BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Hartono Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu investasi dalam surat kepemilikan (saham) dan investasi dalam surat utang (obligasi). Fabozzi (2009) mendefinisikan obligasi sebagai suatu instrumen utang yang ditawarkan oleh penerbit yang juga disebut debitur atau peminjam untuk membayar kembali kepada investor sejumlah yang dipinjam ditambah bunga selama tahun yang ditentukan. Faerber (2010) menyatakan bahwa investor lebih memilih berinvestasi pada obligasi dibandingkan dengan saham karena dua alasan, yaitu: (1) volatilitas saham lebih tinggi dibanding obligasi, sehingga mengurangi daya tarik investasi pada saham, dan (2) obligasi menawarkan tingkat pengembalian yang positif dengan pendapatan tetap ( fixed income), sehingga obligasi lebih memberikan jaminan dibandingkan saham. Selain itu, yang menjadi pertimbangan oleh investor obligasi adalah return obligasi. Return obligasi merupakan hasil yang diperoleh investor apabila melakukan investasi pada obligasi. Return obligasi ini dinyatakan dengan yield. Analisa yang mempelajari hubungan antara arus kas diskonto dengan waktu jatuh tempo yang berbeda-beda disebut dengan struktur jangka waktu tingkat bunga ( term structure of interest rate). Grafik dari hubungan ini disebut kurva imbal hasil ( yield curve). Dengan kurva yield, dapat diketahui hubungan antara suku bunga jangka pendek dengan suku bunga jangka panjang. Dengan kurva yield ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para investor,untuk memutuskan berinvestasi pada obligasi dengan waktu jatuh tempo yang panjang atau berinvestasi pada obligasi dengan waktu jatuh tempo yang pendek untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pendekatan untuk melakukan pembentukan model dari yield curve secara garis besar terbagi menjadi 3 metode (Stander, 2005) yaitu regresi, pendekatan 1
2 2 empiris, dan pendekatan ekuilibrium. Pembentukan melalui regresi merupakan cara yang paling sederhana untuk melakukan pemodelan yield curve. Pendekatan ini memplotkan yield to maturity dengan term to maturity dari serangkaian obligasi. Kelemahan mendasar dari pendekatan ini adalah efek dari kupon obligasi yang tidak dimasukkan kedalam pemodelan. Kupon ini memiliki peran yang penting juga karena obligasi dengan waktu jatuh tempo yang sama dapat memiliki yield to maturity yang berbeda dipengaruhi oleh kupon yang berbeda. Contohcontoh metode yang menggunakan pendekatan ini yang akan dibahas di belakang adalah metode Bradley-Crane dan metode The Super-Bell. Pendekatan yang kedua adalah dengan pendekatan empiris dalam pembentukan yield curve. Pendekatan ini sudah memakai atau memperhitungkan imbal hasil dari kupon. Pendekatan empiris ini pada prakteknya paling banyak digunakan. Contoh-contoh metode yang menggunakan pendekatan ini adalah metode McCulloch Cubic Spline, Metode Nelson and Siegel dan Metode Nelson Siegel Svensson. Pendekatan terakhir dalam metode pembentukan yield curve dikenal dengan nama dynamic asset pricing approach. Pendekatan ini melihat secara dinamis kedua hal yaitu bentuk dari struktur waktu dan evolusinya terhadap waktu. Contoh-contoh model yang adalah metode Vasicek. Dua kelompok model struktur waktu yang terkenal,yaitu model dinamis dan model statis, dalam model (Fabozzi, 2009) ada dua pendekatan dalam model dinamis : Model no-arbitrage dan model keseimbangan affine. Model arbitrage bebas yang dibangun untuk konsisten dengan kurva yield yang diamati obligasi pemerintah dan harga obligasi pasar. Kemudian digunakan untuk harga produk pendapatan tetap lainnya, seperti tingkat bunga derivatif, berdasarkan informasi yang dapat diekstraksi dari model ( Martellini, Priaulet, dan Priaulet, 2003). Pendekatan ini lebih memfokuskan kurva yield pada suatu titik waktu tertentu. Sebaliknya, model keseimbangan affine berfokus pada pemodelan dinamika tingkat sesaat dengan berbagai asumsi tentang premi risiko, seperti berhipotesis bahwa tingkat suku bunga, pada setiap titik waktu, adalah fungsi linear waktu invariant faktor umum (Brandt dan Chapman, 2008). Kontribusi penting dalam model dinamis termasuk Vasicek ( 1977), Cox, Ingersoll, dan Ross ( 1985), Hull
3 3 dan White (1990), Heath, Jarrow, dan Morton (1992), Duffie dan Kan (1996). Dibandingkan dengan model yang dinamis, model statis tidak memungkinkan untuk volatilitas suku bunga yang akan dimasukkan ke dalam model statis. Model yang diterapkan secara luas adalah Nelson-Siegel model tiga faktor (1987) yang mengambil seluruh periode kurva yield untuk periode ke kerangka eksponensial tiga dimensi. Diebold dan Li ( 2006) menemukan meskipun model ini terutama berfokus pada suatu titik waktu tertentu, tiga faktor dapat diartikan sebagai tiga variabel laten, sehingga membuat Nelson-Siegel model tiga faktor (1987) berkembang secara dinamis. Analisis runtun waktu merupakan analisis yang menitik beratkan pada waktu di masa lalu yang secara implisit mengasumsikan bahwa perilaku data di masa lalu akan berulang di masa yang akan datang. Analisis runtun waktu dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu model univariat dan model multivariat. Model univariat hanya mengamati satu variabel/individu runtun waktu. Sedang model multivariat mengamati lebih dari satu variabel runtun waktu. Contoh model multivariat yang terkenal adalah Vector Autoregressive (VAR), model State- Space dan model Space-Time. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana langkah-langkah memodelkan data runtun waktu menggunakan model State-Space? 2. Bagaimana penerapan model State-Space untuk mengkonstruksi kurva yield? 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, batasan masalah sangat diperlukan untuk menjamin keabsahan dalam kesimpulan yang diperoleh. Agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan semula dan pemecahan masalah lebih terkosentrasi, maka pembatasan akan difokuskan pada konstruksi kurva yield dengan model State-Space.
4 4 1.4 Tujuan Penelitian Penyusunan tesis ini dimaksudkan sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mencapai derajat sarjana S2 Program Studi Matematika, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sedangkan tujuan dari penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui langkah-langkah sistematis pemodelan data runtun waktu menggunakan model State-Space. 2. Dapat menerapkan model State-Space untuk memprediksi kurva yield harian berdasarkan data yield obligasi. 1.5 Tinjauan Pustaka Model Nelson-Siegel dikemukakan oleh Charles Nelson dan Andrew Siegel pada tahun Pendekatan Nelson Siegel merupakan sebuah parsimony model yang cukup fleksibel untuk memodelkan kurva yield dan mempunyai kemampuan menggambarkan semua bagian umum yang membentuk kurva yield tersebut. Model Nelson-Siegel sebagai model yang mempunyai tiga faktor dinamik yang menggambarkan level,slope dan curvature dari term stucture. Level atau faktor long term sangat dipengaruhi oleh efek panjang maturitas, faktor slope atau short term karena efek dari faktor ini terhadap kemiringan kurva yield dan curvature atau medium term dengan kenaikan faktor ini maka akan menaikkan yield curve curvature. 1.6 Sistematika Penulisan Tesis ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini berisi tentang Latar Belakang Permasalahan, Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
5 5 BAB II Dasar Teori Bab ini membahas beberapa definisi, teorema-teorema yang menunjang pembahasan pada bab-bab berikutnya. BAB III Konstruksi Kurva Yield Menggunakan Model State-Space Bab ini akan membahas tentang pokok permasalahan utama yaitu mengenai model State-Space. BAB IV Studi Kasus Bab ini membahas tentang penjelasan aplikasi metode yang digunakan, serta memberikan pembahasan sejauh mana hasil implikasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan kesimpulan. BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan saran sebagai akibat dari kekurangan atau kelebihan dari pembahasan tesis ini.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan cara seseorang untuk menyimpan uang dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mengembangkan dana yang dimiliki. Proses
Lebih terperinciPENGKONSTRUKSIAN KURVA YIELD DENGAN METODE NELSON SIEGEL SVENSSON (Studi Kasus Data Obligasi Pemerintah)
1 PENGKONSTRUKSIAN KURVA YIELD DENGAN METODE NELSON SIEGEL SVENSSON (Studi Kasus Data Obligasi Pemerintah) SKRIPSI Oleh : WINDA SETYAWATI NIM : J2E 007 035 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia perekonomian dibutuhkan investasi guna menghadapi masa depan yang semakin berkembang. Investasi pada hakikatnya merupakan kegiatan penanaman modal pada
Lebih terperinciKONSTRUKSI KURVA YIELD DENGAN METODE NELSON-SIEGEL (Studi Kasus Obligasi Pemerintah dengan Kode FR)
KONSTRUKSI KURVA YIELD DENGAN METODE NELSON-SIEGEL (Studi Kasus Obligasi Pemerintah dengan Kode FR) SKRIPSI Oleh : DESI WAHYUNINGTIAS NIM : J2E 005 223 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciEstimasi Yield Curve di Indonesia
Estimasi Yield Curve di Indonesia Ronny Tanudjaja and Adler Haymans Manurung Abstract: This paper has objective to estimate yield curve in Indonesia. Some method was used to estimate yield curve. This
Lebih terperinciPEMBENTUKAN KURVA IMBAL HASIL (YIELD)
PEMBENTUKAN KURVA IMBAL HASIL (YIELD) DENGAN MODEL NELSON SIEGEL-SVENSSON (NSS) (Studi Kasus: Data Obligasi Pemerintah periode 27 Oktober 2014 sampai 31 Oktober 2014 ) Oleh: EUGENIA SEPTRI HUTAHAYAN 24010210141035
Lebih terperinciESTIMASI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN CUBIC B-SPLINE
ESTIMASI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN CUBIC B-SPLINE SKRIPSI Oleh : DINA KUSUMA WARDANI NIM : J2E 007 006 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Pada penelitian yang dilakukan (Sulystari, 2013),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan pasar modal, obligasi sebagai instrumen investasi yang berpendapatan tetap (fixed income securities) diperkirakan akan terus tumbuh dari
Lebih terperinciMODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI
MODUL 15 PENILAIAN OBLIGASI 1. BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM VALUASI OBLIGASI Pengetahuan mengenai efek bersifat hutang seperti obligasi beserta metode valuasinya tidak dapat dipisahkan dari beberapa
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.
II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, investasi bukanlah hal yang tabu bagi kita. Investasi sudah menjamur dimana-mana, dari yang muda sampai yang tua dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang tidak bisa lepas dari uang. Mereka yang kekurangan uang akan berusaha memperoleh pinjaman dengan bunga yang paling ringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk menghindari risiko yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebijakan perusahaan agar bisa mendapatkan dana tanpa harus berutang ke perbankan dan menerbitkan saham baru adalah menerbitkan obligasi. Perusahaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ESTIMASI KURVA YIELD DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESSI DAN EMPIRIS
UNIVERSITAS INDONESIA ESTIMASI KURVA YIELD DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REGRESSI DAN EMPIRIS TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Ronny Tanijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek dari penelitian ini adalah perusahaan multifinance di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset Infobank (biri), pada Januari 2010, posisi pembiayaan multifinance
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuraikan maka akan dibuat kerangka pikir untuk penelitian ini. Kerangka pikir ini dibuat untuk
Lebih terperinciSUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.
SUATU MODEL HARGA OBLIGASI S-31 Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. Uang merupakan sebuah komoditas, sedangkan tingkat bunga adalah biaya dari
Lebih terperinciBiaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN
Biaya Modal Perusahaan 1 BAB 9 BIAYA MODAL PERUSAHAAN Biaya Modal Perusahaan 2 PENGERTIAN BIAYA MODAL Biaya modal merupakan tingkat pendapatan minimum yang disyaratkan pemilik modal. Dari sudut pandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membeli produk-produk keuangan berupa surat berharga (efek). Salah satu contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2001).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. uang di pasar finansial. Cerita sukses meraup uang di pasar finansial dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, dunia investasi kian berkembang dan menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menambah penghasilan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset yang dimilikinya. Investor dapat melakukan investasi pada beragam aset finansial, salah satunya
Lebih terperinciOVERVIEW Strategi investasi obligasi merupakan strategi 1/31
http://www.deden08m.wordpress.com OVERVIEW 1/31 Strategi investasi obligasi merupakan strategi yang digunakan investor dalam pengelolaan portofolio obligasi. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Dengan adanya pasar modal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa bersifat tarif tetap (fixed rate), tarif mengambang (floating rate) maupun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 8.
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 8 PEMAHAMAN MENGENAI PASAR OBLIGASI Pasar obligasi umumnya akan menarik bila kondisi ekonomi cenderung menurun. Dalam pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat bunga
Lebih terperinciBy: Muhammad Andryzal Fajar
By: Muhammad Andryzal Fajar andryzal_fajar@uny.ac.id Obligasi Saham Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurva imbal hasil merupakan kurva yang melukiskan hubungan antara imbal hasil dan jangka waktu jatuh tempo. Dalam menentukan kurva imbal hasil dapat digunakan berbagai
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Penilaian Saham dan Obligasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Penilaian Obligasi Penilaian Saham
Lebih terperinci2016 PENGUKURAN RISIKO KREDIT OBLIGASI PENDEKATAN FIRST PASSAGE TIME DAN OPTIMISASI PORTOFOLIO DENGAN MEAN VARIANCE EFFICIENT PORTFOLIO
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara karena memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam menjalankan fungsi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Obligasi Korporasi Obligasi merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup menarik bagi kalangan investor di pasar modal ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar
Lebih terperinciFIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT
FIXED INCOME TREASURY MANAGEMENT PENGERTIAN Fixed Income: Produk investasi dengan tingkat pendapatan tetap (stabil) Financial Market Money market Capital market Maturity 1th Debt Instrument
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan obligasi korporasi
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu sarana bagi pelaku bisnis untuk mendapatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara memperjualbelikan instrumen keuangan. Salah satu instrumen
Lebih terperinciCAKUPAN PEMBAHASAN 1/33
CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33 Penilaian obligasi Harga obligasi Tingkat bunga pasar dan harga obligasi Maturitas dan harga obligasi Tingkat kupon dan harga obligasi Durasi obligasi PENILAIAN OBLIGASI Penilaian
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 477-484 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMBENTUKAN KURVA IMBAL HASIL (YIELD) DENGAN MODEL NELSON SIEGEL-SVENSSON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obligasi merupakan salah satu komponen investasi dengan manfaat dan tingkat pengembalian yang relatif lebih pasti, karena pada hakekatnya obligasi merupakan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar obligasi memainkan peranan yang penting sebagai alternatif sumber pembiayaan dalam pertumbuhan ekonomi saat ini. Bahkan krisis ekonomi pada tahun 1997 di Asia telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan cukup baik. Minat masyarakat dalam melakukan investasi di berbagai sektor mulai terlihat.
Lebih terperinci12/02/ CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33
http://www.deden08m.com CAKUPAN PEMBAHASAN 1/33 Penilaian obligasi Harga obligasi Tingkat bunga pasar dan harga obligasi Maturitas dan harga obligasi Tingkat kupon dan harga obligasi Durasi obligasi 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obligasi adalah sebuah instrumen pasar modal yang berbetuk hutang (debt instrument). Obligasi dikeluarkan oleh pihak yang membutuhkan dana untuk mendapatkan
Lebih terperinciKONSTRUKSI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN EXTENDED NELSON SIEGEL
KONSTRUKSI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN EXTENDED NELSON SIEGEL SKRIPSI Oleh : RIZKI YANUAR HARLIYADI NIM : J2E 007 031 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Gowan (2004), kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa
Lebih terperinciPASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA
PASAR, INSTITUSI KEUANGAN DAN TINGKAT BUNGA 1. Proses Transfer Modal 2. Jenis Pasar Keuangan dan Institusi Keuangan 3. Bursa Saham 4. Efisiensi Pasar Modal 5. Konsep Tingkat Bunga Muniya Alteza Transfer
Lebih terperinciANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO
ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam instrumen keuangan yang berjangka panjang seperti instrumen derivatif, saham, utang dan instrumen-instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjelaskan besarnya imbalan yang diperoleh pemilik modal, yang biasanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bunga adalah suatu bentuk imbalan yang diberikan oleh peminjam modal kepada pemilik modal atas hilangnya kegunaan modal akibat kegiatan pinjammeminjam selama waktu tertentu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada bulan Oktober 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal tersebut memberikan dampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Dengan adanya penghapusan batasan ini, persaingan dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas. Sekuritas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam pasar modal saat ini kian menarik banyak investor untuk melakukan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alternatif investasi dalam surat berharga saat ini banyak disukai para investor untuk mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Pasar modal dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor dan perusahaan untuk mencari sumber dana maupun untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal merupakan wadah yang dapat digunakan untuk para investor dan perusahaan untuk mencari sumber dana maupun untuk menginvestasikan dana.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Modal memegang peranan penting dalam perusahaan untuk pembiayaan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Modal memegang peranan penting dalam perusahaan untuk pembiayaan modal kerja maupun pemodalan investasi atau ekspansi. Sumber pembiayaan eksternal bisa didapatkan melalui
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Informatika & Matematika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Genap 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika & Matematika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Genap 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERHITUNGAN HARGA PUT OPTION PADA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diperoleh dari modal. Tujuan utama seorang penanam modal dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Obligasi adalah sumber pembiayaan bagi perusahaan dan pemerintah yang dapat diperoleh dari modal. Tujuan utama seorang penanam modal dalam menginvestikasi dananya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Thompson dan Vaz (1990) melakukan penelitian terhadap 426 obligasi
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penelitian Terdahulu Thompson dan Vaz (1990) melakukan penelitian terhadap 426 obligasi perusahaan industri dengan periode waktu antara Januari 1977 sampai dengan Desember
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi di ukur dalam uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciMATERI 7 PENILAIAN OBLIGASI. PROF. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.SI. PENGERTIAN OBLIGASI
MATERI 7 PENILAIAN OBLIGASI. PROF. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.SI. PENGERTIAN OBLIGASI Materi 7 Penilaian Obligasi Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. 7-1 PENGERTIAN OBLIGASI KARAKTERISTIK OBLIGASI JENIS-JENIS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama bulan Januari hingga Agustus 2008, bursa saham dunia mengalami penurunan yang berdampak pada pelaku lantai bursa, dunia usaha, dan perekonomian di berbagai negara
Lebih terperinciMateri 7 Penilaian Obligasi. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. PENGERTIAN OBLIGASI
Materi 7 Penilaian Obligasi Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. 7-1 PENGERTIAN OBLIGASI KARAKTERISTIK OBLIGASI JENIS-JENIS OBLIGASI YIELD OBLIGASI DIVERSIFIKASI ESTIMASI RETURN DAN RISIKO PORTOFOLIO MODEL
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. fungsi keuangan. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan publik dapat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Untuk menjalankan program aplikasi Perhitungan Harga Put Option Pada Zero Coupon Bond ini diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai komitmen dari pemegang dana atau sumberdaya untuk menempatkan dana atau sumberdaya yang dimilikinya tersebut pada saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran besar bagi suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas
Lebih terperinciOleh : Wahyu Safi I Dosen Pembimbing : Dr. Soehardjoepri M. Si.
Oleh : Wahyu Safi I 1204 100 Dosen Pembimbing : Dr. Soehardjoepri M. Si. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obligasi a. Definisi b. Komponen c. Alasan diterbitkan surat Obligasi d. Kewajiban Penerbit Obligasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang besar dan risiko yang kecil dalam usahanya tersebut. Banyak strategi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Perubahan Harga Obligasi Obligasi merupakan surat perjanjian jangka panjang, dimana penerbit obligasi (issuer) berjanji akan
Lebih terperinciMATERI 7. TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO
MATERI 7 http://www.deden08m.com TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai individu yang terlibat dalam modernisasi, kegiatan mengelola asset yang dimiliki bukan lagi sekedar bagaimana asset tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Saat ini dunia asuransi berkembang sangat pesat sama halnya dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya seperti perbankan dan pasar modal. Hal ini karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu kenaikan jumlah nominal utang pemerintah Indonesia (DJPU,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar keuangan global yang sangat cepat dan semakin terintegrasi telah mengakibatkan pasar obligasi memainkan peranan penting sebagai alternatif sumber
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. oleh pengguna laporan keuangan (investor, kreditor, dan calon kreditor) memiliki
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Informasi akuntansi harus memiliki relevansi nilai yang bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Penggunaan informasi akuntansi yang akurat oleh pengguna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin menurunnya tingkat suku bunga perbankan saat ini, tidak membuat banyak dana deposan yang disimpan di bank semakin hari semakin mengalami peningkatan. Dana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor properti merupakan sektor yang menarik mengingat sektor ini sangat ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan dengan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fungsi utama perbankan di Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sumber pendanaan dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal
Lebih terperinciOBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN
OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN OBLIGASI Obligasi adalah wesel jangka panjang yang diterbitkan oleh unit perusahaan dan pemerintah Penerbit obligasi menerima uang dalam pertukaran untuk melakukan pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2006, secara bertahap akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia pada tahun 2006, secara bertahap akan kembali membaik dengan didukung pulihnya daya beli masyarakat dan makin tingginya kepercayaan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative
Lebih terperinciMENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI
MENGENAL PASAR MODAL, SAHAM, DAN OBLIGASI Sumber : http://www.adcg.ae/ Dalam dunia investasi tentunya sudah tidak asing dengan istilah pasar modal. Tidak seperti jenis pasar pada umumnya, pasar modal (capital
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Beberapa literatur tentang Obligasi Negara, serta tingkat resiko finansial yang akan dibahas dalam tesis ini dijelaskan dalam bab ini. Demikian pula pendekatanpendekatan analisis
Lebih terperinciSUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB
SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB Pengertian Sumber dana jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 10 tahun. Sumber dana jangka
Lebih terperinciA. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan
A. HUTANG OBLIGASI Hutang jangka panjang memiliki definisi sebagai suatu pengorbanan ekonomi dengan kemungkinan yang sangat besar terjadi di masa depan akibat dari kewajiban masa kini yang belum dibayarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar modal memberikan jasanya yaitu dengan menjembatani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam teori konvensioal mengenal adanya sebuah istilah nilai uang terhadap waktu, yaitu uang dalam jumlah tertentu pada saat ini lebih berharga dari pada uang dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan manufaktur pastinya ingin menjadi lebih unggul daripada pesaingnya, terutama dalam menghadapi persaingan pasar global. Hal ini merupakan
Lebih terperinciTeori Struktur Modal 1 BAB 8. TeorTETTTETR TEORI STRUKTUR MODAL TEORI STRUKTUR MODAL
Teori Struktur Modal 1 BAB 8 TeorTETTTETR TEORI STRUKTUR TEORI STRUKTUR MODAL MODAL Teori Struktur Modal 2 TEORI STRUKTUR MODAL Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada dewasa ini tidak terbatas pada investasi dalam bentuk fisik seperti properti dan emas, tetapi investasi dalam surat berharga saat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Risiko Dan Tingkat Imbal Hasil (Return) Dalam melakukan segala hal, kita selalu dihadapkan pada risiko (risk). Objek penelitian tesis ini adalah NAB pada sebuah reksadana
Lebih terperinciprofitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go public merupakan faktor terpenting sebelum para investor menanamkan sejumlah modalnya. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciOVERVIEW 1/51. Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi.
OVERVIEW 1/51 Konsep pengertian obligasi. Karakteristik dan jenis obligasi. Hasil-hasil (yields) yang diperoleh dari investasi obligasi. OBLIGASI PERUSAHAAN 2/51 Obligasi perusahaan merupakan sekuritas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset
Lebih terperinci