BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Management Department tahun 2016, terdapat 2 (dua) perspektif Balanced

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil evaluasi KPI yang ditetapkan pada Performance, Parameter & BRC Management Department tahun 2016, terdapat 2 (dua) perspektif Balanced Scorecard yang relevan dengan implementasi MIdM dalam business process reengineering pengelolaan user-id aplikasi TI, sebagai berikut: 1. Perspektif Customer KPI Pencapaian SLA Utama PPB Dept minimal sesuai dengan standard dan response time yang disepakati memiliki target 97.5% dengan realisasi 100%. Hal ini berarti bahwa penanganan pemeriksaan usulan pembuatan/ perubahan/ penghapusan user-id aplikasi BDS melalui aplikasi MIDM yang diterima sebelum jam WIB telah dapat dipenuhi seluruhnya. 2. Perspektif Internal Business Process a. KPI Operations (human) error rate transaksi turun minimal 10% dibandingkan realisasi Tahun 2015 memiliki target 0% dengan realisasi 0%. Hal ini berarti bahwa tidak pernah terjadi kesalahan dalam melakukan proses verifikasi dan persetujuan permohonan userid. b. KPI Implementasi Initiative Continuous Improvement utama Department memiliki target 97.5% dengan realisasi 100%. Hal ini berarti bahwa inisiatif Pemutakhiran Tabel Database Access Level 95

2 BDS di Aplikasi MIDM dari 45% menjadi 97,5% telah dapat dipenuhi seluruhnya. Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi MIdM dalam business process reengineering pengelolan user-id aplikasi TI telah berjalan dengan baik, di mana target yang ditetapkan dapat tercapai bahkan terlampaui. Analisis faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan Business Process Reengineering berdasarkan hasil in-depth interview dengan 3 (tiga) narasumber yang berkaitan erat dengan implementasi MIdM dalam business process reengineering pengelolan user-id aplikasi TI dan identifikasi Critical Success Factor adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan kerja yang kolaboratif (collaborative working environment) 2. Dukungan dan komitment top management (top management commitment and support) 3. Kehandalan infrastruktur IT (IT infrastructure) 4. Training/ sosialisasi (training) 5. Ketersediaan alokasi anggaran investasi IT (adequate financial resources). Analisis kendala dan usulan solusi dalam penerapan Business Process Reengineering berdasarkan hasil depth interview dengan 3 (tiga) narasumber yang berkaitan erat dengan implementasi MIdM business process reengineering pengelolan user-id aplikasi TI adalah sebagai berikut: 1. Kendala: Belum semua aplikasi terkait yang digunakan dalam proses operasional memiliki interface dengan sistem MIdM. 96

3 Solusi: Pengembangan aplikasi MIdM sehingga dapat terhubung dengan interface aplikasi lainnya. Keterkaitan dengan CSF: IT infrastructure dan adequate financial resources. 2. Kendala: Masih terdapat pemohon yang belum paham cara mengoperasikan MIdM. Solusi: Pemberian sosialisasi dan training kepada pegawai di kantor cabang terkait tata cara penggunaan MIdM. Keterkaitan dengan CSF: Training. 3. Kendala: Proses verifikasi tidak praktis dan efisien, perlu membuka beberapa layar aplikasi lain. Solusi: Investigasi tim IT dan kajian lebih lanjut untuk dapat dilakukan pengembangan aplikasi MIdM. Keterkaitan dengan CSF: IT infrastructure dan adequate financial resources. 4. Kendala: Proses verifikasi yang redundant, dimana tim IT IFS juga melakukan verifikasi yang sama dengan yang Cash & Trade Operations. Solusi: Diskusi dengan tim IT IFS dan IT STA beserta tim Compliance untuk menyederhanakan proses verifikasi. Keterkaitan dengan CSF: collaborative working environment dan top management commitment and support. 5. Kendala: Belum adanya duplicate checking secara otomatis. 97

4 Solusi: Pengembangan aplikasi untuk dapat melakukan duplicate checking secara otomatis. Keterkaitan dengan CSF: adequate financial resources. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diusulkan kepada manajemen Performance, Parameter & BRC Management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terkait proses pengelolaan user-id aplikasi TI dalam penelitian ini adalah: 1. Terkait dengan kendala: Belum semua aplikasi terkait yang digunakan dalam proses operasional memiliki interface dengan sistem MIdM. perbaikan pengembangan aplikasi MIdM sehingga dapat terhubung dengan interface aplikasi lainnya. 2. Kendala: Masih terdapat pemohon yang belum paham cara mengoperasikan MIdM. Saran: Melakukan edukasi kepada internal customer (dalam hal ini pegawai di kantor cabang) terkait proses pengelolaan user-id aplikasi TI menggunakan MIdM dengan cara menyampaikan petunjuk teknis penggunaan aplikasi MIdM baik melalui surat atau secara periodik dan memberikan training kepada internal customer untuk dapat menjamin keberlangsungan knowledge sharing terkait proses pengelolaan user-id aplikasi TI menggunakan MIdM. 3. Kendala: Proses verifikasi tidak praktis dan efisien, perlu membuka beberapa layar aplikasi lain. 98

5 perbaikan pengembangan aplikasi MIdM. 4. Kendala: Proses verifikasi yang redundant, dimana tim IT IFS juga melakukan verifikasi yang sama dengan yang Cash & Trade Operations. Saran: Melakukan kajian dan joint discussion dengan unit kerja terkait (IT IFS dan IT STA beserta tim Compliance) untuk menyederhanakan proses verifikasi. 5. Kendala: Belum adanya duplicate checking secara otomatis. perbaikan pengembangan aplikasi untuk dapat melakukan duplicate checking secara otomatis. 99