TENTANG DUDUK PERKARANYA

Transkripsi

1 P E N E T A P A N Nomor: 84/Pdt.P/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata tertentu dalam peradilan tingkat pertama dengan Hakim Majelis, menjatuhkan penetapan dalam perkara permohonan Pengangkatan Anak yang diajukan oleh: PEMOHON I umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS (, tempat tinggal di KOTA SOLOK, Sebagai Pemohon I; PEMOHON II, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMKI Padang, pekerjaan Guru, tempat tinggal di KOTA SOLOK, Sebagai Pemohon II; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Pemohon dan saksi-saksi dalam persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Pemohon dalam surat Permohonannya tertanggal 10 Oktober 2011 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Solok, Nomor: 84/Pdt.P/2011/PA.Slk, tanggal 10 Oktober 2011 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 27 September 1985, Pemohon I dengan Pemohon II adalah suami isteri yang sah, yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KOTA SOLOK, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: NOMOR tanggal 01 Oktober 1985; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon I dengan Pemohon II bertempat kediaman bersama di Solok, dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. ANAK I, laki-laki, lahir ; b. ANAK II, laki-laki, lahir ; 3. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II bertujuan untuk mengangkat seorang anak : Nama : ANAK ;

2 Umur : 6 tahun Agama : Islam Pekerjaan : siswa kelas 1 SD Tempat tinggal : di KOTA SOLOK No Akta Kelahiran :1NOMOR AKTA KELAHIRAN8 tanggal 07 Agustus 2008; 4. Bahwa ANAK adalah anak sah dari hasil perkawinan AYAH KANDUNG ANAK AYAH KANDUNG ANAK dengan IBU KANDUNG ANAK yang dicatat di Kantor Urusan Agama KOTA SOLOK Solok berdasarkan Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR tanggal 10 April 2004; 5. Bahwa AYAH KANDUNG ANAK dengan IBU KANDUNG ANAK telah terjadi perceraian di Pengadilan Agama Solok pada tanggal 24 September 2008 dengan Akta Cerai Nomor: NOMOR.Slk, dan anak berada dalam asuhan IBU KANDUNG ANAK, selaku ibu kandung dari anak tersebut ; 6. Bahwa IBU KANDUNG ANAK adalah adik kandung dari Pemohon II; 7. Bahwa AYAH KANDUNG ANAK selaku ayah kandung dari anak tersebut kurang bertanggung jawab memberikan kebutuhan belanja dan pendidikan terhadap anak tersebut; 8. Bahwa keadaan ekonomi orang tua anak tersebut termasuk ekonomi lemah serta tidak sanggup membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, untuk pemeliharaan dan pendidikan anak tersebut; 9. Bahwa upaya perwalian anak ini telah dibicarakan secara kekeluargaan, dan orang tuanya telah menyetujuinya: 10. Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II mengangkat anak (ANAK ) bertujuan mengambil alih tanggung jawab pemeliharaan, biaya hidup, pendidikan, bimbingan agama dan lain-lain dari orang tua asal kepada Pemohon I dan Pemohon II, tetapi tidak memutuskan hubungan hukum/nasab dengan orang tua asalnya; 11. Bahwa Pemohon selaku PNS telah mempunyai penghasilan yang tetap, dengan penghasilan perbulannya Rp ,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah); 12. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; 2

3 Berdasarkan dalil-dalil diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan anak yang bernama ANAK, sebagai anak angkat Pemohon ; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon I dan Pemohon II telah datang menghadap sendiri di persidangan dan Majelis Hakim telah memberikan nasehat tentang suka dukanya dan hubungan hukumnya mengangkat seorang anak angkat, namun Pemohon I dan Pemohon II tetap dengan pendiriannya; Bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara dimulai dengan membacakan surat permohonan pemohon I dan Pemohon II yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon I dan Pemohon II dengan penambahan petitum; menetapkan Pemohon I dan Pemohon II sebagai orang tua angkat dari anak yang bernama ANAK; Bahwa dipersidangan telah di dengar keterangan ibu kandung ANAK yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa ayah dan ibu kandung AYAH KANDUNG ANAK telah bercerai melalui Pengadilan Agama Solok; - Bahwa setelah terjadi perceraian antara ayah dan ibu ANAK, ayahnya tidak bertanggungjawab lagi dalam hal nafkah dan pendidikan ANAK, sedangkan ibunya tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, untuk memenuhi kebutuhan ANAK; - Bahwa ibu kandung ANAK telah bersedia anaknya diangkat oleh Pemohon I dan Pemohon II untuk masa depan anaknya tersebut: Bahwa ayah kandung ANAK telah memberi jawaban melalui surat pernyataan tanggal 27 Oktober 2011, yang isinya menyatakan tidak keberatan anak kandungnya ANAK dijadikan anak angkat oleh Pemohon I dan Pemohon II; Bahwa, untuk menguatkan dalil Permohonannya, Pemohon I dan Pemohon II telah menyampaikan Fotocopy surat-surat yang telah dinazagelen oleh Kantor Pos Solok dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Solok dan telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok sebagai berikut: 1. Fotocopy Kutipan Akta Nikah Nomor: NOMOR, tanggal 01 Oktober 1985, yang dikeluarkan oleh PPN/KUA KOTA SOLOK diberi kode P1; 3

4 2. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Nomor: An Pemohon I yang dikeluarkan oleh Camat KOTA SOLOK tanggal 14 Desember 2006 diberi kode P2: 3. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Nomor:NOMOR An Pemohon II yang dikeluarkan oleh Camat KOTA SOLOK tanggal 14 Desember 2006 diberi kode P3: 4. Fotocopy Akta Cerai Nomor: NOMOR. Slk an IBU KANDUNG ANAK dengan AYAH KANDUNG ANAK, yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Solok, tanggal 24 september 2008, diberi Kode P4; 5. Fotocopy Kartu Keluarga Nomor: NOMOR, an Pemohon I yang dikeluarkan oleh Kadis Kependudukan dan Sosnaker KOTA SOLOK, tanggal 18 Januari 2010 diberi kode P5 ; 6. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Nomor: NOMOR ANAK yang dikeluarkan oleh Kantor Catatan Sipil KOTA SOLOK, tanggal 7 Agustus 2008 diberi kode P6; 7. Surat Pernyataan dari orang tua anak (ayah kandung) tanggal 27 Oktobern2011, diberi kode P7 ; 8. Surat Pernyataan dari anak Pemohon I dengan Pemohon II tanggal 24 Oktober 2011, diberi kode P8. 1 ; 9. Surat pernyataan dari anak kandung Pemohon I dan Pemohon II (Vandy Dwizal Multa) tanggal 20 Oktober 2011, diberi kode P8.2; Bahwa, Pemohon telah menghadirkan dua orang saksi di persidangan untuk didengar keterangannya, yaitu; 1. SAKSI I, umur 50 tahun: Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dengan Pemohon II karena saksi adalah Ketua RT ditempat tinggal Pemohon I dengan Pemohon II; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II adalah suami isteri yang menikah tahun 1985; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II telah dikaruniai anak 2 orang; - Bahwa saksi mengetahui Pemohon I dengan Pemohon II bermaksud akan mengangkat seorang anak sebagai anak angkat oleh Pemohon I dan Pemohon II adalah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama IBU KANDUNG ANAK dan bapaknya bernama AYAH KANDUNG ANAK AYAH KANDUNG ANAK; 4

5 - Bahwa saksi kenal dengan orang tua AYAH KANDUNG ANAK yaitu AYAH KANDUNG ANAK dan IBU KANDUNG ANAK mereka sudah bercerai melalui Pengadilan Agama ; - Bahwa AYAH KANDUNG ANAK sebagai AYAH KANDUNG ANAK tidak bertanggung jawab atas nafkah dan Pendidikan anaknya yang bernama AYAH KANDUNG ANAK; - Bahwa untuk biaya hidup ANAK selama orang ANAK bercerai adalah Pemohon I dengan Pemohon II tapi ANAK belum tinggal serumah bersama Pemohon I dengan Pemohon II; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II sangat pantas menjadi orang tua angkat ANAK; 2. SAKSI II, umur 50 tahun, Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Pemohon I dengan Pemohon II karena saksi adalah Lurah KOTA SOLOK dimana Pemohon I dengan Pemohon II adalah warga saksi; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II adalah suami isteri yang menikah tahun 1985; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II telah dikaruniai anak 2 orang; - Bahwa saksi mengetahui Pemohon I dengan Pemohon II bermaksud akan mengangkat anak, yang bernama ANAK anak adik dari Pemohon II; - Bahwa saksi kenal dengan orang tua ANAK yaitu AYAH KANDUNG ANAK dan IBU KANDUNG ANAK mereka sudah bercerai; - Bahwa AYAH KANDUNG ANAK tidak ada memberikan nafkah untuk ANAK, Pemohon I dengan Pemohon II yang membantu ANAK; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II sangat pantas menjadi orang tua angkat ANAK, tujuan Pengangkatan anak tersebut guna pendidikan dan masa depan anak; Bahwa, atas keterangan kedua saksi tersebut Pemohon I dengan Pemohon II menerima keterangan saksi tersebut: Bahwa, selanjutnya Pemohon I dan Pemohon II dalam kesimpulannya menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun dan mohon penetapan; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian penetapan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; 5

6 TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon I dan Pemohon II pada pokoknya sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar pernyataan dari ibu kandung ANAK yang menyatakan tidak keberatan anaknya diangkat oleh Pemohon I dan Pemohon II demi masa depan ANAK, karena sejak terjadi perceraian ayah dan ibu ANAK, ayahnya tidak bertanggungjawab dalam hal nafkah dan kebutuhan ANAK, sedangkan ayahnya telah menyatakan melalui surat pernyataan bahwa ayahnya tidak keberatan anaknya dijadikan anak angkat oleh Pemohon I dan Pemohon hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; Menimbang, bahwa Permohonan Pemohon I dan Pemohon II telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Pasal 171 (h) Kompilasi Hukum Islam jo Pasal 39 Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Penjelasan Pasal 49 angka (20) Undang-undang Nomor: 3 Tahun 2006 tentang perubahan Undang- undang Nomor 7 tahun 1989 dan perubahan kedua Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama dengan demikian dapat diterima untuk dipertimbangkan; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon I dan Pemohon II dihubungkan dengan alat-alat bukti surat keterangan saksi yang diajukan oleh para Pemohon, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta dipersidangan sebagai berikut: - Bahwa Pemohon I dan Pemohon II adalah suami isteri sah yang telah dikaruniai 2 orang anak laki-laki yang bernama ANAK II dan ANAK I keadaan keluarga para Pemohon cukup bahagia dan harmonis, keadaan ekonomi para Pemohon lebih dari cukup, memiliki pengetahuan dan kesadaran beragama Islam yang cukup memadai; - Bahwa orang tua ANAK telah bercerai di Pengadilan Agama, sehingga Ayah dari ANAK tidak bertanggung jawab terhadap anaknya terutama dalam hal nafkah dan kebutuhan sehari-hari serta pendidikannya ; - Bahwa Pemohon I dengan Pemohon II telah sepakat untuk mengangkat seorang anak laki-laki yang diberi nama ANAK berumur 6 tahun dalam keadaan sadar tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain, semata-mata atas dasar kemanusiaan dan tekun beribadah kepada Allah SWT; - Bahwa kehadiran anak angkat tersebut di tengah-tengah keluarga Pemohon I dengan Pemohon II telah mendapat persetujuan dari 2 orang anak kandung 6

7 Pemohon I dan Pemohon II, karena akan menambah kebahagian baik bagi Pemohon I dan Pemohon II dan anak-anak Pemohon I dan Pemohon II; - Bahwa orang tua asal dari anak yang diangkat tersebut, adalah adik kandung dari Pemohon II; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan prinsip-prinsip hukum islam yang berkenaan dengan masalah pengangkatan anak sebagai berikut: - Bahwa Islam membolehkan masalah pengangkatan anak, dengan mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anak, terutama terhadap anakanak yang terlantar; - Bahwa dalam pengangkatan anak tanggung jawab pemeliharaan biaya hidup, pendidikan bimbingan ajaran agama dan lain-lainnya beralih dari orang tua asal kepada orang tua angkat, tanpa harus memutus hubungan hukum/nasab dengan orang tua asalnya, sehingga kalau anak angkat itu perempuan, maka wali nikahnya nanti adalah tetap orang tua asalnya; - Bahwa antara orang tua angkat dengan anak angkat mempunyai hubungan hukum keperdataan wasiat wajibah, sehingga terhadap orang tua angkat yang tidak menerima wasiat, diberi wasiat wajibah sebanyak-banyaknya I/3 dari harta warisan anak angkatnya, dan demikian pula terhadap anak angkat yang tidak menerima wasiat, diberi wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 13 dari harta warisan orang tua angkatnya berdasarkan ketentuan pasal 209 Kompilasi Hukum Islam; - Bahwa pengangkatan anak diperlukan persetujuan dari orang tua asal, wali atau badan hukum yang menguasai anak yang akan diangkat dengan orang tua angkatnya; - Bahwa terhadap anak yang orang tuanya beragama Islam, hanya dapat dilakukan oleh orang yang beragama Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dihubungkan dengan prinsip-prisip hukum Islam tentang pengangkatan anak tersebut, permohonan pengangkatan anak yang diajukan oleh para Pemohon telah memenuhi maksud dan unsur-unsur pasal 49 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor: 7 tahun 1989 yang telah di ubah dengan Undang-undang Nomor: 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009 jo pasal 171 huruf (h) dan pasal 209 Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Permohonan para Pemohon untuk mengangkat anak yang bernama ANAK dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim terlebih akan mempertimbangkan tentang kewenangan Absolut Pengadilan Agama dalam menerima, memeriksa dan 7

8 menetapkan Permohonan Pengangkatan anak yang diajukan oleh Pemohon I dan Pemohon II; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 171 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam menetapkan bahwa anak angkat ialah anak yang dalam pemeliharaan untuk hidupnya se hari-hari biaya pendidikan dan sebagainya beralih tanggung jawabnya dari orang tua asal kepada orang tua angkatnya berdasarkan putusan Pengadilan; Menimbang, bahwa kedudukan anak angkat mempunyai kedudukan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari hukum keluarga,kewarisan dan wasiat sebagaimana ketentuan pasal 209 kompilasi Hukum islam Harta peninggalan anak angkat dibagi berdasarkan pasal 176 sampai dengan pasal 193, sedangkan terhadap orang tua angkat yang tidak menerima wasiat, diberi wasiat wajibah sebanyakbanyaknya 1/3 dari harta warisan aqnak angkatnya, dan terhadap anak angkat yang tidak menerima wasiat, diberi wasiat wajibah sebanyak-banykanya 1/3 dari harta warisan orang tua angkatnya; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok perkara permohonan pengangkatan anak dalam hukum Islam adalah beralihnya tanggung jawab pemeliharaan untuk biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan,bimbingan agama dan lain-lain sebagainya beralih dari orang tua asal kepada orang tua angkatnya tanpa harus memutuskan hubungan hukum/ nasab dengan orang tua asalnya; Menimbang, bahwa untuk memenuhi kehendak Administrasi tentang Pengangkatan Anak, kepada Pemohon I dan Pemohon II diperintahkan melaporkan tentang Pengangkatan anak tersebut kepada Kantor Catatan Sipil untuk dibuat catatan pinggir pada Akte Kelahiran ANAK untuk memenuhi ketentuan Hukum Islam; Menimbang, bahwa Permohonan para Pemohon termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-undang Nomor: 50 tahun 2009 biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; M E N E T A P K A N 1. Mengabulkan permohonan Pemohon I dan Pemohon II; 2. Menyatakan sah pengangkatan anak yang dilakukan oleh Pemohon I ( PEMOHON) dan Pemohon II (PEMOHON II) masing-masing sebagai ayah dan ibu angkat/orang tua angkat dari ANAK ; 8

9 3. Menetapkan anak yang bernama ANAK sebagai anak angkat dari Pemohon I dan Pemohon II; 4. Menetapkan Pemohon I dan Pemohon II sebagai orang tua angkat dari anak yang bernama ANAK ; 5. Memerintahkan kepada Pemohon I dan Pemohon II untuk melaporkan tentang Pengangkatan Anak yang bernama ANAK kepada Kantor Catatan Sipil; 6. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp ,-(seratus tujuh puluh satu ribu rupiah); Demikianlah ditetapkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan Agama Solok pada hari Rabu tanggal 02 Nopember 2011 Masehi, bertepatan dengan tanggal 06 Zulhijjah 1432 Hijriyah, oleh Dra. Hj. RATNAWATY Z, SH.,MA. sebagai Ketua Majelis dihadiri oleh Drs. BASRI S dan BUSTANUDDIN BAHAR,S.Ag sebagai Hakim-hakim Anggota, yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan Penetapan Nomor 84/Pdt.P/2011/PA.Slk tanggal 11 Oktober 2011 untuk memeriksa perkara ini, penetapan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-hakim Anggota tersebut serta oleh Dra. RUSMAWITA sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Pemohon I dan Pemohon II; Hakim Anggota I, Ketua Majelis, ttd ttd Drs. BASRI S Dra. Hj. RATNAWATY Z, SH.,MA. Hakim Anggota II, ttd BUSTANUDDIN BAHAR,S.Ag Panitera Pengganti, ttd Dra. RUSMAWITA 9

10 Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp ,- 2. Biaya Pemberkasan : Rp ,- 3. Biaya Pemanggilan : Rp ,- 4. Biaya Redaksi : Rp ,- 5. Biaya Materai : Rp , Jumlah : Rp ,- ( seratus tujuh puluh satu ribu rupiah) Solok, 16 Nopember 2011 Untuk Salinan Panitera Ttd. Drs. Armen, SH 10