Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway
|
|
- Vera Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Modul Pelatihan. Pelatihan Manajemen PIK dan SMS Gateway A. Latar Belakang PIK B. Deskripsi PIK C. Tujuan Pelatihan D. Materi Pelatihan a. Manajemen PIK b. Penggunaan SMS Gateway E. RTL A. Latar Belakang Informasi adalah kumpulan data dan fakta dari dinamika sosial (perubahan sosial) dan perkembangan ilmu pengetahuan. Kumpulan data dan fakta tadi bila dikumpulkan bisa disajikan kepada publik dalam berbagai bentuk (multimedia). Misalnya saja lewat buku, majalah, film atau cakram suara. Tujuannya adalah pencerahan wacana masyarakat demi sebuah penyadaran dan perubahan hidup. Melalui kemajuan teknologi, kini informasi telah menjadi kebutuhan penting setiap orang. Namun maraknya penerbitan dan pembagian informasi yang didasarkan pada kepentingan tertentu, terutama kepentingan modal dan kekuasaan pilitik, membuat informasi seakan-akan menjadi sepihak saja. Akibatnya adalah informasi hanya menjadi alat propaganda belaka bahkan cenderung eksploitatif dan penuh manipulasi demi kepentingan kelompok bisnis dan kekuasaan politik tersebut. Padahal esensi dari informasi adalah pencerahan dan perubahan hidup public yang mengandung nilai kebenaran dan keadilan. Pemenuhan naluri kesadaran manusia. Penyebaran Informasi di Seputar Perkebunan Sawit Penguasaan informasi yang berpihak terhadap kepentingan pemodal dan kekuasaan politik juga terjadi di sektor perkebunan sawit. Pemberitaan pembangunan yang berdampak terhadap kemakmuran dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia akibat keberadaan dan perluasan kebun sawit kerap menjadi sorotan utama. Jargon-jargon fantastis seperti, Indonesia Negara
2 penghasil Minyak Sawit Terbesar di Dunia dan Perkebunan Sawit Ciptakan Lapangan Kerja dan Tingkatkan Kemakmuran kerap tertulis di pelbagai media informasi tadi. Tidak hanya berhenti di sana, jargon itu diikuti dengan penyebetuan angka yang fantastis.misalkan saja, Sektor Sawit Raih Keuntungan Senilai 9,11 miliar dolar Amerika. Atau Perkebunan Sawit Mampu Serap 4 juta Tenaga Kerja dan Hampir 3 juta ha Kebun Sawit di Indonesia Dimiliki oleh Petani. Hampir tidak ada diinformasikan kepada publik bahwa di balik gemerincing dan kemilau prestasi perkebunan sawit, ternyata terselip banyak cerita duka dan nestapa. Duka masyarakat adat/ local yang tergusur dari lahannya akibat perluasan kebun sawit. Juga tidak sedikit petani yang melakukan demonstrasi ketika harga bibit, pupuk, dan tandan buah sawit segarnya serta jumlah utang yang dibebankan padanya ternyata dibuat secara sepihak oleh perusahaan dan didukung oleh pemerintah. Nestapa jutaan buruh yang bekerja di kebun sawit hanya berstatus buruh harian lepas tanpa upah yang layak,perlindungan kerja yang optimal dan kerap dilecehkan keberadaannya. Apabila ketiga kelompok rentan di sekitar kebun sawit tadi melakukan tindakan demi menuntut haknya, maka proses kriminalisasi pasti akan diberlakukan terhadap mereka. Selain itu, kabut asap akibat pembakaran lahan demi pembangunan kebun sawit dan banjir yang melanda ketika musim penghujan tiba akibat konversi hutan/ lindung serta daerah aliran sungai menjadi kebun sawit juga tidak pernah diberitakan. Belum lagi jumlah emisi karbon yang dihasilkan republik ini disebabkan oleh konversi kawasan hutan dan rawa gambut. Padahal sebanyak 40% dari total kawasan hutan tersebut sebenarnya masih dimiliki dan dimanfaatkan oleh penduduk lokal/ masyarakat adat melalui produksi hasil hutan non kayu. Dan budi daya tanaman yang sudah lama dikenal masyarakat seperti karet, coklat dan lada. Kumpulan Informasi bersumber dari : 1. Lembaga 2. Pemerintahan 3. Universitas 4. Umum PIK (Pusat Informasi Kampung) Penanggung Jawab PIK Desa desa Lokasi Tujuan PIK SMS Gateway
3 B. Pusat Informasi Kampung sebagai Alternatif Informasi Masyarakat PIK sengaja dirancang sebagai pusat pelbagai media informasi yang berasal dari berbagai organisasi masyarakat sipil dan para pihak lainnya. Tujuannya memberikan banyak informasi yang bisa memberikan pemahaman baru dan perubahan hidup kepada masyarakat. Hal pokok adalah pemberdayaan masyarakat berdasarkan tempat tinggal dan kondisi lingkungannya. Termasuk jenis budidaya yang bisa dihasilkan olehnya. Sebagai sebuah organisasi masyarakat sipil yang melakukan pendekatan hak asasi manusia, Sawit Watch selaku inisiator program ini akan mengupayakan beberapa hal, antara lain: 1. Pendirian Pusat Informasi Kampung di beberapa desa yang mempunyai hubungan kerja sama dengan mitra SW di suatu daerah tertentu untuk selanjutnya akan dikoneksikan dengan sekretariat SW. 2. Mendukung penyediaan perangkat lunak agar PIK tersebut tersambung satu dengan yang lain melalui jalur sms gateway. Diharapkan perkembangan PIK dan keadaan kampung bisa terus diberitakan. Juga pemberitaan internasional, nasiolan dan daerah bisa langsung sampai ke kampung. 3. Mendukung pengiriman media informasi kepada PIK secara regular dari pelbagai sumber yang akan diseleksi berdasarkan kebutuhan PIK oleh SW, yang akan menjalin kerja sama dengan beberapa organisasi masyarakat sipil dan para pihak lainnya. 4. Mendukung PIK sebagai tempat pertemuan masyarakat desa untuk saling berbagi informasi dan berdiskusi dengan sesama penduduk desa atau dengan desa-desa lain tempat PIK berada. Untuk mencapai semua hal tersebut, maka SW akan memulainya dengan melakukan kerja sama pen distribusi anmedia informasi dari mitra kerjanya baik di tingkat internasional, namun terutama di level nasional dan daerah yang memiliki media informasi. Tujuannya adalah media informasi dapat dikumpulkan, dibagikan dan pada akhirnya akan dibaca warga kampung untuk memperluas wawasannya. Langkah berikutnya adalah melalui anggota dan mitra kerjanya di daerah, SW akan melakukan beberapa tahapan yaitu: Asesmen Awal a. Melakukan penilaian dan perencanaan serta penetapan tempat berdirinya PIK. b. Melakukan pertemuan dengan masyarakat tempat berdirinya PIK dan menetapkan penanggung jawab dari program diseminasi informasi tersebut. c. Mengklasifikan jenis media informasi yang dibutuhkan masing-masing PIK. d. Menyusun skema distribusi / peminjaman media informasi di PIK oleh masyarakat. e. Menyusun jadwal rutin pertemuan antar penduduk di desa tempat PIK berada.
4 f. Berbagi informasi antara mitra kerja dengan SW terkait dengan hasil assessment. Perancangan Teknis Melakukan pelatihan manajemen PIK a. Melakukan pelatihan system SMS GATEWAY. b. Melakukan sosialisasi dan kegunaan PIK di masyarakat desa. c. Berbagi informasi dengan SW terkait dengan perancangan teknis PIK tersebut. Penerapan atau Implementasi PIK a. Mulai mendistribusikan media informasi kepada PIK. b. Mulai menerapkan system manajemen dan distribusi informasi PIK secara permanen c. Mengaktifkan SMS GATEWAY secara regular. d. Memfasilitasi pertemuan kampung di PIK. e. Berbagi informasi dengan SW terkait dengan proses pelaksanaan PIK. Monitoring dan Evaluasi a. SW dan anggota atau mitra kerja di daerah mendata secara regular jenis media informasi yang sampai ke PIK. b. Anggota dan mitra kerja SW akan mencatat dengan lengkap proses distribusi media informasi yang dimanfaatkan (dipinjam) oleh masyarakat local. c. Mendokumentasikan setiap perkembangan masyarakat akibat keberadaan PIK (apabila ada terjadi) d. Melakukan evaluasi secara regular terhadap majamen PIK, dan juga arus komunikasi lewat SMS GATEWAY. C. Tujuan Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan PIK ini, peserta diharapkan mampu mengelola Pusat Informasi Kampung, dapat mempromosikan PIK ini kepada masyarakat yang ada di kampungnya, dapat mengkomunikasikan kebutuhan akan informasi
5 (bacaan) dan dapat juga memberikan informasi apa bila ada kebutuhan khusus (seperti : terjadi kasus antara masyarakat dengan perusahaan, bencana, dll.) melalu SMS Gateway D. Materi Pelatihan a. Manajemen PIK Pengelolaan Pusat Informasi kampung (PIK) diharapkan semua informasi yang diterima (media-media informasi seperti : buku, bulletin, majalah, film dll) selalu tercatat dan dan terkontrol dengan baik. Pertama kali yang harus di lakukan adalah mengklasifikasikan(pendataan) media informasi yang diterima oleh PIK, seperti : jenis media informasi apa saja yang diterima? Apa judul atau tema dari media informasi? Kapan media informasi itu diterima? Bagaimana kondisi media informasi itu pada saat diterima? Masih baik kah? Atau sudah rusak? Atau bagai mana? Untuk mempermudah pengklasifikasian media informasi tersebut, sudah disiapkan Form atau tabel yang tinggal diisi oleh pengelola PIK, Contoh Tabel Pendataan media informasi : Tabel Pendataan Penerimaan media informasi, Pusat Informasi Kampung :. No Tanggal Penerimaan media informasi Judul Jenis media informasi (buku, majalah, bulletin, film vcd/dvd, poster, dll.) Jumlah Keterangan 1 10 Juli 2010 Budidaya Kelapa Sawit Buku 10 9 buku baik, 1 buku ada yang sobek
6 Selanjutnya setelah melakukan pendataan penerimaan media informasi yang telah diterima oleh PIK, maka masyarakat yang ada dilokasi PIK dapat meminjam media yang ada di PIK tersebut, semua peminjaman harus dicatat oleh pengelola PIK, siapa yang pinjam? Apa yang dipinjam? Jenis informasinya apa? Berapa jumlah yang dipinjam? Kapan pinjamnya dan kapan dikembalikan? Setelah itu diminta untuk memberikan kesan dan respon terhadap media informasi yang dipinjam, sambil dilihat kondisi setelah dikembalikan? jadi rusak? Atau baik atau hilang? Mekanisme peminjaman terserah pada pengelola PIK itu sendiri, memang semua yang dikirimkan ke PIK ini tidak dipungut biaya dan diharapkan semua media informasi yang dipinjam pun tidak dikenakan biaya, tetapi apabila diperlukan diserahkan pada kesepakatan pengelola dan masyarakat. Untuk mempermudah kerja pengelola PIK dalam mencatat peminjaman media informasi disediakn form atau tabel peminjaman media informasi seperti contoh dibawah ini : FORM PINJAMAN MEDIA INFORMASI. PUSAT INFORMASI KAMPUNG (PIK) : No Nama Peminjam Judul Terbitan yang dipinjam Jenis media Informasi (buku, majalah, buletin, film) Jumlah Pinjam Tanggal Kembali Keterangan kesan & pesan setelah membaca informasi 1 suparmin Budidaya kelapa sawit Buku 1 11 juli juli 2010 baik Sangat membantu untuk meningkatkan produksi TBS
7 Selanjutnya, peserta diharapkan melakukan simulasi pengisian tabel2 seperti contoh di atas. Penggunaan SMS Gateway SMS Gateway adalah gerbang komunikasi dan informasi melalu pesan singkat atau yang lebih dikenal dengan SMS (short messages service) dua arah. Menariknya bahwa semua tarif yang diberlakukan adalah tarif sms normal sesuai dengan apa yang diberlakukan oleh operator. Karena sifatnya yang dua arah, maka jenis sms ini sangat cocok digunakan sebagai SMS Center Jadi mengapa SW memilih tipe ini karena lebih murah dan mudah pengoperasiannya dan terkontrol karena terpusat dalam sebuah computer yang hanya dihubungkan dengan modem gsm. Selain itu ada juga system sms lain yang banyak digunakan saat ini salah satunya adalah : SMS Premium Service, adalah jenis layanan sms yang menggunakan 4 digit angka unik dengan harga premium (Rp. 500, Rp. 750, Rp , hingga Rp per sms). Semua beban biaya sms dikenakan pada penerima manfaat informasi. Tetapi dapat juga beban biaya tersebut ditanggung oleh penyedia informasi, tergantung kesepakatan dengan provider dan system ini semua control data ada pada provider penyedia layanan, jenis komunikasi yang biasa dibangun adalah satu arah, yaitu dengan aturanaturan tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, maka layanan tersebut dapat diikuti, biasanya para penerima manfaat harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada provider yang menyediakan layanan. Tetapi kekurangannya, penerima manfaat tidak bisa berkomunikasi langsung dengan pengirim informasi karena aturan2 yang sudah di bicarakan di awal tadi. Contoh : REG (spasi) HUTAN kirim ke no 9999 Untuk SMS gateway yang akan digunakan pada PIK ini, menggunakan nomor HP biasa no yang digunakan adalah : , aturan main untuk sms gateway pada PIK ini adalah : Isi pesan/ SMS : PIK (spasi) Nama (spasi) asal daerah (spasi) isi pesan PIK Ahmad Sinarharapan Buku Tandan sawit sudah tiba di desa
8 Kirim ke no : Berlaku tarif sms normal apabila mengirim sms antar operator + Rp.150/sms, dan tidak dikenakan biaya pada saat menerima sms. SISTEM DATABASE SAWIT WATCH SMS GATEWAY SAWIT WATCH PROVIDER SELULAR A PROVIDER SELULAR B PROVIDER SELULAR C PELANGGAN PROVIDER A PELANGGAN PROVIDER B PELANGGAN PROVIDER C E. Rencana Tindak Lanjut Diharapkan peserta pelatihan memberikan informasi apa yang akan dilakukan setelah pelatihan PIK dan SMS gateway ini selesai, seperti menyiapkan tempat yang akan dijadikan PIK, mensosialisasikan PIK ini ke masyarakat di kampungnya dan menunjuk atau menentukan siapa pengelola PIK.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dua teknologi yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan jutaan manusia adalah internet dan ponsel. Internet memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan sawah memiliki arti penting, yakni sebagai media aktivitas bercocok tanam guna menghasilkan bahan pangan pokok (khususnya padi) bagi kebutuhan umat manusia.
Lebih terperinciKEBERLANGSUNGAN FUNGSI EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN MELALUI PENANAMAN KELAPA SAWIT/ HTI BERKELANJUTAN DI LAHAN GAMBUT
KEBERLANGSUNGAN FUNGSI EKONOMI, SOSIAL, DAN LINGKUNGAN MELALUI PENANAMAN KELAPA SAWIT/ HTI BERKELANJUTAN DI LAHAN GAMBUT Dr. David Pokja Pangan, Agroindustri, dan Kehutanan Komite Ekonomi dan Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak masa kolonial sampai sekarang Indonesia tidak dapat lepas dari sektor perkebunan. Bahkan sektor ini memiliki arti penting dan menentukan dalam realita ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan smartphone/tablet PC berbasis android sangat pesat, hal ini terbukti dari hampir semua vendor-vendor smartphone/tablet PC sudah memproduksi smartphone/tablet
Lebih terperinciSMS InfoSekolah WITH SMS SENDER ID All Rights Reserved - SMSKOE.com
SMS InfoSekolah WITH SMS SENDER ID Karakteristik Layanan 1. Nama Pengirim SMS (Sender ID) dapat disesuaikan dengan Nama Sekolah sejumlah 11 karakter termasuk spasi, bukan nomor ponsel biasa seperti +628xxxxxxx.
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia tercatat sebagai negara produsen kopi terbesar ketiga setelah Brazil dan Kolumbia. Kopi Indonesia sebagian besar dihasilkan dari daerah segitiga emas kopi, yaitu
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Lahan gambut merupakan salah satu tipe ekosistem yang memiliki kemampuan menyimpan lebih dari 30 persen karbon terestrial, memainkan peran penting dalam siklus hidrologi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antara Juni hingga Oktober 2015, lebih dari 100.000 kebakaran melahap jutaan hektar hutan di Indonesia. Korban meninggal dunia, baik manusia maupun hewan, telah berjatuhan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air seperti manusia, hewan dan tumbuhan tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah di Indonesia sejak adanya otonomi daerah harus terintegrasi antar berbagai sektor. Pembangunan
Lebih terperinciSurat Pernyataan Pers: Wujudkan Kedaulatan Pangan Rakyat: Hentikan Proyek MIFEE di Papua
Surat Pernyataan Pers: Wujudkan Kedaulatan Pangan Rakyat: Hentikan Proyek MIFEE di Papua Hari ini, 16 Oktober 2013, merupakan hari Pangan Sedunia. FAO memberikan tema "Sistem Pangan Berkelanjutan untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN SISTEM. Analisis sistem dari aplikasi ini terdiri dari : 3. Kebutuhan Pengembangan Aplikasi
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUJIAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Analisis sistem dari aplikasi ini terdiri dari : 1. Analisis Proses Bisnis 2. Kebutuhan Aplikasi 3. Kebutuhan Pengembangan Aplikasi 4.1.1 Analisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memungkinkan pekerjaanpekerjaan di dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat diselesaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini, kemajuan informasi terutama komputer dari segi piranti keras dan lunak berkembang begitu pesat. Hampir semua pengolahan data dan informasi
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMS dinilai sebagai media yang populer, efisien dan tepat waktu untuk menerima pemberitahuan penting. Hal ini dikarenakan SMS merupakan fitur utama yang terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN (Persero) adalah suatu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang ketenaga listrikan. Dibagi dalam tiga divisi atau bidang, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Peningkatan perekonomian yang terjadi saat ini memicu masyarakat untuk membuka usaha di berbagai sektor. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan taraf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan global yang penting dalam menjadi sumber devisa utama bagi sejumlah negara sedang berkembang. Perkebunan kelapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat dan dengan mudah didapatkan, baik itu dari
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pada era informasi yang dialami saat ini bermacam sarana telekomunikasi berkembang dengan sangat pesat dan dengan mudah didapatkan, baik itu dari telepon kabel,
Lebih terperinciPemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut
SUMBER DAYA AIR Indonesia memiliki potensi lahan rawa (lowlands) yang sangat besar. Secara global Indonesia menempati urutan keempat dengan luas lahan rawa sekitar 33,4 juta ha setelah Kanada (170 juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi mengalami perubahan setiap tahunnya dan dapat dirasakan bagi manusia dalam bertukar informasi. Dalam teknologi informasi terjadi persaingan dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG LAYANAN JELAJAH (ROAMING) INTERNASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak program pembangunan ekonomi yang berlangsung saat ini. difokuskan pada pengembangan industrialisasi. Salah satu di antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Banyak program pembangunan ekonomi yang berlangsung saat ini difokuskan pada pengembangan industrialisasi. Salah satu di antara pengembangan bidang industrialisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkebunan di Indonesia dimulai pada abad ke 19 di Kawasan Sumatera, ketika itu hutan-hutan di daerah Sumatera dijadikan hamparan tanah komoditi yang pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Short Message Service (SMS) merupakan layanan atau fasilitas yang diberikan dan dikembangkan oleh para operator GSM (Global System of Mobile Comunication).
Lebih terperinciShared Resources Joint Solutions
Lembar Informasi Shared Resources Joint Solutions Sawit Watch - Padi Indonesia SRJS di Kabupaten Bulungan Program dengan pendekatan bentang alam ini memilih Daerah Aliran Sungai Kayan dengan titik intervensi
Lebih terperinciPEMBELIAN TBS (TANDAN BUAH SEGAR)/PENERIMAAN SUPPLIER BARU
PENERIMAAN SUPPLIER BARU Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar Isi 1. Tujuan...4 2. Ruang Lingkup...4 3. Referensi...4 4. Definisi...4
Lebih terperinciPEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2013 TANGGAL : 25 Pebruari 2013 PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciLESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri
LESTARI BRIEF LESTARI Brief No. 01 I 11 April 2016 USAID LESTARI KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri PENGANTAR Bagi ilmuwan, kebakaran
Lebih terperinciPeremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan. Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO
Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Tantangan dan Hambatan Di Masa Depan Oleh : Asmar Arsjad APKASINDO Medan 28 September 2017 1 ABSTRAK Luas Kelapa Sawit Nasional 11,9 juta ha 4,8 juta ha diantaranya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang. Secara langsung ataupun tidak, teknologi informasi telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1. Proses Bisnis Modul Manajemen Data Transaksi ini merupakan salah satu dari tiga modul Sebuah Software Auto Refill Voucher (ARV). Oleh karena itu sebelum mendeskripsikan penjelasan-penjelasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting, terutama dengan perkembangan teknologi informasi pada segala bidang maka penggunaan teknologi dalam
Lebih terperinciPeningkatan Layanan Masyarakat Melalui SMS Center Departemen Pertanian: Implementasi, Kendala dan Tantangan
Peningkatan Layanan Masyarakat Melalui SMS Center Departemen Pertanian: Implementasi, Kendala dan Tantangan Iskandar Andi Nuhung, Edi Abdurachman, Nugroho Setyabudhi, dan Muhammad Tassim Billah Pusat Data
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN INFORMASI DESA (SiLISA) TERINTEGRASI BERBASIS SMS GATEWAY. Syafiul Muzid 1*, Noor Latifah 1. Gondang Manis POBOX 53 Kudus
PENGEMBANGAN SISTEM LAYANAN INFORMASI DESA (SiLISA) TERINTEGRASI BERBASIS SMS GATEWAY Syafiul Muzid 1*, Noor Latifah 1 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondang
Lebih terperinciGambar I.1 Jumlah Petani Indonesia tahun 2013 (Sumber : BPS, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang tersebar di seluruh kawasan di Indonesia. 1 Indonesia juga terkenal dengan tanahnya yang subur sehingga
Lebih terperinciBAB I. Persyaratan Produk
BAB I Persyaratan Produk 1.1 Pendahuluan Dengan maraknya penggunaan ponsel untuk berkirim SMS, kemudian muncul gagasan untuk membuat layanan yang berbasis SMS. Jenis layanan beragam, dari jenis layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan ekonomi daerah Lampung, khususnya sektor perkebunan ditujukan sebagai upaya untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaruh pada informasi penerimaan barang yang diperoleh dari supplier. Oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem penjualan dan pembelian merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Pembuatan
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY
BAB IV PENERAPAN LAYANAN LBS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMS GATEWAY Dalam bab ini diuraikan bagaimana layanan LBS diterapkan/digunakan pada perusahaan logistik untuk tracking armada dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Short Message Service (SMS) adalah fitur handphone yang digunakan untuk berkirim pesan dalam format teks. Tarif sms yang murah, menjadikan sms sebagai salah satu media
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1. Proses Bisnis Modul SMS Gateway ini merupakan salah satu dari tiga modul Sebuah Software Auto Refill Voucher (ARV). Oleh karena itu sebelum mendeskripsikan penjelasan-penjelasan
Lebih terperinciBAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA
BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA 4.1. Landasan Berfikir Pengembangan SRAP REDD+ Provinsi Papua Landasan berpikir untuk pengembangan Strategi dan Rencana Aksi (SRAP) REDD+ di Provinsi
Lebih terperinciKajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015
Ringkasan Eksekutif Kajian Sistem Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sektor Kehutanan 2015 Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan tropis terluas di dunia, dan sebagian
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. SMS Mop Kata 'Mop' sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan pada budaya Papua sebagai representasi dari humor khas Papua.Cerita-cerita lucu menggunakan logat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bencana yang terjadi, khususnya banjir yang terjadi dengan sendirinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pemanfaatan ruang pada suatu wilayah sungai di Indonesia telah berada pada kondisi yang mengkhawatirkan. Meluasnya bencana bencana yang terjadi, khususnya
Lebih terperinciPERANCANGAN PEMBERITAHUAN INFORMASI TERJADWAL BERBASIS SMS GATEWAY LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN PEMBERITAHUAN INFORMASI TERJADWAL BERBASIS SMS GATEWAY LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : IMDA M.L PADANG NIM : 1105062068
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar adalah suatu materi yang dapat dikonversi menjadi energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan transportasi, industri pabrik, industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fitur SMS. SMS juga tetap dapat terkirim walaupun ponsel penerima
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMS (Short Message Service) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima pesan singkat berupa teks melalui perangkat telepon seluler. SMS mempunyai kelebihan
Lebih terperinciPENGENALAN INTERNET. INTERNET - INTERnational NETworking - INTERconnected NETworking
PENGENALAN INTERNET INTERNET - INTERnational NETworking - INTERconnected NETworking Def : 1. Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN 7 Latar Belakang Tekanan terhadap sumberdaya hutan menyebabkan terjadinya eksploitasi yang berlebihan, sehingga sumberdaya hutan tidak mampu lagi memberikan manfaat yang optimal. Tekanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia menjadi potensi besar sebagai paru-paru dunia,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan di Indonesia menjadi potensi besar sebagai paru-paru dunia, berdasarkan data Food and Agriculture Organization (2015) luas wilayah hutan tropis terbesar ketiga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer sekarang sangat pesat, ini ditandai dengan hampir semua pengolahan data dan informasi telah dilakukan dengan komputer. Hal ini diakibatkan
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu perangkat komunikasi
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY PADA SMK ANALISIS KIMIA MANDALA BAKTI PALOPO
PERANCANGAN APLIKASI MONITORING SISWA BERBASIS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY PADA SMK ANALISIS KIMIA MANDALA BAKTI PALOPO Heliawaty Hamrul Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo Email : wati_h amrul@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Sutabri (2004:3) sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
Lebih terperinciBAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM
BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM Setelah perencangan dan pembuatan program maka langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian program dan menganalisa terhadap program yang telah dibuat. Pengujian program
Lebih terperinciCASCADING PERJANJIAN KINERJA ESELON II ESELON III ESELON IV
CASCADING PERJANJIAN KINERJA ESELON II ESELON III ESELON IV No Strategis Kinerja Kinerja Kinerja 1 sumberdaya hayati sumber daya alam yang terkelola dengan memperhatikan kaidah lelestarian, ramah lingkungan
Lebih terperinciPROGRAM REHABILITASI KARET DI PROVINSI JAMBI : UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH
BOKS 1 PROGRAM REHABILITASI KARET DI PROVINSI JAMBI : UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH I. PENDAHULUAN Komoditas karet memegang peranan utama dalam perekonomian masyarakat di semua kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan kecanggihan telekomunikasi tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari hari ke hari, peran telekomunikasi dalam kehidupan manusia semakin terasa penting. Perkembangan teknologi semakin lama semakin canggih saja. Dengan kenyataan
Lebih terperinciPENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI
PENERAPAN SERTIFIKASI PERKEBUNAN LESTARI OLEH DIREKTUR TANAMAN TAHUNAN HOTEL SANTIKA, JAKARTA 29 JULI 2011 1 KRONOLOGIS FAKTA HISTORIS Sejak 1960-an dikalangan masyarakat internasional mulai berkembang
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputer saat ini makin berkembang dan memiliki peran yang sangat penting dalam pengolahan data, dengan menggunakan komputer proses pengolahan data dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan umum pembangunan perkebunan sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Perkebunan 2010 sd 2014, yaitu mensinergikan seluruh sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Lahir dan pesatnya perkembangan dari internet yang menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan memiliki tingkat penerimaan yang luas menjadikan banyak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN GAMMU. Budi Maryanto. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132
Media Informatika Vol. 10 No. 2 (2011) PENGEMBANGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN GAMMU Budi Maryanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail: budimaryanto@likmi.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman modern sekarang ini, teknologi informasi menjadi peranan penting dalam setiap kegiatan di dalam sebuah perusahaan. Saat ini banyak teknologi yang memanfaatkan
Lebih terperinciseperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO) juga beberapa kali mengingatkan akan dilakukan pemerintah di sektor pangan terutama beras, seperti investasi
1.1. Latar Belakang Upaya pemenuhan kebutuhan pangan di lingkup global, regional maupun nasional menghadapi tantangan yang semakin berat. Lembaga internasional seperti Organisasi Pangan se-dunia (FAO)
Lebih terperinciRancang Bangun Layanan Parkir Kendaraan Dengan Short Message Service. Muhammad Fahmi. R Josep Maruli.T
Rancang Bangun Layanan Parkir Kendaraan Dengan Short Message Service Muhammad Fahmi. R Josep Maruli.T 22090 030 036 2209 030 076 Dosen Pembimbing I Rudy Dikairono, ST.,MT. Dosen Pembimbing II Eko Setijadi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia saat ini memang begitu besar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara meningkatkan pelayanan sebuah klinik, salah satunya adalah pelayanan antrian kepada pasien. Pelayanan antrian kepada pasien dilakukan untuk medata
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Indonesia dibalik penundaan ratifikasi ini. Kesimpulan yang penulis sampaikan
BAB V KESIMPULAN Penelitian ini menjabarkan mengenai alasan dari penundaan ratifikasi AATHP oleh Indonesia yang selanjutnya mengindikasikan pada kepentingan Indonesia dibalik penundaan ratifikasi ini.
Lebih terperinciRestorasi Gambut Harus Berpihak Kepada Ajas Manfaat
Restorasi Gambut Harus Berpihak Kepada Ajas Manfaat Oleh Momon Sodik Imanudin Lahan gambut adalah lahan dengan kondisi alami memiliki daya menampung air besar,selalu jenuh air, mengandung bahan serasah
Lebih terperincikepemilikan lahan. Status lahan tidak jelas yang ditunjukkan oleh tidak adanya dokumen
Lampiran 1 Verifikasi Kelayakan Hutan Rakyat Kampung Calobak Berdasarkan Skema II PHBML-LEI Jalur C NO. INDIKATOR FAKTA LAPANGAN NILAI (Skala Intensitas) KELESTARIAN FUNGSI PRODUKSI 1. Kelestarian Sumberdaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinci1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun
1.500 1.200 900 600 300 1.000 ha Karet Kelapa Sawit 0 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 tahun Kebun Masyarakat* TBS PKS Keterangan Inti TBS * Perkebunan Rakyat Pengangkutan TBS (yang diprogramkan) Pengangkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya terencana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi prioritas dunia saat ini. Berbagai skema dirancang dan dilakukan
Lebih terperinci6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS
BAB VI ANALISA STRATEGI BERSAING AXIS Telekom Indonesia 6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS AXIS saat ini merupakan perusahaan telekomunikasi selular no 4 di Indonesia, di atasnya adalah Telkomsel,
Lebih terperinci2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi menguraikan tentang litosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Di dalam lingkup kajian geografi pula kita mengungkapkan gejala gejala yang
Lebih terperinciLAMPIRAN MODAL SOSIAL KOMUNITAS BURUH PENGEPUL TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT DI DAERAH TRANSMIGRASI
LAMPIRAN 1. INTERVIEW GUIDE MODAL SOSIAL KOMUNITAS BURUH PENGEPUL TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT DI DAERAH TRANSMIGRASI (Studi Deskriptif Pada Buruh Pengepul Kelapa Sawit di Desa Ramin Blok C Kecamatan
Lebih terperinciSistem yang baru ini dibuat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh proses bisnis Laboratorium ACCUDI.
BAB I Pendahuluan Latar Belakang Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri
Lebih terperinciKonservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur
Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur Program Skala Kecil ICCTF Tahun 2016 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Mitigasi Berbasis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri
Lebih terperinciTUGAS AKHIR APLIKASI PENGIRIM PESAN SINGKAT TERJADWAL BERBASIS J2ME
TUGAS AKHIR APLIKASI PENGIRIM PESAN SINGKAT TERJADWAL BERBASIS J2ME Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS KURATOR MUSEUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia antara lain internet dan telepon seluler,
Lebih terperinciSetelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan
Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) dari Proyek
Lebih terperinciMungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji
Tabel 13 Perbandingan Karakteristik Kebun Kelapa Sawit Inti dan Plasma Contoh di Sumatera Selatan Tahun 2002 No Karakteristik Betung Barat 1 Nama lain IV Betung Talang Sawit Sungai Lengi II B Sule PT Aek
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional UNFCCC dan juga telah menyepakati mekanisme REDD+ yang dihasilkan oleh rezim tersebut dituntut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang sudah berkembang memberikan trend penyebaran informasi bukan hanya memakai media spanduk maupun brosur, tetapi melalui media SMS. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka, di mana lalu
Lebih terperinciPENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) Abstrak
PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) 1 Nelly Astuti Hasibuan, 2 Surya Darma Nasution 1 STMIK Budi Darma Medan, 2 STMIK Budi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi antar individu satu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi saat ini merupakan kebutuhan utama bagi setiap orang, disamping kebutuhan akan sandang, pangan serta papan. Informasi terjadi atas dasar komunikasi
Lebih terperinci1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Klinik Prodia adalah salah satu laboratorium klinik terbesar di Indonesia. Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2015 SUMBER DAYA ALAM. Perkebunan. Kelapa Sawit. Dana. Penghimpunan. Penggunaan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinci