BAB III METODE KAJIAN
|
|
- Ida Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan daerah semestinya dilaksanakan secara terpadu, baik dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan, budaya dan hukum yang berdasarkan kekhasan dan potensi daerah. Upaya penyusunan program pembangunan juga mesti dilakukan oleh segenap komponen bangsa, baik pihak pemerintah, masyarakat, swasta dan perguruan tinggi harus terlibat aktif sesuai dengan perannya masing-masing. Sejalan dengan pemikiran tersebut, Kabupaten Natuna yang memiliki kandungan sumber daya alam yang sangat banyak terutama dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi yang saat ini salah satunya dikelola oleh Perusahaan Star Energy (Bappeda, 2007). Tahap awal dalam kajian ini adalah mengkaji peranserta pihak swasta (Perusahaan Star Energy) dalam keikutsertaannya membangun Natuna pada umumnya dengan melakukan program pengembangan masyarakat (community development). Apakah perusahaan menyadari tanggung jawab sosial itu merupakan suatu beban, tanggung jawab, atau inisiatif. Bagaimana program pengembangan masyarakat (community development) dilaksanakan, serta apakah sudah sinergi dengan program- program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Natuna. Pada pihak pemerintah mengkaji apakah telah berupaya memaksimalkan pelayanan, agar terjadi interaksi positif di setiap level pemangku kepentingan (stakeholders) masyarakat, terutama perannya sebagai fasilitator, motivator, dan regulasi. Hal ini bertujuan supaya proses program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Perusahaan Star Energy berjalan dengan efektif dan efisien. Pada pihak masyarakat mengkaji peranserta mereka dalam mewujudkan iklim yang kondusif serta partisipasi yang mereka berikan dalam setiap program pengembangan masyarakat CD (community development) Perusahaan Star Energy. Tahap kedua, dikaji apakah program-program Pengembangan Masyarakat CD (community development) Star Energy memberikan dampak positif bagi masyarakat baik dari sisi manfaat, kesesuaian, dan keberlanjutan, dan membantu pemerintah
2 Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas dalam program pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan dan sosial budaya. Pengembangan masyarakat adalah suatu usaha untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat di segala aspek, sehingga suatu saat mereka bisa menjadi masyarakat maju dan mandiri. Pada prinsipnya tugas ini adalah tanggung jawab utama dari pemerintah pusat maupun kabupaten/kota, karena pemerintah telah diberi amanah oleh negara untuk melindungi segenap warga negara, mencerdaskan kehidupan bangsa, berkeadilan dan kesejahteraan. Walaupun demikian dalam proses percepatan pembangunan diperlukan peran maksimal yang bukan saja dari pemerintah, tetapi dari masyarakat dan pihak swasta/perusahaan harus secara aktif melakukan gerakan-gerakan perbaikan untuk maju secara bersama-sama. Pada tahap ketiga dari kajian ini adalah mengkaji bagaimana sistem program community development Perusahaan Star Energy dilaksanakan. Apakah terjadi tumpang tindih dengan program pembangunan Kabupaten Natuna, bagaimana partisipasi masyarakat pemanfaat terhadap program serta bagaimana pola kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini dalam upaya membina kemitraan. Pada kerangka pemikiran tentang sebuah program pembangunan dan program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan di tingkat kabupaten dan kota semestinya mengacu kepada sistem perencanaan pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang dengan melibatkan seluruh stakeholders. Proses sinergi terhadap tiap program tersebut sangat mudah terlaksana jika adanya sebuah forum musyawarah kemitraan pembangunan pada level kabupaten. Secara jelas program-program pembangunan pada tingkat nasional, pada tingkat provinsi dan pada tingkat kabupaten/kota serta program pengembangan masyarakat mesti dilakukan dengan sinergi. Sinergi disini berarti bahwa seluruh program tersebut bisa dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, tepat waktu, tepat sasaran, efektif dan efisien dengan harapan tidak terjadi pemborosan dalam berbagai aspek. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3 seperti di bawah ini.
3 Pusat Provinsi LSM (stakeholders terkait) Daerah/Bappeda Perusahaan Program Pembangunan Forum Musyawarah Kemitraan Pembangunan Kecamatan Desa Gambar 3. Proses Sinergi Pembangunan Secara konseptual pembangunan itu akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara lebih luas jika masyarakat tersebut bisa berperan dalam proses yang dilalui baik dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Seperti halnya masing-masing instansi, mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melakukan sebuah program yang terencana. Pada kerangka pemikiran kajian ini yang penulis maksud adalah instansi pemerintah Kabupaten Natuna dan instansi Perusahaan Star Energy, dimana masing-masing instansi tersebut mempunyai proses internal yang saling berbeda. Namun, jika semua proses tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan yang sama maka akan menghasilkan sebuah manfaat yang lebih besar untuk kepentingan masyarakat dalam jangka panjang. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.
4 Kabupaten Natuna Termasuk katagori daerah tertinggal dilihat dari aspek: Ekonomi, SDM, dan Infrastuktur, namun mempunyai potensi SDA yang besar Program Pembangunan Kabupaten Natuna 1.SDM 2.Ekonomi 3.Kesehatan 4.Sosial Budaya 5.Kelembagaan Proses internal Program Pengembangan Masyarakat/ community development Perusahaan Star Energy : 1. SDM 2. Ekonomi 3. Kesehatan Perumusan Strategy Program Pengembangan Masyarakat (Pemda, Perusahaan, Masyarakat) Tingkat Komunitas Kelompok Masyarakat dan Desa Peran Stakeholders dan partisipasi pemanfaat 1.Pemda Natuna 2.Star Energi 3.Masyarakat 5.Perguruan Tinggi Tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi Gambar 4. Kerangka Pemikiran Kajian Peran pihak swasta dalam hal ini Perusahaan Star Energy dalam rangka membantu keterbatasan Pemerintah Kabupaten Natuna dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aspek pendidikan, kebudayaan, ekonomi, sosial dan infrastruktur harus mendapat dukungan penuh dari segenap lapisan masyarakat. Oleh karena itu sangat perlu untuk dilakukan upaya sinergisme program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Star Energy dengan
5 program pembangunan daerah Kabupaten Natuna. Seperti yang tertera pada gambar 5 di bawah ini. Peran Pemerintah sinergi Peran Pihak swasta Peran Masyarakat Gambar 5. Kerangka Pemikiran Sinergi 3.2. Lokasi dan Waktu Kajian Penelitian ini dilaksanakan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Palmatak sebagai daerah yang terkena dampak langsung, dan Kecamatan Siantan sebagai daerah yang terkena dampak tidak langsung. Kedua kecamatan tersebut saat ini bagian dari Kabupaten Anambas yang baru dimekarkan. Namun saat penelitian dilakukan semua program pembangunan daerah masih mengacu kepada daerah induk yaitu Kabupaten Natuna. Pemilihan dan penentuan lokasi penelitian di dua kecamatan berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut: (1) berdasarkan historis Base Camp Perusahaan Star Energy dulunya berada di wilayah Kecamatan Siantan (Kecamatan Palmatak adalah kecamatan baru yang dimekarkan); (2) secara Geografis daerah Kecamatan Siantan dan Kecamatan Palmatak berada pada wilayah yang berdekatan dengan base camp Perusahaan Star Energy; (3) Base Camp Perusahaan Star Energy yang terletak di wilayah Kecamatan Palmatak hanya berfungsi untuk proses logistik (bongkar muat barang logistik) dan transit para karyawan, sedangkan tempat pengeboran minyaknya berada di lepas pantai Natuna; (4) karena selama ini program pengembangan masyarakat CD (community development) yang telah dilakukan oleh Perusahaan Star Energy paling banyak di
6 daerah Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan dan sangat jarang dilakukan di ibu kota Kabupaten Natuna. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2008 sampai dengan Bulan Januari Base Camp Dampak langsung Palmatak Dampak tak langsung Siantan sumber: Gambar 6. Peta Lokasi Kajian 3.3. Metode Kajian Sasaran Penelitian dan Teknik Sampling Fokus penelitian yang penulis lakukan terhadap program pengembangan masyarakat Perusahaan Star Energy adalah pada program pendidikan dan kebudayaan, program kesehatan, program pengembangan ekonomi, serta program fasum/fasos. Sasaran kajian ini adalah: (1) kelompok penerima manfaat pelatihan dalam bidang pembuatan VCO (virgin coconut oil) yaitu patani perkebunan kelapa dan Dinas Pertanian; (2) penerimaan beasiswa, dan dinas pendidikan; (3) pemerintah tingkat Kecamatan Siantan dan Palmatak; (4) Dinas Kesehatan Palmatak dan Siantan; (5) instasi Pemerintahan Desa (Ladan, Kelurahan Siantan); (6) tokoh masyarakat (LAM), KNPI, dan anggota kelompok KUB (kelompok usaha bersama) di Siantan dan Palmatak serta; (7) staf perusahaan Perusahaan Star Energy, warga masyarakat yang mendapat bantuan program bedah rumah miskin, dan warga masyarakat yang mendapat bantuan operasi katarak.
7 Key informant dilakukan secara purposive dimana masing-masing indipidu dipilih berdasarkan pemahamannya atas permasalahan-permasalahan dari masingmasing program yang sesuai dengan penerima manfaat. Pada tabel 8 dijelaskan distribusi key informant pemanfaat dan key informant stakeholders terkait dengan total berjumlah 2. Tabel 3. Distribusi Key informant Kajian No Kelompok keterkaitan Jenis Key informant Jumlah 1 Peperintah kecamatan TRP/MTK 2 orang Dinas Pendidikan 2 orang Pemerintah Kabupaten Dinas Kesehatan 2 orang Setempat Dinas Perkebunan dan Pertanian Lurah dan Kades 2 orang Pemanfaat oprasi katarak Guru berdedikasi Bedah rumah 2 Pemanfaat Program Kesenian melayu VCO (Virgin Coconut Oil) dan KUB 2 orang (Koperasi Usaha Bersama) Sablon Petanian Perkebunan TK dan SMP 3 LAM (Lembaga Adat Melayu) Tokoh Masyarakat KNPI 4 Perusahaan Pelaksana CD Lapangan Total Key informant 2 Pada tabel di atas, jumlah aparat pemerintah sebanyak 9 orang, jumlah pemanfaat sebanyak/masyarakat sebanyak 1, dan instansi perusahaan sebanyak Metode Pengumpulan Data Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang telah di ambil adalah data primer dan data sekunder. Dalam rangka memperoleh data primer digunakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan lapangan (observasi), wawancara/diskusi langsung kepada key informant, baik dengan tokoh formal maupun informal yang terkait untuk mendapatkan gambaran umum mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kajian.
8 Tahapan dan pendekatan yang dilakukan dalam pengumpulan data primer adalah: (1) observasi lapangan, digunakan untuk menjaring data yang berkenaan dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat (community development) Perusahaan Star Energy; (2) diskusi dan wawancara mendalam dilakukan terhadap pemanfaat dari stakeholders yang terkait dengan program pengembangan masyarakat CD (community development) dengan cara Key informant berdasarkan peran dan posisi mereka dalam masyarakat. Wawancara dilakukan secara langsung kepada setiap key informant yang mewakili masing-masing stakeholders dengan menggunakan panduan daftar pertanyaan. Data primer yang dipakai dalam kajian ini adalah data mengenai : a. Pandangan dari masing-masing pemanfaat terhadap keterkaitan program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan oleh Perusahaan Star Energy dengan program pembangunan daerah dalam hal keberlanjutan, dampak, manfaat kelayakan/kesesuaian. b. Pandangan dari masing-masing stakeholders terhadap pemanfaat dalam hal partisipasi serta bagaimana bentuk kemitraan yang sudah berjalan saat ini baik dengan pemerintah maupun dengan masyarakat pemanfaat. c. Peranserta dari masing-masing stakeholders selaku penggerak pembangunan dan pengembangan masyarakat Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait (Bappeda, pemerintah kecamatan serta Perusahaan Star Energy) yang berhubungan dengan program serta studi pustaka dan yang relevan dengan topik kajian, meliputi : a. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Natuna; b. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Natuna dalam program pembangunan daerah; c. Kegiatan dan program-program pengembangan masyarakat Perusahaan Star Energy; d. Kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat serta demografi kecamatan Palmatak dan Siantan Metode Pengolahan dan Analisis Data Metode yang gunakan pada kajian ini memakai metode deskriptif sehingga mempermudah dalam menganalisa data primer dan data sekunder yang telah
9 diperoleh di lapangan. Data hasil analisis tersebut kemudian dihubungkan dengan landasan teori yang telah dikemukakan, kemudian dihubungkan dengan pokok permasalahan yang dianalisis. Selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam untuk menarik suatu kesimpulan tentang program pembangunan daerah Kabupaten Natuna dan program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan Perusahaan Star Energy. Selanjutnya membuat suatu rekomendasi kebijakan untuk diberikan kepada pelaku/pengambil kebijakan pembangunan Metode Pengukuran Penelitian evaluasi mengenai keterkaitan program pengembangan masyarakat CD (community development) dengan program pembangunan daerah baik dalam aspek manfaat, kelayakan/kesesuaian, keberlanjutan dan dampak serta tingkat partisipasi stakeholders (pemerintah, masyarakat, perusahaan) menggunakan metode kualitatif. Pengukuran kualitatif tersebut dapat dilakukan baik melalui hasil survey terhadap pemanfaat, obsevasi dan wawancara mendalam serta analis dokumen tertuis. Pengukuran performa program dapat dijabarkan dalam lima katagori sebagai beikut: 1), sangat baik/sangat setuju diberi angka lima (5); 2), baik/setuju diberi anggka empat (4); 3), netral/ cukup meperoleh angka tiga (3); (4), kurang/tidak setuju diberi angka (2); dan 5), sangat kurang/sangat tidak setuju diberi angka satu (1). Metode evaluasi seperti ini disebut dengan Skala Likert, yang dikembangkan oleh Rensis Likert (1932). Tabel 4. Variabel Evaluasi Penelitian No Keterangan Bobot 1 Sangat Setuju/ Sangat Baik 5 2 Setuju/ Baik 4 3 Netral/Cukup 3 4 Tidak Setuju/Kurang 2 5 Sangat Kurang/Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (1994), dalam Tonny (2006) Untuk mengevaluasi dan memberikan penilaian yang diberikan oleh pemanfaat dari seluruh program dengan melihat pada empat (4) variabel utama yakni manfaat, kelayakan, keberlanjutan, dan dampak yang diperoleh dari hasil survey
10 dengan kuisioner terhadap 2 yang terdiri dari pemanfaat dan stakeholders pemerintah, masyarakat dan dari staf Perusahaan Star Energy. Penilaian terhadap masing-masing program diberikan oleh key informant berdasarkan keadaan yang mereka rasakan dan menurut pendapat mereka. Sebagai batasan variabel dapat digambarkan sebagai berikut: (1) manfaat program adalah yang berkenaan langsung dengan pengembangan masyarakat dari Perusahaan Star Energy dan nyata bagi keluarga, masyarakat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan, kemudahan serta kenyamanan; (2) kelayakan program adalah berkenaan dengan kesesuaian program dengan kebutuhan masyarakat dan program pemerintah; (3) keberlanjutan program adalah berkenaan dengan apabila program itu dihentikan oleh perusahaan apakah pemanfaat/pemerintah akan ikut membantu keberlanjutan berikutnya (dalam jangka panjang) serta apakah bisa menciptakan kemandirian masyarakat; (4) dampak program CSR (CD) adalah berkenaan dengan seberapa luas/banyak/besar individu, keluarga dan masyarakat dapat menikmati sehingga terjadinya perubahan-perubahan yang semakin baik (Roche, 1999 dalam Prayogo, 2008). Sebagai batasan untuk mempermudah dalam proses kajian ini, penulis menggunakan matriks pendekatan penelitian. Dengan memperjelas tujuan dari masing-masing fokus yang hendak dikaji dalam rangka mengidentifikasi masalahmasalah sosial yang terjadi di Kabupaten Natuna, kemudian mengevaluasi programprogram pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh Perusahaan Star Energy, serta merumuskan kajian dengan analisis yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek potensi daerah, aspek manfaat, kelayakan, keberlanjutan dan partisipasi serta peran pelaku pembangunan berdasarkan variabel-variabel pendidikan, ekonomi, kesehatan, fasum/fasos, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, evaluasi dan manfaat. Semua aspek dan variabel tersebut dianalisis secara deskriptif, menggunakan analisa SWOT, dan menggunakan pengukuran skala Likert berdasarkan sumber-sumber data yang penulis peroleh dari instansi pemerintah, perusahaan, wawancara dan observasi lapangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
11 Tabel 5. Matriks Pendekatan Penelitian No Tujuan Aspek Variabel Alat Analisis Sumber Data 1 Mengindentifikasi masalah-masalah sosial, pendidikan, ekonomi, infrastruktur di Natuna, MTK dan Siantan Potensi daerah dalam bidang SDM dan SDA Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan dan Fasum/fasos Analisis Deskriptif Instansi pemda, tokoh masyarakat dan observasi peneliti 2 Mengevaluasi program CD yang efektif dan efisien serta pandangan stakeholders terhadap program CD dari sisi partisipasi pemanfaat dan sistim kemitraan 3 Menganalisis peran Stakeholders sebagai pelaku pembangunan serta merumuskan strategy program Manfaat, kelayakan, keberlanjutan, dan dampak, partisipasi dan kemitraan Peran pemerintah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi, serta identifikasi proritas program Pendidikan, ekonomi, kesehatan dan fasum/fasos Perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan manfaat Mengunakan alat angket pengukuran Skala Likert dan persentase Mengunakan kajian empris/observasi lapangan serta analisis SWOT Wawancara kemasyarakat pemanfaat program dan data program CD Perusahaan Star Energy Wawancara kepada tokoh masyarakat dan pemerintah setempat 3.4. Metode Perancangan Program Perencanaan strategi program dilakukan dengan mengunakan analisis SWOT, secara internal berisi kekuatan dan kelemahan, dan secara eksternal berisi peluang dan ancaman. Analisis dengan SWOT ini bertujuan untuk mengindentifikasi alternatif-alternatif strategi yang tepat, layak dan sesuai untuk dilaksanakan. Matrik SWOT mengembangkan empat tipe strategi yaitu: SO (strength-opportunities atau kekuatan-peluang), WO (weaknes-opportunities atau kelemahan-peluang), ST (strength-threat atau kekuatan-ancaman), dan WT (weaknes-threat atau kelemahan ancaman). Tabel 6. Matriks SWOT Internal Eksternal Strength - kekuatan Weaknes- kelemahan Opportunities peluang Threat - ancaman Sumber : Tonny (2006) Strategi S-O Mengatasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang Strategi S-T Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi W-O Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi W-T Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
12 Metode partisipatif yakni kegiatan lapangan yang di dalamnya dilakukan suatu kegiatan dengan melibatkan stakeholders dan masyarakat pemanfaat. Sebelum kegiatan dilakukan terlebih dahulu melakukan pemetaan sosial sehingga bisa menentukan identifikasi program-program yang memang benar-benar sangat dibutuhkan oleh masyarakat, kemudian dievaluasi input, dievaluasi proses serta dievaluasi output untuk selanjutnya merekomondasikan kebijakan program pelaksanaan program ke depan.
BAB I PENDAHULUAN. 2 menurut kecamatan menunjukan bahwa Kecamatan Serasan menempati urutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Republik Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan luas sekitar 2/3 bagian (5,8 juta Km 2 ) adalah lautan, dan sekitar 1/3 bagian (2,8 juta km 2 ) adalah daratan,
Lebih terperinciSTRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH (Kasus Program Community Development Perusahaan Star Energy di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas) AKMARUZZAMAN
Lebih terperinciBAB VII IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERUSAHAAN STAR ENERGY DI KECAMATAN PALMATAK DAN KECAMATAN SIANTAN
BAB VII IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT PERUSAHAAN STAR ENERGY DI KECAMATAN PALMATAK DAN KECAMATAN SIANTAN 7.1. Deskripsi Implementasi Program Beragam program dari berbagai bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. pada daerah inilah sentra pendirian pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Kabupaten Kampar, Kecamatan Tapung, Tapung Hulu, dan Tapung Hilir. Lokasi ini secara sengaja dipilih dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Ciapus Bromel yang terletak di Ciapus Jl. Tamansari Rt 03/04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pantai Tanjung Bara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimanan Timur selama 3 (tiga) bulan, mulai bulan Januari
Lebih terperinciSISTEMATIKA PENYUSUNAN CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
SISTEMATIKA PENYUSUNAN CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,
35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Racangan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung atau observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJIAN
35 BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Usaha skala mikro dan kecil/pedesaan sangat potensial karena jumlahnya sangat besar. Dalam kondisi krisis, usaha skala mikro dan kecil terbukti ikut
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciSTRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH (Kasus Program Community Development Perusahaan Star Energy di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas) AKMARUZZAMAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pembangunan merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan. Pembangunan juga bermakna pembebasan dari
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL
BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL P ada dasarnya setiap penelitian memerlukan metode penelitian. Penelitian pariwisata maupun penelitian-penelitian bidang keilmuan sosial humaniora lainnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif.
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
47 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kajian Kabupaten Natuna merupakan salah satu daerah tertinggal dari tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau. Daerah tertinggal adalah daerah
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN
37 IV. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Loka Farm yang terletak di Desa Jogjogan, Kelurahan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
24 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL), yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003, dalam penerapannya dijumpai berbagai kendala dan hambatan.
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Priyanto (2011), tentang Strategi Pengembangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan
Lebih terperinciBAGIAN I. PENDAHULUAN
BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
1) Miskin sekali: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun lebih rendah 75% dari total pengeluaran 9 bahan pokok 2) Miskin: Apabila tingkat pendapatan per kapita per tahun berkisar antara 75-125%
Lebih terperinciIV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel
14 IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2009. Tempat penelitian berlokasi di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4.2 Metode Penelitian
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut (HLGL) Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian berlangsung selama 3 bulan
Lebih terperinciSTRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH (Kasus Program Community Development Perusahaan Star Energy di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas) AKMARUZZAMAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
+- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA RENCANA AKSI PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED) By: TIM P2RUED-P Pedoman Penyusunan dan Petunjuk Teknis RUED Penjelasan Pokok-Pokok
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian
34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.
9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.
Lebih terperinciBAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN
BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan penelitian berlangsung pada Februari 2015. B. Alat dan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Gunung Pawon dan Gunung Masigit (Gambar 3) yang terletak di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang, Kabupaten
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkebunan karet rakyat di Kabupaten Cianjur mempunyai peluang yang cukup besar untuk pemasaran dalam negeri dan pasar ekspor. Pemberdayaan masyarakat perkebunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pendekatan Konsep yang diajukan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu secara partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. secara benar. Data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode merupakan suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan
Lebih terperinciBAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN
111 BAB VIII STRATEGI DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN Sekalipun pelaksanaan P2FM-BLPS di Kabupaten Bogor mengalami berbagai kendala, namun program tersebut sangat mendukung kebijakan pemberdayaan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung
METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47), penelitian dengan menggunakan metode deskriptif
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRENCANA STRATEGI KEGIATAN INTEGRATED COASTAL MANAGEMENT DI KABUPATEN SUKABUMI
RENCANA STRATEGI KEGIATAN INTEGRATED COASTAL MANAGEMENT DI KABUPATEN SUKABUMI Kerjasama BPLHD Propinsi Jawa Barat BLH Kabupaten Sukabumi PKSPL IPB Oleh: Yudi Wahyudin, S.Pi. Mujio, S.Pi. Renstra ICM 1
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian
III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciMenjadikan Kutai Kartanegara Sebagai Daerah Tujuan Wisata dengan Berbasis Budaya Lokal
B A B 4 VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi Keinginan dan harapan SKPD dalam pembangunan kebudayaan dan di tingkat lokal-regional, nasional dan global yang merupakan salah satu penjabaran
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,
Lebih terperinciDeskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian
Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pulau Lancang Besar dan perairan sekitarnya, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pati yang terletak di Jl Jenderal Ahmad Yani No. 4 Pati dan SMA Negeri 9 Semarang yang berada di Jl.Cemara
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 8 T AHUN 2008 T E N T A N G TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi potensi budaya yang ada di Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS
BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Isu Strategis Dalam penyusunan renstra Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bogor tentunya tidak terlepas dari adanya isu strategis pembangunan Kota Bogor, yaitu : a. Pengembangan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Usman (2009:4) penelitian dengan
Lebih terperinciKabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau
Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 6, September 2001 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Salam sejahtera, jumpa lagi dengan Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama.
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan
Lebih terperinciVIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA
92 VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA 8.1. Identifikasi Potensi, Masalah dan Kebutuhan Masyarakat 8.1.1. Identifikasi Potensi Potensi masyarakat adalah segala sesuatu yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)
BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok
Lebih terperinciB. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum
B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah
Lebih terperinciBAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT... RINGKASAN EKSEKUTIF... RIWAYAT HIDUP PENULIS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFRTAR LAMPIRAN... i ii v vii ix xii xiii xiv I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
21 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Peran humas dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentunya memerlukan strategi yang mengacu kepada prinsip masyarakat. Artinya respons masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian ini dilakukan di Kabupaten Bogor, dengan batasan waktu data dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Pertimbangan pemilihan lokasi kajian antar
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat
Lebih terperinciTugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM
Tugas Teknologi Komunikasi PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI DISHUBKOMINFO KABUPATEN PASER KALTIM Oleh ARDIANSYAH NIM. 8508118070 Produksi Media Informasi Publik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dibuat berdasarkan permasalahan penelitian yaitu mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan,
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang tempat program Prima Tani dilaksanakan. Lokasi penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa untuk menjamin pembangunan dilaksanakan secara sistematis, terarah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu target MDGS adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak memiliki akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar. Sehubungan
Lebih terperinciIV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan satuan kasus adalah sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Kendal. Studi kasus adalah metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut pendapat Warsito (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Cihideung, kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat atau 20 km dari Kota Bandung, Jawa Barat. Pencarian data-data dilakukan
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi
Lebih terperinciBahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA
Bahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA RPJMD, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA Pemerintah Daerah Kepala Daerah RPJMD Dinas-Dinas Badan - Badan Unit-Unit
Lebih terperinciSTRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. a. Forum Informal; b. Studi Banding; c. Focus Group Discussion (FGD); d.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam perencanaan strategis Solo Science Center sebagai pusat peraga iptek Kota Surakarta dilakukan dengan 9 tahapan oleh Bappeda Kota Surakarta, yaitu : a. Forum Informal;
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,
KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
28 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari tinjauan pustaka pada bab terdahulu, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang berupa hipotesa pengarah dalam melakukan kajian ini, hipotesis
Lebih terperinciSeminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global Malang, 17 Mei
MODEL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS KEMANDIRIAN UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN EKONOMI (Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pada Masyarakat Ranupani Kabupaten Lumajang) Candra Wahyu Hidayat Universitas
Lebih terperinci