BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dewasa ini, persaingan bisnis telah menjadi begitu ketat dan bisnis harus ditingkatkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan tetap bertahan. Sejak IT area telah menjadi bagian penting untuk mendukung bisnis, TI telah menjadi begitu fleksibel dan dinamis dalam rangka untuk mencocokkan perubahan bisnis. Reaktif, berdiri sendiri helpdesks tidak lagi memadai. Untuk memenuhi permintaan bisnis untuk diandalkan layanan berbasis teknologi, organisasi IT memerlukan manajemen pelayanan terpadu proses yang melihat komponen teknologi sebagai bagian yang saling berhubungan. BMC Remedy IT Service Management (ITSM) merupakan pilihan perangkat lunak yang digunakan untuk segera mendirikan proses manajemen pelayanan yang efektif dan efisien. BMC Remedy IT Service Management menyatukan support desk, insiden, Problem, Change, aset siklus hidup, dan aplikasi service level manajemen, serta manajemen konfigurasi database (CMDB), dengan model data tunggal, alur kerja platform, dan user interface. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sebelumnya telah menerapkan BMC Remedy Support Desk dan BMC Remedy Service Level Management untuk membantu mereka mengelola informasi mereka teknologi lingkungan. Untuk memperbaiki proses yang ada, BTEL mengimplementasikan BMC Remendy Change Management dan BMC Remedy Service Request Management. 31

2 4.1 Metode Goal Question Metrics Dalam melakukan pengukuran menggunakan Metode GQM, maka yang pertama kali harus diketahui yaitu tujuan perusahaan, tahap selanjutnya yaitu melakukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan dari tujuan tersebut. Selanjutnya melakukan pengukuran terhadap pertanyaan tersebut yang hasilnya berupa metrics. Gambar 4.1 Diagram GQM Goal Dalam penerapan Service Request Managemnet, PT Bakrie Telecom memilki beberapa tujuan yaitu: Workflow bisnis proses menjadi sesuai dengan standard. Tracking process dapat dilakukan. Request dapat berjalan sesuai dengan SLA yang telah disepakati. Dokumentasi lengkap dan jelas. 32

3 Dapat melayani request pelanggan sesuai dengan customer satisfication (cepat dan tepat). Mengurangi cost Question Pada kuesioner yang disebar, diberikan beberapa pertanyaan langsung dan kolom yag harus diisi. Pada kolom tersebut diminta untuk mengisi tingkat kepentingan dan kepuasan menurut user terhadap beberapa pertanyaan. Hasil dari kuesioner ini dibutuhkan untuk menentukan item yang menjadi metriks. Berikut item yang terdapat pada kuesioner: 1. Identifikasi user 2. User Interface 3. Flow Process 4. Service Level Agreement 5. Perbandingan dengan sistem yang lama Metrics Dari pertanyaan pada kuesioner, maka kami mendapatkan beberapa metriks yang akan kami lakukakan perhitungannya. 1. Kecepatan untuk mengakses SRM Remedy 2. Kemudahan sistem dalam menagani request 3. Pemahaman bahasa yang digunakan 4. Kemudahan dalam peggunaan menu yang disajikan 5. Kelengkapan menu yang disajikan 6. Tampilan user interface 33

4 7. Kelengkapan data komponen request 8. Kelengkapan informasi yang disajikan 9. Flow Process Request 10. Status request update 11. Target waktu untuk menangani request (SLA) 12. notification 13. Tracking Process 14. Response dan Resolve Time 15. Jumlah request sesuai prioritas dan pencapaian target 16. Jumlah request yang tidak sesuai kategori Checklist Metriks sebelum dan sesudah menerapkan Service Request berdasarkan ITIL CSF Metrics Before After Kesepakatan jenis Persentasi kesalahan jenis kategori request OK OK layanan yang akan Jumlah request for change OK OK diterapkan, biaya Jumlah incident OK OK dan user yang diperbolehkan request. Jumlah emergency request NA OK Sosialisasi kepada user, mudah diakses dan digunakan. Standard prosedur setiap request (include PR, PO, WO). prosedur setiap request (include PR, PO, WO). Support Desk sebagai Single Kecepatan mengakses SRM NA OK Status request update NA OK Penelusuran proses request NA OK Notification (Outlook) NA OK Persentasi RFC yang di reject NA OK Percentasi request yang menyebabkan incident OK OK Jumlah request pending karena vendor purchase OK OK Flow proses request OK OK Persentasi request yang diselesaikan sesuai dengan target time sesuai prioritas NA OK 34

5 Point of Contact untuk proses request dan Sistem Request otomatis melalui Request Fullfilment dan System Procurement. Sistem Request Interface yang mempermudahkan user dan terintegrasi dengan sistem lain seperti Incident dan Change. Menyediakan permintaan sesuai dengan user satisfication dan memberikan kepuasan pada user. Peningkatan kinerja karyawan IT Persentasi request reassigned OK OK Persentasi request yang diselesaikan oleh SPoC OK OK Kemudahan sistem dalam menangani permintaan NA OK Memahami bahasa yang digunakan NA OK Kemudahan penggunaan menu yang disajikan OK OK Kelengkapan menu disajikan NA OK Tampilan user interface NA OK Kelengkapan komponen data permintaan OK OK Kelengkapan informasi yang disajikan NA OK Persentasi jumlah waktu untuk menyelesaikan request OK OK Jumlah request yang tidak di deliver sesuai waktu yang diharapkan OK OK Jumlah SLA yang sesuai target OK OK Jumlah SLA yang tidak sesuai target OK OK Rata rata waktu untuk menyelesaikan request OK OK Rata rata waktu untuk merespon request OK OK Persentasi request yang diselesaikan sesuai dengan target time sesuai prioritas OK OK Tabel 4.1 Checklist Metriks 4.2 Sistem Request Sistem permintaan yang digunakan yaitu menggunakan form. Dan approvalnya pun dijalankan dengan mengedarkan form tersebut. Masing-masing request menggunakan form yang berbeda-beda, kebutuhan approvalnya pun berbeda beda Proses Flow 35

6 Gambar 4.2 Proses Flow Request Form Form yang digunakan pada sistem ini berbeda-beda. Form tersebut dapat diambil oleh para user di web BtelPortal untuk masing masing request yang selanjutnya di print untuk dilengkapi. Berikut contoh form yang digunakan untuk request: 36

7 Gambar 4.3 Access Request Form 37

8 Gambar 4.4 Client Request Form Approval Kebutuhan approval pada sistem request ini berbeda-beda disesuaikan dengan kebijakan masing-masing support grup dalam mendefinisikan kebutuhan approval. Pada request IT Client Request membutuhkan approval sampai 3 level diatas. Sedangkan pada request access hanya membutuhkan approval satu level. Jika di reject maka proses request berakhir, sedangkan jika di approve akan dilanjutkan prosesnya. 38

9 Request Fulfillment Setelah proses approval selesai, form diserahkan langsung ke support grup yang terkait termasuk user yang berada di luar HO. Hal ini lah yang membuat banyaknya request yang miss dikarenakan kesalahan pengiriman ke support grup yang terkait atau dokumen yang tidak sampai. Setelah form tersebut sampai di support grup terkait, dilanjutkan approval di IT Support Grup tersebut. Jika di request tersebut di approve maka proses akan dilanjutkan. Sedangkan jika di reject maka request tidak akan dilanjutkan. Dalam proses nya setelah siap makan user akan diinfokan melalui untuk proses deployment request tersebut. Support Untuk Support Grup yang mendata request yang masuk, mereka mencatat semua request menggunakan excel Request Priority Pada sistem ini priority dilakukan sesuai dengan user level. Maka para support grup akan memperhatikan user level dan memprioritaskan request dari user dengan level gm, VP, EVP dan BOD Kelebihan Sistem Request Approval menjadi lebih ketat dan terpantau karena menggunakan form. 39

10 4.2.4 Kelemahan Sistem Request SLA tidak dapat dipenuhi dan sulit untuk dimonitor. Hal ini dikarenakan sejak awal permintaan approval bisa memakan waktu yang sangat lama. Data hilang. Form yang digunakan sering hilang. Penelusuran Proses menjadi sulit. Jika request lama, sulit untuk mengetahui apa yang menyebabkan dan dimana bottle necknya. Tidak Efisien dan Tidak Go Green. User tidak mengetahui update dari permintaannya. Hal ini dikarenakan user tidak tahu kemana harus bertanya dan dimana posisi requestnya saat ini. Jumlah request dan jenis nya tidak dapat termonitor Pengukuran Sistem Request Pengukuran Proses Berikut adalah penilaian proses menggunakan Metrics, KPI dan CSF Sistem Request Critical Success Factors Metrics W KPI Score Kesepakatan jenis layanan yang akan diterapkan, biaya dan user yang diperbolehkan request. Persentasi kesalahan jenis kategori request Jumlah request for change 2 NA 0 Jumlah incident

11 Jumlah emergency request 3 NA 0 Sosialisasi kepada user, mudah diakses dan digunakan. Standard prosedur setiap request (include PR, PO, WO). prosedur setiap request (include PR, PO, WO). Support Desk sebagai Single Point of Contact untuk proses request dan Sistem Request otomatis melalui Request Fullfilment dan System Procurement. Kecepatan mengakses SRM 2 NA 0 Status request update 3 NA 0 Penelusuran proses request 3 NA 0 Notification (Outlook) 2 NA 0 Persentasi RFC yang di reject 2 NA 0 Percentasi request yang menyebabkan incident 3 NA 0 Jumlah request pending karena vendor purchase Flow proses request Persentasi request yang diselesaikan sesuai dengan target time sesuai prioritas 3 NA 0 Persentasi request reassigned 2 NA 0 Persentasi request yang diselesaikan oleh SPoC Sistem Request Interface yang mempermudahkan user dan terintegrasi dengan sistem lain seperti Incident dan Change. Kemudahan sistem dalam menangani permintaan 2 NA 0 Memahami bahasa yang digunakan 2 NA 0 Kemudahan penggunaan menu yang disajikan 2 0 Kelengkapan menu disajikan 2 NA 0 Tampilan user interface 2 NA 0 Kelengkapan komponen data permintaan Kelengkapan informasi yang disajikan 2 NA

12 Menyediakan permintaan sesuai dengan user satisfication dan memberikan kepuasan pada user. Peningkatan kinerja karyawan IT Persentasi jumlah waktu untuk menyelesaikan request Jumlah request yang tidak di deliver sesuai waktu yang diharapkan 3 0 Jumlah SLA yang sesuai target 3 NA 0 Jumlah SLA yang tidak sesuai target 3 NA 0 Rata rata waktu untuk menyelesaikan request Rata rata waktu untuk merespon request Persentasi request yang diselesaikan sesuai dengan target time sesuai prioritas 3 NA Tabel 4.2 Pengukuran Sistem Request Pengukuran kinerja Pegawai IT Berikut adalah penilaian kinerja pegawai dari masing-masing departement menggunakan KPI Departement KPI BWA IP Infrastructure 3 Enterprise Information Support 4 Enterprice Resource Planning ERP Business Analyst 4 ISP Infrastructure 4 IT Security 2 Network Infrastructure 3 Resource Management 4 Support Desk 5 System Infrastructure 1 BSS Customer Management 4 BSS Service Assurance 4 BSS Operation 4 BSS Service Management 4 BSS System Planning and Design 4 42

13 Tabel 4.3 KPI Sistem Request 4.3 Service Request Management berdasarkan ITIL Istilah Service Request (Permintaan Layanan) digunakan sebagai uraian umum untuk banyak jenis permintaan yang bervariasi yang terjadi di Department TI oleh pengguna. Permintaan layanan ini memiliki sifat resiko rendah, sering terjadi, berbiaya rendah (sebagai contoh suatu permintaan untuk mengubah password, suatu permintaan untuk menginstal aplikasi perangkat lunak tambahan, dan lainlain) atau hanya sekedar permintaan informasi tetapi dalam skala sering. Dengan SRM, end user mendapatkan kemampuan untuk menolong dirinya sendiri, sehingga akan mengurangi banjir permintaan ke service desk. Ini mendorong IT untuk lebih fokus ke aktivitas yang lebih kritikal, seperti memecahkan masalah yang berhubungan dengan kegagalan layanan atau merestorasi layanan kritikal Tujuan-tujuan proses pemenuhan permintaan meliputi: Untuk menyediakan saluran komunikasi dengan para pemakai yang meminta dan menerima layanan standar. Untuk menyediakan informasi kepada para pemakai dan customer tentang ketersediaan layanan serta prosedur untuk memperoleh layanan tersebut. Sebagai sumber dan untuk memberikan komponen layanan standar yang diminta (sebagai contoh lisensi dan media perangkat lunak). 43

14 Untuk membantu dengan informasi umum, mengenai keluhan atau komentar tentang ketersediaan layanan. Service Request Management adalah menyediakan akses cepat dan efektif untuk men-standar-kan layanan agar user bisa menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas atau kualitas bisnis serta produk layanan. Service Request Management secara efektif mengurangi keterlibatan birokrasi dalam meminta dan menerima akses layanan yang sudah ada atau baru, dengan begitu juga akan mengurangi biaya penyediaan layanan. Informasi yang dibutuhkan untuk setiap request mencakup: Nomor referensi yang unik Pengkategorian dari request Request urgency (tinggi, rendah, sedang dan penting) Impact request (impact business, departemen, group atau user) Prioritas request Tanggal dan waktu pencatatan request Nama atau identitas orang yang request Metode pemberitahuan (melalui telephone, automatic, , dari orang secara langsung, dan sebagainya) Metode jawaban (telephone, mail, etc.) Deskripsi dan rational Status request (draft, planning in progress, schedule for approval, closed, etc.) 44

15 Support group/person yang menangani request Berelasi dengan problem (masalah) / known error (diketahui ada kesalahan) Aktivitas-aktivitas untuk menangani request Tanggal dan waktu resolusi Kategori closure Jam dan waktu closure Design Service Request Management Business Requirements Gambar 4.5 Business Requirements 45

16 Process Flow Sistem Request Management berdasarkan ITIL Gambar 4.6 Process Flow SRM Berikut adalah details aktifitas pada Service Request Management: User login pada remedy web, menggunakan username dan password sesuai dengan login mereka ke active directory. Remedy akan menampilkan pilihan Service Request yang didalamnya terdiri dari dua kategori yaitu request dan incident. Setelah user memilih request/issue, user diharuskan mengisi informasi yang diperlukan lalu di submit dan sistem akan melanjutkan ke proses approval. 46

17 Approver akan mendapatkan notification untuk setiap request yang mambutuhkan approval mereka. Setelah proses approval selesai, tiket tersebut akan dialjutkan ke support grup yang terkait dan menginfokan dengan memberikan notification. User dan Support grup dapat berkomunikasi menggunakan workinfo User Role Service Request Status Diagram Tabel 4.4 User Role 47

18 Gambar 4.7 Service Request Status Diagram Tabel 4.5 Service Request Status Diagram Request Priority Pada System Request Management berdasarkan ITIL membagi priority menjadi 4 prioritas yaitu Critical, High, Medium dan Low. Setiap user saat membuat tiket bisa memilih priority nya disesuaikan dengan kebutuhannya. 48

19 Time Schedule Gambar 4.7 Time Schedule Notification Matrix and Templates Pada System Request Management yang diterapkan menggunakan remedy, terdapat notification. notification tersebut digunakan untuk mengupdate kepada user semua proses yang terjadi, selain itu juga untuk mengingatkan pada approver jika statusnya masih menunggu approve mereka. 49

20 Support Grup yang di assign pun akan menerima notification saat tiket tersebut fully approve dan di assign ke departemen yang bersangkutan. Tabel Notification Matrix and Templates Tabel Notification Matrix and Templates 50

21 Outlook Form User Interface Design Outlook Form digunakan untuk mempermudah user dalam pembuatan tiket. Microsoft Outlook digunakan sehari-hari oleh user, sehingga user tidak perlu kesulitan membuat tiket Gambar 4.8 Outlook Form User Interface Design Milestone Tabel Milestone 51

22 Tabel Milestone Deployment Service Request Mangement Jenis Request Standard Request 1. Update Payment Request 2. Request for Network Access 3. Request form Network Connectivity 4. IT Client and Server Request 52

23 Service Request System Workflow Gambar 4.9 Service Request System Gambar 4.10 Workflow 53

24 User Interface Gambar User Interface Gambar User Interface 54

25 Gambar User Interface Gambar User Interface Kelebihan Sistem Request Management berdasarkan ITIL Berikut adalah kelebihan yang didapatkan setelah penerapan System Request Management: Terdapat standard proses request Dapat menerapkan Service Level Agreement pada masing-masing request. 55

26 Update proses kepada user maupun support grup terkait. User dapat mengetahui status request. Data setiap request tersimpan dengan rapih pada database sistem. Proses request menjadi lebih cepat. Karena user, approver dan support grup akan mendapatkan reminder dan update melalui . Efektif dan efisien Kekurangan System Request Management berdasarkan ITIL Terdapat beberapa kelemahan terhadap System Request Management berdasarkan ITIL yang telah diterapkan di Bakrie Telecom: Approver menjadi tidak teliti saat memberikan approval, mereka cenderung select all dan approve untuk semua request tanpa membuka satu persatu. Sistem yang tidak user friendly. Tidak ada integrasi dengan bagian di luar IT seperti Procurement yang terkait dalam proses request, sehingga tiket terpending di support grup dengan keterangan vendor purchase Service Level Agreement Sebuah perjanjian tingkat layanan (sering disingkat SLA) adalah bagian dari kontrak layanan dimana tingkat pelayanan yang ditetapkan secara formal. Dalam praktek, istilah SLA kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada waktu pengiriman dikontrak (layanan) atau kinerja. 56

27 Customer Response Time Targets Respon Time adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan request user dengan cara yang non-otomatis. Hal ini diukur dari waktu catatan Peristiwa dibuat, baik oleh user melalui penyampaian web Helpdesk atau oleh IT Service Desk atau kelompok pendukung lainnya secara manual membuat catatan, sampai request mereka telah diterima dan sedang ditangani. Pelanggan harus dihubungi baik melalui telepon atau dan Request ditandai "In Progress". Secara khusus, Respon Waktu adalah diukur dari waktu dari penciptaan Request sampai "In Progress" memperbarui status, diukur selama jam kerja Stanford (Senin- Jumat, 8:00 am - 5:00 pm) Tabel 4.8 Response Time Targets 57

28 Response Time(Hour) Department Critical High Medium Low BWA IP Infrastructure Enterprise Information Support Enterprice Resource Planning ERP Business Analyst ISP Infrastructure IT Security Network Infrastructure Resource Management Support Desk System Infrastructure BSS Customer Management BSS Service Assurance BSS Operation BSS Service Management BSS System Planning and Design Tabel 4.9 Department Response Time Tabel di atas adalah merupakan pencapaian response time masing-masing departemen IT periode Januari - April Pada periode tersebut hasil rata-rata 58

29 response time yang berwarna merah menandai bahwa sudah melewati target response time Customer Resolution Time Targets Resolusi Waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan request dari user atau menjawab pertanyaan mereka. Hal ini diukur dari waktu catatan Request dibuat, baik oleh pelanggan melalui penyampaian web Helpdesk atau oleh IT Service Desk atau kelompok pendukung lainnya secara manual membuat catatan, hingga waktu yang pelanggan disarankan masalah mereka telah diselesaikan. Secara khusus, Respon Waktu adalah waktu dari penciptaan Insiden sampai update status "Terselesaikan", diukur selama jam kerja Stanford (Senin-Jumat, 8:00 am - 5:00 pm) Tabel 4.10 Resolution Time Targets 59

30 Resolution Time(Hour) Department Critical High Medium Low BWA IP Infrastructure Enterprise Information Support Enterprice Resource Planning ERP Business Analyst ISP Infrastructure IT Security Network Infrastructure Resource Management Support Desk System Infrastructure BSS Customer Management BSS Service Assurance BSS Operation BSS Service Management BSS System Planning and Design Tabel 4.11 Department Resolution Time Targets Pada tabel tersebut merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan departemen untuk menyelesaikan tiket. Dari data tersebut, semua departemen melewati target resolution time. 60

31 4.3.6 Pengukuran Sistem Request Management berdasarkan ITIL Pengukuran Proses Berikut adalah penilaian proses menggunakan Metrics, KPI dan CSF Sistem Request Management berdasarkan ITIL V3 yang dilakukan Jan- April 2011 Critical Success Factors Metrics W KPI Score Persentasi kesalahan jenis kategori request Jumlah request for change Kesepakatan jenis layanan yang akan diterapkan, biaya dan user yang diperbolehkan request. Jumlah incident Jumlah emergency request Sosialisasi kepada user, mudah diakses dan digunakan. Standard prosedur setiap request (include PR, PO, WO). prosedur setiap request (include PR, PO, WO). Kecepatan mengakses SRM Status request update Penelusuran proses request Notification (Outlook) Persentasi RFC yang di reject Percentasi request yang menyebabkan incident Jumlah request pending karena vendor purchase Flow proses request

32 Support Desk sebagai Single Point of Contact untuk proses request dan Sistem Request otomatis melalui Request Fullfilment dan System Procurement. Persentasi request yang diselesaikan sesuai dengan target time sesuai prioritas Persentasi request reassigned Persentasi request yang diselesaikan oleh SPoC Sistem Request Interface yang mempermudahkan user dan terintegrasi dengan sistem lain seperti Incident dan Change. Menyediakan permintaan sesuai dengan user satisfication dan memberikan kepuasan pada user. Peningkatan kinerja karyawan IT Kemudahan sistem dalam menangani permintaan Memahami bahasa yang digunakan Kemudahan penggunaan menu yang disajikan Kelengkapan menu disajikan Tampilan user interface Kelengkapan komponen data permintaan Kelengkapan informasi yang disajikan Persentasi jumlah waktu untuk menyelesaikan request Jumlah request yang tidak di deliver sesuai waktu yang diharapkan Jumlah SLA yang sesuai target Jumlah SLA yang tidak sesuai target Rata rata waktu untuk menyelesaikan request Rata rata waktu untuk merespon request Persentasi request yang diselesaikan sesuai dengan target time sesuai prioritas Tabel 4.12 Hasil Pengukuran CSF Selang score untuk KPI dan CSF adalah 1-5, dimana makin besar score maka makin baik performancenya. Berikut adalah penilaian untuk dari Actual Operational ke nilai KPI: 1 : 0-20% 62

33 2 : 21-40% 3 : 41-60% 4 : 61-80% 5 : % Namun untuk metrik-metrik yang ditandai dengan huruf tebal, penilaian Actual Operational ke nilai KPI adalah sebagai berikut: 1 : % 2 : 61-80% 3 : 41-60% 4 : 21-40% 5 : 0-20% Dari hasil pengukuran diatas, terdapat beberapa criteria success facor yag mendapatkan score dibawah 3. Hal ini membuktikan bahwa perlu ada improvement dari masing-masing metrics. Sehingga bisa meningkatkan performance dan mencapai CSF Pengukuran kinerja Pegawai IT Berikut adalah penilaian kinerja pegawai dari masing-masing departement menggunakan KPI setelah menerapakan ITIL V3 KPI CSF Department Criti Hig Medi Lo Criti Hig Medi Lo cal h um w cal h um w BWA IP Infrastructure Enterprise Information

34 Support Enterprice Resource Planning ERP Business Analyst ISP Infrastructure IT Security Network Infrastructure Resource Management Support Desk System Infrastructure BSS Customer Management BSS Service Assurance BSS Operation BSS Service Management BSS System Planning and Design Tabel 4.13 Department KPI Dari hasil tersebut dapat terlihat improvement setelah penerapan SRM ITIL V3, yaitu dengan adanya perbaikan pada KPI pegawai dibandingkan sebelum menggunakan ITIL V Survey Survey merupakan metode untuk mengumpulkan data primer yang mendasarkan pada komunikasi dengan perwakilan sampel secara individu. Jenis penarikan contoh yang dilakukan adalah Sistem Random Sampling 64

35 Pada penelitian ini survey dilakukan sebelum dan sesudah penerapan itil berdasarkan ITIL. Jumlah populasi (pegawai bakrie Telecom) adalah 1240, pada survey pertama jumlah sampling yang didapatkan sebesar 447 sedangkan pada survey kedua jumlah sampling sebesar 638. Rumus menghitung selang kepercayaan: y ± t α 2 dengan, Vˆ( y) s V ˆ 2 ( y) = n s Maka didapatkan nilai selang kepercayaan untuk survey pertama sebesar 7% sedangkan untuk survey kedua sebesar 10%. Dari hasil survey kedua, jumlah pengguna ITIL sebesar 96,72% dari total pegawai. Hal ini berarti Sistem tersebut sudah di sosialisasikan untuk digunakan oleh semua pegawai Bakrie Telecom. 2 = n i= 1 ( y i y) n 1 2 Gambar 4.11 Diagram Pengguna ITIL PT Bakrie Telecom mengimplementasikan Service Request Management, Incident Management, Problem Management, Knowledge Management dan 65

36 Release Management menggunakan Remedy. Dari sistem yang telah diimplementasikan, berikut adalah persentasi sistem yang sering digunakan oleh user. Gambar 4.12 Diagram Pengguna Sistem Dari hasil survey yang dilakukan, didapatkan hasil IPA sebagai respon terhadap penerapan Service Request Management sebagai berikut: IPA KEPENTINGAN Berikut 3.95adalah hasil survey perbandingan sistem request managemet dengan 9 11 sistem manual dan kepuasan mereka terhadap sistem yang baru KEPUASA N

37 Gambar 4.13 Hasil IPA Legend: Pertanyaan 1 Kecepatan untuk mengakses SRM Remedy 2 Kemudahan sistem dalam menangani request 3 Pemahaman bahasa yang digunakan 4 Target waktu untuk menangani request (SLA) 5 Kelengkapan menu yang disajikan 6 Tampilan user interface 7 Kelengkapan data komponen request 8 Kelengkapan informasi yang disajikan 9 Flow proses request 10 Status request update 11 Kemudahan dalam penggunaan menu yang disajikan 12 notification (Outlook) 13 Tracking proses Dari hasil IPA tersebut terlihan pada kuadran [1] yang merupakan prioritas utama dengan kepentingan tinggi namun hasil kepuasananya rendah maka harus ditingkatkan yaitu point pertanyaan (4), (2), dan (5). Untuk kuadran [2] yang terdiri dari pertanyaan (1) dan (12) harus dipertahankan pencapaiannya. Pada kuadran [3] merupakan bagian dengan prioritas rendah yaitu pertanyaan (3), (6), (9) dan (13). Sedangkan pada kuardan [4] merupakan daerah yang berlebih yaitu 67

38 kepentingannya rendah namun dengan kepuasan tinggi terdiri dari pertanyaan (8), (10), dan (11) Berikut adalah hasil survey perbandingan Sistem Request Managemet dengan sistem manual dan kepuasan mereka terhadap sistem yang baru Gambar 4.14 Hasil Penilaian SRM Dari grafik diatas 60% menganggap bahwa sistem yang ada saat ini sudah ideal dan sisanya menilai belum ideal. 68

39 Gambar 4.15 Hasil Penilaian Kepuasan User Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa 38% user menilai puas dan 50% menilai biasa saja. Sedangkan 8% menilai kurang pua dan 4% menilai tidak puas. Maka dapat disimpulkan bahwa user puas terhadap sistem request baru yang telah diterapkan. 69

40 Gambar 4.16 Pendapat User Sebelum dan Sesudah SRM Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa jika dibandingkan dengan sistem yang lama, user menilai sistem yang baru lebih baik. Perbandingan Kepuasan SRM Lebih SR dan SRM Biasa Lebih Buruk Saja Baik Tidak Puas 0% 4% 0% Kurang Puas 2% 2% 4% Biasa Saja 0% 34% 16% Puas 0% 2% 36% Sangat Puas 0% 0% 0% 70

41 Tabel Kepuasan SRM Berikut adalah tabel hasil survey mengenai ideal dan kepuasan terhadap sistem yang baru Kepuasan Ideal Tidak Kurang Biasa Sangat Puas Puas Saja Puas Puas Tidak 4% 6% 38% 12% 0% Ya 0% 2% 12% 26% 0% Tabel Kepuasan SRM Berikut adalah hasil perbandingan dari hasil survey sebelum dan sesudah penerapan Service Request Management berdasarkan ITIL yang menilai kepuasan user tehadap kinerja pegawai IT dan response permintaan user. 71

42 Gambar 4.17 Hasil Survei Kepuasan User 72

43 4.5 Perbandingan Sebelum dan Sesudah penerapan SRM Service Request System Gambar 4.18 Service Request System Proses Flow Before After 73

44 Setelah menerapkan Service Request Management berdasarkan ITIL terdapat proses dengan status yang jelas. Sehingga memudahkan dalam tracking process. Informasi perubahan status akan diinformasikan melalui kepada user dan support grup terkait. Semua proses request menggunakan proses flow yang sama, begitupula dengan approval yang dibutuhkan. SLA Before After Target Response time NA Define Target Resolve time NA Define Request Priority Request priority Before NA After Critical High Medium Low 74

KUESIONER PENELITIAN. Nomor Kuesioner : Tanggal :

KUESIONER PENELITIAN. Nomor Kuesioner : Tanggal : KUESIONER PENELITIAN Nomor Kuesioner : Tanggal : Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Terima kasih anda telah bersedia meluangkan waktu untuk berpartipasi dalam survei ini. Kuesioner ini digunakan untuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. PT. Bakrie Telecom, tbk (BTEL) adalah perusahaan operator

BAB III METODOLOGI. PT. Bakrie Telecom, tbk (BTEL) adalah perusahaan operator BAB III METODOLOGI 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Bakrie Telecom, tbk (BTEL) adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran

[Manual Aplikasi IT Service Desk] Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran 2012 Tim Pengelola Informasi dan Teknologi (Tim SIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran [Manual Aplikasi IT Service Desk] 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran. IT Support

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Layanan Operasi, ITIL v3, proses bisnis, teknologi informasi.

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Layanan Operasi, ITIL v3, proses bisnis, teknologi informasi. ABSTRAKSI PT. RST (Rukun Sejahtera Teknik) adalah sebuah perusahaan distributor barang barang teknik di Jakarta. Di dalam PT. RST banyak sekali kegiatan operasional yang terjadi, mulai dari pengiriman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peristiwa yang real mengenai rencana proses design pada layanan IT dengan menggunakan framework ITIL v3 pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Gamatechno Indonesia sebagai organisasi yang menyediakan solusi total Teknologi Informasi (TI) dengan fokus bisnis pada penyediaan produk software serta jasa konsultasi,

Lebih terperinci

SOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT

SOP PENGELOLAAN INSIDEN KETERSEDIAAN LAYANAN IT 1 6 1. Tujuan Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur manajemen insiden terkait pengelolaan layanan IT di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga pemulihan layanan IT dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

SOP PENGELOLAAN LAYANAN IT

SOP PENGELOLAAN LAYANAN IT 1 5 1. Tujuan Kebijakan ini bertujuan untuk mengatur pengelolaan layanan IT di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga pemenuhan layanan dapat dilaksanakan dengan cepat serta memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Problem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Problem BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III dalam Perencanaan Information Technology Management akan membahas semua aktivitas yang dilakukan dari awal kegiatan sampai akhir. Gambar 3. merupakan alur dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Ward dan Peppard (2002), Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, simpulan yang dapat diambil dari PT. AGIT terhadap salah satu pelayanan yang diberikannya kepada PT. XYZ adalah: 1. Service

Lebih terperinci

Notulensi Pelatihan ISO : Oktober 2014

Notulensi Pelatihan ISO : Oktober 2014 Notulensi Pelatihan ISO 20000-1:2011 20 Oktober 2014 ITSM Lifecycle Perencanaan organisasi Togaf (ITMP, ITBP) Akuisisi system, solusi, dan sumber daya CMMI Service delivery ITSM (ITIL, ISO 20k) Pemantauan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II 1 LANDASAN TEORI 1.1 Penelitian Sebelumnya Penelitian ini merupakan penelitian yang didukung oleh penelitian sebelumnya milik Sutomo dan Ayuningtyas pada Februari 2014 dengan judul "Penentuan Kebijakan

Lebih terperinci

HELPDESK (IT) Isi: - New Ticket: - New Ticket - My Open Ticket - My Closed Ticket - Open Tickets - Tickets To Do - Closed Tickets

HELPDESK (IT) Isi: - New Ticket: - New Ticket - My Open Ticket - My Closed Ticket - Open Tickets - Tickets To Do - Closed Tickets HELPDESK (IT) Isi: - New Ticket - My Open Ticket - My Closed Ticket - Open Tickets - Tickets To Do - Closed Tickets - New Ticket: Langkah-langkah: 1. Field dengan tanda bintang (*) merupakan field yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keyword : ITIL V.3, Service Operation. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keyword : ITIL V.3, Service Operation. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bank NISP memiliki departemen TI yang merupakan salah satu departemen yang cukup mengambil peran penting dalam melakukan roda bisnis.selain itu Bank NISP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Prosedur Menjalankan Program Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data untuk

Prosedur Menjalankan Program Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data untuk Prosedur Menjalankan Program Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data untuk Perhitungan Nilai Kinerja Teknisi Teknologi Informasi dan Nilai Kinerja Vendor Berbasis Web Prototipe Model di Harian Kompas

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Software dan Hardware Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan

Lebih terperinci

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ Hamzah Agung (9109205411) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, MSc Latar Belakang PT XYZ merupakan salah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA TI BERDASARKAN METODE DMAIC DENGAN PENDEKATAN FRAME WORK ITIL V.3 TESIS. Alvian Guntur Perdana Kusuma

PENINGKATAN KINERJA TI BERDASARKAN METODE DMAIC DENGAN PENDEKATAN FRAME WORK ITIL V.3 TESIS. Alvian Guntur Perdana Kusuma PENINGKATAN KINERJA TI BERDASARKAN METODE DMAIC DENGAN PENDEKATAN FRAME WORK ITIL V.3 TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( )

INCIDENT MANAGEMENT. Patrisia Anggi A.W ( ) Maulidina Rahmawati S. ( ) Roisyatun Nadhifah ( ) INCIDENT MANAGEMENT Patrisia Anggi A.W (125150400111040) Maulidina Rahmawati S. (125150401111046) Roisyatun Nadhifah (125150401111053) Latar Belakang ITIL versi ketigas (ITIL v3) intinya terdiri dari lima

Lebih terperinci

PROOF OF CONCEPT. Pemanfaatan ITSM tools berbasis aplikasi opensource di LAPAN- PUSTEKDATA untuk manajamen aset IT

PROOF OF CONCEPT. Pemanfaatan ITSM tools berbasis aplikasi opensource di LAPAN- PUSTEKDATA untuk manajamen aset IT PROOF OF CONCEPT Pemanfaatan ITSM tools berbasis aplikasi opensource di LAPAN- PUSTEKDATA untuk manajamen aset IT Latar Belakang Dewasa ini penggunaan teknologi informasi dan komputer (TIK) telah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, satelit dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai 6 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tata kelola departemen TI Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai mencerminkan perubahan bisnis dan kondisi pasar serta isu-isu yang berkembang (D.Lutchen,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-175 Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) Service Desk Berdasarkan Kerangka Kerja Itil V3 dengan Menggunakan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 System Initiation System Initiation dalam mengembangkan sistem monitoring helpdesk ini terdapat beberapa proses yakni, pengkajian hasil observasi, wawacara dan studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis yang ada, kualitas dukungan layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010 SISTEM MANAJEMEN INSIDEN PADA PROGRAM MANAJEMEN HELPDESK DAN DUKUNGAN TI BERDASARKAN FRAMEWORK ITIL V3 (STUDI KASUS PADA BIRO TEKNOLOGI INFORMASI BPK-RI) Tumpal Paradongan Silitonga 1), Achmad Holil Noor

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan studi kasus pada CM yang dilaksanakan Direktorat IT Binus, secara spesifik oleh IT AMD dengan menggunakan ITIL V3 untuk memperbaiki proses, maka kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam upaya penerapan teknologi informasi tidak lepas dari permasalahan-permasalahan yang timbul pada tahap implementasi. Implementasi teknologi informasi perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peran teknologi informasi menjadi kian vital dalam mendukung perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peran teknologi informasi menjadi kian vital dalam mendukung perusahaan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi memiliki peran penting dalam mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Seiring bertumbuhnya bisnis yang dijalankan, peran teknologi

Lebih terperinci

SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PT. ABCDEFGH INDONESIA Tahun 2016 Nama Dokumen : Service Level Agreement Layanan TI Nomor Dokumen : SLATI/VI/ABCDEFGHI Versi Dokumen : 2.1 Dipersiapkan

Lebih terperinci

Pedoman Pengelolaan Perubahan dan Release Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pedoman Pengelolaan Perubahan dan Release Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-59/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN PERUBAHAN DAN RELEASE LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Pedoman Pengelolaan Perubahan dan

Lebih terperinci

SERVICEDESK CALL LOGGING SYSTEM IN ITSM FRAMEWORK

SERVICEDESK CALL LOGGING SYSTEM IN ITSM FRAMEWORK SERVICEDESK CALL LOGGING SYSTEM IN ITSM FRAMEWORK Nur Ani*, M. Agus Setiono** Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Email: *nurani@gmail.com, **m.agussetio@yahoo.co.id ABSTRAK Information Technology

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ITIL Menurut Erna Infitahrina (2007) bahwa seiring dengan ketatnya persaingan bisnis yang ada, kualitas dukungan layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak

Lebih terperinci

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL)

Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Implementasi Configuration Management pada IT Infrastruktur Library (ITIL) Arsitektur ITIL adalah seperti gambar dibawah ini : IT Infrastructure Library (ITIL) adalah sebuah kerangka best practice untuk

Lebih terperinci

Membuat Helpdesk System Berbasis OOP dan PDO dengan PHP. Hendra Santoso CV. LOKOMEDIA

Membuat Helpdesk System Berbasis OOP dan PDO dengan PHP. Hendra Santoso CV. LOKOMEDIA Membuat Helpdesk System Berbasis OOP dan PDO dengan PHP Hendra Santoso CV. LOKOMEDIA Helpdesk System Berbasis OOP & PDO dengan PHP Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT) Penulis : Hendra

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HELPDESK

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HELPDESK BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HELPDESK Helpdesk pada dasarnya adalah sebuah center point dimana masalah atau issue dilaporkan dan diatur secara terurut dan diorganisasikan. Dari perspektif umum, helpdesk

Lebih terperinci

Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom)

Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom) Usulan Incident management menggunakan IT Infrastructure Library version 3 (Studi Kasus Politeknik Telkom) Dedy Rahman Wijaya 1 1 Telkom University, Jl Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung Jawa Barat

Lebih terperinci

USER MANUAL PERMEN. Permata Payment. For User

USER MANUAL PERMEN. Permata Payment. For User USER MANUAL PERMEN Permata Payment For User 1 table of contents entries found. 2 1. Penjelasan Umum Perment (Permata Payement) adalah portal pembayaran PT Permata Graha Nusantara berbasis Online, selanjutnya

Lebih terperinci

Service Level Agreement (SLA)

Service Level Agreement (SLA) Document Control Owner Document Owner Direktorat Sistem Informasi Document Document Name Level Agreement (SLA) igracias Version Version Date Description Author 1.0 03-02-2014 Initial SLA Helpdesk SISFO

Lebih terperinci

PENERAPAN BEST PRACTICE IT SERVICE MANAGEMENT DALAM PERBAIKAN IT SERVICE DESK: STUDI KASUS PT. MATAHARI PUTRA PRIMA

PENERAPAN BEST PRACTICE IT SERVICE MANAGEMENT DALAM PERBAIKAN IT SERVICE DESK: STUDI KASUS PT. MATAHARI PUTRA PRIMA PENERAPAN BEST PRACTICE IT SERVICE MANAGEMENT DALAM PERBAIKAN IT SERVICE DESK: STUDI KASUS PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Hendra Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan

Lebih terperinci

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ

EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ EVALUASI LAYANAN SERVICE DESK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN ITIL V3 DI PT XYZ Hamzah Agung 1) dan Joko Lianto Buliali 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

dengan nama "tdreqquo". Kemudian engine akan melanjutkan parsing terhadap

dengan nama tdreqquo. Kemudian engine akan melanjutkan parsing terhadap 192 diinginkan. Tag untuk parsing Recommended Quotation ini direpresentasikan dengan nama "tdreqquo". Kemudian engine akan melanjutkan parsing terhadap Selected Quotation. Selected Quotation akan memiliki

Lebih terperinci

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT

INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT 06PEM Kelompok 8 Hari Cahya Nugraha 1501203064 Ratu Dewi Ayu M 1501201885 Alena Rizki 1501185534 Teddy Marzen S 1501185673 Zuageri Adhirahmana 1501187016 APA ITU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pembuatan katalog layanan terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1) BAB III METODE PENELITIAN Dalam Pembuatan katalog terbagi menjadi 3 tahap yaitu: (1) tahap awal (studi literatur, wawancara, dan observasi), (2) tahap pengembangan (kesepakatan dan dokumentasi definisi,

Lebih terperinci

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu

Lebih terperinci

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang 26 1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz 212 b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz Memory (RAM) : 256 MB Hard Disk : 40 GB 4.2.2 Perangkat Lunak yang dibutuhkan a. Perangkat lunak yang digunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. kasus dan metode pengumpulan data. Desain studi terdiri atas tahap-tahap

BAB 3 METODOLOGI. kasus dan metode pengumpulan data. Desain studi terdiri atas tahap-tahap BAB 3 METODOLOGI Pembahasan mengenai metodologi studi kasus ini mencakup desain studi kasus dan metode pengumpulan data. Desain studi terdiri atas tahap-tahap berdasarkan proses continous service improvement

Lebih terperinci

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Metode DMAIC pada Divisi IT Helpdesk PT XYZ

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Metode DMAIC pada Divisi IT Helpdesk PT XYZ ISSN 2356-4393 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Metode DMAIC pada Divisi IT Helpdesk PT XYZ Melissa Indah Fianty Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Kalbis Institute

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU

SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU hotspot@1100010904 SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU : Sistem manajemen yang mengintegrasikan semua sistem dan proses organisasi dalam satu kerangka lengkap, yang memungkinkan organisasi untuk bekerja

Lebih terperinci

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Kos Mampang39 merupakan rumah kos yang disewakan dan terpisah dari pemilik kos. Dalam kelangsungannya, ada beberapa proses yang dilalui

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. melakukan beberapa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. melakukan beberapa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Metode Penelitian Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di SMK Wachid Hasyim Surabaya, tahapan pertama yaitu melakukan identifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (IT) menjadi sebuah kebutuhan bagi perusahaan, dikarenakan saat ini IT merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi sistem terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 4.1 Kebutuhan Sistem

Lebih terperinci

HRD portal user manual

HRD portal user manual 2016 HRD portal user manual Dewi septiyani IT hinet PT.Berca Hardaya perkasa 5/1/2016 HRD Portal digunakan untuk hal yang berkaitan dengan Leave (Cuti) Bussines Trip (Dinas) Medical (Klaim Medical) Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/IT Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan. 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini?

LAMPIRAN. A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan. 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini? L1 LAMPIRAN A. Wawancara Sistem yang Sedang Berjalan 1. Q: Bagaimana sistem help desk yang sedang berjalan saat ini? A: Sistem yang sedang berjalan selama ini adalah sebagai berikut: Penanganan tiket keluhan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Agus Julianto NIP

Disusun Oleh : Agus Julianto NIP Petunjuk penyelesaian incident / gangguan atas layanan Pusintek melalui aplikasi Sistem Pengelolaan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (SiPeLanTIK) Disusun Oleh : Agus Julianto NIP. 060104288 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

Abstract: Keywords: Abstrak: I. PENDAHULUAN

Abstract: Keywords:  Abstrak: I. PENDAHULUAN Abstract: The purpose of this paper is to improve IT Helpdesk quality and service delivery process with incident management based on ITIL, from incident management process, IT Helpdesk make sure that normal

Lebih terperinci

Petunjuk Pemakaian Sistem

Petunjuk Pemakaian Sistem Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian sistem dari aplikasi pengiriman barang PT. Buana Resota. Aplikasi ini dimulai dengan membuka browser, kemudian memasukkan alamat website.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang TPK Koja merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran yang terletak di Tanjung Priok Jakarta. TPK Koja merupakan perusahaan yang memberikan jasa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam membuat sistem aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak seperti berikut ini : Kebutuhan Server :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam membuat sistem aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak seperti berikut ini : Kebutuhan Server : BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Spesifikasi sistem Pada saat ingin merancang dan membuat sebuah sistem, perlu diperhatikan spesifikasi dari sistem tersebut. Hal itu sangat berpengaruh dengan kualitas dari

Lebih terperinci

Standar Prosedur Operasi Pencegahan, Pemeliharaan dan Perbaikan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Standar Prosedur Operasi Pencegahan, Pemeliharaan dan Perbaikan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Halaman : 1 dari 9 1. Tujuan Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan pencegahan, pemeliharaan dan perbaikan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dalam usaha mengembalikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Aplikasi Pada bab ini akan dilakukan impelementasi dan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya, yakni proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi dan analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xx. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xv. DAFTAR GAMBAR... xx. DAFTAR LAMPIRAN... xxii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xx DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** Pertemuan 5 Compiere PENGENALAN COMPIERE Compiere mempunyai arti untuk melengkapi, menyelesaikan, mengerjakan (dalam bahasa Italia) Solusi bisnis ERP dan CRM yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : TEAMs, Pengadaan Asset, SAP EAM, Material Management, Line Item, Sistem Terintegrasi. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : TEAMs, Pengadaan Asset, SAP EAM, Material Management, Line Item, Sistem Terintegrasi. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan asset dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sebelum sebuah material menjadi sebuah asset, terjadi proses pengadaan asset. Untuk dapat mengatur asset dengan baik,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management.

ABSTRACT. Keywords : ITIL (Information Technology Infrastructure Library) version 3, Service Design, Services Catalogue Management. ABSTRACT Current technological development is needed for the information that continues to grow. Organization such as PT.RST requires a framework that can be used for existing IT service management in

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan Tim Aset dan Tim Pengadaan Divisi TI Bank Indonesia, penulis mendapatkan beberapa masalah pada tata cara pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN dan SARAN

BAB IV SIMPULAN dan SARAN BAB IV SIMPULAN dan SARAN 4.1 Simpulan Berikut ini simpulan yang didapat setelah dilakukan analisis : 1. Proses bisnis yang terjadi pada E-Office ketika surat masuk dan surat keluar. Ketika surat masuk

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Teori Penunjang Proyek Akhir Di dalam melaksanakan Proyek Akhir di PT Pertamina (Persero) Aviation Region III kita mempunyai bekal ilmu yang di dapat dari perkuliahan khususnya

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) HELP DESK DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BANYUWANGI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) HELP DESK DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BANYUWANGI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) HELP DESK DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BANYUWANGI 1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan komputerisasi

Lebih terperinci

Media Portal Web Service Desk Management

Media Portal Web Service Desk Management Dalam penerapan Service Desk Management di PT. Angkasa Pura I (Persro), User/Requester melakukan permintaan komplain terhadap layanan TI Perusahaan melalui 3 media, yaitu; 1. Media Portal web Service Desk

Lebih terperinci

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5 Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Processor : Intel Core 2 Duo 2.50 GHz Memory : 2 GB Harddisk: 160 GB Monitor : LCD 15 Printer : Epson LX-300 Keyboard

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengajuan aplikasi pada IT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengajuan aplikasi pada IT BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah melalui tahap analisa dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pengajuan aplikasi pada IT

Lebih terperinci

itu pada skripsi ini menggunakan Microsoft Dynamics NAV yang harganya jauh lebih murah dibanding software ERP yang sedang populer saat ini seperti SAP

itu pada skripsi ini menggunakan Microsoft Dynamics NAV yang harganya jauh lebih murah dibanding software ERP yang sedang populer saat ini seperti SAP SISTEM KEAMANAN DAN OTORISASI UNTUK IMPLEMENTASI ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV PADA SISTEM PERAWATAN KOMPUTER Rahadian Adikara Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industrii Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier

Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier 269 Gambar 4.39 Form View Pembelian Pemesanan Supplier Jika User dari menu utama mengklik View -> Penjualan -> View Penjualan, maka akan di tampilkan form View Penjualan. Pada form View Penjualan, user

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HELPDESK

SISTEM INFORMASI HELPDESK SISTEM INFORMASI HELPDESK Rikip Ginanjar 1, M. Kahfi Kresnotutuko 2, R.B. Wahyu 3, Eko Syamsuddin Hasrito 4, Yuyu Wahyu 5, Budi Sulityo 6 (1) President University, (Contact :rikipginanjar@president.ac.id)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER

BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER 4.1 Arsitektur Bisnis Arsitektur Bisnis pada aplikasi Global Purchase Order (GPO) ini digambarkan melalui beberapa komponen yang tercantum pada bab ini dan bab sebelumnya yaitu

Lebih terperinci

User Guide Flow (Project) Project Management & Resources Delivery System Telkomsigma PRouDS

User Guide Flow (Project) Project Management & Resources Delivery System Telkomsigma PRouDS User Guide Flow (Project) Project Management & Resources Delivery System Telkomsigma PRouDS 18 Januari 2017 User Guide Login - Untuk Login User Internal Sigma Login menggunakan Alamat Email dan Password

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penilitian terhadap penerapan Best Practice IT Service Management yang dilakukan pada Service Desk IT PT. Matahari Putra Prima, maka dapat disimpulkan

Lebih terperinci

Gambar Halaman View RFC section B tab Change Category (Change Manager)

Gambar Halaman View RFC section B tab Change Category (Change Manager) 342 Gambar 4.114 Halaman View RFC section B tab Change Category (Change Manager) Gambar 4.115 Halaman View RFC section B tab Initial Approval (Change Manager) Gambar 4.116 Halaman Fill RFC section C tab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Autentikasi Dalam melakukan pengujian autentikasi berhasil atau tidak, diharuskan connect ke jaringan Wi-Fi dengan SSID UII. Di bawah ini adalah autentikasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN LAYAR ANTAR MUKA

BAB IV PERANCANGAN LAYAR ANTAR MUKA BAB IV PERANCANGAN LAYAR ANTAR MUKA Pada bab ini akan dijelaskan tentang rancangan layar sistem yang akan dibangun. Berikut ini adalah rancangan layar dari form form yang ada pada sistem ini. 4.1 Rancangan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci