BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor:0099/Pdt.G/2010/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu dalam tingkat pertama dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara pengesahan nikah antara: PEMOHON, umur 52 tahun, agama Islam, warga Negara Indonesia, pendidikan SLTP, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Pemohon; Melawan: TERMOHON, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca surat-surat perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 06 Mei 2010 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Solok, Nomor:0099/Pdt.G/2010/PA.Slk, tanggal 06 Mei 2010 telah mengajukan perkara pengesahan nikah terhadap Termohon dengan alasan yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 01 November 2000, Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan menurut agama Islam di rumah P3NTR di KABUPATEN SOLOK dengan Penghulu PENGHULU; 2. Bahwa pada saat pernikahan tersebut yang menjadi wali nikahnya adalah WALI NIKAH (ayah kandung Termohon), dengan Saksi nikah masing-masing bernama: a. SAKSI I; b. SAKSI II; Mas kawinnya berupa uang sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai. Perjanjian perkawinan tidak ada. Akad nikah dilangsungkan antara Pemohon dengan Termohon yang pengucapan ijabnya dilakukan oleh wali nikah sendiri;

2 3. Bahwa status Pemohon dengan Termohon waktu pernikahan dulu adalah duda (yang cerai hidup dengan isteri pertamanya ISTRI PERTAMA PEMOHON di luar Pengadilan Agama) dan janda (yang cerai hidup dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA TERMOHON di luar Pengadilan Agama) dan keduanya (Pemohon dan Termohon) hanya melapor pada angku kali bahwa mereka telah bercerai; 4. Bahwa Termohon telah ditinggal oleh suami pertamanya sudah lebih dari dua tahun tanpa diberi nafkah lahir dan batin; 5. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon tidak ada hubungan darah dan tidak sesusuan serta memenuhi syarat dan/atau tidak ada larangan untuk melangsungkan pernikahan, baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon bertempat kediaman bersama di rumah orang tua Termohon di KABUPATEN SOLOK dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 2 orang anak bernama: a. ANAK I, Laki-laki, Lahir tahun 2000 ; b. ANAK II, Perempuan, Lahir tanggal 28 Maret 2010 ; 7. Bahwa selama pernikahan tersebut tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan Pemohon dan Termohon tersebut dan selama itu pula Pemohon dan Termohon tetap beragama Islam; 8. Bahwa Pemohon tidak pernah menerima Kutipan Akta Nikah dari Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK dan setelah Pemohon mengurusnya, ternyata pernikahan Pemohon dan Termohon tersebut tidak tercatat pada register Kantor Urusan Agama KABUPATEN SOLOK; 9. Bahwa Pemohon sangat membutuhkan Penetapan Pengesahan Nikah dari Pengadilan Agama Solok, guna dijadikan sebagai alasan hukum untuk pengurusan Kartu Keluarga, KTP, dan Akta Kelahiran Anak; 10. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan penetapan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 2

3 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan sah perkawinan Pemohon dengan Termohon; 3. Menetapkan status anak Pemohon dengan Termohon yang bernama: 3.1 ANAK I, Laki-laki, Lahir tahun 2000 ; 3.2 ANAK II, Perempuan, Lahir tanggal 28 Maret 2010 ; sebagai anak kandung; 4 Membebankan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon penetapan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah datang menghadap ke persidangan kecuali Termohon tidak datang menghadap dan tidak pula mengirimkan wakilnya pada persidangan tanggal 31 Mei 2010; Bahwa, kemudian oleh Ketua Majelis dibacakan permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa, Termohon terhadap dalil-dalil permohonan Pemohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya membenarkan seluruh dalil-dalil permohonnan Pemohon; Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I, umur 60 tahun, saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Termohon adalah keponakan Saksi; - Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 01 November 2000 di KABUPATEN SOLOK; - Bahwa saksi menghadiri pernikahan Pemohon dengan Termohon ; - Bahwa Penghulu pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah PENGHULU; - Bahwa Wali nikah dalam pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah WALI NIKAH (ayah kandung Termohon); - Bahwa saksi pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah SAKSI I dan SAKSI II; - Bahwa mahar pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah uang sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai; 3

4 - Bahwa status Pemohon dengan Termohon waktu pernikahan dulu adalah duda (yang cerai hidup dengan isteri pertamanya ISTRI PERTAMA PEMOHON di luar Pengadilan Agama) dan janda (yang cerai hidup dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA TERMOHON) dan keduanya (Pemohon dan Termohon) hanya melapor pada angku kali bahwa mereka telah bercerai; - Bahwa Termohon telah ditinggal oleh suami pertamanya sudah lebih dari dua tahun tanpa diberi nafkah lahir dan batin; - Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan Termohon tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan Pemohon dengan Termohon tersebut dan selama itu pula Pemohon dengan Termohon tetap beragama Islam, serta belum pernah bercerai; - Bahwa Pemohon dengan Termohon setelah menikah tersebut membina rumah tangga di KABUPATEN SOLOK; - Bahwa Pemohon dengan Termohon telah mempunyai anak sebanyak (dua) orang; - Bahwa Pemohon dengan Termohon tidak pernah menerima kutipan Akta Nikah dari P3N KABUPATEN SOLOK pada hal Pemohon dengan Termohon telah memenuhi semua persaratan administrasi perkawinan tersebut; - Bahwa Pemohon mengajukan Pengesahan Nikah ini adalah untuk pengurusan surat-surat seperti yang berhubungan dengan Kartu Keluarga, KTP dan Akta Kelahiran Anak; 2. SAKSI II, umur 40 tahun, saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena Pemohon adalah keponakan Saksi; - Bahwa Pemohon dengan Termohon adalah suami isteri yang menikah pada tanggal 01 November 2000 di KABUPATEN SOLOK; - Bahwa saksi menghadiri pernikahan Pemohon dengan Termohon ; - Bahwa Penghulu pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah PENGHULU; - Bahwa Wali nikah dalam pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah WALI NIKAH (ayah kandung Termohon); - Bahwa saksi pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah SAKSI I dan SAKSI II; 4

5 - Bahwa mahar pernikahan Pemohon dengan Termohon adalah uang sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai; - Bahwa status Pemohon dengan Termohon waktu pernikahan dulu adalah duda (yang cerai hidup dengan isteri pertamanya ISTRI PERTAMA PEMOHON di luar Pengadilan Agama) dan janda (yang cerai hidup dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA TERMOHON) dan keduanya (Pemohon dan Termohon) hanya melapor pada angku kali bahwa mereka telah bercerai; - Bahwa Termohon telah ditinggal oleh suami pertamanya sudah lebih dari dua tahun tanpa diberi nafkah lahir dan batin; - Bahwa selama pernikahan Pemohon dengan Termohon tidak ada pihak ketiga yang mengganggu gugat pernikahan Pemohon dengan Termohon tersebut dan selama itu pula Pemohon dengan Termohon tetap beragama Islam, serta belum pernah bercerai; - Bahwa Pemohon dengan Termohon setelah menikah tersebut membina rumah tangga di KABUPATEN SOLOK; - Bahwa Pemohon dengan Termohon telah mempunyai anak sebanyak (dua) orang; - Bahwa Pemohon dengan Termohon tidak pernah menerima kutipan Akta Nikah dari P3N KABUPATEN SOLOK pada hal Pemohon dengan Termohon telah memenuhi semua persaratan administrasi perkawinan tersebut; - Bahwa Pemohon mengajukan Pengesahan Nikah ini adalah untuk pengurusan surat-surat seperti yang berhubungan dengan Kartu Keluarga, KTP dan Akta Kelahiran Anak; Bahwa terhadap keterangan dari dua orang saksi tersebut, Pemohon dan Termohon menerima dan membenarkannya; Bahwa, keterangan saksi tersebut didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan saksi sendiri dan Pemohon dengan Termohon menerima dan membenarkan keterangan saksi tersebut; Bahwa, selanjutnya Pemohon dan Termohon mengajukan kesimpulannya yaitu tidak akan mengajukan sesuatu apapun lagi dan mohon putusan; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; 5

6 TENTANG HUKUMNNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa permohonan yang diajukan oleh Pemohon telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yaitu pasal 7 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian permohonan Pemohon secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah hadir kepersidangan kecuali Termohon tidak datang menghadap dan tidak pula mengirimkan wakilnya pada persidangan tanggal 31 Mei 2010; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon mengajukan permohonan pengesahan nikah dengan alasan yang pada pokoknya adalah: Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 01 November 2000 di KABUPATEN SOLOK, di hadapan Penghulu PENGHULU, dengan wali nikah adalah WALI NIKAH (ayah kandung Termohon) dengan saksi nikah SAKSI I dan SAKSI II, serta maharnya berupa uang sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai, dengan status Pemohon dengan Termohon waktu pernikahan dulu adalah duda (yang cerai hidup dengan isteri pertamanya ISTRI PERTAMA PEMOHON di luar Pengadilan Agama) dan janda (yang cerai hidup dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA TERMOHON di luar Pengadilan Agama) dan keduanya (Pemohon dan Termohon) hanya melapor pada angku kali bahwa mereka telah bercerai serta Termohon telah ditinggal oleh suami pertamanya sudah lebih dari dua tahun tanpa diberi nafkah lahir dan batin tetapi Pemohon dengan Termohon tidak mendapatkan buku nikah sebagai bukti pernikahan sedang Pemohon dengan Termohon sangat memerlukannya atau seperti terurai diduduk perkara di atas; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti dua orang saksi; Menimbang, bahwa bila dalil-dalil permohonan Pemohon di hubungkan dengan jawaban Termohon dan keterangan saksi-saksi Pemohon ditemukan faktafakta sebagai berikut: - Bahwa Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 01 November 2000 di KABUPATEN SOLOK, di hadapan Penghulu PENGHULU, dengan wali nikah adalah WALI NIKAH (ayah kandung 6

7 Termohon) dengan saksi nikah SAKSI I dan SAKSI II, serta maharnya berupa uang sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai; - Bahwa status Pemohon dengan Termohon waktu pernikahan dulu adalah duda (yang cerai hidup dengan isteri pertamanya ISTRI PERTAMA PEMOHON di luar Pengadilan Agama) dan janda (yang cerai hidup dengan suami pertamanya bernama SUAMI PERTAMA TERMOHON di luar Pengadilan Agama) dan keduanya (Pemohon dan Termohon) hanya melapor pada angku kali bahwa mereka telah bercerai serta Termohon telah ditinggal oleh suami pertamanya sudah lebih dari dua tahun tanpa diberi nafkah lahir dan batin; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan: - Bahwa Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan pada tanggal 01 November 2000 di KABUPATEN SOLOK, di hadapan Penghulu PENGHULU, dengan wali nikah adalah WALI NIKAH (ayah kandung Termohon) dengan saksi nikah SAKSI I dan SAKSI II, serta maharnya berupa uang sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) dibayar tunai; - Bahwa, oleh karena Pemohon melakukan perkawinan dengan Termohon belum bercerai di Pengadilan agama dengan isteri pertamanya dan Termohon melakukan perkawinan dengan Pemohon belum bercerai di Pengadilan agama dengan suami pertamanya, maka Majelis berpendapat Pemohon melakukan perkawinan dengan Termohon masing- masing masih terikat tali perkawinan yaitu Pemohon masih terikat tali perkawinan dengan isteri pertamanya sedang Termohon masih terikat tali perkawinan dengan laki-laki lain (suami pertamanya); Menimbang, bahwa menurut pasal 2 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 perkawinan adalah sah bila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 9 Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974 menyatakan seorang yang masih terikat tali perkawinan dengan orang lain tidak dapat kawin lagi, kecuali dalam hal yang tersebut pada pasal 3 ayat (2) dan pasal 4 Undang-undang ini; Menimbang, dalam pasal 40 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam dinyatakan di larang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita karena keadaan tertentu, karena wanita yang bersangkutan masih terikat satu perkawinan dengan pria lain; Menimbang, shigat taklik talak yang dilanggar oleh suami pertama Termohon seperti terurai dalam buku Kutipan Akta Nikah pada umumnya talak 7

8 tersebut tidak jatuh dengan sendirinya tetapi bila Termohon tidak redha harus mengadukan halnya kepada pengadilan dan bila pengaduan dibenarkan serta diterima oleh Pengadilan tersebut, isteri harus membayar uang iwadh kemudian setelah itu resmilah talak suami pertama Termohon jatuh; Menimbang, oleh karena Termohon hanya melapor kepada Angku kali bahwa ia di tinggalkan suaminya, menurut Majelis tidak berarti bahwa Termohon sudah bercerai dengan suami pertamanya, karena bertentangan dengan sighat taklik talak yang diucapkan suami pertamanya yakni: Sewaktu-waktu saya: 1. Meninggalkan isteri saya dua tahun berturut-turut, 2. Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya, 3. Atau saya menyakiti badan (jasmani) isteri saya, 4. Atau saya membiarkan (tidak mempedulikan) isteri saya selama enam bulan lamanya; kemudian isteri saya tidak ridha dan mengadukan halnya kepada Pengadilan Agama dan pengaduannya dibenarkan serta diterima oleh Pengadilan tersebut, dan isteri saya membayar uang sebesar Rp ,- (seribu rupiah) sebagai iwadh (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya. Kepada Pengadilan tersebut saya kuasakan untuk menerima uang iwadh itu dan kemudian menyerahkan kepada Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Pusat untuk keperluan ibadah sosial; Menimbang, bahwa majelis perlu mengetengahkan firman Allah dalam surat An-Nisa' ayat 24 sebagai berikut: Νä3ø n=tæ«!$# = tgï.( öνà6ãψ yϑ ƒr& ôms3n=tβ$tβ ωî) Ï!$ ÏiΨ9$# z ÏΒ àm oψ Áósßϑø9$#uρ Artinya: " Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu..."; Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon melakukan perkawinan dengan Termohon belum bercerai dengan suami pertamanya, maka Majelis berpendapat Pemohon melakukan perkawinan dengan Termohon, ternyata Termohon masih terikat tali perkawinan dengan laki-laki lain; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut majelis hakim berpendapat perkawinan yang dilakukan Pemohon dengan Termohon telah melanggar Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu surat An-Nisa' ayat 24 dan pasal 2 ayat (1) dan pasal 9 Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974, serta pasal 40 huruf (a), Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa menurut maksud pasal 7 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam, pengesahan nikah dapat dilakukan untuk: 8

9 1. Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian; 2. Hilangnya Akta Nikah; 3. Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan; 4. Adanya perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974; 5. Perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut Undang-undang Nomor: 1 tahun 1974; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dalil Pemohon untuk mengajukan perkara pengesahan nikah tidak beralasan hukum menurut maksud pasal 7 ayat 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu Pemohon dengan Termohon melakukan perkawinan melanggar peraturan per-undangundangan yang berlaku oleh karena itu perkawinannya tidak terbukti adanya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka majelis menyatakan dalam amar putusan " Menolak permohonan Pemohon"; Menimbang, oleh karena perkara pokok ( Pengesahan Nikah) ditolak, maka menurut Majelis Hakim perkara tambahan (Pengesahan anak) tidak dapat dipertimbangkan lagi dan harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, pasal 49 Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006, serta segala ketentuan perundangundangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menolak permohonan Pemohon; 2. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,- (seratus sembilan puluh enam ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis Pengadilan Agama Solok pada hari senin tanggal 07 Juni 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Jumadil Akhir 1431 Hijriyah, oleh Drs. ZAINAL ARIFIN, SH,MA. sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh Dra. YUHI, MA. serta SRI FORTUNA DEWI,S.Ag, MH. sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan penetapan Nomor: 0099/Pdt.G/2010/PA.Slk tanggal 10 Mei 9

10 2010 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 14 Juni 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 01 Rajab 1431 Hijriyah dengan dihadiri oleh Dra. YUHI, MA. serta SRI FORTUNA DEWI,S.Ag, MH. Hakim-hakim Anggota serta FAHMI S, SH. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Termohon diluar hadir Pemohon Hakim Anggota I, Ketua Majelis, Ttd, Dra. YUHI, MA. Ttd, Drs. ZAINAL ARIFIN, SH,MA. Hakim Anggota II, Ttd, SRI FORTUNA DEWI, S.Ag., MH Panitera Pengganti, Ttd, FAHMI S,SH. Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp ,- 2. Biaya Pemberkasan : Rp ,- 2. Biaya Pemanggilan : Rp ,- 3. Biaya Redaksi : Rp ,- 4. Biaya Materai : Rp , Jumlah : Rp ,- (seratus sembilan puluh enam ribu rupiah) Untuk Salinan; PANITERA, SH Ttd, DRS. ARMEN, SH 10