaran produksi melalui progrm-program aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam perusahaan. Output dari proses pembuatan program aplikasi adalah daftar program aplikasi yang sudah dibuat. Proses pembuatan program aplikasi ini dimulai dari identifikasi kebutuhan program aplikasi sampai pada pelatihan penggunaan program aplikasi. Departemen yang bertanggung jawab pada proses ini adalah departemen IT.

20 Proses Back Up Data Back Up Data dilakukan oleh department IT. Proses Back Up Data ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh informasi pending yang disimpan dalam bentuk soft copy telah ada salinannya sehingga ketika terjadi masalah pada computer, data tersebut tidak hilang. Proses Back Up Data mencangkup pengendalian seluruh informasi (document, data, record, dll ) berupa soft copy yang digunakan didalam perusahaan. Proses back up data ini dimulai dari identifikasi semua informasi pending dalam bentuk soft copy yang perlu disalin sampai pada aktifitas pemindahan external storage permanent ketempat penyimpanannya. External storage permanent tidak boleh diletakkan di gedung yang sama, untuk mencegah hancurnya semua data bila terjadi kebakaran atau bencana lainnya. Apabila diletakkan di gedung yang sama, tempat penyimpanannya harus dilindungi seperti contoh menggunakan lemari besi. Proses back up data ini juga mematuhi standar lama simpan rekaman. Output dari proses back up data adalah master list back up data Proses Pengendalian Alat Ukur dan Uji Target dari proses pengendalian alat ukur dan uji adalah tidak ada alat ukur yang penyimpangannya lebih besar dari standard akurasi, terutama alat ukur karakteristik penting produk. Aktifitas pada proses ini dimulai dari mendata alat ukur dan uji yang ingin dikalibrasi sampai dengan penentuan penyimpangan hasil pengukuran sehingga alat ukur yang besar penyimpangannya telah melebihi standard yang telah

21 37 ditentukan harus diperbaiki atau diganti dengan alat yang baru. Alat ukur yang dikalibrasi diprioritaskan bagi yang berkaitan langsung dengan kualitas produk. 4.2 Manual Mutu Manual Mutu yang disusun telah mengalami beberapa kali perubahan, sejak dari awal mulai penyusunan Manual Mutu pada tahun 2012 dengan memasukkan semua persyaratan dari AS9100C. Perubahan-perubahan yang dilakukan sebagian besar disebabkan karena pada awalnya Perusahaan sudah memiliki acuan Manual Mutu sehingga pada awal penyusunan hanya melakukan penambahan persyaratan-persyaratan yang belum ada. Pada Quality Manual tersebut, susunan persyaratan menjadi terbolak-balik jika dibandingkan dengan pasal-pasal pada Standar AS9100C, sehingga saat pengajuan kepada PT DI sebagai syarat menjadi Extended Workshop, Manual Mutu yang telah disusun mengalamai perombakan dan disusun ulang sesuai dengan urutan pasal-pasal pada persraratan AS9100C. Tujuan dari manual mutu ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan pasti mengenai Sistem Manajemen Mutu (SMM) bagi karyawan. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ini berfungsi sebagai referensi untuk pelaksanaan dan pemeliharaan sistem dan dapat juga digunakan untuk tujuan pelatihan dan audit. Pedoman mutu ini menjabarkan ketentuan-ketentuan proses, kebijaksanaan mutu dan prosedur operasi dari Sistem Manajemen Mutu PT XYZ - Produsen Komponen Mekanikal untuk Aplikasi Komersial dan Industri

22 38 Pesawat Terbang. Pedoman mutu ini dibuat, diterapkan dan dijaga agar tetap sesuai dengan ketentuan -ketentuansistem Manajemen Mutu AS9100C - Panduan Standard Kualitas Industri Penerbangan, dan ketentuan-ketentuan yang memenuhi persyaratan ISO.IEC Panduan Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi, serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan secara langsung oleh pelanggan. PT XYZ telah memenuhi semua klausal AS9100C, kecuali Artikel 7.3 Desain dan Pengembangan; dan Artikel Dukungan Setelah Pengiriman; karena semua aktifitas tersebut tidak ada di ruang lingkup kerja PT XYZ. Ketentuan-ketentuan sistem manajemen mutu yang dijabarkan secara spesifik didalam panduan Manual Mutu merupakan penambahan (dan bukan merupakan substansi) daripada perjanjian kontrak dan ketentuan hukum yang berlaku terhadap produk. Pedoman mutu ini merupakan upaya untuk menungkatkan kepuasan pelanggan dengan cara menerapkannya secara efektif. Dalam pedoman mutu juga tercantum upaya perbaikan secara terus menerus terhadap sistem sehingga kepuasan pelanggan secara terus menerus meningkat. Pada Manual Mutu Section 4.0 Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu); 4.1 General (Umum) disebutkan : PT XYZ telah menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan serta memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan persyaratan-persyaratan AS9100C dan terus berupaya untuk meningkatkan keefektifannya. PT XYZ harus :

23 39 a. Menentukan proses yang diperlukan oleh Sistem Manajemen Mutu dan penerapannya didalam perusahaan. b. Menentukan urutan-urutan dan hubungan interaksi proses-proses yang ada didalam peta proses. c. Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa operasi maupun pengendalian terhadap proses-proses ini efektif. d. Memastikan tersediannya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses tersebut. e. Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses tersebut. f. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang telah direncanakan dan melakukan perbaikan secara berkesinambungan dari proses-proses tersebut. Proses-proses ini harus dikelola sesuai dengan persyaratan AS9100C. Apabila perusahaan memilih untuk menyerahkan kepada pihak lain proses apapun yang mempengaruhi kesesuaian produk terhadap persyaratan, maka proses pembelian PT XYZ memastikan adanya kendali pada proses itu. PT. XYZ memastikan pengendalian terhadap proses yang dilakukan oleh pihak lain tidak mengalihkan tanggung jawab PT XYZ akan kesesuaian produk terhadap semua pelanggan dan ketentuan-ketentuan hukum yang

24 40 berlaku. Jenis dan batasan kontrol yang dilakukan terhadap proses yang dilakukan oleh pihak lain dapat dipengaruhi faktor-faktor seperti : a. Dampak yang mungkin timbul oleh proses yang dilakukan oleh pihak lain oleh kemampuan PT XYZ untuk menyediakan produk-produk yang sesuai dengan permintaan. b. Tingkat dimana pengontrolan terhadap proses dijelaskan. c. Kemampuan untuk mencapai pengendalian yang penting melalui penerapan proses pembelian. 4.3 Prosedur Perusahaan Prosedur Perusahaan merupakan turunan dari Manual Mutu, prosedur disusun untuk memastikan bahwa semua proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan persyaratan AS9100C. Dibawah ini akan diuraikan prosedur-prosedur yang telah disusun dan digunakan di PT XYZ. 1. Prosedur Pada Proses Manajemen 1.1. Prosedur Business Plan 1.2. Prosedur Continues Improvement Form Continues Improvement 1.3. Prosedur Internal Audit 1.4. Prosedur Kepuasan Pelanggan Form Survey Kepuasan Pelanggan 1.5. Prosedur Management Review 1.6. Prosedur Pengendalian CPAR

25 Form CPAR Form Supplier Corrective Preventive Action Request Standar Kriteria Penerbitan CPAR 2. Prosedur Pada Proses Realisasi 2.1. Prosedur Penanganan Property Pelanggan 2.2. Prosedur Penjualan Form Identifikasi Permintaan Pelanggan 2.3. Prosedur Desain Produk Form Produk Baru / Improvement Produk 2.4. Prosedur Desain Proses Form Working Sheet Form Check List FAI Form Alur Proses / Traveller Card Form In Process Inspection 2.5. Prosedur Desain Tool Form Jig and Fixture Enquiry Form Special Tool Enquiry Form Validasi Tools 2.6. Prosedur Pembelian IK Identifikasi Permintaan Pembelian IK Seleksi Supplier / Vendor IK Buka PO IK Pengajuan Pembayaran Dimuka IK Pengajuan Pembayaran COD

26 IK Monitoring Kedatangan Barang IK Closing PO IK Pembelian Import IK Identifikasi HS Code IK Pengiriman Barang / Dokumen Keluar Negri IK Evaluasi Supplier Form Seleksi Vendor Form Evaluasi Vendor Form Penilaian Seleksi Vendor Form Seleksi Supplier Form Evaluasi Supplier Form Penilaian Supplier Form Purchase Request Form Supplier Survey Form Lembar Persetujuan Supplier Survey 2.7. Prosedur Pengendalian Proses Subkontraktor Form Permintaan Proses Subkontraktor 2.8. Prosedur Penerimaan Barang Receiving Inspection Report Form Untuk Material Receiving Inspection Report Form Untuk Non Material Form Serah Terima Material Form Stock In Notice Form Stock Out Request 2.9. Prosedur Penyimpanan

27 IK First In First Out Penyimpanan Barang Form GRN Tool Room 1 Request Form Tool Room 2 Request Form Prosedur Perencanaan Produksi Prosedur Produksi IK Menjalankan Program Mesin DMU40MB Form Work Preparation and Control Sheet Form Production Record Form Final Inspection Sheet Form Calibration Certificate Form Coordinate Position Report Prosedur Engineering Change Form Engineering Change Request Form Engineering Change Notice Form Check List ECN Form Laporan Abnormality Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai IK Penerbitan Surat Keterangan NG Form Pengendalian Produk Tidak Sesuai Form SA Internal Form SA External Form Surat Keterangan NG Form Bukti Pemusnahan Produk Tidak Sesuai

28 Form Laporan Kronologi Kejadian Prosedur Pengiriman Prosedur Pengendalian Customer Claim Form Pengendalian Customer Claim Prosedur Penagihan IK Pembuatan dan Penukaran Faktur Form Bukti Bank / Kas Masuk Form bukti Memorial Penagihan Form Faktur Form Faktur Pajak Form Kuitansi Prosedur Pembayaran Form Bukti Bank / Kas Keluar Form Bukti Memorial Pembayaran Form Tanda Terima 3. Prosedur Pada Proses Pendukung 3.1. Prosedur Pengendalian Dokumen Form Permohonan Penerbitan, Perubahan, Pemusnahan Dokumen Form Tanda Terima Dokumen Form Lembar Distribusi Dokumen Form Master List Dokument Form Master List Record Standar Penomeran Dokumen

29 Prosedur Pengendalian Record Form Bukti Pemusnahan Record Standard Lama Simpan Record 3.3. Prosedur Back Up Data 3.4. Prosedur Corrective Maintenance Form Job Order Maintenance 3.5. Prosedur Preventive Maintenance Form Schedule Preventive Maintenance Tahunan Form Maintenance Periodical Check List Form Check List Pemeriksaan Mesin Form Job Order Maintenance Form Schedule Maintenance Tahunan 3.6. Prosedur Pengendalian Alat Ukur & Uji IK Kalibrasi Kaliper IK Kalibrasi Outside Micrometer IK Kalibrasi Inside Micrometer Form Kemampuan Kalibrasi Internal Form Jadwal Kalibrasi Internal Form Surat Permohonan Kalibrasi Form Serah Terima Alat Ukur Form Check List Alat Ukur Form Laporan Dampak Penyimpangan Alat Ukur Form Surat Keterangan Kerusakan Alat Ukur Form Caliper Worksheet

30 Form Outside Micrometer Worksheet Form Dial Indicator Worksheet Form Calibration Certificate (ULM) Form Rondcom Certificate Form Balancing Certificate Form Calibration Certificate (Caliper) Form Calibration Certificate (Micrometer) Form Calibration Certificate (Dial Indicator) Form Instrument List Form Data Alat Ukur dan Uji Standar Marking Alat Ukur dan Uji 3.7. Prosedur Recruitment Form Permintaan Karyawan Baru Form Penilaian Masa Percobaan Karyawan Form Konfirmasi Penerimaan Karyawan 3.8. Prosedur Training IK Evaluasi Training Form Permintaan Pelatihan Form Evaluasi Training Form Evaluasi Reaksi Training Beberapa Formulir tidak menginduk pada suatu prosedur, sehingga menjadi formulir dari suatu departemen. Berikut ini adalah formulir-formulir yang tidak menginduk pada prosedur.

31 47 1. Formulir yang ada pada department Quality Assurance 1.1. Form Kunjungan Tamu 1.2. Form Minutes Meeting 1.3. Form Penilaian Bulanan Karyawan (Level Officer, Operator & Egnineer) 1.4. Form Penilaian Bulanan Karyawan (Level Supervisor) 2. Formulir yang ada pada department Maintenance 2.1. Form Daftar Infrastruktur Mesin 2.2. Form Log Book Kerusakan Mesin dan Tindakan Perbaikan 2.3. Form Historical Infrastruktur Form Historical Infrastruktur Form List Spare Part Mesin 2.6. Standar Kriteria Perbaikan, Bisa / tidak bisa ditunda 2.7. Standar Lama Penyimpanan Record 3. Formulir yang ada pada departemen HRGA 3.1. Form Check List Perubahan Data Karyawan 3.2. Form Surat Peringatan Form Pengajuan Pengunduran Diri 3.4. Form Pemeriksaan APAR 3.5. Form Check List Kelengkapan Data Karyawan 3.6. Form Biaya Perbaikan Kendaraan 3.7. Form Kendali Pemeriksaan Kendaraan 3.8. Form Daftar Hadir Peserta Training 3.9. Form Isian Wawancara Karyawan

32 Form Penyerahan Kendaraan Karyawan Form Kendali Pemeliharaan / Perawatan AC Form Biodata Karyawan Form Ijin Tukar Kerja Karyawan Form Permohonan Ijin Keluar Form Tanda Terima Form Surat Penetapan Promosi Form Surat Keputusan Pengangkatan Standard Uraian Jabatan 4. Formulir yang ada pada departemen Purchasing 4.1. Heat Treatment Request Form 4.2. Plating Request Form 5. Formulir yang ada pada departemen Quality Control 5.1. Form Inspection Report (1) 5.2. Form Inspection Report (2) 5.3. Form Inspection Report Bushing EPAS 6. Formulir yang ada pada departemen Produksi 6.1. Form Cam Work Sheet & Tool List TC 6.2. Form Cam Work Sheet & Tool List MC 6.3. Standard Clamping Device Machining Center 4.4 Data Ketidaksesuaian Produk dan Keluhan Pelanggan PT XYZ telah melakukan pendataan sejak awal 2013 sampai sekarang untuk ketelusuran dari produk-produk yang dibuat. Ketidaksesuaian produk sering terjadi dikarenakan tingginya variasi produk yang dibuat.

33 49 Data dibawah ini merupakan laporan-laporan pada setiap akhir tahun yang dapat menggambarkan kondisi dari hasil produksi di PT XYZ. Berikut ini beberapa laporan dalam bentuk grafik dimana terlihat ada penurunan tingkat ketidaksesuaian dari tahun 2013 sampai dengan tahun Persentase NCR dan Claim Terhadap Pengiriman Gambar 4.2 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2013 (Job) Gambar 4.3 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2013 (Qty)

34 50 Gambar 4.4 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2014 (Job) Gambar 4.5 Persentase Produk Tidak sesuai & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2014 (Qty)

35 51 Gambar 4.6 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2015 (Job) Gambar 4.7 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2015 (Qty)

36 52 Pada Gambar 4.2 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2013 (Job) terlihat selama 5 bulan berhasil dibawah batas NCR yang ditargetkan 17% yaitu pada bulan Januari, Februari, September, Nopember dan December, dan dilihat dari jumlah produk tidak sesuai tahun 2013 pada Gambar 4.3 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2013 (Qty) ada 7 bulan yang berhasil mencapai target dibawah 5% yaitu bulan Januari, Februari, Maret, Agustus, September, Nopember dan December. Pada Gambar 4.4 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2014 (Job) terlihat selama 5 bulan berhasil dibawah batas NCR yang ditargetkan 17% (masih sama dengan target sebelumnya) yaitu pada bulan April, Mei, July, Nopember dan December, dan dilihat dari jumlah produk tidak sesuai tahun 2014 pada gambar 4.5 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2014 (Qty) ada 11 bulan yang berhasil mencapai target dibawah 5% yaitu bulan Juni saja yang gagal. Pada Pada gambar 4.6 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2015 (Job) terlihat selama 6 bulan berhasil dibawah batas NCR yang ditargetkan 10% (Target tahun sebelumnya adalah 17%) yaitu pada bulan Februari, Juni, July, Agustus, Oktober, dan Nopember, dan dilihat dari jumlah produk tidak sesuai tahun 2015 pada gambar 4.7 Persentase NCR & Claim Terhadap Pengiriman Tahun 2015 (Qty) ada 8 bulan yang berhasil mencapai target dibawah 1.5% (Target tahun sebelumnya adalah 5%) yaitu bulan Februari, Mei, Juni, July, Agustus, September, Oktober, dan Nopember.

37 Data Pengiriman dan Ketidaksesuaian tiap Tahun Gambar 4.8 Data Pengiriman dan Ketidaksesuaian Tiap Tahun (Job) Gambar 4.9 Data Pengiriman dan Ketidaksesuaian Tiap Tahun (Qty)

38 54 Dapat dilihat baik secara job order maupun secara jumlah produknya menunjukkan trend menurun yang berarti lebih baik, dimana trend pengiriman cenderung meningkat, menunjukkan jumlah penjualan meningkat setiap tahunnya. 4.5 Pendapat Para Ahli Imanuel Iman (Sentral Sistem Consulting) Coba Anda perhatikan bagaimana pada umumnya reaksi dari kita atau Manajemen(pimpinan/ pejabat atas, menengah atau bawah) ketika mendengar masalah? Apakah kita atau Manajemen senang mendengar informasi masalah? Atau sebaliknya Manajemen malah tidak senang mendengar informasi masalah? Bahkan feedbacknya malah balik mengkritisi dengan pernyataan : Itu artinya para Manager kurang control! Kamu kurang terjun ke bawah, dan lain sebagainya, reaksi ketidaksenangan yang dibungkus dengan istilah wejangan. Sayangnya kondisi saat ini lebih banyak pemimpin atau pejabat yang lebih senang mendengar berita baik daripada mendapat informasi masalah (berita buruk). Kenapa hal tersebut terjadi? Penyebab 1 : Sadar atau tidak sadar, kita memang terdidik untuk Senang mendengar berita baik, ketika kita memberikan berita baik, kita dipuji. Namun ketika performance turun atau ada masalah, kita dianggap gagal atau bekerja dengan kurang baik. Kebiasaan inilah yang kemudian membuat kita secara sadar atau tidak sadar memiliki kecenderungan

39 55 untuk hanya menceritakan yang baik, namun menyembunyikan yang jelek. Penyebab 2 : Secara sadar atau tidak sadar kita pun diajarkan untuk memberikan reward bagi yang performancenya baik dan punishment bagi yang performancenya jelek. Sisi positif : Memberikan motivasi bagi yang baik dan dorongan bagi yang kurang baik. Namun sisi negatifnya : kondisi ini bisa berdampak pada kebiasaan untuk memberikan punishment ketika mendapat berita buruk. Dan efek negatifnya bawahan TAKUT UNTUK MELAPORKAN BERITA BURUK. Dalam kondisi parah, bawahan akhirnya terpancing untuk memanipulasi data untuk bisa memberikan data yang manis kepada atasan. Lalu apakah budaya seperti ini yang akan dibangun di perusahaan? Jika budaya ini yang terbentuk, akibatnya akan banyak masalah yang tidak dilaporkan. Karena masalah tidak dilaporkan, maka masalah tidak akan diselesaikan dan tetap menjadi masalah, yang suatu saat akan dapat meledak ketika masalah tersebut menjadi bertumpuk menjadi tambah besar. Dan sering kali ketika masalah sudah menjadi terlalu besar, perbaikan menjadi semakin sulit, penyakit sudah menjadi akut. Lalu bagaimana untuk merubah budaya ini?? 1. Merubah pola pikir bahwa Masalah adalah peluang. Ketika kita mendengar masalah artinya ketika mendengar Peluang untuk kedepan

40 56 menjadi lebih baik. Masalah sudah terjadi, sejarah tidak bisa dirubah, JADI KITA TIDAK PERLU BERTANYA KENAPA? SIAPA YANG SALAH? NAMUN KITA HARUS LEBIH FOKUS UNTUK BERTANYA BAGAIMANA? BAGAIMANA SUPAYA MASALAH INI TIDAK TERULANG? BAGAIMANA MEMBUAT MASA DEPAN MENJADI LEBIH BAIK. Atau kita rubah bahasa masalah menjadi Peluang Improvement sehingga bisa diartikan dengan lebih positif. 2. Ketika kita melaporkan masalah, usahakan untuk bisa melaporkan masalah plus usulan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Kondisi ini akan menghilangkan kesan Curcol (Curhat Colongan) bagi orang yang mendengarkan masalah tersebut. 3. Dan untuk Pemimpin, Pemimpin perlu menekankan bahwa Saya tidak perlu laporan yang bagus, laporan yang manis. Saya perlu laporan masalah, karena disitulah tercipta peluang untuk menjadi lebih baik. Seperti yang pernah disampaikan oleh salah seorang GM di Perusahaan BUMN yang secara tegas menyatakan bahwa Saya tidak perlu laporan bagus, seolah tidak ada kejadian near miss (hampir celaka). Jika data Anda menyatakan tidak ada near miss namun ternyata ada kecelakaan, berarti Anda bohong. Saya perlu data near miss sebanyak-banyaknya. Dari data itulah kita bisa membuat sistem pencegahan kecelakaan dengan lebih baik. Suatu statement yang sangat menyentuh dan perlu di tiru. Jadi Ayo kita budayakan senang mendengar Masalah Pendapat Jajaran Managerial PT XYZ

41 57 Jajaran Managerial PT XYZ adalah para manager senior dan telah bekerja di PT XYZ minimal 10Tahun. Berikut ini rangkuman dari pendapatnya : a. keberhasilan dari suatu penerapan sistem baru sangat tergantung dari kebudayaan kerja dalam perusahaan. Setiap karyawan mempunyai ego untuk mempertahankan kemapanan dari semua aktifitas yang selama ini sudah dijalankan sehingga merasa tidak nyaman dan besar kecenderungan untuk melaksanakan perubahan. b. Setiap kesalahan yang terjadi selalu disembunyikan. Saat dilakukan investigasi selalu terjadi konflik sehingga lama kelamaan pada bagian Quality Assurance yang berwenang melaksanakan investigasipun enggan untuk mencari kronologi secara detail. Hal ini menjadi penghambat sehingga permasalahan yang terjadi tidak bisa secara langsung didapat akar penyebab permasalahannya. c. Acuan dari Manual mutu, Prosedur, Standard, Instruksi Kerja dapat segera disiapkan. Namun yang menjadi hambatan adalah pelaksanaannya, dimana pelaksanaan yang konsisten secara terus menerus membutuhkan effort yang besar. PT XYZ menyiapkan dokumen-dokumen untuk memenuhi persyaratan AS9100C sejak 3tahun yang lalu. Namun sampai sekarang belum berani untuk proses sertifikasi persyaratan AS9100C tersebut. Karena kita menyadari dalam implementasi dari prosedur-prosedur itu banyak terjadi ketidaksesuaikan dikarenakan tidak konsisten. Satu poin penting yang

42 58 diungkapkan bahwa Management Representative yang telah ditunjuk seharusnya benar-benar independent sehingga fokus pada penerapan sistem, memastikan sistem berjalan secara konsisten dan mengkoordinasi untuk selalu mencari peluang perbaikan. d. Konflik kepentingan juga menjadi hambatan dalam implementasi persyaratan AS9100C ini, hal ini disebabkan departemen yang seharusnya mandiri menjadi tidak mandiri karena pimpinannya juga manjabat sebagai pimpinan pada departemen lain. e. Komitmen manajemen sangat penting dalam kesuksesan implementasi persyaratan AS9100C, tidak menjadi masalah jika pada prosedur masih ada kekurangan, yang penting apa yang sudah ditetapkan harus dijalankan

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Tetapi dapat membantu melihat kelemahan dari sistem manajemen mutu 1 Perbandingan

Lebih terperinci

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Hasil Survey: Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum, di Inggris, menyatakan bahwa 68 % perusahaan yang sudah ISO 9001, tidak merasakan manfaatnya Survey lain

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat ditandai dengan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat ditandai dengan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat ditandai dengan pertumbuhan dari sektor industri sehingga banyak tumbuh bengkel-bengkel untuk perbaikan dan dukungan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

DOKUMENTASI ITU MUDAH?

DOKUMENTASI ITU MUDAH? DOKUMENTASI ITU MUDAH? Terobosan Jitu Memiliki Sistem Dokumen Mutu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 10 Desember 2015 Latar Belakang Tujuan Pelatihan Memahami Manfaat Dokumentasi Memahami Struktur Dokumentasi

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT'

EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT' EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT' Good Documentation Handling & Control Starts with You 2! Agenda$Pela1han Full$day$Training Opening Gree%ng!&!Fact!Exposure!' Introduc1on Presenter!&!Team' 3! Tujuan$Pela1han

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim

Lebih terperinci

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO Penyebab Perusahaan/ Bisnis Terus Berkembang? PROFIT PENJUALAN KONSUMEN Seperti apa produk / jasa yang dapat memuaskan konsumen? Gambaran & karakteristik barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya

Lebih terperinci

Metode Training ISO/TS Sentral Sistem TAPI MENJELASKAN

Metode Training ISO/TS Sentral Sistem TAPI MENJELASKAN Metode Training ISO/TS 16949 Sentral Sistem TIDAK SEKEDAR MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO/TS 16949 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO/TS 16949, HUBUNGAN ANTARA PERSYARATAN DENGAN

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data, observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Persyaratan telah tertulis dalam kebijakan perusahaan (baik pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina

Lebih terperinci

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev Apa Tujuan ISO Material Alat Resource SDM Metode Input Proses Output 3 C Procedure IK Control Monev 3.C Adalah : 1. Comply to requirement (customer & regulation) 2. Consistency of product/service 3. Continual

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK

PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PROYEK PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor PERENCANAAN DAN No. Dokumen MPI-PM-11 No. Revisi 03 Tanggal Berlaku 17-03-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Project Coordinator

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Starting Activity. Ending Activity. Transition Arrow. Activity. Decision. Syncrhronization bar (split) Syncrhronization bar (join) Swimlane

LAMPIRAN. Starting Activity. Ending Activity. Transition Arrow. Activity. Decision. Syncrhronization bar (split) Syncrhronization bar (join) Swimlane L1 LAMPIRAN Lampiran A Simbol pada Activity Diagram Simbol Keterangan Starting Activity Digunakan untuk memulai suatu aktivitas Ending Activity Digunakan untuk mengakhiri suatu aktivitas Transition Arrow

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI

Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO 9001 DAN MEMBERIKAN CONTOH PENERAPAN YANG BAIK 1 Penjelasan

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

ISO 9001 : Pengendalian Kualitas

ISO 9001 : Pengendalian Kualitas ISO 9001 : 2008 ì 14.2 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hep://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ISO 9001 : 2008

Lebih terperinci

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

ISO 1001 By: Ryan Torinaga ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.

LAMPIRAN. RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0. 108 LAMPIRAN FUNGSI STRATEGIS - IMPROVED RJPP wkt Kebijakan wkt RKAP wkt MANAGING DIRECTOR merencanakan menentukan waste 0.16 membuat 3.20 mengorganisasikan 3.20 memimpin rapat 0.72 3.20 0.88 3.20 General

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X Erwin Hermawan Teja 1, Debora Anne Yang Aysia 2 Abstract: PT. X is a PVC pipe factory that esthablised since 31st August

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 AALISIS SISTEM YAG SEDAG BERJALA 3. Sejarah Perusahaan PT. SERICO DJAYA MARMER IDUSTRIES merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bahan bangunan dengan produknya berupa keramik. Perusahaan

Lebih terperinci

Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa

Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa Fungsi Internal Quality Audit yang baik! BUKAN sekedar memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur atau persyaratan ISO 9001) TETAPI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang CV. Gradient adalah perusahaan penghasil spare part untuk kendaraan bermotor khusunya sepeda motor. Berikut adalah data produksi CV. Gradient pada bulan Januari hingga

Lebih terperinci

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005 ISSN 1979-2409 Evaluasi Audit Internal LUB PTBN 2008-2011 Untuk Menilai Efektifitas Implementasi ISO/I 17025:2005 (Masripah) EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN 2008-2011 UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Mercindo Autorama 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Pada PT Arwana Citramulia, Tbk Untuk mengetahui tentang prosedur pembelian pada PT Arwana Citramulia, Tbk, maka penerapan prosedur

Lebih terperinci

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 Dokumen? Media dan informasi pendukungnya (ISO 9000:2000) Dokumen dapat berupa: Hard copy (hasil cetakan) Soft copy (file elektronik) Rekaman suara Gambar

Lebih terperinci

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9. STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar

Lebih terperinci

Metode Training Sentral-Sistem

Metode Training Sentral-Sistem Metode Training Sentral-Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO 9001 DAN MEMBERIKAN CONTOH PENERAPAN YANG BAIK ISO 9001 based Pasal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan 1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi

Lebih terperinci

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh Sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi melalui penetapan kebijakan dan sasaran mutu dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 : Studi Kasus Nadyah Aprilla Hake 1, Jani Rahardjo 2 Abstract: Nowadays, companies must have an ISO 9001-2008 certificate to be able to compete in the market.

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu Departemen QA merupakan departemen yang bertanggung jawab antara lain : a) Audit internal QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen

Lebih terperinci

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005 PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC 17025 : 2005 ASIAH PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN - KLHK asiah1312@yahoo.com 081318888067 1 Latar Belakang Apakah lab pengujian

Lebih terperinci

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

Mechanical Electrical and HVAC Contractor PROSEDUR PEMBELIAN. No. Dokumen MPI-PM-10 No. Revisi 05 Tanggal Berlaku Ir.

Mechanical Electrical and HVAC Contractor PROSEDUR PEMBELIAN. No. Dokumen MPI-PM-10 No. Revisi 05 Tanggal Berlaku Ir. PT. MEGA PERSADA INDONESIA Mechanical Electrical and HVAC Contractor No. Dokumen MPI-PM-10 No. Revisi 05 Tanggal Berlaku 09-05-2014 Jabatan Nama Tanda Tangan Disusun Oleh Diperiksa Oleh Procurement Head

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas

Lebih terperinci

Persentase waktu yang didedikasikan untuk tiap tugas atau kewajiban. Kondisi kerja dan kemungkinan bahaya yang dihadapi

Persentase waktu yang didedikasikan untuk tiap tugas atau kewajiban. Kondisi kerja dan kemungkinan bahaya yang dihadapi TUGAS DESKRIPSI JABATAN NAMA : RIYANTI NIM : 3110911019 A. Pengertian Deskripsi Jabatan Deskripsi jabatan berisi tentang informasi mengenai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab suatu jabatan yang spesifik.

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan

Lebih terperinci

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi Materi #7 TIN211 K3I Persyaratan Dokumentasi 2 OHSAS 18001 Permenaker 05 Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasinya dengan media yang sesuai, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik, serta:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi Dokumentasi SMK3 Referensi: 6623 Taufiqur Rachman Rudi Suardi, 2005, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi I, PPM, Jakarta (Halaman 55 68) 2013 Persyaratan Dokumentasi OHSAS 18001 Organisasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai evaluasi kinerja supplier pada perusahaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya yaitu: 1. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

Proposed Document MBT. Purchasing and Fixed Asset Management PT XXX

Proposed Document MBT. Purchasing and Fixed Asset Management PT XXX Proposed Document Purchasing and Fixed Asset Management PT XXX 1.PENAWARAN TEKNIS...3 1.PENAWARAN TEKNIS...3 1.1 Kebutuhan Khusus PT XXX...3 1.2 Modul Modul...5 1.3 Arsitektur Teknis...7 RENCANA IMPLEMENTASI...9

Lebih terperinci

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi Shindan : Kegiatan pelayanan konsultasi diagnosis IKM berupa analisis manajemen & teknik produksi, mutu, bahan baku/pembantu,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN diimplementasikannya jaringan komputer berskala WAN, proses pengecekan barang di gudang yang biasanya harus melalui prosedur pada bagian Logistics dapat dilakukan pula oleh seorang Marketingman sehingga

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Lampiran Jawaban Tugas Tertulis 12. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Enginer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2 1.3 Metoda Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas (Teori)... 4

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 161 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Penerapan Quality Assurance dari segi teknik dan ketepatan waktu oleh PT. Citra Dinamika Interindo pada pekerjaan desain interior di Hotel Sahid belum sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Pedoman Pelaksanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2 HALAMAN PENGESAHAN Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh: Nama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT?

APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT? APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT? Session 1 Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum di UK menyatakan bahwa lebih dari 68% perusahaan yang telah ISO 9001 kurang merasakan manfaat dari penerapan ISO

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci