PERBANDINGAN NILAI OPSI CALL TIPE EROPA DENGAN PERLUASAN MODEL VASICEK DAN MODEL COX-INGERSOLL- ROSS NANU NURUL FAJRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERBANDINGAN NILAI OPSI CALL TIPE EROPA DENGAN PERLUASAN MODEL VASICEK DAN MODEL COX-INGERSOLL- ROSS NANU NURUL FAJRI"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN NILAI OPSI CALL TIPE EROPA DENGAN PERLUASAN MODEL VASICEK DAN MODEL COX-INGERSOLL- ROSS NANU NURUL FAJRI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

2 ABSTRAK NANU NURUL FAJRI. Perbandingan Nilai Opsi Call Tipe Eropa dengan Perluasan Model Vasicek dan Model Cox-Ingersoll-Ross. Dibimbing oleh RETNO BUDIARTI dan TEDUH WULANDARI MAS OED. Produk derivatif merupakan suatu instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai aset yang mendasarinya. Salah satu produk derivatif adalah opsi. Penentuan nilai opsi call tipe Eropa ini bisa menggunakan beberapa model, diantaranya adalah model Vasicek dan model Cox- Ingersoll-Ross (CIR). Tetapi model Vasicek dapat memberikan nilai suku bunga yang negatif, model CIR memberikan alternatif supaya suku bunga tidak negatif. Pada karya ilmiah ini akan dibahas opsi call tipe Eropa, dengan aset yang mendasari adalah zero coupon bond. Sedangkan model yang akan digunakan adalah model Vasicek yang diperluas dan model CIR. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah (1) menganalisis perluasan model Vasicek, (2) membandingkan nilai opsi yang diperoleh menggunakan perluasan model Vasicek dan dengan menggunakan model CIR. Harga opsi call tipe Eropa yang diperoleh dengan menggunakan perluasan model Vasicek dan model CIR, memberikan hasil hasil yang hampir sama.

3 ABSTRACT NANU NURUL FAJRI. Comparison of Extended Vasicek and Cox-Ingersoll-Ross Model in Valuation of European Call Option. Supervised by RETNO BUDIARTI and TEDUH WULANDARI MAS OED. Derivative product is a financial instrument whose value depends on the value of the underlying asset. One of the derivative product is a European option, which has the form of either call or put option. To determine the value of a European call option some models could be used, such as Vasicek and the Cox-Ingersoll-Ross model (CIR). Vasicek model may result in a negative interest rate, so that CIR model can be considered as an alternative in order to obtain nonnegative interest rates. This article discusses the European call option with a zero coupon bond as an underlying asset. The discussion includes the analysis and application of Vasicek and CIR models. The simulation results show that European call option price given by the extended Vasicek model and CIR model are similar.

4 PERBANDINGAN NILAI OPSI CALL TIPE EROPA DENGAN PERLUASAN MODEL VASICEK DAN MODEL COX- INGERSOLL-ROSS NANU NURUL FAJRI G Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

5 Judul Nama NIM : Perbandingan Nilai Opsi Call Tipe Eropa dengan Perluasan Model Vasicek dan Model Cox-Ingersoll-Ross : Nanu Nurul Fajri : G Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II Ir. Retno Budiarti, MS NIP Teduh Wulandari Mas'oed, M.Si. NIP Mengetahui, Ketua Departemen Matematika Dr. Berlian Setiawaty, MS. NIP: Tanggal Lulus :

6 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Perbandingan Nilai Opsi Call Tipe Eropa dengan Perluasan Model Vasicek dan Model Cox-Ingersoll-Ross. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Ir. Retno Budiarti, MS. selaku dosen pembimbing I yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan kritik sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik; 2. Ibu Teduh Wulandari Mas oed, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan kritik sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik; 3. Ibu Dr.Ir. Endar Hasafah Nugrahani, MS. Selaku moderator dalam seminar dan dosen penguji atas waktu luangnya dan kesedian memeriksa abstrak penulis; 4. Seluruh dosen Departemen Matematika atas semua ilmu yang telah bapak dan ibu berikan kepada penulis; 5. Kelurgaku tercinta: Tarwa (Almarhum mama) walaupun beliau telah tiada tetapi kasih sayangmu masih ku rasa. Eli Lutpah Patimah (mimi) yang telah memberikan doa, kasih sayang, motivasi dan kerja kerasnya untuk mengkuliahkan putramu ini. Kakak-kakakku Neni Nur aeni Jamilah (ceu Neni), Nina Nurhasanah, S.Far, Apt (ceu Na), Nunu Nur aziz Hakim, S.Hut (a Nunu), Kikie Lukita Andhara, SE (a Kikie), Dini Christin Natalia, S.Hut (teh Dini), dan adikku Neno Dede Nurul Fadli (Dede) terima kasih atas doa, motivasi nasehat dan bantuannya; 6. Shanty Raharjo Pratama, S.TP terima kasih atas doa, motivasi dan semangatnya; 7. Sendi Ahmad Nugraha, teman kosan, terima kasih atas semua bantuan; 8. Staf dan pegawai Departemen Matematika; 9. Resti dan Peli, teman satu bimbingan, seperjuangan, senasib dan sepenanggungan penulis, terimakasih atas bantuan dan semangatnya; 10. Ruhiyat, Iful dan Pepi yang telah bersedia menjadi pembahas dalam seminar tugas akhir penulis; 11. Teman-teman matematika 43: Subro, Ace, Irsyad, Nurmalina, Lia, Elly, Coeey, Slamet, Sofyan, Lina, Supri, Nia, Ecka, CC, Desi, SN, Emta, NS, Syahrul, Destya, Ria, Apri, Andrew, Wira, Ratna, Agung, Albrian, Gandi, Margi, Zul, Adhi, Fardan, Dandi, Razon, Narsih, Vera, Putri, Aini, Nidya, Nene, Arum, Tami, Rias, Erchan, Suci, sabar, Kabil, Ucok, Arif, Kiki, Kunto, Hendra, Faizul, David dan Paisol atas doa, dukungan dan kebersamaannya selama ini; 12. Kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas doa dan dukungannya. 13. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua, bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya Matematika Bogor, Januari 2011 Nanu Nurul Fajri

7 RIWAYAT HIDUP Nanu Nurul Fajri dilahirkan di Majalengka pada tanggal 9 Oktober 1987 sebagai anak keempat dari lima bersaudara, dari pasangan Tarwa dan Eli Lutpah Patimah. Penulis memulai pendidikan di SD Negeri Buntu I pada tahun Pada tahun 2003, penulis menamatkan pendidikan tingkat pertama di SLTP Negeri 2 Ligung dan pada tahun yang sama, diterima di SMA Pasundan 2 Bandung. Pada tahun 2006, penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Penulis memilih Mayor Matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 43. Selama menjalani perkuliahan, penulis aktif di Gugus Mahasiswa Matematika (GUMATIKA) IPB sebagai staff departemen Sosial, Informasi dan Komunikasi pada tahun 2008 dan ketua Divisi Hubungan Alumni pada tahun Penulis juga aktif di Organisasi Mahaswiwa Daerah (OMDA) Himpunan Mahasiswa Majalengka (HIMMAKA) sebagai Wakil Ketua pada tahun 2007, dan anggota Koperasi Mahasiwa IPB tahun Beberapa kepanitiaan yang pernah diikuti penulis diantaranya adalah Pemilihan Raya BEM KM IPB pada tahun 2008, Pesta Sains pada tahun 2008, Welcome Ceremony Mathematics pada tahun 2008, Campus Fair Kopma IPB pada tahun 2008 dan lain sebagainya. Dalam mengamalkan ilmu yang didapat, penulis pernah menjadi pengajar Pengantar Matematika pada tahun 2008, dan pengajar private di rumah pada tahun 2009.

8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN viii I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Metodologi dan Sistematika Penulisan.. 1 II LANDASAN TEORI 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Proses Stokastik Gerak Brown Proses Wiener Proses Itô 6 III PEMBAHASAN 3.1 Model Vasicek Perluasan Model Vasicek Penentuan nilai Opsi call tipe Eropa pada Zero Coupon Bond menggunakan Perluasan Model Vasicek Model Cox-Ingersoll-Ross Penentuan nilai Opsi call tipe Eropa pada Zero Coupon Bond menggunakan Model Cox-Ingersoll-Ross.. 10 IV SIMULASI 4.1 Simulasi pada Model CIR Simulasi pada Perluasan Model Vasicek 11 V SIMPULAN VI DAFTAR PUSTAKA 15 LAMPIRAN... 16

9 DAFTAR TABEL Halaman 1 Nilai Opsi call Tipe Eropa pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun menggunakan Model CIR Nilai Opsi call Tipe Eropa pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun menggunakan Perluasan Model Vasicek 12 3 Nilai Opsi call Tipe Eropa pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun.. 13 DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Nilai Opsi call vs Waktu pada Model CIR dengan harga strike $ Nilai Opsi call vs Waktu pada Perluasan Model Vasicek dengan harga strike $ Nilai Opsi call vs Waktu dengan harga strike $85 13 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Bukti Lema Itô Penurunan persamaan (11) Penurunan persamaan (13) (17) Bukti Bahwa Persamaan (22) dan (23) Memenuhi Kondisi Batas yang Diberikan 23 5 Penurunan Persamaan (24) dan (25) Bukti volatilitas harga zero coupon bond Penurunan persamaan (28) Program Simulasi menggunakan Mathematica

10 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk turunan (derivative product) merupakan suatu instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai aset yang mendasarinya. Perkembangan produk turunan mengalami peningkatan yang sangat pesat. Opsi adalah salah satu produk turunan yang mengalami perkembangan tersebut dan hingga saat ini opsi banyak diperdagangkan di bursa. Opsi yang akan dibahas pada tulisan ini adalah opsi call tipe Eropa yang dikenakan kepada obligasi. Jenis obligasi yang akan dibahas adalah zero coupon bond atau obligasi tanpa kupon. Pihak penerbit berkewajiban untuk melunasi pokok investasi dalam obligasi pada waktu jatuh tempo. Opsi obligasi (bond options) adalah obligasi yang dapat dijual kembali, obligasi yang mengijinkan pemegangnya untuk meminta penarikan lebih awal pada harga yang ditentukan sebelumnya pada waktu tertentu di masa mendatang. Penentuan nilai opsi ini bisa menggunakan beberapa model, diantaranya adalah model Vasicek dan model Cox-Ingersoll-Ross (CIR). Tetapi model Vasicek dapat memberikan nilai suku bunga yang negatif, model CIR memberikan alternatif supaya suku bunga tidak negatif. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis perluasan model Vasicek. 2. Membandingkan nilai opsi yang diperoleh menggunakan perluasan model Vasicek dengan model satu-faktor Cox-Ingersoll- Ross. 1.3 Metodologi dan Sistematika Penulisan Metodologi karya ilmiah ini adalah studi pustaka dengan referensi utama adalah jurnal yang ditulis oleh John Hull dan Alan White berjudul Pricing Interest Rate Derivative Securities tahun Pada bab satu diberikan latar belakang dari permasalahan penentuan nilai opsi call tipe Eropa. Pada bab dua diberikan landasan teori yang akan digunakan sebagai dasar pengerjaan karya ilmiah. Sedangkan pada bab tiga akan diuraikan mengenai model Vasicek dan model CIR. Pada bab empat akan diberikan simulasi dari nilai opsi. Pada bab lima akan diberikan kesimpulan yang diperoleh dari karya ilmiah ini. Pada bab terakhir akan diberikan daftar pustaka.

11 II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan, investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran untuk membeli suratsurat berharga seperti saham dan sekuritas lainnya. Investasi tersebut dikenal juga dengan sebutan investasi keuangan. Dalam analisis ekonomi, istilah investasi sering dihubungkan dengan investasi fisik atau investasi pada aset nyata. Investasi fisik menghasilkan aset baru yang akan menambah kapasitas produksi suatu perusahaan, sementara investasi keuangan hanya memindahkan kepemilikan dari aset yang sudah ada dari seseorang atau lembaga kepada pihak yang lainnya. (Pass et al. 1988) Definisi 2 (Contingent Claim) Contingent Claim adalah sekuritas yang memberikan imbal hasil yang tergantung pada nilai aset lain seperti harga komoditas, harga saham dan obligasi, atau nilai indeks pasar. (Bodie et al. 2002) Definisi 3 (Primitive Security) Sekuritas primitif (Primitive Security) adalah instrumen seperti saham atau obligasi yang pembayarannya hanya tergantung pada status keuangan pihak penerbit. (Bodie et al. 2002) Definisi 4 (Derivative security) Sekuritas derivatif (derivative security) dibentuk dari perangkat sekuritas primitif yang menghasilkan imbal hasil yang tergantung pada faktor-faktor di luar karakteristik pihak penerbit dan mungkin dikaitkan dengan harga aset lain. (Bodie et al. 2002) Teori Tentang Opsi Opsi pada suatu aset adalah suatu kontrak antara dua pihak, yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, untuk melakukan jual atau beli aset pada harga tertentu yang disebut strike price atau exercise price dan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Definisi 5 (Opsi Call) Opsi call memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli suatu aset pada harga tertentu yang disebut harga eksekusi (exercise/strike price) pada saat atau sebelum tanggal jatuh tempo (maturity) yang ditentukan. Definisi 6 (Opsi Put) Opsi put memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual suatu aset dengan harga eksekusi tertentu pada saat atau sebelum tanggal jatuh temponya. Berdasarkan waktu eksekusinya, opsi dibedakan atas opsi Eropa (European option) dan opsi Amerika (American option). Opsi Eropa hanya dapat dieksekusi pada saat kontrak jatuh tempo, sedangkan opsi Amerika dapat dieksekusi sebelum atau pada saat kontrak jatuh tempo. (Bodie et al. 2002) Definisi 7 (Volatilitas) Volatilitas menyatakan tingkat risiko suatu aset yang ditunjukkan oleh keacakan harga saham. Semakin besar nilai volatilitas, semakin tak terduga pergerakan harga saham. Sebaliknya, semakin kecil volatilitas, semakin mudah untuk menduga harga saham tersebut. (Morgenson dan Harvey 2002) Teori Tentang Obligasi Karakteristik obligasi meliputi nilai obligasi, jangka waktu obligasi, tingkat suku bunga dan penjadwalan pembayaran. Nilai Pari Nilai pari adalah nilai yang ditetapkan atas obligasi. Nilai tersebut menunjukkan jumlah uang yang dipinjam dan dibayar kembali oleh perusahaan pada tanggal jatuh tempo. Misalkan, bila perusahaan membutuhkan dana

12 3 sebesar 500 miliar rupiah maka akan diterbitkan obligasi bernilai 500 miliar rupiah. Jangka waktu Obligasi Jangka waktu obligasi adalah masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman. Masa jatuh tempo obligasi di Indonesia 1 sampai 10 tahun, rata-rata masa jatuh tempo obligasi di Indonesia adalah 5 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati investor, karena risikonya kecil. Pada saat jatuh tempo, pihak penerbit obligasi berkewajiban untuk melunasi pokok investasi di dalam obligasi tersebut. Sebagai contoh, perusahaan mengeluarkan obligasi dengan nilai 500 miliar rupiah untuk jangka waktu 5 tahun maka saat memasuki masa jatuh tempo, perusahaan wajib membayar pinjaman atau sebesar 500 miliar rupiah kepada investor beserta bunganya. Tingkat Suku Bunga Untuk menarik minat para investor, maka perusahaan harus memberikan insentif yang menarik berupa bunga yang relatif lebih besar dari pada tingkat suku bunga perbankan. Istilah tingkat suku bunga dalam instrumen obligasi dikenal dengan nama kupon obligasi. Penentuan besarnya kupon obligasi sangat penting, untuk dapat menarik minat investor tentunya juga harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar kupon tersebut sampai jatuh tempo. Ukuran tingkat suku bunga sangat dipengaruhi oleh tingkat risikonya. Obligasi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi, tentunya akan menawarkan tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi yang memiliki risiko lebih rendah. Jadwal Pembayaran Jadwal pembayaran adalah periode waktu yang mewajibkan perusahaan penerbit membayar kupon obligasi. Pembayaran dilakukan secara berkala dengan kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran atau tahunan. Ketepatan pembayaran kupon obligasi kepada investor merupakan aspek penting dalam menjaga reputasi perusahaan. Definisi 8 (Yield to Maturity) Yield to maturity adalah suku bunga selama T periode yang membuat nilai kini dari pembayaran obligasi sama dengan harganya. Suku bunga yang dimaksud dapat digambarkan sebagai rata-rata dari suku bunga yang akan dihasilkan oleh suatu obligasi yang dibeli sekarang dipertahankan sampai waktu jatuh tempo. (Bodie et al. 2002) Definisi 9 (Zero-Coupon Bond) Zero-coupon bond adalah salah satu jenis obligasi yang tidak memberikan kupon pada pemegang obligasi. Obligasi jenis ini hanya memberikan satu kali cash flow (pembayaran) pada pemiliknya yaitu pada saat waktu jatuh tempo obligasi sebesar nilai pari. (Rolski et al. 1999) Definisi 10 (Short Rate) Short rate adalah suku bunga yang berlaku pada interval waktu tertentu. (Bodie et al. 2002) Definisi 11 (Forward Rate) Forward rate adalah short rate yang berlaku pada tahun ke-n sedemikian sehingga return dari 2 strategi investasi selama n tahun dan investasi n-1 tahun kemudian diinvestasikan kembali pada tahun ke-n akan sama. Jika forward rate untuk periode n adalah, maka didefinisikan oleh persamaan 1 1 1, atau dituliskan n adalah periode waktu, adalah yield to maturity dan jatuh tempo setelah n-periode. Jadi, total return pada 2 strategi investasi selama n tahun akan sama jika short rate pada tahun ke-n sama dengan. Definisi 12 (Sktruktur Waktu Suku Bunga) Struktur waktu suku bunga (term structure of interest rates) menyatakan hubungan antara yield to maturity dengan waktu jatuh temponya. (Fabozzi dan Modigliani 2003)

13 4 Teori-teori dari struktur waktu, yaitu 1. Hipotesis Harapan Hipotesis harapan adalah hipotesis sederhana dari struktur waktu yang menyatakan bahwa nilai forward rate periode n sama dengan nilai harapan dari short rate pada waktu mendatang pada periode n, dituliskan, Bahwa liquidity premium sama dengan nol. Sebagai ilustrasi Maka, yield to maturity selama n periode dapat ditentukan oleh yield to maturity yang berlaku selama n-1 periode dan harapan suku bunga yang berlaku pada periode n. 2. Liquidity Preference Liquidity Preference menyatakan bahwa investor jangka pendek tidak ingin memiliki obligasi jangka panjang jika, dan investor jangka panjang tidak ingin memiliki obligasi jangka pendek jika,. Teori liquidity preference menyimpulkan bahwa investor jangka pendek mendominasi pasar maka forward rate lebih besar dari nilai harapan short rate. Selisih antara dengan disebut liquidity premium pada waktu n, yang nilainya diharapkan positif. 3. Segmentasi Pasar Teori segmentasi pasar menyatakan bahwa obligasi jangka pendek dan obligasi jangka panjang memiliki pasar masing-masing yang berbeda, karena setiap obligasi mempunyai keseimbangan masing-masing yang saling bebas. Suku bunga jangka pendek ditentukan oleh penawaran dan permintaan pada pasar obligasi jangka pendek, begitu pun suku bunga jangka panjang. Struktur waktu suku bunga ditentukan oleh keseimbangan suku bunga pada berbagai waktu jatuh tempo pasar obligasi. (Bodie et al. 2002) Definisi 13 (Teori Portfolio) Jika 2 aset dengan ragam masing-masing adalah dan dikombinasikan dalam satu portfolio dengan proporsi masing-masing dan, maka ragam portofolio diberikan oleh persamaan berikut 2 cov, Dengan cov, dan cor,. cor, adalah korelasi antara return aset 1 dan return aset 2, dengan nilai artinya kedua aset mempunyai korelasi negatif sempurna, sedangkan 1 artinya kedua aset mempunyai korelasi positif sempurna. (Bodie et al. 2002) 2.2 Proses Stokastik Proses stokastik digunakan sebagai model matematika untuk mewakili suatu peubah yang nilainya berubah secara acak menurut waktu. Untuk memahami proses stokastik diperlukan definisi berikut Definisi 14 (Percobaan Acak) Dalam suatu percobaan sering kali dilakukan dalam kondisi yang sama. Semua kemungkinan hasil yang akan muncul dapat diketahui, tetapi hasil pada percobaan berikutnya tidak dapat diduga dengan pasti. Percobaan yang semacam ini disebut percobaan acak. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 15 (Ruang Contoh) Himpunan dari semua kemungkinan hasil dari suatu percobaan acak disebut ruang contoh (ruang sampel), dinotasikan dengan Ω. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 16 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 17 (Medan-) Medan- adalah himpunan yang anggotanya adalah himpunan bagian dari

14 5 ruang contoh Ω yang memenuhi syarat-syarat berikut: Jika,,,., maka. 3. Jika maka, dengan menyatakan komplemen dari himpunan. (Hogg et al. 2005) Definisi 18 (Ukuran Peluang) Suatu ukuran peluang P pada ruang ukuran Ω, adalah fungsi : 0,1 yang memenuhi: 1. Untuk setiap kejadian berlaku Ω Jika,,,. adalah barisan kejadian-kejadian yang saling lepas yaitu, untuk setiap pasangan, dengan maka: Pasangan (Ω,, disebut dengan ruang peluang (probability space). (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 19 (Peubah Acak) Misalkan adalah medan- dari ruang contoh Ω. Suatu peubah acak adalah suatu fungsi Ω: dengan sifat Ω: untuk setiap. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 20 (Peubah Acak Diskret) Peubah acak dikatakan diskret jika nilainya hanya pada himpunan bagian yang tercacah,,, dari. Catatan: Suatu himpunan bilangan C disebut bilangan tercacah jika C terdiri atas bilangan berhingga atau anggota C dapat dikorespondensikan 1-1 dengan bilangan bulat positif. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 21 (Fungsi Masa Peluang) Fungsi masa peluang (probability mass function) dari suatu peubah acak diskret X adalah fungsi : 0,1 yang diberikan oleh. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 22 (Peubah Acak Kontinu) Peubah acak X dikatakan kontinu jika fungsi sebarannya dapat diekspresikan sebagai: untuk suatu fungsi : 0, adalah fungsi yang terintegralkan. Selanjutnya fungsi disebut fungsi kepekatan peluang bagi. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 23 (Nilai Harapan Peubah Acak Diskret) Jika adalah peubah acak diskret dengan himpunan semua kemungkinan nilai X adalah A dan dengan fungsi massa peluang, maka nilai harapan dari adalah jika jumlah diatas konvergen mutlak. Jika jumlah di atas divergen, maka nilai harapan dari X tidak ada. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Definisi 24 (Nilai Harapan Peubah Acak Kontinu) Jika adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang, maka nilai harapan dari adalah jika jumlah diatas konvergen mutlak. Jika jumlah di atas divergen, maka nilai harapan dari X tidak ada. (Grimmett dan Stirzaker 1992) Lema 1 (Sifat Nilai Harapan) Beberapa sifat dari nilai harapan diantaranya: 1. Jika adalah suatu konstanta, maka. 2. Jika adalah suatu konstanta dan adalah peubah acak, maka.

15 6 3. Jika, adalah konstanta dan, adalah suatu peubah acak, maka,,. (Bukti : Lihat Hogg et al. 2005) (Hogg et al. 2005) Definisi 25 (Ragam dan Simpangan Baku) Misalkan adalah peubah acak (diskret atau kontinu). Ragam atau dinotasikan dengan, didefinisikan Standar deviasi dinotasikn dengan, didefinisikan (Ghahramani 2005) Definisi 26 (Proses Stokastik) Proses stokastik, adalah suatu himpunan dari peubah acak yang memetakan suatu ruang contoh Ω ke suatu ruang state. 2.3 Gerak Brown Proses stokastik, disebut gerak Brown jika: Untuk 0, peubah acak, 1,2,., saling bebas. 3. Untuk 0, berdistribusi normal dengan rataan 0 dan ragam. (Hull 2003) 2.4 Proses Wiener Proses Wiener adalah gerak Brown dengan rataan 0 dan ragam 1. Proses Wiener umum untuk suatu peubah acak dapat dinyatakan sebagai berikut: Untuk proses stokastik yang didefinisikan pada ruang probabilitas (Ω,, berlaku hal berikut: Misalkan adalah proses Wiener pada (Ω,,. Integral stokastik adalah proses stokastik dengan bentuk: 0,, 2 (Hull 2003) 2.5 Proses Itô Proses Itô adalah proses Wiener umum dengan dan menyatakan suatu fungsi dari peubah acak dan waktu. Proses Itô dapat dinyatakan sebagai berikut:,,. (3) (Hull 2003) Lema 2 (Lema Itô) Misalkan proses memenuhi persamaan (3) dan fungsi, adalah kontinu serta turunan-turunan,,, kontinu, maka, memenuhi persamaan berikut:,, 1 2, 4 dengan,, dan 0 (Hull 2003) Bukti: Lihat Lampiran 1 (1) disebut sebagai komponen deterministik dan menyatakan komponen stokastik, serta adalah proses Wiener, sedangkan dan masing-masing menyatakan drift rate dan variance rate dari.

16 III. PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa model satu-faktor, diantaranya adalah model Vasicek, model Cox-Ingersoll- Ross. Kedua model tersebut dapat diperluas, namun dalam karya ilmiah ini hanya akan dijelaskan salah satunya yaitu perluasan model Vasicek. Selanjutnya akan diberikan model penentuan nilai opsi call tipe Eropa pada zero coupon bond. Misalkan diberikan model one-statevariable dari struktur waktu di mana tingkat suku bunga jangka pendek, r, mengikuti proses mean reversion (5) di mana a, b, σ dan β adalah konstanta positif dan dz adalah proses Wiener. Hal ini masuk akal untuk menduga bahwa dalam beberapa situasi ekspektasi pasar tentang suku bunga masa depan melibatkan parameter yang tergantung pada waktu. Dengan kata lain, drift rate dan volatilitas dari r merupakan fungsi dari waktu. Ketergantungan dari waktu dapat timbul dari sifat siklus ekonomi, harapan masa depan tentang dampak kebijakan moneter, dan tren yang diharapkan dalam variabel makro ekonomi lainnya. Pada karya ilmiah ini model pada persamaan (5) akan diperluas untuk mencerminkan ketergantungan waktu ini. Akan ditambahkan drift yang tergantung waktu,, pada persamaan (5), dan memungkinkan reversion rate, a, dan faktor volatilitas, σ, menjadi fungsi dari waktu, sehingga model menjadi seperti berikut: (6) 3.1 Model Vasicek Model Vasicek adalah model satu-faktor yang merupakan kasus khusus dari persamaan (5) dengan asumsi 0. Sehingga diperoleh persamaan. (7) Model Vasicek juga digunakan untuk menentukan nilai zero coupon bond pada waktu t dengan nilai pari sebesar $1 pada saat jatuh tempo T, dengan persamaan harga obligasi diberikan oleh teorema berikut: Teorema 3.1 Misalkan t adalah waktu, dengan T adalah waktu jatuh tempo obligasi dan r adalah suku bunga bebas risiko. Maka harga zero coupon bond untuk 0 adalah dengan,,, (8), 1 9, 2, exp, Bukti: lihat (Rolski et al. 1999). Pada persamaan (8), merupakan nilai r pada saat t, 0 1 Bukti: lihat Lampiran 2 11 Salah satu kelemahan dari asumsi 0 adalah bahwa tingkat suku bunga jangka pendek, r, bisa menjadi negatif. 3.2 Perluasan Model Vasicek Perluasan model Vasicek merupakan kasus khusus dari persamaan (6) dengan 0, sehingga diperoleh persamaan berikut: (12)

17 8 Harga dari contingent claim, f, tergantung pada r memenuhi dimana Harga zero coupon bond dengan nilai pari sebesar $1 pada waktu T adalah solusi untuk persamaan (13) yang memenuhi syarat batas 1 saat, diberikan persamaan berikut,,,, (14) Persamaan (14) memenuhi persamaan (13) dan kondisi batas penentuan harga obligasi pada persamaan (8), (9) dan (10). Fungsi,, dalam model diperluas harus dipilih untuk mencerminkan volatilitas saat ini dan masa depan tingkat suku bunga jangka pendek, r. Langkah pertama dalam analisis adalah menentukan,,, dan, dalam hal 0,, 0,, dan. Turunkan persamaan (15) dan (16) terhadap T, maka diperoleh (19) Eliminasi dari persamaan (16) dan (19) menghasilkan 0. (20) dan 10, (16) Eliminasi dari persamaan (15) dan (18) menghasilkan dengan, 1;, 0. (17) Bukti : lihat Lampiran 3 Ini berarti bahwa jika persamaan (15) dan (16) diselesaikan sesuai dengan kondisi batas pada persamaan (17), persamaan (14) merupakan harga dari zero coupon bond yang jatuh tempo pada T. Penyelesaian persamaan (15) dan (16) untuk situasi dimana,, dan konstan mengikuti formula Vasicek untuk Kondisi batas untuk persamaan (20) dan (21) adalah nilai-nilai diketahui 0, dan 0,,, 1, dan, 0. Solusi untuk (20) dan (21) yang memenuhi kondisi batas adalah persamaan (22) dan (23). Selanjutnya substitusikan persamaan (22) dan (23) ke persamaan (15) dan (16), sehingga diperoleh persamaan (24) dan (25)., 0, 0, 0, / 22, 0, 0,, 0, 1 0,, 2 di mana, log,. 0, / 23

18 9 Bukti: lihat Lampiran 5 0, 0, / 0, / 0, 0, 0, / Penentuan nilai Opsi call tipe Eropa pada Zero Coupon Bond menggunakan Perluasan Model Vasicek Misalkan,, adalah harga pada saat dari zero coupon bond yang jatuh tempo pada saat. Maka persamaan harga obligasi dapat ditulis sebagai berikut,,,,,. Menggunakan lema Itô, diperoleh volatilitas,, adalah σ,. Bukti: lihat Lampiran 6 Karena volatilitas tersebut tidak bergantung pada r, distribusi harga obligasi pada waktu tertentu tergantung pada harga pada waktu sebelumnya harus lognormal. Diberikan opsi call tipe Eropa pada zero coupon bond, dengan karakteristik opsi X = harga strike L = nilai pari (par value) T = waktu jatuh tempo opsi s = waktu jatuh tempo obligasi t = waktu,. Opsi call dapat dianggap sebagai pilihan untuk pertukaran unit X dari zero coupon bond yang jatuh tempo pada T waktu untuk satu unit zero coupon bond yang jatuh tempo pada saat s. Diberikan = volatilitas harga zero coupon bond yang jatuh tempo pada waktu s, pada waktu τ = volatilitas harga zero coupon bond yang jatuh tempo pada waktu T, pada waktu τ = korelasi langsung antara dua harga obligasi. sehingga nilai opsi C diberikan oleh,,,, (26) dimana 1,, log,, 2 2 (27) dan adalah fungsi distribusi kumulatif normal. Salah satu karakteristik dari model satu-faktor adalah instantaneous returns pada obligasi adalah berkorelasi positif sempurna, sehingga, 1. Selanjutnya, volatilitas dari obligasi yang jatuh tempo pada s dan T dapat ditulis,,,. Sehingga,,,. Dari persamaan (22) menjadi 0, 0, 0, /. (28) Bukti: lihat Lampiran 7 Persamaan (26) dan (28) memberikan solusi analitik sederhana untuk harga opsi call tipe Eropa.

19 Model Cox-Ingersoll-Ross Model Cox-Ingersoll-Ross (CIR) adalah model satu-faktor dan pertama kali menghilangkan kemungkinan dari suku bunga yang negatif. Model CIR dapat dinyatakan oleh persamaan (5) dengan 0.5. (29) dimana, dz adalah proses Wiener untuk mengukur risiko netral. Model CIR ini juga dapat digunakan dalam penentuan tingkat suku bunga derivatif. Faktor standar deviasi model CIR ini adalah, sehingga memastikan bahwa tingkat bunga tidak akan menjadi negatif. Pada model CIR, formulasi untuk menghitung harga zero coupon bond pada waktu t dengan nilai pari sebesar $1 pada saat jatuh tempo T diberikan oleh teorema 3.2, (31) 2, 1 2 dimana 2. Bukti: lihat (Rolski et al. 1999). (32) 3.5 Penentuan nilai Opsi call tipe Eropa pada Zero Coupon Bond menggunakan Model Cox-Ingersoll-Ross Misalkan diberikan opsi call tipe Eropa pada zero coupon bond, dengan karakteristik opsi Teorema 3.2 Misalkan t adalah waktu, dengan T adalah waktu jatuh tempo obligasi dan r adalah suku bunga bebas risiko. Maka harga zero coupon bond untuk 0 adalah X L T s t = harga strike = nilai pari (par value) = waktu jatuh tempo opsi = waktu jatuh tempo obligasi = waktu, dengan,,, (30) sehingga nilai opsi C, diberikan oleh persamaan (33), 2, ; 4, 2,, 2 ; 4, 2 33 dimana 2 1, log /, adalah fungsi distribusi noncentral khikuadrat. (Cox et al. 1985)

20 IV. SIMULASI Pada bagian ini diberikan simulasi yang akan membandingkan, seberapa baik perluasan model Vasicek dapat menduplikasi harga opsi call tipe Eropa pada zero coupon bond. Perluasan model Vasicek akan dibandingkan dengan model satu-faktor CIR. 4.1 Simulasi pada Model satu-faktor CIR Dengan menggunakan persamaan (30) - (33), dipilih nilai parameter sebagai berikut 0.2, 0.02, 0.06 dan tingkat suku bunga 10% per tahun, akan dihitung nilai opsi call tipe Eropa dengan waktu jatuh tempo 1 tahun pada zero coupon bond dengan waktu jatuh tempo 3 tahun. Diketahui nilai pari $100 dan harga strike $85. Dari illustrasi tersebut, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: $100 $ ; 22.22, ; 22.22, Tabel 1 menunjukan nilai opsi call tipe Eropa untuk beberapa harga strike dan jangka waktu, pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun menggunakan model CIR. Tabel 1 Nilai Opsi call Tipe Eropa pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun menggunakan Model CIR Jangka Harga Strike Waktu Opsi (Tahun) Nilai Opsi Call Jatuh Tempo Opsi Gambar 1 Nilai Opsi Call vs Waktu pada Model CIR dengan harga strike $ Simulasi pada Perluasan Model Vasicek Asumsikan bahwa,, dan adalah parameter dari model CIR dan model ini menggambarkan evolusi yang benar dari struktur waktu. Ini berarti bahwa 0, dan 0, fungsi yang akan diperkirakan untuk perluasan model Vasicek

21 12 2 0, 1 2 0, dimana Fungsi A dan B lengkap untuk perluasan model Vasicek dapat dihitung dari 0, dan 0, pada persamaan (34) dan (35) menggunakan persamaan (22) dan (23). Persamaan (26) dan (28) dapat digunakan untuk menilai opsi call tipe Eropa pada zero coupon bond. Parameter nilai-nilai tersebut dipilih 0.02 dan 0.2. Tingkat suku bunga jangka pendek awal diasumsikan 10% per tahun. Untuk Perluasan Model Vasicek, sudah ditetapkan sama dengan konstanta , ini memastikan bahwa volatilitas suku bunga jangka pendek suku setara dalam model CIR. Subtitusikan persamaan (34) dan (35) ke persamaan (26) dan (28). Tabel 2 menunjukan menunjukan nilai opsi call tipe Eropa untuk beberapa harga strike dan jangka waktu, pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun menggunakan Perluasan Model Vasicek. Tabel 2 Nilai Opsi call Tipe Eropa pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun menggunakan Perluasan Model Vasicek Jangka Harga Strike Waktu Opsi (Tahun) Nilai Opsi Call Jatuh Tempo Opsi Gambar 2 Nilai Opsi call vs Waktu pada Perluasan Model Vasicek dengan harga strike $85

22 13 Tabel 3 Nilai Opsi call Tipe Eropa pada zero coupon bond dengan jatuh tempo 3 tahun Jangka Harga Strike Waktu Model Opsi (Tahun) 1 Perluasan Vasicek CIR Perluasan Vasicek CIR Perluasan Vasicek CIR Perluasan Vasicek CIR Perluasan Vasicek CIR Perluasan Vasicek CIR Perluasan Vasicek CIR Nilai Opsi Call Perluasan Vasicek CIR Jatuh Tempo Opsi Gambar 3 Nilai Opsi call vs Waktu dengan harga strike $85 Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa nilai opsi call tipe Eropa yang diperoleh dengan menggunakan perluasan model Vasicek dan model CIR memberikan hasil yang hampir sama.

23 V. SIMPULAN Penentuan nilai opsi dapat menggunakan beberapa model, diantaranya adalah model Vasicek dan model Cox-Ingersoll-Ross (CIR). Tetapi model Vasicek dapat memberikan nilai suku bunga yang negatif, model CIR memberikan alternatif supaya suku bunga tidak negatif. Karya ilmiah ini menunjukkan bahwa model Vasicek dapat diperluas. Dalam kasus perluasan model Vasicek, parameter, suku bunga jangka pendek dan nilai opsi call tipe Eropa pada zero coupon bond dapat ditentukan secara analitik. Hal ini membuat model sangat menarik sebagai alat praktis. Pada karya ilmiah ini nilai opsi call tipe Eropa yang diperoleh dengan menggunakan perluasan model Vasicek dan model CIR memberikan hasil yang hampir sama. Dari karya ilmiah ini terdapat beberapa hal yang dapat dikaji lebih lanjut oleh pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ilmu ini, antara lain adalah nilai opsi put tipe Eropa dan nilai opsi tipe Amerika.

24 VI. DAFTAR PUSTAKA Bodie Z, Kane A, Marcus AJ Investments. Ed ke-3. New Jersey: Prentice Hall. Cox JC, Ingersoll JE, Ross SA A Theory of the Term Structure of Interest Rates. Econometrica 53: Fabozzi FJ, Modigliani F Capital Markets Institusions and Instrumens. Ed ke -3. New Jersey: Prentice Hall. Ghahramani S Fundamentals of Probability with Stochastic Processes. Edisi Ke-3. New Jersey: Pearson Education, Inc. Grimmett GR, Stirzaker DR Probability and Random Processes. New York: Clarendon Press Oxford. Hogg RV, Carig A, McKean JW Intoduduction to Mathematicals Statistic. Ed ke 6. New Jersey: Pretince Hall inc. Hull J, White A Pricing Interest Rate Derivatives Securities. The Review of Financial Studies 3: Hull JC Options, Futures and Other Derivatives. Ed ke-5. New Jersey: Pearson Education, Inc. Morgenson G, Harvey CR The New York Times Dictionary of Money and Investing: The Essential A-to-Z Guide to The Language of The New Market. New York: Times Books. Pass C, Bryne L, Davies L Kamus Lengkap Ekonomi. Edisi Ke-2. Rumapea T, Haloho P, penerjemah; Sihombing D, editor. New York: HarperCollins Publishing. Terjemahan dari: Dictionary of Economics, Second Edition. Rolski T, Schimidli H, Schmidt V, Teugels J Stochastic Processes for Insurance and Finance. Chicester: John Wiley & Sons.

25 L A M P I R A N

26 17 Lampiran 1 Bukti Lema Itô: Dengan Misalkan, diberikan. Perhatikan,,, (1a),, (1b) Dengan mengkruadratkan kedua ruas pada persamaan (1b), maka diperoleh:, 2,,, 00, (1c) Dengan 0 dan. Selanjutnya dengan menyubsitusikan dan ke persamaan (1a) diperoleh: Dari definisi proses Wiener, bentuk differensial stokastik pada persamaan (1d) juga dapat dituliskan dalam bentuk integral stokastik sebagai berikut: (1d), 0,0,, 1 2, (1e) Kemudian akan dibuktikan bahwa persamaan (1e) berlaku. Untuk memperlihatkan bahwa persamaan (1e) berlaku, cukup dilihat untuk kasus dimana a dan b merupakan fungsi konstan terhadap t yaitu, dan,

27 18 Sedangkan untuk it yang lebih luas dapat didekati dengan menggunakan limit. Dengan menggunakan Deret Tayor diperoleh:, 0, (1f) Dengan,,, untuk semua j Perhatikan bahwa: 1. lim lim,, 2. lim lim,, 3. Dari persamaan (1b) diperoleh. Maka, lim lim 2 diperoleh, lim 2 lim lim lim.

28 19 Karena lim 0 Maka dapat disimpulkan untuk 0 berlaku 0 dan 0 sehinnga 0. Juga diperoleh: Dan berlaku lim lim 0, Maka dapat disimpulkan untuk 0 berlaku 0, 0 dan 0 sehinnga 0. Selanjutnya akan dibuktikan bahwa: Misalkan,, Perhatikan. lim., Untuk,,, adalah saling bebas. Akibatnya nilai ekspektasi perkaliannya adalah nol. Begitu pula untuk. Untuk diperoleh:

29 20 Untuk 0 diperoleh: lim 2 0. Karena 0 0 Maka Jadi, dapat disimpulkan bahwa: lim. Dari hal di atas juga dapat disimpulkan bahwa untuk 0 maka 0. Dengan menyubsitusikan hasil yang diperoleh ke persamaan (1f), dapat disimpulkan bahwa persamaan (1e) berlaku. Dengan demikian, Lema 1 Terbukti. Lampiran 2 Penurunan persamaan (11) Diberikan model Vasicek (2a) Misalkan 0, akan dicari solusi deterministik dari persamaan (2a) dengan menggunakan metode pemisahan variabel Integralkan kedua ruas ln

30 21 ln (2b) Persamaan (2b) merupakan solusi umum dari persamaan (2a). selanjutnya akan dicari solusi khusus dengan memberikan nilai awal 0 0, sehingga 0 0 Substitusikan ke persamaan (2a), sehingga didapakatkan solusi khusus dari persamaan (2b) Dengan menggunakan persamaan (2c) akan dicari solusi persamaan (2a). (2c) Dengan menyubsitusikan persamaan (2a) ke (2c), diperoleh Integralkan kedua ruas

31 22 Lampiran 3 Penurunan persamaan (13) (17) Dengan asumsi bahwa harga pasar risiko suku bunga memiliki bentuk fungsional, dan dibatasi pada interval waktu 0,. Dengan menggunakan lema Itô untuk menurunkan persamaan diferensial parsial umum yang harus dipenuhi oleh setiap tingkat bunga contingent claim, f: (3a) Harga pasar merupakan risiko yang diperlukan kembali kelebihan atas risk-free rate. Hubungan ini dilambangkan dengan: (3b) Substitusikan persamaan (3a) ke (3b) dimana 0 (3c) Misalkan bahwa harga dari contingent claim f, sebagai berikut:,,,, (3d) Dengan kondisi batas,, 1. Selanjutnya turunkan persamaan (3d), sehingga didapatkan (3e)

32 23 Subtitusikan persamaan (3d) dan (3e) ke persamaan (3c) dengan, 1 dengan, 0 Lampiran 4 Bukti Bahwa Persamaan (22) dan (23) memenuhi kondisi batas yang diberikan. Akan dibuktikan persamaan (22) dan (23) memenuhi kondisi batas yang diberikan. Akan dibuktikan persamaan (22) memenuhi kondisi batas, 0 Diketahui persamaan (22) 0, 0,, 0, / Sehingga, 0, 0, 0, / 0 0, /, 0 (4a) Akan dibuktikan persamaan (23) memenuhi kondisi batas, 1 Diketahui persamaan (23), 0, 0,, 0, 1 0,, 2 0, / Dengan, log,, maka, exp,, exp 0, 0,, 0, 1 0,, 2 0, / Subtitusi persamaan (4a)

33 24, exp 0 0 0, 1 0, 0 2 0, / exp0 00, exp0 1 Lampiran 5 Penurunan Persamaan (24) dan (25) Diketahui persamaan (15) dan (16) 0 (5a) 10 (5b) Turunkan persamaan (5a) terhadap T, maka didapat 0 Turunkan persamaan (5b) terhadap T, maka didapat (5c) 0 Eliminasi dari persamaan (5b) dan (5d), menghasilkan 0 (5d) (5e) Eliminasi dari persamaan (5c) dan (5e), menghasilkan 0 (5f) Kondisi batas untuk (5e) dan (5f) adalah nilai-nilai diketahui 0, dan 0,,, 1, dan, 0. Solusi untuk (5e) dan (5f) yang memenuhi kondisi batas, adalah sebagai berikut,,,,/ (5g), 0, 0,,,,,,/ (5h) Di mana, log,. Substitusikan ke persamaan (5g) ke (5b), sehingga diperoleh 1, 1,

34 25 0, 0, 0, 0, 0, 0, / 1 0, 0, 0, / 1 0, 0, 0, 0, / 1 0, 0, 0, / 0, / 0, / Maka persamaan (24) terbukti Karena, log,, maka, exp,. Sehingga, exp0, 0,, 0, 1 0,, 2 0, / Turunkan, terhadap t, maka, Akan dicari,, exp,, exp,,,, 0, 0,, 0, 1 0,, 2 0, / 0,, 0,, 0, 1 0,, 2 0, / 0,, 0,,, 0, 0, / 0,, 0,, 0, 1 2, 0,, 0,,, 0, 0, /

35 26 Substitusikan ke persamaan (5h) ke (5a), 1 2,, 1 2,,,,, 1 2,,, 1 2,, 1, 0,, 1,,, 0, 0,, 0, 1 2,, 0,, 0, 0, / 1 2, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, / 0, 0, 0, / 0, 0, / 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, / 0, 0, 0, 0, / 0, 0, 0, 0, / maka persamaan (25) terbukti

36 27 Lampiran 6 Bukti volatilitas harga zero coupon bond Misalkan,, adalah harga pada saat dari zero coupon bond yang jatuh tempo pada saat. Maka persamaan harga obligasi dapat ditulis sebagai berikut, Menggunakan lema Itô, diperoleh 1 2,,,, dan,, σ, Maka terbukti bahwa volatilitas,, adalah σ, Lampiran 7 Penurunan persamaan (28) Diketahui persamaan (27) 2 Karena menggunakan model satu-faktor, 1. dengan,,,,. sehingga,,,. Subtitusikan persamaan (24),,,,/,,

37 28 0, 0, 0, / 0, 0, 0, / 0, 0, 0, 0, 0, / 0, 0, 0, / maka persamaan (28) terbukti Lampiran 8 Program Simulasi menggunakan Mathematica 7.0 Diketahui Fungsi Distribusi Kumulatif Normal,. In[1]:= a1 = ; a2 = ; a3 = ; a4 = ; a5 = ; In[2]:= norcum@p_d := π p2 2 Ia1 1 êh pl + a2 H1 êh pll 2 + a3 H1 êh pll 3 + a4 H1 êh pll 4 + a5 H1 êh pll 5 M 1 norcum@ pd p < 0 p 0 In[3]:= Model Cox-Ingersoll-Ross (CIR) Diketahui persamaan (31) 2 1, 1 2 Bcir@t_, T_D := 2 J g HT-tL 1N í JHγ +ψlj g HT-tL 1N + 2 γn Diketahui persamaan (32) 2, 1 2 Hg+yLHT-tL In[4]:= Acir@t_, T_D := 2 γ 2 ì JHγ +ψlj g HT-tL 1N + 2 γn 2 φ σcir 2 Persamaan harga obligasi,,, In[5]:= Pcir@r_, t_, T_D := Acir@t, T D D r Persamaan nilai opsi call tipe Eropa menggunakan model CIR, persamaan (33) 2 1

38 29 In[6]:= T_D := 2 γ σcir 2 I g HT-tL 1M In[7]:= η= Hγ+ψL σcir 2 ;, log /, In[8]:= rstar@t_, s_, L_, X_D := LogB X êl Bcir@T, sd F, 2, ; 4, 2,, 2 ; 4, 2 ξ In[9]:= opsicir@r_, t_, T_, s_, L_, X_D := L Pcir@r, t, sd NBCDFBNoncentralChiSquareDistributionB 4 φ σcir 2, 2 HXi@t, T DL2 r g HT-tL Xi@t, T D +η+bcir@t, sd F, 2 rstar@t, s, L, XDHXi@t, T D +η+bcir@t, sdlff X Pcir@r, t, T D NBCDFBNoncentralChiSquareDistributionB 4 φ σcir 2, 2 HXi@t, T DL2 r g HT-tL F, 2 rstar@t, s, L, XDHXi@t, TD +ηlff Xi@t, TD +η Perluasan Model Vasicek Subtitusikan persamaan (35) ke persamaan (22) Bcir@0, TD Bcir@0, td In[10]:= SimplifyB F D@Bcir@0, td, td Out[10]= t γ I t γ T γ MII1 + t γ M γ+i 1 + t γ M ψm γ II1 + T γ M γ+i 1 + T γ M ψm selanjutnya In[11]:= Bev@t_, T_D := t γ I t γ T γ MII1 + t γ M γ+i 1 + t γ M ψm γ II1 + T γ M γ+i 1 + T γ M ψm Diketahui Persamaan (23), 0, 0,, 0, 1 0,, 2 0, / Karena, log,, substitusikan persamaan (22) sehingga menjadi 0, log0, log, log, 0, 1 2 0, 0, 0, / Untuk memudahkan, persamaan tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian.

39 30 log0, In[12]:= Out[12]= In[13]:= tdd, tdd I 1 + t γ M φ Iγ 2 ψ 2 M σcir 2 II1 + t γ M γ+i 1 + t γ M ψm I 1 + t γ M φ Iγ 2 ψ 2 M tur1@t_d := σcir 2 II1 + t γ M γ+i 1 + t γ M ψm 0, / In[14]:= Out[14]= IntegrateAH1 ê D@Bcir@0, τd, τdl 2, 8τ, 0,t<E 2tγ Hγ ψl 4 8 t γ Hγ ψl 3 Hγ+ψL + 8 t γ Hγ ψlhγ+ψl 3 + 2tγ Hγ+ψL γ I 10 γ 2 ψ+6 ψ 3 + 3tIγ 2 ψ 2 M 2 M 32 γ 5 1 In[15]:= int1@t_d := 32 γ 5 J 2 t γ Hγ ψl 4 8 t γ Hγ ψl 3 Hγ+ψL + 8 t γ Hγ ψlhγ+ψl t γ Hγ+ψL γ J 10 γ 2 ψ+6 ψ t Iγ 2 ψ 2 M 2 NN maka In[16]:= 0, log0, log, log, 0, 1 2 0, 0, 0, / Abar@t_, T_D := LogB Acir@0, T D Acir@0, td F Bev@t, T D tur1@td 1 2 HBcir@0, TD Bcir@0, tdl2 Hint1@tDL; dengan, log,. In[17]:= Aev@t_, T_D := D Persamaan harga obligasi,,,. In[18]:= Pev@r_, t_, T_D := Aev@t, TD D r Persamaan nilai opsi call tipe Eropa menggunakan perluasan model Vasicek Diketahui persamaan (28) 0, 0, 0, / 0, /

40 31 In[19]:= Out[19]= IntegrateAH1 ê τd, τdl 2, 8τ, t, T<E 1 32 γ 5 J 2 tγ JHγ ψl t γ Hγ ψl 3 Hγ+ψL 8 3tγ Hγ ψlhγ+ψl 3 4tγ Hγ+ψL tγ t γ Iγ 2 ψ 2 M 2 N + 2Tγ J Hγ ψl 4 8 T γ Hγ ψl 3 Hγ+ψL + 8 3Tγ Hγ ψlhγ+ψl 3 + 4Tγ Hγ+ψL Tγ T γ Iγ 2 ψ 2 M 2 NN In[20]:= int2@t_, T_D := 1 32 γ 5 J 2 t γ JHγ ψl t γ Hγ ψl 3 Hγ+ψL 8 3 t γ Hγ ψlhγ+ψl 3 4 t γ Hγ+ψL t γ t γ Iγ 2 ψ 2 M 2 N + 2 T γ J Hγ ψl 4 8 T γ Hγ ψl 3 Hγ+ψL T γ Hγ ψlhγ+ψl T γ Hγ+ψL T γ T γ Iγ 2 ψ 2 M 2 NN sehingga, In[21]:= sigmapv@t_, T_, s_d := σhbcir@0, sd Bcir@0, T DL int2@t, T D Persamaan (26) 1,, log,, 2 1 In[22]:= ha@r_, t_, T_, s_, L_, X_D := sigmapv@t, T, sd,,,, L Pev@r, t, sd sigmapv@t, T, sd LogB F + Pev@r, t, T D X 2 In[23]:= opsiev@r_, t_, T_, s_, L_, X_D := L Pev@r, t, sd norcum@ha@r, t, T, s, L, XDD X Pev@r, t, T D norcum@ha@r, t, T, s, L, XD sigmapv@t, T, sdd Parameter yang digunakan In[24]:= φ=0.02; σ= ; σcir = 0.06; ψ=0.2; γ= ψ σcir 2 ; In[29]:= opsiev@0.1, 0, 1, 3, 100, 85D Out[29]= In[30]:= opsicir@0.1, 0, 1, 3, 100, 85D Out[30]=

Misalkan, diberikan. Perhatikan. Dengan mengkruadratkan kedua ruas pada persamaan (1b), maka diperoleh:

Misalkan, diberikan. Perhatikan. Dengan mengkruadratkan kedua ruas pada persamaan (1b), maka diperoleh: L A M P I R A N 17 Lampiran 1 Bukti Lema Itô: Dengan Misalkan, diberikan. Perhatikan,,, (1a),, (1b) Dengan mengkruadratkan kedua ruas pada persamaan (1b), maka diperoleh:, 2,,, 00, (1c) Dengan 0 dan. Selanjutnya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE R. MELIYANI 1, E. H. NUGRAHANI 2, D. C. LESMANA 3 Abstrak Opsi window reset merupakan salah satu jenis opsi yang

Lebih terperinci

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. SUATU MODEL HARGA OBLIGASI S-31 Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. Uang merupakan sebuah komoditas, sedangkan tingkat bunga adalah biaya dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN Lidya Krisna Andani Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu,

III. PEMBAHASAN. dimana, adalah proses Wiener. Kemudian, juga mengikuti proses Ito, dengan drift rate sebagai berikut: dan variance rate yaitu, 4 masing menyatakan drift rate dan variance rate dari. Untuk roses stokastik yang didefinisikan ada ruang robabilitas (Ω,, berlaku hal berikut: Misalkan adalah roses Wiener ada (Ω,,. Integral stokastik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02 no. 1 (2013), hal 13 20 PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Widyawati, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan definisi-definisi yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Ruang Contoh, Peubah Acak, dan Proses Stokastik Definisi 2.1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI Nizaruddin Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang Abstrak Opsi merupakan salah satu pilihan investasi

Lebih terperinci

Grosen A, Jorgensen. P.L Fair valuation of life insurance liabilities: the infact of interest rate guarantees, surrender option and bonus

Grosen A, Jorgensen. P.L Fair valuation of life insurance liabilities: the infact of interest rate guarantees, surrender option and bonus 59 DAFTAR PUSTAKA Abink M, Saker M. 2002. Getting to grif with fair value. The Staple Inn Actuarial Society. Bacinello AR. 200. Fair pricing of Life Insurance participating policies with a minimum interest

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

PEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK

PEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK PEMODELAN HARGA OBLIGASI DENGAN BUNGA BERFLUKTUASI MENGGUNAKAN MODEL VASICEK JANGKA PENDEK Diani Sarah Kamilia1, Deni Saepudin 2, Irma Palupi.3 1,2,3Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung 1dianisarahkamilia@gmail.com,

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA 5.1 Harga Saham ( ( )) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa opsi Amerika dapat dieksekusi kapan saja saat dimulainya kontrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar

Lebih terperinci

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 49 57 ISSN : 2303 290 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENURUNAN MODEL BLAC-SCHOLES DENGAN MEODE BINOMIAL UNU SAHAM IPE EROPA LINA MUAWANAH NASIR Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI 1 I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu bagian penting dari sektor perekonomian suatu negara Apabila kondisi perekonomian suatu negara sedang membaik dan diikuti dengan perkembangan

Lebih terperinci

METODE MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN 1 PENDAHULUAN

METODE MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN 1 PENDAHULUAN ETODE ONTE CARLO UNTUK ENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN I. KAILA 1, E. H. NUGRAHANI, D. C. LESANA Abstrak Asumsi suku bunga konstan pada penentuan harga opsi barrier tidak sesuai

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di dalam pasar keuangan yang nilainya bergantung pada variabel dasar, seperti saham pada perusahaan,

Lebih terperinci

MODEL HULL-WHITE DUA FAKTOR DALAM MENGAPROKSIMASI HARGA ZERO-COUPON BOND REZA HENGANING AYODYA X

MODEL HULL-WHITE DUA FAKTOR DALAM MENGAPROKSIMASI HARGA ZERO-COUPON BOND REZA HENGANING AYODYA X MODEL HULL-WHITE DUA FAKTOR DALAM MENGAPROKSIMASI HARGA ZERO-COUPON BOND REZA HENGANING AYODYA 030401048X UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA DEPOK

Lebih terperinci

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. (018), hal 119 16. SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Lusiana, Shantika Martha, Setyo Wira Rizki

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal 1, Irma Palupi 2, Rian Febrian Umbara 3 1,2,3 Fakultas Informatika Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal, terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal1, Irma Palupi2, Rian Febrian Umbara3 1,2,3 Fakultas

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL ABSTRACT

KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL ABSTRACT KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL Jayanti Primades 1, Johannes Kho, M. D. H. Gamal 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN

PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN PENENTUAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN DAN TITIK KESETIMBANGANNYA DALAM PORTOFOLIO HETEROGEN (PREMIUM PRICING BASED ON DEMAND FUNCTION AND EQUILIBRIUM POINT IN HETEROGENOUS PORTOFOLIO) Usep

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III ETODE ONTE CARLO 3.1 etode onte Carlo etode onte Carlo pertama kali ditemukan oleh Enrico Fermi pada tahun 1930-an. etode ini diawali dengan adanya penelitian mengenai pemeriksaan radiasi dan jarak

Lebih terperinci

: Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan. Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: )

: Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan. Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: ) Judul : Penentuan Harga Kontrak Opsi Komoditas Emas Menggunakan Metode Binomial Tree Nama : I Gede Rendiawan Adi Bratha (NIM: 1108405004) Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,Ph.D 2. Dra. Ni Luh

Lebih terperinci

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan 1 Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah : Manajemen Investasi Dikompilasi oleh : Nila Firdausi Nuzula, PhD Program Studi : Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya RETURNS Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru,pembukaan

Lebih terperinci

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

Opsi (Option) Arum Handini Primandari Opsi (Option) Arum Handini Primandari Definisi Opsi adalah sebuah kontrak (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset (contohnya: saham) tertentu saat jatuh

Lebih terperinci

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK NADIROH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Lebih terperinci

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIOD

DISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIOD DISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIOD Rudianto Artiono Universitas Negeri Surabaya rudianto_82@yahoo.com An-3 Abstrak Pada makalah ini

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/52 Sekuritas di pasar ekuitas. Sekuritas di pasar obligasi. Sekuritas di pasar derivatif. Reksa dana. Penghitungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI Teori yang ditulis dalam bab ini merupakan beberapa landasan yang digunakan untuk menganalisis sebaran besarnya klaim yang berekor kurus (thin tailed) dan yang berekor gemuk (fat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uang di pasar finansial. Cerita sukses meraup uang di pasar finansial dan

BAB I PENDAHULUAN. uang di pasar finansial. Cerita sukses meraup uang di pasar finansial dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, dunia investasi kian berkembang dan menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menambah penghasilan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang, khususnya

Lebih terperinci

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR Oleh: LIA NURLIANA PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

MATEMATIKA KEUANGAN PENDAHULUAN. Julan HERNADI. Semester Genap 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo

MATEMATIKA KEUANGAN PENDAHULUAN. Julan HERNADI. Semester Genap 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo MATEMATIKA KEUANGAN PENDAHULUAN 1 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo Semester Genap 2012/2013 SIMULASI INVESTASI Kebutuhan pokok plus mencakup: sandang, pangan,

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI OPSI TIPE EROPA DAN AMERIKA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL NOVRI HENDRI

PENENTUAN NILAI OPSI TIPE EROPA DAN AMERIKA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL NOVRI HENDRI PENENTUAN NILAI OPSI TIPE EROPA DAN AMERIKA MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL NOVRI HENDRI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 355-364 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 329 PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL (Determining Option Value of

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN D. P. ANGGRAINI 1, D. C. LESMANA 2, B. SETIAWATY 2 Abstrak Petani memiliki

Lebih terperinci

PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO

PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO Lydia Zayyani Alfiyyati, Maman Suherman 1, Entit Puspita 2 Departemen

Lebih terperinci

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA SKRIPSI Oleh : REVALDO MARIO NIM. 24010210141001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas beberapa tinjauan mengenai teori yang diperlukan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya antara lain tentang kontrak berjangka komoditas, model pergerakan

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Jurnal ainsmat, eptember 16, Halaman 143-1 ol., No. IN 79-686 (Online) IN 86-67 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Determine the value

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 156-163 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA I Gusti Ayu Mita Ermia Sari 1, Komang Dharmawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan beberapa definisi dan teorema yang digunakan dalam pembahasan berikutnya. 2.1 Teori Peluang Definisi 2.1.1 (Percobaan Acak) (Ross 2000) Suatu percobaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah: menyediakan fungsi yang diperlukan. 3. Dokumen yang menyatakan operasi dan kegunaan program.

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah: menyediakan fungsi yang diperlukan. 3. Dokumen yang menyatakan operasi dan kegunaan program. BAB II LANDASAN TEORI.1 Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah: 1. Instruksi instruksi (program komputer) yang jika dijalankan akan menyediakan fungsi yang diperlukan.. Struktur data yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III METODE MONTE CARLO 3.1 Metode Monte Carlo Metode Monte Carlo adalah algoritma komputasi untuk mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika. Penggunaan klasik metode ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO

PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang keuangan, investasi merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak orang menghimpun dana yang mereka miliki untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, pasar saham menawarkan berbagai macam bentuk perdagangan, misalnya kontrak keuangan yang menyatakan pemegangnya adalah pemilik dari suatu aset.

Lebih terperinci

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL

HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL HARGA OPSI SAHAM TIPE AMERIKA DENGAN MODEL BINOMIAL MIA MUCHIA DESDA Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas Padang, Kampus UNAND Limau Manis Padang,

Lebih terperinci

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE )

ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE ) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 1213 ANALISIS RETURN OPTION DENGAN MENGGUNAKAN BULL CALL SPREAD STRATEGY (STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK PERIODE 2009-2013)

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Penilaian Saham dan Obligasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Penilaian Obligasi Penilaian Saham

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh ANITA RAHMAN M0106004 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL Ro fah Nur Rachmawati Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Binus University Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu investasi dalam surat kepemilikan (saham) dan investasi dalam surat utang (obligasi). Fabozzi (2009) mendefinisikan obligasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PEMODELAN HUBUNGAN PELANGGAN DAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV ADITYA PRAYUDANTO

PEMODELAN HUBUNGAN PELANGGAN DAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV ADITYA PRAYUDANTO PEMODELAN HUBUNGAN PELANGGAN DAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV ADITYA PRAYUDANTO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran II LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang Dalam suatu percobaan sering kali diperlukan pengulangan yang dilakukan dalam kondisi yang sama. Semua kemungkinan hasil yang akan muncul akan diketahui

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Kristoforus Ardha Sandhy Pradhitya 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika email:

Lebih terperinci

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis LAMPIRAN 33 Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang Definisi A.1 (Ruang contoh dan kejadian) Suatu percobaan yang dapat diulang dalam kondisi yang sama, yang hasilnya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Informatika & Matematika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Genap 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Informatika & Matematika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Genap 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika & Matematika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Genap 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERHITUNGAN HARGA PUT OPTION PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu formula dalam teori bunga telah diusulkan pada abad kesembilan belas oleh seorang aktuaris dan ahli matematika Inggris bernama William Makeham.

Lebih terperinci

Estimasi Parameter pada Model Suku Bunga Cox Ingersoll Ross (CIR) Menggunakan Kalman Filter untuk Menentukan Harga Zero Coupon Bond

Estimasi Parameter pada Model Suku Bunga Cox Ingersoll Ross (CIR) Menggunakan Kalman Filter untuk Menentukan Harga Zero Coupon Bond JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-55 Estimasi Parameter pada Model Suku Bunga Cox Ingersoll Ross (CIR) Menggunakan Kalman Filter untuk Menentukan Harga Zero Coupon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu instrumen derivatif yang telah banyak dikenal dan diperdagangkan oleh masyarakat adalah opsi (option). Opsi merupakan suatu jenis kontrak

Lebih terperinci

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Penentuan Harga Opsi Put Amerika dengan Simulasi Monte Carlo adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang Model matematis harga Saham Membuat simulasi harga

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci

PENURUNAN MODEL BLACK SCHOLES DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK OPSI TIPE EROPA

PENURUNAN MODEL BLACK SCHOLES DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK OPSI TIPE EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. Hal. 7 26 ISSN : 233 29 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENURUNAN MODEL BLACK SCHOLES DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK OPSI TIPE EROPA DESI SUSANTI, DODI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian BAB II KAJIAN TEORI A. Probabilitas Teorema 2.1 (Walpole, 1992) Probabilitas menunjukan suatu percobaan mempunyai hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi,

Lebih terperinci