Pembuat Laporan : Eddy Santoso-Manajer Kampanye Bangga SMSL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pembuat Laporan : Eddy Santoso-Manajer Kampanye Bangga SMSL"

Transkripsi

1 Laporan Kegiatan BROP Judul : Kemajuan Demplot Perladangan Menetap Sistem Kebun Campuran di Desa Khalayak Target Primer (Desa Tempayung dan Desa Babual Baboti) Pembuat Laporan : Eddy Santoso-Manajer Kampanye Bangga SMSL Waktu : Juli-Desember 2009 (Periode 1) Pendahuluan Salah satu tahapan penting dalam fase pelaksanaan program Pride adalah membuat media pemasaran kampanye. Media pemasaran kampanye yang dirancang sebagai alat pendekatan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku sadar untuk mencoba mempraktekkan hal yang baru dalam hal pertanian. Pada kesempatan pertama ini media yang akan dibangun adalah Demplot Kebun Campuran. Demplot ini akan dirancang sebagai tempat pembelajaran pengelolaan lahan pertanian dan perawatan tanamannya secara menetap. Media yang satu ini adalah sebuah media untuk pendekatan solusi langsung pada khalayak target primer kampanye Pride SMSL, yaitu para petani di desa Tempayung dan desa Babual Baboti. Media pemasaran ini nantinya diharapkan bisa diadopsi pada 88 KK dari 175 KK di desa khalayak target primer dan pada tahap keberhasilan pasca kegiatan harapannya akan dapat dipromosikan kepada 10 desa lainnya sasaran khalayak sekunder. Tujuan Besar Mengurangi aktifitas pembukaan lahan untuk pertanian ke dalam Suaka Masrgasatwa Sungai Lamandau dari 175 KK petani ladang berpindah di dua desa target pada Juni 2010 menjadi 88 KK. Hasil konservasi yang diharapkan adalah habitat orangutan dan satwa liar lainnya terjaga. Tolak Ukur/Kejadian penting spesifik untuk adopsi kebun campur Sebagai Hasil yang diharapkan 1. Pada bulan Juli 2009, melakukan identifikasi lahan untuk tempat demonstrasi plot kebun campuran dan ada kesepakatan tingkat lokal (pendekatan desa dan kelompok). 2. Pada bulan Oktober 2009, memperoleh data tentang pemetaan lahan menyangkut luas dan kepemilikan lahan, pengamatan unsur hara tanah dan inventarisasi jenis tanaman yang biasa ditanam warga dan disain peta mobilisasi pemantauan perawatan tanaman dari petani peladang berpindah dua desa target. 3. Menjelang akhir tahun 2009, 100% (175 KK) masyarakat kelompok petani di kedua desa yang melakukan perladangan berpindah atau sistem bertani tebas bakar sudah menerima pengetahuan pertanian ladang menetap system kebun campuran. 4. Kantor Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan serta Balai Informasi Penyuluh Pertanian dan dinas yang berkaitan dengan pengadaan bibit tanaman (Dinas pertanian, Perkebunan dan Kehutanan) kabupaten berkomitmen memberikan rekomendasi kelayakan demplot dan memberikan dukungan berkelanjutan berupa bantuan teknis lapangan pada awal tahun Pada akhir kampanye (Juni 2010), 33,3% masyarakat petani desa Babual Baboti yang tadinya tidak peduli melestarikan hutan setelah mengetahui informasi pentingnya melestarikan hutan menjadi peduli menurun menjadi 0% (Pertanyaan # 41). 6. Pada akhir kampanye (Juni 2010), ada perubahan perilaku dari 22,2% petani desa target yang tidak tahu atau kadang-kadang melihat kegiatan perladangan berpindah dengan sistem tebas bakar meningkat menjadi 55% (Pertanyaan # 43). 1

2 7. Pada akhir kampanye pride (Juni 2010), 50% dari 175 KK (88 KK) petani ladang berpindah melakukan perladangan menetap. Hasil Kegiatan Juli-September 2009 Sebelumnya pada bulan Juni 2009 telah dilakukan pendekatan ke dua desa target (desa Tempayung dan desa Babual Baboti) tentang tujuan kampanye bangga yang salah satu strateginya untuk mengurangi perladangan berpindah dan dapaknya akan membuat demplot kebun campuran. Dari hasil pendekatan ini, pada bulan Juli, diperoleh dukungan dari pemerintah desa Tempayung sebuah lahan seluas 2 hektar yang status lahannya merupakan tanah desa. Lahan yang berada tadinya merupakan hutan desa yang juga sempat terbakar saat musim perladangan tebas bakar. Di lahan ini tumbuh bermacam tanaman bernilai, salah satunya jelutung dan induk buah durian lokal (terotungan, pompaan), cempedak, mentawa, duku dan langsat. Beberapa tegakannya masih ada dan bisa menjadi bakal indukan nantinya. Kegiatan sejak Juli-September 2009, Manajer Kampanye Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dibantu tim di lapangan melakukan pendekatan masyarakat di kedua desa khalayak target tentang tujuan akan dibuatnya demplot pertanian menetap pola kebun campuran untuk mendukung perubahan perilaku petani ladang berpindah pola tebas bakar menjadi petani ladang menetap tanpa bakar dengan slogan yang diusung adalah Hemat di Lahan Sendiri. Sekaligus menegaskan manfaat berladang menetap di lahan sendiri dapat membantu melestarikan hutan sebagai sumber air, udara bersih, mencegah perubahan iklim dan musim, mencegah datang hama pertanian, mentediakan hasil hutan bukan kayu, seperti sayuran, madu, getah jelutung. Tahapan sosialisasi di kedua desa target dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan, seperti pertemuan dengan kelompok masyarakat tani dan pemerintah 2 desa dan melakukan kunjungan ke ladang petani dan memberitahukan petani langsung di ladang. Pada rentang bulan ini Tim Fasilitator Pertanian bersama Community Organizer juga mencari tenaga dua asisten lapangan untuk kelola lahan demplot. Asisten demplot akan dicari dari masing-masing desa dan pada bulan Agustus baru didapat satu orang yang bersedia, dari Tempayung. Asisten lapangan dari Tempayung awalnya seorang pemburu dan pembalak kayu dan sempat menjadi peladang berpindah membantu mertuanya. Karena berbagai hal alasan, asisten lapangan demplot bernama Jured menyadarinya. Saat tim di lapangan menawarkan tawaran bekerja, Jured langsung bersedia. Jured seorang pembelajar, petunjuk yang diberikan dilakukannya dalam kelola lahan demplot. Masuk bulan Oktober 2009 sampai dengan Januari 2010 ada beberapa catatan kegiatan yang diperoleh tiap bulannya. Berikut laporan kegiatan BROP yang dilakukan tiap bulannya rentang Oktober 2009 Januari 2010: BROP 1 (Oktober 2009) Tujuan pada kegiatan 1. Membersihkan lahan untuk Demplot Kebun Campuran. 2. Menyampaikan pengarahan pengelolaan demplot kebun campuran pada tim lapangan. 3. Melakukan Koordinasi kepada kedua pihak desa dan 4. Mengajak masyarakat untuk tertarik dan terlibat dalam adopsi kebun pertanian ladang menetap. 2

3 Hasil yang diharapkan 1. Lahan Demplot Kebun Campuran telah selesai dibersihkan. 2. Tim Demplot Kebun Campuran di lapangan paham tujuan adanya demplot kebun campuran dan bagaimana pengelolaannya. 3. Ada koordinasi dan bantuan monitoring dari desa target. 4. Masyarakat ada yang terlibat untuk pembuatan demplot dan siap belajar pertanian menetap pola kebun campuran. Hasil yang dicapai 1. Lahan Demplot Kebun Campuran saat dikunjungi sedang dibersihkan saat ini telah terbuka 1,25 ha. Pohon-pohon dengan batang berdiameter di atas 15 cm tidak ditebang. Saat penebasan juga telah dibuat bebrapa lubang untuk tempat potongan dan selanjutnya untuk tujuan komposting. Potongan dahan dan ranting serta semak dikumpulkan kemudian dilakukan pemotongan kecil-kecil dahan dan ranting dan disimpuk atau dikumpulkan. Pengkomposan sudah dimulai sambil membersihkan lahan agar lebih bersih, yang akan dilanjutkan secara berkala. Sebagian lahan telah dikelola dengan dicangkuli. 2. Tim Demplot Kebun Campuran di lapangan yang aktif bekerja baru satu orang dibantu fasilitator pertanian dan CO. Tim lapangan juga telah membuat rencana bangun dalam bentuk sketsa lahan kebun campuran yang akan dibuat di lahan 2 ha. Pada saat kunjungan Manajer Kampanye dan Mentor Rare asisten lapangan sudah paham tujuan adanya demplot kebun campuran dan dalam mengelolanya masih perlu dampingan. 3. Ada koordinasi dan bantuan monitoring dari desa target. Dari kunjungan tiap desa, diperoleh informasi bahwa dari penuturan salah satu tokoh petani yang juga sekaligus tokoh desa sepakat untuk mendukung program perladangan menetap dengan kebun campuran. Begitu pula yang diungkapkan Kepala Desa Babual Baboti beserta staf dan Kepala Dusun Baboti dan warganya bersedia mengubah pertanian mereka dengan pola menetap dan berkebun campuran. Ungkapan lainnya juga Desa siap membantu kegiatan penghijauan di lahan desa dan dekat daerah penyangga kawasan SM Sungai Lamandau. Alasannya tanaman nanti dapat dimanfaatkan warga dan udara tidak panas serta dapat mengmbalikan sumber air, karena air di desa Babual Baboti sudah banyak yang kering. 4. Masyarakat ada bersedia terlibat untuk pembuatan demplot dan siap belajar pertanian menetap pola kebun campuran. Dari lebih dari 25 orang yang ditemui selama setengah bulan pendampingan tim di lapangan warga setuju dengan kegiatan kebun campuran. 5. Sosialisasi masih perlu ditingkatkan, karena belum semua warga tahu. Untuk itu tiap bulannya akan dilakukan pertemuan dan akan dibantu dengan media kampanye. Lampiran. Dokumentasi Foto kegiatan 3

4 1) Denah demplot kebun campuran, 2) Pak Yandi tokoh tani siap membantu program demplot kebun campuran dan mengajak warga berladang menetap dan Jured (asisten lapangan), 3) Sosialisasi tujuan demplot dan berladang menetap kepada Kepala Desa Babual Baboti beserta staf desa. 1) Sosialisasi tujuan demplot dan berladang menetap dengantokoh tani dan desa Tempayung, 2) Survey lokasi demplot, 3) Kunjungan ke lahan warga dusun Baboti. Kunjungan ke lahan warga dusun Baboti (pak Endar) didampingi kepala dusun Baboti yang mendukung program kebun campuran dan ladang menetap. Proses pembersihan lahan dan lubang potongan ranting yang telah disiapkan. Potret petani desa Babual Baboti. BROP 2 (November 2009) Tujuan 1. Membersihkan dan mengolah lahan untuk Demplot Kebun Campuran. 2. Membuat pengomposan. 3. Menyampaikan pengarahan pengelolaan demplot kebun campuran pada tim lapangan. 4. Melakukan Koordinasi kepada kedua pihak desa dan 4

5 5. Mengajak masyarakat untuk tertarik dan terlibat dalam cara kelola pertanian ladang menetap sistem kebun campuran. 6. Membeli perlengkapan pengelolaan lahan dan tanam. Hasil yang diharapkan 1. Lahan Demplot Kebun Campuran tanah masih pada tahap pengolahan dan pembersihan berkala tunggul dan sisa-sisa ranting dan pembuatan lubang potongan dan kompos. Pengomposan sudah dilakukan dan sedang berjalan pengolahan lainnya. 2. Kegiatan rincinya yang dilakukan saat ini masuk ke tahapan pengolahan lahan yang sudah masuk tahapan kegiatan persiapan menanam dengan membuat jalur pemancangan, penyelesaian lubang sampah steking, pengomposan telah 4 lubang dengan ukuran 1,5x1,5x1 meter yang dibuat. Bahan kompos selain dari kotoran hewan yang dibeli dari masyarakat juga campuran potongan ranting dan daun dan bahan alami sekitar demplot. 3. Lahan yang sebagian telah bersih dan telah dibuat guludan/bedengan tanam untuk tanaman sayuran yang telah disemaikan, yaitu terong, cabai, gambas, waluh dan jagung manis. 4. Kegiatan lainnya yaitu, mengatur tata letak tanaman sekat bakar dan mulai menyemai bonggol pisang sebagai tanaman sekat bakar yang akan ditanam di sekeliling lahan. Dan satu bonggol menghasilkan 5 anakan dan telah ditanam sebanyak 5 pohon dengan jarak 3 meter. Bonggol ini bantuan dari masyarakat desa Tempayung. 5. Kegiatan penanaman lahan yang telah di buat jalur pancang sebagian telah mulai dengan ditanami tanaman karet unggul, sungkai dari warga desa Tempayung. 6. Tim Demplot Kebun Campuran di lapangan bekerja sesuai petunjuk dan tujuan kegiatan. Dalam hal ini fasilitator pertanian selalu memberikan arahan pada asisten lahan demplot dan yang bekerja membersihkan lahan dari sisa tunggul dan potongan ranting. Fasilitator juga menerapkan apa yang menjadi perencanaan dari demplot kebun campuran. 7. Ada koordinasi dan bantuan monitoring dari desa target. Pada tahapan ini beberapa tokoh desa membantu dalam upaya mendukung pengawasan lahan dan akan membantu mensosialisasikan fungsi demplot kebun campuran. Komitmen ini dihasilkan setelah ada kegiatan Pelatihan Mengelola Lahan Tanpa Membakar, dari mulai perencanaan, memulai penebasan, pembuatan lubang, wilayah jalur penanaman tanaman utama dan tanaman sela dan rumah jaga serta bagaimana pemanfaatan potongan tebasan. Sayangnya kegiatan ini masih diikuti oleh sedikit peminat. Tapi hasil pelatihan ini membuahkan rencana tindak lanjut berupa kegiatan rutin pelatihan tiap minggu ke-tiga per bulannya dan akan mengajak warga lainnya di latihan berikutnya. 8. Masyarakat ada yang terlibat untuk pembuatan demplot dan siap belajar pertanian menetap pola kebun campuran. Sampai saat ini yang belajar langsung adalah asisten demplot dan keluarganya. Beberapa warga setelah dilakukan monitoring bersedia untuk berladang menetap. Secara lisan dan pendataan di lapangan dari kedua desa telah 50% di Babual Baboti yang memulai berladang menetap. Dan di Tempayung sendiri hampir semua berkomitmen akan berladang menetap. Ini baru secara lisan dan beberapa monitoring lahan. Hal ini terus ditingkatkan melalui pendekatan pemahaman, praktek dan analisa hasil agar mereka lebih tertarik dan hasilnya masyarakat terus mengadopsi sistem ladang menetap tanpa bakar. 9. Perlengkapan pengelolaan lahan dan tanam sudah lengkap di bulan Desember. Beberapa perlengkapan telah dibeli di bulan Desember, seperti alat untuk pengolahan lahan, membantu proses pengairan (penyiraman). 5

6 Dokumentasi foto kegiatan Kegiatan pengelolaan lahan demplot kebun campuran seluas 2 hektar di desa Tempayung sebagai strategi penyingkiran halangan masih dilakukan sampai bulan ini. Gambar terakhir bonggol pisang yang disemaikan untuk tanaman sekat bakar Pelatihan perdana di lahan demplot kebun campuran mengenal pembukaan lahan tanpa bakar didampingi oleh PPL dari Balai Penyuluh Pertanian Kotawaringin Lama Kunjungan wakil Uni Eropa, BPP Kotawaringin Lama, ka BKSDA Kalteng-SKW II ke lahan demplot kebun campuran 6

7 Sebagian perlengkapan kerja Pengelolaan Lahan Demplot Kebun Campuran BROP 3 (Desember 2009) Tujuan 1. Membersihkan dan Mengolah lahan Demplot Kebun Campuran. 2. Membuat pengomposan dan jalur pancang tanaman utama dan sekat bakar. 3. Menyampaikan pengarahan pengelolaan demplot kebun campuran pada tim lapangan. 4. Melakukan Koordinasi kepada kedua pihak desa target. 5. Mengajak masyarakat untuk tertarik dan terlibat dalam cara kelola pertanian ladang menetap sistem kebun campuran. 6. Mengadakan pelatihan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB). 7. Melengkapi perlengkapan pengelolaan lahan dan tanam. 8. Persiapan kegiatan pembangunan Balai Belajar Tani dan rumah jaga demplot kebun campuran. Hasil yang diharapkan 1. Lahan Demplot Kebun Campuran tanah ada yang siap tanam 2. Kompos, jalur pancang tanaman dan sekat bakar. 3. Tim Demplot Kebun Campuran di lapangan bekerja sesuai petunjuk dan tujuan kegiatan. 4. Ada koordinasi dan bantuan monitoring dari desa target. 5. Masyarakat ada yang terlibat untuk pembuatan demplot dan siap belajar pertanian menetap pola kebun campuran. 6. Masyarakat petani dua desa (Tempayung dan Babual Baboti) terlibat serta dalam pelatihan. 7. Perlengkapan pengelolaan lahan dan tanam lengkap di bulan Desember. 8. Fasilitas balai belajar tani mulai ada kegiatan pembangunan. Hasil yang dicapai 6. Lahan Demplot Kebun Campuran tanah ada yang siap tanam. Lahan Demplot kebun campuran sudah ada yang dipersiapkan untuk penanaman hortikultura, setelah dilakukan pengolahan tanah dengan pemupukan organik kompos. Selain itu beberapa lahan telah dibersihkan dan sudah ada yang ditanami tanaman batas dan sekat bakar hidup, seperti pisang. Sebagian lagi telah ditanami karet dengan alur pancang tanam 3x5 meter persegi. 7. Kompos, jalur pancang tanaman dan sekat bakar. Beberapa lubang kompos sebagian telah ada yang dijadikan untuk pembuatan kompos. Kompos yang telah jadi dan digunakan sekitar 4 lubang dan baru dipergunakan untuk 7

8 memupuk lahan yang telah ditanami seluas 10x25 meter persegi. Untuk jalur pancang telah setengah hektar dibuat dan telah ditanami tanaman karet unggul yang disubsidi masyarakat. Untuk sekat bakar baru bagian sisi kiri dan kana serta depan yang baru dibuat sedangkan bagian belakang belum dibuat, karena tidak adanya tenaga yang mengerjakannya. Sedangkan asisten demplot dan fasilitator pertanian tenaganya terbatas. Untuk menyiasati ini, fasilitator pertanian setelah melakukan diskusi dengan tim di lapangan untuk mencari segera tenaga untuk membersihkan lahan. Tenaga berhasil didapat di Despot 2 orang dan saat ini sedang bekerja membersihkan lahan tersisa, penyiapan lubang pancang tersisa dan sekat tersisa. Diperkirakan awal Januari semua telah selesai dan lahan siap tanam tanaman utama (karet dan buah-buahan). Untuk menyiasati tanaman gulma beruta dan alang-alang akan ditanami waluh agar tenaga lebih hemat tidak perlu mencangkul setiap hari untuk menghilangkan gulma. 8. Tim Demplot Kebun Campuran di lapangan bekerja sesuai petunjuk dan tujuan kegiatan. Tiap bulannya tim selalu melakukan koordinasi untuk perkembangan dan rencana kegiatan. Seperti bulan ini koordinasi untuk rencana membuat jalur pancang, menentukan letak bangunan balai belajar tani, mengolah sekat bakar. 9. Ada koordinasi dan bantuan monitoring dari desa target. Tiap bulan juga ada koordinasi dengan Kepala Desa Tempayung untuk bulan ini koordinasi untuk pembangunan balai belajar tani dan rumah jaga serta gudang. Selain itu diskusi untuk menentukan letak bangunan. Koordinasi juga dilakukan ke desa Babual Baboti, kalau akan ada pembangunan balai belajar tani. 10. Selain itu kegiatan melakukan monitoring pertanian. Hasilnya sebagian masyarakat sudah ada yang mengelola lahannya secara menetap, hanya masih ada yang membakar. Contoh dusun Deper, dusun Baboti dan kota desa Babual yang masuk administrasi desa Babual Baboti lahan masyarakatnya sudah ada yang menetap dan bahkan ditemukan salah satu warga dusun Baboti telah melakukan pembibitan tanaman jelutung sebanyak kurang lebih 370 polibag. Hampir sebagian masyarakat sudah berladang menetap hanya masih melakukan tebas bakar untuk membersihkannya. 11. Dalam pembukaan lahan tempat lokasi pembangunan 5 orang warga Tempayung membantu membersihkan lahan. Lahan demplot kemudian diperluas berdasarkan perizinan Kepala Desa Tempayung untuk diluaskan hingga 3 hektar. Sekaligus ke wilayah rawa yang bisa menjadi daerah penanaman jelutung. Agar wilayah rawa di kedua desa terjaga dengan adanya jelutung yang bisa kelak disadap getahnya. 12. Masyarakat petani dua desa (Tempayung dan Babual Baboti) terlibat serta dalam pelatihan. Masyarakat ada yang terlibat untuk pembuatan demplot dan siap belajar pertanian menetap pola kebun campuran. Sampai pada tahapan ini ada sekitar 15 orang (dari Tempayung dan Babual Baboti) hadir untuk mendengarkan ulasan teknik membuka lahan tanpa bakar dan membuat sekat bakar yang disampaikan oleh salah satu satf perwakilan Manggala Agni BKSDA Kalteng. 13. Perlengkapan pengelolaan lahan dan tanam lengkap di bulan Desember. Sebagian besar perlengkapan oah tanah dan lahan telah dilengkapi, seperti membeli tong air, selang air, cangkul, penggaru, linggis, parang, sabit. Bantuan dari biaya lainnya dukungan Proyek EC Lamandau berupa tambahan tong air dan bahan pupuk kandang, bibit dan starter pupuk kompos EM4. Untuk penambahan asisten lapangan sudah didapat dari Tempayung dan diperkirakan siap bekerja Januari 2010 dari Despot. 14. Fasilitas balai belajar tani mulai ada kegiatan pembangunan. Bulan ini mulai melakukan pembelian bahan bangunan dan mempersiapkan lahan letak bangunan. Kegiatan ini di mandori oleh Kepala Desa Tempayung. Diperkirakan bangunan akan selesai Januari Dalam perencanaan pembangunan melalui berbagai proses. Mulai dari perencanaan bentuk bangunan, biaya pembangunan, lokasi pembangunan dan rencana keberlanjutan fasilitas 8

9 bangunan dan demplot kebun campuran. Hasil kesepakatan bangunan berukuran 5x10 meter persegi. Masing-masing balai belajar 3x5 meter persegi, rumah jaga 3x4 meter persegi, dapur dan gudang satu bangunan 2x4 meter persegi. Balai belajar dan rumah jaga akan dibuat satu atap 5x6 meter persegi sedang atas dapur dan gudang menyesuaikan ukuran luas bangunan (Lihat lampiran). Tambahan bangunan adalah kamar mandi dekat dapur dan tangki air. Pembuatan diawasi dan dimonitor langsung Kepala Desa dan fasilitator pertanian dan manajer kampanye. 15. Pembuatan Balai Belajar Tani di Demplot Kebun Campuran telah mulai pembangunan mulai tanggal 2 Januari Dari hasil koordinasi di lapangan dengan Kepala Desa Babual Baboti pembangunan sudah sampai pemasangan kerangka dan sebagian lantai panggung. Dokumentasi Foto Kegiatan Keterangan: 1. Bibit pisang untuk tanaman sekat bakar dan tanaman buah yang disemai di persemaian demplot sementara. 2. Tanaman pare yang mulai tumbuh salah satu display tanaman sayuran di lahan demplot kebun campuran. 3. Tanaman kangkung sebagai display tanaman sayuran di lahan demplot kebun campuran Keterangan: 1. Proses pengomposan dari potongan ranting steking di lubang-lubang sekat bakar alternatif. 2. Lahan area demplot yang telah dibersihkan dan sebagian lahan sudah ditanami. 3. Pengangkutan sebagian pupuk kandang untuk bahan kompos. Pembersihan lahan untuk lokasi pembangunan balai belajar tani di area demplot kebun campuran 9

10 Keterangan: 1. Pertemuan dan pelatihan membuat jalur tebas sekat bakar. 2. Membuat peta lahan demplot kebun campuran. 3. Survey awal lokasi ke tempat pembibitan karet di Despot Kotawaringin Lama proyek Dinas Kehutanan Sukamara. 4. Survey ke pembibitan karet kelompok tani Tauladan Pangkalan Banteng. 5. Survey ke perkebunan karet PTPN XIII Pangkalan Banteng. Membersihkan lahan dan kegiatan penyemaian bibit pepaya untuk percontohan tanaman jangka menegah Pembelian perlengkapan pertanian untuk kelola demplot kebun campuran 10

11 Sebagian masyarakat di dusun Deper, dusun Baboti, Babual di desa Babual Baboti sudah ada yang berladang menetap Peta pemanfaatan lahan Kebun Campuran Desa Tempayung Catatan tambahan: 1. Peta lahan diatas diatas lahan seluas 3 hektar. Lahan demplot diperluas karena dibagian lain ada wilayah rawa yang berpotensi untuk pengembangan pohon jelutung. Ini menurut Kepala Desa Tempayung bisa menginisiasi masyarakat berkebun jelutung pada wilayah rawa. Sekaligus melindungi daerah rawa untuk tidak terkena penjualan ke lahan sawit. Karena Tempayung sangat menghargai keberadaan daerah rawa sebagai daerah sumber air. 2. Kegiatan pembangunan balai belajar tani di demplot kebun campuran sedang berjalan. Kegiatan terakhir terpantau sudah sampai pada tahap kegiatan pemasangan kerangka dinding. 3. Kegiatan pengolahan tanah masih terus dilakukan karena pengolahan tanah salah satu hal penting dalam memulai kegiatan betani menetap. Manajer kampanye sedang mengontrol kegiatan pembangunan balai belajar dan pencangkulan/pembalikan tanah salah satu proses pengolahan tanah. 11

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU

RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU YAYASAN SEKA APRIL 2009 RANGKUMAN EKSEKUTIF Apa: Untuk mengurangi ancaman utama terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 5. Hasil Kampanye

BAB 5. Hasil Kampanye BAB 5. Hasil Kampanye Seperti tercantum di dalam Rencana Proyek ini, strategi pemantauan perubahan perilaku Pride memiliki 5 tujuan utama, yaitu: 1. Mengukur paparan terhadap kegiatan-kegiatan Pride di

Lebih terperinci

Laporan Triwulan I Perjalanan Tindak Lanjut Kampanye REDD+ dan HKm Ekosistem Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Oktober-Desember 2011

Laporan Triwulan I Perjalanan Tindak Lanjut Kampanye REDD+ dan HKm Ekosistem Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Oktober-Desember 2011 Laporan Triwulan I Perjalanan Tindak Lanjut Kampanye REDD+ dan HKm Ekosistem Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Oktober-Desember 2011 Disusun oleh: Eddy Santoso-Yayorin (Alumni Pride RARE-cohort 3 metamorfosa)

Lebih terperinci

: Membuat dan Menyebarkan Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride Baru untuk SM Sungai Lamandau

: Membuat dan Menyebarkan Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride Baru untuk SM Sungai Lamandau Laporan Kegiatan Triwulan Kedua Judul Pembuat Usulan : Membuat dan Menyebarkan Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride Baru untuk SM Sungai Lamandau : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL Waktu : Februari-April

Lebih terperinci

Kelompok HKm Danau Seluluk Jaya- Menginspirasi Gerakan Kebun Bibit Rakyat di Kotawaringin Barat dan Lamandau

Kelompok HKm Danau Seluluk Jaya- Menginspirasi Gerakan Kebun Bibit Rakyat di Kotawaringin Barat dan Lamandau Kelompok HKm Danau Seluluk Jaya- Menginspirasi Gerakan Kebun Bibit Rakyat di Kotawaringin Barat dan Lamandau Akhirnya sekitar 10.000 polibag baru terisi tanah, dan sebelumnya sudah sekitar 13.000 lebih

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar

Lebih terperinci

Laporan Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia November 2010 Oktober 2011

Laporan Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia November 2010 Oktober 2011 Laporan Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia November 2010 Oktober 2011 Disusun oleh : Eddy Santoso-Alumni Siswa Konservasi Pride

Lebih terperinci

Laporan Triwulan Kedua Inisiatif Masyarakat Kelompok dalam Persiapan HKm dan REDD+ = Bonus sebagai Pencapaian Triwulan Kedua Januari-Maret 2012

Laporan Triwulan Kedua Inisiatif Masyarakat Kelompok dalam Persiapan HKm dan REDD+ = Bonus sebagai Pencapaian Triwulan Kedua Januari-Maret 2012 Laporan Triwulan Kedua Inisiatif Masyarakat Kelompok dalam Persiapan HKm dan REDD+ = Bonus sebagai Pencapaian Triwulan Kedua Januari-Maret 2012 Disusun oleh: Eddy Santoso-Yayorin (Alumni Pride RARE-cohort

Lebih terperinci

BAB 4. Kegiatan (Materi dan Pemasaran Pesan + Penyingkiran Hambatan / Barrier Removal) Kampanye

BAB 4. Kegiatan (Materi dan Pemasaran Pesan + Penyingkiran Hambatan / Barrier Removal) Kampanye BAB 4. Kegiatan (Materi dan Pemasaran Pesan + Penyingkiran Hambatan / Barrier Removal) Kampanye Untuk mencapai sasaran-sasaran SMART yang telah dicanangkan di dalam rencana proyek dan agar dapat secara

Lebih terperinci

: Cetak, Bea Kirim dan Distribusi Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride SM Sungai Lamandau. : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL

: Cetak, Bea Kirim dan Distribusi Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride SM Sungai Lamandau. : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL Laporan Kegiatan (triwulan pertama) Judul Pembuat Usulan : Cetak, Bea Kirim dan Distribusi Media Pemasaran Pesan Kampanye Pride SM Sungai Lamandau : Manajer Alumni Kampanye Bangga SMSL Waktu : November

Lebih terperinci

LAPORAN FINAL 20 Februari September 2013

LAPORAN FINAL 20 Februari September 2013 LAPORAN FINAL 20 Februari 2013 30 September 2013 Pengembangan Demplot Kebun Campuran Menetap Tanpa Bakar Sebagai Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dan Peningkatan Pendapatan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

BAB 6. Analisa Kritis Kampanye

BAB 6. Analisa Kritis Kampanye BAB 6. Analisa Kritis Kampanye Bab Analisa Kritikal memberikan kesempatan untuk melihat hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan dan di bagian mana perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre. LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010

: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre. LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010 Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre 2010 LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010 Program Coordinator : Pride Campaign Manager

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suaka margasatwa merupakan salah satu bentuk kawasan suaka alam. Kawasan suaka alam sesuai Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 adalah sebuah kawasan yang mempunyai fungsi

Lebih terperinci

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF 1 M. Syarif, 2 Wiwaha Anas Sumadja dan 1 H. Nasution 1 (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2 (Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan hal penting dalam pembangunan pertanian. Salah satu keberhasilan dalam pembangunan pertanian adalah terpenuhinya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. (Kamis,14 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. (Kamis,14 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLipDESA BANTALANKECAMATAN SUNGAI PERAK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (Kamis,14 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Disusun oleh: PADIL, ST,

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

Memanen padi tanpa asap di gambut Lamandau

Memanen padi tanpa asap di gambut Lamandau Memanen padi tanpa asap di gambut Lamandau Minggu, 15 April 2018 12:16 WIB Dokumentasi - Bibit padi di lahan gambut (ANTARA News / Virna Puspa S) Sudah dua tahun lahan gambut di Desa Tanjung Putri, Kecamatan

Lebih terperinci

Tim Yayasan Silvagama Dipresentasikan kepada Balai TN Way Kambas Tridatu, 29 Okt Konsorsium ALeRT-UNILA

Tim Yayasan Silvagama Dipresentasikan kepada Balai TN Way Kambas Tridatu, 29 Okt Konsorsium ALeRT-UNILA Tim Yayasan Silvagama Dipresentasikan kepada Balai TN Way Kambas Tridatu, 29 Okt 2013 Konsorsium ALeRT-UNILA Tahun pertama per bulan Tahun kedua per 3 bulan Tahun ketiga per setengah tahun Tahun keempat

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk membangun,

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan menurut fungsi pokoknya dibagi menjadi tiga yaitu hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi (Dephut, 2009). Hutan konservasi sendiri didefinisikan kawasan

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK 1 Hutwan Syarifuddin, 1 Wiwaha Anas Sumadja, 2 Hamzah, 2 Elis Kartika, 1 Adriani, dan 1 Jul Andayani 1. Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 71 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Lebih terperinci

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.26/Menhut-II/2005 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN HUTAN HAK MENTERI KEHUTANAN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 71

Lebih terperinci

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan G. Tindak Lanjut Pendahuluan Program Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon telah menunjukkan hasil yang positif, dalam mencapai perubahan perilaku maupun dampak konservasi, sebagai contoh terdapat

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010 LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010 A. Latar Belakang Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang terletak di Semenanjung kepala burung di ujung Barat Pulau Jawa (Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM NOMOR : P. 2/IV-SET/2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM NOMOR : P. 2/IV-SET/2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM NOMOR : P. 2/IV-SET/2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN MASYARAKAT PEDULI API DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM,

Lebih terperinci

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi BAB V DINAMIKA PROSES AKSI A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi Kompos Dalam proses aksi yang akan pendamping lakukan bersama masyarakat. Pendamping berkonsultasi terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan yang mengancam eksistensi kawasan konservasi (khususnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan yang mengancam eksistensi kawasan konservasi (khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dan kawasan konservasi memiliki korelasi yang kuat. Suatu kawasan konservasi memiliki fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial sedangkan manusia memiliki peran

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm)

Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) Judul Pelaksana Fokus Area Konservasi Ekosistem Nipah dan Hutan Penyangga Bagian Timur Suaka Margasatwa Sungai Lamandau Sebagai Kawasan Pencadangan Hutan Kemasyarakatan (HKm) YAYORIN Mitigasi Berbasis

Lebih terperinci

VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET

VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET 47 6.1. Aspek Biofisik 6.1.1. Daya Dukung Lahan VI. DAYA DUKUNG WILAYAH UNTUK PERKEBUNAN KARET Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur tahun 2010, kondisi aktual pertanaman karet

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:

Lebih terperinci

MASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

MASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU MASYARAKAT PEDULI API (MPA) KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Masyarakat Peduli Api MPA Kampung Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

Lebih terperinci

MASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

MASYARAKAT PEDULI API KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU MASYARAKAT PEDULI API (MPA) KAMPUNG RAWA MEKAR JAYA KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Masyarakat Peduli Api MPA Kampung Rawa Mekar Jaya Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak Provinsi Riau

Lebih terperinci

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari Didukung oleh: Talaud Lestari Mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik harus segera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kawasan hutan hujan tropis dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan kawasan pelestarian alam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NOMOR : P.9/PDASHL-SET/2015 NOMOR : 403/D/DN/2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU PENDAHULUAN Pisang merupakan tanaman buah utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dengan menempati peringkat teratas konsumsi buah secara nasional. Sifatnya

Lebih terperinci

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA

MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA PKMM-1-6-2 MODEL REKLAMASI LAHAN KRITIS PADA AREA BEKAS PENGGALIAN BATU BATA Rahmat Hidayat, M Indriastuti, F Syafrina, SD Arismawati, Babo Sembodo Jurusan Pengelolaan Hutan dan Konservasi Sumberdaya Hutan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK

PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK PEMANFAATAN KOMPOS AKTIF DALAM BUDIDAYA PEPAYA ORGANIK DI DESA KASANG PUDAK Margarettha, Hasriati Nasution, dan Muhammad. Syarif Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi Abstrak Masyarakat kota

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon

BAB I PENDAHULUAN. dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi atau pengertian tentang hutan menurut Dengler (1930) dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon atau tumbuhan berkayu lainya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia

LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia Eddy Santoso, Yayasan Orangutan Indonesia, Agustus 2010 Bogor, 2010 Pendahuluan oleh Eddy Santoso

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR : P.8/PDASHL-SET/2015 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR : P.8/PDASHL-SET/2015 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR : P.8/PDASHL-SET/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN POHON OLEH PESERTA DIDIK, PENDIDIK, DAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 19 Tahun 2013 SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENGHIJAUAN KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. WALIKOTA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NUSA KECAMATAN AMANUBAN BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. (Jumat, 15 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA NUSA KECAMATAN AMANUBAN BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN. (Jumat, 15 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA NUSA KECAMATAN AMANUBAN BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN (Jumat, 15 Mei 2015) Di belakang pak Dudi dan pak Roni, masyarakat berjalan kaki memikul barang

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 1 Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG ABSTRAK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI USAHA KOMPOS BOKASHI, BUDIDAYA SAYUR DAN JAMUR MERANG Mariati, Rosita Sipayung, Riswanti, dan Era Yusraini Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

STRATEGI TINDAK LANJUT

STRATEGI TINDAK LANJUT VII. STRATEGI TINDAK LANJUT Pendahuluan Kampanye tahap pertama yang dilakukan di Kompleks hutan rawa gambut Sungai Putri baru saja berakhir Juli 2010 lalu. Beberapa capaian yang dicatat dari kampaye tersebut:

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM. PERTAMINAFlip DESA MERDEN KEC. PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh: PoedjiHaryanto

LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM. PERTAMINAFlip DESA MERDEN KEC. PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA (Senin, 18 Mei 2015) Disusun oleh: PoedjiHaryanto LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM. PERTAMINAFlip DESA MERDEN KEC. PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA (Senin, 18 Mei 2015) Lokasi jalan setapak Lokasi dengan jalan beton Disusun oleh: PoedjiHaryanto SEMARANG,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 166 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang dimulai pada bulan November 2014 sampai April

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut

Lebih terperinci

BAB 7. Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia

BAB 7. Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia BAB 7. Strategi Tindak Lanjut Kampanye Bangga Suaka Margasatwa Sungai Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia Pendahuluan Kampanye Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dapat dikatakan sebagai keberhasilan

Lebih terperinci

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry

Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Menengok kesuksesan Rehabilitasi Hutan di Hutan Organik Megamendung Bogor Melalui Pola Agroforestry Oleh : Binti Masruroh Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA LAMPIRAN 99 LAMPIRAN SURAT 100 LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA 101 102 103 LAMPIRAN SURAT VALIDASI PAKAR 104 105 106 107 108 109 110 LAMPIRAN SURAT SD PANGUDI LUHUR AMBARAWA 111 112

Lebih terperinci

Ekologi Padang Alang-alang

Ekologi Padang Alang-alang Ekologi Padang Alang-alang Bab 2 Ekologi Padang Alang-alang Alang-alang adalah jenis rumput tahunan yang menyukai cahaya matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang (rhizome)

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, 20 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro, Desa Rejomulyo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro dengan ketinggian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015)

LAPORAN KINERJA INVESTASI. KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN. (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015) LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA DESA KECAMATAN SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Sabtu, Tanggal 10 Mei 2015) FOTO IKON KAWASAN PRA KEM FOTO IKON KAWASAN PASCA KEM Lahan awal Lahan sayuran

Lebih terperinci

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 PUPUK ORGANIK POWDER 135 adalah Pupuk untuk segala jenis tanaman yang dibuat dari bahan

Lebih terperinci

ISLAM NOMOR : P.7/PDASHL-SET/2015 NOMOR : DJ:II/555 TAHUN 2015 TENTANG

ISLAM NOMOR : P.7/PDASHL-SET/2015 NOMOR : DJ:II/555 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN BERSAMA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR : P.7/PDASHL-SET/2015 NOMOR : DJ:II/555 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun

Lebih terperinci

NORHADIE KARBEN, GIGIH UPAYAKAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI LAHAN GAMBUT

NORHADIE KARBEN, GIGIH UPAYAKAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI LAHAN GAMBUT USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN NORHADIE KARBEN, GIGIH UPAYAKAN PERTANIAN TANPA BAKAR DI LAHAN GAMBUT Oleh: Indra Nugraha Ketika pemerintah melarang membakar seharusnya pemerintah juga memberikan solusi

Lebih terperinci

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA) Penggunaan pupuk kimia atau bahan kimia pada tanaman, tanpa kita sadari dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti terlihat pada gambar di atas. Oleh karena itu beralihlah ke penggunaan pupuk organik

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Petani Hutan Rakyat 5.1.1. Karakteristik Petani Hutan Rakyat Karakteristik petani hutan rakyat merupakan suatu karakter atau ciri-ciri yang terdapat pada responden.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Pelaksanaan kegiatan teknis yang dilakukan di PT. National Sago Prima adalah kegiatan pembibitan, persiapan lahan, sensus tanaman, penyulaman, dan pemeliharaan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT

PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT PENERAPAN TEKNOLOGI MIKOTRIDERM BERBASIS 3 in 1 DALAM PEMBIBITAN KARET RAKYAT Elis Kartika, Arzita, Wilma Yunita dan Gusniwati Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi ABSTRAK Desa Mujahirin

Lebih terperinci

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi) Pengolahan Tanah Sebagai persiapan, lahan diolah seperti kebiasaan kita dalam mengolah tanah sebelum tanam, dengan urutan sebagai berikut.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau Desa Simpang Barn Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian

Lebih terperinci

Disusun oleh FLipMAS BADUY Wilayah Banten

Disusun oleh FLipMAS BADUY Wilayah Banten LAPORAN KINERJA INVESTASI KEM.PERTAMINAFLip DESA TEGAL WANGI KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG (Minggu, 17 Mei 2015) KAMPUNG KORANJI DESA TEGAL WANGI KECAMATAN MENES KAB. PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

Lebih terperinci

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN: PEMANFAATAN LIMBAH DRUM CAT MENJADI DEKOMPOSTER SISTEM KIPAS SEBAGAI TEKNOLOGI UNTUK MENGOLAH LIMBAH PERTANIAN 1 Elis Kartika, Made Deviani Duaja, Lizawati, Gusniwati and Arzita 2 ABSTRAK Tujuan dari penyuluhan

Lebih terperinci

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Mas berada di Desa Gerbo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2011 DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah respon petani terhadap kegiatan penyuluhan PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II,

Lebih terperinci

2. Kabupaten Pontianak

2. Kabupaten Pontianak BOKS 1. MONITORING APLIKASI TRICHODERMA PADA TANAMAN PADI DI KABUPATEN LANDAK, KABUPATEN PONTIANAK, KABUPATEN BENGKAYANG, KABUPATEN SAMBAS, DAN KABUPATEN KUBU RAYA Monitoring aplikasi Trichoderma dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA NAMA DOKUMEN PT. ASIATIC PERSADA Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahannya NO. PERSETUJUAN & TANGGAL Komisi Penilai AMDAL Propinsi Jambi Nomor:274/2003,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kebutuhan hidup manusia, tidak dapat dipungkiri bahwa tekanan terhadap perubahan lingkungan juga akan meningkat

Lebih terperinci