BAB 4. Kegiatan (Materi dan Pemasaran Pesan + Penyingkiran Hambatan / Barrier Removal) Kampanye

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. Kegiatan (Materi dan Pemasaran Pesan + Penyingkiran Hambatan / Barrier Removal) Kampanye"

Transkripsi

1 BAB 4. Kegiatan (Materi dan Pemasaran Pesan + Penyingkiran Hambatan / Barrier Removal) Kampanye Untuk mencapai sasaran-sasaran SMART yang telah dicanangkan di dalam rencana proyek dan agar dapat secara efektif menjangkau khalayak utama di kawasan target telah dilaksanakan serangkaian kegiatan selama periode implementasi. Seperti telah digambarkan di dalam Teori Perubahan Kampanye Pride di kawasan SM Sungai Lamandau, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi aktifitas pembukaan lahan pertanian dengan tebas bakar dan menjaga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau (SM Sungai Lamandau) dari ancaman kebakaran lahan (yang didukung oleh Program BKSDA Kalimantan Tengah SKW II dan Proyek Uni Eropa untuk Perlindungan dan Pelestarian SM Sungai Lamandau). Untuk itu, strategi penyingkiran hambatan yang telah dipilih adalah memperkenalkan pola pertanian menetap atau agroforestri dengan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mendorong adopsi pola pertanian ini oleh masyarakat sasaran di sini. Secara umum, tujuan dari bab ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan-kegiatan dan hasil capaian Pemasaran Sosial dan Penyingkiran Hambatan yang telah dilakukan. Rangkaian kegiatan yang dijelaskan disini menyasar petani atau peladang di desa Tempayung dan Babual Baboti sebagai khalayak target utama dan masyarakat umum di kawasan target. Tentu saja akan terdapat tumpang tindih sejumlah materi antar khalayak petani target dan masyarakat petani sekitar kawasan secara umum. Semua yang dijelaskan dalam kegiatan kampanye merupakan catatan hasil laporan kemajuan Kampanye Bangga SM Sungai Lamandau (Santoso, 2010). 1. Kegiatan terkait Materi dan Pemasaran Sosial Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau a. Khalayak Target Primer: Petani dan Peladang di Desa Tempayung dan Babual-Baboti Pengetahuan Tabel 4. Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Pengetahuan untuk Petani Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti Khalayak Sasaran-Petani Desa Target Primer (Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti) Tahap Teori Perubahan Pengetahuan (Pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan) Kegiatan Pemasaran Pin + Stiker Buletin SUMPITAN Radio Spot (Iklan Layanan Masyarakat, Himbauan Bupati, Talkshow) Poster Kunjungan Penyuluhan + Kostum Maskot Rantai Hasil Petani peladang berpindah menjadi sadar perladangan menetap itu bermanfaat Sasaran-Sasaran SMART Pada akhir kampanye (Juni 2010), pengetahuan masyarakat petani desa Tempayung dan Babual Baboti tentang fungsi hutan sebagai penyerap karbon meningkat dari 22,2% menjadi 50% (Q21=P10). 31

2 Pada akhir kampanye (Juni 2010), pengetahuan petani desa Tempayung dan Babual Baboti dari 44,4% tentang hutan rusak dan masuknya air laut akan mempengaruhi hasil pertanian meningkat menjadi 83% (Q28=P17). Pada akhir kampanye (Juni 2010), pengetahuan petani tentang kaitan rusaknya hutan dengan masuknya air laut mencemari air tanah dan sungai akan meningkat dari 77,8% menjadi 90% (Q29=P18). Kegiatan 1: Menyebarkan Pin dan Stiker Logo Kampanye berisi Slogan Kampanye Alasan untuk kegiatan: Media ini mempunyai kedalaman rendah, jangkauannya cukup (menengah) di khalayak umum, sehingga benda ini populer di masyarakat dan disukai dalam kampanye politik, kegiatan perhimpunan (olahraga, sosial) dan efektif menggalang dukungan. Pembelajarannya saat dikenakan mereka bangga dan akan ditunjukan kepada orang lain (Buku Pegangan Rare Pride, 2008). Pin ini lalu dipilih dengan menempatkan slogan Hemat di Lahan Sendiri dengan maksud agar masyarakat mau mendukung perladangan menetap. Sedangkan stiker dipilih walau kedalaman pesannya rendah tapi jangkauannya tinggi. Nilai pembelajarannya adalah stiker sebagai pengingat pesan kunci kampanye yang spesifik (Buku Pegangan Rare Pride, 2008). Dengan alasan tersebut maka korelasinya pada pesan melestarikan hutan dengan tidak melakukan pembukaan lahan baru di hutan sangat sesuai. Slogan kampanye bangga SM Sungai Lamandau yang digunakan sampai sekarang adalah satu dari 5 slogan yang diusulkan. Adapun kelima slogan itu adalah: Hemat Di Lahan Sendiri Sejahterakan Hidupmu dari Kebun Sendiri Petani menetap, Petani hebat Tanpa Merusak; Sejahtera Di Lahan Sendiri Apa yang kamu warisi untuk si kecil? Dari kelima yang dikonsultasikan dengan Mentor Pride Rare, slogan Hemat di Lahan Sendiri yang mempunyai arti spesifik. Karena bisa mewakili penjelasan arti berladang menetap hemat waktu, biaya dan tenaga juga menjaga hutan karena tidak perlu membuka ladang baru (artinya tidak perlu lagi berpindah) serta dapat mengurangi tebas bakar. Artinya slogan ini cocok untuk tujuan kampanye, yaitu mengurangi perladangan berpindah dan mengajak petani sekitar SM Sungai Lamandau berladang menetap tanpa tebas bakar. Hasil pre testingnya di perwakilan tiga etnis menyatakan untuk slogan: masyarakat tahu Hemat di Lahan Sendiri berarti berkaitan dengan mengolah lahan di lahan tetap dan milik sendiri diikuti tanpa membakar dan berkebun campuran masyarakat sudah memulai. Hanya pendampingan yang sangat minim. Perlu ada banyak pendampingan dan pelatihan. Waktu ditanya mengapa logo gambarnya orangutan?, kemudian kami menjawab: orangutan sebagai maskot yang dengan berladang menetap hemat di lahan sendiri bisa membantu menjaga hutan sebagai habitatnya terutama di SM Sungai Lamandau. Untuk alasan logo bisa dilihat di halaman Lampiran. Gambar 11. Pin bergambar logo dan bertulisakan slogan kampanye dibagikan ke semua khalayak (pelajar, petani dan pemerintah daerah) 32

3 Gambar 12. Stiker bergambar logo dan bertulisakan slogan kampanye dibagikan ke semua khalayak (pelajar, petani dan pemerintah daerah) Deskripsi Kegiatan: Pin ini digunakan sebagai media pemasaran pengingat pesan kampanye. Pin yang bertuliskan slogan Hemat di Lahan Sendiri dengan gambar maskot kampanye yang diproduksi sendiri oleh lembaga dengan dana kampanye. Alat cetak Pin dibeli lengkap dengan perlengkapannya. Terdiri dari alat pencetak, lempeng pin dengan peniti, plastik glossy dan dob juga lempeng seng putih untuk pelapis gambar. Ukuran pin dicetak dengan ukuran molding 5,6 cm. Gambar pin dicetak dengan printer HP2200 dengan tinta HP. Pin ini mendapatkan jaminan tidak akan mengelupas dan pudar warnanya, serta tahan terhadap panas dan hujan selama 2 tahun (selama kampanye). Sedangkan stiker dicetak sebanyak 1500 lembar. Disebarkan ke seluruh khalayak dan tingkatan umur. Kegiatan 2: Menyebarkan Buletin SUMPITAN Alasan untuk kegiatan: Media ini mempunyai kedalaman tinggi dan jangkauan yang tinggi ke semua tingkatan kelompok khalayak sasaran. Berita yang dipaparkan merupakan publisitas untuk membantu memaparkan pesan-pesan kampanye pada masyarakat (Buku Pegangan Rare Pride, 2008). Ini sesuai dengan isi buletin ini yang memuat berita diantaranya pendidikan dan penyadaran, pelestarian, pertanian berkelanjutan, suara masyarakat, hasil pelatihan dan suara pertemuan. Karena dengan melihat cerita di luar wilayah desa mereka atau keberhasilan orang lain di wilayah lain atau di desanya sendiri mampu memacu semangat perubahan pengetahuan mengenai pentingnya pelestarian alam/lingkungan dan bertani berkelanjutan ramah lingkungan. Gambar 13. Empat edisi Buletin Sumpitan yang dicetak sebagian berisi kegiatan Kampanye Bangga SMSL Deskripsi Kegiatan: Majalah/buletin ini di cetak di Jakarta yang diproduksi per tiga bulan sekali dan telah dicetak sebanyak 4 edisi rentang Juli 2009-Juni Edisi pertama untuk kampanye ini dimulai pada edisi nomor 24/Juli-September/2009 sampul mukanya bergambar: peta SM Sungai Lamandau dari hasil potret citra sateli landsat 16 Oktober Kemudian di tiga bulan berikutnya edisi nomor 25/Oktober- Desember/2009 sampul mukanya bergambar: petani dengan anak istrinya di lahan pertanian menetapnya. Selanjutnya sampul muka edisi nomor 26/Januari-Maret/2010 bergambar: salah satu masyarakat petani desa target sekunder yang sedang memegang 33

4 poster berladang menetap dengan latar belakang hasil panen padinya. Lalu edisi terakhir nomor 27/April-Juni/2010, sampul mukanya bergambar: hasil karya lomba juara pertama menggambar bertema pelestarian hutan dari karya anak petani desa target sekunder. Ke-empat edisi buletin SUMPITAN ini diproduksi dengan kertas A4 80 gram dengan jilid jahit kawat berukuran L:8,2 cm dan P/T: 11,6 cm sebanyak 28 halaman (14 lembar: sudah termasuk sampul muka dan belakang). Buletin SUMPITAN ini didistribusikan pada kegiatan kunjungan penyuluhan, pameran, peristiwa hari lingkungan, tempat-tempat strategis (perkantoran dinas pemda, perusahaan perkebunan sawit, kantor desa) dan pertemuan-pertemuan masyarakat. Kegiatan 3: Menyiarkan Radio Spot (Iklan Layanan Masyarakat, Insert Himbauan Bupati dan Talkshow Interaktif) Alasan untuk kegiatan: Berdasarkan Buku Pegangan Rare Pride, 2008 dikatakan bahwa radio merupakan media yang kedalaman dan jangkauannya tinggi di setiap kelompok khalayak sasaran. Ini terbukti media saluran komunikasi yang sering digunakan khalayak adalah radio. Ada 2 radio yang digunakan, yaitu Pakuba FM dan Primadona FM. Nilai pembelajarnnya adalah masyarakat cenderung lebih senang mendengarkan yang kemudian mendorong proses perenungan yang menggerakkan ke arah proses persiapan dan aksi. Gambar 14. Proses penawaran dan pembuatan ILM, Script ILM Kopi Asin dan Naskah Himbauan Bupati dan Foto kegiatan Talkshow 34

5 Deskripsi Kegiatan: Dalam aplikasinya nanti ILM yang dibuat akan ditayangkan lebih dahulu di Pakuba FM untuk sasaran target petani, kemudian setelah itu diteruskan melalui radio Primadona FM dengan sasaran petani juga khalayak umum lainnya di sekitar SM Sungai Lamandau. Alasan mengembangkan pesan pengetahuan yang juga bisa digunakan untuk menumbuhkan sikap (A) dan Komunikasi Interpersonal (IC) melalui ILM ini adalah bahwa dari hasil survey pra diperoleh masyarakat lebih sering mendengar radio dan akan lebih efektif penjangkauan pesannya melalui siaran radio. Dengan dijelaskan melalui radio melalui beberapa spot siaran, maka pengetahuan masyarakat petani target (Tempayung dan Babual Baboti) mengenai pengaruh hutan rusak pada pertanian, sumber air bersih, sumber pengairan pertanian, mengakibatkan air tercemar karena air laut masuk (untuk daerah pesisir), teknik budidaya dan pengelolaan lahan menetap tanpa bakar yang masih rendah dapat meningkat. Tiga spot radio ini dibuat di dua radio lokal, masing-masing PSA Kopi Asin di Radio Pakuba FM = 364 spot ILM dan Primadona FM = 178 spot (2x per hari selama 89 hari)). Insert Himbauan Bupati Berladang menetap tanpa bakar di Radio Pakuba FM = 120 spot dan di Radio Primadona FM = 74 spot (2xper hari selama 37 hari); sedangkan Talkshow hanya dilakukan di Radio di Pakuba FM = 6 block time (tiap hari minggu) dan di Radio Primadona FM tidak ada Talkshow karena sudah ada talkshow dari kampanye perubahan iklim yang membahas sebagian tema yang sama. Kegiatan pemasaran pesan kampanye harapannya akan lebih sering didengar dan pengetahuan tentang berladang menetap akan meningkat. Kegiatan 4: Menyebarkan 4 Tema Poster Berladang Menetap Alasan untuk kegiatan: Menurut Buku Pegangan Rare Pride, 2008, media ini dibuat untuk sasaran visual yang langsung bisa dilihat dan dibaca khalayak sasaran. Nilai pembelajarannya adalah poster dapat mengirimkan pesan-pesan pendidikan untuk kepentingan lokal maupun global. Media ini mampu memberikan gambaran sebuah proses ajakan, gagasan atau tindakan untuk menumbuhkan kesadaran. Kedalaman materinya rendah dan jangkauannya menegah, namun dengan jumlah yang besar mampu menjangkau khalayak tinggi. Alasan media ini dibuat juga berdasarkan hasil uji kelayakan media di khalayak dan mendapat respon positif dari khalayak target sasaran kampanye dari tiga perwakilan etnis (dayak, melayu dan transmigran jawa-campuran etnis). Gambar 15. Poster dan penyebaran di khalayak petani target primer 35

6 Deskripsi Kegiatan: Poster-poster ini didisain oleh vendor pelukis lokal di Pangkalan Bun, yang kemudian diolah di percetakan lokal di Pangkalan Bun juga (Percetakan Bipofatri). Kemudian setelah disain selesai, proses selanjutnya kirim file media poster ke percetakan SMK Grafika Desa Putera di Jakarta untuk perbanyakan. Poster ada empat tema: Berladang Menetap Lebih Menguntungkan: alasan dikatakan kenapa berladang menetap menguntungkan karena lebih dekat rumah, mudah perawatan tanamannya, lebih hemat biaya, lebih mudah hasilnya dibawa pulang dan bisa sering bertemu keluarga. Hasil bisa lebih maksimal, dan lahan pertanian tetap subur dan terhindar dari hama karena hutan terjaga kelestariannya. Berladang Menetap Menyelamatkan Air Kita Alasannya dengan berladang menetap berarti kita tidak lagi membuka hutan lagi dan menjaga hutan sebagai daerah sumber air bagi pertanian dan jika kemarau hutan sebagai daerah resapan air sumber air bersih. Berladang Menetap Menjaga Iklim Kita: alasannnya berladang menetap tidak membuka hutan, karena hutan yang utuh menyediakan udara bersih dan mengatur suhu udara. Berladang Menetap Menyediakan Manfaat Hutan Lainnya, artinya dengan menjaga hutan utuh maka kita masih bisa mendapatkan manfaat hutan lainnya selain kayu, seperti getah jelutung, ikan, buah, sayuran, tanaman obat. Disain poster ini akan segera naik cetak Desember dan akan didistribusikan secara berseri dengan batasan waktu. Hal ini akan mengefektifkan pesan dan warga target tidak cepat bosen melihat tema pesan poster. Pesan poster telah di pretest-kan dan hasilnya sebagai berikut: Untuk Pre Testing telah kami laksanakan kontens poster ke dua wilayah (desa etnis Jawa: desa Tanjung Terantang di beberapa titik RT=RT 2, 3, 5, 8 dan etnis melayu di RT. 23 Kelurahan Mendawai dan Tanjung Putri dengan membuat FGD 5-7. Semuanya adalah petani (ada laki-laki dan perempuan) dan perwakilan etnis dayak juga mengutarakan hal yang sama. Melihat gambar sesuai profil mereka dan pesannya sudah jelas, mereka menyukai poster dan pesannya. Masing-masing poster akan dicetak sebanyak 1200 lembar untuk dibagikan ke 12 desa masing-masing 100 poster/desa target kampanye. Poater ini ditempel di tempat-tempat umum di desa, seperti papan pengumuman desa, warung-warung yang telah diberi ijin menempel sebelumnya, puskesmas pembantu dan pondok bersalin desa (polindes), rumah-rumah warga yang tertarik, sekolah pos keamanan lingkungan desa. Poster terbuat dari kertas glossy berukuran 60x80 penuh warna tahan pada kondisi cuaca hujan panas dan baru pudar lebih dari kurang dari 3 bulan yang ditempel di luar ruangan. Kegiatan 5: Kunjungan Penyuluhan Desa + Kostum Maskot Alasan untuk kegiatan: Dipilihnya kegiatan media komunikasi pesan ini dikarenakan tingkat kesadaran yang masih rendah masyarakat mengenai manfaat hutan SM Sungai Lamandau dan pelestarian orangutan serta pertanian menetap tanpa bakar. Salah satu cara pendekatan pemasaran pesan kampanye, yaitu dengan melakukan kunjungan desa dan melakukan penyuluhan dengan materi penjelasan mengenai manfaat hutan dan berladang menetap tanpa membakar. Penjelasan materi ini untuk lebih mempunyai daya tarik, biasanya dalam setiap kunjungan selalu diikuti dengan tampilan maskot kostum orangutan. Hal ini dilakukan juga untuk terus mengenalkan maskot kampanye dan mengingatkan kampanye ini salah satunya untuk menyelamatkan orangutan dan habitatnya. Menurut Buku Pegangan Rare Pride, 2008, bahwa kostum bukan media untuk hiburan semata, melainkan tokoh yang memerankan bisa menjadi komunikator langsung untuk menyampaikan pesan sehingga kedalaman media ini tinggi walau jangkauannya terbilang menengah, karena interaksinya terbatas. Kostum juga menggambarkan spesies yang hidup di kawasan kampanye. 36

7 Gambar 16. Kunjungan penyuluhan desa dengan kostum maskot kampanye Deskripsi Kegiatan: Dalam kegiatan penyuluhan sebagai pelaksana kegiatan adalah tim edukasi keliling Yayorin yang bekerja memberikan penyuluhan ke desa-desa target kampanye (12 desa) selama 15 hari tiap bulannya. Dalam kegiatan ini tim pendidikan menyiapkan materi-materi penyuluhan, yaitu saluran pesan kampanye dari media cetak dan media elektronik (film tentang konservasi hutan dan orangutan, serta pertanian berkelanjutan) dengan perangkat cinderamata berupa majalah SUMPITAN, buku tulis informatif (berisi info orangutan dan hutan), poster, stiker, pin dan tentunya dalam satu box bersama kostum maskot. Untuk kostum yang diguanakan dalam tahapan kampanye kunjungan desa dan sekolah dicetak di Rumah Hijau Yogyakarta. Kostum ini terbuat dari bahan kain flanel beludru, dengan lapisan matras hitam diikat kawat tembaga membentuk perwajahan maskot kampanye. Dibagian dadanya ada pengikat bagian dada untuk kuat melekat dengan tubuh pemakai. Di bagian kepalanya dipasang sebuah helm dengan ukuran standar kepala jadi nyaman dipakai tidak mudah lepas. Kostum orangutan; rangkong; rusa masing-masing satu. Tidak panas karena dibuat dengan bukaan sirkulasi yang banyak, sehingga si pemakai tidak mudah kepanasan dan bisa bertahan lebih dari dua jam. Manajer kampanye dalam satu peristiwa pesta rakyat pernah memakai selama 7 jam dan berjalan sejauh 9 Km. Biasanya digunakan saat kunjungan sekolah, even peringatan hari lingkungan dan HUT kabupaten, pameran-pameran. Sikap dan Komunikasi Interpersonal Tabel 5. Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Sikap dan Komunikasi Interpesonal untuk Petani Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti Khalayak Sasaran-Petani Desa Target Primer (Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti) Tahap Teori Perubahan A + IC = memberikan pesan emosional untuk mengubah sikap dan mendorong percakapan Kegiatan Pemasaran Pertemuan+Pelatihan Spanduk Berladang Menetap T-Shirt bergambar logo kampanye Studi Banding Pertanian Menetap Tanpa Bakar Rantai Hasil A= Petani lading berpindah memahami cara perladangan menetap KI= Adanya pembicaraan antar petani membahas perladangan menetap sistem kebun campuran/kebun campuran menetap Sasaran-Sasaran SMART Pada akhir kampanye (Juni 2010), 44,4% petani yang tidak setuju membuka lahan dalam kawasan tidak menimbulkan masalah meningkat menjadi 70% (Q44/G6=P24). Pada akhir kampanye (Juni 2010), 91,7% petani di desa 37

8 Babual Baboti yang menyikapi membuat kebun campuran di ladang sendiri bermanfaat akan meningkat menjadi 95% (Q46/G7=P25). Pada akhir kampanye (Juni 2010), 83,3% petani di desa Babual Baboti yang menyikapi pelatihan kebun campuran bermanfaat akan meningkat menjadi 90% (Q47/G7=P25). Pada akhir kampanye (Juni 2010), masyarakat Tempayung dan Babual Baboti yang membicarakan teknologi pengelolaan lahan untuk pertanian dari 25% dengan saudara dan tetangganya meningkat menjadi 35% (Q56=P28). Pada akhir kampanye (Juni 2010), masyarakat desa target (Tempayung dan Babual Baboti) membicarakan pelestarian keanekaragaman hayati dan hutan dari 16,7% dengan saudara dan tetangganya meningkat menjadi 20% (Q58=P30). Pada akhir kampanye (Juni 2010), masyarakat desa target (Tempayung dan Babual Baboti) untuk pembicaraan manfaat kawasan SM Sungai Lamandau akan meningkat dari 25% menjadi 50% (Q58=P30). Pada akhir kampanye (Juni 2010), di Babual Baboti yang membicarakan tentang batas desa dengan kawasan SM Sungai Lamandau menurun dari 66,7% menjadi 16,7% (Q58=P30). Pada akhir kampanye (Juni 2010), masyarakat di dua desa target (Tempayung dan Babual Baboti) yang membicarakan teknologi pertanian menetap meningkat dari 33,3% menjadi 16,7% atau = naik 16,6% (Q60=P32). Pada akhir kampanye (Juni 2010), masyarakat di dua desa target (Tempayung dan Babual Baboti) yang membicarakan teknologi pertanian menetap meningkat dari 20,8% menjadi 40% (Q60=P32). Pada akhir kampanye (Juni 2010), untuk masyarakat 2 desa target primer akan membicarakan perladangan menetap dan manfaatnya semakin meningkat dari 8,3% menjadi 50% (Q60=P32). Kegiatan 1: Mengadakan Pertemuan dan Pelatihan tiap Bulan Alasan untuk kegiatan: Beberapa hal mengapa perlu sekali kegiatan ini dilakukan untuk merangsang perubahan sikap dan komunikasi antar individu khalayak target (masyarakat petani ladang desa Tempayung dan Babual Baboti), karena masyarakat masih terbilang jarang untuk menyikapi dan membicarakan kepada keluarga/saudara, tetangga, teman dan petugas penyuluh. Sehingga pengetahuan dan pernyataan khalayak dalam menyikapi bahwa pelestarian hutan dan berladang menetap itu bermanfaat dan bukan pekerjaan sia-sia masih rendah. Masyarakat yang dihadapi ini sebenarnya masyarakat yang mudah berubah, walau secara perlahan perubahan itu terlihat. Kehidupan mereka mengalir sampai pada titik mereka seperti kebingungan dengan kondisi hutan mereka habis, mengapa perlu dijaga, lahan mereka habis sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka terdorong untuk membuka lahan baru dengan kebiasaan membakar. Dampak kebakaran lahan akibat perladangan bepindah tebas bakar mengakibatkan hutan rusak, sumber air kering, begitu juga hidupan liar di kawasan SM Sungai Lamandau menjadi hama pertanian untuk dibeberapa kelompok dan individu petani masih rendah cara menyikapinya. Untuk meningkatkan sikap dan mereka tertarik setiap saat membicarakannya pada keluarga/saudara, tetangga, teman dan petugas yang mendampinginya, maka 38

9 diperlukan kegiatan untuk mempertemukan masyarakat petani yang dikombinasi dengan pelatihan di tiap bulannya. Hal ini dilakukan untuk membiasakan mereka menjadi terangsang berbicara pada saudara, teman, tetangga dan keluarganya di rumah yang kemudian muncul sikap-sikap yang tumbuh menjadi sebuah komitmen bahwa hutan bermanfaat, melestarikan hutan itu penting, bukan pekerjaan sia-sia dan tanggung jawab bersama. Pertemuan dan Pelatihan juga sebagai media saluran pesan kampanye untuk perubahan perilaku. Hal ini serupa yang dinyatakan dalam Buku Pegangan Rare Pride, 2008 mengenai berkarya bersma orang dewasa. Kebanyakan kegiatan bersifat penjangkauan secara partisipatif melalui banyak diskusi dalam pertemuan komunitas. Gambar 17. Kegiatan pertemuan dan pelatihan petani di desa target primer membahas pertanian menentap dan keuntungannya Deskripsi Kegiatan: Pertemuan dan pelatihan dilakukan tiap bulan sekali di desa target dan dalam tiap kali pertemuan pada tiap bulannya mempunyai tujuan dan hasil yang mau dicapai. Pada tiap kali akan melakukan pertemuan ini, pihak desa selalu dihubungi untuk mengkoordinasikan akan ada kegiatan pertemuan sekaligus menyebutkan tema bahasan pertemuan. Pihak desa selalu dilibatkan, yang harapannya pihak desa bisa turut menjadi lembaga desa yang memotivator warga petaninya untuk aktif terlibat dan menyikapi setiap capaian yang diharapkan pada kegiatan pertemuan. Pertemuan dilakukan biasanya malam hari, dimana masyarakat lebih mudah diajak untuk berkumpul bersama. Untuk pelatihan biasanya akan dilakukan berdasarkan kesepakatan pada hasil pertemuan dan dilakukan pada pagi atau sore hari saat waktu libur (basanya minggu). Berdasarkan waktu di agenda rencana operasional monitoring kegiatan, biasanya kegiatan ini dilakukan di minggu pertengahan sampai akhir bulan (12-15 hari). Pertemuan ini biasa dihadiri atau diikuti orang di kelompok kecil (petani), sedangkan di kelompok besar yang bercampur dan biasaya sampai lebih dari 30 orang yang hadir. Mereka diajak berdiskusi dalam setiap pertemuan dan pelatihan. Mereka dirangsang untuk bertanya apa yang menjadi keinginan, harapan, tantangan mereka, kendala mereka, rencana mereka untuk meningkatkatkan hasil dari bertani. Pada kesempatan pertemuan di pertengahan tahun kampanye juga disisipkan penyebaran media poster, dimana masing-masing tema poster di tiap bulannya menjadi bahan berdiskusi. Sebagian besar materi-materi yang diberikan secara teori maupun praktek kepada para petani khalayak adalah sebagai berikut: Apa manfaat hutan, Mengapa perlu menanam pohon berkaitan perubahan iklim, Berladang menetap itu menguntungkan, hemat di lahan sendiri, bisa menyelamatkan sumber air, menjaga iklim dan menyediakan manfaat hutan lain (madu, tanaman obat, ikan), Cara mengolah lahan, Tehnik budidaya (menyemai), Membuat sekat bakar, Membuat pupuk organik kompos, Cara mendapatkan bantuan sarana produksi pertanian 39

10 Pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: Bagaimana memahami budaya dan karakteristik sifat individu itu menjadi penting. Mengenali bagaimana cara atau strategi untuk mengajak mereka mendukung capaian di setiap kegiatan pertemuan dan capaian kampanye. Menstrategikan tema pertemuan sesuai momentum yang akan terjadi kedepan. Misalnya pada bulan Agustus musim masyarakat tebas bakar dan dua 1-2 bulan sebelumnya. Tiap pertemuan selalu mengingatkan untuk tidak membuka lahan dengan membakar dan sekaligus memberikan bagaimana cara kelola lahan tanpa bakar. Kegiatan 2: Pemasangan Spanduk Berladang Menetap Alasan untuk kegiatan: Bersifat sama seperti stiker sebagai pengingat pesan kunci kampanye yang spesifik (Buku Pegangan Rare Pride, 2008). Pemasangan spanduk yang dibuat untuk menarik sikap masyarakat petani desa target untuk menyikapi bahwasannya berladang menetap itu bermanfaat. Dengan alasan bahwa dengan berladang menetap hutan tetap terjaga dan hasil produksi pertaniannya atau panen dapat lebih maksimal. Spanduk bisa dipasang di tempat-tempat strategis dimana masyarakat selalu dapat melihat disetiap aktifitas hariannya. Dengan alasan ini, harapannya spanduk juga mempunyai fungsi meningkatkan peran sikap dan menumbuhkan penasaran warga tani sehingga dibicarakan di lingkup sosial mereka. Kemudian hasilnya mereka menyikapi bahwa berladang menetap penting dan bermanfaat. Gambar 18. Disain spanduk dan spanduk yang dipasang di desa Tempayung dan desa Babual Baboti Deskripsi Kegiatan: Pada kesempatan kampanye ini, pembuatan spanduk dipesan bulan sejak November 2010, hanya pemasangannya menunggu berbarengan dengan poster dengan tema pertama yang sama, yaitu : Berladang Menetap Lebih Menguntungkan hingga pemasangannya dilakukan pada bulan Januari Spanduk diproduksi di percetakan lokal di Pangkalan Bun dengan ukuran 3x75 cm. Spanduk didisain terstruktur. Pesan utama tulisan lebih besar berwarna hijau tertulis: Beladang Menetap Lebih Menguntungkan, kemudian diikuti anak pesan berwarna biru tua bertuliskan: Hutan Tetap Terjaga, Panen Lebih Maksimal. Kemudian di kanan spanduk terdapat logo kampanye SM Sungai Lamandau. Urutan paling bawah adalah lembaga /kelompok yang mendukung kegiatan kampanye. Spanduk kampanye bangga SM Sungai Lamandau sudah disepakati dengan ajakan bersikap bahwa Berladang Menetap Lebih Menguntungkan. Setelah dikonsultasikan dengan supervisor dan mentor pride Rare dan mendapatkan rekomendasi naik cetak, 40

11 maka rencana spanduk akan dipasang di desa target Primer dan dibeberapa lokasi strategis seperti pelabuhan speedboat, depan kantor atau balai desa dan dibawa saat kunjungan penyuluhan ke desa. Rencana awal akan dicetak 3 spanduk dulu untuk desa target primer, desa Tempayung dan desa Babual Baboti. Karena beberapa kekhususan strategi maka dari hasil diskusi akhir dan fokus spanduk hanya dipasang di desa target untuk lebih merangsang sikap dan pembicaraan di kalangan warga yang khususnya bertani. Pemasangan spanduk ini yang pertama di pasang di tepi Jalan Desa Tempayung, kedua di gerbang Desa Babual Baboti dan yang ketiga di dusun Deper antara Dusun Deper dan Dusun Baboti-desa Babual Baboti. Pesangan spanduk dilakukan oleh asisten demplot dari warga lokal desa Tempayung atas petunjuk diskusi bersama tim kampanye. Kegiatan 3: T-Shirt Hemat di Lahan Sendiri-Bangga Alasan untuk kegiatan: Menurut Buku Pegangan Rare Pride, 2008, pakaian ini bersifat sebagai aksesori atau bahkan cinderamata pada kegiatan penyuluhan dan diberikan pada saat kuis pertanyaan hasil penyuluhan untuk mengukur apakah yang telah kita sampaikan dapat diterima, dipahami dan bisa memotivasi sikap masyarakat target kampanye. Nilai pembelajarannya sama dengan dengan stiker dan pin, yaitu untuk menumbuhkan kebanggaan dan mengingatkan pesan. Orang lain yang melihat akan melihat pesan yang ada dalam pakaian tersebut. Jangkauannya menengah karena diberikan tidak kesemua orang dan kedalaman rendah. Hanya saja mereka menjadi bangga mengenakan t-shirt ini, seakan mereka turut berpartisipatif. Alasan itu sesuai dengan rencana dan alasan membuat pakaian ini. Gambar 19. T-shirt bangga yang disebarkan kepada khalayak Deskripsi Kegiatan: Sebanyak 150 t-shirt berlogi slogan kampanye bangga SM Sungai Lamandau dan ajakan Lestarikan SM Sungai Lamandau dengan Berladang Menetap telah dicetak. T-shirt ini akan dibagikan pada peserta kegiatan studi banding pertanian menetap, relawan kampanye, tim kampanye dan kegiatan penyuluhan ke sekolah dan desa sebagai cinderamata pada kegiatan penyuluhan pada saat kuis pertanyaan hasil penyuluhan. Sampai dengan April 2010 ini telah tersebar 120 (termasuk untuk publikasi di RARE dan manajer kampanye lain di 10 lokasi kampanye lainnya, selain SM Sungai Lamandau). Sisanya 30 untuk hadiah kuis di kegiatan penyuluhan sekolah dan desa serta pelatihan pertanian. T-shirt terbuat dari bahan katun, dipesan di percetakan di Bandung selama satu bulan. Dalam prosesnya t-shirt ini dengan pembelian bahan katun yang terbilang baik, kemudian dijahit menyesuaikan ukuran yang dipesan. Ukuran t-shirt yang dicetak dengan ukuran XL sebanyak 20, L = 100 dan M = 30. Sebelumnya ada proses diskusi pada warna, disain dna tulisan dengan supervisor kampanye. Setelah mendapatkan persetujuan. Hasilnya disepakati warna t-shirt hijau melon dengan gambar muka Logo Kampanye dan di bawahnya tertulis: Untuk Kelestarian Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Sedangkan di belakang bertuliskan Kampanye Bangga SM Sungai Lamandau dengan logo-logo lembaga atau kelompok yang mendukung. Menurut hasil monitoring dan tim pelaksana kampanye untuk penyuluhan menggambarkan bahwa warga sangat senang dengan t-shirt ini, dan sebagian diminta mitra proyek EC Lamandau dari OFUK untuk cinderamata disetiap kegiatan ekspose kegiatan sosialisasi dan penguatan masyarakat mengenai SM Pelestarian SM Sungai Lamandau di kabupaten Sukamara. T-shirt ini juga dibagikan di kegiatan talkshow pada 41

12 kegiatan Hari Ulang Tahun Yayorin ke-19 kepada Perwakilan Kerajaan Kutaringin dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Barat. Kegiatan 4: Studi Banding Kebun campuran Menetap Tanpa Bakar Alasan untuk kegiatan: Studi banding itu untuk memberikan contoh kepada khalayak target manfaat dan hal teknis lain berkenaan dengan berladang menetap, jadi tujuannya agar pengambilan keputusan untuk mengadopsi agroforestri lebih mudah lagi karena masyarakat target bisa melihat keberhasilan yang telah dilakukan oleh kelompok lain. Tingkat kesadaran dalam bersikap dan berani untuk menyikapi berladang menetap itu penting dan bermanfaat masih lemah atau kurang. Kegiatan yang dirancang dengan banyak waktu berdiskusi ini harapannya mampu menumbuhkan sikap bahwasannya apa yang dilihat dari hasil studi banding pertanian kebun menetap ini bermanfaat dan bisa disampaikan kepada keluarga, saudara, teman-teman di desanya. Kegiatan ini juga diberikan untuk memotivasi perubahan perilaku. Gambar 20. Peserta kegiatan Studi Banding Kebun Campuran Menetap Tanpa Bakar di Desa Sintuk, Kecamatan Kumai April 2010 Deskripsi Kegiatan: Studi Banding Kebun Campuran Menetap dilakukan sebagai tahap studi petani membandingkan kegiatan pertanian yang dilakukannya dengan pertanian yang dilakukan masyarakat desa lain. Kegiatan ini telah dilakukan 2 kali dan ini salah satu strategi yang digunakan pada kegiatan adopsi penyingkiran hambatan. Pada tiap kali kegiatan, selalu mempunyai waktu berdiskusi untuk saling berbagai pengalaman, mendengar dan berkomentar. Pada kegiatan studi banding pertama yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2010 di lahan demplot milik Staf Dinas Kehutanan Sukamara, dalam waktu sehari mempunyai waktu diskusi 2 kali. Kegiatan studi banding pertama fokus pada pengenalan jenis-jenis yang ditanam dan keuntungannya. Kemudian di kegiatan studi banding kedua yang dilaksanakan April 2010 di lahan kebun campuran menetap milik salah satu anggota kelompok tani di wilayah desa Sintuk, mempunyai waktu diskusi selama 3 hari kegiatan ada 6 kali. Kegiatan disini membahas mengenai hama penyakit, analisa keuntungan bertani menetap tanpa bakar, teknik menyemai dan pengolahan lahan tanpa bakar dan tata letak tanam. Efeknya masyarakat mulai berani bicara, bersikap dan menghasilkan rencana tindak lanjut untuk bisa disosialisasikan kepada masyarakat petani di desa mereka. Perubahan Perilaku Tabel 6. Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Perubahan Perilaku untuk Petani Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti Khalayak Sasaran-Petani Desa Target Primer (Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti) Tahap Teori Perubahan Untuk mendorong, menstimulasi dan membuat model perubahan perilaku Kegiatan Pemasaran Demplot Pertanian 42

13 Pertemuan+Pelatihan Lembar Fakta Studi Banding Pertanian Menetap Tanpa Bakar Rantai Hasil Perilaku perladangan berpindah (tebas bakar) berubah menetap Sasaran-Sasaran SMART Pada akhir kampanye (Juni 2010), sebanyak 50% (101 KK) petani peladang berpindah dari dua desa target mengadopsi kegiatan demontrasi plot pertanian menetap pola kebun campur (survei langsung). Pada akhir kampanye (Juni 2010), praktek pembakaran lahan pertanian di desa Tempayung dan Babual Baboti menurun hingga 50% dari 606 frekuensi (202 KK x 3 kali bakar per bulan) praktek pembakaran lahannya (survei langsung). Pada akhir kampanye (Juni 2010), ada perubahan perilaku dari 22,2% petani desa target yang tidak tahu atau kadang-kadang melihat kegiatan perladangan berpindah dengan sistem tebas bakar dari meningkat menjadi 55% (Q68=P38). Kegiatan 1: Membuat Demonstrasi Plot (Demplot) Pertanian Alasan untuk kegiatan: Kegiatan Demplot Pertanian Kebun Campuran Menetap Tanpa Bakar dipilih karena ini yang dinilai menurut penilaian BRAVO mampu berpeluang mengatasi atau menekan perilaku pembukaan ladang berpindah tebas bakar. Karena demplot ini bisa menjadi media atau wahana pembelajaran yang bisa diadopsi. Hal ini seperti yang tertulis dalam Buku Pegangan Rare Pride, 2008 yang mengatakan bahwa ada nilai pembelajaran dalam kegatan ini, yaitu sebagai panduan pembelajaran, sebagai alat untuk mempertahankan perubahan perilaku dan sebagai wahana pameran yang bisa dilihat dan menjadi daya tarik. Biasanya demplot akan ditempatkan dalam komunitas yang dipilih khusus. Benar bahwa khalayak yang dipilih adalah khalayak yang potensi perladang beprindahnya tinggi sehingga perlu membuat percontohan teknik berladang menetap yang ramah lingkungan. Dikatakan juga dalam Pegangan Rare Pride, 2008 bahwa efek kegiatan ini kedalamannya tingga walau penjangkauannya rendah. Karena khalayak yang disasar spesifik. Tapi menurut kajian ini, jangkauan akan menjadi luas jika disertai promosi. Kegiatan ini kapan dilakukan juga sesuai dengan aplikasi dalam penerapan pada kegiatan kampanye ini, yaitu pada waktu hampir dipertengah kampanye. Jadi demplot ini selain sebagai penyingkiran hambatan juga memang cocok dilakukan sebagai media pemasaran pesan. Dengan adanya kegiatan di demplot yang dipromosikan untuk warga desa target primer dan sekitarnya mampu membuat perubahan perilaku petani ladang berpindah menjadi petani ladang menetap. 43

14 Gambar 21. Demplot kebun campuran menetap tanpa bakar di desa Tempayung Deskripsi Kegiatan: Sebelumnya pada bulan Juni 2009 telah dilakukan pendekatan ke dua desa target (desa Tempayung dan desa Babual Baboti) tentang tujuan kampanye bangga yang salah satu strateginya untuk mengurangi perladangan berpindah dan dapaknya akan membuat demplot kebun campuran. Dari hasil pendekatan ini, pada bulan Juli 2009 diperoleh dukungan dari pemerintah desa Tempayung sebuah lahan seluas 2 hektar yang status lahannya merupakan tanah desa. Lahan yang berada tadinya merupakan hutan desa yang juga sempat terbakar saat musim perladangan tebas bakar. Di lahan ini tumbuh bermacam tanaman bernilai, salah satunya jelutung dan induk buah durian lokal (terotungan, pompaan), cempedak, mentawa, duku dan langsat. Beberapa tegakannya masih ada dan bisa menjadi bakal indukan nantinya. Lahan demplot kemudian diperluas berdasarkan perizinan Kepala Desa Tempayung pada bulan Desember 2009 untuk diluaskan hingga 3 hektar. Sekaligus ke wilayah rawa yang bisa menjadi daerah penanaman jelutung. Agar wilayah rawa di kedua desa terjaga dengan adanya jelutung yang bisa kelak disadap getahnya. Lahan Demplot Kebun Campuran saat dikunjungi bulan Oktober 2009 sedang dibersihkan saat ini telah terbuka 1,25 ha. Pohon-pohon dengan batang berdiameter di atas 15 cm tidak ditebang. Saat penebasan juga telah dibuat beberapa lubang untuk tempat potongan dan selanjutnya untuk tujuan komposting. Potongan dahan dan ranting serta semak dikumpulkan kemudian dilakukan pemotongan kecil-kecil dahan dan ranting dan disimpuk atau dikumpulkan. Pengkomposan sudah dimulai sambil membersihkan lahan agar lebih bersih, yang akan dilanjutkan secara berkala. Sebagian lahan telah dikelola dengan dicangkul. Kegiatan 2: Mengadakan Pertemuan dan Pelatihan tiap Bulan Alasan untuk kegiatan: Pertemuan dan pelatihan tujuannya adalah untuk mengulang pesan menambah kepercayaan diri khalayak target dan memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan pada akhirnya perubahan perilaku. Seperti yang dijelaskan dalam Buku Pegangan Rare Pride, 2008, bahwa pelatihan menyediakan informasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain membantu perorangan atau kelompok orang membuat keputusan dan solusi secara efektif dan mampu menciptakan pengembangan diri dan percaya diri. Dalam rangka merubah perilaku lama dari berladang berpindah dengan tebas bakar menjadi berladang menetap yang mengurangi pembakaran/tidak sama sekali membakar diperlukan upaya peningkatan kapasitas sumberdaya petani dalam bentuk pertemuan dan pelatihan agar bisa melakukan kegiatan pengelolaan lahan pertanian menetap tanpa bakar dengan baik. 44

15 Berbagai pengertian yang diulas sebagai teori sampai analisa hasil pada lahan dan produksi tanam disampaikan dalam pertemuan yang diikuti dengan pendampingan pelatihan mengolah lahan, memetakan lahan, membuat kompos, teknik budidaya (menyemai sampai perawatan dan menghitung panen dilakukan). Karena jika hal ini tidak dilakukan, kemungkinan kebiasaan membakar yang dianggap sudah tradisi turun temurun tidak akan berubah. Bahkan dampaknya akan sering muncul kasus perluasan lahan karena kebutuhan lahan untuk pertanian sudah semakin sempit oleh karena banyak dijual menjadi perkebunan sawit. Disadari oleh manajer kampanye dan supervisor, bahwa ini perlu proses yang berkelanjutan dan tidak berhenti sampai proyek kampanye ini selesai. Deskripsi Kegiatan: Pertemuan mengenai upaya perubahan perilaku di masyarakat target primer kampanye lebih mengarah pada penyampain pesan yang terangkum dalam materi-materi teknis yang diikuti dengan praktek pelatihan, seperti cara membuat sekat bakar, membuat peta pengelolaan lahan dan langkah-langkah mengelola kebun campuran menetap tanpa membakar serta analisa hasilnya. Selain pertemuan dengan masyarakat petani juga tim kampanye melakukan pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinasi dengan pihak pemerintah desa maupun tokoh tani. Dalam membantu pembersihan lahan beberapa orang masyarakat sempat beberapa kali diajak membantu kegiatan pembersihan lahan bersama. Dalam hal ini kami membuat komitmen bahwa ke depannya demplot ini menjadi daya tarik desa lain untuk belajar ke desa Tempayung dan bisa melihat pembelajaran dari masyarakat tempayung dan Babual Baboti yang mau berubah. Pada tahapan ini beberapa tokoh desa membantu dalam upaya mendukung pengawasan lahan dan akan membantu mensosialisasikan fungsi demplot kebun campuran. Komitmen ini dihasilkan setelah ada kegiatan Pelatihan Mengelola Lahan Tanpa Membakar, dari mulai perencanaan, memulai penebasan, pembuatan lubang, wilayah jalur penanaman tanaman utama dan tanaman sela dan rumah jaga serta bagaimana pemanfaatan potongan tebasan. Sayangnya kegiatan ini masih diikuti oleh sedikit peminat. Tapi hasil pelatihan ini membuahkan rencana tindak lanjut berupa kegiatan rutin pelatihan tiap minggu ke-tiga per bulannya dan akan mengajak warga lainnya di latihan berikutnya. Dalam pertemuan dan pelatihan juga mengundang salah satu anggota Manggala Agni DAOP III Pangkalan Bun-BKSDA Kalimantan Tengah untuk menyampaikan teori Pembukaan Lahan Tanpa Bakar. Selain itu juga dilakukan koordinasi pertemuan dengan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kotawaringin Lama untuk menjadi nara sumber dalam pelatihan pengelolaan lahan tebas tanpa bakar. Pembelajaran yang diperoleh dari hasil kegiatan ini adalah bahwa kordinasi sangat penting sehingga informasi bisa disampaikan secara berantai sehingga kegiatan dapat diikuti dan informasi pesannya diterima dengan benar. Kegiatan 3: Lembar Fakta Alasan untuk kegiatan: Dipilihkan media ini karena berisi pesan dan penjelasan yang singkat jelas diikuti gambar sebagai pemahaman yang dapat mudah dimengerti oleh khalayak. Seperti yang dijelaskan Buku Pegangan Rare Pride, 2008 bahwa lembar fakta mampu memberi nilai pembelajaran sangat efektif untuk proses belajar mengajar karena dilengkapai dengan gambar, pesan yang jelas-pendek dan berstruktur. Dalam hal ini beberapa khalayak akan lebih bisa mengingat dengan adanya gambar yang menuntun dibanding mendengarkan teori, dialog dan diskusi. Dijelaskan juga dalam Buku Pegangan Rare Pride, 2008 bahwa efek kegiatan ini mampu menjangkau luas pada khalayak dewasa, khusunya petani. Secara umum kedalaman dan jangkauan media ini menengah yang digunakan untuk menyalurkan pengetahuan dan kesadaran juga pencerminan/refleksi bahkan sebagai jalan keluar. Maka dari itu tepat sekali alasan media ini dibuat. 45

16 Gambar 22. Lembar Fakta Kampanye Pride+Teknik Kelola Lahan Kebun Campuran Menetap Tanpa Bakar Deskripsi Kegiatan: Media ini memuat informasi kawasan SM Sungai Lamandau, mengapa perlu melestarikan SM Sungai Lamandau dan apa yang mengancam kelestarian kawasan serta kegiatan yang telah dilakukandan dan perlu dukungan dari para pihak dalam hal ini mereka para petani ladang berpindah yang diminta melakukan perubahan perilaku. Selain itu juga memuat langkah-langkah mengelola lahan kebun campuran tanpa bakar dengan harapan mereka terpandu untuk mengelola lahannya tanpa harus berpindah dan membakar. Lembar fakta ini kedalamannya tinggi karena berisi materi yang bisa dipraktekkan petani. Sedangkan jangkauan materi pemasaran pesan ini hanya terbatas dikalangan petani, namun bisa digunakan bagi petani lain sehingga jangkauan media ini menjadi luas. Lembar fakta dibuat dengan ukuran HVS A4 bahan art paper 120 gsm dan dicetak sebanyak 500 eksemplar di percetakan SMK Grafika Desa Putera Jakarta Selatan dengan harga 2000 rupiah per eksemplar. Tema lembar fakta adalah kampanye bangga SM Sungai Lamandau dengan berladang menetap tanpa bakar mencegah kebakaran huatan dan lahan sekitar kawasan SM Sungai Lamandau. Di sisi pertama menjelaskan tentang kawasan SM Sungai Lamandau dengan penjelasan fakta kawasan bahwa benar telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi berstatus SM Sungai Lamandau, kawasan hutan sebagai habitat penting orangutan Kalimantan, ancaman kebakaran akibat pembukaan lahan dengan tebas bakar. Selain itu juga dukungan bahwa kawasan itu perlu dilestarikan juga digambarkan dan potret masyarakat (petani dan anak petani) yang sedang memegang poster berladang menetap untuk mendukung kelestarian Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Di sisi baliknya ada 10 langkah melakukan pengolahan lahan kebun campuran tanpa bakar. Pada sisi pertama dan kedua diikutkan logo kampanye dan mitra pendukung kampanye ini. Media pesan ini kemudian dibagikan dalam setiap pertemuan, pelatihan dan studi banding pertanian. Lembar ini dibuat sebagai langkah untuk memandu masyarakat tidak membakar saat datang musim kemarau yang jatuh pada bulan Juli/Agustus. Oleh sebab itu media ini dibuat sejak April 2010 dan selesai Mei Media ini dibuat dan telah dikoreksi tim fasilitator pertanian. Pengujian terhadap media ini hanya dibuat 40 lembar dan dibagikan ke peserta studi banding. Responnya masyarakat tertarik untuk membaca dan mengikuti langkah dalam mengelola lahan yang digambarkan di lembar fakta. Berawal dari kegiatan ini, media ini dibagikan di pertemuan petani di Sukamara dan beberapa pertemuan petani di wilayah Mendawai, Terantang dan Kumpai Batu Bawah. Media ini menjadi bahan pembelajaran bahwa sebuah fakta itu penting diungkapkan 46

17 sehingga bisa menjadi penuntun untuk membuktikan kenyataan dari sebuah hal yang kita tawarkan untuk diadopsi. Kegiatan 4: Studi Banding Pertanian Menetap Tanpa Bakar Alasan untuk kegiatan: Alasan mengapa studi banding masuk dalam kegiatan yang dapat memacu proses perubahan perilaku adalah karena biasanya masyarakat memerlukan contoh keberhasilan orang lain atau daerah lain, sehingga keberhasilan itu dapat menjadi daya tarik yang akhir diadopsi. Selain itu karena mereka bisa melihat langsung bagaimana konsep yang telah dilakukan di wilayah lain yang telah berhasil dengan berladang menetap pola kebun campuran tanpa bakar. Kondisi seperti apa bentuk kelola lahan dan cara menanam di kebun campuran secara tertata dan mnegsankan akan lebih meningkatkan proses adopsi yang menghasilkan dampak pada perubahan perilaku. Deskripsi Kegiatan: Studi Banding Kebun Campuran Menetap dilakukan sebagai tahap studi petani membandingkan kegiatan pertanian yang dilakukannya dengan pertanian yang dilakukan pihak lain. Kegiatan studi banding kali ini menjadi salah satu strategi yang digunakan pada kegiatan adopsi penyingkiran hambatan. Di kegiatan ini masyarakat melakukan pengamatan kebun campuran di lahan pertanian yang dikelola tanpa membakar dengan berbagai konsep pengelolaan lahannya. Mereka diperlihatkan cara memanfaatkan lahan dengan tanaman sayuran dan buah, sayuran dengan karet dan sayuran dengan daerah kolam ikan dan fungsi beternak untuk menghasilkan stok pupuk kandang. Kegiatan studi pertama dilakukan di lahan staf Dinas Kehutanan Kabupaten Sukamara yang berada masuk wilayah administrasi Desa Tempayung, sekaligus yang menjadi narasumber adalah pihak yang mempunyai lahan sebagai perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten Sukamara dan perwakilan Balai Penyuluh Pertanian kecamatan Kotawaringin Lama (BPP Kotawaringin Lama) dan Dinas Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat. Harapannya masyarakat termotivasi bahwa lahan desanya mampu diolah menjadi baik dan bermanfaat hasilnya. Pada kegiatan ini diikuti 27 orang petani dari dua desa (Tempayung dan Babual Baboti). Gambar 23. Studi Banding pertama di lahan kebun campuran milik Dinas Kehutanan Sukamara Sedangkan di kegiatan kedua mereka diperlihatkan bahwa di tempat lain juga melakukan hal yang sama, yaitu berkebun buah, karet yang diselingi dengan tanaman hortikultura sebelum tanaman jangka panjang besar. Konsep lain sebagai lahan perikanan air tawar dan beternak juga diperlihatkan. Masyarakat peserta dari desa khalayak target primer diminta untuk melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang perlu dipertanyakan saat diskusi. Efeknya masyarakat mulai berani bicara, bersikap 47

18 dan menghasilkan rencana tindak lanjut untuk bisa disosialisasikan kepada masyarakat petani di desa mereka. Rencana tindak lanjut yang dibuat bersama Petugas Penyuluh Lapangan desa mereka masing-masing dan atas motivasi nara sumber dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kotawaringin Barat, Kantor Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (KP2KP) Kotawaringin Barat, Dinas Kehutanan Kotawaringin Barat. Untuk kegiatan ini diikuti oleh 27 peserta dari desa Babual Baboti dan 2 perwakilan dari Kelurahan Mendawai dan Mendawai Seberang serta anggota manggala agni Daop III- BKSDA Kalimantan Tengah-SKW II Pangkalan Bun. Gambar 24. Studi Banding kedua di lahan kebun campuran menetap salah satu anggota kelompok tani milik di wilayah desa Sintuk, Kecamatan Kumai Hasil akhir kegiatan studi banding dihasilkan dari masing-masing desa (Tempayung dan Babual Baboti) membuat RTL. Setelah mendapatkan tanggapan dari dinas, maka tersusun sebuah Rumusan RTL hasil studi banding. Adapun rumusan yang dihasilkan ada 6 rumusan Rencana Tindak Lanjut Studi Banding yang akan dilakukan di desa mereka masing-masing, yaitu: Pembenahan Kelompok Tani yang akan dilakukan Mei 2010 dan didampingi KP2KP dan Proyek EC Lamandau. Penyusunan RDKK dan RDK yang akan dilakukan Juni 2010 dan didampingi KP2KP dan Proyek EC Lamandau. Penggarapan lahan ramah lingkungan (tanpa bakar) dan pertemuan rutin tiap bulan) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010 didampingi oleh Proyek EC Lamandau, KP2KP dan Distanak Kobar. Sosialisasi Hasil Studi Banding dan Pengolahan Lahan Tanpa Bakar Mei 2010 dan akan dilakukan bersama dinas terkait pada Juli 2010 didampingi Proyek EC Lamandau, KP2KP dan Dishut Kobar. Membuat/Menata Kebun Campuran Menetap menjadi Pertanian Menetap Terpadu yang akan dilakukan Agustus 2010 dan didampingi Distanak Kobar, Dishut Kobar, Dinas Perkebunan Kobar, Diskanla Kobar, KP2KP dan Proyek EC Lamandau. Pelatihan Budidaya Karet yang akan dilaksanakan bulan November 2010 didampingi oleh KP2KP, Dinas Perkebunan Kobar, Proyek EC Lamandau. Implementasi dari RTL ini baru pada tahap pembenahan kelompok tani di bulan Mei 2010, sedangkan untuk implementasi RDKK dan RDK dilakukan fasilitasinya bersama KP2KP, BPP Kolam pada pertemuan bulan Juli

19 b. Khalayak Target Sekunder: Masyarakat Petani di sekitar kawasan SM Sungai Lamandau Pengetahuan Tabel 7. Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Pengetahuan untuk Masyarakat Petani di 10 Desa Sekitar SM Sungai Lamandau Khalayak Sasaran-Petani Desa Target Sekunder (Petani di 10 Desa Sekitar SM Sungai Lamandau) Tahap Teori Perubahan Pengetahuan (Pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan) Kegiatan Pemasaran Pin+Stiker Radio Spot Poster Kunjungan Penyuluhan + Kostum Maskot Buletin SUMPITAN Kalender 2010 bertema perubahan iklim Rantai Hasil Petani peladang berpindah menjadi sadar perladangan menetap itu bermanfaat Sasaran-Sasaran SMART Pada akhir kampanye (Juni 2010), pengetahuan masyarakat petani sekitar kawasan SMSL tentang fungsi hutan sebagai penyerap karbon meningkat dari 14,4% menjadi 50% (Q21=P10). Pada akhir kampanye (Juni 2010), pengetahuan masyarakat petani sekitar kawasan SMSL tentang kaitan rusaknya hutan dengan masuknya air laut akan meningkat dari 40,7% menjadi 65% (Q29=P18). Keempat kegiatan yang dilakukan untuk kegiatan pemasaran pesan kampanye di masyarakat petani target sekunder di sekitar kawasan SM Sungai Lamandau untuk membangun peningkatan pengetahuan, telah dijelaskan alasan kegiatan dan deskripsinya di kegiatan untuk masyarakat petani target primer. Kegiatan 5: Menyebarkan Kalender 2010 bertema perubahan iklim Alasan untuk kegiatan: alasan kalender ini dibuat adalah menyesuaikan pesan dengan momentum. Pergantian tahun merupakan momen yang tepat untuk mengemas media pesan sampai ke masyarakat khlayak target kampanye di sekitar SM Sungai Lamandau. Kalender ini berisi pesan kampanye fungsi hutan menjaga perubahan iklim dan menyerap karbon, sehingga pesan ini mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat hutan menjaga perubahan iklim dan membantu menyerap karbon serta mencegah bencana yang mempengaruhi kesehatan dan hasil pertanian. Dasarnya adalah masih rendahnya masyarakat mengenai pengetahuan hutan menyerap karbon adalah diperoleh catatan analisa hasil survey awal bahwa masyarakat sekitar SM Sungai Lamandau hanya 22,2 % yang mengetahui manfaat hutan sebagai penyerap karbon. Gambar 25. Kalender dan penyebarannya di khalayak target Sekunder 49

Pembuat Laporan : Eddy Santoso-Manajer Kampanye Bangga SMSL

Pembuat Laporan : Eddy Santoso-Manajer Kampanye Bangga SMSL Laporan Kegiatan BROP Judul : Kemajuan Demplot Perladangan Menetap Sistem Kebun Campuran di Desa Khalayak Target Primer (Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti) Pembuat Laporan : Eddy Santoso-Manajer Kampanye

Lebih terperinci

: Cetak, Bea Kirim dan Distribusi Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride SM Sungai Lamandau. : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL

: Cetak, Bea Kirim dan Distribusi Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride SM Sungai Lamandau. : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL Laporan Kegiatan (triwulan pertama) Judul Pembuat Usulan : Cetak, Bea Kirim dan Distribusi Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride SM Sungai Lamandau : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL Waktu : November

Lebih terperinci

: Membuat dan Menyebarkan Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride Baru untuk SM Sungai Lamandau

: Membuat dan Menyebarkan Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride Baru untuk SM Sungai Lamandau Laporan Kegiatan Triwulan Kedua Judul Pembuat Usulan : Membuat dan Menyebarkan Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride Baru untuk SM Sungai Lamandau : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL Waktu : Februari-April

Lebih terperinci

Laporan Hasil Pre Testing Media Cetak (Slogan, Logo, Pin, Stiker dan Spanduk Eddy Santoso-CM SM Sungai Lamandau

Laporan Hasil Pre Testing Media Cetak (Slogan, Logo, Pin, Stiker dan Spanduk Eddy Santoso-CM SM Sungai Lamandau Laporan Hasil Pre Testing Media Cetak (Slogan, Logo, Pin, Stiker dan Spanduk Eddy Santoso-CM SM Sungai Lamandau Perancangan pembuatan media pemasaran kampanye merupakan salah satu bagian dari kampanye

Lebih terperinci

Laporan Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia November 2010 Oktober 2011

Laporan Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia November 2010 Oktober 2011 Laporan Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia November 2010 Oktober 2011 Disusun oleh : Eddy Santoso-Alumni Siswa Konservasi Pride

Lebih terperinci

BAB 5. Hasil Kampanye

BAB 5. Hasil Kampanye BAB 5. Hasil Kampanye Seperti tercantum di dalam Rencana Proyek ini, strategi pemantauan perubahan perilaku Pride memiliki 5 tujuan utama, yaitu: 1. Mengukur paparan terhadap kegiatan-kegiatan Pride di

Lebih terperinci

Laporan Triwulan Kedua Inisiatif Masyarakat Kelompok dalam Persiapan HKm dan REDD+ = Bonus sebagai Pencapaian Triwulan Kedua Januari-Maret 2012

Laporan Triwulan Kedua Inisiatif Masyarakat Kelompok dalam Persiapan HKm dan REDD+ = Bonus sebagai Pencapaian Triwulan Kedua Januari-Maret 2012 Laporan Triwulan Kedua Inisiatif Masyarakat Kelompok dalam Persiapan HKm dan REDD+ = Bonus sebagai Pencapaian Triwulan Kedua Januari-Maret 2012 Disusun oleh: Eddy Santoso-Yayorin (Alumni Pride RARE-cohort

Lebih terperinci

Laporan Triwulan I Perjalanan Tindak Lanjut Kampanye REDD+ dan HKm Ekosistem Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Oktober-Desember 2011

Laporan Triwulan I Perjalanan Tindak Lanjut Kampanye REDD+ dan HKm Ekosistem Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Oktober-Desember 2011 Laporan Triwulan I Perjalanan Tindak Lanjut Kampanye REDD+ dan HKm Ekosistem Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Oktober-Desember 2011 Disusun oleh: Eddy Santoso-Yayorin (Alumni Pride RARE-cohort 3 metamorfosa)

Lebih terperinci

BAB 6. Analisa Kritis Kampanye

BAB 6. Analisa Kritis Kampanye BAB 6. Analisa Kritis Kampanye Bab Analisa Kritikal memberikan kesempatan untuk melihat hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan dan di bagian mana perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk membangun,

Lebih terperinci

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan G. Tindak Lanjut Pendahuluan Program Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon telah menunjukkan hasil yang positif, dalam mencapai perubahan perilaku maupun dampak konservasi, sebagai contoh terdapat

Lebih terperinci

Kelompok HKm Danau Seluluk Jaya- Menginspirasi Gerakan Kebun Bibit Rakyat di Kotawaringin Barat dan Lamandau

Kelompok HKm Danau Seluluk Jaya- Menginspirasi Gerakan Kebun Bibit Rakyat di Kotawaringin Barat dan Lamandau Kelompok HKm Danau Seluluk Jaya- Menginspirasi Gerakan Kebun Bibit Rakyat di Kotawaringin Barat dan Lamandau Akhirnya sekitar 10.000 polibag baru terisi tanah, dan sebelumnya sudah sekitar 13.000 lebih

Lebih terperinci

STRATEGI TINDAK LANJUT

STRATEGI TINDAK LANJUT VII. STRATEGI TINDAK LANJUT Pendahuluan Kampanye tahap pertama yang dilakukan di Kompleks hutan rawa gambut Sungai Putri baru saja berakhir Juli 2010 lalu. Beberapa capaian yang dicatat dari kampaye tersebut:

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia

LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia Eddy Santoso, Yayasan Orangutan Indonesia, Agustus 2010 Bogor, 2010 Pendahuluan oleh Eddy Santoso

Lebih terperinci

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU YAYASAN SEKA APRIL 2009 RANGKUMAN EKSEKUTIF Apa: Untuk mengurangi ancaman utama terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi

Lebih terperinci

: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre. LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010

: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre. LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010 Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre 2010 LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010 Program Coordinator : Pride Campaign Manager

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar

Lebih terperinci

BAB 7. Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia

BAB 7. Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia BAB 7. Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia Pendahuluan Kampanye Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dapat dikatakan sebagai keberhasilan

Lebih terperinci

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal 19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk menghentikan kawasan hutan dan memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besita

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penentuan Lokasi Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) difokuskan pada kawasan yang berada di hulu sungai dan

Lebih terperinci

LAPORAN FINAL 20 Februari September 2013

LAPORAN FINAL 20 Februari September 2013 LAPORAN FINAL 20 Februari 2013 30 September 2013 Pengembangan Demplot Kebun Campuran Menetap Tanpa Bakar Sebagai Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dan Peningkatan Pendapatan

Lebih terperinci

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn. Abstract Banyak orang tidak mengetahui tentang benda cagar budaya. Cagar budaya ada banyak hal dan ragamnya, tetapi

Lebih terperinci

Memanen padi tanpa asap di gambut Lamandau

Memanen padi tanpa asap di gambut Lamandau Memanen padi tanpa asap di gambut Lamandau Minggu, 15 April 2018 12:16 WIB Dokumentasi - Bibit padi di lahan gambut (ANTARA News / Virna Puspa S) Sudah dua tahun lahan gambut di Desa Tanjung Putri, Kecamatan

Lebih terperinci

NORHADIE KARBEN, GIGIH UPAYAKAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI LAHAN GAMBUT

NORHADIE KARBEN, GIGIH UPAYAKAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI LAHAN GAMBUT USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN NORHADIE KARBEN, GIGIH UPAYAKAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI LAHAN GAMBUT Oleh: Indra Nugraha Ketika pemerintah melarang membakar seharusnya pemerintah juga memberikan solusi

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK 1 Hutwan Syarifuddin, 1 Wiwaha Anas Sumadja, 2 Hamzah, 2 Elis Kartika, 1 Adriani, dan 1 Jul Andayani 1. Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati

Lebih terperinci

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE Pembuatan pesan kampanye tidak hanya terkait dengan Teori Perubahan, tapi juga berbagai sasaran SMART yang telah ditetapkan dalam rencana proyek awal, dan dalam kerangka waktu

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT BAB VII G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk

Lebih terperinci

Alang-alang dan Manusia

Alang-alang dan Manusia Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010 LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010 A. Latar Belakang Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang terletak di Semenanjung kepala burung di ujung Barat Pulau Jawa (Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanaman air atau tanaman akuatik, banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang jenis tanaman ini. Definisi tanaman air menurut Princetown University New

Lebih terperinci

Judul. Rehablitasi Lahan Dan Hutan Melalui Pengembangan Hkm Untuk Peningkatan Daya Dukung DAS Moyo Kabupaten Sumbawa Lembaga Olah Hidup (Loh)

Judul. Rehablitasi Lahan Dan Hutan Melalui Pengembangan Hkm Untuk Peningkatan Daya Dukung DAS Moyo Kabupaten Sumbawa Lembaga Olah Hidup (Loh) Judul Pelaksana Fokus Area Rehablitasi Lahan Dan Hutan Melalui Pengembangan Hkm Untuk Peningkatan Daya Dukung DAS Moyo Kabupaten Sumbawa Lembaga Olah Hidup (Loh) Mitigasi Berbasis Lahan Kerangka Presentasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan menurut fungsi pokoknya dibagi menjadi tiga yaitu hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi (Dephut, 2009). Hutan konservasi sendiri didefinisikan kawasan

Lebih terperinci

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN

JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN JENIS - JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN PENDAHULUAN Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya

Lebih terperinci

Laporan Final. STRATEGI TINDAK LANJUT KAMPANYE REDD dan HKm EKOSISTEM SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Oktober 2011-September 2012

Laporan Final. STRATEGI TINDAK LANJUT KAMPANYE REDD dan HKm EKOSISTEM SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Oktober 2011-September 2012 Laporan Final STRATEGI TINDAK LANJUT KAMPANYE REDD dan HKm EKOSISTEM SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Oktober 2011-September 2012 Disusun oleh: Eddy Santoso-Yayorin (Alumni Pride RARE-cohort 3 metamorfosa)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. No.489, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Penyuluhan Pertanian. Metode. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 52/Permentan/OT.140/12/2009 TENTANG METODE PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suaka margasatwa merupakan salah satu bentuk kawasan suaka alam. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah kawasan yang mempunyai fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan hal penting dalam pembangunan pertanian. Salah satu keberhasilan dalam pembangunan pertanian adalah terpenuhinya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 71 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm)

Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Judul Pelaksana Fokus Area Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) YAYORIN Mitigasi Berbasis

Lebih terperinci

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 71

Lebih terperinci

19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan

19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan 19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk mempertahankan keberadaan Hutan Geumpang sebagian Kawasan Blang Raweu, suatu kawasan yang kaya akan

Lebih terperinci

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway

Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway A. Latar Belakang PIK B. Deskripsi PIK C. Tujuan Pelatihan D. Materi Pelatihan a. Manajemen PIK b. Penggunaan SMS Gateway E. RTL A. Latar Belakang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai desain media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan preferensi masyarakat dan efeknya terhadap perubahan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Tata Ruang Wilayah Berau tahun 2001 2011 tanggal 29 Mei 2004, telah menetapkan secara khusus kawasan alokasi

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 19 Tahun 2013 SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENGHIJAUAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. WALIKOTA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai aktivitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

BAB VI F. ANALISA KRITIS

BAB VI F. ANALISA KRITIS BAB VI F. ANALISA KRITIS Bab Analisa Kritis ini akan mengulas hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan serta dibagian mana perbaikan-perbaikan dapat dilakukan.

Lebih terperinci

METODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati

METODE DEMONSTRASI. Oleh :Tuty Herawati METODE DEMONSTRASI Oleh :Tuty Herawati Metode demonstrasi sering kali dipandang sebagai metode yang paling efektif, karena metode seperti ini sesuai dengan kata pepatah seeing is believing yang dapat diartikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita

PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya pemanfaatan sumber daya alam khususnya hutan, disamping intensitas teknologi yang digunakan. Kehutanan

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENGESAHAN PROPOSAL PKM iv iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel dan Gambar... iii Ringkasan... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

Kebun Energi sebagai alternatif lokasi sumber kayu bakar dan lumbung pangan dalam penyelamatan hutan di Bali Barat

Kebun Energi sebagai alternatif lokasi sumber kayu bakar dan lumbung pangan dalam penyelamatan hutan di Bali Barat Kebun Energi sebagai alternatif lokasi sumber kayu bakar dan lumbung pangan dalam penyelamatan hutan di Bali Barat Wisma Cinta Alam, Balai Taman Nasional Bali Barat, Gilimanuk Sabtu, 17 Oktober 2009 Yayasan

Lebih terperinci

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN

AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN AGROFORESTRY : SISTEM PENGGUNAAN LAHAN YANG MAMPU MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DAN MENJAGA KEBERLANJUTAN Noviana Khususiyah, Subekti Rahayu, dan S. Suyanto World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PANEN RAYA PADI DI DESA SENAKIN KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK Yang terhormat: Hari/Tanggal : Senin /11 Pebruari 2008 Pukul : 09.00 WIB Bupati

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa irigasi sebagai salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan

Lebih terperinci

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan

Lebih terperinci

PROFIL TOKOH. Berikut adalah hasil wawancara tim redaksi :

PROFIL TOKOH. Berikut adalah hasil wawancara tim redaksi : PROFIL TOKOH Ully Sigar Rusady merupakan salah satu tokoh yang peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup. Ully Sigar Rusady lahir di Garut pada tanggal 4 Januari 1952. Pekerjaan dan pengalaman Ully

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2011 DI KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementrian Pertanian (2013) menyebutkan bahwa pada tahun 2014 pertanian di Indonesia dihadapkan pada tantangan berat. Tantangan berat yang dihadapi menyangkut beberapa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.43/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI SEKITAR KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM DENGAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa

Lebih terperinci

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :

Lebih terperinci

Desa Semoyo merupakan salah satu desa di Kec. Pathuk kab. Gunung Kidul.

Desa Semoyo merupakan salah satu desa di Kec. Pathuk kab. Gunung Kidul. Oleh Mugi Riyanto Kelompok Serikat Petani Pembaharu (SPP) dan Gapoktan Desa Kawasan Konservasi Semoyo. Alamat : Dusun Salak Desa Semoyo, Pathuk Kab. Gunung Kidul Desa Semoyo merupakan salah satu desa di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global warming. Spanduk, billboard, pamflet dan aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk

Lebih terperinci

Kata kunci: Fungsi hutan, opini masyarakat, DAS Kelara

Kata kunci: Fungsi hutan, opini masyarakat, DAS Kelara Opini Masyarakat Terhadap Fungsi Hutan di Hulu DAS Kelara OPINI MASYARAKAT TERHADAP FUNGSI HUTAN DI HULU DAS KELARA Oleh: Balai Penelitian Kehutanan Makassar, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.16 Makassar, 90243,

Lebih terperinci

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA 59 BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA 8.1 Pengambilan Keputusan Inovasi Prima Tani oleh Petani Pengambilan keputusan inovasi Prima

Lebih terperinci

LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI

LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI LAPORAN VERIFIKASI DUGAAN PELANGGARAN MORATORIUM APP DI PT. MUTIARA SABUK KHATULISTIWA TIM VERIFIKASI OKTOBER 2014 1. Latar Belakang Pada tanggal 1 Februari 2013, APP, melalui Kebijakan Konservasi Hutannya

Lebih terperinci

Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat dan Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat Konsorsium Perkumpulan WALESTRA (WALESTRA, ICS &

Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat dan Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat Konsorsium Perkumpulan WALESTRA (WALESTRA, ICS & Judul Pelaksana Fokus Area Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat dan Mitigasi Perubahan Iklim di Bentang Alam Kerinci Seblat Konsorsium Perkumpulan WALESTRA (WALESTRA, ICS & CFES) Mitigasi Berbasis Lahan

Lebih terperinci

CAKUPAN IMUNISASI. Pekan Imunisasi Sedunia. Bersama WUJUDKAN. yang tinggi dan merata." Panduan April 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI

CAKUPAN IMUNISASI. Pekan Imunisasi Sedunia. Bersama WUJUDKAN. yang tinggi dan merata. Panduan April 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEMENTERIAN KESEHATAN RI Panduan Pekan Imunisasi Sedunia 24-30 April 2015 Bersama WUJUDKAN CAKUPAN IMUNISASI yang tinggi dan merata." "bersama wujudkan cakupan Imunisasi yang tinggi dan merata." -1 World

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak kota di dunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara. Terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan

Lebih terperinci

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut SUMBER DAYA AIR Indonesia memiliki potensi lahan rawa (lowlands) yang sangat besar. Secara global Indonesia menempati urutan keempat dengan luas lahan rawa sekitar 33,4 juta ha setelah Kanada (170 juta

Lebih terperinci

VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET

VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET 47 6.1. Aspek Biofisik 6.1.1. Daya Dukung Lahan VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur tahun 2010, kondisi aktual pertanaman karet

Lebih terperinci

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Mas berada di Desa Gerbo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. (Kamis,14 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. (Kamis,14 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (Kamis,14 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Disusun oleh: PADIL, ST,

Lebih terperinci

pernyataan singkat tentang hasil penelitian sedangkan saran berisikan hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan hasil penelitian. 8.1.

pernyataan singkat tentang hasil penelitian sedangkan saran berisikan hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan hasil penelitian. 8.1. BAB VIII. KE SIMPU LAN DAN SARAN BAB VIII. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan pernyataan singkat tentang hasil penelitian sedangkan saran berisikan

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENANGANAN GANGGUAN USAHA PERKEBUNAN SERTA PENGENDALIAN KEBAKARAN KEBUN DAN LAHAN Hari : Kamis Tanggal : 31 Juli 2008 Pukul : 09.00 Wib

Lebih terperinci

1 BAB I. PENDAHULUAN. tingginya tingkat deforestasi dan sistem pengelolan hutan masih perlu untuk

1 BAB I. PENDAHULUAN. tingginya tingkat deforestasi dan sistem pengelolan hutan masih perlu untuk 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan tropis merupakan sumber utama kayu dan gudang dari sejumlah besar keanekaragaman hayati dan karbon yang diakui secara global, meskupun demikian tingginya

Lebih terperinci

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA PKMM-1-6-2 MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA Rahmat Hidayat, M Indriastuti, F Syafrina, SD Arismawati, Babo Sembodo Jurusan Pengelolaan Hutan dan Konservasi Sumberdaya Hutan

Lebih terperinci

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target V. Hasil Kampanye Metode Survei Pra dan Paska Kampanye Yayasan Titian melakukan 2 (dua) kali survei kuantitatif menggunakan kuesioner di 5 desa (4 target dan 1 pembanding) di sekitar hutan rawa gambut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon

BAB I PENDAHULUAN. dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi atau pengertian tentang hutan menurut Dengler (1930) dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon atau tumbuhan berkayu lainya

Lebih terperinci

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari Didukung oleh: Talaud Lestari Mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik harus segera

Lebih terperinci

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan Merupakan sesuatu yang kritis untuk memiliki ide yang jelas bagaimana kampanye Pride kita akan menciptakan yang bertahan lama untuk konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu cara untuk melakukan hal

Lebih terperinci

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH NAMA SKPD : DINAS PERKEBUNAN, PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci