PENERAPAN METODE ARIMA DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) INDONESIA TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE ARIMA DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) INDONESIA TAHUN 2013"

Transkripsi

1 La Pimpi //Paradigma, Vol. 17 No. 2, Oktober 2013, hlm PENERAPAN METODE ARIMA DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) INDONESIA TAHUN ) La Pimpi 1 Staf Pengajar Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Haluoleo, Kendari ABSTRAK Dalam studi ini, diramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode November 2012 hingga Juni Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari website: yaitu data IHK Indonesia periode September 2008 hingga Oktober Metode runtun waktu yang digunakan yaitu ARIMA Box-Jenkins. Metode ini hanya dapat diterapkan pada data runtun waktu yang stasioner. Karena IHK Indonesia tidak stasioner maka dilakukan pembedaan. Adapun model terbaik untuk meramalkan IHK tersebut adalah ARIMA(3,1,2). Secara matematis model tersebut dituliskan, =0, ,4158 2, ,9172 0, , ,9053. Dengan menggunakan persamaan model ARIMA (3,1,2) maka nilai peramalan IHK untuk November 2012 hingga Juni 2013 secara terurut adalah 135,227; 136,125; 136,950; 137,343; 137,387; 137,529; 138,108 dan 138,998. Kata kunci : IHK, runtun waktu, stasioner, pembedaan, ARIMA. ABSTRACT In this study, forecasted the Consumer Price Index (CPI) of Indonesia from November 2012 until June The data used are secondary data taken from the website: that are data of CPI of Indonesia from September 2008 until October The time series method used is Box-Jenkins ARIMA. Application the method only for stationary time series data. The CPI of Indonesia is not stationary then applied a differencing to them. The best model of ARIMA to forecasting CPI is ARIMA (3,1,2). The model can be writen in mathematic equation as, =0, ,4158 2, ,9172 0, , ,9053. By using the equation then the values of forecasting CPI for November 2012 to June 2013 in sequence is 135,227; 136,125; 136,950; 137,343; 137,387; 137,529; 138,108 and 138,998. Keywords: CPI, time series, stationary, differencing, ARIMA. Diterima: Juli 2013 Disetujui untuk dipublikasikan: September PENDAHULUAN Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index) adalah nomor indeks yang mengukur harga ratarata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Nomor indeks tersebut merupakan perbandingan harga pada suatu bulan tertentu terhadap bulan sebelumnya, di mana dalam hal ini harga pada bulan sebelumnya merupakan harga pada tahun dasar pada perhitungan IHK. IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat kenaikan secara umum harga barang dan jasa yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya [1].

2 Penerapan Metode ARIMA dalam Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun Data mengenai IHK secara resmi dikeluarkan oleh pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS). BPS melakukan perhitungan IHK melalui analisis pada perhitungan jumlah jenis barang/jasa yang tercakup dalam komoditas IHK, nilai konsumen dari suatu jenis barang/jasa, maupun perbandingan harga suatu jenis barang/jasa dari bulan yang sedang berjalan terhadap bulan sebelumnya. Dengan demikian, data-data IHK merupakan data yang saling berhubungan. Hal ini dapat dilihat dari IHK pada periode sekarang dipengaruhi oleh periode sebelumnya. Karena data-data tersebut memiliki keterkaitan antar periode yang tetap maka data IHK dapat dikatakan sebagai data runtun waktu. Oleh karena IHK merupakan data runtun waktu maka data IHK pada periode berikutnya dapat diketahui dengan melakukan peramalan melalui analisis runtun waktu berdasarkan data-data IHK periode sebelumnya. Prosedur perhitungan IHK bulan ke-i, mengikuti langkah-langkah berikut: [2] 1) Menentukan semua jenis barang dan jasa yang digunakan secara umum oleh masyarakat (paket komoditas); 2) Menentukan harga harga barang tersebut sesuai harga yang berlaku di bulan ke-i; 3) Menentukan harga harga barang tersebut sesuai harga yang berlaku di tahun dasar; 4) Menghitung harga total barang yang telah ditentukan berdasarkan harga bulan ke-i ( ); 5) Menghitung harga total barang yang telah ditentukan berdasarkan harga yang berlaku di tahun dasar ( ); H i 6) Menghitung IHK bulan ke-i dengan menggunakan rumus IHK bulan ke i = x100. H Ada beberapa metode runtun waktu yakni ARIMA, ARFIMA, Winter, ARCH dan lain sebagainya. Namun, secara umum dalam peramalan data ekonomi seperti Indeks Harga Konsumen (IHK) kebanyakan menggunakan metode runtun waktu Box-Jenkins yaitu model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average). Hal ini karena metode ARIMA cukup efektif dalam peramalan jangka pendek. Sedangkan pergerakan IHK tidak baik diramalkan jauh ke depan disebabkan oleh sewaktu-waktu dapat terjadi pengaruh moneter seperti krisis finansial yang mengakibatkan anjloknya data IHK. Jika hal ini terjadi maka kemungkinan besar hasil peramalan untuk periode yang panjang akan memiliki kesalahan ramalan yang semakin besar dari data IHK sesungguhnya. Sehingga peramalan IHK untuk jangka pendek yaitu kurang dari dua belas bulan adalah cara yang lebih aman dalam mengantisipasi terjadinya kesalahan ramalan yang besar akibat adanya pengaruh moneter tersebut. Model ARIMA biasanya dilambangkan dengan ARIMA (p,d,q) yang mengandung pengertian bahwa model tersebut menggunakan p nilai lag variabel tak bebas, d tingkat proses differensiasi, dan q lag residual. Sehingga bentuk umum model ARIMA (p,d,q) didefinisikan sebagai Φ ) 1 ) =Θ ) 0

3 La Pimpi //Paradigma, Vol. 17 No. 2, Oktober 2013, hlm di mana: B didefinisikan sebagai ; Z t adalah nilai yang akan diramal; Φ p (B) adalah operator Autoregressive; Θ q (B) adalah operator Moving Average; (1-B) d adalah tingkat pembedaan; a t adalah sisaan pendugaan data pada waktu t [3,5,6]. Penelitian mengenai penerapan metode ARIMA dalam meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia telah dilakukan sebelumnya oleh Tripena (2011). Akan tetapi kesalahan ramalan dari hasil penelitian yang dilakukan memiliki penyimpangan yang cukup signifikan dari data IHK sesungguhnya yakni berkisar point. Untuk itu penulis akan mencoba melakukan peramalan pada objek yang sama yakni IHK Indonesia dengan dua perbedaan mendasar yakni pada proses dan hasil penelitian. Di mana dari segi proses, penulis akan dominan mengolah data secara analisis matematis. Sedangkan dari segi hasil, penulis akan berupaya menemukan suatu model ARIMA terbaik dalam meramalkan IHK Indonesia khususnya di tahun 2013 melalui kriteria bahwa kesalahan ramalan yang dihasilkan di bawah satu point. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tentang data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan Indonesia dari September 2008 sampai Oktober 2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia melalui situs Pengolahan data, khususnya pada pendugaan parameter model, dilakukan dengan menggunakan software MINITAB Langkah-langkah Penelitian Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan 2) Mengumpulkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun 2008 sampai dengan tahun ) Identifikasi awal dengan membuat plot data Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun 2008 sampai dengan tahun ) Membuat grup-grup data IHK yang selanjutnya melakukan pemeriksaan kestasioneran data. Untuk mengecek kestasioneran data maka dapat dilakukan plot waktu dari data. Selanjutnya dapat diamati pergerakan data yaitu jika data bergerak secara fluktuasi di sekitar rata-rata maka dapat dikatakan bahwa data adalah stasioner. Sebaliknya jika pergerakan data membentuk trend naik atau turun maka dapat dikatakan bahwa data tersebut adalah tidak stasioner. Selain itu, Untuk mengecek kestasioneran data maka dapat pula ditinjau dari koefisien korelasi atau disebut sebagai fungsi autokorelasi (FAK). Data yang stasioner maka FAK akan turun secara eksponensial atau sinusoidal.

4 Penerapan Metode ARIMA dalam Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun Sebaliknya data yang tidak stasioner maka FAK akan turun secara linear seiring bertambahnya waktu lag [4,5]. 5) Identifikasi model ARIMA melalui kesignifikanan fungsi autokorelasi (FAK) dan fungsi autokorelasi parsial (FAKP) dari grup-grup data IHK yang telah dibuat. Setelah data stasioner, selanjutnya dilakukan identifikasi model sementara dengan cara mengamati fungsi autokorelasi (FAK) dan fungsi autokorelasi parsial (FAKP) [6]. Langkah selanjutnya, melakukan uji signifikansi parameter. Hipotesis yang digunakan untuk uji kesignifikanan parameter adalah sebagai berikut: H 0 : θ = 0 vs H 1 : θ 0. Pengujian kesignifikanan parameter menggunakan uji t dengan kriteria pengujiannya secara komputasi yaitu jika p-value lebih kecil dari yang ditentukan maka dapat disimpulkan bahwa parameternya signifikan [3,6]. 6) Melakukan estimasi parameter ARIMA (Autoregressive Integreted Moving Average) yang tercakup dalam model. Untuk keperluan estimasi atau pendugaan parameter model dilakukan dengan menggunakan software MINITAB 16. 7) Melakukan uji kelayakan terhadap model melalui uji keacakan sisaan (white noise) dan uji kenormalan sisaan. Sisaan dari hasil pendugaan data dikatakan acak jika sisaan-sisaan tersebut saling bebas (independent). Sisaan yang saling bebas tersebut diasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata sama dengan nol. Hipotesis yang digunakan dalam uji keacakan sisaan dapat dituliskan sebagai berikut: H 0 : r 1 = r 2 =... = r n-1 vs H 1 : r k r j, k j, k,j = 1, 2,, n-1 Statistik uji dapat digunakan dengan mengasumsikan bahwa data berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya secara klasik yaitu jika nilai lebih kecil dari pada t tabel maka dapat disimpulkan bahwa sisaan model sudah acak atau saling bebas [4]. 8) Pemilihan model terbaik dengan kriteria MSE. Setelah diperoleh model yang sesuai untuk data, maka model tersebut digunakan untuk meramalkan data periode yang akan datang. Untuk menunjukkan data hasil peramalan yang mendekati nilai aktual digunakan nilai MSE (Mean Square Error). Nilai MSE adalah suatu kriteria pemilihan model terbaik berdasarkan pada hasil sisaan peramalannya. Semakin kecil nilai MSE berarti nilai taksiran semakin mendekati nilai sebenarnya, atau model yang dipilih merupakan model terbaik [7]. 9) Melakukan peramalan (forecasting) 8 periode ke depan.

5 La Pimpi //Paradigma, Vol. 17 No. 2, Oktober 2013, hlm HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Deskripsi Data Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Penelitian ini menggunakan 50 data IHK Indonesia ( =50) yakni dari periode September 2008 sampai dengan Oktober Adapun data tersebut ditampilkan pada Lampiran 1. Untuk selanjutnya data IHK disimbolkan dengan di mana t adalah periode dalam satuan bulan. Langkah awal yang dilakukan dalam mencari model data IHK Indonesia adalah identifikasi data apakah stasioner atau tidak. Data yang stasioner yaitu data yang pergerakannya tidak jauh dari rata-rata hitung. Untuk menunjukkan ketidakstasioneran data IHK secara matematis maka dilakukan pengujian fungsi autokorelasi (FAK) melalui perhitungan koefisien autokorelasi dari grup-grup data. Hasil perhitungan koefisien autokorelasi ( ) dari data IHK Indonesia yaitu = 0,95, =0,,89; =0,83 dan = 0,78 Kriteria pengujian kestasioneran IHK yaitu jika FAK yang terbentuk turun membentuk pola linear maka IHK tidak stasioner. Sebaliknya jika FAK turun membentuk pola eksponensial atau sinusoidal maka data IHK adalah stasioner. Dengan metode grafik seperti pada Gambar 1, maka hasil pembedaan tersebut menunjukkan bahwa data modifikasi pada IHK sudah bergerak di sekitar rata-rata. Artinya bahwa pola data asli IHK yang sebelumnya adalah cenderung bergerak menjauhi nilai rata-rata seiring bertambahnya waktu (pola data trend) maka setelah dilakukan pembedaan satu kali menghasilkan pola pergerakan yang berfluktuasi di sekitar rata-rata di sepanjang waktu. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa data hasil pembedaan sudah stasioner. Nilai Pembedaan Bulan Gambar 1. Plot Data Hasil Pembedaan terhadap Waktu Melalui cara yang sama seperti perhitungan FAK sebelumnya maka untuk pembuktian kestasionerannya secara matematis melalui uji FAK adalah sebagai berikut. Rumus yang digunakan yaitu

6 Penerapan Metode ARIMA dalam Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun = ) ) ; =1,2,, 1. ) Untuk =1 maka = = dan ) =12,02; dengan demikian diperoleh =0,44. = 0,44; sehingga diperoleh ) =5,33 Untuk selanjutnya, pada = 2, 3 dan 4 masing-masing diperoleh = 0,14; = 0,40 dan = 0,16 (lihat Lampiran 11, 12, dan 13 untuk proses perhitungannya). Berikut tampilan FAK dari nilai-nilai tersebut Gambar 2. Diagram FAK Hasil Pembedaan Dari Gambar 2, dapat disimpulkan bahwa data IHK setelah pembedaan satu kali telah stasioner karena FAK yang terbentuk adalah turun cepat membentuk pola sinusoidal. Karena dataa hasil pembedaan sudah stasioner maka model sementara data IHK dapat ditentukan melalui kesignifikanan fungsi autokorelasi (FAK) dan fungsi autokorelasi parsial (FAKP). diperoleh sebelumnya. Rumus yang digunakan yakni kriteria ujinya adalah jika 1) berarti signifikan. Pada Tabel distribusi t, diperoleh 1)=49 1)=48)= =2,01. koefisien korelasi Berdasarkan hal itu maka akan diuji terlebih dahulu kesignifikanan dari FAK yang telah =, Selanjutnya diperoleh )= 0,14; )=0,17; )=0,17; )=0,19 maka, = 3,14 2,01 ; = 0,83 2,01 ; = 2,34 2,01 ; = 0,86 2,01.

7 La Pimpi //Paradigma, Vol. 17 No. 2, Oktober 2013, hlm Berdasarkan kriteia uji menunjukkan bahwa dan adalah signifikan. Dengan cara yang sama dapat pula ditunjukkan bahwa untuk semua di mana =1,2,,48 adalah tidak signifikan terkecuali =1 dan =3. Adapun koefisien korelasi parsial ( ) diperoleh dengan menggunakan persamaan Yule- Walker, = + + +, =1,2,, dengan =1,2,,48, maka pada = 1, 2 dan 3 diperoleh = = 0,44; =0,41; = 0,19. Hal ini dapat diperlihatkan pada Gambar 3 berikut koefisien korelasi Gambar 3. Diagram Fungsi Autokorelasi Parsial (FAKP) Selanjutnya akan diuji kesignifikanan koefisien korelasi parsial tersebut menggunakan uji statistik, = ), dengan kriteria jika 1) berarti signifikan. Karena )= = =0,14 untuk semua maka, =3,14 48)= 2,01; = 2,93 2,01; dan = 1,36 2,01. Ini menunjukkan bahwa dan adalah signifikan. Berdasarkan koefisien korelasi dan koefisien korelasi parsial yang telah diperoleh dapat disimpulkan secara umum bahwaa FAK signifikan pada waktu lag pertama dan ketiga, dengan FAKP turun secara sinusoidal. Adapun pada FAKP signifikan pada waktu lag pertama dan kedua, dengan FAK turun secara sinusoidal. Langkah selanjutnya adalah membentuk model yang mungkin dari data IHK. Dengan menggunakan program aplikasi Minitab maka diketahui karakteristik dari model-model yang telah dibentuk seperti yang ditampilkan pada Lampiran 19. Dari lampiran tersebut, terdapat 6 macam model ARIMA yaitu (1,1,0),, (0,1,1), (1,1,1), (2,1,0), (2,1,2) dan (3,1,2). Dari model tersebut hanya model (2,1,2) dan (3,1,2) yang memenuhi

8 Penerapan Metode ARIMA dalam Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun diagnostik model, yaitu masing-masing memiliki parameter yang signifikan, sisaan yang acak, dan sisaan yang berdistribusi normal. Akan tetapi, dari kedua model tersebut akan dipilih satu model terbaik. Berdasarkan nilai MSE (Mean Square Error) masing-masing model, maka model ARIMA (3,1,2) adalah yang terbaik karena memiliki nilai MSE yang lebih kecil dari pada model ARIMA (2,1,2). Untuk selanjutnya, hanya model ARIMA (3,1,2) saja yang akan diselidiki kelayakannya secara analitik yaitu secara khusus pada uji keacakan sisaan model dan uji distribusi normal dari sisaan model, sedangkan pada estimasi parameter model beserta pada uji kesignifikanannya maka hanya akan digunakan algoritma komputasi dengan menggunakan software Minitab. Selanjutnya dicari sisaan dari model ARIMA (3,1,2). Oleh karena solusi dari persamaan sisaan pada waktu t adalah bersifat rekursif dan juga untuk mengestimasi parameter (,,,,dan ) membutuhkan suatu tahapan yang cukup kompleks (iteratif), maka akan digunakan suatu alat bantu yaitu berupa program statistik. Berdasarkan hasil analisis numerik pada program Minitab maka diperoleh = , =1.4158, = , =0.4736, = dan = dengan data sisaan ( ). Langkah berikutnya adalah akan diselidiki keacakan data sisaan tersebut melalui uji korelasi. Untuk penyelidikan tersebut maka akan dibentuk grup sebanyak 1 dari data sisaan, yaitu,,, ). Karena = 49 maka akan dibentuk 48 grup data sisaan yang selanjutnya akan diselidiki korelasi dari tiap-tiap grup terhadap data asli sisaan ( ). Jika tidak terdapat satupun korelasi yang signifikan berarti data sisaan tersebut acak. Rumus yang digunakan yaitu = Untuk =1 diperoleh = 0,004, sehingga ) ) ) ; =1,2,, 1. ) = 0,17; ) =6,44; diperoleh = 0,027. Untuk = 2 dan 3 masing-masing diperoleh = 0,037 dan = 0,089. Pengujian signifikansinya dilakukan sebagai berikut )=0,141; )=0,142; )=0,376, maka selanjutnya diperoleh = 0,193 2,01=49); = 0,26 2,01; = 0,24 2,01.

9 La Pimpi //Paradigma, Vol. 17 No. 2, Oktober 2013, hlm Berdasarkan perhitungan di atas maka tiga korelasi pertama dari data sisaan adalah tidak signifikan. Dengan cara yang sama hingga korelasi ke- adalah tidak signifikan. Jadi, disimpulkan bahwa sisaan model adalah acak (white noise) Peramalan Karena seluruh parameter model signifikan dan seluruh asumsi sisaan terpenuhi, maka tahapan peramalan dapat dilakukan berdasarkan model terbaik yang telah diperoleh yaitu ARIMA (3,1,2). Secara matematis model ARIMA (3,1,2) dapat dituliskan sebagai berikut = + +1) + ) + ) +. Berdasarkan Lampiran 2 diperoleh nilai-nilai parameter model yaitu = , =1.4158, = , = , = dan = 0.905, sehingga = Dengan demikian maka data IHK untuk periode bulan ke-51 adalah = Melalui cara yang sama maka diperoleh pula data, sampai seperti yang ditampilkan dalam tabel berikut. Tabel 1. Hasil Peramalan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Periode (t) Bulan Data IHK Ramalan ( ) Data Asli IHK ( ) 51 November ,76 52 Desember ,49 53 Januari ,88 54 Februari Maret April Mei Juni Dari Tabel 1 maka kesalahan ramalan ( ) pada tiga peramalan pertama yaitu =51 adalah = =134,76 135,227= 0,467; =52 adalah = = 135,49 136,125= 0,635 dan =53 adalah = =136,88 136,950= 0,07.

10 Penerapan Metode ARIMA dalam Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun Gambar 4 berikut menampilkan pola pergerakan IHK Indonesia beserta angka ramalannya untuk delapan periode mendatang yaitu periode bulan ke-51 sampai dengan periode bulan ke Data IHK Ramalan IHK Bulan Gambar 4. Plot Data Asli IHK Indonesia dengan Hasil Ramalannya Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 4, data Indek Harga Konsumen (IHK) Indonesia diramalkan akan cenderung meningkat dengan kisaran peningkatan antara 0,044 sampai 0,898 point yang dimulai pada bulan November 2012 sampai dengan bulan Juni Hal ini dapat dikatakan bahwa IHK Indonesia pada bulan-bulan tersebut masih dalam level peningkatan tipis yang berarti bahwa harga- sehingga harga barang kebutuhan masyarakat akan terjadi peningkatan yang belum begitu signifikan pemerintah tidak perlu untuk melakukan suatu kebijakan berupa operasi pasar besar-besaran di dalam menstabilkan pasar. 4. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh model ARIMAA terbaik untuk meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia yaitu ARIMA (3,1,2) dengan nilai MSE 0, Model tersebut secara matematis dituliskan sebagai berikut =0, ,4158 2, ,9172 0, , ,9053. Dengan menggunakan persamaan di atas diperoleh hasil peramalan IHK Indonesia bulan November 2012 hingga bulan Juni 2013 secara berturut-turut adalah 135,227; 136,125; 136,950; 137,343; 137,387; 137,529; 138,108 dan 138,998.

11 La Pimpi //Paradigma, Vol. 17 No. 2, Oktober 2013, hlm Secara umum, kekurangan metode ARIMA adalah tidak dapat meramalkan suatu pergerakan data yang turun atau naik secara tajam akibat adanya intervensi faktor eksternal misalnya krisis finansial. Untuk itu peneliti hanya meramalkan enam periode ke depan di tahun DAFTAR PUSTAKA [1] Syahyuti Definisi, Variabel, Indikator, dan Pengukuran dalam Ilmu Sosial. [2] Tripena, Agustini Peramalan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Indonesia dengan Metode ARIMA Box-Jenkins. Tesis. Program Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. [3] Aswi dan Sukarna Analisis Deret Waktu. Andira Publisher: Makassar. [4] Windayati Analisis Autokorelasi pada Model ARIMA. thesis/fullchapter/ windayati.ps, diakses 10 Desember 2012 pukul WITA. [5] Hukim, Nur Pemodelan Autoregressive Integrated Moving Average pada Data Redaman Hujan di Surabaya. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. [6] Montgomery, Johnson, & Gardiner Forecasting and Time Series Analysis. McGraw Hill: Singapore. [7] Awal Metode Peramalan Kuantitatif. Liberty: Yogyakarta. *) LAMPIRAN *) Lampiran tulisan ini dapat dilihat pada halaman Majalah Paradigma, Unit Teknologi Informasi di atau 17 tahun_2013.html.

12 Penerapan Metode ARIMA dalam Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Oleh : Agustini Tripena ABSTRACT In this paper, forecasting the consumer price index data and inflation. The method

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) Greis S. Lilipaly ), Djoni Hatidja ), John S. Kekenusa ) ) Program Studi Matematika FMIPA UNSRAT Manado

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Data Runtun Waktu, Indeks Harga Konsumen, ARIMA, Analisis Intervensi, Fungsi Step, Peramalan. I Pendahuluan

ABSTRAK. Kata kunci : Data Runtun Waktu, Indeks Harga Konsumen, ARIMA, Analisis Intervensi, Fungsi Step, Peramalan. I Pendahuluan Analisis Model Intervensi Fungsi Step Terhadap Indeks Harga Konsumen (IHK) Zuhairini Azzahra A 1, Suyono 2, Ria Arafiyah 3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk.

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk. PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. Djoni Hatidja ) ) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 955 email: dhatidja@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 253 266. PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

Prediksi Laju Inflasi di Kota Ambon Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins

Prediksi Laju Inflasi di Kota Ambon Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins Statistika, Vol. 16 No. 2, 95 102 November 2016 Prediksi Laju Inflasi di Kota Ambon Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins FERRY KONDO LEMBANG Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Pattimura Ambon

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP SKRIPSI Disusun oleh : DITA RULIANA SARI NIM. 24010211140084 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA 1) Nurul Latifa Hadi 2) Artanti Indrasetianingsih 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi Pendahuluan Studi Pustaka Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Tujuan Pengumpulan Data 1. Profil Perusahaan PT. Mensa Binasukses cabang kota Padang 2. Data forecasting

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN C BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mencoba meramalkan jumlah penumpang kereta api untuk masa yang akan datang berdasarkan data volume penumpang kereta api periode Januari 994-Februari 203

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Sofjan Assauri,1984). Setiap kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik

Lebih terperinci

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI LULIK PRESDITA W 1207 100 002 APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI 1 Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes BAB I PENDAHULUAN 2 LATAR BELAKANG 1. Stabilitas ekonomi dapat dilihat

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA Jeine Tando 1, Hanny Komalig 2, Nelson Nainggolan 3* 1,2,3 Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) Liana Kusuma Ningrum dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Vol. 9, No., 9-5, Januari 013 Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Fitriani, Erna Tri Herdiani, M. Saleh AF 1 Abstrak Dalam analisis deret waktu

Lebih terperinci

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER PKMT-2-13-1 PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER Umi Rosyiidah, Diah Taukhida K, Dwi Sitharini Jurusan Matematika, Universitas Jember, Jember ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data Deret Berkala BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Data Deret Berkala Suatu deret berkala adalah himpunan observasi yang terkumpul atau hasil observasi yang mengalami peningkatan waktu. Data deret berkala adalah serangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dilakukan analisis dan pembahasan terhadap data runtun waktu. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data

Lebih terperinci

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA Jurnal UJMC, Volume 2, Nomor 1, Hal. 28-35 pissn : 2460-3333 eissn: 2579-907X PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA Novita Eka Chandra 1 dan Sarinem 2 1 Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi opresional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Iklim Iklim ialah suatu keadaan rata-rata dari cuaca di suatu daerah dalam periode tertentu. Curah hujan ialah suatu jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah pada kurun waktu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya, 21 Oktober 27 PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 579 589. PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS Raisa Ruslan, Agus Salim Harahap, Pasukat Sembiring Abstrak. Dalam

Lebih terperinci

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA PENDAHULUAN Prediksi data runtut waktu.

Lebih terperinci

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n SBAB III MODEL VARMAX 3.1. Metode Analisis VARMAX Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n dengan variabel random Z n yang dapat dipandang sebagai variabel random berdistribusi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang II.. TINJAUAN PUSTAKA Indeks Harga Konsumen (IHK Menurut Monga (977 indeks harga konsumen adalah ukuran statistika dari perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang didapatkan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Peramalan Peramalan adalah suatu kegiatan dalam memperkirakan atau kegiatan yang meliputi pembuatan perencanaan di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu

Lebih terperinci

SKRIPSI JURUSAN STATISTIKA PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN 4 KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR)

SKRIPSI JURUSAN STATISTIKA PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN 4 KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN 4 KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) SKRIPSI Disusun Oleh : LINA IRAWATI NIM : 24010211140072 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG

ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG ANALISIS INTERVENSI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI PADA DATA INFLASI KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIA DIAN ARIYANI 24010211120016 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins

Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins Ari Pani Desvina 1, Melina Anggriani 2,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR.

Lebih terperinci

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 55 69. PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA John Putra S Tampubolon, Normalina Napitupulu, Asima Manurung Abstrak.

Lebih terperinci

Metode Deret Berkala Box Jenkins

Metode Deret Berkala Box Jenkins METODE BOX JENKINS Metode Deret Berkala Box Jenkins Suatu metode peramalan yang sistematis, yang tidak mengasumsikan suatu model tertentu, tetapi menganalisa deret berkala sehingga diperoleh suatu model

Lebih terperinci

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA) Oleh : Nofinda Lestari 1208 100 039 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA

PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA Seminar Hasil Tugas Akhir Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 LOGO PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 110 117 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

Lebih terperinci

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 1 10. PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA Lukas Panjaitan, Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak. Dalama makalah

Lebih terperinci

PEMODELAN ARIMA UNTUK PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB DI KOTA AMBON

PEMODELAN ARIMA UNTUK PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB DI KOTA AMBON PEMODELAN ARIMA UNTUK PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB DI KOTA AMBON (MODELS OF ARIMA TO PREDICT RISING SEA AND ITS IMPACT FOR THE WIDESPREAD DISTRIBUTION OF ROB

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stasioner Analisis ARIMA Autoregressive Integrated Moving Average umumnya mengasumsikan bahwa proses umum dari time series adalah stasioner. Tujuan proses stasioner adalah rata-rata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG

Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-34 Perbandingan Metode Fuzzy Time Series Cheng dan Metode Box-Jenkins untuk Memprediksi IHSG Mey Lista Tauryawati

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN Perencanaan Produksi Menggunakan Model dan Pengendalian Persediaan Menggunakan Program Dinamik untuk Meminimumkan Total Biaya (Studi Kasus: Produksi Amplang UD. Usaha Devi) Production Planning using Model

Lebih terperinci

ESTIMASI DATA YANG HILANG DENGAN MENGGUNAKAN PROSES PENYARINGAN DALAM PEMODELAN DATA TIME SERIES

ESTIMASI DATA YANG HILANG DENGAN MENGGUNAKAN PROSES PENYARINGAN DALAM PEMODELAN DATA TIME SERIES ESTIMASI DATA YANG HILANG DENGAN MENGGUNAKAN PROSES PENYARINGAN DALAM PEMODELAN DATA TIME SERIES Rais 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Tadulako, email: rais76_untad@yahoo.co.id Abstrak Makalah

Lebih terperinci

PEMODELAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE PADA DATA REDAMAN HUJAN DI SURABAYA. Nur Hukim

PEMODELAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE PADA DATA REDAMAN HUJAN DI SURABAYA. Nur Hukim TE 091399 TUGAS AKHIR- 4 SKS PEMODELAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE PADA DATA REDAMAN HUJAN DI SURABAYA Oleh Nur Hukim Dosen Pembimbing Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng. Ph.D Ir. Achmad

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku. 2.1. Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA NILAI RATA-RATA DAN NILAI KONSTAN DALAM PEMODELAN RUNTUN WAKTU BOX-JENKINS

KETERKAITAN ANTARA NILAI RATA-RATA DAN NILAI KONSTAN DALAM PEMODELAN RUNTUN WAKTU BOX-JENKINS KETERKAITAN ANTARA NILAI RATA-RATA DAN NILAI KONSTAN DALAM PEMODELAN RUNTUN WAKTU BOX-JENKINS Jamil 1, Raupong 2, Erna 3 ABSTRAK Pada awal perkembangannya, metode peramalan yang sering digunakan adalah

Lebih terperinci

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-157 Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series Moh Ali Asfihani dan Irhamah

Lebih terperinci

MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI

MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-300

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-300 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (203) 233-20 (230-9X Print) D-300 Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R- dengan Metode Fungsi Transfer

Lebih terperinci

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER 6.1. Analisis Pola Data Penjualan Ayam Broiler Data penjualan ayam broiler adalah data bulanan yang diperoleh dari bulan Januari 2006

Lebih terperinci

Peramalan Permintaan Paving Blok dengan Metode ARIMA

Peramalan Permintaan Paving Blok dengan Metode ARIMA Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Permintaan Paving Blok dengan Metode ARIMA Adin Nofiyanto 1,Radityo Adi Nugroho 2, Dwi Kartini 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU Kelas A Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins No Nama Praktikan Nomor Mahasiswa Tanggal Pengumpulan 1 29 Desember 2010 Tanda Tangan Praktikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan mengenai terjadinya suatu yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan mengenai terjadinya suatu yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Ramalan pada dasarnya merupakan perkiraan mengenai terjadinya suatu yang akan datang. Peramalan adalah proses untuk memperkirakan kebutuhan di masa datang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Perbandingan Model ARIMA... (Alia Lestari) PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Alia Lestari Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PESAWAT TERBANG DOMESTIK DI BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PESAWAT TERBANG DOMESTIK DI BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PESAWAT TERBANG LOGO DOMESTIK DI BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT Oleh : Ary Miftakhul Huda (1309 100 061) Dosen Pembimbing : Dr.rer.pol.

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT Model fungsi transfer multivariat merupakan gabungan dari model ARIMA univariat dan analisis regresi berganda, sehingga menjadi suatu model yang mencampurkan pendekatan

Lebih terperinci

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 149-159) ISSN : 2450 766X PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH 1 Y. Wigati, 2 Rais, 3 I.T.

Lebih terperinci

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Oleh : PRISKA RIALITA HARDANI 24010211120020 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI Trio Yonathan Teja Kusuma 1, Sandra Praharani Nur Asmoro 2 1,2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber tetap yang terjadinya berdasarkan indeks waktu t secara

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sumber tetap yang terjadinya berdasarkan indeks waktu t secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Time Series atau runtun waktu adalah serangkaian data pengamatan yang berasal dari sumber tetap yang terjadinya berdasarkan indeks waktu t secara berurutan

Lebih terperinci

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia Oleh : Pomi Kartin Yunus 1306030040 Latar Belakang Industri manufaktur yang berkembang pesat

Lebih terperinci

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan METODE BOX JENKINS Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan utk semua tipe pola data. Dapat

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 3 Hal. 59 67 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA ANNISA UL UKHRA Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA RUNTUK WAKTU PADA DATA PRODUKSI SUSU SAPI DI AMERIKA SEJAK TAHUN

PEMODELAN DATA RUNTUK WAKTU PADA DATA PRODUKSI SUSU SAPI DI AMERIKA SEJAK TAHUN PEMODELAN DATA RUNTUK WAKTU PADA DATA PRODUKSI SUSU SAPI DI AMERIKA SEJAK TAHUN 1962 1975 Jantini Trianasari Natangku dan Fitria Puspitoningrum Mahasiswa Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika

Lebih terperinci

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q) UJIAN TUGAS AKHIR KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q) Disusun oleh : Novan Eko Sudarsono NRP 1206.100.052 Pembimbing: Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Dra.Laksmi

Lebih terperinci

APLIKASI PROGRAM DINAMIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TOTAL PADA PENGENDALIAN PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT

APLIKASI PROGRAM DINAMIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TOTAL PADA PENGENDALIAN PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 419 433. APLIKASI PROGRAM DINAMIK UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TOTAL PADA PENGENDALIAN PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT (STUDI KASUS: PTPN IV (PERSERO) PKS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BOX-JENKINS DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KOTA PEKANBARU

PENERAPAN METODE BOX-JENKINS DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KOTA PEKANBARU PENERAPAN METODE BOX-JENKINS DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN DI KOTA PEKANBARU Ari Pani Desvina 1, Evi Desmita 2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl.

Lebih terperinci

Pemodelan ARIMA Non- Musim Musi am

Pemodelan ARIMA Non- Musim Musi am Pemodelan ARIMA Non- Musimam ARIMA ARIMA(Auto Regresif Integrated Moving Average) merupakan suatu metode analisis runtun waktu(time series) ARIMA(p,d,q) Dengan AR : p =orde dari proses autoreggresif I

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desy Yuliana Dalimunthe Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR) SKRIPSI Disusun Oleh : TIKA NUR RESA UTAMI 240 102 111 300 59 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU Romy Biri ), Yohanes A.R. Langi ), Marline S. Paendong ) ) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl.

Lebih terperinci

TREND ANALYSIS INFANT MORTALITY RATE DENGAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

TREND ANALYSIS INFANT MORTALITY RATE DENGAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) TREND ANALYSIS INFANT MORTALITY RATE DENGAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) Jerhi Wahyu Fernanda, Wisnaningsih S, Emilia Boavida,, Prodi Rekam Medis Informasi Kesehatan Institut Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA

PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA PERAMALAN NILAI EKSPOR DAN NILAI IMPOR INDONESIA KE JEPANG MENGGUNAKAN MODEL VARIMA, Universitas Negeri Malang E-mail: desyulvia@gmail.com Abstrak: Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mempelajari Model

Lebih terperinci

BAB SIMULASI PERHITUNGAN HARGA BARANG. Bab 4 Simulasi Perhitungan Harga barang berisikan :

BAB SIMULASI PERHITUNGAN HARGA BARANG. Bab 4 Simulasi Perhitungan Harga barang berisikan : BAB SIMULASI PERHITUNGAN HARGA BARANG Bab Simulasi Perhitungan Harga barang berisikan :.. Simulasi peramalan nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) melalui metode ARIMA.. Prediksi nilai inflasi tahun 0.3. Prediksi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 41 50. ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH Maradu Naipospos, Pengarapen Bangun, Gim

Lebih terperinci

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010 Statistika, Vol., No., Mei PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI Reksa Nila Anityaloka, Atika Nurani Ambarwati Program Studi S Statistika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA Prediksi Harga Saham dengan ARIMA Peramalan harga saham merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para investor. Munculnya model prediksi yang baru yang bisa meramalkan harga saham secara tepat merupakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Data 5 korelasi diri, dan plot korelasi diri parsial serta uji Augmented Dickey- Fuller b. Identifikasi Model dengan metode Box-Jenkins c. Pemutihan deret input d. Pemutihan deret output berdasarkan hasil pemutihan

Lebih terperinci

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer 1 Faridah Yuliani dan 2 Dr. rer pol Heri Kuswanto 1,2 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Sam Ratulangi Manado Menggunakan Metode Dekomposisi

Prediksi Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Sam Ratulangi Manado Menggunakan Metode Dekomposisi Prediksi Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Sam Ratulangi Manado Menggunakan Metode Dekomposisi 1 Olvi J. Kendek, 2 Jantje D. Prang, 3 Marline Paendong 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT,

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL VAR PADA PERAMALAN VOLUME PENJUALAN DAN HARGA INTI SAWIT

BAB III PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL VAR PADA PERAMALAN VOLUME PENJUALAN DAN HARGA INTI SAWIT BAB III PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL VAR PADA PERAMALAN VOLUME PENJUALAN DAN HARGA INTI SAWIT Pada bab ini, penulis akan membandingkan hasil peramalan menggunakan model ARIMA dan model VAR yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. autokovarians (ACVF) dan fungsi autokorelasi (ACF), fungsi autokorelasi parsial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. autokovarians (ACVF) dan fungsi autokorelasi (ACF), fungsi autokorelasi parsial BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berikut teori-teori yang mendukung penelitian ini, yaitu konsep dasar peramalan, konsep dasar deret waktu, proses stokastik, proses stasioner, fungsi autokovarians (ACVF) dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan pada dasarnya merupakan proses menyusun informasi tentang kejadian masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian di masa depan (Frechtling, 2001:

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PEMODELAN NILAI EKSPOR DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH) SKRIPSI BAGUS HADI PRASTYA PROGRAM STUDI S-1 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manfaat Peramalan Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode metode tertentu

Lebih terperinci

Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer

Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer OLEH : DWI LISTYA NURINI 1311 105 021 DOSEN PEMBIMBING : DR. BRODJOL SUTIJO SU, M.SI Bursa saham atau Pasar

Lebih terperinci

Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS

Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor, Mei 2 ISSN 8-7829 Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS Forecasting The Number

Lebih terperinci

PERAMALAN TINGKAT KEMATIAN BALITA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPANULI UTARA DENGAN MODEL ARIMA BOX-JENKINS SKRIPSI

PERAMALAN TINGKAT KEMATIAN BALITA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPANULI UTARA DENGAN MODEL ARIMA BOX-JENKINS SKRIPSI PERAMALAN TINGKAT KEMATIAN BALITA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPANULI UTARA DENGAN MODEL ARIMA BOX-JENKINS SKRIPSI SASTRO HAMDANI SIALLAGAN 060803047 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dapat membantu teknik peramalan suatu kejadian berdasarkan faktor faktor yang sudah diketahui sebelumnya. Hasil peramalan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE BOX-JENKINS DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DISHUB KLATEN

EFEKTIVITAS METODE BOX-JENKINS DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DISHUB KLATEN EFEKTIVITAS METODE BOX-JENKINS DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DISHUB KLATEN Puji Rahayu 1), Rohmah Nur Istiqomah 2), Eminugroho Ratna Sari 3) 1)2)3) Matematika

Lebih terperinci

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan OLEH: NAMA : MULAZIMATUS SYAFA AH NRP : 13.11.030.021 DOSEN PEmbimbing: Dr.

Lebih terperinci

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia sejak tahun enam puluhan telah diterapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Jakarta menjadi suatu direktorat perhubungan udara. Direktorat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan (Forceasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Untuk memajukan suatu usaha harus memiliki pandangan ke depan yakni pada masa yang akan datang. Hal seperti ini yang harus dikaji

Lebih terperinci