BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Audit Internal Audit ini meliputi semua departemen. Coordinator audit/ketua tim audit ditentukan oleh Manajemen Representative dan kemudian ketua tim audit menunjuk tim auditornya serta membagi tim audit kedalam rincian jadwal audit. Tim audit terdiri dari 5 tim yang masing-masing terdiri atas 2 auditor. 5.2 Pemetaan Akhir Analisa gap yang digunakan pada dasarnya sama dengan pada pemetaan awal, dimana jawaban atas pertanyaan bisa berupa, T atau TD, Pemetaan akhir ini dibuat berdasarkan hasil audit internal. Tabel 5.1. Pemetaan Akhir Klausul 4 KL Pertanyaan Jwb 4.1 Persyaratan Umum Apakah Organisasi: a. Mengidentifikasikan proses-proses yang dilakukan untuk sistem manajemen mutu? b. mengetahui penerapan proses-proses tersebut di seluruh organisasi? c. Menetapkan urutan dari interaksi proses-proses ini? d. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk mematikan bahwa baik operasi maupun kendali proses-proses ini selektif? e. Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung operasi dan pemantauan proses ini? f. Memantau proses-proses? g. Mengukur Proses-proses? h. Menganalisa Proses-proses? i. menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan? j. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk perbaikan berlanjut dari proses-proses ini? 4.2 Persyaratan Dokumentasi Umum Apakah perusahaan mempunyai dokumen yang mencakup: a. Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan tujuan mutu? b. Pedoman Mutu? c. Prosedur terdokumentasi yang meliputi pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal, pengendalian produk tidak sesuai, tindakan perbaikan, dan tindakan pencegahan? d. Dokumen yang dibutuhkan organisasi untuk mematiskan perencanaan, operasi dan kendali prosesnya berjalan secara efektif? e. Rekaman yang diminta oleh standar? 47

2 48 Tabel 5.1. Pemetaan Akhir Klausul 4 (lanjutan) Pedoman Mutu Apakah organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang mencakup : a. Ruang lingkup sistem manajemen mutu? b. Prosedur terdokumentasi yang telah ditetapkan? c. Uraian dari interaksi antara proses-proses dalam sistem manajemen mutu? Pengendalian Dokumen Apakah ada prosedur terdokumentasi atas pengendalian dokumen untuk : a. Menyetujui dokumen akan kecukupan sebelum diterbitkan? b. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya dan menyetujui ulang dokumen? c. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen ditunjukkan? d. Memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat pemakaian? e. memastikan bahwa dokumen selalu dapat dibaca dan dikenali? f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar dikenali? g. Memastikan bahwa distribusinya dokumen dari luar tersebut dapat dikendalikan? h. Mencegah pemakaian tak disengaja dari dokumen daluwarsa? i. Membubuhkan identifikasi sesuai pada dokumen daluwarsa bila disimpan untuk tujuan apapun? Apakah organisasi telah memiliki proses untuk memastikan adanya tinjauan tepat waktu? Pengendalian Catatan Apakah Rekaman mudah dibaca, siap ditunjukkan, dan diambil? Apakah ada prosedur terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan dan pembuangan? Apakah rekaman yang dikendalikan sudah meliputi : a. Hasil tinjauan manajemen? (5.6.1) b. Rekaman pendidikan, pelatihan, keahlian, dan pengalaman kerja? (6.2.2.e) c. Rekaman bahwa bukti proses-proses realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi tuntutan -tuntutan? (7.1.d) d. Hasil Tinjauan order dan tindakan? (7.2.2) e. Masukan Desain? (7.3.2) TD f. Hasil tinjauan desain? (7.3.4) TD g. Hasil Verifikasi desain? (7.3.5) TD h. Hasil validasi desain? (7.3.6) TD i. Hasil tinjauan dan tindakan perubahan desain? (7.3.7) TD j. Hasil evaluasi pemasok? (7.4.1) T k. Hasil validasi dari proses-proses untuk penyediaan produksi? (7.5.2) l. Identifikasi produk? m. Laporan dan rekaman properti pelanggan yang hilang, rusak, atau tidak dapat digunakan?(7.5.4) T n. Hasil kalibrasi dan verifikasi? (7.6) o. Laporan hasil audit internal? (8.2.2) T p. Laporan pemantauan dan pengukuran produk? (8.2.4) q. Rekaman produk tidak sesuai? (8.3) r. Hasil tindakan perbaikan yang diambil? (8.5.2) s. Hasil tindakan pencegahan yang diambil? (8.5.3)

3 49 Tabel 5.2. Pemetaan Akhir Klausul 5 KL Pertanyaan Jwb 5.1 Ikrar Pelibatan Manajemen Apakah Pucuk Pimpinan : a. Menyampaikan ke organisasi pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan serta undang-undang dan peraturan? b. Menetapkan kebijakan mutu? c. Memastikan tujuan mutu diterapkan? d. Melakukan tinjauan manajemen? e. Memastikan tersedianya sumber daya? 5.2 Fokus pada Pelanggan Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa persyaratan pelanggan ditetapkan? Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa persyaratan pelanggan dipenuhi? 5.3 Kebijakan Mutu Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa kebijakan mutu a. Sesuai dengan tujuan organisasi? b. Mencakup ikrar pelibatan untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutunya? c. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan mutu? d. Dikomunikasikan dan dipahami dalam organisasi? e. Ditinjau agar terus menerus sesuai? 5.4 Perencanaan Tujuan Mutu Apakah pucuk pimpinan sudah memastikan bahwa tujuan mutu (termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk (lihat 7.1.a)), ditetapkan pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam organisai? Apakah tujuan mutu diukur dan taat asas dengan kebijakan mutu? Perencanaan Sistem Manajemen Mutu Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa : a. perencanaan sistem manajemen mutu dilakukan untuk memenuhi persyaratan yang diberikan dalam 4.1, seperti juga tujuan mutu? b. keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara jika perubahan pada sistem manajemen mutu direncanakan dan diterapkan? 5.5 Tanggung Jawab, wewenang, dan komunikasi Tanggung Jawan dan Wewenang Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dalam organisasi? Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan dalam organisasi? Wakil Manajemen Apakah pucuk pimpinan menunjuk seorang anggota manajemen (wakil manajemen), yang diluar tanggung jawab lain, harus memiliki tanggung jawab dan wewenang termasuk : a. Memastikan proses yang diperlukan? b. untuk sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara? c. Melaporkan ke pucuk pimpinan tentang perihal kerja sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apapun untuk perbaikannya? d. Memastikan pembangkitan kesadaran tentang persyaratan pelanggan di seluruh organisasi? Komunikasi Internal Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa proses komunikasi yang sesuai telah ditetapkan dalam organisasi? Apakah pucuk pimpinan memastikan bahwa komunikasi terjadi sehubungan dengan keefektifan sistem manajemen mutu?

4 50 Tabel 5.2. Pemetaan Akhir Klausul 5 (lanjutan) 5.6 Tinjauan Manajemen Umum Apakah pucuk pimpinan meninjau sistem manajemen mutu organisasi pada selang waktu terencana untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya yang berlanjut? Apakah tinjauan manajemen ini telah mencakup penilaian peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan pada sistem manajemen mutu (termasuk kebijakan mutu dan tujuan mutu)? Masukan Tinjauan Apakah masukan tinjauan manajemen mencakup informasi tentang : a. Hasil audit? b. Umpan balik pelanggan? c. Peri kerja proses? d. Kesesuaian produk? e. Status tindakan pencegahan? f. Status tindakan koreksi? g. Tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu? h. Perubahan yang dapat mempengaruhi sistem manajemen mutu? i. Saran-saran untuk perbaikan? Masukan pada tinjauan manajemen harus termasuk analisa kegagalan lapangan secara aktual dan potensial serta pengaruhnya pada mutu, keselamatan atau pada lingkungan? Keluaran Tinjauan Apakah keluaran tinjauan manajemen mencakup keputusan dan tindakan apapun yang berkaitan dengan : a. Perbaikan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan prosesnya? b. Perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan pelanggan? c. Sumber daya yang diperlukan? Tabel 5.3. Pemetaan Akhir Klausul 6 KL Pertanyaan Jwb 6.1 Penyediaan Sumber Daya Apakah organisasi menetapkan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk : a. Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu yang terus-menerus memperbaiki keefektifannya? b. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan? 6.2 Sumber Daya Manusia Umum Apakah personel yang melaksanakan pekerjaan mempengaruhi mutu produk, mempunyai kemampuan atas dasar pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai? Kemampuan, Kesadaran, dan Pelatihan Apakah organisasi telah : a. Menetapkan kemampuan yang diperlukan bagi personel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi mutu produk? b. Menyediakan pelatihan atau melakukan tindakan lain untuk memenuhi kebutuhan ini? c. Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan? d. Memastikan bahwa personelnya sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan bagaimana sumbangan mereka bagi pencapaian tujuan mutu? e. Memelihara rekaman sesuai dengan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman? Apakah organisasi telah : a. Memastikan bahwa personelnya dengan tanggung jawab merancang produk mempunyai kompetensi untuk mencapai persyaratan perancangan dan ketrampilan dalam peralatan yang digunakan dan tekniknya? b. Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk menjabarkan pelatihan yang dibutuhkan?

5 51 Tabel 5.3. Pemetaan Akhir Klausul 6 (lanjutan) c. Menyediakan pelatihan kerja lapangan untuk personil dengan pekerjaan baru atau termodifikasi yang mempengaruhi kesesuaian persyaratan produk? 6.3 Prasarana Apakah organisasi telah menetapkan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk? Apakah organisasi telah mempersiapkan rencana darurat untuk memuaskan persyaratan pelanggan? 6.4 Lingkungan Kerja Apakah organisasi menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk? Apakah organisasi menetapkan keselamatan produk dan cara untuk meminimalkan resiko potensial pada karyawan? Apakah organisasi menetapkan menjaga tempat kerja dalam keadaan teratur, kebersihan dan perbaikannya konsisten dengan kebutuhan produk dan proses manufaktur? Tabel 5.4. Pemetaan Akhir Klausul 7 KL Pertanyaan Jwb 7.1 Perencanaan Realisasi Produk Apakah organisasi merencanakan proses realisasi produk? Apakah organisasi mengembangkan proses realisasi produk? Apakah perencanaan realisasi produk taat asas dengan persyartan-persyaratan proses-proses lain dari sistem manajemen mutu? Apakah organisasi menetapkan (jika sesuai): a. Tujuan mutu untuk realisasi produk? b. Persyaratan mutu untuk produk? c. Kebutuhan-kebutuhan untuk realisasi produk? d. Proses yang diperlukan ketika merencanakan untuk merealisasi suatu produk? e. Dokumen-dokumen yang diperlukan ketika merencanakan untuk merealisasi suatu produk? f. Sumber daya yang diperlukan untuk realisasi produk? g. Metode untuk mengendalikan kualitas produk selama realisasi? h. Metode verifikasi produk? i. Metode validasi produk? j. Metode pemantauan? k. Metode inspeksi? l. Metode Pengujian? m. Menetapkan kriteria keberterimaan produk? n. Rekaman yang diperlukan untuk membuktikan bahwa proses realisasi memenuhi persyaratan? o. Rekaman yang diperlukan untuk membuktikan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan? Apakah keluaran perencanaan ini dalam bentuk yang sesuai bagi metode operasi perusahaan? Apakah organisasi telah memenuhi persyaratan pelanggan dan acuan pada spesifikasi teknis? Apakah organisasi telah mempunyai ketetapan untuk kriteria keberterimaan? Apakah organisasi telah memastikan kerahasiaan akan produk yang terkait kontrak dengan pelanggan dan proyek sedang dikembangkan? Apakah organisasi telah mempunyai proses untuk dikontrol dan bereaksi apabila ada perubahan yang mempengaruhi realisasi produk? 7.2 Proses Berkaitan dengan Pelanggan Penetapan persyaratan yang berkaitan dengan produk Apakah organisasi menetapkan : a. Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan (termasuk persyaratan pengiriman dan pasca pengiriman)? b. Persyaratan untuk pemakaian yang ditentukan atau dimaksudkan? c. Persyaratan undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan produk? d. Persyaratan tambahan lain yang ditentukan organisasi Anda sendiri? TD

6 52 Tabel 5.4. Pemetaan Akhir Klausul 7 (lanjutan) Tinjauan Persyaratan berkaitan dengan produk Apakah organisasi meninjau persyaratan yang berkaitan dengan produk? Apakah organisasi meninjau persyaratan : a. Sebelum persetujuan organisasi untuk memasok produk ke pelanggan? b. Sebelum mengajukan penawaran? c. Sebelum menerima kontrak atau pesanan? d. Sebelum menerima perubahan kontrak atau pesanan? Apakah organisasi memastikan bahwa : a. Persyaratan produk ditentukan sebelum organisasi setuju untuk memasok produk ke pelanggan? b. Persyaratan kontrak atau pesanan yang berbeda dari yang sebelumnya dinyatakan, telah diselesaikan? c. Organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan? Apakah rekaman hasil tinjauan dan tindakan yang timbul sudah dipelihara? Bila pelanggan tidak memberikan pernyataan tertulis tentang persyaratan, apakah persyaratan pelanggan telah ditegaskan oleh organisasi sebelum ia diterima? Bila persyartan produk diubah, apakah organisasi memastikan bahwa: a. Dokumen yang relevan diubah? b. Personel yang relevan disadarkan tentang persyaratan yang dibubah? Komunikasi Dengan Pelanggan Apakah organisasi menetapkan dan menerapkan pengaturan yang efektif untuk komunikasi dengan pelanggan berkaitan dengan: a. Informasi produk? b. Pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan (termasuk perubahan)? c. Umpan balik pelanggan (termasuk keluhan pelanggan)? 7.3 Perancangan dan pengembangan Perencanaan perancangan dan pengembangan TD Masukan perancangan dan pengembangan TD Keluaran perancangan dan pengembanga TD Tinjauan perancangan dan pengembanga TD Verifikasi perancangan dan pengembanga TD Validasi perancangan dan pengembanga TD Pengendalian perubahan perancangan dan pengembanga TD 7.4 Pembelian Proses pembelian Apakah organisasi memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukan? Apakah jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang dibeli telah bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada realisasi pada produk berikutnya atau produk akhir? Apakah organisasi menilai pemasok berdasarkan kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan organisasi? T Apakah organisasi memilih pemasok berdasarkan kemampuannya memasok produk sesuai dengan persyaratan organisasi? T Apakah telah ditetapkan kriteria pemilihan? Apakah telah ditetapkan kriteria penilaian? Apakah telah ditetapkan kriteria penilaian ulang? Apakah rekaman hasil penilaian dan tindakan apapun yang timbul dari penilaian itu telah dipelihara? T Informasi Pembelian Apakah informasi pembelian telah menguraikan produk yang dibeli, termasuk (bila sesuai) : a. Persyaratan persetujuan produk? b. Persyaratan prosedur? c. Persyaratan proses? d. Persyaratan peralatan? e. Persyaratan kualifikasi personel?

7 Tabel 5.4. Pemetaan Akhir Klausul 7 (lanjutan) f. Persyaratan sistem manajemen mutu? Apakah organisasi menjamin kecukupan persyaratan pembelian yang ditentukan sebelum dikomunikasikan ke pemasok? Verifikasi Produk yang dibeli Apakah organisasi menetapkan dan memelihara kegiatan inspeksi atau lain yang perlu untuk memastikan produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditentukan? Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi di tempat pemasok, apakah organisasi menyatakan pengaturan verifikasi yang dimaksudkan? Bila organisasi atau pelanggannya bermaksud untuk melakukan verifikasi di tempat pemasok apakah organisasi menyatakan metode pelepasan produk dalam informasi pembeliannya? 7.5 Produksi dan penyediaan jasa Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa Apakah organisasi merencanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali? Apakah organisasi melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali? Hal-hal dibawah ini jika berlaku : Apakah organisasi menyediakan informasi yang menguraikan karakteristik produk? Apakah organisasi menyediakan instruksi kerja yang diperlukan? Apakah organisasi menyediakan sarana pemantauan dan pengukuran? Apakah organisasi mengatur pemakaian peralatan yang sesuai? Apakah organisasi mengatur pemakaian sarana pemantauan dan pengukuran sesuai yang ditentukan? Apakah organisasi mengatur penerapan pemantauan dan pengukuran? Apakah organisasi mengatur pelaksanaan kegiatan pelepasan produk? Apakah organisasi mengatur pelaksanaan kegiatan penyerahan produk? TD Apakah organisasi mengatur pelaksanaan kegiatan pasca penyerahan produk? TD Apakah organisasi mempunyai rencana kendali untuk pra peluncuran dan produksi yang mempengaruhi keluaran FMEA rancangan dan FMEA proses manufaktur? Mencatat kontrol yang digunakan untuk mengendalikan proses? Apakah organisasi menyiapkan surat perintah kerja untuk setiap tanggung jawab dalam operasional proses? Apakah organisasi menjalankan persiapan kerja, seperti halnya pada saat awal pelaksanaan pekerjaan? Apakah organisasi menjalankan pemeliharaan pencegahan dan prediktif? Apakah organisasi menjalankan pengaturan peralatan produksi? Apakah organisasi menjalankan sistem penjadwalan produksi? Validasi Proses untuk Produksi dan Penyediaan Jasa Apakah organisasi melakukan validasi bagi proses apapun untuk produksi dan penyediaan jasa bila keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi oleh pemantau dan pengukuran berurutan? Ini mencakup proses apapun bila kekurangan hanya terlihat setelah produk dipakai atau jasanya telah diserahkan Apakah organisasi menetapkan (bila berlaku) : a. Kriteria yang ditetapkan untuk tinjauan dan persetujuan proses? b. Persetujuan peralatan dan kualitas personel? c. Pemakaian metode dan prosedur tertentu? d. persyaratan untuk rekaman? e. Validasi ulang? Identifikasi dan Mampu Telusur Apakah organisasi mengidentifikasikan produk dengan cara sesuai di seluruh realisasi produk? Persyaratan pemantauan dan pengukuran? Apakah organisasi mengendalikan dan merekam identifikasi khas dari produk? Kepemilikan Pelanggan Apakah organisasi menandai, verifikasi, melindungi dan menjaga kepemilikan pelanggan yang disediakan untuk dipakai atau disatukan ke dalam produk? T 53

8 54 Tabel 5.4. Pemetaan Akhir Klausul 7 (lanjutan) Apakah organisasi mengatur pelaporan untuk kepemilikan pelanggan yang hilang, rusak, atau layak pakai? T Apakah rekaman untuk pelaporan tersebut dipelihara? T Pemeliharaan Produk Apakah organisasi mengawetkan kesesuaian produk selama proses intern dan penyerahan ke tujuan yang dimaksudkan? Apakah pengawetan telah mencakup identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan perlindungan? Apakah pengawetan berlaku yang juga bagi bagian-bagian yang menjadikan produk? 7.6 Pemantauan dan Pengukuran Apakah organisasi menetapkan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan? Apakah organisasi menetapkan sarana pemantau dan pengukur yang diperlukan untuk memberikan bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan? Apakah organisasi menetapkan proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dapat dilakukan? Apakah organisasi menetapkan proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dilakukan dengan persyaratan pemantauan dan pengukuran? Apakah peralatan pengukuran telah diberlakukan seperti dibawah ini : a. Dikalibrasi atau diverifikasi pada selang waktu tertentu, atau sebelum dipakai, terhadap standar pengukuran yang terlacakkan ke standar internasional atau nasional, bila standar seperti itu tidak ada, dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi harus direkam? b. Disetel atau disetel ulang seperlunya? c. Teridentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasi atau verifikasi harus direkam? d. Dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil pengukurannya tidak sah? e. Dilindungi dari kerusakan dan penurunan mutu selama penanganan, pemeliharaan dan penyimpanan? Apakah organisasi menilai dan merekam keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak memenuhi persyaratan? Apakah organisasi melakukan tindakan sesuai pada peralatan dan produk manapun yang terpengaruh oleh peralatan yang ditemukan tidak memenuhi persyaratan? Apakah rekaman hasil kalibrasi dan verifikasi dipelihara? Apabila suatu perangkat lunak (software) digunakan untuk pemantauan dan pengukuran persyaratan tertentu: a. Apakah kemampuan perangkat lunak (software) komputer tersebut telah divalidasi sebelum digunakan? b. Apakah kemampuan perangkat lunak komputer tersebut divalidasi sebelum pemakaian awal? c. Apakah kemampuan perangkat lunak komputer tersebut divalidasi kembali seperlunya? Tabel 5.5. Pemetaan Akhir Klausul 8 KL Pertanyaan Jwb 8.1 Umum Apakah organisasi merencanakan dan menerapkan proses-proses pemantauan, pengukuran, analisa dan perbaikan yang diperlukan untuk : a. Memperagakan kesesuaian produk? b. Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu? c. Terus-menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu? Ini harus bergantung pada ketetapan metode yang berlaku termasuk teknik statistik, dan jangkauan pemakaiannya. 8.2 Pemantauan dan Pengukuran Kepuasan Pelanggan Apakah organisasi memantau informasi berkaitan dengan persepsi pelanggan mengenai kemapuan organisasi memenuhi persyaratan pelanggan?

9 55 Tabel 5.5. Pemetaan Akhir Klausul 8 (lanjutan) Apakah organisasi telah menetapkan metode untuk memperoleh dan memakai informasi ini? Apakah penilaian kepuasan pelanggan sudah termasuk : a. kinerja suku cadang yang terkirim? b. Gangguan pelanggan termasuk pengembalian dari lapangan? c. Kinerja jadwal pengiriman (termasuk jasa pengangkutan premium)? d. Pemberitahuan kepada pelanggan berkaitan dengan isu mutu atau pengiriman? Audit Internal Apakah organisasi melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk menentukan apakah sistem manajemen mutu : a. Memenuhi pengaturan yang direncanakan pada persyaratan standar internasional ini dan pada persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi? b. Diterapkan dan dipelihara secara efektif? Apakah organisasi merencanakan program audit dengan mempertimbangkan status dan pentingnya proses dan bidang yang diaudit, seperti juga hasil audit yang lalu? Apakah organisasi telah menetapkan kriteria audit? Apakah organisasi telah menetapkan lingkup audit? Apakah organisasi telah menetapkan frekuensi audit? Apakah organisasi telah menetapkan metode audit? Apakah pemilihan auditor berdasarkan keobjektifitas tidak berpihaknya proses audit? Apakah pelaksana audit berdasrkan obyektifan dan tidak berpihaknya proses audit? Apakah auditor tidak mengaudit pekerjaan mereka sendiri? Apakah tanggung jawab dan persyaratan perencanaan dan pelaksanaan audit, dan pelaporan hasil serta pemeliharaan rekaman telah ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi? Apakah manajemen yang bertanggung jawab atas bidang yang diaudit telah memastikan bahwa tindakan dilakukan tanpa ditunda untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya? Apakah kegiatan tindak lanjut telah mencakup verifikasi tindakan yang dilakukan dan pelaporan hasil verifikasi? Pemantauan dan Pengukuran Proses Apakah organisasi menerapkan metode-metode yang sesuai untuk pemantauan dan pengukuran dari proses sistem manajemen mutu? Apakah metode pemantauan telah memperagakan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang direncanakan? Apakah organisasi melaksanakan studi proses pada semua proses baru (termasuk perakitan atau peruntutan)? Apakah hasil dari studi proses didokumentasikan? Apakah organisasi telah memastikan bahwa rencana kendali dan diagram alur proses diterapkan, termasuk ketaatan dengan hal-hal berikut: a. Teknik pengukuran? b. Rencana Sampel? c. Kriteria Keberterimaan? d. Rencana reaksi ketika kriteria keberterimaan tidak tercapai? Pemantauan dan Pengukuran Produk Apakah organisasi memantau dan mengukur karakteristik produk untuk verifikasi bahwa persyaratan produk terpenuhi? Apakah pemantauan dan pengukuran tersebut dilakukan pada tahap-tahap sesuai dari proses realisasi produk menurut pengaturan yang sudah direncanakan? Apakah bukti kesesuaian dengan kriteria keberterimaan dipelihara? Apakah pada rekaman tersebut dapat ditunjukkan orang yang berwenang melepas produk itu? Apakah pelepasan produk atau penyerahan jasa tidak dilanjutkan sampai semua pengaturan terencana diselesaikan secara memuaskan? (kecuali kalau disetujui oleh kewenangan yang relevan dan bila dapat oleh pelanggan)

10 Tabel 5.5. Pemetaan Akhir Klausul 8 (lanjutan) 8.3 Pengendalian Produk tidak sesuai Apakah organisasi memastikan bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan produk ditandai dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau penyerahan tidak disengaja? Apakah pengendalian dan tanggung jawab dan wewenang terkait dengan produk tidak sesuai telah ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi? Apakah organisasi menangani produk tidak sesuai dengan satu atau lebih cara berikut: a. Dengan melakukan tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan? b. Dengan memperbolehkan pemakaian, pelepasan atau penerimaan melalui konsesi oleh orang yang berwenang yang relevan, dan bila dapat, oleh pelanggan? c. Dengan melakukan tindakan mencegah pemakaian atau penerapan awal yang dimaksudkan? Apakah rekaman sifat ketidaksesuaian dan tindakan apapun berikutnya, termasuk konsesi yang diperoleh telah dipelihara? Apakah dilakukan verifikasi ulang terhadap produk tidak sesuai yang dikoreksi? Apakah organisasi melakukan tindakan yang sesuai pada pengaruh atau pengaruh potensial atas ketidaksesuaian terhadap bentuk tidak sesuai yang ditemukan setelah penyerahan atau setelah pemakaian dimulai? Apakah produk yang tidak teridentifikasi atau dicurigai statusnya dikelompokkan sebagai produk tidak sesuai? 8.4 Analisa Data Apakah organisasi menetapkan, menghimpun dan menganalisa data untuk memperagakan kesesuaian dan kefektifan sistem manajemen mutu? Apakah organisasi menetapkan, menghimpun dan menganalisa data untuk menilai di mana perbaikan berlanjut sistem manajemen mutu dapat dilakukan? Apakah data tersebut mencakup data dari pemantauan dan pengukuran? Apakah analisa data telah memberikan informasi yang berkaitan dengan : a. Kepuasan pelanggan? b. Kesesuaian pada persyaratan produk? c. Karakteristik dan kecendrungan proses dan produk termasuk peluang untuk melakukan tindakan pencegahan? d. Pemasok? 8.5 Perbaikan Perbaikan Berkelanjutan Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui pemakaian kebijakan mutu? Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui pemakaian tujuan mutu? Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui hasil audit? Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui analisa data? Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui tindakan koreksi? Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui tindakan pencegahan? Apakah organisasi terus-menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemen mutu melalui tinjauan manajemen? Tindakan Perbaikan Apakah organisasi melakukan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian? Apakah organisasi melakukan tindakan untuk mencegah terulangmya ketidaksesuaian? Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan persyaratan bagi: a. Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan)? b. Penetapan penyebab ketidaksesuaian? c. Penilaian kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang? 56

11 57 Tabel 5.5. Pemetaan Akhir Klausul 8 (lanjutan) d. Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan? e. Rekaman hasil tindakan yang dilakukan? f. Peninjauan tindakan koreksi yang dilakukan? Tindakan Pencegahan Apakah organisasi menetapkan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian potensial? Apakah tindakan pencegahan sesuai dengan pengaruh masalah potensial itu? Apakah organisasi menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan persyaratan bagi: a. Penetapan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya? b. Penilaian kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian? c. Penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan? d. Rekaman hasil tindakan yang dilakukan? e. Peninjauan tindakan pencegahan yang dilakukan? 5.3 Hasil Audit dan Analisanya Dari hasil audit yang dituangkan dalam pemetaan akhir dapat dilihat adanya beberapa kekurangan yang belum dipenuhi dalam menerapkan standar ini. Hal-hal yang belum dipenuhi pada pemetaan akhir antara lain: j m : Masih belum ada hasil penilaian evaluasi pemasok : Masih belum ada laporan dan rekaman properti pelanggan yang hilang, rusak atau tidak dapat digunakan : Penilaian pemasok masih belum dilakukan meskipun telah ditetapkan kriteria penilaian : Organisasi belum menetapkan pengaturan yang diperlukan untuk Untuk mengatasi kekurangan tersebut, perusahaan harus melakukan halhal berikut: kepemilikan pelanggan. Menetapkan pengaturan yang diperlukan untuk kepemilikan pelanggan dan memelihara rekaman atau laporan yang akan timbul sehubungan dengannya. Melakukan penilaian pemasok dan memelihara rekaman hasil penilaian itu. Temuan-temuan lain yang ditemukan dalam audit internal tidak menunjukkan kegagalan sistem secara signifikan, dalam artian ketidaksesuaian yang ditemukan disebabkan kelalaian atau kurangnya pemahaman. Contohnya ditemukan ada barang yang tercecer tanpa identitas. Temuan-temuan yang sifatnya seperti ini diatasi dengan cara berikut: Koreksi langsung untuk menghilangkan ketidaksesuaian

12 58 Ketidaksesuaian yang ditemukan, misalnya ada beberapa material yang tercecer tanpa identitas, segera diberi identitas dan diletakkan dalam kelompoknya. Koreksi untuk mencegah ketidaksesuaian terulang di masa yang akan datang Hasil audit dibicarakan dalam rapat penutupan audit, dan dibicarakan koreksi untuk mencegah ketidaksesuaian tersebut. Secara umum, hasil audit internal ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Sistem Manajemen Mutu ISO memenuhi standar sebesar 98.55% Ketidaksesuaian yang ditemukan pada saat dilakukan internal audit sebagian besar terjadi karena kesalahan manusia (human error) dan kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai titik-titik kritis yang rawan kesalahan. Selain itu, dari hasil audit dapat disimpulkan adanya perubahan yang terjadi pada perusahaan antara keadaan sebelum diterapkannya standar ISO-TS 16949:2009 dengan keadaan sesudah diterapkannya standar ISO-TS 16949:2009. Perubahan-perubahan yang terjadi, antara lain: Dokumentasi yang lebih baik, teratur dan sistematis Meningkatnya kesadaran mutu (quality awareness) dari karyawan Mengurangi kesalahpahaman dan tumpang tindih pekerjaan dengan adanya pembagian kerja (jobdescription) dan prosedur yang jelas Meningkatnya komunikasi internal dalam perusahaan Identifikasi dan mampu telusur lebih jelas dan lebih mudah.

13 59 Grafik 5.1 Perbandingan Pemenuhan Terhadap Persyaratan ISO/TS 16949:2009 sebelum dan sesudah perbaikan. Dari grafik diatas dapat dilihat pencapaian pemenuhan terhadap persyaratan ISO/TS 16949:2009 mengalami peningkatan setelah dilakukan perbaikan, yang sebelumnya pada pemetaan awal didapatkan persentase pemenuhan terhadap standar ISO/TS 16949:2009 adalah sebesar 61.59% yang kemudian berkembang menjadi 98.55% pada pemetaan akhir. Hal ini berarti sistem manajemen mutu di PT.Jtekt Indonesia telah mengalami banyak perkembangan. Keberhasilan pengembangan sistem manajemen mutu PT.Jtekt Indonesia tidak lepas dari dukungan dan komitmen yang kuat dari pucuk pimpinan, serta kerjasama yang baik dari semua pihak yang terlibat. Dan dasar untuk perbaikan berkelanjutan dilakukan antara lain dengan melakukan audit internal secara berkala.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAA 4.1 ahap Persiapan Pada tahap persiapan ini, perusahaan telah membentuk tim ISO dan mengadakan pelatihan-pelatihan yang bersifat umum untuk memahami konsep dasar sistem

Lebih terperinci

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU -1- LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU 1. Lingkup Sistem Manajemen

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1 Umum... vi 0.2 Pendekatan proses...

Lebih terperinci

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Sistem manajemen mutu Persyaratan SNI ISO 9001-2008 Standar Nasional Indonesia Sistem manajemen mutu Persyaratan ICS 03.120.10 Badan Standardisasi Nasional SNI ISO 9001-2008 Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iv Pendahuluan... vi 0.1

Lebih terperinci

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu

Lebih terperinci

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN 4. Sistem Manajemen Mutu (=SMM) 4.1 Persyaratan Umum Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara suatu SMM

Lebih terperinci

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008 Klausul 4.0 Sistem Manajemen Mutu 4.1 Persyaratan umum Apakah organisasi telah : (a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) #4 - Klausul 7-8 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #7 Realisasi Produk (1) 2 #7.1 #7.2 Perencanaan Realisasi Produk Proses Yang Berkaitan Dengan Pelanggan

Lebih terperinci

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001 Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA KLAUSUL-KLAUSUL ISO

Lebih terperinci

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu Quality Mangement System ISO 9000 series.. Published by International Organization for Stantardization (ISO) a world wide federation of national

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ISO 9001:2008 Gambar 2.1 Model Sistem Manajemen Mutu Berbasis Proses Sumber : ISO 9000:2005 Gambar 2.1 menggambarkan sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang diuraikan dalam

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1 Kajian Teori 3.1.1 Sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008 Salah satu standar manajemen mutu yang digunakan oleh perusahaanperusahaan di seluruh

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Proses Menurut Wikipedia proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA Logo perusahaan DISETUJUI OLEH: PRESIDEN DIREKTUR Dokumen ini terkendali ditandai dengan stempel DOKUMEN TERKENDALI. Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen tanpa seizing

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh 2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas

Lebih terperinci

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN 4.2. Kebijakan Lingkungan Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan organisasi dan memastikan bahwa kebijakan tersebut: a) sesuai dengan skala dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013 PANDUAN LEMBAGA INSPEKSI DALAM RANGKA MELAKUKAN KAJIAN KESESUAIAN (GAP ANALYSIS) DOKUMENTASI SISTEM MUTU OPERASIONAL INSPEKSI TERHADAP STANDAR ISO/IEC 17020:2012 1. PENDAHULUAN 1) Panduan Kajian Kesesuaian

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan Hanevi Djasri, dr, MARS Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PMPK) FK-UGM www.mutupelayanankesehatan.net Pengertian sistem Suatu rangkaian fungsi Suatu

Lebih terperinci

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008 Nomor Substansi Persyaratan Yang Diperiksa Klausul 4.1. Persyaratan umum organisasi seperti : struktur organisasi, bisnis proses organisasi, urutan proses, criteria

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sistem Manajemen Mutu Dasar sistem manajemen mutu adalah merupakan uraian proses kerja yang harus dilaksanakan secara berurutan, konsisten dan sesuai dengan prosedur

Lebih terperinci

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 ISO/1EC 17025:2008 3.1.1 Pendahuluan ISO/IEC 17025 Edisi pertama (1999) ISO/IEC 17025 diterbitkan sebagai hasil dari pengalaman yang ekstensif dalam implementasi ISO/IEC Guide

Lebih terperinci

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras Persyaratan ISO 9001:2008 Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Model ISO 9001:2008 2 1 Pendekatan Proses Digunakan dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan efektifitas SMM. Proses adalah suatu

Lebih terperinci

MIA APRIANTHY ( )

MIA APRIANTHY ( ) OLEH: I PUTU WIDHARMADI (122080050) ACHMAD ANWARUDIN (122080002) MIA APRIANTHY (122080076) KELOMPOK II PENDAHULUAN Seri ISO 9000 adalah suatu system terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas mutu suatu

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA MANUAL MUTU DAN NO DOKUMEN : M-AAA-01 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 1 Agustus 2014 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian.

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. PRAKATA...iii-vi. DAFTAR ISI...vii-xiv. DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penelitian. DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...i ABSTRACT...ii PRAKATA...iii-vi DAFTAR ISI...vii-xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Penelitian...1-3 1.2 Identifikasi Masalah...3 1.3 Maksud

Lebih terperinci

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU Halaman : 1 dari 19 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 19 Agustus 2014 Oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Frans Kaisiepo Biak Luwi Budi Nugroho NIP. 195807231981091001 Pedoman ini menguraikan

Lebih terperinci

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000

ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 ANALISIS GAP AUDIT INTERNAL UNTUK MELIHAT KESIAPAN CV. BINA RAKSA DALAM MENERAPKAN ISO 9001:2000 Hendang Setyo Rukmi Ambar Harsono Boga Kascaryanjati Teknik Industri Institut Teknologi Nasional hendang@itenas.ac.id

Lebih terperinci

Sistem manajemen halal

Sistem manajemen halal RSNI4 RSNI4 99001:2016 Rancangan Standar Nasional Indonesia 4 Sistem manajemen halal Pengguna dari RSNI ini diminta untuk menginformasikan adanya hak paten dalam dokumen ini, bila diketahui, serta memberikan

Lebih terperinci

Manual Mutu Penjelasan SPMPB

Manual Mutu Penjelasan SPMPB 6.1/6.21 6.4 SISTEM MANAJEMEN MUTU 6.4.1 Persyaratan Umum POLITEKNIK menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Penyelenggaraan Pendidikan dan secara terus menerus

Lebih terperinci

4 In 1 Integrasi Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS & SMK3

4 In 1 Integrasi Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001, OHSAS & SMK3 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN...3 2. SISTEM MANAJEMEN...6 3. KONSEP PLAN DO CHECK ACT (PDCA)...11 4. PENDEKATAN PROSES...13 5. PETA BISNIS PROSES (BISNIS PROCESS MAP BPM)...17 6. DELAPAN PRINSIP MUTU...20

Lebih terperinci

DRAFT PEDOMAN PENERAPAN BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH RPSN XX: 2013

DRAFT PEDOMAN PENERAPAN BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH RPSN XX: 2013 RPSN XX: 2013 PEDOMAN PENERAPAN SNI ISO 9001:2008 BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH Daftar isi Kata Pengantar... 3 1. Persyaratan Umum... 6 2 Tanggung jawab manajemen... 10 3. Pengelolaan sumberdaya... 13

Lebih terperinci

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

Bahan Ajar PANDUAN MUTU Bahan Ajar PELATIHAN TENDIK PLP DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LOGO PT (Contoh) [ NAMA LABORATORIUM ] [ JURUSAN ]

Lebih terperinci

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang :

Lebih terperinci

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab. a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. LAMPIRAN Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Adapun Tugas dari Direktur a. Menetapkan tujuan,visi,dan misi perusahaan. b. Menetapkan kebijakan mutu dan tujuan mutu perusahaan. c. Merencanakan serta mengembangkan

Lebih terperinci

Bahan Ajar Materi ke-2

Bahan Ajar Materi ke-2 Bahan Ajar Materi ke-2 ISO 9000:2000 mendefinisikan standar sistem manajemen mutu sebagai satandar tentang sistem manajemen untuk mengarahakan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. ISO 9000 pertama

Lebih terperinci

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 163/KA/XII/2009 TENTANG PENETAPAN STANDAR BATAN TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN DAN PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN KEPALA BADAN TENAGA

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman : 1. PENDAHULUAN Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas Timika. Semua ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam Pedoman Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Manajemen Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian kualitas ditinjau dari definisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Audit Operasinal 2.1.1 Pengertian Audit Operasional Audit operasional merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam melakukan pemeriksaan untuk menilai efisiensi dan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BPM) PENGESAHAN Halaman 1 dari 10 PENGESAHAN Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Dr. H. Abdi Fitria, S.Hut. MP Nama Jabatan Tanda Tangan Ir. Hairil Ifansyah, MP Ketua Bidang Monev Wakil Manajemen Mutu Disahkan Oleh Dr.Ir.H.Rustam

Lebih terperinci

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3) LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9

AUDIT INTERNAL Kode. Dok Revisi Tgl Terbit Halaman LPM-POS-MNV Maret dari 9 LPM-POS-MNV.02 01 1 Maret 2016 1 dari 9 PENGESAHAN Nama Jabatan Tanda Tangan Dibuat Oleh Dr. H. Abdi Fithria, S.Hut., M.P Kabid Monevin Disahkan Oleh Dr. Ir. M. Ahsin Rifa i, M.Si Ketua LPM Status Distribusi

Lebih terperinci

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) Sumber: ISO 14001 Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996) DAFTAR ISI Pengantar Prinsip-Prinsip Standar ISO 14001 Cara Menggunakan Cheklist Interpretasi Penilaian Standar ISO

Lebih terperinci

MANUAL MUTU UNIVERSITAS BINA. DARMA Tgl. Berlaku : 9 Juni 2003

MANUAL MUTU UNIVERSITAS BINA. DARMA Tgl. Berlaku : 9 Juni 2003 VISI Menjadi salah satu universitas yang unggul dalam pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan lingkungan dan budaya akademik yang mendorong kreatifitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBUATAN ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

Kepemimpinan & Komitmen

Kepemimpinan & Komitmen Materi #4 TIN211 - Keselamatan & Kesehatan Kerja Industri Kepemimpinan & Komitmen 2 Dengan menyediakan sumber daya yang memadai. Perwujudan komitmen: Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan

Lebih terperinci

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6)

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) #3 - Klausul 4-6 ISO 9001:2008 1 PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 4 6) TIN420 Sistem Manajemen Kualitas #4 Sistem Manajemen Mutu 2 #4.1 Persyaratan Umum #4.2 Persyaratan Dokumen #4.2.1 #4.2.2 #4.2.3

Lebih terperinci

PERTEMUAN #8 PENGELOLAAN KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN K3 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PERTEMUAN #8 PENGELOLAAN KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN K3 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN K3 PERTEMUAN #8 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengawasan Kualitas(Quality Control) Pada Produk Manufaktur 2.1.1 Pengertian Pengawasan Kualitas Pengawasan kualitas menentukan komponen-komponen mana yang rusak dan menjaga agar

Lebih terperinci

A. KRITERIA AUDIT SMK3

A. KRITERIA AUDIT SMK3 LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Audit Pengertian audit menurut para ahli ekonomi dapat diartikan secara umum menurut Konrath (2002:5) sebagai suatu proses sistematis untuk

Lebih terperinci

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT PANDUAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT INTEGRITA GLOBAL SERTIFIKAT Kompleks Ruko Taman Tekno Boulevard, Blok A 20 Jl. Taman Tekno Widya, Serpong, Tangerang

Lebih terperinci

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3 Sertifikat SMK3 Sertifikat SMK3 PP 50 tahun 2012 adalah penghargaan terhadap komitmen perusahaan yang telah menjalankan sesi konsultasi dan audit SMK3 Sertifikat Sistem Manajemen K3 pp 50 tahun 2012 Untuk

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MP-UJM-P-FIA-UB 00303 09000 2 Tanggal : 19 Agustus 2013 Dikaji ulang

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS 1 SNI Standar Nasional Indonesia Dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) SNI SNI 19-14001 14001-1997: 1997: Sistem manajemen

Lebih terperinci

Pendahuluan 12/17/2009

Pendahuluan 12/17/2009 12/17/2009 Pendahuluan Edisi pertama mengacu kepada ISO 9001:1994 dan ISO 9002:1994. Standar-standar tersebut telah digantikan dengan ISO 9001:2000 yang menyebabkan perlunya menyelaraskan ISO/IEC 17025.

Lebih terperinci

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.534, 2011 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Operasi Reaktor Nondaya. Prosedur. Pelaporan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001

Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001 Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001 Waniwatining Astuti STMIK MDP Palembang wani@stmik-mdp.net Abstrak: Kesesuaian CMMI Development V1.2

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 5.1 KOMITMEN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat

AUDIT INTERNAL (SNI ) Nama Laboratorium : Alamat AUDIT INTERNAL (SNI 19 17025) Nama Laboratorium Alamat Bagian 1 : Informasi Umum Beri tanda X pada kotak yang sesuai Keterangan (bila diperlukan) 1.1 Apakah laboratorium memiliki kegiatan lain selain pengujian

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 245/Menkes/SK/V/1990 tentang Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3 #9 PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3 Paul Rankin (1929), mangatakan bahwa 70% dari waktu manusia digunakan untuk komunikasi. Secara terperinci adalah sebagai berikut: Membaca (16%) Menulis (9%) Berbicara

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3 #8 PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3 Paul Rankin (1929), mangatakan bahwa 70% dari waktu manusia digunakan untuk komunikasi. Secara terperinci adalah sebagai berikut: Membaca (16%) Menulis (9%) Berbicara

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN SIKLUS MANAJEMEN VISI (Cita-cita) MISI (Tujuan, Sasaran) KEBIJAKAN DAN STRATEGI ACTION Tindakan Perbaikan & Pencegahan PLAN (PERENCANAAN/ PERANCANGAN)

Lebih terperinci

Pelaksanaan Audit sesuai SNI ISO 19011:2012. Nurlathifah

Pelaksanaan Audit sesuai SNI ISO 19011:2012. Nurlathifah Pelaksanaan Audit sesuai SNI ISO 19011:2012 Nurlathifah nurlathifah@bsn.go.id Management System set of to interrelated or interacting elements establish policy and objectives and to achieve those objectives

Lebih terperinci

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Pedoman KAN 801-2004 Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel Komite Akreditasi Nasional Kata Pengantar Pedoman ini diperuntukkan bagi lembaga yang ingin mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bagian ini merupakan tahap akhir dalam penulisan karya ilmiah. Dalam bagian ini akan dipaparkan kesimpulan dan beberapa rekomendasi dari hasil penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:

Lebih terperinci

Komite Akreditasi Nasional

Komite Akreditasi Nasional PEDOMAN 501-2003 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Personel Adopsi dari ISO/IEC 17024 : 2003 Komite Akreditasi Nasional 1 dari 14 Penilaian Kesesuaian - Persyaratan Umum Lembaga

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU REALISASI KEGIATAN LAYANAN

PEDOMAN MUTU REALISASI KEGIATAN LAYANAN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 7.1 PERENCANAAN REALISASI PENDIDIKAN Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang Mengingat a. Bahwa

Lebih terperinci

LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5

LAMP03-PM12 Ketentuan & Syarat Sertifikasi rev dari 5 1. Pengantar Skema Aturan ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan dari Anggota Badan Akreditasi Nasional IAF di bawah Skema Sertifikasi Terakreditasi. PT. Global Certification Indonesia, selanjutnya

Lebih terperinci

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu DPLS 19 rev.0 Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu Issue Number : 000 Desember 2013 Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang M emasuki era globalisasi yang ditandai dengan demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas pada setiap pelaksanaan kegiatan, menuntut kesiapan sarana dan prasarana

Lebih terperinci

PEDOMAN MUTU PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PENINGKATAN

PEDOMAN MUTU PENGUKURAN, ANALISIS, DAN PENINGKATAN Disusun oleh: Management Representative, Disetujui oleh: Dekan, Dr. H. Andoyo Sastromiharjo,M.Pd. Prof. Dr. Didi Sukyadi,M.A. 8.1 UMUM 1. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

Penjelasan ISO 9001:2015 Klausul 4, Konteks Organisasi. Klausul 4.1 Memahami konteks organisasi

Penjelasan ISO 9001:2015 Klausul 4, Konteks Organisasi. Klausul 4.1 Memahami konteks organisasi /* */ Penjelasan ISO 9001:2015 Klausul 4, Konteks Organisasi Category: ISO 9001 dan TS 16949 Published: Friday, 27 March 2015 04:12 Klausul 4.1 Memahami konteks organisasi Organisasi harus memahami konteks

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dari klausul akuisisi pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi, manajemen insiden keamanan, manajemen keberlanjutan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU UNIVERSITAS BINA DARMA

MANUAL MUTU UNIVERSITAS BINA DARMA VISI Menjadi Universitas Berstandar Internasional Berbasis Teknologi Informasi Pada Tahun 2025 MISI Menghasilkan Lulusan yang Cerdas, Professional, dan Berkarakter yang Berdaya Saing Internasional 1. Kebijakan

Lebih terperinci

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum Lampiran 1. Gap analisis standar Pedoman BSN 1001:1999 terhadap ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007. ISO/IEC 17021 : 2006 ISO/IEC 22003:2007 Pedoman BSN 1001-1999 5 Persyaratan Umum 5 Persyaratan Umum 5.1

Lebih terperinci