BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 6 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tahun 1985 melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang memiliki delapan pabrik semen. Pada awalnya, perusahaan ini berasal dari pabrik-pabrik yang dimiliki oleh PT Distinct Indonesia Cement Enterprise (DICE). PT DICE mulai membangun tanur putar pertama untuk kegiatan operasional perusahaan yang berkapasitas sebesar ton semen abu-abu, yang selesai pada tahun 1975 dan diresmikan pada tanggal 4 Agustus Pada tahun yang sama, perusahaan memulai kegiatan operasional untuk menghasilkan produk-produk komersial. Selanjutnya PT DICE meresmikan pabrik keduanya pada tanggal 04 Agustus Selain PT DICE, perusahaan ini berasal dari gabungan lima perusahaan lain yang secara resmi menjadi bagian perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. Kelima perusahaan itu antara: a. PT Perkasa Indonesia Cement Enterprise (PICE) yang terdiri dari dua pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. b. PT Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE) yang memiliki satu pabrik semen yang memproduksi ton semen putih (White Cement) dan ton semen sumur minyak (Oil Well Cement) per tahun. c. PT Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE) yang memiliki satu pabrik semen yang berkapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. d. PT Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE) yang memiliki satu pabrik semen dengan kapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. 6 Sumber: Intranet Departemen CSR (diakses pada tanggal 23 November 2009)

2 e. PT Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE) yang berkapasitas produksi sebesar ton semen per tahun. Pada tahun 1985 keenam perusahaan tersebut kemudian bergabung menjadi PT Indocement Tunggal Prakarsa yang seluruh wilayah produksinya berada di satu lokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini mendapatkan statusnya sebagai badan hukum semenjak dikeluarkannya Surat Keputusan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C HT TH.85 pada tanggal 17 Mei Pada tahun 1991, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara resmi memiliki pabriknya yang kesembilan. Pabrik ini berasal dari PT Tridaya Manunggal Perkasa Cement (TMPC) yang terletak di Palimanan, Jawa Barat dengan kapasitas produksi tahunan sebesar ton semen. Lima tahun kemudian, yakni pada tahun 1996, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyelesaikan pembangunan pabriknya yang kesepuluh yang berlokasi dan kapasitas produksi yang sama dengan pabrik yang kesembilan tersebut. Pada tahun 1999, perusahaan ini membangun pabrik kesebelas yang terletak di Citeureup, Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebesar ton klinker per tahun. Pabrik kedua belas sekaligus pabrik terakhir yang dimiliki oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diperoleh dari hasil merger dengan PT Indocement Investama dan PT Indo Kodeco Cement (IKC) yang berlokasi di Tarjun, Kota Baru, Kalimantan Selatan, dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun pada tahun Pada tahun 2001 Heidelberg Cement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. Pada tahun 2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di Indocement kepada HC Indocement GmbH Identitas Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki visi dan misi perusahaan yang selalu digunakan sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Visi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar semen dalam negeri yang berkualitas. Sementara misi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah sebagai berikut:

3 Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan. 7 Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki slogan atau moto perusahaan yang dapat dilihat di setiap sudut lokasi perusahaan. Moto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tersebut adalah sebagai berikut: Turut membangun kehidupan bermutu (better shelter for a better life). 8 Dalam Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007, disebutkan bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memberikan pemahaman yang lebih besar terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang terdapat dalam misi perseroan bagi seluruh karyawan. Melalui pemahaman atas konsep tersebut, seluruh karyawan akan memiliki pengertian yang lebih baik dan mendalam terhadap tiga sasaran utama yang hendak dicapai oleh perusahaan yakni pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial serta pelestarian lingkungan hidup. Praktek konsep pembangunan berkelanjutan yang dijadikan sasaran bagi perusahaan dari segi usaha adalah mengupayakan cara-cara yang lebih baik dalam menghasilkan produk, jasa, pesan, serta manfaat bagi seluruh stakeholders dengan biaya yang tepat guna. Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia, konsep tersebut dapat berarti mengupayakan terciptanya lingkungan kerja yang lebih memotivasi karyawan yang memiliki semangat prestasi tinggi, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif berbasis praktik-praktik internasional terbaik dalam hal keselamatan, kesehatan, dan dampak lingkungan. Apabila dilihat dari segi tanggung jawab sosial dan lingkungan, pengembangan konsep pembangunan berkelanjutan ini dapat berarti mengupayakan terjadinya interaksi antara PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dengan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan kerja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa visi, misi,dan slogan perusahaan yang terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan merupakan 7 Ibid., halaman Loc.cit.

4 landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan agar masing-masing individu dapat memahami bahwa setiap langkah yang diambil oleh perusahaan pasti memiliki manfaat jangka panjang yang berkesinambungan Penghargaan-Penghargaan yang Diterima oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk merupakan perusahaan besar yang seringkali memperoleh penghargaan atas prestasi yang diraih perusahaan dalam beberapa bidang. Berikut ini adalah daftar panjang pretasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk selama tahun ) Tanggal 4 Maret 2008: memperoleh penghargaan dari Forum Wartawan Harian Bogor. 2) Tanggal 16 Maret 2008: memperoleh Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER) pada tanggal 16 Maret 2008 dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternatif. 3) Tanggal 12 Juni 2008: menerima IMAC Award (Indonesia s Most Admired Companies) Award untuk ketiga kalinya sebagai The Best Performance Company Image untuk kategori industri semen di Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business Week. 4) Tanggal 31 Juli 2008: menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode , dengan meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru untuk Pabrik Cirebon. 5) Tanggal 4 Agustus 2008: menerima penghargaan sebagai Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008, dari majalah Finance Asia, Hongkong. 6) Tanggal 6 Agustus 2008, Semen Tiga Roda meraih Top Brand Award 2008 dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing. 7) Tanggal 11 September 2008: menerima The Value of Creator Award untuk kedua kalinya, dari majalah SWA dan Stern Steward & Co. Management Consultant. 9 Ibid., halaman 19.

5 8) Tanggal 5 November 2008: menerima penghargaan sebagai 5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008 untuk kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bekerjasama dengan Bapepam-LK dan lembaga lainnya. 9) Tanggal November 2008: memperoleh medali emas (dengan nilai tertinggi) dan medali Prime Gold dari Dua Gugus Kendali Mutu ( GKM ) dalam Konvensi Mutu Indonesia ) Tanggal 26 November 2008: menerima Anugerah Business Review dari majalah Business Review. Penghargaan dan prestasi yang diraih oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masih berlanjut hingga tahun Berikut ini adalah daftar penghargaan yang diterima perusahaan selama tahun ) Tanggal 15 Januari 2009: menerima penghargaan The Best 4 in Corporate Governance 2008 untuk perusahaan di Indonesia, yang diberikan oleh majalah The Asset, Hong Kong. 2) Tanggal 23 Februari 2009: meraih tiga penghargaan pada Indonesia CSR Awards 2008 yaitu: Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sektor industri dan manufaktur dalam kategori bidang sosial dan lingkungan. Penghargaan lain diterima oleh Kuky Permana, Direktur Sumber Daya Manusia Indocement, yaitu Penghargaan Terbaik Pertama untuk kategori Pimpinan Perusahaan - tipe Perorangan. 3) Tanggal 15 Oktober 2009: meraih peringkat Emas dari hasil penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) kurun waktu yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 11 Sebagaimana organisasi perusahaan pada umumnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki struktur organisasi pelaksana perusahaan. Struktur organisasi ini diputuskan melalui hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Berdasarkan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ibid., halaman Loc.cit.

6 tanggal 14 Mei 2008, maka struktur organisasi yang berlaku saat ini terbagi atas Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dengan susunan struktur organisasi sebagai berikut: Skema dari struktur organisasi PT Indocement Tunggal Prakarasa dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur Organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (sumber : Laporan Tahunan 2007 / CODD CHRD) Dari gambar tersebut, dapat dilihat alur pertanggungjawaban masing-masing anggota perusahaan dalam menjalankan kewajibannya di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

7 4.1.5 Proses Produksi Semen 12 Proses produksi semen dapat diperlihatkan melalui alur proses pada Gambar 3. Gambar 3. Alur Produksi Semen (Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Bahan baku untuk pembuatan semen terdiri dari batu kapur (80% ), tanah liat (10%), pasir-silika (9%) dan pasir besi (1%). Berikut ini akan digambarkan dengan ringkas 7 tahap pembuatan semen : 1. Penambangan dan Penghancuran Batu kapur, yang merupakan bahan baku utama, ditambang di quarry yang berjarak 6 km dari pabrik. Setelah dikeruk oleh diesel shovel dan dimuat ke dump truck, kemudian dibawa ke mesin penghancur batu yang sanggup menghancurkan batu sebanyak ton per jam. Batu kapur yang telah dihancurkan kemudian dikirim dengan ban berjalan ke tempat penampungan yang berjarak sekitar 4 km. Begitu juga proses yang sama untuk tanah liat, pasir silika dan pasir besi. 2. Pengeringan dan Penggilingan Semua bahan yang sudah dihancurkan dikeringkan di dalam pengering yang berputar untuk mencegah pemborosan panas. Kadar air dari material tersebut menjadi turun sesuai dengan kontrol kualitas yang telah ditentukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah disimpan di Raw Mill Feed Bins, campuran material yang telah mengikuti standar dimasukkan ke dalam penggilingan. Dalam proses penggilingan ini, pengambilan contoh dilakukan setiap satu jam untuk diperiksa agar komposisi masing-masing material tetap konstan dan sesuai dengan standar. Setelah itu tepung yang telah bercampur itu dikirimkan ke tempat penyimpanan. 12 Ibid., halaman 19

8 3. Pembakaran dan Pendinginan Dari tempat penyimpanan hasil campuran yang telah digiling, material yang telah halus itu dikirim ke tempat pembakaran yang berputar dan bertemperatur sangat tinggi sampai menjadi klinker. Setelah klinker ini didinginkan, dikirim ke tempat penyimpanan. Selama proses ini berlangsung, peralatan yang canggih digunakan untuk memantau proses pembakaran yang diawasi secara terus menerus dari pusat pengendalian. Bahan bakar yang dipergunakan adalah batu bara, kecuali untuk semen putih dan oil well cement digunakan gas alam. 4. Penggilingan Akhir Klinker yang sudah didinginkan kemudian dicampur dengan gips yang masih diimpor, kemudian digiling untuk menjadi semen. Penggilingan ini dilaksanakan dengan sistem close circuit untuk menjaga efisiensi serta mutu yang tinggi. Semen yang telah siap untuk dipasarkan ini kemudian dipompa ke dalam tangki penyimpanan. 5. Pengantongan Dari silo tempat penampungan, semen dipindahkan ke tempat pengantongan untuk kantong maupun curah. Pengepakan menjadi efisien dengan menggunakan mesin pembungkus dengan kecepatan tinggi. Kantong-kantong yang telah terisi dengan otomatis ditimbang dan dijahit untuk kemudian dimuat ke truk melalui ban berjalan, sedangkan semen curah dimuat ke lori khusus untuk diangkut ke tempat penampungan di pabrik, atau langsung diangkut ke Tanjung Priok untuk disimpan atau langsung dikapalkan. 4.2 Profil Desa Binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa unit Citeureup memiliki 12 desa binaan sebagai lokasi pengimplementasian kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Kepala Departemen CSR, Ibu Dian Octavia, kedua belas desa tersebut dijadikan sebagai desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa karena berada di sekitar lokasi pabrik dan sebagian besar diantaranya berada di jalur conveyor. Oleh karena itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki kewajiban untuk memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat yang juga turut menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Kedua belas desa binaan PT

9 Indocement Tunggal Prakarsa tersebut antara lain: 1. Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup 2. Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup 3. Desa Pasirmukti, Kecamatan Citeureup 4. Desa Tajur, Kecamatan Citeureup 5. Desa Lulut, Kecamatan Citeureup 6. Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal 7. Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal 8. Desa Gunungsari Kecamatan Gunungputri 9. Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup 10. Desa Leuwikaret, Kecamatan Citeureup 11. Desa Gunungputri, Kecamatan Gunungsari 12. Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup Dalam penelitian ini, peneliti memilih dua dari dua belas desa tersebut sebagai lokasi penelitian yang disesuaikan dengan implementasi program CSR. Kedua desa yang dijadikan sebagai lokasi penelitian ini adalah Desa Nambo dan Desa Bantarjati Profil Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar 1.014,35 ha yang terdiri dari dua Dusun, delapan RW dan delapan belas RT. Desa ini berbatasan dengan beberapa wilayah, antara lain: 1. sebelah utara: Desa Tanjung Udik (Kecamatan Gunungputri) 2. sebelah timur: Desa Kembangkuning 3. sebelah selatan: Desa Lulut (Kecamatan Klapanunggal) 4. sebelah barat: Desa Bantarjati Potensi alam yang menonjol di desa ini adalah ladang/huma yang menggunakan lahan sebesar 700 ha. Selain itu, lahan juga digunakan untuk perumahan dengan luas sebesar 340 ha dan untuk persawahan adalah sebesar 150 ha. Lahan yang

10 tersisa dari Desa Nambo ini digunakan untuk jalan, pemakaman, perkantoran, lapangan olahraga, bangunan pendidikan, dan bangunan peribadatan. 13 Berdasarkan Data Demografi 2009, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Nambo adalah sebesar 8868 jiwa. Rincian data demografi penduduk tersebut dapat dilihat dalam Tabel 4. Tabel 4. Data Demografi Penduduk Desa Nambo Tahun 2009 RW Jumlah Usia Produktif Jumlah Orang Jumlah Pengangguran tahun (orang) Bekerja (orang) (orang) Jumlah Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Sebelum melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, Departemen CSR selalu melakukan social demographic mapping yang menghasilkan data demografi desa yang terbagi dalam beberapa aspek, yakni ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sosbudagor (sosial, budaya, agama dan olahraga). Data demografi berdasarkan aspek tersebut dapat dilihat dalam tabeltabel berikut ini. Tabel 5. Data Demografi Kesehatan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Kelahiran Jml Balita Jml Bidan Desa Jml Puskesmas Jml Klinik Jml Dokter praktek Jml Posyandu Jml KK Yang Ada MCK Jml Penderita DBD Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) 13 Data Monografi Desa Nambo Tahun 2009

11 Tabel 6. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Ekonomi Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Industri Kecil Jml Usaha Pertanian Jml Kontraktor Jml PNS Jml Jasa Buruh Jml Perdagangan Jml Pengerajin Jml Karyawan swasta Jml Usia Produktif Jml Tenaga Skill Jml Tenaga Unskill Jml Pemilik Mobil Jml Pemilik Sepeda Motor Jml Pemilik TV Jml Tinggal Di Rumah sendiri Jml Tinggal Di Rumah Sewa Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua Jml Penerima BLT Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Tabel 7. Data Demografi Pendidikan Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml anak sekolah SD usia 7-12 Th Jml anak sekolah SLTP usia Th Jml anak usia 7-12 Th tidak sekolah SD Jml anak usia Th tidak sekolah SLTP Jml lulusan SD Jml lulusan SLTP Jml lulusan SLTA Jml lulusan PT Jml tidak lulus SD Jml tidak lulus SMP Jml Guru SD Negeri Jml Guru SLTP Swasta Jml Guru SLTP Negeri Jml SD Negeri Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)

12 Tabel 8. Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa Nambo Tahun 2009 Data Demografi Sosbudag dan Olahraga Desa NamboTahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Jml Sarana Ibadah Jml Panjang Jalan Desa Jml Panjang Saluran Air Jml Lap Bola Jml Lap Volley Jml Lap Bulutangkis Jml Tokoh Agama Jml Linmas Jml Babinsa Kamtimas Jml Orang Cacat Jml Pos Kamling Jml Sarana Ibadah Jml Pjg Jalan Desa Sumber: Social Mapping Desa Nambo oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Profil Desa Bantarjati, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Pada tahun 1985, Desa Nambo mengalami pemekaran, sehingga terbentuk wilayah administrasi yang baru, yaitu Desa Bantarjati. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ± 367 ha dan berbatasan langsung dengan beberapa wilayah yang sebagian diantaranya juga masih termasuk sebagai desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berikut ini adalah batas-batas wilayah Desa Bantarjati: 1. sebelah utara: Kecamatan Gunung Putri 2. sebelah timur: Desa Nambo 3. sebelah selatan: Desa Lulut 4. sebelah barat: Kecamatan Citeureup Secara geografis, Desa Bantarjati terletak di ketinggian 200 meter dari permukaan laut dengan iklim yang tropis dan cuasa sedang dengan suhu rata-rata 25-30ºC. Desa ini memiliki 5 RW dan 16 RT yang terbagi ke dalam tiga dusun yang berbeda, yaitu 1. Dusun 1 (Kampung Nambo), terdiri dari RW 01 dan RW 02, 2. Dusun 2 (Kampung Bantarkopo), terdiri dari RW 03 dan RW 04; dan Dusun 3 (Kampung Pasirtangkil), yang mencakup seluruh wilayah RW Data Demografi Desa Bantarjati Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor. 2009

13 Berdasarkan data demografi 2009, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Bantarjati adalah sebesar 7129 orang. Rincian data demografi penduduk tersebut dapat dilihat dalam Tabel 9. Tabel 9. Data Demografi Penduduk Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Kepala Keluarga Jml Penduduk Laki-laki Jml Penduduk Pr Jml Penduduk Produktif Jml Penduduk Bekerja Jumlah Penduduk Jumlah Pengangguran Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Selain data demografi penduduk, terdapat juga data demografi Desa Bantarjati berdasarkan aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosbudagor yang juga diperoleh dari hasil social mapping keadaan masyarakat Desa Bantarjati seperti halnya desa-desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang lain. Data tersebut dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini. Tabel 10. Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Ekonomi Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Industri Kecil Jml Usaha Pertanian Jml Kontraktor Jml PNS Jml Jasa Buruh Jml Perdagangan Jml Pengerajin Jml Karyawan swsta Jml Usia Produktif Jml Tenaga Skill Jml Tenaga Unskill Jml Pemilik Mobil Jml Pemilik Sepeda Motor Jml Pemilik TV Jml Tinggal Di Rumah sendiri Jml Tinggal Di Rumah Sewa Jml Tinggal Di Rumah Orang Tua Jml Penerima BLT Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)

14 Tabel 11. Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Pendidikan Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml anak sekolah SD usia 7-12 Th Jml anak sekolah SLTP usia Th Jml anak usia 7-12 Th tidak sekolah SD Jml anak usia Th tidak sekolah SLTP Jml lulusan SD Jml lulusan SLTP Jml lulusan SLTA Jml lulusan PT Jml tidak lulus SD Jml Guru SD Swasta Jml Guru SD Negeri Jml Guru SLTP Swasta Jml SD Negeri Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) Tabel 12. Data Demografi Sosbudag, dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Sosbudag, dan Olahraga Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Sarana Ibadah Jml Panjang Jalan Desa Jml Panjang Saluran Air Jml Group Kesenian Jml Lap Bola Jml Lap Volley Jml Lap Bulutangkis Jml Tenis Meja Jml Tokoh Agama Jml Linmas Jml Orang Cacat Jml Pos Kamling Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009)

15 Tabel 13. Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 Data Demografi Kesehatan Desa Bantarjati Tahun 2009 Keterangan RW 01 RW 02 RW 03 RW 04 RW 05 Total Jml Kelahiran Jml Balita Jml Balita Gizi Buruk Jml Bidan Desa Jml Klinik Jml Dokter praktek Jml Posyandu Jml MCK UMUM Jml KK Yang Ada MCK Jml Penderita Flu Burung Jml Penderita DBD Jml Penderita Busung Lapar Sumber: Social Mapping Desa Bantarjati oleh Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa (2009) 4.3 Ikhtisar Bab ini menjelaskan profil PT Indocement Tunggal Prakarsa yang mencakup sejarah perusahaan, identitas perusahaan, berbagai macam penghargaan yang diterima oleh perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan. PT Indocement berdiri pada tahun 1985 dan kini telah memiliki dua belas pabrik yang tersebar di tiga unit operasi, yaitu Citeureup, Cirebon, dan Tarjun. Penelitian ini diarahkan pada lokasi unit Citeureup, khususnya pada Departemen CSR yang diakomodir oleh SSCD Division (Safety Security Community Division). Selain itu, pada bab ini juga dijelaskan secara singkat mengenai proses produksi semen oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang mencakup tujuh tahapan, antara lain tahap penambangan dan penghancuran, tahap pengeringan dan penggilingan, tahap pembakaran dan pendinginan, tahap penggilingan akhir, dan tahap pengantongan. Pelaksanaan program CSR unit Citeureup dilakukan di dua belas binaan, antara lain Desa Hambalang, Desa Puspanegara, Desa Pasirmukti, Desa Tajur, Desa Lulut, Desa Nambo, Desa Bantarjati, Desa Gunungsari, Desa Tarikolot, Desa Leuwikaret, Desa Gunungputri, dan Desa Citeureup. Penelitian ini dilaksanakan di desa Nambo dan Desa Bantarjati yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

16 BAB V KONSEP PELAKSANAAN CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 5.1 Cara Pandang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terhadap CSR dan Strategi Pelaksanaan CSR 15 Sejak tahun 1985 yaitu pada masa awal berdirinya perusahaan, PT Indocement Tunggal Prakarsa sudah memulai pelaksanaan program-program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya, dimana kegiatan tersebut masih lebih difokuskan pada ekspansi usaha. Menurut Kepala Departemen CSR PT Indocement, Ibu Dian Octavia, kegiatan CSR dalam bentuk filantropi yang dijalankan oleh perusahaan memiliki presentase lebih besar dibandingkan kegiatan lainnya pada masa awal pelaksanaan CSR tersebut, seperti pemberian sumbangan dana bagi masyarakat, bakti sosial, dan kegiatan lain yang masih bersifat charity. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kebutuhan masyarakat dan perusahaan untuk dapat hidup lebih baik, maka bentuk kegiatan CSR oleh perusahaan ini pun mengalami perkembangan. Saat ini program-program CSR yang dilaksanakan lebih terfokus pada kegiatan pembangunan masyarakat dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Seperti halnya yang tercantum dalam visi, misi dan moto PT Indocement yang telah dibahas pada bab sebelumnya, konsep pembangunan berkelanjutan merupakan landasan yang sangat mendasar bagi setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk aktivitas CSR. Konsep dasar aktivitas CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan ini sejalan dengan definisi CSR yang dicetuskan oleh World Bank yang mengandung konsep pembangunan berkelanjutan dan dikembangkan lagi menjadi dua konsep penting, yaitu business sustainability dan triple bottom lines. Dalam pengembangan konsep tersebut dijelaskan bahwa penurunan modal natural yang diakibatkan oleh kegiatan operasional perusahaan seharusnya dapat dikompensasikan dengan peningkatan bentuk modal yang lain, yang dapat dituangkan melalui pelaksanaan keberadaan tujuan perusahaan, yaitu tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan (Sukada, 2006). 15 Hasil wawancara dengan Ibu Dian Octavia, Kepala Departemen CSR, pada hari Selasa tanggal 08Desember 2009.

17 PT Indocement memahami bahwa pelaksanaan program CSR merupakan bentuk tanggungjawab moral dan sosial perusahaan kepada masyarakat yang telah menyokong kepentingan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, perusahaan merasa perlu membentuk suatu kelembagaan dalam perusahaan yang khusus menangani segala bentuk aktivitas CSR yang didukung dengan sejumlah dana yang telah dianggarkan sebelumnya yang dianggap sebagai investasi perusahaan. Cara pandang PT Indocement Tunggal Prakarsa terhadap pelaksanaan program CSR dapat dikategorikan sebagai beyond compliance dimana perusahaan tidak lagi hanya menganggap pelaksanaan CSR sebagai upaya memenuhi kewajiban hukum. Dalam hal ini, perusahaan sudah memiliki komitmen yang tulus untuk memaksimalkan manfaat positif kepada pihak-pihak yang menjadi pemangku kepentingan perusahaan. 5.2 Strategi pelaksanaan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Terkait dengan cara pandang perusahaan yang melihat CSR sebagai sebuah komitmen tersebut, maka PT Indocement juga menyadari bahwa strategi yang baik untuk melaksanakan program CSR yang berkelanjutan adalah menciptakan pola kemitraan yang strategis, yakni antara pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran kegiatan CSR tersebut. Pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) memerlukan kolaborasi antar pemangku kepentingan tersebut agar tujuan pelaksanaan CSR yakni menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dapat tercapai. Pada praktiknya, PT Indocement memang melibatkan seluruh stakeholders yang memangku kepentingan perusahaan dalam pelaksanaan CSR, diantaranya warga masyarakat dua belas desa binaan, aparat pemerintah, instansi pendidikan, serta pihak-pihak swasta lainnya. Khususnya yang terkait dengan instansi pendidikan, PT Indocement memang telah banyak melakukan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor untuk melaksanakan beberapa program CSR, diantaranya peternakan ulat sutera, pelatihan ayam petelur, proyek perkebunan jarak pagar, dan lain-lain. Strategi perusahaan dalam mengimplementasikan kegiatan CSR dipengaruhi oleh standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. Menurut Ibu Dian Octavia, Departemen CSR yang dikepalainya menggunakan poin-poin dalam draft ISO sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT

18 Indocement. Dalam draft ISO tersebut dikemukakan bahwa terdapat tujuh prinsip dasar pelaksanaan kegiatan CSR yang berkelanjutan. Tujuh prinsip dasar itu antara lain menghormati hak asasi manusia, transparansi, akuntabilitas, perilaku etis, menghormati kepentingan stakeholder, menghormati aturan hukum dan menghormati norma-norma yang berlaku secara internasional. 5.3 Implementasi CSR Dalam CSR Department File yang berjudul Sekilas Indocement (2009), disebutkan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mencapai suatu terobosan baru dalam dunia usaha pada tahun 2007, yakni ketika perusahaan ini berhasil menyelaraskan kepentingan konservasi lingkungan dengan sumber bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Akitvitas tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terpusat pada empat proyek yang berbeda, antara lain bertujuan untuk memberikan peluang kerja pada wilayah dengan kesempatan kerja yang langka, menawarkan pendapatan bagi orang yang tidak memiliki penghasilan, mengubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi di dalam dan sekitar desa mereka, dan membuka peluang untuk menggalang keterlibatan dan pengembangan masyarakat pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomis dan memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Berikut ini merupakan program unggulan yang merupakan produk aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk secara umum Proyek Perkebunan Pohon Jarak Indocement Pada tahun 2007, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk melakukan sebuah terobosan besar, yakni melaksanakan sebuah proyek yang mengintegrasikan kepentingan-kepentingan konservasi lingkungan dengan penggunaan bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Proyek tersebut berupa proyek konservasi lahan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, yang mengubah lahan bekas penambangan batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun, menjadi perkebunan seluas 30 ha yang ditanami dengan 16 Ibid., halaman 19.

19 lebih dari pohon jarak yang kaya akan kandungan minyak. Proyek ini dilakukan dengan bermitra dengan Institut Pertanian Bogor. Selama tahun 2008, Indocement menanam lebih dari bibit di tiga lokasi pabriknya, memperluas total lahan perkebunan pohon jarak yang ditanami sehingga menjadi lebih dari 170 ha pada akhir tahun Proyek perkebunan pohon jarak Indocement dapat dengan jelas menunjukkan potensi yang akan dicapai bila perusahaan seperti Indocement bekerja sama dengan universitas terkemuka, serta melibatkan masyarakat dalam pemberdayaan lahan marjinal agar bermanfaat secara ekonomis dan ramah lingkungan. 2. Pengolahan Sampah Rumah Tangga Setelah perkembangan proyek perkebunan pohon jarak memperlihatkan hasil yang memuaskan, PT Indocement Tunggal Prakarsa kembali melaksanakan sebuah terobosan melalui kegiatan CSR-nya, yakni pelaksanaan proyek pengelolaan sampah rumah tangga, yang diselenggarakan bersama kepala desa dan masyarakat sekitar pabrik. Seperti halnya inisiatif proyek perkebunan pohon jarak, program ini dirintis perusahaan sejak tahun 2007 dan menjadi semakin berkembang di tahun 2008, ketika pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini mulai merasakan manfaat pengolahan sampah tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan sehat, namun juga turut memetik manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. PT Indocement Tunggal Prakarsa telah memiliki dua fasilitas pengumpulan dan pengolahan sampah rumah tangga telah didirikan di Citeureup dan Cirebon hingga saat ini. Setiap hari, kedua fasilitas tersebut memproduksi hingga 1,7 ton sampah yang dikonversi sebagai biomassa dan kompos. Biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan kompos digunakan sebagai pupuk organik. Meskipun jumlah bahan bakar yang berasal dari biomassa tak berarti bila dibandingkan dengan energi total yang dibutuhkan perusahaan, namun ada manfaat lebih besar yang terkait dengan proyek pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat atas inisiatif perusahaan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai kebersihan lingkungan.

20 3. Menghasilkan energi dari kotoran sapi Proyek ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sejak tahun Proyek ini dinamakan proyek biogas yang yang menghasilkan semacam energi dari kotoran sapi, yang mengandung gas metana yang dapat digunakan untuk keperluan memasak. Pelaksanaan proyek ini dilakukan dengan menggunakan suatu temuan alat inovatif yang sederhana dan ekonomis, yang mampu menyerap metana dan memprosesnya menjadi gas untuk memasak. 4. Mendukung usaha mikro untuk menghasilkan produk kelas dunia Salah satu aktivitas CSR yang diarahkan untuk mendukung usaha mikro sebagai penghasil produk kelas dunia dilaksanakan oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa yang bekerja sama dengan produsen bola sepak terkemuka yang secara rutin mengekspor bola untuk kompetisi internasional seperti Piala Dunia. PT Indocement menghimpun kelompok masyarakat usia kerja yang sebelumnya menganggur, untuk menjadi penjahit bola sepak. PT Indocement menyediakan tempat kerja dan fasilitas, sementara produsen bola memberikan pelatihan dan pesanan untuk menjahit bola kulit buatan tangan yang digunakan pada berbagai kompetisi sepak bola internasional. 5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam bidang konstruksi Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengadakan Indocement Awards, sebuah pemberian penghargaan bagi desain atau penggunaan bahan-bahan konstruksi secara inovatif yang mungkin menjadi terobosan di bidang konstruksi, selain juga mencari cara-cara pemanfaatan semen dan produk terkait secara kreatif. PT Indocement mempersiapkan ajang tersebut selama lebih dari satu tahun sejak Mei 2007, dan menggelar kompetisi tersebut dengan sempurna dari bulan Juli hingga November Berdasarkan program-program CSR yang telah dipaparkan tersebut, maka tipe implementasi program CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa dapat dikategorikan sebagai tipe Good Corporate Citezenship. Hal ini terlihat dari motivasi perusahaan untuk melaksanakan perusahaan yakni menciptakan ketertiban sosial agar dapat hidup harmonis dengan masyarakat. PT Indocement

21 berupaya memberikan kontribusi yang baik terhadap masyarakat, sehingga keputusan-keputusan untuk melaksanakan CSR pun sudah terinternalisasi didalam kebijakan perusahaan. Selain itu, dalam hal pengorganisasian, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga melibatkan dana maupun sumberdaya lain untuk mengimplementasikan program CSR yang berbentuk hibah sosial maupun hibah pembangunan serta keterlibatan perusahaan dalam aksi-aksi sosial. 5.4 Ikhtisar Bab yang berjudul Konsep Pelaksanaan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa ini bertujuan untuk membahas pertanyaan penelitian mengenai konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Dalam bab ini dibahas mengenai pandangan perusahaan terhadap pelaksanaan CSR sebagai sebuah komitmen (CSR as a commitment) dimana landasan dasar pelaksanaan program-program CSR oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa adalah konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan prinsip triple bottom lines. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa cara pandang perusahaan ini terhadap konsep CSR termasuk dalam kategori beyond compliance. Cara pandang perusahaan terhadap konsep CSR mempengaruhi strategi yang dipilih perusahaan untuk melaksanakan program CSR, yaitu melakukan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang merupakan pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, strategi pelaksanaan CSR juga dipengaruhi standar yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan CSR. PT Indocement Tunggal Prakarsa menggunakan poin-poin dalam draft ISO26000 sebagai standar acuan pelaksanaan CSR oleh PT Indocement. Dalam bab ini juga dibahas secara singkat mengenai beberapa bentuk implementasi CSR yang merupakan program unggulan aktivitas tanggungjawab sosial perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dimana implementasi program CSR tersebut dapat dikategorikan dalam tipe Good Corporate Social Responsibility.

22 BAB VI ANALISIS STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN CSR DALAM PELAKSANAAN PROGRAM CSR 6.1 Struktur Organisasi Departemen CSR dalam Implementasi Program CSR 17 Departemen CSR sebagai organisasi pelaksana program-program tanggung jawab sosial perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa memiliki visi dan misi yang merupakan landasan dasar bagi setiap aktivitas CSR. Visi dan misi Departemen CSR adalah sebagai berikut: a. visi Departemen CSR Membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal dimana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. b. misi Departemen CSR Menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable development) Selain menggunakan visi dan misi departemen sebagai acuan implementasi CSR, Departemen CSR juga memiliki sebuah filosofi yang dijadikan landasan dasar pelaksanaan CSR. Filosofi tersebut berbunyi: Sebagai badan usaha yang berwawasan lingkungan, Indocement memiliki tanggung-jawab sosial dalam membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan komunitas sehingga komunitas dapat turut merasakan manfaat kehadiran perusahaan Visi, misi, dan landasan filosofi tersebut dijadikan sebagai kerangka acuan program-progam yang dijalankan oleh Departemen CSR, baik dari segi perencanaan bahkan hingga ke tahap evaluasi program. Hal ini dilaksanakan agar organisasi Departemen CSR ini dapat mencapai tujuan atau output yang sesuai dengan rencana-rencana yang telah dibuat sebelumnya. Visi dan misi organisasi yang digunakan oleh Departemen CSR ini dilandasi oleh konsep Triple Bottom Line. Perencanaan kegiatan CSR juga dilandasi oleh konsep tersebut dan dibuat 17 Ibid., halaman 19.

23 dalam bentuk Rencana Strategis dengan jangka waktu pelaksanaan adalah selama lima tahun. Gambar 4 memperlihatkan alur Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR untuk periode Gambar 4. Rencana Strategis Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk periode VISI MISI PERUSAHAAN TRIPLE BOTTOM LINE Rencana Strategic CSR 5 Tahun Program 5 Pilar : 1. Pendidikan 2. Ekonomi 3. Kesehatan 4. Sosbudag & Olahraga 5. Keamanan Sustainable Development Project (SDP) : 1. Budidaya Jarak 2. Pengolahan Sampah 3. Biogas 4. Bengkel Terpadu 5. UMKM / PKBL Bank Mandiri 6. Peternakan 7. Ulat Sutera 8. Local Purchase 9. Local Employee Organisasi Yearly Objective 2006 Sociodemography mapping Focus Program 2007 Add program SDP [Jatropha,Waste Energy, Local Purchase, Local Employee] 2008 Add program Pilot Project [Peternakan] UMKM Komposter Kampanye AIDS Edukasi 7 Habit guru & murid 2009 Add program Lingkungan Masyarakat Penghijauan Lahan Kosong pabrik 2010 Add program Lingkungan Masyarakat Penghijauan Lahan Kosong 3 kecamatan Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan alur dalam Gambar 4, diketahui bahwa Rencana Strategis CSR dibagi menjadi dua jenis, yakni Program Lima Pilar dan Proyek Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Project/ SDP), dimana masing-masing jenis program ditangani oleh section atau bagian khusus dari Departemen CSR. Section yang menangani kegiatan CSR yang berkaitan dengan Program 5 Pilar adalah Community Development Section (CD Section), sedangkan section yang melaksanakan proyek-proyek SDP adalah Sustainable Development Project Section (SDP Section). Gambar 5 memperlihatkan struktur yang berlaku menurut hirearkhi organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Unit Citeureup.

24 Gambar 5. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup CSR Organization Chart Citeureup Unit CSR Department Head CD Section Head SDP Section Head CD Officer SDP Officer Jr. CD Officer Jr. Data Analyist CD Coordinators Project Leader Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan Gambar 5 yang menggambarkan tentang struktur organisasi Departemen CSR tersebut dapat diketahui alur tanggung jawab dan koordinasi yang berlaku dalam organisasi Departemen CSR. Penelitian ini diarahkan pada beberapa program yang berasal dari dua section tersebut. Pelaksanaan program-program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan mengikuti rangkaian alur program secara runut. Gambar 6 merupakan alur program CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan.

25 Gambar 6. Flow CSR Program Objective CSR/Strategic Planning Social Mapping Kebutuhan Masyarakat Kebijakan CSR Indocement Analisis Kebutuhan Renbangdes BILIKOM Rencana Tahunan Program CSR Realisasi Program Pemantauan & Evaluasi Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Berdasarkan Gambar 6, dapat dilihat bahwa setiap program CSR yang direalisasikan oleh Departemen CSR dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu kebutuhan masyarakat desa binaan. Kebutuhan masyarakat tersebut disampaikan dalam Rencana Pembangunan Desa (Renbangdes) dan disampaikan dalam setiap rapat Bina Lingkungan dan Komunikasi (BILIKOM) yang diadakan setiap tiga bulan sekali di masing-masing desa binaan. Selanjutnya kebutuhan yang diajukan oleh masyarakat tersebut dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil social mapping (pemetaan kondisi sosial demografi masyarakat) dan disesuaikan dengan Rencana Strategis yang dibuat oleh Departemen CSR setiap lima tahun sekali. Hasil proses analisa kebutuhan masyarakat tersebut diputuskan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh direksi perusahaan. Setelah program dilaksanakan, maka selanjutnya diadakan kegiatan pemantauan dan evaluasi program yang hasilnya kembali dilaporkan dalam rapat BILIKOM selanjutnya di masing-masing desa binaan.

26 6.2 Community Development Section Community Development Section merupakan salah satu bagian dari struktur organisasi Departemen CSR yang khusus menangani program-program pengembangan masyarakat yang berbasis lima pilar, yakni pendidikan, ekonomi, kesehatan, keamanan, dan sosbudag (sosial, budaya, agama). Menurut Ibu Lia Damayanti selaku Kepala Community Development Section, program CD dibuat berdasarkan sinergitas antara kelima pilar tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa pelaksanaan kegiatan CD tidak hanya terfokus hanya pada satu pilar saja, melainkan melibatkan pilar-pilar lain dalam proses pelaksanaannya. Berikut ini merupakan deskripsi lima pilar tersebut dan berbagai jenis kegiatan CSR yang telah diimplementasikan oleh Departemen CSR. 1. Pilar pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di desa-desa binaan sekitar wilayah operasi perusahaan. Programprogram tersebut meliputi pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD, SD, SMP, dan SMA), beasiswa, latihan-latihan ketrampilan melalui Sekolah Magang Indocement (SMI), perpustakaan, dan fasilitas serta perlengkapan lainnya berupa buku-buku, bangku, dan meja. 2. Pilar kesehatan, bertujuan untuk memberikan prasarana untuk meningkatkan kesehatan masyarakat desa setempat, dan secara umum juga merupakan partisipasi PT Indocement dalam program pemerintah membangun manusia Indonesia yang sehat CSR membantu prasarana pendukung Posyandu. di Gunung Sari, Pasirmukti, Nambo, Bantarjati,Citeureup dan desa yang lain yang masuk dua belas desa binaan CSR unit Citeureup. Program-program yang telah dilaksanakan berdasarkan pilar kesehatan ini diantaranya adalah pembangunan sarana sarana fisik kesehatan yaitu Posyandu di Desa Gunung Putri, Pasirmukti, sarana fasilitas air bersih di desa Citeureup dan Pasirmukti, penyelenggaraan khitanan massal gratis untuk anak-anak yang berasal dari dua belas desa binaan, penyelenggaraan operasi katarak gratis bagi warga dari desa binaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. 3. Pilar ekonomi bertujuan untuk membangun usaha kecil dan menengah yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh keduabelas desa binaan. Usahausaha pemberdayaan masyarakat dari pilar ekonomi ini mencakup serangkaian pelatihan, bimbingan dan arahan tentang bagaimana mengembangkan bisnis

27 mereka itu serta bantuan modal usaha. Program ini juga bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri. 4. Pilar sosial, budaya, dan agama bertujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di dua belas desa binaan, menunjang kesejateraan hidup masyarakat, menggali potensi sumberdaya manusia dan mengarahkannya ke arah yang positif, serta berpartisipasi dalam bidang kerohanian masyarakat dua belas desa binaan untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program-program CSR yang dilaksanakan dalam pilar ini adalah pelatihan degung bagi dua belas desa binaan, pelatihan sepak bola pemuda, pemberian bantuan betonisasi jalan, rehabilitasi tempat ibadah, dan lain-lain. 5. Pilar kemananan bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan aparat keamanan di dua belas desa binaan agar tercipta keamanan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Program yang dilaksanakan dalam pilar ini salah satunya adalah pembinaan mental dan fisik bagi aparat keamanan di dua belas desa binaan. Community Development Section memiliki delapan orang staf, yang terdiri dari satu orang Kepala Section, satu orang CD Officer satu orang Junior CD Officer, dan enam orang koordinator desa. Kepala Community Development Section, yakni Ibu Lia Damayanti bertugas mengkoordinasikan staf-staf yang berada dibawah garis wewenangnya, sedangkan Junior Inspector yakni Bapak Romy Himawan bertugas mengkaji dan menganalisis data-data keperluan program CD section. Dalam struktur organisasi Departemen CSR yang berlaku saat ini, posisi CD Officer belum diisi secara fungsional. Hal ini disebabkan kurangnya sumber daya manusia pada Departemen CSR ini. Oleh karena itu, untuk sementara waktu Ibu Lia juga merangkap tugas sebagai CD Officer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program lima pilar Departemen CSR. Enam staf CD Section lain berfungsi sebagai koordinator desa dan bertugas membuat social mapping (pemetaan kondisi sosial masyarakat desa binaan), mengawasi desa-desa binaan serta mengontrol pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan di setiap desa binaan tersebut. Masing-masing koordinator desa ini bertanggung jawab atas pelaksanaan program CSR di dua belas desa binaan.

28 Berikut ini adalah daftar nama para koordinator dua belas desa binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1. Bapak Dadan sebagai koordinator Desa Tajur dan Desa Pasirmukti 2. Bapak Usman sebagai koordinator Desa Citeureup dan Desa Gunungsari 3. Bapak Yadi sebagai koordinator Desa Nambo dan Desa Bantarjati 4. Bapak Haji Agus sebagai koordinator Desa Gunungsari dan Desa Puspanegara 5. Bapak Arel sebagai koordinator Desa Hambalang dan Desa Tarikolot 6. Bapak Mat Sani sebagai koordinator Desa Lulut dan Leuwikaret Para koordinator desa selalu memantau kondisi masyarakat desa binaan masingmasing, sehingga mereka harus selalu turun ke desa setiap harinya. Hal ini dilakukan untuk melihat perkembangan proses pelaksanaan CSR yang dilakukan di masing-masing desa. Selain itu, kunjungan harian oleh koordinator desa dimaksudkan agar perusahaan lebih memahami perkembangan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat desa. Para koordinator desa tersebut ditempatkan di desa-desa binaan secara bergantian sesuai dengan instruksi dari Kepala Departemen CSR. Penempatan koordinator desa binaan tersebut dilakukan secara bertahap yaitu dengan melakukan tindakan pendampingan sebelumnya oleh koordinator desa lama selama beberapa waktu sebelum akhirnya benar-benar digantikan oleh koordinator desa baru. Tindakan ini dilakukan agar masyarakat desa tidak dibingungkan oleh kehadiran staf Departemen CSR yang tiba-tiba di desa mereka Program Fisik Program-program yang menjadi ranah kerja Community Development Section terbagi menjadi dua jenis yaitu program fisik dan non-fisik. Pembagian jenis program ini dilakukan berdasarkan sasaran yang ingin dituju dan masih tetap berada dalam kerangka lima pilar. Program fisik yang dilaksanakan oleh CD Section antara lain: 1. pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (PAUD, SD, SMP, SMA), 2. pemberian bantuan mebeler untuk fasilitas SD dan SMP di dua belas desa binaan, 18 Hasil wawancara dengan Ibu Lia Damayanti, Kepala Community Develompment Program Section pada hari Selasa tanggal 01 Desember 2009.

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO

BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO 4.1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup 4.1.1. Sejarah Perusahaan dan Peristiwa Penting 9 PT. Indocement adalah salah satu produsen semen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan dan pengendalian persediaan adalah unsur yang sangat penting bagi suatu perusahaan industri. Tanpa adanya persediaan yang cukup maka dapat menghambat

Lebih terperinci

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT

BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT 4.1 Sejarah dan Perkembangan PT Indocement Pada tahun 1973, Empat Sekawan yaitu Soedono Salim, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjid sepakat untuk membangun

Lebih terperinci

Gambar 4. Produk Semen PT Indocement

Gambar 4. Produk Semen PT Indocement 29 BAB IV PROFIL DAN IMPLEMENTASI CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA, Tbk 4.1 Sejarah dan Prestasi PT Indocement PT Indocement Tunggal Praksa, Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 36 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 4.1.1 Sejarah PT Indocement 9 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Indocement

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Indocement BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Indocement PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Tbk. memperoleh status sebagai badan hukum berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.2876.HT.01.01.TH.85

Lebih terperinci

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM Analisis mengenai tingkat partisipasi peserta dalam implementasi program pelatihan montir sepeda motor dan pelatihan membatik limbah kertas semen akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.(Indocement) adalah salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Republik Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan luas sekitar 2/3 bagian (5,8 juta Km 2 ) adalah lautan, dan sekitar 1/3 bagian (2,8 juta km 2 ) adalah daratan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 45 BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 5.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa Bantarjati Desa Bantarjati merupakan salah satu desa binaan PT Indocement yang berada di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang ada pada saat ini tidak dapat lepas dari pertumbuhan infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung 1. Latar Belakang Berdirinya PPMK Krisis ekonomi yang berkepanjangan pasca tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35 PT. Pertamina (Persero) adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional,

Lebih terperinci

BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT

BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT Analisis mengenai kebijakan dan program CSR PT Indocement akan dijelaskan secara mendalam dalam bab ini. Kebijakan dalam hal ini adalah komitmen perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semen Tiga Roda adalah sebuah merek semen yang diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Perusahaan ini menjadi salah satu produsen utama semen

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Isu tanggung jawab sosial perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR), sudah lama muncul di berbagai negara, terlihat dari praktik-praktik penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung PT. Astra Multi Trucks Indonesia atau AMT Indonesia adalah sebuah perusahaan yang

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. PLANT CILACAP JAWA TENGAH

PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. PLANT CILACAP JAWA TENGAH PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. PLANT CILACAP JAWA TENGAH Dibuat untuk memenuhi persyaratan permohonan Kerja Praktek di PT. HOLCIM INDONESIA Tbk. Plant Cilacap Jawa Tengah Oleh: AHMAD

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

SIH Standar Industri Hijau

SIH Standar Industri Hijau SIH Standar Industri INDUSTRI SEMEN PORTLAND Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 2 1 Ruang Lingkup... 3 2 Acuan Normatif... 3 3 Definisi... 3 4 Simbol dan Singkatan Istilah... 4 5 Persyaratan Teknis...

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN 43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. 3.1 Gambaran

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PT. Harjohn Timber Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Harjhon Timber adalah salah satu Penerima Penghargaan Energi Pratama

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Goodyear didirikan sejak tahun 1935 sebagai anak perusahaan The Goodyear Tire & Rubber Company, Goodyear Indonesia menjadi perusahaan ban

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan manusia berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k 13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1429, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. Dana Alokasi Khusus. Pemanfaatan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 58 Tahun 2010 TENTANG PROGRAM DESA MANDIRI DALAM PERWUJUDAN DESA PERADABAN DI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai salah

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program corporate social responsibility (CSR) yang ada di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Program tersebut dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agrobisnis. Tapi seiring dengan kemajuan perusahaan, saat ini Astra International

BAB I PENDAHULUAN. Agrobisnis. Tapi seiring dengan kemajuan perusahaan, saat ini Astra International BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Astra International sebagai induk dari Indonesia didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 oleh William Soeryadjaya dan Tjia Kian Tie. Dimana pada saat itu bidang bisnis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN Tanggung jawab perusahaan tersebut dituangkan dalam bentuk kepedulian Bank Riau Kepri dengan menyediakan dana bagi kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

Good Corporate Governance

Good Corporate Governance Good Corporate Governance Peran Direksi dan Komisaris Dalam Keberhasilan Implementasi Good Governance di PT Bakrieland Development Tbk. Universitas Bakrie 27 Oktober 2011 Hiramsyah S. Thaib President Director

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram 85 BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Secara geografis desa Tanjung Baru merupakan salah satu desa yang berada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure telah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT Multi Structure adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang jasa konstruksi. Sejak berdiri tahun 1974, PT. Multi Structure

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES PT Semen Padang: Studi Kasus Perusahaan PT SEMEN PADANG DISKRIPSI PERUSAHAAN PT. Semen Padang didirikan pada tahun 1910 dan merupakan pabrik semen tertua di Indonesia. Pabrik berlokasi di Indarung, Padang,

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Letak Geografis dan Luas Kecamatan Sukanagara secara administratif termasuk dalam Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Letak Kabupaten Cianjur secara geografis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional

Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Studi Efektifitas CSR 6 Desa Binaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dengan Pendekatan MDGs dan Lima Pilar Pembangunan Nasional Arif Nurudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.

Lebih terperinci

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang

1. PENDAHULUAN. Indocement. Bosowa Maros Semen Tonasa. Semen Kupang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semen adalah komoditas yang strategis bagi Indonesia. Sebagai negara yang terus melakukan pembangunan, semen menjadi produk yang sangat penting. Terlebih lagi, beberapa

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan bisnis pada perusahaan manufaktur merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, Tingkat persaingan bisnis akan makin meningkat dengan adanya

Lebih terperinci

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK SEMEN PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk. TUBAN, 24 AGUSTUS 2015 Yang terhormat: Gubernur Provinsi Jawa Timur, Bapak Sukarwo; Bupati Tuban, Bapak K.H.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

Lampiran. Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner. Nama Perusahaan Bagian

Lampiran. Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner. Nama Perusahaan Bagian Lampiran Kuesioner CSR A. Data Diri Responden Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner Nama Perusahaan Bagian : : Umur : a. Dibawah 20 tahun (Lingkari salah satu) b.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJP) atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Gambar 1. Matriks Alokasi Waktu Penelitian

Gambar 1. Matriks Alokasi Waktu Penelitian LAMPIRAN 73 74 Gambar 1. Matriks Alokasi Waktu Penelitian Juli Agustus September Oktober November Desember Januari No. Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Proposal dan Kolokium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan dan tantangan yang semakin ketat. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan dan tantangan yang semakin ketat. Untuk menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Lapangan Seiring perkembangan zaman yang sangat pesat pada saat ini, menimbulkan persaingan dan tantangan yang semakin ketat. Untuk menghadapi hal tersebut

Lebih terperinci

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1 BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR TAHUN. TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN SERTA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA TASIKMALAYA, : a. bahwa penanaman modal

Lebih terperinci

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) PERATURAN DESA MEKARJAYA KECAMATAN CILELES KABUPATEN LEBAK NOMOR : 02 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MEKARJAYA Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Misi SKPD Lingkungan yang baik sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia. Ketersediaan sumber daya alam secara kuantitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953. Setelah itu,csr

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci