BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO"

Transkripsi

1 BAB IV GAMBARAN UMUM PT. INDOCEMENT DAN DESA NAMBO 4.1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup Sejarah Perusahaan dan Peristiwa Penting 9 PT. Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. PT. Indocement didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17.1 juta ton semen per tahun. PT. Indocement saat ini mengoperasikan dua belas pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sejak tahun 2005, PT. Indocement telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). PT. Indocement juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, PT. Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-produk PT. Indocement tersebut dipasarkan dengan merek dagang Tiga Roda. Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di lima puluh negara, menjadi pemegang saham mayoritas PT. Indocement. Sejak itu, PT. Indocement bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan HeidelbergCement Group, PT. Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan agregat. Sejak tahun 2006 hingga saat ini, PT. Indocement telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat. Pada tahun 2007, PT. Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang sebesar ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan PT. 9 Sumber: CSR Department File, 2009, setelah ditulis kembali oleh peneliti.

2 25 Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, PT. Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak (Jatropha Curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. PT. Indocement juga berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumah tangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga menghasilkan kompos. Saham PT. Indocement tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp miliar pada akhir tahun Per tanggal 31 Desember 2008, jumlah karyawan PT. Indocement adalah orang. PT. Indocement telah mengalami beberapa tahap perubahan dari tahun ke tahun. Tahun-tahun penting perubahan PT. Indocement adalah sebagai berikut: 1. Tahun 1985, PT. Indocement didirikan melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen; 2. Tahun 1989, PT. Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia; 3. Tahun 1991, PT. Indocement mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 1.3 juta ton semen per tahun; penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya; dan memulai usaha Beton Siap-Pakai; 4. Tahun 1996, Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 1.3 juta ton semen per tahun; 5. Tahun 1999, Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 2.6 juta ton semen per tahun; 6. Tahun 2000, pengambilalihan PT. Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2.6 juta ton semen per tahun;

3 26 7. Tahun 2001, HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd; 8. Tahun 2003, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT. Indocement kepada HC PT. Indocement GmbH; 9. Tahun 2005, meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia; penggabungan usaha antara HC PT. Indocement GmbH dengan HeidelbergCement South-East Asia GmbH, di mana yang disebutkan terakhir menjadi pemegang saham langsung PT. Indocement; 10. Tahun 2006, melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master Facilities Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000; HeidelbergCement South-East Asia GmbH melakukan penggabungan usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai persen kepemilikan saham di PT. Indocement; 11. Tahun 2007, modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah kapasitas produksi terpasang sebesar ton semen per tahun; membeli 51 persen saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat; 12. Tanggal 4 Maret 2008, PT. Indocement menerima penghargaan dari Forum Wartawan Harian Bogor; 13. Tanggal 16 Maret 2008, PT. Indocement menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction/CER) untuk pertama kalinya dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih untuk proyek penggunaan bahan bakar alternatif; 14. Bulan Juni 2008, PT. Indocement menerima pembayaran pertama atas penjualan CER ke Prototype Carbon Fund-Perusahaan Afiliasi dari World Bank; 15. Tanggal 12 Juni 2008, PT. Indocement menerima IMAC Award (Indonesia s Most Admired Companies) Award untuk ketiga kalinya, sebagai The Best Performance Company Image untuk kategori industri semen di Indonesia dari Frontier Consulting Group dan majalah Business Week;

4 Tanggal 31 Juli 2008, PT. Indocement menerima Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk periode , dengan meraih peringkat Hijau untuk Pabrik Citeureup dan Biru untuk Pabrik Cirebon; 17. Tanggal 4 Agustus 2008, PT. Indocement menerima penghargaan sebagai Seven Best Managed Companies in Indonesia 2008, dari majalah Finance Asia, Hongkong; 18. Tanggal 6 Agustus 2008, Semen Tiga Roda meraih Top Brand Award 2008 dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing; 19. Tanggal 11 September 2008, PT. Indocement menerima The Value of Creator Award untuk kedua kalinya, dari majalah SWA dan Stern Steward & Co. Management Consultant; 20. Tanggal 5 November 2008, PT. Indocement menerima penghargaan sebagai 5 Terbaik dalam Pelaporan Keuangan Indonesia 2008 untuk kategori industri manufaktur, yang diberikan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bekerjasama dengan Bapepam-LK dan lembaga lainnya; 21. Tanggal November 2008, Dua Gugus Kendali Mutu ( GKM ) PT. Indocement berhasil meraih medali emas (dengan nilai tertinggi) dan medali Prime Gold (medali peringkat tertinggi yang baru pertama kali diberikan kepada GKM di Indonesia) dalam Konvensi Mutu Indonesia 2008; 22. Tanggal 19 November 2008, PT. Indocement untuk pertama kalinya menyelenggarakan PT. Indocement Awards, suatu kompetisi penganugerahan berskala nasional; 23. Tanggal 26 November 2008, PT. Indocement menerima Anugerah Business Review dari majalah Business Review; 24. Tanggal 28 November 2008, Dalam rangka restrukturisasi internal, HeidelbergCement AG (Jerman)-pemegang saham utama PT. Indocement - mengalihkan seluruh sahamnya di PT. Indocement kepada Birchwood Omnia Limited (Inggris), yang dimiliki 100 persen oleh HeidelbergCement Group;

5 Tanggal 23 Februari 2009, PT. Indocement berhasil meraih tiga penghargaan pada Indonesia CSR Awards 2008 yaitu: Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik Pertama untuk sektor industri dan manufaktur dalam kategori bidang sosial dan lingkungan; dan 26. Tanggal 15 Oktober 2009, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk meraih peringkat Emas dari hasil penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) kurun waktu yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). PT. Indocement dengan pabrik yang berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat menjadi satu-satunya yang berperingkat Emas dari 627 perusahaan yang dinilai PROPER oleh KLH Visi, Misi, dan Moto PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 10 Aktivitas PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk selalu dilakukan dengan landasan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Visi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah menjadikan perusahaan sebagai pemimpin pasar semen dalam negeri yang berkualitas. Sementara itu, misinya adalah kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, bahan bangunan dan jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki motto perusahaan yang dapat dilihat selalu tertera di setiap sudut lokasi perusahaan. Moto PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tersebut adalah turut membangun kehidupan bermutu (better shelter for a better life). Visi, misi, dan moto perusahaan tersebut selalu dijadikan pijakan bagi setiap karyawan perusahaan dari berbagai tingkatan dalam menjalankan aktivitas perusahaan ini Corporate Social Responsibility Department (CSR Department) Peraturan pemerintah mengenai Undang-Undang PT. Indocement Terbatas (UU PT) Pasal 74 ayat 1 Tahun 2007 yang merupakan perubahan atas UU tentang 10 Loc.cit.

6 29 PT. Indocement Terbatas No.1 Tahun 1995 menyebutkan bahwa setiap PT. Indocement yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan aturan yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya. Berdasarkan peraturan tersebut, maka kewajiban PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai salah satu produsen terbesar di Indonesia juga wajib melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki suatu bagian dari organisasi perusahaan yang dikhususkan untuk menangani segala kegiatan yang terkait dengan kewajibannya sebagai perusahaan ekstraktif tersebut. Bagian yang khusus menangani kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Corporate Social Responsibility Department (CSR Department). CSR Department berada di bawah divisi Corporate Human Resources Development yang merupakan bagian dari perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan meningkatkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat yang berada di lingkungan sekitar perusahaan. Misi CSR PT. Indocement adalah menjalankan seluruh kegiatan usaha dengan tetap memperhatikan kesejahteraan komunitas (wholesome community) dan dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (environment friendly) dengan tetap memperhatikan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan (sustainable development). Visi CSR PT. Indocement adalah membangun kepentingan perusahaan untuk kepentingan bersama perusahaan dan komunitas, khususnya komunitas lokal di mana perusahaan beroperasi, sehingga tercipta hubungan yang harmonis. Ranah kerja CSR Department berdasarkan visi dan misi tersebut adalah sebagai departemen yang menghubungkan antara perusahaan dengan masyarakat dilandasi dengan dasar pengembangan masyarakat dengan salah satu kewajiban yang harus dilakukan adalah memberi pendidikan kepada warga masyarakat sekitar mengenai hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Selain itu, CSR Department memiliki tugas utama yakni menjalankan proyek CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan. CSR Department selalu melaksanakan proyek-proyek CSR dengan landasan konsep triple bottom line,

7 30 yakni konsep yang menggambarkan kewajiban perusahaan yang harus bertanggung jawab terhadap keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pelaksanaan gagasan-gagasan tanggung jawab sosial perusahaan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bertujuan untuk memberikan mata pencaharian, perhatian dan perlindungan yang layak bagi masyarakat dan lingkungannya untuk memastikan keberlangsungan pertumbuhan serta kesejahteraan bagi generasi berikutnya (CSR Department file, 2009). Pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan ini juga terinspirasi oleh tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals) yang dicetuskan oleh PBB pada tahun 2000, selain didasarkan pada konsep triple bottom line. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk juga memiliki kerangka lima aspek pembangunan berkelanjutan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan program CSR oleh perusahaan ini. Kerangka lima aspek tersebut terdiri dari bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial-budaya-agama, dan keamanan. Skema dari struktur organisasi CSR Department yang berada di unit Citereup dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur Organisasi Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Unit Citeureup Tahun 2009 CSR Organization Chart Citeureup Unit CSR Department Head CD Section Head SDP Section Head CD Officer SDP Officer Jr. CD Officer Jr. Data Analyist CD Coordinators Project Leader Sumber: Intranet Departemen CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

8 31 CSR Department Head bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh program CD dan SDP di tiap section. SDP Section terdiri dari SDP officer (berperan dalam pelaksanaan proyek yang berkelanjutan, seperti bengkel dan peternakan) dan Jr. Data Analist (berperan dalam pengumpulan dan analisis data SDP). Comdev Section terdiri dari CD Officer (berperan dalam pelaksanaan program lima aspek, yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan keamanan), Jr. CD Officer (berperan dalam pengumpulan dan analisis data), dan CD Coordinator (berperan dalam pengawasan pelaksanaan program di desa setiap harinya). Informasi dalam CSR Department File tahun 2009 yang berjudul Sekilas PT. Indocement, menjelaskan bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berhasil mencapai suatu terobosan baru dalam dunia usaha pada tahun 2007, yakni ketika perusahaan ini berhasil menyelaraskan kepentingan konservasi lingkungan dengan sumber bahan bakar alternatif dan pembangunan komunitas. Aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terpusat pada empat proyek yang berbeda, antara lain bertujuan untuk memberikan peluang kerja pada wilayah dengan kesempatan kerja yang langka, menawarkan pendapatan bagi orang yang tidak memiliki penghasilan, mengubah pola pikir masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi di dalam dan sekitar desa mereka, dan membuka peluang untuk menggalang keterlibatan dan pengembangan masyarakat pada kegiatan yang memiliki nilai ekonomis dan memberi manfaat sosial yang berkelanjutan dalam jangka panjang Desa Binaan PT. Indocement 11 PT. Indocement memiliki dua belas desa binaan dalam pelaksanaan CSRnya yaitu Desa Gunung Putri, Citeureup, Puspanegara, Lulut, Leuwi Karet, Nambo, Bantarjati, Tarikolot, Gunung Sari, Pasir Mukti, Tajur, dan Hambalang. Penentuan dua belas desa binaan ini didasarkan pada kedekatan geografis letak PT. Indocement dengan desa, asas manfaat (PT. Indocement menggunakan potensi desa sebagai bahan baku operasional perusahaan), dan desa yang dilewati 11 Loc.cit.

9 32 jalur conveyor. Semua desa binaan PT. Indocement ini mendapatkan programprogram yang disesuaikan dengan potensi desanya. Dalam pelaksanaan programprogram CSR-nya, PT. Indocement memperhatikan potensi desa terkait, seperti jumlah penduduk terkait dengan jumlah pengangguran/angkatan kerja yang ada dan luas wilayahnya. Luas wilayah dan populasi dua belas desa binaan PT. Indocement dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Wilayah dan Populasi Dua Belas Desa Binaan PT. Indocement Tahun 2009 No Desa Luas wilayah (hektar) Populasi (jiwa) 1 Citeureup Tarikolot Tajur Hambalang Puspanegara Gunung Sari 374, Pasir Mukti Bantar Jati 1.198, Nambo 1.014, Lulut 1.396, Leuwikaret Gunung Putri Total , Sumber: CD Profile for media 2009 Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan serta jumlah total penduduk yang bekerja di desa binaan PT. Indocement dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Binaan PT. Indocement Menurut Jenis Kelamin dan Jumlah Orang Yang Bekerja Tahun 2009 No Desa Binaan Jumlah lakilaki Jumlah Jumlah orang perempuan yang bekerja 1 Bantarjati Citeureup Gunung Putri Gunungsari Hambalang Leuwikaret Lulut Nambo Pasir Mukti Puspanegara Tajur Tarikolot Total Sumber Data : SSCD File 2009

10 Desa Nambo Kondisi Geografis 12 Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT. Indocement di Wilayah Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, memiliki luas: 1.014,35 hektar, yang terbagi menjadi dua Dusun, delapan Rukun Wilayah (RW) dan delapan belas Rukun Tetangga (RT) yang berbatasan dengan: 1. Sebelah utara : Desa Tanjung Udik (Kecamatan Gunungputri) 2. Sebelah timur : Desa Kembangkuning 3. Sebelah selatan : Desa Lulut (Kecamatan Klapanunggal) 4. Sebelah barat : Desa Bantarjati Jarak kantor desa ke pusat pemerintahan cukup dekat, karena letak kantor Desa Nambo yang dekat dengan jalan besar, seperti yang terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jarak Kantor Desa ke Pusat Pemerintahan Jarak Kantor ke Km Ibu Kota Kecamatan 6 Ibu Kota Kabupaten 16 Ibu Kota Provinsi 182 Ibu Kota Negara 54 Sumber: Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009 Pemanfaatan lahan di Desa Nambo sebagian besar digunakan untuk ladang, perumahan, dan sawah, seperti terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pemanfaatan Lahan di Desa Nambo Tahun 2009 No. Kegunaan dan Pemanfaatan Tanah Luas (hektar) 1 Perumahan Sawah Ladang/huma 700 Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun Kondisi Demografis Jumlah penduduk Desa Nambo tahun 2009 tercatat sebanyak orang (Lampiran 1). Jumlah penduduk Desa Nambo yang telah berpendidikan tinggi hanya sedikit, yaitu 3 orang lulusan perguruan tinggi, 62 orang lulusan SMA, 123 orang lulusan SLTP, dan 162 orang lulusan SD (Lampiran 2). Pada umumnya, 12 Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009

11 34 mata pencaharian masyarakat Desa Nambo bergerak dalam usaha industri kecil sebanyak lima unit dan usaha pertanian/peternakan/perikanan 552 unit. Berikut data demografi ekonomi Desa Nambo 2009 (Lampiran 3). Jumlah pengangguran di Desa Nambo cukup banyak. Hal ini tidak terlepas dari minimnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada di Desa Nambo. Berikut adalah data jumlah penduduk usia produktif dan orang bekerja Desa Nambo pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah penduduk usia produktif, orang bekerja, dan jumlah pengangguran di Desa Nambo tahun 2009 No RW Jumlah Usia Produktif Jumlah Orang Jumlah (18-50 tahun) Bekerja Pengangguran (orang) Jumlah Sumber : Data Demografi Desa Nambo Tahun 2009 Tingkat kesehatan yang terdapat di Desa Nambo cukup tinggi. Hal ini terlihat dari tidak adanya balita yang mengalami gizi buruk dari total jumlah balita 1053 orang (Lampiran 4). Fasilitas sosial, budaya, dan agama serta fasilitas olahraga di Desa Nambo dapat dikatakan cukup banyak, seperti jumlah masjid sebanyak 19 buah, jumlah lapangan voli sebanyak 4 buah, dan jumlah LINMAS sebanyak 34 orang (Lampiran 5) Ikhtisar PT. Indocement merupakan sebuah perusahaan semen besar yang mempunyai konsep triple bottom line (ekonomi, sosial, dan lingkungan) dan konsep lima aspek (ekonomi, pendidikan, keamanan, kesehatan, dan sosial, budaya, serta agama) yang sangat baik. Hal ini didasarkan oleh keberhasilan yang diraih oleh perusahaan ini tidak hanya dalam hal memperoleh keuntungan/produktivitas yang tinggi, tetapi juga meraih berbagai penghargaan

12 35 yang terkait dengan kepedulian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu penghargaan yang terbaru adalah PT. Indocement meraih Penghargaan Emas dalam PROPER (Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) dari Kementrian Lingkungan Hidup tanggal 15 Oktober Program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan oleh PT. Indocement di seluruh Desa binaan mereka yang berjumlah dua belas desa binaan. Pelaksanaan CSR PT. Indocement dilaksanakan oleh departemen khusus, yaitu Departemen CSR. Desa Nambo merupakan salah satu desa binaan PT. Indocement yang memiliki jumlah penduduk sebanyak orang. Namun, dari jumlah total penduduk tersebut, terdapat orang yang masih menganggur. Masalah pengangguran ini terkait tingkat pendidikan yang masih rendah di Desa Nambo. Menurut data kependudukan Desa Nambo tahun 2009, tercatat hanya 3 orang lulusan Universitas, 62 orang lulusan SLTA, 123 lulusan SLTP, dan 162 orang lulusan SD.

13 BAB V JENIS PROGRAM CSR PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement didasarkan atas hasil survey kebutuhan masyarakat di lapang, socio demography mapping analize and review yaitu dengan pemetaan dan survey langsung ke tempat pelaksanaan CSR, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sudah dianggarkan tiap tahunnya. Program-program CSR PT. Indocement yang selama ini dijalankan di dua belas desa binaan mengacu pada kegiatan lima aspek (The Five Pillars) dan sustainable development project. 13 Menurut Pak SUH, konsep lima aspek (pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, agama, dan keamanan) telah dilaksanakan PT. Indocement sejak tahun 2001 di bawah divisi security. Kegiatan yang dilaksanakan dalam lima aspek ini masih sebatas charity. Akhirnya, pada akhir tahun 2008 kegiatan CSR PT. Indocement ditambah dengan Sustainable Development Project yang lebih mengutamakan keberlanjutan proyek CSR. Program CD lima aspek ini dilaksanakan secara merata di dua belas desa binaan. Setiap aspeknya memiliki penanggung jawab dari masing-masing staf Departemen CSR yang akan saling berkoordinasi dengan CD Section Head, yaitu Ibu LID. Masing-masing program di tiap aspek saling berkaitan, misalnya program pelatihan peternak ayam petelur yang awalnya termasuk aspek pendidikan. Namun, setelah program peternak ayam petelur ini disertai dengan program UMKM dan bekerja sama dengan Bank Mandiri, maka program ini beralih kepada aspek ekonomi. Program SDP ini tidak dilaksanakan secara merata di dua belas desa binaan terkait kebutuhan masyarakat dan potensi desa tempat pelaksanaan program. Masing-masing dari program ini juga memiliki penanggung jawab dari staf Departemen CSR yang akan saling berkoordinasi dengan SDP Section Head, yaitu Pak AYB. Program SDP ini juga berkaitan dengan CD lima aspek, seperti Program Peternak Ayam Petelur pada aspek pendidikan dan ekonomi 14. WIB. 13 CSR Department File, Hasil wawancara dengan Pak SHT pada tanggal 10 Desember 2009, pukul

14 Community Development (CD) Program Lima Aspek Community Development (CD) program terdiri dari konsep lima aspek yang saling berkaitan programnya, yaitu pendidikan, kesehatan, keamanan, sosial, budaya, agama, dan ekonomi. Program CSR konsep lima aspek ini telah dijalankan secara merata dan seragam oleh PT. Indocement di dua belas desa binaan Pendidikan Semua program pendidikan PT. Indocement ditujukan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di desa-desa binaan sekitar wilayah operasi PT. Indocement. Program-program tersebut meliputi pembangunan dan renovasi gedung-gedung sekolah (SD, SMP, dan SMA) yang berupa yayasan PT. Indocement dan berjumlah masing-masing satu sekolah di tiap desa binaan dan beasiswa Yasmen dengan rincian dua belas orang anak berprestasi dari tiap angkatan pada tingkat SLTA. Di samping itu, PT. Indocement melalui Yayasan PT. Indocement juga menyelenggarakan pendidikan formal dengan memilki dan mengelola dua buah SLTP dan satu buah SMA di Bogor, satu Kelompok Bermain (Play Group), satu Taman Kanak-kanak, satu SLTP dan satu SMA di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. PT. Indocement juga memberikan pembagian dana anak asuh (SD dan SLTP/MTs, SMU kelas 1, 2, 3) sebanyak tiga puluh orang, pelatihan lele yang diikuti oleh delapan belas orang dari dua belas desa binaan, pelatihan OMETRIC (otomotif, mesin, dan elektrik) yang diikuti oleh empat orang pada tahun 2009, dan pelatihan peternak ayam petelur yang diikuti oleh 22 orang dari dua belas desa binaan. PT. Indocement juga memberikan bantuan seragam sekolah, seperti seragam, tas, sepatu, buku, pensil, pulpen, dan tempat pensil kepada 240 anak di dua belas desa binaan Ekonomi PT. Indocement mencoba memberdayakan masyarakat sekitar operasi PT. Indocement dengan membangun usaha kecil dan menengah, yang disesuaikan dengan potensi yang ada di desa-desa binaan tersebut. Usaha-usaha pemberdayaan itu mencakup serangkaian pelatihan, bimbingan dan arahan tentang bagaimana

15 38 mengembangkan bisnis mereka itu serta bantuan modal usaha, sehingga banyak diantara mereka telah menjadi unggulan di bidangnya masing-masing, seperti peternakan ayam. Program peternakan ayam merupakan salah satu program yang mendapatkan bantuan modal bergulir dari PT. Indocement. Peternak yang telah mendapatkan modal bergulir ini berjumlah enam orang dari Desa Nambo, yaitu Bapak SAN, GUM, SAL, SUL, AMN, dan Pak ROH, di mana masing-masing orang mendapatkan seratus ekor ayam Arab senilai Rp ,00 dan seluruhnya berhasil mengembalikan pinjaman. Jika pengajuan pinjaman modal melebihi lima juta rupiah, maka PT. Indocement akan memfasilitasi pinjaman dengan Bank Mandiri Kesehatan PT. Indocement bekerja sama dengan Puskesmas milik pemerintah, mengelola Puskesmas keliling guna memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar wilayah operasi PT. Indocement. Puskesmas keliling ini beroperasi minimal satu kali dalam satu bulan di tiap desa binaan. PT. Indocement juga membangun fasilitas-fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu yang didirikan masing-masing satu buah di tiap desa binaan. Selain itu, PT. Indocement juga melakukan operasi katarak sejumlah lima belas orang dari dua belas desa binaan dan operasi khitanan sejumlah tiga puluh orang dari dua belas desa binaan secara gratis, bekerja sama dengan dokter dari dinas kesehatan Sosial, Budaya, Agama, Olahraga PT. Indocement membangun berbagai infrastruktur, seperti betonisasi jalan lingkungan yang dilakukan di tiap desa binaan dan masjid sejumlah satu buah di desa-desa binaan sekitar operasi PT. Indocement. PT. Indocement juga memberikan pembinaan kepada generasi muda melalui pemberian bantuan dana untuk kegiatan olah raga sejumlah dua juta rupiah untuk tiap desa binaan, pembinaan sepak bola untuk mengikuti kompetisi, dan memelihara budaya lokal, seperti tarian Degung dan Reog. Selain itu, PT. Indocement juga memberikan bantuan dana untuk pelaksanaan kegiatan Isra Mi raj di tiap desa binaan.

16 Keamanan PT. Indocement menggalang kerja sama dengan masyarakat untuk memelihara suasana aman melalui pembinaan LINMAS. Hal itu dilaksanakan dengan memberikan pelatihan-pelatihan keamanan kepada masyarakat atau petugas LINMAS dengan perwakilan dua orang dari tiap RT di dua belas desa binaan, memberikan seragam kepada petugas LINMAS, menyediakan fasilitasfasilitas pendukung dan peralatan, seperti pos keamanan lingkungan dan seragam petugas keamanan lokal. Selain itu, PT. Indocement juga melakukan rapat koordinasi minimal tiga bulan sekali untuk membahas keamanan di tiap desa binaan Sustainable Development Project (SDP) Sustainable Development Project (SDP) merupakan program CSR PT. Indocement yang terkait dengan proyek besar dan berkelanjutan. Berbeda dengan program CD lima aspek, SDP ini tidak dilaksanakan secara merata di dua belas desa binaan PT. Indocement. Hal ini didasarkan atas analisis kebutuhan masyarakat dan potensi desa tempat program akan dilaksanakan Proyek Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas Linn Project) PT. Indocement dalam proyek ini melakukan konservasi lahan bekas penambangan batu kapur yang berlokasi di Citeureup, Cirebon, dan Tarjun, menjadi perkebunan seluas 30 hektar yang ditanami dengan lebih dari pohon jarak yang kaya akan kandungan minyak. Proyek ini dilakukan dengan bermitra dengan Institut Pertanian Bogor. Selama tahun 2008, Indocement menanam lebih dari bibit di tiga lokasi pabriknya, memperluas total lahan perkebunan pohon jarak yang ditanami sehingga menjadi lebih dari 170 hektar pada akhir tahun Proyek ini telah memadukan usaha konservasi lingkungan dengan program pembangunan masyarakat. Perkebunan tersebut telah merehabilitasi sebagian dari areal bekas penambangan perusahaan. Hasil panennya diharapkan mengurangi biaya bahan bakar, karena biji-biji jarak itu dipakai sebagai bahan bakar alternatif dalam proses pembakaran.

17 Proyek Pengolahan Sampah (Waste-to-Energy Project) Proyek ini membantu kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan sampah skala rumah tangga yang dikelola dan diolah menghasilkan biomasa dan kompos yang dilaksanakan di Desa Puspanegara, Citeureup. Biomassa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif bagi perusahaan dan kompos digunakan sebagai pupuk organik untuk kebun jarak pagar. Proyek pengolahan sampah menjadi energi ini bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Unit Pelayanan Kebersihan Kecamatan. Hasil dari program ini masyarakat sekitar terbantu kebersihan lingkungannya, pemberdayaan masyarakat, hasil biomassa dan kompos mempunyai nilai ekonomis yang sekarang dijual di PT. Indocement. Pengelolaan sampah rumah tangga ini diselenggarakan bersama Kepala Desa dan masyarakat sekitar pabrik untuk mengetahui manfaat pengolahan sampah tersebut. Mereka tidak hanya memperoleh lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomis dengan mengumpulkan dan mengolah sampah rumah tangga mereka secara benar. Pengolahan ini menghasilkan biomassa digunakan sebagai bahan bakar alternatif, sedangkan kompos digunakan sebagai pupuk organik. Semua hasil pengolahan sampah mempumyai nilai ekonomis. Manfaat lebih besar yang terkait dengan proyek pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat atas inisiatif dan yang lebih penting lagi, kesadaran yang lebih tinggi akan nilai suatu lingkungan yang bersih dan sehat di sekeliling tempat tinggal mereka. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang mengikuti program ini, dengan rincian Unit Pelayanan Kebersihan (UPK) Puspanegara melayani 22 RT tersebar di Karang Asem Barat, Puspanegara, Citeureup dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1672 KK. UPK mampu menyerap tenaga kerja enam belas orang berasal dari Citeureup, Puspanegara. PT Indocement Tunggal Prakarsa telah memiliki dua fasilitas pengumpulan dan pengolahan sampah rumah tangga yang didirikan di Citeureup dan Cirebon hingga saat ini. Setiap hari, kedua fasilitas tersebut memproduksi hingga 1.7 ton sampah yang dikonversi sebagai biomassa dan kompos. Meskipun jumlah bahan bakar yang berasal dari biomassa tak berarti bila dibandingkan dengan energi total yang dibutuhkan perusahaan, namun ada manfaat lebih besar

18 41 yang terkait dengan proyek pengolahan limbah ini yaitu respon positif masyarakat atas inisiatif dan yang lebih penting lagi, kesadaran yang lebih tinggi akan nilai suatu lingkungan yang bersih dan sehat di sekeliling tempat tinggal mereka Ulat Sutera Proyek Penelitian dan Produksi Kokon Ulat Sutera dari pakan daun jarak berkerjasama dengan Environmental Biology Network, IPB. Tujuan proyek pengembangan masyarakat ini yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, dengan antara lain mengembangkan budidaya ulat sutra yang dapat menghasilkan kokon sebagai bahan baku pembuatan kain tenun. Proyek ini salah satunya bertujuan untuk memanfaatkan kembali daun jarak yang telah ditanam untuk dijadikan pakan ulat sutera. Beberapa bulan yang lalu, proyek ini menemui kegagalan karena ternyata ulat sutera yang diberi makan dari daun jarak mati, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait pakan ulat sutera ini Biogas PT. Indocement saat ini telah membantu masyarakat dua belas desa binaaan berupa pemanfaatan energi yang dihasilkan dari kotoran sapi yang diubah menjadi biogas. Dengan syarat masyarakat mempunyai ternak sapi minimal tiga ekor. Proyek ini bertujuan membantu masyarakat yang terkena dampak dari harga BBM naik yang mengakibatkan daya beli masyarakat berkurang. Semua proyek ini bertujuan untuk pengembangan, peningkatan kualitas hidup, dan kemandirian masyarakat di dua belas desa binaan. Tujuan program ini antara lain: 1. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam pola hidup sehat, karena jika kotoran sapi tidak dikumpulkan, maka berpotensi menyebabkan penyakit; 2. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam isu pemanasan global, karena kotoran sapi juga menyebarkan gas CH 4, yang merupakan salah satu gas rumah kaca dan mempunyai GWP (Global Warming Potential) 21 kali gas CO 2. Dengan demikian memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan; 3. Menghemat pemakaian bahan bakar minyak tanah; dan 4. Memberikan keuntungan ekonomis kepada masyarakat.

19 42 Biogas sudah terpasang sembilan unit di Desa Bantarjati, Nambo, Tajur, Pasirmukti, Hambalang, Ginung Sari, Leuwikaret masing-masing satu unit dan Desa Lulut dua unit Bengkel Terpadu Proyek Bengkel Terpadu merupakan satu unit usaha terpadu dan sekaligus sebagai pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi masyarakat, khususnya pemuda di sekitar lingkungan Pabrik Citeureup. Proyek ini dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat yang diharapkan mampu menciptakan unit usaha baru di lingkungan tersebut. Jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak sembilan orang terdiri dari kepala bengkel, administrasi, montir, dan satpam yang berasal dari Desa Lulut, Bantarjati dan Hambalang Peternakan Salah satu program pembangunan berkelanjutan dari PT. Indocement Pabrik Citeureup adalah Peternakan Domba (Pembibitan Domba dan Inkubator Peternak) yang berlokasi di Desa Hambalang Kecamatan Citeureup, Bogor, yang saat ini sudah mulai beroperasi. PT. Indocement Pabrik Citeureup dalam program ini bekerjasama dengan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB). Peternakan diisi oleh domba yang didatangkan dari Garut, Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 2009 lalu, sebanyak seratus ekor indukan dan sepuluh ekor pejantan. Proses selanjutnya, dimulai dengan kegiatan penggemukan dan pengawinan domba, dan dari beberapa induk sudah melahirkan tujuh anak domba. Jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak tiga orang peternak dan satu orang Koordinator Peternak, dibantu oleh dua orang tenaga ahli dari Fakultas Peternakan IPB Mendukung usaha mikro untuk menghasilkan produk kelas dunia PT. Indocement bekerja sama dengan produsen bola sepak terkemuka yang secara rutin mengekspor bola untuk kompetisi internasional seperti Piala Dunia, dan menghimpun kelompok masyarakat usia kerja yang sebelumnya menganggur, untuk menjadi penjahit bola sepak, sementara produsen bola memberikan pelatihan dan pesanan untuk menjahit bola kulit buatan tangan.

20 Ikhtisar PT. Indocement dalam menjalankan program CSR di dua belas desa binaan mempunyai dua jenis program, yaitu CD program lima aspek (pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan keamanan) sejak tahun 1985 yang dilaksanakan secara merata di dua belas desa binaan dan SDP (Sustainable Development Project) yang dilaksanakan sesuai dengan potensi desa sejak tahun Program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement didasarkan atas hasil survey kebutuhan masyarakat di lapang, socio demography mapping analize and review, dan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang sudah dianggarkan tiap tahunnya. Program CD lima aspek dan SDP masing-masing memiliki penanggung jawab program. Hal ini dikarenakan program ini dapat saling berkaitan, seperti program peternak ayam petelur yang awalnya merupakan program SDP (pemberdayaan ekonomi), berkembang menjadi program CD aspek pendidikan yaitu setelah adanya pelatihan dan aspek ekonomi yaitu setelah adanya program UMKM.

21 BAB VI DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CSR PT. INDOCEMENT TERHADAP MASYARAKAT DESA NAMBO Masyarakat Desa Nambo sebagai desa binaan PT. Indocement telah merasakan program CSR PT. Indocement baik dari program CD lima aspek maupun program SDP. Dari pelaksanaan program CD lima aspek PT. Indocement di Desa Nambo, dapat dilihat jenis-jenis program yang telah dilaksanakan di Desa Nambo. Sebagian besar program CSR yang dilaksanakan di Desa Nambo adalah pembangunan infrastruktur seperti betonisasi jalan, pengaspalan jalan, pembangunan atau renovasi masjid dan musholla, dan renovasi makam. Pada bab ini, dijelaskan dampak pelaksanaan program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Indocement di Desa Nambo, yaitu program CD lima aspek (pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial, budaya, agama, dan keamanan) yang seragam dilaksanakan di dua belas desa binaan dan sustainable development project (SDP). Setiap program pada lima aspek mempunyai jenis program yang banyak, sehingga peneliti hanya membahas program yang dilaksanakan di Desa Nambo. Program pendidikan dan ekonomi yang dibahas yaitu pelatihan ternak ayam petelur dan program UMKM untuk ternak ayam petelur ini, program kesehatan yang dibahas adalah PMT (Pemberian Makanan Tambahan), program sosial, budaya, dan agama yang dibahas adalah berupa pembangunan infrastruktur betonisasi jalan Dusun II. Program keamanan yang dibahas adalah pelatihan LINMAS (Perlindungan Masyarakat) dan program SDP yang dibahas di Desa Nambo adalah program biogas Dampak Program CSR pada Bidang Pendidikan dan Ekonomi: Program Peternak Ayam Petelur dan Program UMKM Latar Belakang Program Sejarah program peternak ayam petelur di Desa Nambo ini berawal dari Pak ROH. Pak ROH (32 tahun) merupakan seorang sarjana Manajemen lulusan Universitas Ibnu Khaldun yang mengikuti pelatihan ternak ayam Buras di Ciawi pada tahun Pelatihan ini diikutinya setelah mendapatkan informasi dari koran dan untuk mengisi waktu luangnya yang kosong karena masih menganggur

22 45 setelah lulus kuliah. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Pak ROH membeli 200 ekor ayam kampung pada tahun 2002 pada temannya di Cilodong. Namun, ternaknya kemudian mati sebanyak 46 ekor. Karena melihat ternaknya mati dan tidak juga bertelur, atas saran dari temannya di Cilodong, sisa ayam kampungnya ditukar dengan lima puluh ekor ayam Arab yang merupakan ayam petelur. Kegiatan usaha beternak ayam petelur ini, sementara ditinggalkan oleh Pak ROH karena menikah tahun 2002 dan ayamnya diberikan kepada kakaknya di Desa Nambo. Ternyata setelah ayamnya dipindah dan dipelihara di rumah kakaknya yang bernama Pak EMD, ayam Arab ini langsung bertelur banyak. Akhirnya pada tahun 2004, setelah pertemuan dalam BILIKOM (Bina Lingkungan Komunikasi) antara PT. Indocement dengan warga Desa Nambo, Pak ROH mengajukan pinjaman modal berupa seratus ekor Ayam Arab senilai lima juta rupiah kepada PT. Indocement, yang saat itu masih diwakili oleh Pak SUH. Sistem pengembalian pinjaman tersebut yaitu sekitar Rp ,00 setiap bulannya. Setelah melihat potensi dari usaha ternak ayam petelur yang dilakukan oleh Pak ROH dan keberhasilan Pak ROH untuk mengembalikan pinjaman dari PT. Indocement, maka PT. Indocement bersama masyarakat Desa Nambo berdiskusi dalam forum BILIKOM (Bina Lingkungan Komunikasi) yang secara rutin dilakukan empat kali dalam setahun di semua desa binaan yang berjumlah dua belas desa. Hasilnya disepakati untuk melaksanakan program pelatihan ternak ayam petelur ini. Program pelatihan ini setelah mendapatkan modal dari PT. Indocement dan Bank Mandiri, kemudian disebut program UMKM Pelaksanaan Program Pelaksanaan program ini diawali dengan diskusi dalam forum BILIKOM dan melakukan social mapping yaitu pemetaan dan survey yang dilakukan oleh Departemen CSR PT. Indocement untuk mengetahui demografi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat Desa Nambo. Hasilnya adalah masih banyaknya warga desa usia produktif yang menjadi pengangguran, yaitu 3657 orang (berdasarkan data demografi Desa Nambo tahun 2009). Berdasarkan social maping Desa Nambo dan potensi Desa Nambo berupa kemauan besar masyarakatnya untuk berusaha (modal bergulir) serta tersedianya lahan, maka PT. Indocement

23 46 merancang program peternak ayam petelur di Desa Nambo. Program CSR pelatihan peternak ayam petelur ini awalnya dibawah koordinasi sustainable development project section, CSR Department PT. Indocement. Saat ini, program peternak ayam petelur ini berada di bawah koordinasi CD Section yang berdampak pada aspek pendidikan, seperti yang diinformasikan oleh Pak ROH. Program peternak ayam petelur ini termasuk pada aspek pendidikan dikarenakan oleh program peternak ayam petelur ini meliputi kegiatan pelatihan yang diadakan oleh PT. Indocement di kantor Desa Nambo dan SMI (Sekolah Magang Indocement) untuk dua belas desa binaan. Pada aspek pendidikan, program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Desa Nambo, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, serta merubah pola pikir masyarakat untuk dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berusaha. Tujuan ini direalisasikan dengan pelatihan yang diadakan PT. Indocement pada tahun 2004 di kantor Desa Nambo diikuti oleh dua puluh orang warga Desa Nambo dengan pelatih/tutor dari dosen peternakan IPB. Pelatihan yang kedua dilaksanakan oleh PT. Indocement pada tahun 2009 di Sekolah Magang Indocement dengan jumlah peserta 22 orang yang mewakili dua belas desa binaan dengan narasumber yaitu Pak ROH (Ketua LPM Desa Nambo dan Ketua kelompok ternak Hidayah Alam). Materi pelatihan yang diberikan kepada masyarakat yaitu cara pembuatan pakan, pembuatan kandang, jamu ayam, dan vaksinasi. Masyarakat Desa Nambo yang berusaha ternak ayam petelur ini semuanya tergabung dalam kelompok ternak Hidayah Alam yang diketuai oleh Bapak ROH, dan beranggotakan sepuluh orang lainnya, yaitu Pak EMN, MAS, JAM, NAN, AMN, EMD, SAD, ARN, OJN, dan Pak SAL. Saat ini, pekerjaan Bapak ROH adalah Ketua LPM Desa Nambo, Pak EMN bekerja serabutan mengolah limbah, Pak MAS bekerja sebagai kuli supir, Pak JAM bekerja di Holcim, Pak NAN sebagai kuli bangunan, Pak AMN sebagai pemasar Baitul Mal, Pak EMD sebagai karyawan Metro, Pak SAD sebagai kontraktor, Pak ARN sebagai petani, Pak OJN sebagai petani, dan Pak SAL sebagai karyawan pabrik beton. Profil lengkap kelompok ternak Hidayah alam ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Namun,

24 47 kelompok peternak ini kegiatannya tidak seperti kelompok pada umumnya yang sering bertemu dan berdiskusi merencanakan sesuatu, seperti yang diinformasikan oleh Pak EMD (35 tahun) yang memiliki 500 ekor ayam. Kelompok peternak ini tidak pernah mengadakan pertemuan rutin untuk merencanakan usaha bersama selanjutnya. Tetapi yang dilakukan oleh tiap anggota hanya bertemu Pak Rohim secara langsung di rumahnya dan tidak menentu jadwalnya, biasanya satu minggu satu kali. Karena hanya untuk berkonsultasi tentang usaha ternaknya itu. Kelompok Peternak Hidayah Alam ini dibentuk oleh Pak ROH pada tahun 2002 untuk membentuk jaringan pemasaran dan kerja sama antar peternak, serta untuk mengembangkan usaha ternak ayam petelur setiap anggotanya. Untuk menjadi anggota kelompok peternak ini tidak dikenakan biaya administrasi apa pun. Usaha ternak ayam petelur di Desa Nambo dapat terlaksana sampai sekarang atas peran Pak ROH yang juga merupakan Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Desa Nambo. Berikut merupakan gambar kandang ayam milik salah satu peternak (Pak EMD) pada Gambar 3. Gambar 3. Kandang Ayam Petelur Milik Bapak EMD Hasil dari pelatihan yang telah dilaksanakan oleh PT. Indocement, Pak ROH melihat adanya keseriusan, kemauan, dan potensi dari lima orang peserta pelatihan tersebut, yaitu Pak SAN, GUM, SAL, SUL, dan Pak AMN. Kemudian Pak ROH menjelaskan kepada lima orang tersebut tentang peluang untuk mengajukan pinjaman modal ayam kepada PT. Indocement. Akhirnya kelima

25 48 orang tersebut menerima masing-masing seratus ekor ayam Arab senilai Rp ,00 dari PT. Indocement pada tahun 2006 untuk periode pengembalian pinjaman pada bulan Februari 2006 sampai bulan Januari Atas bimbingan Pak ROH, kelima orang tersebut dapat mengembalikan pinjamannya tepat waktu. Berusaha ayam petelur, harus memiliki perhitungan yang matang antara pengeluaran dan penghasilannya. Seperti yang diungkapkan oleh Pak EMN (32 tahun) yang telah memiliki 500 ekor ayam: Untuk mendapatkan 100 ekor ayam Arab yang siap bertelur yaitu yang berusia empat-lima bulan, dibutuhkan modal lima juta rupiah, karena satu ekornya berharga Rp50.000,00. Dan dari 100 ekor ayam Arab itu, yang produktif untuk bertelur setiap harinya hanya sekitar 70 persen. Maka didapatkan minimal tujuh puluh ekor ayam Arab yang bertelur menghasilkan tujuh puluh butir telur. Harga tiap telurnya Rp1.000,00, sedangkan untuk biaya pakan 100 ekor ayam Arab yaitu 8 kg pakan, dengan harga tiap kg pakannya Rp4.000,00. Hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan bersih per hari adalah penjualan telur (Rp70.000,00) biaya pakan (Rp32.000,00) biaya lainlain (vitamin dan obat =Rp8.000,00) = Rp30.000,00 per hari. Pendapatan bersih per bulannya adalah Rp ,00 untuk 100 ekor ayam Arab. Program peternak ayam petelur ini juga berdampak pada aspek ekonomi setelah adanya program UMKM yang berada di bawah koordinasi CD Section, seperti yang diinformasikan oleh Pak ROH selaku Ketua LPM Desa Nambo. Program peternak ayam petelur ini termasuk pada aspek ekonomi karena peternak ayam petelur ini dapat mengajukan pinjaman modal ke PT. Indocement dalam program UMKM yang bekerja sama dengan Bank Mandiri. Pendapat yang sama diinformasikan oleh Ibu LID (CD Section Head) tentang program ternak ayam petelur yang berdampak pada aspek ekonomi. Program ternak ayam petelur ini tergolong dalam aspek ekonomi yaitu program UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal ini dikarenakan adanya bantuan modal dengan sistem pinjaman dari PT. Indocement berdasarkan survey langsung berdasarkan demografi masyarakat. Program ini juga bekerjasama dengan PKBL Bank Mandiri sejak periode Agustus-Desember tahun 2008, di mana pinjaman dengan

26 49 nilai kurang dari lima juta rupiah dan jangka waktu pengembalian kurang dari satu tahun, akan diberikan pinjaman oleh CD Section CSR Department. Sementara itu, untuk pinjaman dengan nilai lebih dari lima juta rupiah dan jangka waktu pengembalian lebih dari satu tahun, akan diberikan pinjaman oleh Bank Mandiri. PT. Indocement dalam program UMKM ini, memberikan insentif modal untuk beternak telur berupa 100 ekor ayam Arab kepada Pak ROH sebagai Ketua LPM Desa Nambo pada tahun Usaha beternak telur ini terus berkembang dan telah menarik minat tetangga Pak ROH. Hal ini mengakibatkan pada tahun 2006, PT. Indocement kembali memberikan bantuan modal ayam, seperti yang yang diinformasikan oleh Bapak SUH yaitu PT. Indocement kembali memberikan 500 ekor ayam Arab kepada lima orang warga Desa Nambo, yaitu Bapak SAN, GUM, SAL, SUL, dan AMN, di mana masing-masing orang mendapatkan 100 ekor ayam Arab senilai Rp ,00 dengan sistem pengembalian selama satu tahun (periode Februari 2006-Januari 2007). Ya, pembayaran setiap bulannya sekitar Rp ,00. Sejak adanya program PKBL Bank Mandiri ini, tercatat pada Januari 2009 telah ada dua warga Desa Nambo yang telah menerima pinjaman, yaitu Bapak ROH sebesar dua puluh juta rupiah dan Bapak EMD sebesar lima juta rupiah Dampak Pelaksanaan Program Pelatihan ternak ayam petelur ini diakui oleh masyarakat Desa Nambo yang tergabung dalam kelompok peternak Hidayah Alam memiliki dampak positif seperti yang diinformasikan Pak MAS (43 tahun) yang memiliki 400 ekor ayam. Program pelatihan peternak ayam petelur ini telah berdampak pada meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang ayam petelur, sehingga masyarakat dapat berusaha ternak ayam petelur, dan pada akhirnya masyarakat dapat mandiri secara ekonomi. Peternak ayam Hidayah Alam ini tidak semuanya merasakan dampak secara langsung dari CSR PT. Indocement. Peternak yang langsung menerima program CSR sebanyak enam orang, yaitu Pak ROH, Pak SAL, Pak SAN, GUM, SUL, dan Pak AMN. Peternak lainnya mengikuti usaha dari Pak ROH sebanyak lima orang, yaitu Pak EMD, SAD, EMN, OJN, MAS, JAM, NAN, dan Pak ARN.

27 50 Dampak dari program pelatihan ternak ayam petelur ini secara langsung adalah memberikan pengetahuan tentang cara pembuatan pakan ayam, pembuatan kandang, jamu ayam, dan vaksinasi kepada para peserta pelatihan sebanyak 25 orang Desa Nambo. Dampak dari program ini dapat dirasakan oleh peserta pelatihan dari berbagai level masyarakat, mulai dari masyarakat biasa (di luar pemerintahan desa yang bekerja sebagai petani atau buruh) hingga pemerintah desa (Pak ROH-Ketua LPM Desa Nambo). Pola pikir peserta pelatihan juga mengalami inovasi dengan memikirkan untuk berusaha ayam petelur setelah mengikuti pelatihan, seperti yang dilakukan masyarakat yang tergabung dalam kelompok ternak Hidayah Alam. Persepsi para peserta pelatihan terhadap program CSR PT. Indocement adalah positif. Seperti yang diutarakan oleh Pak OJN (45 tahun) yang merupakan seorang petani dan peternak ayam petelur (sejumlah 125 ekor) berikut ini. PT. Indocement telah banyak memberikan bantuan kepada Desa Nambo, sehingga ketika ada program seperti pelatihan dari PT. Indocement, tingkat partisipasi warga untuk mengikuti program tinggi. Ketika mereka mempunyai waktu untuk mengikuti program, maka mereka akan ikut. Saya rasa, ini merupakan timbal balik juga dari masyarakat kepada PT. Indocement. Tidak pernah terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, menjadikan masyarakat menilai objektif terhadap program CSR perusahaan. Dampak ekonomi dari program UMKM untuk peternak ayam petelur terhadap masyarakat Desa Nambo adalah terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat yaitu berusaha ternak ayam petelur ini. Lapangan kerja baru ini berdampak pada menurunnya angka pengangguran di desa, yaitu sebanyak lima belas orang dari total pengangguran 3657 orang dengan rincian sebelas orang peternak ayam petelur, tiga orang karyawan peternak, dan seorang pemasar/distributor. Selain itu, penghasilan warga yang beternak ayam petelur ini juga meningkat dari usaha ayam petelur ini, seperti diutarakan oleh Pak ARN (60 tahun) yang memiliki ayam sebanyak tiga puluh ekor. Penghasilan para peternak tidak hanya dari menjual telur ayam saja, tetapi juga dengan menjual kotoran ayamnya untuk dijadikan pupuk yang dihargai Rp5.000,00 per karungnya. Rata-rata dalam seminggu (tergantung jumlah ayam) dapat dihasilkan satu karung kotoran. Maka dalam satu bulan kami bisa mendapat tambahan penghasilan sekitar

28 51 Rp20.000,00. Di sisi lain, dengan harga pupuk yang lebih murah dan berkualitas ini juga dapat menguntungkan para petani, sehingga pendapatan petani pun dapat meningkat. Kendala secara umum yang dialami oleh anggota kelompok peternak Hidayah Alam ini adalah modal untuk mengembangkan usahanya. Dalam hal pemasaran, hampir semua peternak Hidayah Alam memasarkan telur ke agen jamu di Pasar Cileungsi dan ada juga yang memasarkan telur melalui Pak ROH. Sebagaian besar peternak telah mengetahui dari Pak ROH, bahwa terdapat peluang untuk meminjam modal dari PT. Indocement dan program UMKM dari PKBL Bank Mandiri. Namun, anggapan bahwa mereka adalah orang bodoh membuat mereka takut untuk meminjam modal, karena khawatir tidak dapat mengembalikannya. Seperti yang diinformasikan oleh Pak NAN (46 tahun) yang memiliki 180 ekor ayam. Masalah saya untuk beternak ayam petelur ini adalah modal. Saya tahu ada peluang untuk meminjam modal ke PT. Indocement. Tapi, karena saya orang bodoh, SD saja tidak lulus, maka saya takut untuk meminjam. Takut tidak bisa mengembalikannya. Saat pinjam modal memang pegang banyak uang, tetapi besok sudah bingung lagi mau mengembalikan pinjaman seperti apa. Usaha beternak ayam petelur ini turut mempengaruhi pola pikir dan pola hidup dari para peternak ayam petelur yang awalnya hanya bekerja sebagai petani maupun buruh dan rata-rata berpendidikan tingkat SLTP. Seperti yang diinformasikan oleh Pak SAD (36 tahun) yang memiliki 190 ekor ayam. Pemikiran saya saat ini, ketika mendapatkan hasil lebih dari usaha beternak, lebih baik digunakan untuk membeli ayam pitik (DOC) lagi atau untuk biaya sekolah anak daripada ditabung. Karena yang namanya beternak ayam resikonya besar dan tak terduga seperti ayam yang mati atau tidak bertelur. Berbeda ketika saya bekerja di Kandang Roda yang sudah pasti penghasilannya setiap bulan. Pendapat yang sama diinformasikan oleh Pak AMN (30 tahun) yang memiliki ayam 80 ekor, seperti berikut ini. Usaha beternak ayam itu harus dijadikan sampingan, jangan menjadi usaha pokok. Karena usaha ayam itu tidak tentu untung dan ruginya. Ya kalau ayam mati dan tidak bertelur pasti hitungannya jadi rugi. Kalau hitungan bersih untuk beternak telur memang untung. Sejak beternak, Saya lebih memilih untuk investasi dengan membelikan ayam.

29 52 Perubahan pola pikir peternak di atas dapat dikatakan positif karena dengan melakukan investasi berupa pembelian bibit ayam, dapat menjaga keberlanjutan usaha dan tidak bergantung kepada pihak manapun. Namun, seiring dengan ketidakpastian keuntungan yang diperoleh dari usaha ayam petelur ini seperti ayam yang mati atau tidak bertelur, maka mayoritas peternak yang mengalami kerugian mulai mencari pekerjaan yang lebih pasti seperti bekerja di pabrik. Hal ini mengakibatkan mayoritas dari usaha ternak mereka terlantar atau diurus oleh istrinya. Tetapi tidak ada yang meninggalkan usaha ternak ini walaupun mengalami kerugian. Seperti yang diinformasikan oleh Pak JAM (46 tahun) yang merupakan seorang karyawan Holcim dan mempunyai 60 ekor ayam. Usaha ayam ini telah menghidupi banyak orang, tidak hanya keluarga saya tetapi seluruh peternak. Selain itu, usaha ayam ini juga dapat dijadikan sampingan dan tambahan penghasilan. Mayoritas dari peternak ayam petelur Hidayah Alam ini sudah berusaha secara mandiri atau tidak bergantung dengan pihak manapun. Seperti yang diinformasikan oleh Pak SAL (48 tahun) yang memiliki ayam 50 ekor dan pernah mengajukan pinjaman kepada PT. Indocement. Ketergantungan itu muncul ketika kami ingin memulai usaha ini, yaitu dengan mengajukan pinjaman modal berupa ayam kepada PT. Indocement. Setelah berhasil mengembalikan pinjaman dan memperoleh keuntungan, maka kami memilih untuk memutarkan keuntungan tersebut sebagai investasi dengan membelikan ayam kembali, sehingga keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Dampak program UMKM PT. Indocement terhadap penerima program (enam orang peternak) adalah bantuan modal awal untuk beternak dan modal untuk mengembangkan usaha ternaknya. Program ini tidak menimbulkan ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan, karena walaupun perusahaan memberikan modal untuk berusaha, peternak yang meminjam modal harus berpikir cara untuk mengembalikannya, yaitu dengan melakukan investasi atau memutar kembali modal mereka. Tidak pernah terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, menjadikan masyarakat menilai objektif terhadap program CSR perusahaan. Dampak dari program ini dapat dirasakan oleh berbagai level masyarakat, mulai dari masyarakat biasa (di luar pemerintahan desa yang

30 53 bekerja sebagai petani dan buruh) hingga pemerintah desa (Pak ROH-Ketua LPM Desa Nambo). Hal ini terlihat pada peternak ayam petelur yang berasal dari berbagai kalangan, seperti Pak SAD yang merupakan pengangguran, Pak JAM yang merupakan karyawan PT. Holcim, dan Pak ROH sebagai Ketua LPM Dampak Program CSR pada Bidang Kesehatan: Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Latar Belakang Program Salah satu bidang pelaksanaan kegiatan CSR yang menjadi sasaran PT. Indocement adalah bidang kesehatan. Secara umum, program CSR PT. Indocement di bidang kesehatan merupakan bentuk partisipasi perusahaan dalam program pemerintah yakni membangun manusia Indonesia yang sehat, sedangkan tujuan khusus dari pelaksanaan program CSR di bidang ini adalah untuk memberikan sarana dan prasarana serta fasilitas kesehatan sebagai usaha peningkatan kesehatan masyarakat desa binaan. PT. Indocement melihat bahwa kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan kualitas SDM yang potensial 15. Program kesehatan ini menjadi fokus dari PT. Indocement atas dasar kebutuhan dari sebagian besar desa binaannya yang berjumlah dua belas desa akan pelayanan kesehatan. Jarak yang jauh dari desa menuju ke puskesmas terdekat menjadi faktor pentingnya fasilitas/bantuan kesehatan di desa binaan. Pelaksanaan program CSR PT. Indocement dalam bidang kesehatan, diantaranya adalah pembangunan sarana fisik kesehatan seperti posyandu, pemberian makanan tambahan, dan fasilitas air bersih. Pembangunan posyandu dilakukan di Desa Gunungputri dan Pasirmukti, sedangkan pembangunan fasilitas air bersih di Desa Citeureup dan Pasirmukti. Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) setiap satu bulan sekali yang dilaksanakan PT. Indocement di dua belas desa binaannya merupakan wujud nyata perusahaan untuk memberantas gizi buruk yang dialami oleh sebagian besar balita. 15 Op.cit.

31 Pelaksanaan Program Salah satu program CSR dalam bidang kesehatan yang dilaksanakan di Desa Nambo adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi para balita yang hidup di desa ini. Program ini dilaksanakan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat Desa Nambo, khususnya anak-anak yang berusia di bawah lima tahun yang membutuhkan tambahan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka. Seperti halnya program CSR PT. Indocement di bidang lain, pelaksanaan program PMT ini juga diawali dengan social mapping yakni kegiatan pemetaan dan survey yang dilakukan oleh staf Departemen CSR khususnya kondisi para balita yang ada di Desa Nambo. Hasil pemetaan tersebut akan menunjukkan seberapa banyak balita yang dinilai membutuhkan program PMT ini. Hasil ini akan disesuaikan dengan permintaan masyarakat desa mengenai kebutuhan PMT bagi para balita dalam forum BILIKOM. Pelaksanaan program PMT di Desa Nambo ini dilakukan (mulai tahun 2006) sebanyak satu kali dalam sebulan oleh staf Community Development Program Section dari Departemen CSR PT. Indocement dan dibantu oleh kaderkader posyandu Desa Nambo. Para kader posyandu bertugas untuk mendistribusikan makanan-makanan tambahan dari PT. Indocement kepada para balita. Jenis makanan tambahan yang biasanya diberikan dalam program ini adalah susu, biskuit dan bubur untuk bayi. Menurut Ibu ACH (36 tahun) yang merupakan staf pemerintah Desa Nambo dan juga merupakan salah seorang kader Posyandu Desa Nambo, program PMT ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan balita. Program PMT ini sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan balita, karena makanan yang diberikan kepada bayi berupa susu dan biskuit. Berdasarkan data demografi Desa Nambo Tahun 2009, dapat diketahui bahwa dari jumlah total balita Desa Nambo, yakni sebanyak 1053 jiwa, tidak ada satu orang pun yang mengalami gizi buruk. Data ini mendukung pernyataan yang dikemukakan oleh Ibu ACH diatas bahwa program pemberian makanan tambahan oleh PT. Indocement ini memang sangat berguna bagi peningkatan kualitas gizi dan kesehatan balita Desa Nambo.

32 Dampak Pelaksanaan Program Pelaksanaan program pemberian PMT di Desa Nambo ini memberikan dampak positif bagi masyarakat. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dampak positif pelaksanaan program PMT di desa ini adalah peningkatan kualitas gizi dan kesehatan balita Desa Nambo. Berdasarkan data demografi Desa Nambo dari akhir tahun 2007 sampai akhir tahun 2009, sejak diadakan program PMT ini tidak ada satupun balita di Desa Nambo yang mengalami gizi buruk. Hal ini diasumsikan bahwa program PMT yang bergizi serta pengecekan kondisi para balita yang dilakukan bersamaan dengan pemberian makanan tambahan tersebut dapat mencegah terjadinya gizi buruk pada balita. Selain itu, tingginya minat dan motivasi yang dimiliki oleh kaum ibu Desa Nambo untuk membawa balita ke posyandu juga mempengaruhi dampak program ini. Seperti yang diutarakan oleh Ibu EV (34 tahun) yang memiliki balita bernama GNA (berusia 4 tahun) berikut ini. Kemauan ibu-ibu untuk membawa bayinya ke posyandu sangat tinggi. Karena mereka sudah sadar bahwa kesehatan bayi itu sangat penting untuk dijaga. Selain itu, pemberian makanan tambahan secara gratis dari PT. Indocement ini juga mempengaruhi kemauan ibu-ibu untuk membawa bayinya ke posyandu. Oleh karena itu, masyarakat Desa Nambo sangat mengharapkan program PMT ini dapat terus dilakukan agar kesehatan para balita di desa ini dapat terjamin. Selain memiliki dampak positif, program pemberian makanan tambahan bagi para balita ini berpeluang menimbulkan dampak negatif, jika pada masa yang akan datang pelaksanaan program PMT ini tidak dilaksanakan kembali atau tidak disertai dengan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan gizi balita. Peluang ketergantungan masyarakat kepada perusahaan terkait pemberian makanan bergizi secara gratis akan muncul jika perusahaan tidak memikirkan konsep keberlanjutan dari program ini (hanya dilaksanakan untuk jangka pendek) Dampak Program CSR pada Bidang Sosial, Budaya, Agama: Betonisasi Jalan Dusun II Latar Belakang Program Pada dua sub-bab sebelumnya, penulis telah membahas beberapa program CSR oleh PT. Indocement yang termasuk dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ketiga bidang ini

33 56 termasuk dalam ranah kerja Community Development Program Section Departemen CSR PT. Indocement. Dalam sub-bab berikut ini, penulis membahas salah satu program CSR PT. Indocement yang termasuk dalam bidang sosial, budaya, dan agama (selanjutnya disebut sosbudag), yang juga merupakan salah satu ranah kerja Community Development Program Section. Pelaksanaan program CSR di bidang sosial, budaya, dan agama (sosbudag) oleh PT Indocement memiliki fungsi sebagai wadah bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sosbudag masyarakat desa binaan perusahaan. Program-program CSR dalam bidang sosbudag antara lain bertujuan untuk 16 : 1. Melakukan pembangunan infrastruktur di dua belas desa binaan; 2. Menunjang kesejateraan hidup masyarakat; 3. Menggali potensi sumberdaya manusia dan mengarahkannya kearah yang positif; dan 4. Berpartisipasi dalam bidang kerohanian masyarakat dua belas desa binaan untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Realisasi program CSR PT Indoecement di Desa Nambo sebagian besar merupakan kegiatan pembangunan infrastruktur sarana desa, seperti pengaspalan dan betonisasi jalan, rehabilitasi musholla, dan pembangunan masjid. Ketua LPM Desa Nambo, Bapak ROH, mengatakan bahwa program pembangunan infrastruktur yang paling besar yang dilaksanakan di Desa Nambo adalah betonisasi jalan Dusun II Desa Nambo yang telah selesai dilaksanakan pada tahun Menurut beliau, kegiatan betonisasi jalan Dusun II ini dilaksanakan karena masyarakat merasa bahwa kegiatan ini memang memberikan manfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yaitu akses menuju jalan besar keluar desa. Karena sebelum adanya program ini, akses masyarakat berupa jalan menuju keluar desa masih tidak layak, berupa jalan yang masih rusak dan tergenang air. Realisasi program CSR PT. Indocement di Desa Nambo dapat dilihat pada Tabel Loc.cit

34 57 Tabel 8. Realisasi program CSR PT. Indocement di Desa Nambo No. Kegiatan Program Tahun Betonisasi Jalan Dusun II & Dusun III Kp Walahir Rt.07/04 1. dan RT.09/05 (220 X 2 X 0.1 ) Sosbudag 2008 Betonisasi Jalan Dusun II & Dusun III Kp Walahir Rt.07/04 2. dan RT.09/05 (220 X 2 X 0.1 m) Sosbudag Pengaspalan Jalan Dusun II - III Desa Nambo (400 X 2,5 m) Sosbudag Fasilitas MCK Kp Lengkong Desa Nambo Kesehatan 2007 Pengkerasan & Pengaspalan Jalan Nambo Induk (RT 17) 5. Desa Nambo Sosbudag 2007 Rehab Musholla Nurul Hidayah Kp Walahir Rt.10/05 Desa 6. Nambo Sosbudag Betonisasi jalan Dusun II Sosbudag Rehab Masjid Al-Hikmah Sosbudag Rehab Masjid Al-Istiqomah Sosbudag Turap makam Nambo dusun IV ( longsor ) Sosbudag Masjid H. Sulaiman 10 X 10 m Sosbudag 2009 Sumber : CSR Department File Pelaksanaan Program Pelaksanaan program betonisasi jalan Dusun II diawali dengan adanya kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MUSRENBANGDES) antara pihak pemerintah desa dan pihak PT. Indocement. Seperti halnya yang diutarakan oleh Pak JAJ (35 tahun) yang merupakan Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan Desa Nambo sekaligus pelaksana program. Program betonisasi jalan ini, diawali dengan MUSRENBANGDES antara masyarakat dengan PT. Indocement. Masyarakat mengajukan program berdasarkan hak sosial dan kebutuhan. Perusahaan menganalisa apakah kebutuhan ini pantas dijadikan skala prioritas. Setelah terjadi sinkronisasi program dan perusahaan telah menetapkan skala prioritas untuk program ini, maka program baru dapat dilaksanakan. Program ini dilaksanakan sesuai dengan instruksi dan koordinasi antar pemerintah desa, serta transparan kepada masyarakat, agar ketika terjadi pengaduan dari masyarakat terdapat bukti. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Pak JAJ. Setiap program/bantuan dari perusahaan ke desa, pasti melalui kantor desa. Secara struktural, LPM yang akan mengkordinasikannya dengan saya, BPD, dan tokoh masyarakat, agar terdapat legalitas.

35 58 Pelaksanaan program betonisasi jalan Dusun II ini sepanjang 220 x 2 x 0.1 m). Sikap dari pihak pemerintah desa memperlihatkan dukungan mereka terhadap pelaksanaan program dari PT Indocement. Menurut Pak JAJ, sikap ini pantas karena telah didasarkan pada kepentingan bersama masyarakat desa, seperti yang diungkapkan beliau pada pernyataan berikut ini. Pemerintah desa akan mendukung setiap program/bantuan perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena memang hal tersebut merupakan hak-hak sosial kami. Berbeda, ketika ada hak pribadi yang harus kami perjuangkan kepada perusahaan, maka kami akan memperjuangkannya. Tapi tidak selamanya kami bergantung pada perusahaan. Jika perusahaan memiliki itikad baik untuk membantu, maka kami terima. Jika tidak, kami tidak akan memaksa. Secara komunikasi memang kami saling bergantung, tetapi secara materi belum tentu kami saling bergantung. Keterangan dari Pak JAJ tersebut memperlihatkan ketegasan pemerintah desa dalam menyikapi berbagai macam pelaksanaan kegiatan CSR oleh perusahaan. Pemerintah Desa Nambo tidak menginginkan masyarakatnya selalu bergantung pada bantuan-bantuan dari pihak perusahaan, sehingga bisa dikendalikan begitu saja oleh perusahaan. Namun pemerintah desa juga tidak akan menampik pelaksanaan program-program CSR di desa, selama kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat desa Dampak Pelaksanaan Program Pelaksanaan program betonisasi jalan Dusun II di Desa Nambo ini memberikan dampak yang positif bagi masyarakat desa. Dampak positif yang dirasakan masyarakat dengan pelaksanaan program ini adalah masyarakat dapat memiliki akses menuju jalan umum yang lebih mudah dan cepat, sehingga mudah untuk melakukan distribusi ekonomi, seperti yang dirasakan oleh peternak ayam petelur dalam menjual telurnya ke agen jamu di pasar. Dampak positif pelaksanaan program ini juga terkait dengan persepsi positif warga terhadap program CSR PT. Indocement. Seperti yang diutarakan oleh Pak Rohim berikut ini. PT. Indocement telah banyak memberikan bantuan kepada Desa Nambo, sehingga ketika ada program seperti pelatihan dari PT. Indocement, tingkat partisipasi warga untuk mengikuti program tinggi. Ketika mereka mempunyai waktu untuk mengikuti program, maka

36 59 mereka akan ikut. Saya rasa, ini merupakan timbal balik juga dari masyarakat kepada PT. Indocement. Tidak pernah terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan, menjadikan masyarakat menilai objektif terhadap program CSR perusahaan. Pelaksanaan program ini selain menimbulkan dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat Desa Nambo, juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif ini dirasakan oleh masyarakat desa yang tanahnya digunakan untuk kepentingan kegiatan betonisasi jalan ini. Pada awalnya, tanah yang digunakan untuk kegiatan betonisasi jalan ini menembus areal pemakaman milik warga RT 06 sehingga terdapat beberapa warga yang merasa keberatan jika tanahnya digunakan untuk umum. Untuk menyelesaikan masalah ini, pihak pemerintah desa berupaya memberikan pengertian pada masyarakat yang berkeberatan bahwa apabila mereka mau mengizinkan lahan milik pribadinya untuk kepentingan umum, maka manfaat sosial yang diperoleh masyarakat Desa Nambo akan lebih besar. Atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah desa tersebut, maka warga pemilik tanah pribadi (pemakaman) akhirnya mau menyepakati pelaksanaan program ini bersama pihak-pihak lainnya yang terkait Dampak Program CSR pada Bidang Keamanan: Pelatihan LINMAS Latar Belakang Program Pilar terakhir dari pelaksanaan program CSR oleh Community Development Program Section adalah pilar keamanan. Pelaksanaan program CSR di bidang ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan aparat keamanan di dua belas desa binaan agar tercipta keamanan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Program CSR yang ternasuk dalam pilar ini adalah pelatihan LIMNAS (Perlindungan Masyarakat) yang diperuntukkan khusus bagi para aparat keamanan yang berasal dari dua belas desa binaan PT Indocement. Program ini didasarkan atas sinkronisasi kebutuhan antara perusahaan dan Desa Nambo, yaitu dalam hal menjaga keamanan lingkungan masyarakat desa dan perusahaan. Hal ini dikarenakan Desa Nambo merupakan desa yang termasuk Quary C (daerah pertambangan PT. Indocement), sehingga menjaga keamanan secara swadaya juga perlu ditingkatkan terkait dengan timbal balik kepentingan perusahaan dan desa. Seperti halnya yang disampaikan oleh Bapak YAD bahwa:

37 60 Pelatihan LINMAS bagi para hansip di desa binaan ini dilakukan untuk menjaga keamanan lingkungan kedua belah pihak, baik masyarakat maupun perusahaan. Karena bagaimana pun juga Indocement tetap merupakan bagian dari masyarakat. Apalagi lokasi perusahaan memang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat. Indocement tidak bisa sepenuhnya menjamin keamanaan perusahaan tanpa adanya bantuan dari pihak masyarakat yang merupakan warga lokal disini. Oleh karena itu, kita berinisiatif untuk melakukan kerjasama dalam hal keamanan bersama warga masyarakat di dua belas desa binaan. Pelaksanaan program CSR di bidang keamanan ini diharapkan dapat membangun rasa saling mempercayai antara perusahaan dengan masyarakat dua belas desa binaan, sehingga keamanan kegiatan operasional perusahaan dan kelangsungan hidup masyarakat desa dapat berlangsung dengan tertib dan aman Pelaksanaan Program Pelaksanaan program CSR dalam bidang keamanan yang berupa pelatihan LINMAS ini terdiri dari materi pengenalan dan pencegahan kriminal (pencurian di areal Indocement) dan latihan fisik (baris-berbaris). LINMAS yang terdiri dari dua orang setiap RT akan melakukan kordinasi dengan PT. Indocement dan dua belas desa binaan dalam Rapat Kordinasi Satuan Tugas (SATGAS) setiap tiga bulan satu kali. Dalam rapat ini, terdiri dari pemaparan laporan catatan kriminal dan situasi keamanan masing-masing desa. Menurut Ketua SATGAS Desa Nambo, Bapak NAS (52 tahun), selama ini belum ada catatan kriminal yang tergolong kasus berat yang dilakukan oleh warga desa Nambo yang berkaitan dengan hubungan antara warga masyarakat dengan pihak Indocement. Hal ini diutarakan oleh beliau berikut ini: Alhamdulillah, warga desa Nambo mah tidak ada yang macam-macam ke Indocement. Selama ini, kami bisa hidup berdampingan dengan perusahaan. Setiap rapat LINMAS, saya hampir tidak pernah mencatat adanya tindak kriminal yang dilakukan oleh warga desa. Karena kita juga mengadakan kegiatan hansip keliling desa setiap hari. Palingpaling yang ada mah maling ayam di rumah warga Pelaksanaan kegiatan pelatihan LINMAS ini dilakukan dengan kerjasama antara CSR Department dan Security Division PT. Indocement. Security Divison sebagai penanggung jawab keamanaan perusahaan mengadakan kegiatan pelatihan LINMAS ini juga bekerjasama dengan aparat kepolisian wilayah setempat,

38 61 sedangkan pihak CSR Department yang mengatur pertemuan antara pihak perusahaan dan masyarakat untuk melakukan kegiatan pelatihan LINMAS Dampak Pelaksanaan Program Dampak yang dirasakan oleh peserta pelatihan LINMAS ini adalah meningkatnya motivasi aparat keamanan desa dalam melakukan kegiatan penjagaan dan perlindungan terhadap masyarkat desa. Hal ini didasarkan atas partisipasi peserta pelatihan LINMAS yang tinggi terhadap program (mengikuti awal pelatihan hingga rapat triwulan). Ibu EV (34 tahun), salah satu warga Desa Nambo yang bekerja sebagai ibu rumah tangga berpendapat bahwa setelah adanya program pelatihan LINMAS bagi aparat kemanan desa, kegiatan ronda yang dilakukan aparat desa semakin rutin dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan beliau berikut ini: Hansip disini pada semangat setelah ikut program pelatihan LINMAS. Mereka dikasih baju, sepatu, dan alat-alat keamanan lain. Udah gitu jadwal hansipnya jadi rutin sekali sehari. Maling ayam juga jadi jarang, alhamdulillah, Mas. Reaksi positif yang ditunjukkan masyarakat terhadap program pelatihan LINMAS ini merupakan bentuk penghargaan masyarakat terhadap kontribusi dan upaya Indocement untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat melalui programprogram CSR-nya. Seperti yang diutarakan oleh Pak NAS (56 tahun) yang merupakan Ketua SATGAS Desa Nambo. Menjaga keamanan desa sekaligus keamanan peralatan Indocement Kami laksanakan dengan senang hati. Hal ini dikarenakan oleh toleransi yang selama ini ditunjukkan Indocement kepada warga Desa Nambo Dampak Program Sustainable Develompent Project (SDP): Biogas Latar Belakang Program PT. Indocement membagi pelaksanaan program CSR menjadi dua section, yakni Community Development Section dan Sustainable Development Project Section. Pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh Community Development Section terdiri dari lima pilar, dimana masing-masing penjelasan mengenai latar belakang, pelaksanaan, dan dampaknya di Desa Nambo telah dipaparkan dalam

39 62 beberapa sub-bab sebelumnya. Pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh Sustainable Development Project Section terdiri dari beberapa proyek, diantaranya proyek pengolahan sampah, tanaman jarak pagar, proyek penelitian dan produksi kokon ulat sutera, dan lain-lain. Program SDP ini tidak dilaksanakan secara merata di dua belas desa binaan terkait kebutuhan masyarakat dan potensi desa tempat pelaksanaan program. Pelaksanaan proyek SDP yang dilakukan di Desa Nambo adalah proyek biogas. Proyek biogas merupakan inisiatif perusahaan untuk membantu warga mengatasi kenaikan harga BBM yang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Proyek ini berupa pemanfaatan energi yang dihasilkan dari kotoran sapi yang diubah menjadi energi biogas dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tujuan pelaksanaan proyek biogas ini antara lain: 1. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam pola hidup sehat, karena jika kotoran sapi tidak dikumpulkan, maka berpotensi menyebabkan penyakit; 2. Mendorong masyarakat berpartisipasi dalam isu pemanasan global, karena kotoran sapi juga menyebarkan gas CH 4, yang merupakan salah satu gas rumah kaca dan mempunyai GWP (Global Warming Potential) 21 kali gas CO 2. Dengan demikian memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan; 3. Menghemat pemakaian bahan bakar minyak tanah; dan 4. Memberikan keuntungan ekonomis kepada masyarakat. Bapak YAD, Koordinator Desa Nambo, menegaskan bahwa pelaksanaan program ini didasarkan pada kepedulian perusahaan terhadap krisis energi yang dihadapi masyarakat. Biogas ini diusulkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor, padahal kita tahu sendiri bahwa harga minyak tanah semakin lama semakin mahal. Oleh karena itu, pelaksanaan proyek biogas ini diharapkan dapat menjadi alternatif masyarakat untuk mengurangi anggaran belanja rumah tangga, khususnya dalam penggunaan minyak tanah Pelaksanaan Program Program ini merupakan percontohan kompor biogas dengan pemanfaatan kotoran sapi (minimal mempunyai tiga ekor sapi), sehingga program ini diberikan

40 63 hanya kepada Ibu NAM (33 tahun) di RT 07 RW 04 pada tahun 2007 karena beliau mempunyai lima ekor sapi, yang dipilih secara sengaja karena saat itu pihak Indocement sedang melakukan betonisasi jalan lingkungan yang melalui rumahnya. Setelah melihat adanya peluang dan terjadinya sinkronisasi kebutuhan Ibu NAM dan PT. Indocement, maka akhirnya dilaksanakan program biogas ini. Ibu NAM mempunyai tiga orang anak, yang pertama sudah lulus SMA, yang kedua masih sekolah di SD dan yang paling kecil masih balita. Ibu NAM merupakan seorang ibu rumah tangga, sedangkan suaminya adalah seorang buruh tani. Penerima kompor biogas ini dalam pelaksanaannya harus mau berpartisipasi pada awal program, seperti mengeluarkan biaya untuk menggali tanah di bawah kandang sapi, yang digunakan untuk menampung kotoran sapi dalam tabung yang akan disalurkan melalui selang ke kompor biogas. Biaya yang dikeluarkan menurut Ibu NAM sebesar Rp ,00.Menurut informasi yang didapatkan dari Ibu NAM, kompor biogas ini mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu Sejak memakai kompor gas ini, yah kelebihannya tidak usah memakai kayu bakar lagi yang harus Saya cari jauh-jauh ke gunung dan tidak usah mengeluarkan biaya untuk membeli minyak tanah lagi. Selain itu juga untuk memasak cepat sekali, api tidak berbau, dan berwarna biru. Kelemahannya yaitu ketika mengurus kotoran sapi untuk dapat masuk ke tabung selang biogas ini. Karena dalam satu hari dibutuhkan kotoran sapi sebanyak lima Kilogram dan hanya menghasilkan nyala api selama empat jam. Gambaran mengenai mekanisme kerja dari biogas dijelaskan oleh Ibu NAM sebagai berikut: Kotoran sapi yang dimasukkan ke dalam tabung, yang telah tersedia dibawah kandang sapi. Pengisian tabung dilakukan setiap hari yaitu sebanyak lima Kilogram kotoran sapi. Karena kurang dari jumlah itu tidak bisa menghasilkan api. Kotoran lima Kilogram tersebut akan diolah melaui tabung tersebut secara otomatis, tugas Saya mah hanya memastikan tabung penuh lima Kilogram kotoran sapi. Setelah itu gas mengalir melalui selang yang disalurkan menuju kompor di dalam rumah saya. Kotoran sapi sebanyak lima Kilogram itu hanya menghasilkan api selama empat jam saja.

41 64 Gambar 4. Instalasi Biogas Feses Sapi Dampak Pelaksanaan Program Dampak yang dirasakan oleh Ibu Namih dan keluarga dari program ini adalah berkurangnya pengeluaran Ibu NAM, seperti untuk membeli minyak tanah maupun kayu bakar untuk memasak. Selain itu, Ibu NAM juga memperoleh pengetahuan tentang pengolahan kotoran sapi menjadi biogas dengan kualitas api yang bagus. Namun, kompor biogas ini memiliki harga yang mahal, yaitu sekitar lima juta rupiah 17, sehingga hanya dapat dirasakan oleh level masyarakat tertentu. Selain itu, masyarakat yang ingin menggunakan kompor biogas ini juga harus mempunyai minimal tiga ekor sapi Analisis Dampak Pelaksanaan Program CSR PT. Indocement Terhadap Masyarakat Desa Nambo Perubahan sosial yang terjadi di Desa Nambo sebagai dampak program CSR PT. Indocement adalah bertambahnya ilmu pengetahuan dan pola pikir/kemauan untuk berusaha masyarakat penerima program (11 orang). Hal ini dikarenakan program CSR tersebut telah memancing pemikiran dan keinginan masyarakat untuk dapat berusaha dan menghasilkan pendapatan, seperti program peternak ayam petelur yang telah mengurangi pengangguran sebanyak lima belas orang. Selain itu, perubahan sosial yang terjadi adalah adanya peningkatan pengetahuan dan gizi balita, motivasi LINMAS yang meningkat untuk menjaga keamanan desa, dan aktivitas ekonomi masyarakat ke luar desa yang meningkat, WIB. 17 Hasil wawancara dengan Pak ROH, tanggal 10 Desember 2009 pukul

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF 40 BAB V STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF Perencanaan strategi dalam hubungan masyarakat melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai programprogram Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang

Lebih terperinci

Gambar 4. Produk Semen PT Indocement

Gambar 4. Produk Semen PT Indocement 29 BAB IV PROFIL DAN IMPLEMENTASI CSR PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA, Tbk 4.1 Sejarah dan Prestasi PT Indocement PT Indocement Tunggal Praksa, Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan 6 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tahun 1985 melalui penggabungan usaha enam perusahaan

Lebih terperinci

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi kasus di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT

BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT BAB IV GAMBARAN UMUM PT INDOCEMENT 4.1 Sejarah dan Perkembangan PT Indocement Pada tahun 1973, Empat Sekawan yaitu Soedono Salim, Djuhar Sutanto, Sudwikatmono dan Ibrahim Risjid sepakat untuk membangun

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 36 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 4.1.1 Sejarah PT Indocement 9 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.(Indocement) adalah salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. 3.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan tujuan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

Lebih terperinci

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang ada pada saat ini tidak dapat lepas dari pertumbuhan infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM Analisis mengenai tingkat partisipasi peserta dalam implementasi program pelatihan montir sepeda motor dan pelatihan membatik limbah kertas semen akan dijelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai program corporate social responsibility (CSR) yang ada di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Program tersebut dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Opini publik merupakan sekumpulan pandangan individu terhadap isu yang sama yang berhubungan dengan arah opini, pengukuran intensitas, stabilitas, dukungan informasional,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Indocement

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Indocement BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian 1.1.1 Indocement PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Tbk. memperoleh status sebagai badan hukum berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.2876.HT.01.01.TH.85

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semen Tiga Roda adalah sebuah merek semen yang diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Perusahaan ini menjadi salah satu produsen utama semen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Desa Ciaruteun Ilir Desa Ciaruteun Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 360 ha,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 27 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA 4.1 Desa Cikarawang 4.1.1 Kondisi Demografis Desa Cikarawang merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan terdiri dari 7 RW. Sebelah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Republik Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan luas sekitar 2/3 bagian (5,8 juta Km 2 ) adalah lautan, dan sekitar 1/3 bagian (2,8 juta km 2 ) adalah daratan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id). Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011.

PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id). Populasi Ternak (000) Ekor Diakses Tanggal 3 Oktober 2011. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rata-rata laju pertumbuhan populasi ternak unggas selama enam tahun dari tahun 2004 hingga 2010 menunjukkan peningkatan, diantaranya ternak ayam ras petelur dan pedaging

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan dalam kelompok ternak Hidayah Alam yang terletak di Desa Nambo, Kecamatan Klapa Nunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi

Lampiran 1. Peta Lokasi Lampiran 1. Peta Lokasi 66 Lampiran 2. Daftar Peserta Program No. Nama JenisKelamin RT/RW 1 MAI L 04/08 2 JNI L 04/08 3 ASP L 04/08 4 DHW L 04/08 5 AMD L 03/04 6 ABS L 05/05 7 NDN L 05/07 8 MTN L 05/05

Lebih terperinci

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI

BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 45 BAB V PROFIL DESA BANTARJATI 5.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa Bantarjati Desa Bantarjati merupakan salah satu desa binaan PT Indocement yang berada di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dalam penelitian ini adalah tiga perusahaan manufaktur sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2011,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten IV. GAMBARAN UMUM A. Geografis Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Luas Desa Taman Sari adalah seluas 2.118 ha/m2. meliputi lahan pemukiman

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN A. Profil Desa Kedungringin Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan 1. Letak geografis Desa

Lebih terperinci

BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT

BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT BAB V KEBIJAKAN DAN PROGRAM CSR PT INDOCEMENT Analisis mengenai kebijakan dan program CSR PT Indocement akan dijelaskan secara mendalam dalam bab ini. Kebijakan dalam hal ini adalah komitmen perusahaan

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Gorowong Desa Gorowong merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6

BAB I PENDAHULUAN. Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berakhirnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) salah satunya ditandai dengan diberlakukannya UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. PNPM-MP

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu aktor ekonomi dalam satu wilayah, baik itu wilayah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan negara. Sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Meski bukan lagi menjadi isu baru, CSR dapat menjembatani

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989. V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Profil dan Kelembagaan UBH-KPWN Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (KPWN) merupakan koperasi yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM

BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sutera Alam memulai kegiatannya pada tahun 2001. Dengan bantuan beberapa karyawan, Bapak H. Tatang Godzali yang merupakan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA Kasus Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi NOVRI HASAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 2001 dengan pengusahaan pada berbagai komoditi pertanian seperti budidaya ikan, budidaya manggis, budidaya pepaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Kondisi Fisik Wilayah Kecamatan Ciampea adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor tepatnya di bagian barat Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

Laporan Evaluasi Program

Laporan Evaluasi Program PERTAMINA Laporan Evaluasi Program dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Program Community Development PT. PERTAMINA (PERSERO) Terminal BBM Boyolali 2017 EXECUTIVE SUMMARY Corporate Social Responsibility

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) 58 BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP) Bab ini mendeskripsikan karakteristik demografi individu petani

Lebih terperinci

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pembahasan ini menguraikan mengenai aspek pembangunan berkelanjutan yang ada dalam program penanaman jarak pagar (Jathropa curcas). World Commission

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber :

I. PENDAHULUAN. Sumber : I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

PROFIL DESA Kondisi Geografis

PROFIL DESA Kondisi Geografis PROFIL DESA Pada bab ini diuraikan mengenai profil lokasi penelitian yang terbagi ke dalam beberapa sub bab. Sub bab yang pertama adalah mengenai kondisi geografis Desa Lulut. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Desa Sedayulawas memiliki luas

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Situ Udik Desa Situ Udik terletak dalam wilayah administratif Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa Situ Udik terletak

Lebih terperinci

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k 13 PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan konsumen juga menjadi lebih selektif dalam memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan konsumen juga menjadi lebih selektif dalam memilih produk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini dengan kemajuan dalam teknologi, Di Indonesia makin banyak perusahaan-perusahaaan semen bermunculan sehingga persaingan di industri tersebut kian ketat.

Lebih terperinci

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus

Lebih terperinci

PETA SOSIAL DESA CURUG

PETA SOSIAL DESA CURUG PETA SOSIAL DESA CURUG Lokasi Desa Curug merupakan salah satu dari 10 desa yang berada dibawah wilayah administratif Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Letak fisik desa sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil

BAB I PENDAHULUAN. Banguncipto dan Dusun Ploso serta mengacu buku profil desa dan profil BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survei dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Ploso, Desa Baguncipto, baik melalui

Lebih terperinci

PT Holcim Indonesia Tbk

PT Holcim Indonesia Tbk PT Holcim Indonesia Tbk RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Presentasi Paparan Publik Hotel Crowne Plaza, Jakarta 18 April 2011 1 Visi kami untuk menyediakan kondisi berkehidupan yang sehat bagi masa depan masyarakat

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PT. Harjohn Timber Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Harjhon Timber adalah salah satu Penerima Penghargaan Energi Pratama

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung 1. Latar Belakang Berdirinya PPMK Krisis ekonomi yang berkepanjangan pasca tahun

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram 85 BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Secara geografis desa Tanjung Baru merupakan salah satu desa yang berada

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Letak Geografis dan Luas Kecamatan Sukanagara secara administratif termasuk dalam Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Letak Kabupaten Cianjur secara geografis

Lebih terperinci

ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat

ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat Asdep Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan Deputi Bidang Komunikasi dan Peningkatan Peranserta Masyarakat Kementrerian Lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk

I. PENDAHULUAN. anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha tani yang intensif telah mendorong pemakaian pupuk anorganik terus meningkat. Akibat jangka panjang dari pemakaian pupuk anorganik yang berlebihan adalah

Lebih terperinci

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI M. Christiyanto dan I. Mangisah ABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan produktivitas ruminansia, penurunan pencemaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 134 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda 4.1.1 Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Semen Tiga Roda adalah sebuah merek semen yang diproduksi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI 4.1 Profil Desa Tanjungsari 4.1.1 Letak Geografis Desa Tanjungsari Desa Tanjungsari merupakan salah satu dari delapan Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresik,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU

TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU Wiwaha Anas Sumadja, Zubaidah, Heru Handoko Staf Pengajar Fakultas Peternakan, Universitas Jambi Abstrak Kotoran ternak sapi

Lebih terperinci

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. keadaan penduduk, keadaan sarana dan prasana, keadaan pertanian, dan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran umum lokasi penelitian bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan lokasi penelitan berdasarkan pada keadaan topografi dan geografi, keadaan penduduk,

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN Dalam bagian ini akan dibahas mengenai dampak perusahaan yang diteliti dalam penelitian. Dampak perusahaan merupakan dampak yang diterima

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar) 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komoditas kelapa sawit Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan sangat penting dalam penerimaan devisa negara, pengembangan perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pembangunan pertanian di Indonesia dianggap penting

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO BAB IV GAMBARAN UMUM DESA POLOBOGO 4. 1. Kondisi Geografis 4.1.1. Batas Administrasi Desa Polobogo termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Getasan, kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Wilayah Desa Jogonayan 1. Kondisi Geografis dan Administrasi Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.. Wilayah dan Topografi Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada 4 0 Lintang Selatan (LS) dan 03.5 0 Bujur Timur (BT). Kota Pagar Alam terletak di Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR

KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI BIR Perekonomian Indonesia membukukan pertumbuhan yang tinggi di tahun 2010. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) bertumbuh sebesar 6,1%, terutama didorong oleh meningkatnya konsumsi

Lebih terperinci