Gambar 1. Matriks Alokasi Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 1. Matriks Alokasi Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 73

2 74 Gambar 1. Matriks Alokasi Waktu Penelitian Juli Agustus September Oktober November Desember Januari No. Kegiatan I Proposal dan Kolokium 1. Penyusunan Draft 2. Konsultasi Proposal 3. Orientasi Lapangan 4. Kolokium II Studi Lapangan 1. Pengumpulan Data 2. Analisis Data III Penulisan Laporan 1. Analisis Lanjutan 2. Penyusunan Draft

3 75 Revisi 3. Konsultasi Laporan IV Ujian Skripsi 1. Ujian 2. Perbaikan Skripsi

4 76 Gambar 2. Matriks Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data No Tujuan Variabel Data yang dibutuhkan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Profil PT Tunggal Prakarsa Tbk 2. Mengetahui pandangan dan kebijakan CSR PT 3. Gambaran umum Desa Bantarjati, Bogor 1. Bidang usaha PT 2. Visi dan Misi PT 3. Lokasi Kantor PT : Letak pabrik, luas kantor. 4. Departemen CSR PT 1. Pandangan perusahaan mengenai CSR 2. Kebijakan CSR perusahaan 3. Visi dan Misi Departemen CSR 1. Lokasi Desa Bantarjati: Letak desa, batas-batas desa, dan luas desa 2. Kondisi demografi 3. Sarana dan prasarana yang ada 1. Sejarah didirikannya PT 2. Bidang-bidang usaha PT 3. Letak pabrik PT 4. Luas pabrik PT 5. Mekanisme Departemen CSR PT 1. Motivasi perusahaan menjalankan CSR 2. Kebijakan, konsep dan prinsip yang mengatur aktivitas CSR 1. Sejarah dan konteks lokasi secara geografis 2. Struktur sosial masyarakat 3. Jumlah penduduk 4. Mata pencaharian 5. Agama yang dianut 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: Karyawan PT 1. Data Sekunder: data dari PT 2. Data Primer: Karyawan PT 1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT, data pemerintah setempat dan data instansi terkait 2. Data Primer: Karyawan PT, observasi lapang, masyarakat sasaran program dan instansi 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan Berperanserta 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Analisis data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data

5 77 4 Mengetahui tujuan dan sasaran CSR yang dilakukan oleh PT 5. Mengetahui partisipsi masyarakat dalam implementasi CSR dan evaluasi proses pada proyek Bengkel Terpadu upaya pengembangan masyarakat 1. Model implementasi CSR PT a) Perusahaan terlibat langsung b) Bermitra dengan pihak lain c) Membentuk atau bergabung dalam suatu konsorsium 2. Program CSR yang dijalankan PT 1. Tingkat partisipasi masyarakat: a) Tahap perencanaan b) Tahap pelaksanaan c) Tahap evaluasi 2. Mekanisme imolementasi proyek Bengkel Terpadu 3. Prinsip Pengembangan masyarakat 1. Bagaimana model implementasi CSR PT 2. Program CSR yang telah diimplementasikan oleh PT 3. Lokasi implementasi program CSR 4. Sasaran implementasi program CSR 1. Tingkat partisipasi/peran serta masyarakat dalam setiap tahapan program CSR yang dilaksanakan 2. Tahapan pelaksanaan dalam Proyek Bengkel Terpadu dan sosialisasi yang dilakukan 3. implementasi upaya pengembangan masyarakat terkait 1. Data Sekunder: laporan CSR PT 2. Data Primer: Karyawan PT, observasi lapang, masyarakat sasaran program dan instansi terkait 1. Data Sekunder: laporan CSR dari PT, data pemerintah setempat dan data instansi terkait 2. Data Primer: Karyawan PT, kuesioner, observasi lapang, masyarakat sasaran program dan instansi terkait 1. Studi literatur 2. Wawancara 3. Pengamatan berperan serta 1. Studi literatur 2. Wawancara mendalam 3. Pengamatan berperan serta 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Analisis data 1. Pengumpulan data 2. Reduksi data 3. Penyajian data 4. Analisis data

6 78 Tabel 1. Panduan Pengamatan Berperan Serta Pengamatan berperan serta dilakukan oleh peneliti secara langsung dilokasi penelitian, selanjtnya peneliti melakukan pencatatan hasil pengamatannya secara manual ataupun menggunakan alat bantu yang dapat merekam serta memotret kejadian yang berkaitan dengan substansi penelitian yang dilakukan. Hasil pengamatan berperan serta dicatat dalam tabel dibawah ini Hari/tanggal : No Hari/tanggal Lokasi Hasil Keterangan

7 79 Tabel 2. Daftar Peserta yang Mengikuti Pelatihan Bengkel PT Tahun 2008 dan 2009 No. Nama Alamat Pendidikan Nama Pelatihan No. Siswa Tahun 1. Acit bin H. Lasmin Kp./Ds. Lulut, RT. 03 / 02 SMA 01/SMI- MSM/II/ Ade bin Jaelani Kp./Ds. Lulut, RT. 03 / 02 SD 02/SMI- MSM/II/ U d i n Kp. Bojong, Rt. 02 / 02 Desa Lulut SD 03/SMI- MSM/II/ Enjum Kp./Ds. Lulut, RT. 03 / 02 SD 04/SMI- MSM/II/ Gilang Januari Kp./Ds. Lulut, RT. 03 / 02 SMP 05/SMI- MSM/II/ Hermansyah Kp. Bojong, Rt. 03 / 02 Desa Lulut SMP 06/SMI- MSM/II/ T o n i Kp./Ds. Lulut Rt. 03 / 02 SD 07/SMI- MSM/II/ Saih bin Supri Kp./Ds. Lulut, RT. 03 / 02 SD 08/SMI- MSM/II/ M. Jarkasih Kp.Bojong RT. 03 / 02 SMP 09/SMI- MSM/II/ Sunim Kp./Ds. Lulut, RT. 03 / 02 SMP 10/SMI- MSM/II/ Amirudin Kp.Tonggoh Rt 02/01 Ds. Gn. Sari Ctrp. SLTP 01/SMI- 12. Andri Setiawan Kp. Muhara Rt 07 / 04 Ds. Ctrp. SLTA 02/SMI- 13. Ariadin Gn. Putri Sel Rt 03/03 Ds./Kec Gn.puti SMK 03/SMI- 14. E m p u y Kp.Cikalahang Rt14/05 Ds.Hamblng Ctrp. SMK 04/SMI- 15. Ferri Arfian Kp.Babakan Rt 02/05 Ds. Trkolot Ctrp. SLTP 05/SMI- 16. Hermawan Kp./Ds Lulut Rt 01/05 Klapanunggal SMK 06/SMI- 17. Maditulloh Kp.Walahir Rt 09/05 Ds. Nambo Klpng SMP 07/SMI- 18. Muhamad Gn. Putri Utara Rt 02/12 Ds./Kec Gn.puti SLTA 08/SMI- 19. Mulyadin Kp./Ds. Tajur Rt 01/02 Citeureup SMK 09/SMI- 20. Sabar Slamet Kp./Ds Lulut Rt 01/06 Klapanunggal SLTP 10/SMI- 21. Ujang Supendi Kp. Nambo Rt 01/01 Ds. Bntrjt. Kplng SLTP 11/SMI- 22. Wawan Darmawan Kp/Ds. Puspanegara Rt02/03 Ctrp. SLTA 12/SMI-

8 80 Tabel 3. Struktur Organisasi Bengkel Sepeda Terpadu No Nama Jabatan 1. Agus Hikmat Kepala Bengkel 2. Maya Mariana Administrasi 3. Hasanudin KepalaMekanik 4. Arief Slamet Riyadi Mekanik 5. Hermansyah Mekanik 6. Sunim Mekanik 7. Ade Mekanik 8. Usman Suprihatin Keamanan 9. Bedin Keamanan Sumber: Data proyek Bengkel Sepeda Terpadu Desa Bantarjati tahun 2009

9 81 Gambar 3. Denah Lokasi di Desa Bantarjati Sumber: social mapping Departemen CSR PT tahun 2008

10 82 Gambar 4. Suasana Kegiatan Proyek Bengkel Sepeda Terpadu Tampak depan Bengkel Sepeda Terpadu PT Sparepart atau onderdil motor dan daftar harga barang/service motor yang ada di Bengkel Sepeda Terpadu (Penggunaan banner sebagai media promosi)

11 83 Peralatan yang digunakan di bengkel Time Schedule Bengkel Terpadu Kegiatan service motor yang dilakukan para mekanik dan konsumen di Bengkel Sepeda Terpadu PT

12 84 Lampiran 1. Kebijakan, Pandangan dan Tujuan Perusahaan dalam Implementasi CSR 12 PT Indocemet memiliki divisi khusus untuk menangani CSR yaitu Departemen CSR yang berada di bawah social, security and community development (SSCD), saat ini Departemen CSR dipinpin oleh Ibu Dian Octavia sebagai Head Officer Departemen CSRt dan memiliki 15 orang staf yang terbagi menjadi Community Develeopment Section (Comdev Section) yang diatur oleh Bapak Ayi Ibrohim dan Sustainable Development Project Section (SDP Section) yang diatur oleh Ibu Lia Damayanti. Dalam menjalankan tugasnya, Departemen CSR memiliki visi dan misi yang menjadi landasan tugas departemen. Visi Departemen CSR adalah membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Sedangkan misi Departemen CSR adalah menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable development). Pelaksanaan CSR PT yang berlandasakan pada konsep triple bottom line (ekonomi, sosial, dan lingkungan) dan kerangka lima pilar pembangunan berkelanjutan maka Departemen CSR melakukan pembagian section (bagian) dalam departemen menjadi Community Development Section (Comdev section) dan Social Development Project Section (SDP section). Program Lima Pilar yang di lakukan secara tersusun dan berkelanjutan di 12 Desa Binaan PT diantaranya: 1. Pilar Pendidikan Program pendidikan yang dilakukan bertujukan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di desa-desa binaan sekitar wilayah operasi perusahaan. Program-program tersebut meliputi pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD,SD, SMP,dan SMA), beasiswa, latihan-latihan keterampilan melalui Sekolah Magang (SMI), perpustakaan, dan fasilitas serta perlengkapan lainnya berupa buku-buku, bangku, dan meja. 2. Pilar Ekonomi 12 Bersumber dari catatan harian hasil wawancara mendalam dengan informan (Ibu via, Bapak Bambang, Bapak Dedi, Bapak Fajar sebagai staf Departemen CSR PT )

13 85 Salah satu program yang dilakukan PT di bidang ekonomi adalah dengan membangun usaha kecil dan menengah, yang disesuaikan dengan potensi yang ada di 12 desa binaan.. Usaha-usaha pemberdayaan yang dilakukan mencakup serangkaian pelatihan, bimbingan dan arahan tentang bagaimana mengembangkan bisnis mereka itu serta bantuan modal usaha. Program ini juga bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri. Perusahaan membangun berbagai infrastruktur, seperti jalan, jembatan, rumah ibadah di 12 desa binaan sekitar pabrik Citeureup. Berkat pemberdayaan itu, banyak diantara mereka telah menjadi panutan dibidangnya masing-masing, seperti peternakan ayam, konveksi, pembuatan kue, dan bengkel sepeda motor. 3. Pilar Kesehatan Program ini bertujuan memberikan prasarana untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa setempat, dan secara umum juga merupakan partisipasi PT dalam program pemerintah membangun masyarakat sekitar yang sehat serta membantu prasarana pendukung Posyandu di Gunung Sari, Pasirmukti, Nambo, Bantarjati, Citeureup dan desa yang lain yang masuk 12 desa binaan CSR unit Citeureup. PT juga membangun sarana fisik kesehatan yaitu Posyandu di Desa Gunung Putri, Pasirmukti. PT juga mendirikan sarana fasilitas air bersih di desa Citeureup dan Pasirmukti. Selain itu PT juga mengadakan Posling (Puskesmas Keliling) di setiap desa binaannya dengan menggunakan sisitem rolling bergantian di setiap desanya. Program ini memberikan bantuan PMT, pengurangan jumlah balita gizi buruk,penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis bagi masyarakat yang berada di 12 desa binaan CSR unit Citeureup. 4. Pilar Sosbudag (Sosial, Budaya, dan agama) dan Olahraga Pada bidang ini PT membangun berbagai infrastruktur, seperti jalan, jembatan, rumah ibadah di desa-desa binaan sekitar operasi kami. Kami juga memberikan pembinaan kepada generasi muda melalui pemberian sarana untuk kegiatan olah raga, memelihara budaya lokal, seperti tarian Degung, Reog dan kesenian lokal lainnya. CSR PT juga mengadakan program pembinaan sepak bola dengan peserta dari 12 desa binaan. Pada bulan Ramadhan PT juga mengadakan buka puasa bersama yang diadakan di MAsjid As-Salam yang berada di lingkungan pabrik dengan mengundang perwakilan tokoh masyarakat dari 12 desa binaannya. Selain itu, pada Hari Raya Idul Fitri perusahaan juga melakukan pembagian

14 86 zakat kepada masyarakat sekitar dan membantu parakorban gempa di Garut, Jawa Barat. 5. Pilar Keamanan Salah satu kegiatan yang dilakukan melalui bidang keamanan ini dengan menggalang kerja sama dengan masyarakat guna memelihara suasana aman melalui pembinaan Pam Swakarsa. Hal itu dilaksanakan dengan memberikan pelatihan-pelatihan keamanan kepada masyarakat atau petugas Linmas di desa-desa binaan serta menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung dan peralatan, seperti pos keamanan lingkungan dan seragam petugas keamanan lokal. Selain itu PT juga melakukan Proyek Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Project yang mengacu pada Konsep Triple Bottom Lines (profit, people,and planet) merupakan program yang memfokuskan pada kebutuhan masyarakat, misalnya: 1. Perkebunan jarak Pada tahun 2007 PT sadar akan proyek konservasi lahan yang mengubah lahan bekas penambangan batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun, menjadi perkebunan seluas 30 hektar yang ditanami dengan lebih dari pohon jarak yang kaya akan kandungan minyak. Selama tahun 2008, PT menanam lebih dari bibit di tiga lokasi pabriknya, memperluas total lahan perkebunan pohon jarak yang ditanami sehingga menjadi lebih dari 170 hektar pada akhir tahun Proyek perkebunan pohon jarak PT sampai saaat ini menunjukkan potensi yang baik dan akan lebih berkembang jila perusahaan bekerja sama dengan universitas terkemuka, serta melibatkan masyarakat dalam pemberdayaan lahan marjinal agar bermanfaat secara ekonomis dan ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar untuk kurun waktu jangka panjang dan berkelanjutan (sustainable). 2. Pengolahan sampah rumah tangga Setelah perkembangan proyek perkebunan pohon jarak membuahkan hasil yang menggembirakan, PT kembali meraih keberhasilan melalui proyek pengelolaan sampah rumah tangga, yang diselenggarakan bersama kepala desa dan masyarakat sekitar pabrik. Program ini dirintis pada 2007, dan seperti halnya inisiatif proyek perkebunan pohon jarak, menjadi semakin berkembang di tahun 2008, pada saat pihak yang terlibat dalam proyek ini mulai merasakan manfaat pengolahan sampah tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan sehat, namun

15 87 juga turut memetik manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. Hasil pengolahan sampah saat ini hingga 1,7 ton sampah yang dikonversi sebagai biomassa dan kompos. Biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan kompos digunakan sebagai pupuk organik. 3. Menghasilkan energi dari kotoran sapi Salah satu proyek tanggung jawab sosial perusahaan lainnya yang juga sedang dikembangkan PT di tahun 2008, yaitu proyek biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi, yang mengandung gas metana yang dapat digunakan untuk keperluan memasak. Proyek ini dimungkinkan oleh suatu temuan alat inovatif yang sederhana dan ekonomis, yang mampu menyerap metana dan memprosesnya menjadi gas untuk memasak. 4. Proyek Peternakan Terpadu Proyek ini adalah peternakan domba. Teknis pelaksanaannya dibantu oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan pola inkubator di mana para peternak dari masyarakat dibina dan dilatih menjadi peternak yang tangguh. Setelah mereka menguasai dengan baik, peternak dapat mengembangkan sendiri peternakan ditempatnya sendiri dengan membawa ternak sesuai pengembangannya. Beliau juga menjelaskan struktur organisasi yang ada di Departemen CSR, yaitu: 1. Bu Via (head officer) sebagai kepala devisi 2. SDP section Pa ai (head) sebagai kelapa seksi yang beranggotakan: Pa dedi, Pa fajar, Pa bambang, Pa yatno Pa subarno, dan Pa samsudi 3. Comdev section Bu Lia (head) sebagai kepala seksi a) Pa Romi sebagai foreman dan membantu kepala seksi b) Pa Dadan sebagai koordinator Desa Tajur dan Desa Pasirmukti juga bertanggung jawab pada bidang ekonomi c) Pa Usman sebagai koordinator Desa Gunung Sahari dan Desa Citeureup dan juga bertanggung jawab pada bidang kesehatan d) Pa Yadi sebagai koordinator Desa Bantarjati dan Desa Nambo juga bertanggung jawab pada bidang pendidikan e) Pa Agus sebagai koordinator Desa Gunung Putri dan Desa Puspanegara f) Pa Arel sebagai koordinator Desa Hambalang dan Desa Tarikolot dan bertanggung jawab pada bidang sosbudag

16 88 g) Pa Sani sebagai koordinator Desa Lulut dan Desa Leuwikaret dan bertanggung jawab pada bidang pendidikan Bu Via memaparkan bahwa melakukan partisipasi dan langsung turun ke desa yang dikoordinir oleh tiap koordinator desa dalam implementasi CSR, oleh karena itu perusahaan dapat memperoleh data yang akurat, informasi yang baik dan menghasilkan program atau proyek yang bagus pada tiap desa dengan menyesuaikan dengan minat dan kebutuhan masyarakat. Semua proses dan tahapan tersebut akhirnya dirumuskan menggunakan social mapping. Jika menginginkan dan melihat partisipasi maka sebaiknya kita melihat proyek atau program dilihat dari kacamata masyarakat untuk mengetahui sense of belonging (rasa kepemilikan) terhadap program atau proyek tersebut. Pada tahap evaluasi ini kita membutuhkan komunikasi yang baik antara perusahaan dan masyarakat, oleh karena itu kita menempatkan para koordinator desa yang dapat beradaptasi dengan baik kepada masyarakat sekitar. Semua program tidak berjalan sesuai rencana jika tidak ada dukungan dari masyarakat dan tidak sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat, oleh karena itu social mapping sangat dibutuhkan pada pelaksanaan CSR. Selain itu juga program kita akan berjalan mulus jika masyarakat termotivasi untuk mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam program. Dalam implementasi CSR perusahaan bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan sarana dan prasarana dalam pembangunan masyarakat agar masyarakat mandiri dan dibutuhkan partisipasi masyarakat sebagai penggerak dan agent of chage (panjang tangan dari pemerintah desa). Dengan adanya komunikasi yang efektif antara perusahaan dan masyarakat maka informasi dan tujuan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada pelaksanaan CSR PT memandang tanggung jawab sosial perusahaan adalah melakukan kerjasama dengan berbagai stakeholders dengan tidak mendahulukan kepentingannya sendiri melainkan adanya kesadaran dan kewajiban bersama (beyond compliance). Selain itu, adanya upaya perusahaan dalam manajemen dampak operasi perusahaan yang negatif diminimalkan sedangkan sampak operasi perusahaan yang positif dimaksimalkan. Sesuai dengan kebijakan dan konsep sebagai landasan dalam pelaksanaan CSR, maka dirumuskan tujuan CSR PT, yaitu: Mewujudkan kemandirian masyarakat, Peningkatan ekonomi lokal, dan Mewariskan program-program yang berbasiskan Triple Bottom Lines kepada generasi penerus untuk berkelanjutan hidup masyarakat sekitar.

17 89 Implementasi Proyek Bengkel Sepeda Terpadu 13 Bapak Dedi menceritakan awal mula didirikannya bengkel motor adalah karena ada permasalahan di desa Banjarjati yaitu banyaknya pengangguran dan keterbatasan skill atau kemampuan para remaja yang ada disana. Selain itu, mereka juga mengeluhkan kurangnya modal untuk mendirikan suatu usaha. Oleh karena itu, setelah dilakukan beberapa survai dan mendatangkan langsung masyarakat Banjarjati, pihak CRS dept melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 12 desa binaan untuk dilakukannya pelatihan atau training menjadi montir. Pelatihan tersebut dilakukan pada tahun selama dua minggu. Setelah dilakukan pelatihan maka pihak CSR dept menyeleksi para peserta pelatihan untuk dijadikan montir. Tujuan dari dibentuknya bengkel motor terpadu ini adalah sebagai pusat pelatihan untuk para remaja yang ingin belajar mengenai motor dan juga sebagai bisnis unit maksudnya setelah didirikannya bengkel motor terpadu ini diharapkan dapat menghasilkan unit plasma bengkel baru (anak cabang bengkel baru) dari pesarta yang sudah mengikuti pelatihan. Bengkel motor terpadu ini juga memiliki sasaran untuk menambah keahlian atau kemampuant para remaja yang menganggur, memberikan pengetahuan mengenai manajemen usaha, memberikan motivasi bisnis mentally. Para montir atau pekerja di bengkel masih diberikan upah oelh pihak CSR dept, padahal pemasukan dari bengkel menjadi hak pekerja bengkel. Jadi, para pekerja disana masih ingin disuapi oleh pihak inducement. Walaupun sudah dibuatkan bengkel, diberikan seluruh peralatan bengkel dan dilengkapi oleh listrik dan air bersih, pekerja disana masih ingin diberi lebih oleh pihak perusahaan.csr dept menginginkan kemandirian dari masyarakat yang ada disana, karena jika terjadi sesuatu pada perusahaan, pihak perusahaan tidak bisa selalu memberikan upah ataupun fasilitas yang lain. Target yang sampai saat ini sudah tercapai adalah berdirinya bengkel dan pengembangkan usaha bengkel motor terpadu di desa Banjarjati. Bapak Bambang menjelaskan yang menjadi kriteria pemilihan montir yang dipekerjakan di bengkel minimal memiliki ijazah SMP dan memiliki keahlian dan ketermapilan dalam bidang bengkel yang mengerti mesin motor. Jadi setelah para perserta melakukan pelatiahan/training maka harus diseleksi untuk dipilih yang 13 Bersumber dari catatan harian hasil wawancara mendalam dengan informan (Bapak Dedi dan Bapak Fajar sebagai staf Departemen CSR, Ibu Sutrisna sebagai Sekretaris Desa Bantarjati, Bapak Agus dan Mba Maya sebagai pengurus bengkel, Hermansyah, Empuy, dan Sunim sebagai Mekanik Bengkel, dan Bapak Yasin sebagai Warga Desa Lulut )

18 90 memiliki persyarakatn yang sudah ditentukan. Beberapa tahapan yang dilakukan pada proyek bengkel, yaitu tahap sosialisasi berupa BILIKOM dan surat undangan yang dapat melihat apakah masyarakat antusias dan bermotivasi untuk mengikuti tes penyeleksian selanjutnya sebelum mengikuti pelatihan. Dan seberapa jauh masyarakat yang berada di 12 desa binaan menyebarkan informasi mengenai pelatihan bengkel kepada tetangga dan masyarakat lainnya. Ibu Sutrisna selaku sekretaris desa, Beliau menceritakan kondisi Desa Bantarjati sebelum dan sesudah didirikannya pabrik. Beliau juga menjelaskan program CSR apa saja yang sudah dilakukan. Manfaat dan keuntungan yang didapat dan dirasakan oleh masyarakat tidak merata jika dibandingkan dengan desa binaan lainnya. Melihat SDA yang sudah dikeruk oleh perusahaan timbal balik yang didapat masyarakat tidak seimbang, apalagi jika dilihat lebih lanjut hanya masyarakat yang memiliki kedekatan dengan jalan raya yang sering mendapatkan bantuan. Pada saat ini, pihak perusahaan melakukan perbaikan di segala bidang termasuk dalam pelaksanaan CSR, perusahaan sekarang lebih melihat kondisi dan permasalaha yang ada di desa, oleh karena itu, sekarang masyarakat di Desa Bantarjati sudah merasakan masfaat seperti bantuan sarana dan fasilitas pendidikan di Sekolah Dasar Nambo1 yang berada di pinggir jalan Desa Bantarjati. Beliau juga mengaku pelaksanaan CSR inducement sudah cukup baik akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang informasi mengenai pelatihan atau bantuan yang dilakukan. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus lebih mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. Bapak Agus selaku Ketua Bengkel menceritakan pada awalnya sebelum bengkel ini terbentuk, pihak perusahaan melakukan pelatihan di Sekolah Magang (SMI). Tahap awal yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan sosialisasi dengan menyebarkan surat undangan kepada pemuda di 12 desa dan memberitahuan infromasi pada saat BILIKOM di tiap desa. Pelatihan ke-ii diadakan pada bulan maret 2008 dengan peserta pelatihan sebanyak orang setalah dilakukan penyeleksiaan di tiap desa. Setelah itu, mereka dididik mengenai cara mengoperasiakn mesin motor, membongkar dan menservice motor. Kemudian, setelah 2 minggu berjalan maka dari pihak perusahaan dan pelatih motor mengadakan menyeleksian kembali unutk memilih peserta yang memiliki motivasi yang tinggi dan keterampilan yang bagus.

19 91 Pada pelatihan angkatan ke-iii pada bulan Maret 2009 juga dilakukan tahapan yang sama seperti sebelumnya. Jumlah peserta pelatihan pada angkatan ke III ini sebanyak 22 orang ditambah dengan angkatan ke II 4 orang untuk praktek langsung di bengkel dan pemantangan keterampilan. Beberapa kriteria yang dipilih untuk bekerja di bengkeladalah melihat kehadiran dalam pelatihan, minat dan motivasi dalam mengikuti pelatihan, serta kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Bengkel terpadu juga memiliki visi dalam pelaksanaanya yaitu meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dengan misi bagi peserta pelatihan yang lulus dalam pelatihan dapat langsung mempraktekkan ilmunya untuk bekerja dibengkel. Dengan tujuan akhirnya adalah mampu mengembangkan usaha atau bisnis sendiri dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Dan pada akhirnya dapat mandiri dan meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat Desa Bantarjati. Setiap minggu pihak dari Departemen CSR dating untuk melihat dan memonitor bagaimana keadaan di bengkel dan meminta laporan mingguan pemasukan dan pengeluaran kepada mba maya. Untuk tahap evaluasi pa agus mengaku tidak tahu mengenai proses evaluasi tentang bengkel ini, beliau hanya memberi laporan kepada bapak Bambang atau bapak Dedi tiap bulan atau pada saat mereka mengunjungi bengkel. Sebaiknya pihak dari pengurus bengkel dilobatkan dalam tahap evaluasi agar dapat melihat sampai sejauhmana manfaat dan hasil yang dicapai. Saya juga melakukan wawancara dengan Sunim yang merupakan salah satu mekanik yang bekerja di bengkel dan termasuk dalam angkatan ke II yang melakukan pelatihan pada tahun Sunim berasal dari Desa Lulut yang rumahnya berada tidak jauh dari bengkel. Motivasinya mengikuti pelatihan adalah untuk menambah ilmu mengenai mesin motor karena dirumahnya, ia sering membongkar motornya sendiri karena sejak kecil ia sudah tertarik dengan motor. Sunim juga mengaku sebelumnya ia juga sudah memiliki pekerjaan akan tetapi sunim lebih tertarik untuk bekerja dibengkel karena hobinya bongkar-bongkar motor. Ia juga mengetahui tentang pelatihan dari surat undangan yang diberikan perusahaan. Selain itu, saya juga mewawancarai Hermanysah merupakan salah satu pemuda Desa Lulut yang mengikuti pelatihan pada bulan maret 2008, jadi ia termasuk pada peserta angkatan ke-ii. Ia menjelaskan sosialisasi yang dilakukan perusahaan sebelum megadakan pelatihan adalah dengan memberikan surat undangan kepada para pemuda melalui BILIKOM jadi hanya pemuda yang aktif saja yang mendapatkan informasi mengenai rencana diadakannya pelatihan. Jadi partisipasi

20 92 masyarakat dalam sosialisasi rencana pelatihan bengkel sangat minim hanya memberitahuan dari mulut ke mulut kepada tetangga terdekat. Sebenarnya dengan diadakannya pelatihan ini dapat menambah ilmu dan kemampuan masyrarakat sekitar mengenai otomotif, ia menyarankan kegiaatan pelatihan dapat dilakukan tiap tahunnya dan lokasi pelatihan bisa berada di desa lain tidak hanya di Desa Bantarjati. Mungkin hal ini dapat menjadi saran kepada pihak perusahaan dalam melakukan pelatihan lain selanjutnya.

21 93

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 36 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 4.1.1 Sejarah PT Indocement 9 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan 6 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tahun 1985 melalui penggabungan usaha enam perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO 4.1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup 4.1.1. Sejarah Perusahaan dan Peristiwa Penting 9 PT. Indocement adalah salah satu produsen semen

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program corporate social responsibility (CSR) yang ada di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Program tersebut dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT

BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT Analisis mengenai kebijakan dan program CSR PT Indocement akan dijelaskan secara mendalam dalam bab ini. Kebijakan dalam hal ini adalah komitmen perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM Analisis mengenai tingkat partisipasi peserta dalam implementasi program pelatihan montir sepeda motor dan pelatihan membatik limbah kertas semen akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin

Lebih terperinci

Gambar 4. Produk Semen PT Indocement

Gambar 4. Produk Semen PT Indocement 29 BAB IV PROFIL DAN IMPLEMENTASI CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA, Tbk 4.1 Sejarah dan Prestasi PT Indocement PT Indocement Tunggal Praksa, Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi

Lampiran 1. Peta Lokasi Lampiran 1. Peta Lokasi 66 Lampiran 2. Daftar Peserta Program No. Nama JenisKelamin RT/RW 1 MAI L 04/08 2 JNI L 04/08 3 ASP L 04/08 4 DHW L 04/08 5 AMD L 03/04 6 ABS L 05/05 7 NDN L 05/07 8 MTN L 05/05

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH. Nitro PDF Trial. Periode Tahun Kepemimpinan MHR MHR MHR

BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH. Nitro PDF Trial. Periode Tahun Kepemimpinan MHR MHR MHR 65 BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH 6.1. Kepemimpinan Karang Taruna (KT) Kelurahan Tengah berdiri tahun 1989, masa kepengurusanya tiga tahun sekali (periode), hingga saat ini kepengurusan KT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel Rencana Penyelesaian Skripsi

Lampiran 1 Tabel Rencana Penyelesaian Skripsi Lampiran 1 Tabel Rencana Penyelesaian Skripsi No Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Proposal dan Kolokium 1. Penyusunan Draft Proposal, konsultasi, dan revisi 2. Observasi

Lebih terperinci

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 45 BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 5.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa Bantarjati Desa Bantarjati merupakan salah satu desa binaan PT Indocement yang berada di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

Laporan Evaluasi Program

Laporan Evaluasi Program PERTAMINA Laporan Evaluasi Program dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Community Development PT. PERTAMINA (PERSERO) Terminal BBM Boyolali 2017 EXECUTIVE SUMMARY Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Kembang Desa Nglegi, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Isu tanggung jawab sosial perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR), sudah lama muncul di berbagai negara, terlihat dari praktik-praktik penerapan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak dapat berdiri sendiri. Keberadaan perusahaan dalam lingkungan masyarakat membawa pengaruh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin. mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh

BAB V PENUTUP. Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin. mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh perusahaan melalui program CSR untuk masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan daerah semestinya dilaksanakan secara terpadu, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan hukum yang berdasarkan kekhasan dan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR MAKASSAR DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR MAKASSAR DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR MAKASSAR DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Fajarina Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Esa Unggul Jln. Arjuna Utara No.9

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perekonomian Indonesia yang semakin membaik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi salah satunya didorong oleh

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN Tanggung jawab perusahaan tersebut dituangkan dalam bentuk kepedulian Bank Riau Kepri dengan menyediakan dana bagi kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat perusahaan mulai berkembang, kesadaran dalam mengurangi dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan perlu ditingkatkan oleh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak Keberdayaan masyarakat dalam mendukung upaya perbaikan permukiman masih kurang Upayaupaya perbaikan permukiman menjadi tidak berarti Contohnya, luas Permukiman Tidak Layak Huni Kota Bogor meningkat Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH 60 5.1. Latar Belakang Program BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH Pembangunan Sosial berbasiskan komunitas merupakan pembangunan yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan dalam kelompok ternak Hidayah Alam yang terletak di Desa Nambo, Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta membawa masalah yang besar, yaitu sampah. Produksi sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6000

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... KATA PENGANTAR... 1 PROFIL KELURAHAN... 3 A. ADMINISTRATIF... 3 1. Visi, Misi dan Strategi... 3 a. Visi Kelurahan Rancanumpang... 3 b. Misi...

Lebih terperinci

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 165 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan 1. Kesejahteraan masyarakat di tiga kabupaten pemekaran : a. Berdasarkan Klassen Typology yang dimodifikasi, Kabupaten Rokan Hilir adalah kabupaten pemekaran

Lebih terperinci

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi

BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Pedesaan/ Desa Ngoro-Oro a. Data Geografis b. Data Demografi BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Desa Ngoro-Oro, baik melalui wawancara, curah pendapat,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pengelolaan sampah di Indonesia masih mengalami berbagai kendala dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan

Lebih terperinci

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI BNI CSR/PKBL: Section The Opportunity for NGO s Funding Penabulu Meeting Jakarta, 03 July 202 Oleh: Leonard T. Panjaitan (Manager Corporate BNI) E mail: leonardpanjaitan@gmail.com, leonard.tiopan@bni.co.id

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Republik Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan luas sekitar 2/3 bagian (5,8 juta Km 2 ) adalah lautan, dan sekitar 1/3 bagian (2,8 juta km 2 ) adalah daratan,

Lebih terperinci

Analisis Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Analisis Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Fitri Nur Millah, Analisis Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Analisis Sosial Budaya yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Fitri Nur Millah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No

Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No LAMPIRAN 73 Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No Sumber Data/Informasi Data/Informasi Teknik Pengumpulan Data 1. Lingkup batas wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian 17 BAB III METODOLOGI Metode penelitian memuat informasi mengenai lokasi dan waktu penelitian, teknit penentuan responden dan informan, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Dalam hierarki struktur pemerintahan, desa adalah menempati posisi terbawah kedua setelah Rukun Tetangga (RT), akan tetapi desa justru menjadi terdepan dan langsung

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melahirkan lulusan-lulusan muda yang berpola

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I34060667 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Arif Nurudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Ploso, Desa Baguncipto, baik melalui

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB I PROFIL WILAYAH BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Data dibawah ini dicantumkan sesuai dengan data monografi Desa atau Kelurahan Banjarejo pada bulan Juli sampai Desember tahun 2008. 1. Profil Desa/Kelurahan a.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam pembangunan nasional. Pembangunan merupakan suatu usaha yang terencana untuk menciptakan kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk memetakan dan menganalisis kontruksi kemiskinan di Kampung Padajaya dan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA INSTALASI BIOGAS DALAM MENGELOLA LIMBAH TERNAK SAPI POTONG (PT. WIDODO MAKMUR PERKASA, CIANJUR) Oleh Muzayin A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA INSTALASI BIOGAS DALAM MENGELOLA LIMBAH TERNAK SAPI POTONG (PT. WIDODO MAKMUR PERKASA, CIANJUR) Oleh Muzayin A 1 ANALISIS KELAYAKAN USAHA INSTALASI BIOGAS DALAM MENGELOLA LIMBAH TERNAK SAPI POTONG (PT. WIDODO MAKMUR PERKASA, CIANJUR) Oleh Muzayin A 14105576 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pembahasan ini menguraikan mengenai aspek pembangunan berkelanjutan yang ada dalam program penanaman jarak pagar (Jathropa curcas). World Commission

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB I PROFIL WILAYAH BAB I PROFIL WILAYAH A. Deskripsi Wilayah 1. Geografis a. Letak Dusun Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KKN dalah Padukuhan Gayam, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini isu mengenai Global Warming dan keterbatasan energi kerap menjadi perbincangan dunia. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui kelompok penelitinya yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2015/2016, yang berlokasi di, Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai salah

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG

PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG Ellyza Nurdin, Salam N.Aritonang, Elly Roza Fak. Peternakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM LUAS WILAYAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2015... 1 STATISTIK GEOGRAFIS PROVINSI JAMBI... 2 NAMA IBUKOTA KAB/KOTA DAN JARAK KE IBUKOTA PROVINSI MENURUT KAB/KOTA TAHUN 2015... 3 JUMLAH

Lebih terperinci

Hasil analisis dari 6 pranata sosial yang ada di desa Haurwangi:

Hasil analisis dari 6 pranata sosial yang ada di desa Haurwangi: Hasil analisis dari 6 pranata sosial yang ada di desa Haurwangi: 1. Wilayah a. Batas Wilayah - Sebelah Utara : Desa Kertasari Kecamatan Haurwangi - Sebelah Selatan : Desa Sukatani Kecamatan Haurwangi -

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis Kabupaten Bogor

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis Kabupaten Bogor 51 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Ibukota RI dan secara geografis terletak pada posisi 6.19-6.47 Lintang

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2011 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Peternakan adalah kegiatan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi. Peternakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU Wiwaha Anas Sumadja, Zubaidah, Heru Handoko Staf Pengajar Fakultas Peternakan, Universitas Jambi Abstrak Kotoran ternak sapi

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari tidak terlepas dari keterkaitannya terhadap lingkungan. Lingkungan memberikan berbagai sumberdaya kepada manusia dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis

BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi Letak Geografis BAB 1 PENDAHULUIAN 1.1 Analisis Situasi 1.1.1 Letak Geografis Desa Batannyuh adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Secara Demografi, Desa Batannyuh

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 2 Tahun 2008 Seri D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 2 Tahun 2008 Seri D LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 2 Tahun 2008 Seri D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN TUBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS CSR

PENINGKATAN KUALITAS CSR PENINGKATAN KUALITAS CSR BERLANDASKAN COMMUNITY DEVELOPMENT Menigkatkan kualitas CSR dengan mengembangkan suatu unit usaha yang mengolah kekayaan sumber daya lokal dengan memberdayakan masyarakat lokal

Lebih terperinci

KEBIJAKAN, IMPLEMENTASI DAN KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. ANGGARY PASHA DEWANI

KEBIJAKAN, IMPLEMENTASI DAN KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. ANGGARY PASHA DEWANI KEBIJAKAN, IMPLEMENTASI DAN KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. ANGGARY PASHA DEWANI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI

Lebih terperinci