PEDOMAN ANALISIS PROSES BISNIS DI INSTANSI PEMERINTAH KOTA BANDUNG. Tien Fabrianti Kusumasari STMIK IM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN ANALISIS PROSES BISNIS DI INSTANSI PEMERINTAH KOTA BANDUNG. Tien Fabrianti Kusumasari STMIK IM"

Transkripsi

1 PEDOMAN ANALISIS PROSES BISNIS DI INSTANSI PEMERINTAH KOTA BANDUNG Tien Fabrianti Kusumasari STMIK IM Abstrak Pemanfaatan teknologi informasi telah merambah ke berbagai sektor, termasuk juga dalam instansi pemerintah khususnya pelayanan publik. Instansi pemerintah yang menangani pelayanan publik ini merupakan instansi pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakan dan bersifat non-profit. Namun pada prakteknya justru pelayanan publik ini memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak sesuai dengan prosedur. Dengan demikian dalam makalah ini, akan dibahas mengenai pedoman untuk melakukan analisis proses bisnis di instansi pemerintah dengan studi kasus instansi pembuatan perijinan pemerintah kota Bandung sehingga teknologi informasi yang akan diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Makalah ini membahas tentang pedoman untuk melakukan analisis proses bisnis yang meliputi tahapan-tahapan pekerjaan, langkah-langkah tiap tahapan pekerjaan, metodologi/pendekatan yang digunakan tiap tahap. Serta membahas tentang kendala dan penyelesaian dalam analisis proses bisnis. Kemudian dibahas juga tentang penerapan metodologi BPM dalam instansi pemerintah kota Bandung. Analisis proses bisnis di instansi pemerintahan, terutama pada sektor perijinan dilakukan dengan pengumpulan informasi dengan cara wawancara. Kemudian memahami proses dilakukan dengan penggambaran sistem, pengukuran kinerja, dan analisis permasalahan. Setelah proses dipahami kemudian dilakukan perbaikan dengan menggunakan metode Eliminate, Simplify, Integrate, dan Automate. Proses bisnis dalam instansi pemerintah ini akan efisien dan lebih murah jika dilakukan dengan penerapan metodologi tradisional yaitu perbaikan proses, testing, dan implementasi. Kata kunci : analisis proses bisnis, proses bisnis, instansi pemerintah, pedoman analisis proses bisnis 1. Pendahuluan Pemanfaat teknologi informasi di Indonesia mulai merambah ke instansi-instansi pemerintah. Dengan demikian penulis mengambil topik analisis proses bisnis di instansi pemerintah kota Bandung terutama proses bisnis pembuatan perijinan. Pemanfaatan teknologi informasi yang meliputi hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan suatu organisasi disebut sistem informasi. Untuk membangun sistem informasi memerlukan sebuah pedoman. Makalah ini membahas tentang pedoman untuk melakukan analisis proses bisnis yang meliputi tahapan-tahapan pekerjaan, langkah-langkah tiap tahapan pekerjaan, metodologi/pendekatan yang digunakan tiap tahap. Serta membahas tentang kendala JURNAL INFORMASI 50

2 dan penyelesaian dalam analisis proses bisnis. Kemudian dibahas juga tentang penerapan metodologi BPM dalam instansi pemerintah kota Bandung Makalah ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pemikiran dari penulis yang didukung oleh teori proses bisnis. Penulis memandang perlunya suatu pedoman dalam melakukan analisis proses bisnis terutama untuk instansi pemerintah kota Bandung, karena organisasi ini mempunyai karakteristik tertentu dan umumnya merupakan organisasi pelayanan publik. Berdasarkan pengamatan penulis, konsumen pemakai jasa instansi-intansi pemerintah ini banyak yang tidak puas terhadap pelayanan dari instansiinstansi tersebut. Dengan adanya sistem informasi yang baik untuk diterapkan di instansi pemerintah maka akan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat. 2. Dasar Teori Proses bisnis adalah serangkaian tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dapat diselesaikan secara sekuen atau paralel oleh sistem atau orang baik dari dalam maupun dari luar organisasi. [Butler Group]. Pendekatan proses bisnis adalah bottom up (berawal dari proses yang ada) dan top down (membuat proses bisnis dari awal (baru) disebut juga clean sheet paper). Proses bisnis ini merupakan hasil dari aktivitas Business Process Reengineering (BPR) atau Business Process Design. Business process design merupakan proses yang didesign untuk pelaksanaan operasional bisnis proses. Proses yang dimodifikasi dengan proses yang telah ada disebut BPR. Tahap-tahap proses bisnis yang umum adalah sebagai beriut : proses penemuan, proses fragmentasi, proses design atau design ulang, proses implementasi, dan proses pemeliharaan/ pengawasan/ analisa Identifikasi dan Fragmentasi Proses Bisnis Langkah awal dari analisis bisnis proses adalah identifikasi proses bisnis yaitu : Menentukan proses tingkat tinggi (high level process) Menentukan proses-proses yang kritis Identifikasi proses bisnis ini dilakukan dengan menggambarkan (maping) proses dengan metode-metode yang standar. Ketika satu proses pokok telah diidentifikasi maka proses tersebut perlu untuk diuraikan, disusun ulang, atau dipecah ke dalam komponen sub-proses yang merupakan keseluruhan dari proses. Kemudian dilakukan analisis pemahaman proses bisnis yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan tujuan tidak hanya untuk membangun model proses, tetapi model ini sebagai alat untuk mengkomunikasikan tentang proses. Pembangunan model proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah : proses model IGOE s (Input, Guide, Output & Enabler), flowchart, IDEF 0, ASME, dan lainlain Perbaikan Proses dengan metode ESIA Tahap design proses dilakukan untuk system organisasi yang baru terbentuk atau yang menggunakan pendekatan top down. Sedangkan tahap design ulang proses bisnis dapat dilakukan dengan metode ESIA (Eliminate, Simplify, Integrate, dan Automate). JURNAL INFORMASI 51

3 2.3. Analisis Performa (Kinerja) Proses Balanced Scorecard (BSC) merupaka salah satu cara untuk mengukur kinerja dari suatu proses bisnis suatu organisasi. Pendekatan ini melihat sebuah organisasi dari 4 perspektif yang berbeda namun saling berkaitan, yaitu Customer Perspective, Financial Perspective, Internal Business Process Perspective dan Learning and Growth Perspective. Masing-masing perspektif ini meliputi misi, tujuan, dan ukurannya. Balanced Scorecard ini dapat dilakukan untuk mengukur kinerja suatu organisasi dalam pemanfaatan teknologi informasi, yaitu dengan IT Balanced Scorecard. Gambar 1 Hubungan antara Business BSC dengan IT BSC KGI (Key Goal Indicator) merupakan ukuran dampak kesuksesan pencapaian tujuan proses. KPI (Key Indicator Performance) merupakan ukuran pencapaian dari tindakan-tindakan yang merupakan Critical Succes Factor (CSF). CSF adalah hal-hal yang paling penting, untuk meningkatkan kemungkinan kesuksesan proses dalam suatu organisasi. Proses Implementasi dan Pemeliharaan Berdasarkan aplikasi bisnisnya, implementasi bisnis proses dapat dikelompokkan menjadi embaded dan stand alone. Teknologi bisnis proses meliputi : EAI (Enterprise Aplication Integration), Workflow BPM (Business Process Modelling) 3. Pembahasan Karakteristik Instansi Pemerintah Pada dasarnya hampir semua instansi pemerintah mempunyai karakteristik yang hampir sama. Karakteristik umum adalah sebagai berikut : Mempunyai tujuan untuk melayani masyarakat umum Merupakan organisasi non-profit Management diatur oleh pusat (negara) melalui Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), dan Surat Keputusan (SK) Aparat yang melaksanakan operasional adalah pegawai negeri yang digaji langsung dari pemerintah pusat JURNAL INFORMASI 52

4 Adapun keunikan setiap instansi pemerintah kota adalah jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Untuk pembuatan perijinan di Kota Bandung ini melibatkan berbagai instansi pemerintah kota. Dengan demikian aplikasi yang berbasis teknologi informasi yang akan dibangun juga melibatkan instansi-instansi pemerintah yang terkait. Analisis Proses Bisnis Instansi Pemerintah Berdasarkan teori analisis bisnis proses terdiri dari 5 tahapan, yaitu tahap penemuan proses bisnis, fragmentasi proses, design (ulang) proses bisnis, implementasi hasil proses, dan kemudian pemeliharaan proses bisnis tersebut. Langkah-langkah dan metodologi yang digunakan untuk tiap tahap akan diuraikan pada bab ini. Tahap Pungumpulan Informasi Berdasarkan pengalaman dan pemikiran penulis serta berbagai sumber teori, tahap pengumpulan informasi meliputi informasi keinginan dari pihak management dan mengumpulkan informasi tentang proses yang sudah ada. Dalam menentukan permasalahan harus dipandang dari berbagai sudut pandang, oleh karena itu penulis menyarankan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Malakukan wawancara dengan pengambil kebijakan Melakukan wawancara dengan pelanggan Melakukan wawancara dengan petugas pelaksana Rincian data yang diperlukan pada saat wawancara disajikan pada tabel 3.1. Pengumpulan informasi mengenai bisnis proses yang telah ada dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Menggambarkan struktur organisai Melakukan wawancara dengan beberapa customer Melakukan wawancara dengan petugas pelaksana Mencari dasar hukum pelaksanaan proses (Surat Keputusan/ SK) Mengumpulkan form-form yang digunakan instansi tersebut Melakukan penggambaran proses as-is Mengkomunikasikan gambaran proses dengan stakeholder Tabel 3.1 Informasi yang Diperoleh dari Wawancara PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang dihadapi dari berbagai sudut pandang Keinginan masing-masing PENGUMPULAN INFORMASI PROSES BISNIS Bagaimana customer dilayanani petugas Berapa lama proses berlangsung JURNAL INFORMASI 53

5 stakeholder (dari berbagai sudut pandang) Urut-urutan proses dari berbagai sudut pandang Biaya proses dari berbagai sudut pandang Persyaratan yang harus dipenuhi Berdasarkan pengalaman penulis, pada tahapan perumusan masalah dan penggambaran proses bisnis terdapat beberapa langkah yang tidak dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut : Menggambarkan struktur organisasi Melakukan wawancara dengan petugas pelaksana Melakukan wawancara dengan pengambil kebijakan Menggambarkan penelusuran permasalahan dengan Ishikawa diagram Proses Pemahaman Proses Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari tahap sebelumnya kemudian dilakukan dengan fase pemahaman proses bisnis. Langkahlangkah dalam fase pemahaman ini adalah sebagi berikut: Mendefinisikan batas-batas proses yaitu dari input proses sampai output proses. Membangun diagram alir proses yang menggambarkan aktivitasaktivitas dalam proses dan yang berkaitan dengan proses tersebut. Menentukan akar permasalahan Mengukur kinerja proses Mengidentifikasi proses yang kritis, yang mempunyai kapasitas rendah Mengevaluasi dampak kuantitas dari proses kritis tersebut Pada saat menggambarkan proses as-is ke dalam model tertentu, penulis menyarankan mula-mula dengan metode flowchart/flowmap. Hal ini karena diagram ini mudah untuk menggambarkan proses dan mudah dipahami. Setelah flowmap/flowcart selesai kemudian kita komunikasikan dengan masing-masing stakeholder. Setelah digambarkan dalam flowmap/flowchart dilakukan penggambaran proses dengan model IDEF 0 dan ASME. Maksud dari penggambaran proses dengan IDEF 0 selain untuk menggambarkan proses juga untuk mengetahui kontrol dan pelaku bisnis yang terlibat. Sedangkan diagram ASME untuk menampilkan proses yang bernilai tambah, proses yang tidak bernilai tambah, transportasi, waktu, penyimpanan data, dan delay dalam proses. JURNAL INFORMASI 54

6 Metodologi yang digunakan untuk menentukan akar permasalahan adalah dengan analisis akar permasalahan (root cause analysis). Root cause analysis ini meliputi : Identifikasi permasalahan menurut masing-masing stakeholder (identifikasi cabang) Menelusur permasalahan-permasalahan menuju ke penyebabnya. Penelusuran ini dapat menggunakan Ishikawa Diagram dan pengontrolan secara total Kinerja proses dapat diukur dengan beberapa metode yaitu : Balanced Scorecard (BSC) KGI (Key Goal Indicator), diturunkan dari perspektif keuangan dan customer pada balanced scorecard KPI (Key Performance Indicator), yang diturunkan dari perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran (learning and growth) pada balaced scorecard Analisis balaced scorecard dilakukan dengan menentukan misi dan tujuan organisasi, kemudian ukuran-ukuran yang harus dicapai untuk mewujudkan misi dan tujuan. Misi, tujuan, dan ukuran tersebut dilihat dari empat perspektif, yaitu : Perspektif Customer, yaitu bagaimana pandangan customer terhadap organisasi Financial Perspective, yaitu apa yang harus dilakukan organisasi agar biaya proses menjadi efisien Internal Business Process Perspective, yaitu bagaimana organisasi melakukan proses internal untuk meningkatkan pelayanan pada customer Learning and Growth Perspective, yaitu apa yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai kesuksesan mendatang Sedangkan untuk mengetahui proses-proses yang kritis menggunakan metode Critical Succes Factor (CSF). Langkah-langkah menentukan CSF adalah sebagi berikut : Menentukan tujuan proses bisnis Menentukan CSF dari setiap tujuan, CSF merupakan kegiatan yang penting untuk mencapai tujuan proses bisnis Dari setiap tujuan dapat diturunkan 5-8 CSF Proses Design atau Design Ulang Proses redesign disebut juga dengan berbagai istilah yaitu Business Procces Reengineering (BPR), Business Procces Improvement (BPI), Business Procces Redesign, dan lain-lain. Berdasarkan analisis proses bisnis yang telah ada dan tujuan perubahan maka dapat dilakukan berbagai perbaikan proses untuk meningkatkan kinerja. Dalam mendesign ulang ini dapat JURNAL INFORMASI 55

7 menggunakan berbagai metodologi, salah satunya adalah metodologi yang pernah penulis gunakan untuk perbaikan proses adalah metode ESIA (Eliminate, Simplify, Integrate, dan Automate). Metode ESIA ini akan lebih mudah dilakukan apabila penggambaran proses as is dilakukan dengan model diagram ASME. Langkah langakah redesign proses dengan metode ESIA adalah sebagai berikut : Meniadakan proses-proses yang tidak mempunyai nilai tambah, menghilangkan waktu tunggu, dan transportasi. Dalam diagram ASME telah memfasilitasi pengelompokan proses yang bernilai tambah atau tidak, delay proses, dan transportasi. Menyederhanakan proses, dalam prakteknya instansi-instansi pemerintah banyak dilakukan proses yang berbelit-belit. Dengan demikian prosesproses tersebut dilakukan dengan lebih sederhana. Melakukan integrasi beberapa proses yang mirip menjadi satu proses, hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisensi proses. Melakukan automatisasi, hal ini biasanya dilakukan dengan bantuan teknologi informasi. Auomatisasai ini akan menghilangkan transportasitransportasi proses sehingga mempercepat jalannya proses. Dalam menganalisa tahap aoutomatisasi digunkana metode Information Technology balanced scorcard (IT Balanced Scorecard) Setelah langkah-langkah dalam metode ESIA dilakukan kemudian dilakukan beberapa langkah untuk melihat kinerja proses to be yang telah disusun. Langkahplangkah tersebut adalah sebagai berikut : Menggambarkan proses to be dalam diagram proses model Melakukan analisis kinerja dengan IT balanced scorecard Penggambaran proses to be sebaiknya dengan beberapa model untuk melihat dari berbagai sudut pandang. Penulis menggunkan diagram ASME dan IDEF0 untuk menggambarkan proses to be, untuk melihat proses dari segi waktu, transportasi, delay, pelaku proses, dan kontrol dalam proses tersebut. Proses to be dapat dilakukan dengan bantuan dan dukungan dari departemen IT (Information Tchnology). Departemen IT dapat menggunakan pendekatan balance scorcard untuk memperkirakan pengaruh terhadap strategi bisnis organisasi. Hal ini juga dapat untuk menetapkan bagaimana departemen IT dapat mendukung seluruh tujuan organisasi. Penyusunan IT Balanced scorecard, dilakukan dengan menentukan misi, tujuan, dan ukuran kinerja dari beberapa perspektif yaitu : Financial contribution, menentukan nilai bisnis departemen IT secara keseluruhan setelah mempertimbangkan seluruh biaya terhadap keuntungan IT saat digunakan JURNAL INFORMASI 56

8 Customer focus, mempertimbangkan pengaruh proyek IT pada informasi customer Operational excellence, menentapkan inti proses internal departemen IT yang menentukan keunggulan operasional Organization maturity, menentukan apakah organisasi memajukan learning and growth pada tenaga kerjanya untuk memenuhi tantangan teknologi masa depan Proses Implementasi dan Pemeliharaan Pada tahapan implementasi, penulis hanya memiliki pengalaman sampai membuat prototype proses to be. Pembuatan prototype ini berfungsi untuk memberikan gambaran kepada user dan pihak management tentang aplikasi proses. Prototype ini selanjutnya dibuat arsitektur dan kemudian dibuat program aplikasinya. Menurut penulis pendekatan yang sesuai untuk instansi pemerintahan kota adalah embaded dengan teknologi proses EAI (Enterprise Aplication Integrator) atau workflow. Sedangkan untuk proses pemeliharaan proses bisnis dapat dilakukan dengan cara membentuk departemen IT dalam lingkungan dalam instansi atau sub kontak ke perusahaan IT diluar instansi. Kendala dan Pemecahan dalam Analisis Bisnis Proses Kendala-kendala yang mungkin akan muncul selama analisis proses bisnis di instansi pemerintah Kota bandung antara lain sebagai berikut : Perbedaan persepsi dan kepentingan antar stakeholder Adanya pengetahuan tersembunyi yang hanya muncul jika user dihadapkan pada masalah dan situasi tertentu (berkaitan dengan prosedur dan kebiasaan bekerja) Harapan dari user yang berlebihan, terutama mengenai IT dalam membantu pekerjaannya Penolakan user atau sekumpulan user terhadap perubahan Untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul, penulis menyarankan melakukan hal-hal sebagai berikut : Mengadakan pertemuan antar stakeholder untuk menyamakan persepsi Pengetahuan tersembunyi dapat diperoleh dengan etnografi, yaitu mengamati cara kerja user secara langsung di tempat kerjanya dalam waktu yang cukup lama Memberikan penjelasan tentang pentingnya peran user dan management pada aplikasi yang baru, sehingga harapan mereka tentang IT tidak berlebihan Penolakan user dapat diatasi dengan keterlibatan pihak management senior Penerapan BPM dalam Instansi Pemerintah Metodologi BPM (Business Process Management) adalah metodologi pembangunan suatu proses bisnis yang meliputi tahapan inisiasi proyek, requirement, design, JURNAL INFORMASI 57

9 pembangunan dan integrasi, test, dan deploy. Tahap-tahap tersebut selalu diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu secara berkesinambungan. Penerapan metodologi Business Process Modeling (BPM) di instansi pemerintah saat ini kurang sesuai, karena dilihat dari segi biaya akan sangat mahal. Hal ini dikarenakan BPM mengakomodasi perubahan secara berkesinambungan untuk memperbaiki kinerja proses. Instansi pemerintah rata-rata memberikan pelayanan umum, jika menggunakan metodologi ini biaya perbaikan proses bisnis akan dibebankan kepada masyarakat. Proses bisnis dalam instansi pemerintah ini akan efisien dan murah cukup dengan penerapan metodologi tradisional yaitu perbaikan proses, testing, dan implementasi. Selain itu pegawai di instansi pemerintah pada umumnya sulit menerima perubahan, jika perubahan terjadi setiap saat mereka akan merasa bingung dan pada akhirnya perubahan-perubahan tersebut tidak efektif lagi untuk meningkatkan kinerja proses. 4. kesimpulan Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk analisis proses bisnis meliputi pengumpulan informasi mengenai permasalahan dan proses bisnis yang telah ada, kemudian memahami proses bisnis as is, membuat ukuran kinerja proses (dengan balanced scorecard, KGI, dan KPI), menentukan critical succes factor, design ulang proses bisnis, analisis penggunaan teknologi informasi dalam implementasi proses to be (dengan IT balanced scorecard), implementasi, dan pemeliharaan. Penerapan BPM dalam instansi pemerintah Kota kurang sesuai dari segi biaya dan sumber daya manusia. Hal ini karena tahapan dalam BPM terjadi secara terus menerus untuk memperbaiki proses. Daftar Pustaka [1] Surendro. Krisdanto, Slide Kuliah IS 6171 Proses Bisnis, Program Studi Teknik Informatika ITB, [2] (12/22/ :50 PM) [3] (12/22/ :42 PM) [4] (12/22/ :22 PM) [5] 5Web.nsf/Business/Balanced+Scorecard?OpenDocument (10/19/2006 ) [6] (12/22/2006 4:42 PM) [7] (12/22/2006 2:04 PM) [8] (12/22/ PM) JURNAL INFORMASI 58

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar (learning organization) yang mampu bertahan dan memenangkan -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, inovasi tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaanperusahaan bersaing

Lebih terperinci

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

Membangun Strategi SI/TI

Membangun Strategi SI/TI Pendahuluan Membangun Strategi SI/TI Hendri Sopryadi, M.T.I Informasi telah menjadi agen integrasi dan enabler bagi kompetensi baru untuk perusahaan dalam persaingan saat in Namun apakah paradigma perencanaan

Lebih terperinci

Review Metodologi Business Process Engineering untuk Efektifitas dan Efisiensi Bisnis

Review Metodologi Business Process Engineering untuk Efektifitas dan Efisiensi Bisnis Review Metodologi Business Process Engineering untuk Efektifitas dan Efisiensi Bisnis Oleh : Eriya, S.Kom, MT (Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi) Abstrak Proses business merupakan serangkaian aktivitas

Lebih terperinci

REVIEW METODOLOGI BUSINESS PROCESS ENGINEERING UNTUK EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BISNIS. Eriya, S.Kom, M.T

REVIEW METODOLOGI BUSINESS PROCESS ENGINEERING UNTUK EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BISNIS. Eriya, S.Kom, M.T REVIEW METODOLOGI BUSINESS PROCESS ENGINEERING UNTUK EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BISNIS Eriya, S.Kom, M.T Abstrak Proses business merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perusahaan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, membuat banyak

Lebih terperinci

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rekayasa Ulang Proses Bisnis Istilah BPR pertama kali dipopulerkan oleh Michael Hammer dan James Champy (1993) dalam bukunya Reengineering the Corporation. Menurut keduanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN

BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN BAB 4 PELAKSANAAN PENGUJIAN Strategi pengujian dilakukan untuk mengintegrasikan metode perancangan kasus pengujian software ke dalam langkah-langkah terencana yang tersusun rapi sehingga menghasilkan konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini adalah latar belakang diadakannya penelitian mengenai audit ini, rumusan masalah yang terjadi dalam penelitian, batasan masalah yang digunakan sebagai titik pusat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, ketepatan akan informasi dan waktu sangatlah dibutuhkan oleh banyak kalangan, baik kalangan masyarakat ataupun para pihak-pihak yang

Lebih terperinci

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA

PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Lembaga Kementrian PU Puslitbang Jalan dan Jembatan merupakan salah satu lembaga pemerintah non-profit di kota Bandung. Lembaga ini berfokus pada penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada tugas akhir ini penulis melakukan penelitian Perencanaa Strategis Sistem Informasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif pada Larissa Aesthetic Center Cabang 1 Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI PEMANTAU PROYEK BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR STUDI KASUS UNIVERSITAS X

DESAIN APLIKASI PEMANTAU PROYEK BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR STUDI KASUS UNIVERSITAS X DESAIN APLIKASI PEMANTAU PROYEK BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR STUDI KASUS UNIVERSITAS X M. Kautsar Sophan dan Aries Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN -33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran BAB III METODOLOGI 3.1 Landasan Pemikiran Nilai/value dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Nilai/ value ini bisa saja berupa penghematan biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan kesehatan, serta berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pelayanan kesehatan, serta berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan, serta berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom Pemodelan Proses Bisnis (Lanjutan) Mia Fitriawati,M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Menuangkan proses bisnis dalam bentuk diagram, sehingga: Terdokumentasi Dapat disampaikan kepada orang lain Memudahkan pemahaman

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard

Kata Kunci : Penilaian Kinerja dan Balanced Scorecard ABSTRAK IRAWATI KUSUMA WARDANI. A 311 05 652. Analisis Penilaian Kinerja Dengan Menggunakan Balanced Scorecard Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Makassar. (dibimbing oleh Drs. H. Amiruddin, M.Si,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mapping Proses Teknologi Informasi Proses ini merupakan proses untuk menentukan proses teknologi informasi yang digunakan berdasarkan framework COBIT 4.1. Untuk menentukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI Usulan metoda pengukuran kinerja TI dengan studi kasus sektor perbankan pada penelitian ini mengambil referensi dari dua metoda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin meningkatnya proses globalisasi ekonomi yang melanda dunia saat ini, telah banyak menimbulkan perdagangan internasional yang bebas dan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Bank Perkreditan Rakyat Danatama Indonesia yang tumbuh dan berkembang di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR Pundi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT ( CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY ) VERSI 3.0 PADA INSTITUSI PENDIDIKAN Wahyuni Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan hasil riset dan survei yang dilakukan oleh lembagalembaga konsultasi IT ternama, ternyata banyak investasi IT yang gagal atau memberikan manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang berlangsung saat ini di Indonesia berjalan dengan sangat pesat. Sehingga persaingan bisnis menjadi semakin ketat sebagai akibat masuknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Isu Penelitian Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, teknologi merupakan suatu kebutuhan yang penting untuk melengkapi proses bisnis yang ada di perusahaan. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan perusahaan,

Lebih terperinci

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD Banyak organisasi yang mampu merumuskan rencana strategis dengan baik, namun belum banyak organisasi yang mampu melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL

TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL TUGAS KLIPING SISTEM INFORMASI MANAJEMEN V-MODEL Disusun Oleh Jurusan Semester Dosen : 1. Tohari 2. Anni Mariaty : Manajemen Informatika : V : Asep Jalaludin, ST., MM. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh

Lebih terperinci

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu

Lebih terperinci

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Titien S. Sukamto THE DIRECTION PHASE Fase ini merupakan waktu untuk mengembangkan arah dari SI organisasi, identifikasi dimana SI berada di masa depan untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRAK Badan Pelayanan Kerohanian merupakan salah satu lembaga yang berada dibawah naungan Universitas Kristen Maranatha. Permasalahan yang terjadi di Badan Pelayanan Kerohanian ini adalah penilaian kesuksesan

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 7 TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM Strategi Pengujian Perangkat Lunak Pendekatan Strategis terhadap Pengujian Perangkat Lunak. Pengujian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar II.1. Bentuk sederhana rantai pasok (3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar II.1. Bentuk sederhana rantai pasok (3) BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Supply Chain Management Supply chain (rantai pasok) merupakan penyelarasan kegiatan perusahaan yang membawa produk atau layanan menuju ke pasar (3). Lingkup rantai pasok meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep balance scorecard Pada tahun 1992, Kaplan dan Norton menulis serangkaian artikel yang memperkenalkan konsep Balanced Scorecard. Konsep ini merupakan pengukuran yang diyakini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin berkembang pesat memberikan dampak hampir pada semua bidang usaha, hal ini mendorong perusahaan untuk harus mampu beradaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Rias Andriati dalam artikel majalah SWA,16 Agustus 2010 menyatakan bahwa seringkali perusahaan hanya berorientasi pada laba, yaitu keuntungan yang didapat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas layanan gizi akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih pelayanan rumah sakit. Hal ini sangat

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup.

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Kuesioner Jawaban Kuesioner Surat Penetapan Pembimbing Photocopy Kartu Bimbingan Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian Lamipiran 6 Daftar Riwayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya kinerja perusahaan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan persaingan. Ditambah lagi dengan adanya era pasar bebas, menuntut setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, sehingga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 39 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Permasalahan Dukungan SIMPEG yang berkualitas bagi Badan Litbang Pertanian merupakan suatu keharusan agar mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak membuat pertumbuhan industri asuransi di Indonesia menjadi terpuruk, namun

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard Angraini UIN Sultan Syarif Riau Jl.HR Subrantas km 13 Panam, Pekanbaru Riau e-mail: ni_maifa@yahoo.com.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Business Process Business process merupakan sekumpulan kegiatan yang mengubah sejumlah inputs menjadi sejumlah outputs (baik barang maupun jasa) untuk orang-orang lain

Lebih terperinci

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD 1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi proses akses, pengelolaan, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Visualisasi informasi penjualan voucher pulsa menggunakan sistem dashboard dirancang untuk membantu pihak Rajawali Reload dalam memonitoring

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa metode analisa yang digunakan dalam merumuskan strategi bisnis, ada dua metode dalam penelitian ini yaitu metode analisa SWOT dan Balance Scorecard.

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada umumnya pengukuran kinerja yang dilakukan oleh suatu badan usaha hanya berorientasi pada jangka pendek dan mengandung tingkat subyektivitas yang tinggi. Di samping

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi(SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah sumber kehidupan makhluk hidup terutama manusia tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Ketersediaan air sangat berlimpah, tetapi tidak semua air yang ada

Lebih terperinci

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is i ABSTRACT Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is profit oriented and nonprofit oriented during a specific period. Good performance can describe a stable company

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai target pencapaian yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya pengukuran-pengukuran

Lebih terperinci