BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Susanti Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk memetakan dan menganalisis kontruksi kemiskinan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang rinci tentang pemaknaan mengenai kemiskinan, indikator kesejahteraan dan tangga kehidupan dari masyarakat Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Analisis penyebab dari kemiskinan di dua kampung ini dipersempit kepada permasalahan agraria yang masyarakat hadapi saja. Melalui permasalahan agraria yang dihadapi oleh masyarakat, didapat upaya menanggulangi kemiskinan yang terdapat baik di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar, salah satunya yaitu penyusunan usulan aktivitas reforma akses agraria yang relevan untuk diterapkan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Metode kualitatif juga digunakan untuk mengidentifikasi sejauh mana masalah agraria memberikan kontribusi terhadap kemiskinan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Dengan mengetahui akar kemiskinan dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat, peneliti dapat menggali peluang sejauh mana peran masalah agraria menciptakan kemiskinan di dua kampung di Dusun Cigarehong ini. Dengan metode ini pula, akan diketahui aktivitas reforma akses agraria yang perlu dilakukan dan sesuai dengan kondisi masyarakat di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar.
2 Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan salah satu strategi dalam penelitian kualitatif yang mempunyai pengertian memilih lebih dari satu kejadian atau gejala sosial untuk diteliti dengan menerapkan serumpun metode penelitian (Sitorus, 1998). Studi kasus pada penelitian ini yaitu kasus kemiskinan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Pemilihan kasus ini dikarenakan peneliti ingin memahami lebih dalam mengenai kemiskinan yang ditelaah melalui jumlah penghasilan, pemilikan tanah maupun barang lainnya yang dimiliki oleh warga. Dengan memahami kemiskinan dan penyebabnya, dapat diketahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan tersebut. Tipe penelitian ini bersifat eksplanatif, dimana diharapkan penelitian ini memberi gambaran mengenai kemiskinan dari sudut pandang tineliti dan menjelaskan masalah-masalah agraria yang menyebabkan kemiskinan sehingga dapat disusun usulan aktivitas reforma akses agraria apa saja yang dapat dilaksanakan di dusun tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui interaksi langsung antara peneliti dengan tineliti, karena peneliti ingin mengetahui dan memahami pandangan tineliti mengenai kemiskinan, masalah-masalah agraria yang menyebabkan kemiskinan, dan kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bisa keluar dari kemiskinan. 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar yang termasuk kedalam Dusun Cigarehong, Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
3 secara sengaja (purposif). Sebelum menentukan lokasi penelitian, peneliti telah melakukan observasi melalui penelusuran kepustakaan hasil penelitian dari peneliti lain, serta narasumber yang memberikan informasi mengenai kemiskinan dan masalah agraria yang terdapat di Dusun Cigarehong pada umumnya. Pustaka hasil penelitian dari peneliti lain yaitu tesis dari Alfiasari yang berjudul Analisis Modal Sosial pada Kelompok Usaha Berbasis Komunitas yang studi kasusnya adalah Kebun Cianten. Setelah dilakukan observasi awal, akhirnya peneliti memililih Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar sebagai tempat penelitian. Peneliti memilih Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar dikarenakan keunikan dari kedua kampung tersebut, yang masih termasuk ke dalam daerah Kebun Cianten, akan tetapi memiliki karakteristik yang berbeda dari kampung lainnya. Pada Kampung Padajaya (RT 01 dan RT 02), sebagian besar masyarakatnya tidak bertumpu pada perkebunan, sedangkan pada Kampung Padajembar (RT 03 dan RT 04), sebaliknya sebagian besar penduduknya bertumpu pada perkebunan. Letak dari Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar juga berbeda. Kampung Padajaya yang bersejajar dengan jalan utama yang menghubungkan dengan jalan alternatif menuju Sukabumi, menyebabkan masyarakatnya banyak bertumpu pada perdagangan dan sedikit yang mempunyai sawah. Letak dari Kampung Padajembar yang mengumpul dan masuk ke dalam daerah perkebunan, menyebabkan kampung ini jauh dari akses jalan, sehingga sebagian besar masyarakat yang bekerja di perkebunan mempunyai sampingan sebagai petani dan sebagian besar memiliki sawah.
4 Penduduk Dusun Cigarehong umumnya tidak mempunyai kepemilikan resmi atas tanah, begitu pula penduduk di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Karena tanah di wilayah tersebut merupakan Hak Guna Usaha (HGU) milik perkebunan teh PTPN VIII Kebun Cianten, atau sebagian wilayah di bawah penguasaan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH). TNGH sendiri mengelilingi wilayah Kebun Cianten. Tanah kosong yang tidak digunakan oleh perkebunan digunakan oleh masyarakat untuk bersawah atau berladang, sedangkan bagian lahan dari perkebunan teh yang kosong dimanfaatkan untuk kandang ternak kambing. Hutan dari TNGH yang berdekatan dengan sungai Cianten, digunakan warga sebagian areal persawahan mereka. Hutan tersebut dibuka dan dijadikan persawahan. Tanah di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar adalah milik perkebunan dan milik TNGH, maka semua aktivitas yang menyangkut pemanfaatan lahan baik untuk prasarana umum, tempat tinggal maupun untuk pertanian, perikanan dan peternakan harus mendapat persetujuan dari PTPN VIII Kebun Cianten maupun TNGH. Kondisi keterbatasan lahan mengakibatkan kepemilikan lahan di kampung ini ditinjau dari luas tanah yang dimiliki masih relatif merupakan lahan sempit. Selain itu pemanfaatan lahan pertanian di Dusun Cigarehong biasanya tidak diusahakan untuk orientasi komersial namun untuk kebutuhan sehari-hari (subsisten). Proses penelitian berlangsung mulai bulan Mei sampai dengan bulan September Penyusunan proposal penelitian dilaksanakan pada bulan Mei, sedangkan kolokium dilaksanakan pada bulan Juni. Studi lapang atau pengambilan data di lapang dilaksanakan pada bulan Juli. Proses penulisan
5 laporan hasil penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dan pada bulan Agustus adalah pelaksanaan ujian skripsi. Rincian waktu penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Proses pengambilan data di lapangan sendiri sudah dimulai sejak observasi awal yang berlangsung selama dua hari pada bulan Mei. Peneliti mendatangi Kampung Padajaya, Kampung Cigarehong, Kampung Padajembar, dan Kampung Legog Makam, penulis kemudian tinggal dirumah salah satu warga. Pada awal bulan Juni, peneliti sudah mengambil data sekunder perkebunan dan data sekuder Desa Purwabakti. Pengambilan data ini sekaligus peneliti lakukan sebagai bagian dari pendamping mahasiswa angkatan 43 dan angkatan 44 yang melakukan kegiatan turun lapang bersama. Setelah mengantar kepulangan mahasiswa dampingan, penulis kembali ke lapang dan mewawancarai Hasanudin dan Odang sebagai perwakilan dari perkebunan, dan Mahrop sebagai Kepala Desa Purwabakti. Tanggal 23 Juni 2009 penulis melakukan kolokium untuk mendapatkan masukan dan perbaikan dari proposal penelitian yang penulis buat. Tanggal 25 Juni Juli 2009 penulis tinggal bersama warga masyarakat, mewawancarai dan ikut serta dalam kegiatan masyarakat.
6
7 No I II III IV Kegiatan Proposal dan Kolokium 1. Penyusunan Darft Proposal 2. Konsultasi Proposal dan Revisi 3. Observasi Lapangan 4. Kolokium Studi Lapangan 1. Pengumpulan Data 2. Analisis Data Penulisan Laporan 1. Analisis Lanjutan 2. Penyusunan Draft Skripsi 3. Konsultasi dan Revisi Draft 4. Penyelesaian Skripsi Ujian Skripsi 1. Sidang Skripsi 2. Perbaikan Pasca Sidang 3. Skripsi Selesai Catatan : Penelitian dilakukan pada tahun 2009 Gambar 2. Waktu Penelitian Mei Juni Juli Agustus September
8 3.3 Pemilihan Tineliti dan Informan Peneliti membutuhkan bantuan dari tineliti dan informan dalam memberikan data dan informasi. Informan merupakan pihak yang memberikan keterangan tentang pihak lain dan lingkungannya, sedangkan tineliti merupakan pihak yang memberi keterangan tentang diri dan kegiatan yang dilaksanakan. Tineliti dipilih secara purposif (sengaja) berdasarkan pada kebutuhan data untuk menjawab permasalahan penelitian. Informan awal penelitian ini adalah Kepala Desa Purwabakti yaitu Mahrop yang memberikan data sekunder mengenai keadaan desa. Sedangkan informan mengenai perkebunan diambil dari Bagian Umum PTPN VIII Kebun Cianten yaitu Hasanudin dan informan mengenai perkebunan, pekerja, dan keadaan lingkungan dari sektor delapan (daerah Dusun Cigarehong) ialah mandor besar sektor delapan, Odang. Tineliti dalam penelitian ini dipilih oleh peneliti berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, maupun dari rujukan warga masyarakat dari dua kampung tersebut. Tangga kehidupan (Ladder of Life) beserta indikator kemiskinan lokal dibuat peneliti bersama dengan masyarakat di rumah warga. Diskusi ini dihadiri oleh sembilan orang masyarakat yang terdiri dari ketua RT, tokoh intelektual dan tokoh tetua di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Masyarakat yang hadir pada diskusi ini adalah: Ketua RT 01 Anas (47 tahun), Ketua RT 02 Atma (47 tahun), Ketua RT 03 Torik (51 Tahun), Ketua RT 04 Odih (39 tahun), tokoh tetua Saleh (58 tahun), tokoh tetua Aep (47 tahun), tokoh tetua Kamim (58 tahun), tokoh intelektual Ajat (33 tahun) dan tokoh intelektual Asep (33 tahun).
9 Penentuaan warga masyarakat yang masuk kedalam tangga kehidupan dilakukan melalui diskusi peneliti dengan ketua RT 01 dan dua orang perwakilan dari masyarakat untuk menempatkan masyarakat dari Kampung Padajaya pada masing-masing tangga kehidupan yang telah mempunyai indikator kesejahteraan masing-masing, dan menanyakan posisi warga tersebut pada 10 tahun sebelumnya. Begitupula dengan Kampung Padajembar, penelilti melakukan diskusi dengan ketua RT 04 dan dua orang perwakilan dari masyarakat untuk menempatkan masyarakat dari Kampung Padajembar pada masing-masing tangga kehidupan yang telah memiliki indikator kesejahteraan masing-masing, dan menanyakan posisi warga tersebut pada 10 tahun sebelumnya. Melalui tangga kehidupan ini, diketahui tingkat kesejahteraan masyarakat saat ini dan keadaanya pada 10 tahun yang lalu, sehingga diketahui kelompok masyarakat yang tetap miskin sejak dari 10 tahun yang lalu, masyarakat yang jatuh miskin, masyarakat yang menjadi kaya dan masyarakat yang tetap kaya sejak 10 tahun yang lalu. Lewat hasil ini, diambil satu rumah tangga yang masuk ke dalam masing-masing kategori, yaitu rumah tangga Apul yang masuk ke dalam kategori tetap miskin sejak 10 tahun yang lalu, rumah tangga Tatang yang masuk ke dalam kategori jatuh miskin, rumah tangga Emis yang menjadi kaya dibandingkan 10 tahun yang lalu, dan rumah tangga Uci yang tetap kaya sejak 10 tahun yang lalu. Keempat orang rumah tangga ini dipilih, selain karena mereka masuk ke dalam kategori tersebut, juga karena masing-masing memiliki hubungan dengan bidang pertanian. Peneliti ingin mengetahui hubungan antara kepemilikan terhadap lahan pertanian maupun pekerjaan yang terkait dengan pertanian, dengan
10 status kesejaheraan mereka masing-masing. Wawancara mendalam dan pengamatan berperan-serta dilakukan pada empat rumah tangga ini yaitu yang menyangkut masalah agraria yang dihadapinya, hubungan mereka dengan pihak perkebunan dan TNGH, pandangannya terhadap perkebunan maupun TNGH, dan harapan-harapannya terkait dengan reforma akses agraria. 3.4 Metode Pengumpulan Data Peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi dan pemahaman mengenai kemiskinan serta struktur penguasaan dan pemilikan tanah di Dusun Cigarehong. Pendekatan pengumpulan data yang digunakan adalah triangulasi. Menurut Denzim (1970) dalam Sitorus (1998), triangulasi adalah kombinasi sumber data, tenaga peneliti, teori dan metodologi dalam suatu penelitian tentang suatu gejala sosial. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi metodologi. Triangulasi metodologi yaitu penggunaan sejumlah metode dalam suatu penelitian (Denzim 1970, dalam Sitorus, 1998). Triangulasi diperlukan karena setiap metode memiliki kelemahan dan keunggulannya sendiri. Dengan memadukan tiga metode, yaitu pengamatan berperanserta, wawancara mendalam, dan analisis dokumen, maka satu dan lain metode akan saling menutup kelemahan sehingga tanggapan atas realitas sosial menjadi lebih valid. Metode pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data kualitatif. Menurut Patton (1990) dalam Sitorus (1998) data kualitatif dapat dipilah kedalam tiga kategori yaitu hasil pengamatan, hasil pembicaraan, dan bahan tertulis. Penelitian ini akan mengumpulkan data baik data sekunder maupun
11 data primer. Data primer didapat dari wawancara mendalam dan pengamatan berperan-serta dengan tineliti dan informan. Data sekunder didapat dari dokumendokumen yang terkait dengan struktur organisasi desa, kepemilikan lahan, dan informasi mengenai jumlah penduduk serta tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengambilan data, yaitu penelusuran melalui buku dan penelitian terdahulu mengenai Kampung Padajaya, Kampung Padajembar, Dusun Cigarehong, Desa Purwabakti, PTPN VIII melalui e-jurnal, artikel, buku mengenai perkebunan, kemiskinan dan reforma agraria, wawancara mendalam terhadap pihak aparat pemerintahan dan pihak perkebunan. Kemudian dilakukan diskusi dengan warga untuk menentukan indikator kesejahteraan, dan batas kemiskinan, selanjutnya peneliti melakukan diskusi dengan perwakilan dari ketua RT dari masing-masing kampung untuk mengkategorikan masyarakat sesuai dengan indikator yang telah dibuat sebelumnya. peneliti kemudian melakukan wawancara mendalam terhadap masyarakat yang masuk ke dalam masing-masing kategori tersebut. Tahap terakhir yaitu pengamatan berperan-serta terhadap empat orang yang sudah diwawancara mendalam sebelumnya. Peneliti mengikuti kegiatan tineliti agar lebih memahami dan merasakan berbagai gejala sosial yang terjadi pada tineliti. Selain itu, melalui teknik berperan-serta ini, peneliti dapat melihat langsung validitas data yang telah tineliti berikan pada peneliti sebelumnya Wawancara Mendalam Wawancara mendalam merupakan percakapan dua arah dalam suasana kesetaraan, akrab dan informal, serta bersifat luwes, terbuka, tidak terstruktur dan
12 tidak baku (Sitorus, 1998). Wawancara mendalam bertujuan untuk mengetahui pemaknaan kemiskinan menurut tineliti, sumber penghasilan, jumlah penghasilan, kepemilikan atas tanah, dan aset berharga lainnya yang dijadikan indikator kemiskinan lokal di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar. Panduan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1, yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui masalah-masalah agraria yang terdapat di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh tineliti untuk dapat keluar dalam kemiskinan yang ia rasakan melalui program reforma akses agraria. Tabel 2. Topik Wawancara Penelitian Topik Informan Deskripsi Hasanudin (Bagian Umum PTPN VIII Kebun Cianten) dan Odang (Mandor Besar Sektor 8/ Dusun Cigarehong) Profil PTPN VIII Kebun Cianten Indikator kemiskinan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Tangga kehidupan Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Hubungan Masyarakat dengan perkebunan Masalah Agraria Masalah agraria yang dapat diselesaikan dengan reforma akses agraria Sumber: Simarmata (2009) Diskusi Bersama Perwakilan Masyarakat dari Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Salah Satu Ketua RT dari Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Perwakilan warga dari masing-masing kategori yang telah didapat sebelumnya Perwakilan warga dari masing-masing kategori yang telah didapat sebelumnya Perwakilan warga dari masing-masing kategori yang telah ditemukan sebelumnya Mengetahui profil PTPN VIII Kebun Cianten, sejarah Kebun Cianten, pendapat perusahaan mengenai masyarakat yang memiliki sawah di daerah HGU perkebunan, gaji dan pekerjaan dari para karyawan baik karyawan lepas maupun karyawan tetap, hak dari karyawan lepas dan karyawan tetap. Mengetahui definisi kemiskinan menurut masyarakat, indikator kemiskinan, tangga kehidupan, dan batas kemiskinan lokal Mengetahui masyarakat dari masingmasing kampung yang termasuk kedalam masing-masing tangga kehidupan Mengetahui pandangan masyarakat terhadap kebijakan perkebunan mengenai sewa rumah maupun lahan pertanian, hak yang mereka dapatkan dengan bekerja di pekerbunan Mengetahui luas tanah yang digunakan untuk pertanian dan masalah-masalah agraria yang dihadapinya Mengetahui kebutuhan masyarakat yang terkait dengan masalah agrarian yang mereka hadapi, dan dapat diatasi oleh reforma akses agrarian yang dapat diterapkan di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar
13 Teknik wawancara mendalam dan topik penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 2, peneliti dapat memahami pandangan tineliti mengenai hidupnya khususnya kemiskinan, pengalamannya ataupun situasi dan pilihan-pilihan yang dibuat oleh tineliti dalam hidupnya baik yang berkaitan dengan kemiskinan dan masalah agraria yang dihadapinya maupun yang tidak berkaitan dengan masalah tersebut Pengamatan Berperanserta Pengamatan berperanserta adalah proses penelitian yang mensyaratkan interaksi sosial antara peneliti dan tineliti dalam lingkungan sosial tineliti (Taylor dan Boglan, 1984 dalam Sitorus, 1998). Metode pengamatan berperan serta merupakan pengamatan langsung di lapangan. Menurut Molneng (1989) sebagaimana dikutip Sitorus (1998) pengamatan ini dilakukan agar peneliti dapat melihat, merasakan dan memaknainya, serta memungkinkan pembentukan pengetahuan secara bersama oleh peneliti dan tineliti. Melalui metode ini penulis dapat menganalisis kemiskinan yang terjadi di Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar tidak saja dari satu sudut pandang saja, yaitu lewat pengamatan dari segi fisik tineliti, akan tetapi juga dari segi sosial melalui kegiatan-kegiatan dan pertemuan-pertemuan yang tineliti hadiri, sehingga dapat memahami cara pandang tineliti dalam menghadapi kemiskinan yang dialaminya. Peneliti melihat kondisi kemiskinan dari segi aset yang dimiliki oleh tineliti, kepemilikan tineliti terhadap lahan pertanian atau pekerjaan yang terkait dengan pertanian, dan penghasilan total yang dimiliki oleh tineliti yang merupakan unit keluarga. Peneliti melakukan pengamatan berperan serta, dengan
14 tinggal bersama tineliti dan mengamati bagaimana cara tineliti melakukan aktivitasnya dan juga pekerjaan, aset yang dimiliki oleh tineliti Penelusuran Dokumen Penelusuran dokumen dilakukan dengan mengumpulkan literatur yang terkait dengan masalah kemiskinan, agraria dan reforma agraria yang didapat melalui e-jurnal, buku, artikel dan skripsi. Selain itu literatur berasal dari data monografi desa untuk mendapatkan gambaran umum lokasi penelitian. Penelusuran dokumen bertujuan untuk membantu peneliti dalam memperoleh informasi yang nantinya akan membantu peneliti dalam memahami mengenai masalah penelitian ini. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data ditujukan untuk menjelaskan hasil dari penelitian. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga jalur analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Menurut Sitorus (1998), reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data pada penelitian ini diambil dari catatan harian penulis dan rekaman yang didapat dari hasil analisis wawancara mendalam dan pengamatan berperan-serta. Reduksi dilakukan dengan menulis ulang catatan harian dan rekaman waancara dengan mengelompokannya sesuai dengan topik wawancara penelitian. Hasil wawancara yang tidak sesuai dengan topik wawancara penelitian tidak peneliti masukkan.
15 Setelah ditulis ulang, penulis menyajikan data berupa tabel, grafik dan gambar, untuk memudahkan penulis dalam menarik kesimpulan dan meringkas hasil penelitian agar lebih mudah dipahami dan dibaca oleh orang lain. Kemudian, penulis menarik kesimpulan dari data yang telah penulis kumpulkan dengan memikirkan ulang kejadian dilapangan dan menghubungkan kejadian satu dengan yang lainnya, melakukan transfer ilmu dengan teman sekelas penulis dan mengikuti pelatihan metode penulisan agraria dan seminar yang terkait dengan agraria. 3.6 Bias Penelitian Selama melakukan penelitian, peneliti merasakan adanya bias penelitian. Posisi peneliti sebagai mahasiswa yang menanyakan tentang kemiskinan, hubungan dengan perkebunan, maupun mengenai status kepemilikan lahan pertanian menyebabkan masyarakat tidak jujur sepenuhnya kepada peneliti. Mempertanyakan mengenai kemiskinan merupakan hal yang tidak menyenangkan, karena menyangkut masalah internal dari warga dan sensitif. Warga tertutup dan curiga terhadap pertanyaan peneliti. Terkadang terdapat kesalahpahaman dari warga masyarakat yang mengira peneliti merupakan suruhan pemerintah yang ingin melihat siapa saja yang warga yang tidak berhak mendapatkan BLT akan tetapi mendapatkan BLT di daerah tersebut. Masyarakat juga sulit terbuka mengenai masalah yang mereka hadapi dengan perkebunan, karena mereka menyadari bahwa perkebunan merupakan tempat mereka untuk hidup. Pada awalnya beberapa pertanyaan yang dikemukakan peneliti terhadap warga dijawab dengan memutar-mutar
16 pembicaraan, ataupun jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan peneliti. Selain itu, masyarakat takut data penelitian ini jatuh ke tangan pihak perkebunan, yang dapat membahayakan status mereka di perkebunan di masa datang. Pertanyaan yang sulit untuk masyarakat utarakan jawabannya, salah satunya yaitu bagaimana masyarakat mendapatkan lahan pertanian mereka selain dari hasil pembagian warisan. Masyarakat sulit menjawab pertanyaan ini dikarenakan masyarakat menyembunyikan adanya pelebaran lahan ke daerah perkebunan atau TNGH, serta adanya praktek jual beli lahan pertanian yang merupakan HGU dari perkebunan ataupun TNGH. Bila TNGH dan perkebunan mengetahui adanya jual-beli dan pelebaran lahan ini, masyarakat akan mendapatkan sanksi, sehingga masyarakat sulit untuk mengeluarkan informasi sebenarnya terkait masalah ini kepada peneliti. Masyarakat mulai terbuka dan menceritakan berbagai hal pada peneliti setelah peneliti tinggal satu minggu bersama masyarakat. Tercipta kedekatan antara masyarakat dengan peneliti, menyebabkan masyarakat tidak sungkansungkan lagi kepada peneliti, dan menceritakan keadaan dirinya tanpa ditutuptutupi lagi. Selain itu, karena adanya proses mengenal satu sama lainnya, masyarakat yakin bahwa peneliti tidak akan memberikan hasil penelitian ini kepada pihak perkebunan dan TNGH.
BAB V KONSTRUKSI KEMISKINAN LOKAL
BAB V KONSTRUKSI KEMISKINAN LOKAL 5.1 Sejarah Penduduk Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar Sebagian besar penduduk Cianten merupakan masyarakat pendatang. Mereka datang dari desa-desa di sekitar perkebunan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung
METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program
Lebih terperinciBAB VI MASALAH AGRARIA
BAB VI MASALAH AGRARIA Perkebunan dan pegunungan selalu dibayangkan sebagai tempat yang sejuk dengan suasanan pedesaan yang kental dan terasa damai. Bagi orang kota suasana seperti itu merupakan tempat
Lebih terperinciMETODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian
METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena karakter
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 36 3.1 Metode Kajian Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
17 BAB III METODOLOGI Metode penelitian memuat informasi mengenai lokasi dan waktu penelitian, teknit penentuan responden dan informan, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tipe Kajian
METODE KAJIAN Tipe Kajian Tipe kajian dalam rancangan ini adalah Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain); penilaian dan perumusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di Kampung Sinar. Lebih tepatnya bertempat di hutan sekitar kampung pada saat pewarisan pengetahuan berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA, DUSUN, KAMPUNG DAN PERKEBUNAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA, DUSUN, KAMPUNG DAN PERKEBUNAN 4.1 Desa Purwabakti 4.1.1 Kondisi Geografis Desa Purwabakti Desa Purwabakti merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian 3.2 Penentuan Subyek Penelitian dan Sumber Data
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan pendekatan kualitatif. Bagi peneliti kualitatif, realitas sosial adalah wujud bentukan (konstruksi) para subyek penelitian
Lebih terperinciBAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian
BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari informasi faktual
Lebih terperinciLampiran 1 Tabel Rencana Penyelesaian Skripsi
Lampiran 1 Tabel Rencana Penyelesaian Skripsi No Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Proposal dan Kolokium 1. Penyusunan Draft Proposal, konsultasi, dan revisi 2. Observasi
Lebih terperinciLampiran 1. Denah Lokasi Penelitian
Lampiran 1. Denah Lokasi Penelitian 117 118 Tabel 2. Tabel Kebutuhan Data No Kebutuhan Data/ Informasi Sumber Data/Informasi Teknik Pengumpulan Data 1. Profil dan Sejarah lokasi a) Administrasi Geografis
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) yang dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan dalam memperoleh data, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian
34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang
Lebih terperinciGambar 3 Penetapan Responden menggunakan snowball sampling technique.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di desa-desa yang berbatasan langsung dengan Koridor Halimun Salak yang termasuk Kabupaten Sukabumi, yaitu Kampung Sukagalih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam upaya menggambarkan bagaimana kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di
51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana strategi studi kasus dipilih dan bersifat multi metode. Strategi studi kasus ini dianggap memadai dengan tiga dasar pertimbangan:
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian
METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam
Lebih terperinci31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih menggunakan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam dan alur sejarah
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dan cara menarik kesimpulan yang bertujuan memperbaiki. prosedur dan kriteria baku dalam penelitian ilmiah.
59 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu pembelajaran tentang metode ilmiah yang meliputi penetapan masalah penelitian, premis, hipotesis, tujuan, kegunaan, tinjauan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mempertimbangkan : 1) realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang bertempat di Jalan Sidomakmur 15, Mulyoagung, Dau, Kabupaten Malang, Jawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Pamotan Rembang yang beralamat di Jalan Lasem No. 17, Kecamatan Pamotan Rembang, Kabupaten Rembang, Propinsi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
28 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian
23 METODE KAJIAN Proses dan Metode Kajian Tahap Proses Kajian. Kegiatan Kajian dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap pertama, Praktek Lapangan I dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh pada tanggal 26 Desember
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITAN
26 BAB III METODE PENELITAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal, berikut ini akan dijelaskan metode apa saja yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meski belum ada SMP dan SMA tidak mematahkan semangat anak-anak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Nek Sawak terdapat satu sekolah dasar bernama SD N 11 Nek Sawak, meski belum ada SMP dan SMA tidak mematahkan semangat anak-anak yang ingin melanjutkan ke
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1. Tinggi : memiliki kartu ASKES, berobat di puskesmas atau mempuyai dokter pribadi. 2. Rendah : tidak memiliki ASKES, berobat di dukun. 14. Tingkat Kepemilikan aset adalah jumlah barang berharga yang
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
69 A. Bentuk dan Strategi BAB III. METODE PENELITIAN ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penggunaan studi kasus memiliki beberapa keuntungan, yaitu (Mulyana, 2012): pertama,
Lebih terperinciGambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk wilayah Baduy Dalam penelitian akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Batasan Analisis Batasan analisis dalam penelitian ini adalah: Pertama, Pokok persoalan yang diangkat adalah persoalan keterbatasan lahan, tingkat kerentanan produk tembakau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi yang berlokasi di Jalan Pramuka No 04 Kota Sukabumi. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Sukabumi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Peneliti mengambil lokasi penelitian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pinilih Kelurahan Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Lebih terperinciLampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No
LAMPIRAN 73 Lampiran 1. Tehnik Pengumpulan Data Tabel 10. Kebutuhan, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data Kebutuhan No Sumber Data/Informasi Data/Informasi Teknik Pengumpulan Data 1. Lingkup batas wilayah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di UPT. Puskesmas mranti Purworejo yang terletak di Jl. Mr. Wilopo No. 203 A kecamatan Mranti Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif.
33 BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan berupa (a) full enumeration survey, yaitu mewawancarai seluruh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Oleh karena itu tehnik pengumpulan data banyak menggunakan
Lebih terperinciRELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA
RELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA (Kasus pada Rumahtangga Petani Desa Cipeuteuy Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat) Oleh FEBRI SATIVIANI PUTRI CANTIKA
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
25 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (lampiran satu). Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi teknik penjelasan tentang jenis penelitian; jenis data, lokasi dan waktu penelitian; kerangka sampling, pemilihan responden dan informan; teknik pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan terkait dengan metode yang akan digunakan oleh peneliti untuk menjawab rumusan masalah yang ada dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di PT. Sarmiento Parakantja Timber (PT. SARPATIM), Kalimantan Tengah pada pertengahan bulan Maret sampai dengan April
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diharapkan adanya pemahaman terhadap perubahan struktur agraria, faktor-faktor
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Strategi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini diharapkan adanya pemahaman terhadap perubahan struktur agraria, faktor-faktor
Lebih terperinciBAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN
BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN 23 Gambaran penelitian yang dimuat dalam bab ini merupakan karakteristik dari sistem pertanian yang ada di Desa Cipeuteuy. Informasi mengenai pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek
BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperincieksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi
Lebih terperinciBAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN
BAB III METODE RISET DAN PENDAMPINGAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN UNTUK PENDAMPINGAN Dalam melakukan penelitian ini, peneliti ini menggunakan metode riset aksi. Bahwa peneliti ikut terlibat aktif
Lebih terperinciRINGKASAN. sistem kekerabatan dan segala aspek yang berkenaan dengan relasi gender dalam. pemilikan dan penguasaan sumberdaya agraria.
RINGKASAN FEBRI SASTIVIANI PUTRI CANTIKA. RELASI GENDER DALAM PEMILIKAN DAN PENGUASAAN SUMBERDAYA AGRARIA. Kasus pada Rumahtangga Petani Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif dan pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian maka, lokasi atau tempat penelitian harus di utarakan demi menjaga keabsahan data. Yang menjadi lokasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri A Kota Bandung yang beralamat di jalan Pajajaran No. 50 Kota Bandung. Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
berguna untuk pengembangan dirinya kearah hidup yang lebih positif khususnya dalam hal merealisasikan nilai nilai yang ada dalam hidupnya. BAB III METODE PENELITIAN a.a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
76 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian dengan menggambarkan peristiwa atau kejadian yang terjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mempergunakan paradigma budaya, maka rancangan penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4) menyatakan
Lebih terperincisekolah secara keseluruhan selama satu tahun.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah SMA Kolese De Britto. SMA Kolese De Britto adalah sekolah yang menurut laporan harian kedaulatan rakyat 20 januari 2014 mendapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
! III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kenagarian IV Koto Palembayan, Sumatera Barat. Kenagarian ini termasuk ke dalam tipe ke-2 yaitu satu nagari yang terpecah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa ucapan, tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari orangorang
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar
1 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar Harapan di Kampung Garung Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian bersifat deskriptif, yaitu untuk memperoleh deskripsi mengenai Peranan komunikasi antar pribadi antara pengajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti harus dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dan mungkin dilaksanakan (feasible) guna mencapai tujuan penelitiannya. Karena itu, seorang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dusun Beji Desa Sumberagung Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Penentuan lokasi penelitian didasarkan karena kelompok pembudidaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).
tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan 5.1.1 Karakteristik Responden Rumah tangga petani mempunyai heterogenitas dalam status sosial ekonomi mereka, terlebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian di dalam kajian budaya selalu mengikuti polapola sebagaimana dilakukan dalam ilmu-ilmu humaniora pada umumnya. Secara garis besar,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.
Lebih terperinciBAB IX KESIMPULAN. bagaimana laki-laki dan perempuan diperlakukan dalam keluarga. Sistem nilai
163 BAB IX KESIMPULAN 9.1. Kesimpulan Status laki-laki dan perempuan dalam keluarga berkaitan dengan bagaimana laki-laki dan perempuan diperlakukan dalam keluarga. Sistem nilai mengenai status anak laki-laki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data
Lebih terperinciBAB V STRUKTUR AGRARIA DAN STATUS PENGUASAAN LAHAN
BAB V STRUKTUR AGRARIA DAN STATUS PENGUASAAN LAHAN 29 Bab perubahan struktur agraria ini berisi tentang penjelasan mengenai rezim pengelolaan TNGHS, sistem zonasi hutan konservasi TNGHS, serta kaitan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang. mengalami perkembangan. gempa pada tahun 2006.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Workshop Mandiri Craft yang beralamat di Jalan Parangtritis Km 6,5 Cabean, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pertimbangan dari
Lebih terperinciMETODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian
METODOLOGI KAJIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kajian 3. 1.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara (lihat lampiran 1). Komunitas
Lebih terperinciKEMISKINAN DAN REFORMA AKSES AGRARIA DI DESA PERKEBUNAN VIDYA HARTINI SIMARMATA I
KEMISKINAN DAN REFORMA AKSES AGRARIA DI DESA PERKEBUNAN (Kasus: Kampung Padajaya dan Kampung Padajembar, Dusun Cigarehong, Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor) VIDYA HARTINI SIMARMATA
Lebih terperinci