WEEKLY REPORT 13 April 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 11 April 2016

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 07 April 2015

Indonesia Outlook

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 26 Maret 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 24 April 2015

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 27 April 2015

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 06 April 2016

DAILY REPORT 21 April 2015

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 13 April 2016

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 04 Februari 2015

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 21 Oktober 2014

DAILY REPORT 19 April 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 21 March 2014

WEEKLY REPORT 18 April 2016

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 27 Maret 2015

WEEKLY REPORT 16 Mei 2016

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 17 April 2014

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 05 August 2014

STATISTIK PASAR MODAL

DAILY REPORT 16 September 2015

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 16 August 2016

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

DAILY REPORT 09 April 2015

Weekly Report. 12 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 14 Januari 2015

WEEKLY REPORT 26 Oktober 2015

DAILY REPORT 25 March 2014

WEEKLY REPORT 11 May 2015

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 12 May 2015

DAILY REPORT 17 Mei 2016

STATISTIK PASAR MODAL

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 31 October 2017

Market outlook. Total Score Accuracy Stock Shoot Ticker Call Point Potential Open Close Score

DAILY REPORT 05 August 2016

WEEKLY REPORT 12 May 2014

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

Transkripsi:

WEEKLY REPORT 13 April 2015 NEWS HEADLINES WIKA targetkan kontrak proyek luar negeri Rp 2,5 triliun di 2015 ADHI bukukan kontrak baru Rp 2,5 triliun di kuartal I 2015 ADHI ekspansi beton pracetak Rp 210 miliar Nilai rights issue ANTM sekitar Rp 5,5 triliun BWPT turunkan capex menjadi Rp800 miliar Penjualan SMGR 1Q15 mencapai 6,15 juta ton SMGR andalkan pasar spot ekspor jual kelebihan produksi INAF jajaki investor lokal untuk lepas Indofarma Global Medika KAEF jajaki mitra swasta dalam membangun rumah sakit Softbank Grup akuisisi 19,9% saham perusahaan asosiasi TRIO 5 bank memberikan pinjaman Rp 5 triliun kepada Telkomsel BNGA tidak bagi dividen, targetkan masuk BUKU IV pada 2016 BBRI jajaki pinjaman dengan skema club deal senilai USD 500 juta BMRI, BBRI dan BBNI beri fasilitas hedging pada PLN BBNI akan memberikan suntikan modal kepada BNI Syariah BBNI fokus garap bisnis remitasi di Dubai NISP fokus pada sektor UKM di tahun 2015 J Trust Co. Ltd akan tambah modal Rp 300 miliar ke BCIC BBAP targetkan CAR 19% WOMF butuh tambahan dana Rp 1,5 triliun 5 emiten properti bukukan penjualan Rp 3,9 triliun 10 perusahaan siap masuk BEI JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Pola yang variatif antara lagging indikator dan leading indikator mengindikasikan indeks bergerak mixed dalam pekan ini. Sinyal negatif bagi indeks terkonfirmasi dari leading indikator yang tercermin dari stochastick maupun MACD. Sedangkan lagging indikator terkonfirmasi positif bagi IHSG tercermin baik MA jangka pendek maupun panjang. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5491.34-9.560 5,820.88 5,313.63 LQ-45 953.21-2.673 842.99 3,351.25 MARKET REVIEW Pada perdagangan pekan lalu, IHSG dipengaruhi oleh berbagai sentimen dari dalam dan luar negri. Dari domestik, IHSG dipengaruhi oleh rilis data cadangan devisa Indonesia Maret 2015. Bank Indonesia (BI) mencatatkan cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2015 sebesar US$111,6 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Februari 2015 sebesar US$115,5 miliar. Penurunan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. Dari pasar global, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh rilis hasil pertemuan the Fed yang mengindikasikan adanya perbedaan pendapat di antara para pejabat the Fed terkait waktu kenaikan suku bunga. Beberapa petinggi the Fed berpendapat bahwa suku bunga acuan sebaiknya dinaikkan pada Juni mendatang, sedangkan beberapa petinggi the Fed lainnya berpendapat bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya dilakukan pada akhir tahun. Bahkan, sejumlah pejabat lainnya berpendapat bahwa perekonomian AS belum siap menghadapi kenaikan suku bunga sampai dengan 2016. Selain itu, industri jasa AS mengalami pelemahan. Menurut survei dari Institute for Supply Management, tercatat indeks non-manufaktur AS turun ke 56,5 di bulan Maret dari 56,9 di bulan sebelumnya. Hal ini semakin memperkecil kemungkinan akan kenaikan suku bunga the Fed di bulan Juni mendatang. Dari regional, Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk mempertahankan stimulus. Para pembuat kebijakan yakin untuk saat ini bahwa siklus kenaikan laba, upah dan harapan akan kenaikan harga akan mendorong inflasi menuju target bank sentral. Sementara itu, minat investor beralih dari bursa Shanghai ke bursa Hong Kong setelah melihat adanya peluang mengambil untung dengan melakukan arbitrase dimana terdapat gap valuasi antara perusahaan-perusahaan sejenis di bursa Hong Kong dan Shanghai. Dari Eropa, indeks industri jasa Spanyol naik menjadi 57,3 di bulan Maret dari 56,2 di bulan Februari. Sedangkan, indeks industri jasa Italia naik menjadi 51,6 di bulan Maret dari 50,0 di bulan sebelumnya. Sementara itu, indeks industri jasa Inggris juga mengalami kenaikan menjadi 58,9 di bulan Maret dari 56,7 di bulan Februari, level tertinggi dalam tujuh bulan. Adapun pada akhir pekan lalu, IHSG bergerak melemah dan ditutup pada level 5.491,34. MARKET VIEW Dalam sebuah pernyataan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Christine Lagarde mengatakan ekonomi global beresiko terjebak dalam periode pertumbuhan lemah berkepanjangan, hutang besar dan tingkat pengangguran tinggi seiring pembuat kebijakan gagal mengambil tindakan yang tepat untuk memacu produksi. Lagarde memperingatkan bahwa itu tidak akan cukup untuk mengatasi tingginya tingkat pengangguran, beban hutang yang besar dan pertumbuhan stagnan di beberapa ekonomi terbesar dunia. IMF sendiri dijadwalkan untuk memperbarui proyeksi pertumbuhan global pada hari Selasa mendatang. Proyeksi IMF tersebut diperkirakan akan menjadi salah satu katalis bagi pergerakan indeks bursa global dalam pekan ini. Sentimen Yunai diperkirakan masih akan mewarnai bagi pergerakan indeks bursa Global. Hal ini berkenaan dengan Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengkritik para pembuat kebijakan bank sentral untuk membiarkan negaranya dalam kondisi terkekang di tengah negosiasi untuk merilis bantuan dari paket bailout internasional. Sementara itu, Pejabat Yunani pada pekan ini mengatakan bahwa mereka menargetkan pertemuan pada tanggal 24 April dengan para menteri keuangan zona Euro sebagai batas waktu untuk menyetujui pinjaman baru. Kabarnya Bank of Greece meminta kepada European Central Bank untuk menyetujui kenaikan antara 800 juta euro hingga 900 juta euro dalam menjaga keuangan dan aktifnya perekonomian Yunani. Pada sisi lainnya, Yunani kemungkinan tidak akan mendapatkan semua dari dana darurat yang mereka minta untuk perbankannya pada pekan ini. Pergerakan indeks global juga banyak dipengaruhi oleh pernyataan dari pejabat the fed berkaitan dengan kebijakan suku bunga. Menurut seorang pejabat Fed, mengatakan peluang Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga AS pada bulan Juni masih tetap "kuat", seiring dampak kenaikan Dollar AS dan penurunan harga minyak yang kemungkinan hanya bersifat sementara. Sejauh ini kebijakan the Fed tersebut banyak memberikan pengaruh bagi pasar global. Presiden Fed Richmond, Jeffrey Lacker, mengatakan bahwa belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan kondisi ekonomi lainnya telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir. kans untuk menaikkan suku bunga pada rapat bulan Juni akan tetap besar. Sementara itu, faktor internal masih terbatas pengaruhnya bagi IHSG pekan ini, dan faktor ekternal kembali akan memberikan pengaruh bagi IHSG yang bergerak mixed dengan peluang menguat.. 1

13 April 2015 Wijaya Karya (WIKA) tengah mengincar beberapa kontrak proyek luar negeri guna menggenjot perolehan kontraknya. Saat ini perseroan sedang mengikuti tender di Malaysia, Aljazair dan Arab Saudi dengan total nilai tender mencapai Rp 1,5 triliun. WIKA tengah mengikuti proses tender untuk pembangunan gedung apartemen di Aljazair senilai Rp 600 miliar. Rencananya proyek itu akan dikerjakan bersama kontraktor lokal, Uero Japon, untuk mengembangkan proyek seluas 6 blok apartemen di Aljazair. Perseroan juga tengah mengikuti tender proyek di wilayah Arab Saudi. Saat ini perseroan sedang dalam tahap pra kualifikasi tender pembangunan pusat perbelanjaan dan hotel senilai Rp 500 miliar. Jika kedua proyek tersebut berhasil diperoleh, maka kontrak baru WIKA berpotensi meningkat Rp 1,1 triliun. WIKA menargetkan dapat memperoleh kontrak baru dari proyek luar negeri sekitar Rp 2,5 triliun di tahun 2015. Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun di kuartal I 2015 atau sekitar 16,45% dari target tahun 2015. Realisasi kontrak baru tersebut diperoleh dari beberapa proyek yang mayoritas berasal dari lini konstruksi sekitar 89%. Beberapa proyek yang telah diperoleh adalah proyek paket I jalan tol Balikpapan-Samarinda senilai Rp 288,8 miliar, proyek kawasan industri Bintoro Sayung senilai Rp 100 miliar dan proyek pembangunan PTTU Banjarmasin Facility senilai Rp 86,8 miliar. Sebanyak 9% merupakan proyek-proyek yang berasal dari lini bisnis lain. Kontrak baru perseroan dari proyek swasta sebesar 56%, proyek APBN/APBD 28% dan proyek BUMN 16%. Adhi Karya (ADHI) berniat membangun 2 pabrik beton pracetak senilai Rp 210 miliar. Pabrik tersebut bertujuan untuk mendukung sejumlah proyek perseroan ke depan, khususnya proyek transportasi massal light rail transit (LRT). Nilai investasi pabrik beton di Banten diperkirakan Rp 150 miliar, sedangkan pabrik di Cibubur sekitar Rp 60 miliar. Masing-masing pabrik berkapasitas sekitar 800 ribu ton dan dibangun di atas lahan seluas 6 ha. Menteri BUMN Rini Soemarno, mengatakan nilai rights issue Aneka Tambang (ANTM) sebesar Rp 5,5 triliun. Eagle High Plantation (BWPT) menurunkan nilai belanja modal pada tahun ini menajdi Rp800 miliar akibat kondisi harga minyak sawit mentah (crude alm oil) yang cenderung melemah pada kuartal pertama tahun ini. Perseroan awalnya mengalokasikan capex Rp1,3 triliun yang akan digunakan unuk penambahan lahan tertanam dan pembangunan empat pabrik kelapa sawit. Dengan nilai yang turun menjadi Rp800 miliar, maka pabrik yang akan dibangun menjadi satu atau dua. Penjualan Semen Indonesia (SMGR) mencapai 2,05 juta ton pada Maret 2015 atau menurun 4,66% dibandingkan dengan penjualan pada bulan yang sama tahun 2014. Penurunan itu juga tercatat paling rendah dibandingkan dengan periode yang sama dalam lima tahun terakhir. Penjualan secara keseluruhan sejak Januari hingga Maret juga mengalami perlambatan dimana penjualan pada tiga bulan pertama tersebut mencapai 6,15 juta ton atau turun 0,3% dibandingkan dengan 6,17 juta ton pada 2014. Hasil penjualan tersebut juga paling rendah dibandingkan dengan penjualan Januari-Maret dalam lima tahun terakhir. Penyebab penurunan tersebut adalah proyek konstruksi yang belum berjalan seperti yang diharapkan. Perseroan memperkirakan penjualan semen akan mulai menunjukkan tren peningkatan pada April 2015 dan puncak penjualan diperkirakan pada semeseter kedua tahun ini. Sementara itu, penurunan semen dipekirakan kembali terjadi pada minggu sekitar Lebaran karena adanya larangan bagi truk melintas di jalur utama yang digunakan oleh pemudik. Semen Indonesia (SMGR) mengandalkan pasar spot ekspor untuk menjual kelebihan produksi perseroan. Hal tersebut guna mengantisipasi lemahnya permintaan semen nasional pada Q1 2015. Dikatakan bahwa penurunan penjualan semen telah terjadi di Sumatera hingga mencapai 7.7%, penyebab turunnya konsumsi semen kemungkinan dari perbaikan infrastruktur yang belum dimulai. Untuk Q2 2015 diperkirakan konsumsi semen akan mulai membaik dimana siklus pembangunan infrastruktur akan dimulai setelah tahap persiapan konstruksi selesai. Setelah gagal menemukan kata sepakat dengan perusahaan Malaysia, Indofarma (INAF) tengah melakukan penjajakan dengan investor lokal untuk melepas sebagian kepemilikan atas anak usahanya. Perusahaan asal Malaysia yang sejatinya akan membeli 20% saham Indofarma Global Medika (IGM) tersebut membatalkan rencana tersebut. Keduanya gagal mencapai kata sepakat terkait dengan nilai private placement tersebut. INAF mengincar US$20 juta dari pelepasan anak usaha yang bergerak di bidang distribusi produk farmasi. Kimia Farma (KAEF) tengah menjajaki kerja sama dengan mitra konstruksi swasta. Penjajakan tersebut dilakukan untuk melancarkan diversifikasi usaha, yakni pembangunan rumah sakit di kawasan Dr Saharjo, Jakarta Selatan. Adapun bentuk kerja sama nantinya bukan berbentuk perusahaan patungan (JV), melainkan dengan menerapkan model bisnis build operate transfer. SoftBank Grup mengakuisisi 19,9% saham perusahaan asosiasi Trikomsel Oke (TRIO) milik Polaris Ltd. Pemegang saham terbesar Trikomsel tetap dimiliki oleh Polaris Ltd. yang memiliki sebesar 44,88% dari total saham yang dikeluarkan Trikomsel, dan Polaris Ltd. Telekomunikasi Indonesia melalui anak usahanya, Telekomunikasi Selular (Telkomsel), memperoleh pinjaman senilai Rp 5 triliun dari lima bank lokal dan asing. Seluruh dana ini rencananya digunakan untuk memperkuat struktur permodalan. Pinjaman onshore ini memiliki jangka waktu 3 tahun. Tahun ini, Telkomsel menyiapkan belanja modal senilai Rp 12,9 triliun. Dana ini akan dimanfaatkan untuk menambah jumlah base transceiver station (BTS) menjadi 1000 BTS tahun ini, dibandingkan tahun lalu sebanyak 85.000 BTS. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tengah menjajaki pinjaman dengan skema club deal senilai USD 500 juta atau Rp 6,5 triliun (kurs Rp 13.000 per USD) untuk refinancing obligasi yang jatuh tempo pada semester II 2015. Beberapa bank yang akan terlibat dalam club deal itu antara lain Deutsche Bank, PT Bank ANZ Indonesia, dan The Hong Kong & Shanghai Bank Corporation. Nilai pinjaman maksimum USD 500 juta, bunga Libor plus 165 bps, sekitar 2%. Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) menandatangani kerja sama pemberian fasilitas transaksi lindung nilai (hedging) kepada PLN (PT. Perusahaan Listrik Negara) sebesar USD 950 juta. BNI berkontribusi sebesar USD 200 juta, Bank Mandiri USD 500 juta, dan Bank BRI USD 350 juta. Bank Negara Indonesia (BBNI) belum tertarik membuka kantor cabang di Dubai pada tahun ini dan memilih meningkatkan remittance representative di negara tersebut. Saat ini, perseroan telah memiliki remittance representative office di Dubai untuk 2

13 April 2015 menggarap potensi pasar di kawasan Timur Tengah. Bank BNI Syariah akan memperoleh suntikan modal dari induk usaha, Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Suntikan modal tersebut diharapkan dapat mendukung ekspansi bisnis dan permodalan bank umum syariah. Saat ini, CAR BNI Syariah terkoreksi menjadi sekitar 15% dari posisi Desember 2014 yang sebesar 18,42%. RUPST CIMB Niaga (BNGA) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2014, meski perseroan membukukan laba sebesar Rp 2,3 triliun. Perseroan menahan labanya guna memperkuat modal dalam rangka pembiayaan kegiatan usaha CIMB Niaga. Bank CIMB Niaga (BNGA) berencana masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV atau bank dengan modal di atas Rp 30 triliun pada awal 2016. Saat ini, perseroan masuk di BUKU III dengan modal sekitar Rp 27 triliun. Untuk masuk BUKU IV, perseroan akan menggunakan laba ditahan. Bank OCBC NISP (NISP) menargetkan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai fokus penyaluran kredit pada tahun 2015. Strategi perseroan untuk tumbuh di sektor UKM menjadi langkah antisipasi perseroan melihat kondisi ekonomi makro yang tertekan akibat masih lesunya pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Namun NISP masih melihat UKM ini bisa tumbuh sekitar 20% dan pertumbuhan di tahun ini tidak akan seketat tahun lalu. Tahun 2014 kredit ke sektor UKM memiliki porsi 60% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Anabatic Technologies dan Gelombang Seismic Indonesia berencana menggelar IPO saham pada kuartal II-2015. Masuknya dua emiten ini membuat jumlah perusahaan yang siap mencatatkan saham perdana di BEI bertambah menjadi 10 emiten hingga akhir semester I-2015. Kedelapan perusahaan lain yang sudah menggelar mini expose dengan BEI adalah Vallianz Offshore Maritim, Garuda Metalindo, Binakarya Jaya Abadi dan Mega Manunggal Property, Puradelta Lestari, PP Properti, Merdeka Copper Gold dan Indonesia Media Televisi. Bank Indonesia (BI) optimis bahwa inflasi pada April 2015 akan terkendali. Hal ini diprediksi berdasarkan survei minggu pertama yang dilakukan pihak BI. Hasil survei BI minggu pertama April terlihat inflasi akan di kisaran 0,35%-0,45%. BI optimis bahwa inflasi tahunan akan tercapai sesuai target yaitu 4% plus minus 1. Meskipun pada bulan ini akan ada peningkatan inflasi dari banyak faktor seperti biaya transportasi dalam kota, kereta api, dan bensin. Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan perekonomian pada tahun 2015 tidak banyak berbeda dibanding 2014. Hal ini tercermin dari harga komoditas yang cenderung melemah. Meski demikian pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai 5,4%-5,8%. J Trust Co. Ltd. sebagai pemegang saham utama Bank Mutiara (BCIC) akan menambah modal Rp 300 miliar pada 20 April 2015. Namun tanggal pelaksanaan tersebut tetap menunggu persetujuan dari institusi berwenang dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan. Penambahan modal telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 Maret 2015, dimana BCIC akan menerbitkan 30 triliun saham seri A dengan nominal Rp 0,01 atau mencapai Rp 300 miliar. Pemegang saham pengendali Bank Mutiara, yakni J Trust Co. Ltd., akan menjadi pembeli siaga saham baru yang akan diterbitkan tersebut. Bank MNC Internasional (BABP) menargetkan CAR di kisaran 18-19% pada akhir 2015. Pada kuartal III-2015, MNC Group berencana menyuntik modal sebesar Rp 500 miliar ke perseroan. Hingga kuartal I-2015, CAR perseroan berada di posisi 16,21%. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) memerlukan tambahan pendanaan sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang tahun ini. Tambahan dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan melunasi obligasi perseroan yang jatuh tempo tahun ini. Perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan baru dapat mencapai Rp 6,5 triliun pada 2015. Sebanyak 5 emiten properti membukukan penjualan unit properti (marketing sales) sebesar Rp 3,9 triliun sepanjang kuartal I-2015 atau turun 22% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 5,1 triliun. Modernland Realty (MDLN) membukukan penjualan sebesar Rp 1,46 triliun, naik 206,4% dibandingkan kuartal I-2014 sebesar Rp 476,5 miliar. Summarecon Agung (SMRA) membukukan penjualan Rp 1,2 triliun, turun 50% dibandingkan kuartal I-2014, sedangkan Agung Podomoro Land (APLN) senilai Rp 939 miliar, turun 31,9% dibandingkan periode sama 2014. Adapun Intiland Development (DILD) membukukan Rp 252 miliar, sedangkan Metropolitan Realty (MTLA) sebesar Rp 148 miliar. 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 51,58-0,06 TLKM (US) 44 14.278 23 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,48-0,03 ANTM (GR) 0,06 768 27 Gold (US$)/Ounce 1208,11 0,53 Nickel (US$)/MT 12625,00 100,00 Tin (US$)/MT 16700,00 100,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 54,65-7,75 Coal (RB) (US$)/MT* 58,40-4,96 CPO (ROTH) (US$)/MT 645,00 0,00 CPO (MYR)/MT 2144,50-37,00 Rubber (MYR/Kg) 653,50 0,00 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 763,09 3,80 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 18057,65 0,55 1,32 16,43 14,87 3,00 2,82 5.517,7 USA NASDAQ COMPOSITE 4995,98 0,43 5,49 21,98 18,82 3,60 3,26 7.947,9 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7089,77 1,06 7,98 16,53 14,45 1,91 1,80 1.829,9 CHINA SHANGHAI SE A SH 4227,93 1,92 24,74 16,18 14,13 2,03 1,83 5.064,6 CHINA SHENZHEN SE A SH 2247,89 2,47 52,04 32,10 25,44 4,07 3,57 3.259,7 HONG KONG HANG SENG INDEX 27272,39 1,22 15,54 13,06 11,80 1,41 1,31 2.176,4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5491,34-0,17 5,06 16,34 13,87 2,73 2,41 402,9 JAPAN NIKKEI 225 19907,63-0,15 14,08 19,00 17,25 1,78 1,65 3.015,6 MALAYSIA KLCI 1844,31-0,27 4,72 16,85 15,55 1,99 1,87 288,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3472,38 0,35 3,19 14,19 12,96 1,30 1,23 418,0 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.927,45 22,45 1000 IDR/ USD 0,08-0,0001 EUR/IDR 13.714,60 4,39 EUR / USD 1,06 0,0005 JPY/IDR 107,58 0,12 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.453,28-27,39 SGD / USD 0,73 0,0004 AUD/IDR 9.912,70-2,77 AUD / USD 0,77-0,0014 GBP/IDR 18.927,73 5,44 GBP / USD 1,46 0,0010 CNY/IDR 2.082,15 0,00 CNY / USD 0,16-0,0001 MYR/IDR 3.525,35 0,00 MYR / USD 0,27 0,0000 KRW/IDR 11,81-0,03 100 KRW / USD 0,09-0,0002 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.47 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50 ECB Rate (%) Euro 5 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 5.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.56 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Mar 15 Feb 15 Description Rate (%) Inflation YTD % -0.44-0.61 SBI (9M) 6,65157 Inflation YOY % 6.38 6.29 SBIS (9M) 6,65157 Inflation MOM % 0.17-0.36 Foreign Reserve (USD) 115.53 Mn 115.53 Mn GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,690,240.90 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 14 Apr US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 1.0% dari -0.6% 14 Apr US PPI MoM Naik menjadi 0.2% dari -0.5% 14 Apr US PPI YoY Turun menjadi -0.9% dari -0.6% 14 Apr US Business Inventories Naik menjadi 0.3% dari % 15 Apr US Empire Manufacturing Turun menjadi 6.00 dari 6.90 15 Apr US Industrial Production MoM Turun menjadi -0.2% dari 0.1% 15 Apr US Capacity Utilization Turun menjadi 78.7% dari 78.9% 15 Apr US Manufacturing Production Naik menjadi 0.1% dari -0.2% 16 Apr US Housing Starts Naik menjadi 1040 ribu dari 897 ribu 16 Apr US Housing Starts MoM Naik menjadi 15.9% dari -17.0% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt KLBF IJ 1850 1.65 1.49 GGRM IJ 53500-2.10-2.35 TOWR IJ 4000 2.96 1.25 TLKM IJ 2825-0.53-1.60 NISP IJ 1350 8.00 1.21 ICBP IJ 14250-1.55-1.39 LPPF IJ 18950 1.34 0.77 BBRI IJ 13025-0.38-1.30 GIAA IJ 565 4.63 0.69 MIKA IJ 25000-3.01-1.20 PGAS IJ 4825 0.52 0.64 BBNI IJ 7125-0.70-0.98 BRMS IJ 183 14.38 0.62 INTP IJ 22850-1.08-0.98 RODA IJ 465 8.14 0.51 AKRA IJ 5225-4.13-0.94 SMAR IJ 6550 2.34 0.46 SMGR IJ 13425-0.92-0.79 BKSW IJ 499 10.89 0.45 BBCA IJ 15050-0.17-0.65 UPCOMING IPO'S Company Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara Mediatama Books Store Trade & Service 175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas Maybank Kim Eng 5

13 April 2015 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment MERK 6500 Cash Dividend 10 Apr-15 13 Apr-15 15 Apr-15 05 May-15 PGAS 144.84 Cash Dividend 13 Apr-15 14 Apr-15 16 Apr-15 08 May-15 GEMS 3.36 Cash Dividend 13 Apr-15 14 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 ACST 42.00 Cash Dividend 13 Apr-15 14 Apr-15 16 Apr-15 04 May-15 BDMN 81.50 Cash Dividend 14 Apr-15 15 Apr-15 17 Apr-15 08 May-15 BJTM 41,86 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 08 May-15 PLIN 70 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 08 May-15 KAEF 8.44 Cash Dividend 15 Apr-15 16 Apr-15 20 Apr-15 08 May-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RELI Rights Issue 1:1 445.00 23 Apr-15 AKKU Rights Issue 20:132 100 TBA 24 Apr-15 TBA 29 Apr - 07 May 15 TBA LEAD Stock split 1:4 -- -- TBA TBA ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA ACST Tender Offer -- 3250 -- -- 24 Mar 22 Apr 15 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda AALI RUPST 14-Apr-15 JPFA RUPST/LB 14-Apr-15 BFIN RUPST/LB 15-Apr-15 TURI RUPST 15-Apr-15 HOTL RUPSLB 15-Apr-15 RELI RUPST/LB 15-Apr-15 GREN RUPST/LB 16-Apr-15 TOBA RUPST 16-Apr-15 SMGR RUPST 16-Apr-15 ASGR RUPST 16-Apr-15 MDIA RUPST/LB 17-Apr-15 SSMS RUPST 17-Apr-15 TLKM RUPST 17-Apr-15 VIVA RUPST/LB 17-Apr-15 AUTO RUPST 20-Apr-15 CINT RUPST 20-Apr-15 MEDC RUPST/LB 20-Apr-15 PTRO RUPST/LB 20-Apr-15 TGKA RUPST/LB 20-Apr-15 TRIS RUPST 20-Apr-15 UNTR RUPST 21-Apr-15 SCMA RUPST/LB 21-Apr-15 WIKA RUPST 22-Apr-15 EMTK RUPST/LB 22-Apr-15 GLOB RUPST 23-Apr-15 BRAU RUPSLB 23-Apr-15 WOMF RUPST/LB 23-Apr-15 MBSS RUPST/LB 23-Apr-15 ADRO RUPST/LB 23-Apr-15 TCID RUPST/LB 23-Apr-15 TELE RUPST 23-Apr-15 6

13 April 2015 KLBF S1 1830 R1 1865 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1810 R2 1885 1850 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1830-Rp 1865 Entry Rp 1850, take Profit Rp 1865 Stochastics 91.11 Positif MACD 17 Positif True Strength Index (TSI) -17.77 Positif Bollinger Band (Mid) 21663 Negatif MA5 1847 Positif KLBF Upward Sloping Channel October November December 2015 February March April KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 46.61, Stochastic %K = 32.50, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 KLBF - MACD (5,3) = 1.82, Signal() = 2.11 KLBF - TSI(3,5,3) = -17.77 KLBF - William's % R(14) = -30.77, Volume() = 51,658,000, 1,952.27 1,870 1,92 1,853.75 1,850 1,850 1,86 1,850 1,847 1,80 1,831.25 1,805 1,794.35 1,74 1,794.35 1,791.37 1,68 1,62 80 10 46.6077 8 6 46.6077 4 2 32.5 32.5 20 1 2.10911 1.81647 5.0-1 -5.0-15.0 2 4 6 0000-8 -6-4 -2-7.86347-17.7731-2 51,658,000-6 -4-30.7692-10 -8 GIAA S1 540 R1 600 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 510 R2 630 565 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 540-Rp 600 Entry Rp 565, take Profit Rp 600 Stochastics 46.18 Positif MACD 7.88 Positif True Strength Index (TSI) 65.59 Positif Bollinger Band (Mid) 502 Positif MA5 516.2 Positif GIAA Downward Sloping Channel October November December 2015 February March April GIAA - Stochastic %D(6,3,3) = 53.50, Stochastic %K = 65.29, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 GIAA - MACD (5,3) = -13.52, Signal() = -8.73 GIAA - TSI(3,5,3) = 65.59 GIAA - William's % R(14) = -14.42, Volume() = 34,806,500 64 60 565 565 56 565 516.2 507 52 505 501.5 495.833 48 495.833 485 44 476 459 459 80 65.2924 1 2 3 4 5 6 7 8 9 65.2924 53.5049 53.5049 20 1 5.0-5.0-8.72989-1 -15.0-13.5246 10 65.5923 2 4 6 8 43.1205-6 -4-2 0000 34,806,500-2 -14.4231-4 -6-10 -8

13 April 2015 BRMS S1 165 R1 200 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 130 R2 235 183 BRMS Downward Sloping Channel Bullish Breakout 42 36 Candle chart indikasi potensi revesal RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 165-Rp 200 Entry Rp 183, take Profit Rp 200 Stochastics 12.71 Positif MACD 1.11 Positif True Strength Index (TSI) 29.81 Positif Bollinger Band (Mid) 163 Positif MA5 144.8 Positif October November December 2015 February March April BRMS - Stochastic %D(6,3,3) = 38.33, Stochastic %K = 64.54, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 BRMS - MACD (5,3) = -8.23, Signal() = -3.53 BRMS - TSI(3,5,3) = 29.81 BRMS - William's % R(14) = -19.54, Volume() = 215,178,800 30 241.812 200 183 24 183 183 177.333 18 177.333 162.85 148 12 144.8 143.25 80 10 109.909 109.909 1 2 3 4 5 6 7 8 9 64.5392 64.5392 38.3259 38.3259 20-3.52882 6.0-6.0-18.0-12.0-8.22872-24.0 8 29.8062 4 0000-4 -8 215,178,80-11.6109-2 -6-4 -19.5402-10 -8 TARA S1 485 R1 495 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 480 R2 500 491 TARA Upward Sloping Channel 491 491 484.8 48 480.5 468.75 467 44 442.529 442.529 429 40 Candle chart indikasi sinyal positif 36 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 485-Rp 500 Entry Rp 491, take Profit Rp 500 Stochastics 94.04 Positif MACD 3.37 Positif True Strength Index (TSI) 71.53 Positif Bollinger Band (Mid) 469 Positif MA5 484.8 Positif 32 90.5093 90.5093 October November December 2015 February March April 90.1455 TARA - Stochastic %D(6,3,3) = 90.15, Stochastic %K = 90.51, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 8 90.1455 6 80 4 2 TARA - MACD (5,3) = -2.75, Signal() = -2.56 4.0-2.56368 2.0-2.0-4.0-2.74578-6.0 71.5282 TARA - TSI(3,5,3) = 71.53 2 4 6 8 725-6 -4-2 0000 80,985,504 TARA - William's % R(14) = 0, Volume() = 80,985,504.00-2 0000-4 -6-8 -10

13 April 2015 MTDL S1 715 R1 805 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 625 R2 895 775 Candle chart indikasi sinyal positif MTDL Wedge 775 78 775 715 72 715 708.75 680 66 664.25 646.667 646.667 60 628 628 54 614.45 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 715-Rp 805 Entry Rp 775, take Profit Rp 805 Stochastics 84.52 Positif MACD 13.16 Positif True Strength Index (TSI) 85.24 Positif Bollinger Band (Mid) 664 Positif MA5 715 Positif 48 42 80.9722 80.9722 October November December 2015 February March April 80.5239 MTDL - Stochastic %D(6,3,3) = 80.52, Stochastic %K = 80.97, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 80.5239 80 MTDL - MACD (5,3) = -14.94, Signal() = -10 1 5.0-5.0-1048 -1-15.0-14.9417 85.2446 MTDL - TSI(3,5,3) = 85.24 2 4 6 8 75.4942-6 -4-2 0000 9,062,700 MTDL - William's % R(14) = -3.13, Volume() = 9,062,700-9 -8-7 -6-5 -4-3 -2-1 -3.125 PANR S1 515 R1 540 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 500 R2 555 525 Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area netral PANR Wedge 525 520 52 515 512.5 50 501.682 498.2 494.609 48 494.609 494.609 46 480 466.199 44 42 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 515-Rp 555 Entry Rp 525, take Profit Rp 555 Stochastics 74.73 Positif MACD 3.32 Positif True Strength Index (TSI) 28.70 Positif Bollinger Band (Mid) 498 Positif MA5 515 Positif 80 September October November December 2015 February March April 57.9487 PANR - Stochastic %D(6,3,3) = 57.95, Stochastic %K = 53.33, Overbought Level = 80, Oversold Level = 20 10 8 57.9487 6 4 53.3333 2 53.3333 PANR - MACD (5,3) = -3.05, Signal() = -2.30 20 6.0 8.0 4.0-2.29704 2.0-2.0-3.04578 PANR - TSI(3,5,3) = 28.70 10 2 4 6 8 31.1881 28.6955-8 -6-4 -2 0000 3,575,900 PANR - William's % R(14) = -10.64, Volume() = 3,575,900-2 -10.6383-4 -6-8 -10 40

13 April 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 10-04-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 24125 24125 23700 23700 23975 24250 24525 Negatif Negatif Positif 26525 23150 LSIP Trading Sell 1660 1660 1620 1620 1650 1680 1710 Negatif Negatif Negatif 1945 1640 SGRO Trading Sell 1900 1900 1895 1895 1900 1905 1910 Negatif Negatif Positif 2110 1805 Mining BUMI Trading Sell 85 85 80 80 84 88 92 Negatif Negatif Positif 100 74 PTBA Trading Sell 10700 10700 10450 10450 10625 10800 10975 Negatif Negatif Negatif 11250 10150 ADRO Trading Sell 975 975 945 945 965 985 1005 Negatif Positif Negatif 1035 935 MEDC Trading Sell 3145 3145 3105 3045 3105 3165 3225 Negatif Negatif Positif 3245 2575 INCO Trading Sell 3175 3175 3160 3115 3160 3205 3250 Negatif Negatif Negatif 3565 3165 ANTM Trading Sell 905 905 870 870 895 920 945 Negatif Negatif Negatif 1020 850 TINS Trading Sell 920 920 880 880 910 940 970 Negatif Negatif Negatif 1060 900 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 13425 13425 13175 13175 13350 13525 13700 Negatif Negatif Negatif 15150 12525 INTP Trading Sell 22850 22850 22625 22150 22625 23100 23575 Negatif Negatif Negatif 24325 20475 SMCB Trading Sell 1505 1505 1470 1470 1495 1520 1545 Negatif Negatif Negatif 1945 1425 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 8150 8150 8475 7800 8025 8250 8475 Positif Positif Positif 8575 7800 GJTL Trading Sell 1265 1265 1225 1225 1250 1275 1300 Negatif Negatif Negatif 1425 1235 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 7375 7375 7475 7250 7325 7400 7475 Positif Positif Negatif 7550 7300 GGRM Trading Buy 53500 53500 54400 51200 52800 54400 56000 Positif Negatif Positif 55325 47525 UNVR Trading Buy 39400 39400 39700 39100 39300 39500 39700 Positif Positif Positif 40500 35725 KLBF Trading Buy 1850 1850 1865 1810 1830 1865 1885 Positif Positif Positif 1870 1775 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 2150 2150 2115 2115 2140 2165 2190 Negatif Negatif Negatif 2230 1995 PTPP Trading Buy 3990 3990 4045 3925 3965 4005 4045 Positif Positif Positif 4070 3600 WIKA Trading Sell 3560 3560 3545 3500 3545 3590 3635 Negatif Negatif Positif 3690 3310 ADHI Trading Sell 3075 3075 3045 2965 3045 3125 3205 Negatif Negatif Positif 3475 2870 WSKT Trading Buy 1700 1700 1715 1655 1685 1715 1745 Positif Positif Positif 1835 1550 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4825 4825 4860 4785 4810 4835 4860 Positif Positif Positif 5400 4600 JSMR Trading Buy 7125 7125 7250 6950 7050 7150 7250 Positif Positif Positif 7200 6975 ISAT Trading Buy 4145 4145 4200 4080 4120 4160 4200 Positif Positif Positif 4425 4040 TLKM Trading Sell 2825 2825 2790 2790 2815 2840 2865 Positif Negatif Negatif 2995 2770 Finance BMRI Trading Sell 12000 12000 11900 11900 11975 12050 12125 Negatif Negatif Negatif 12550 11750 BBRI Trading Sell 13025 13025 12825 12825 12975 13125 13275 Negatif Negatif Negatif 13450 12600 BBNI Trading Sell 7125 7125 7075 6975 7075 7175 7275 Negatif Negatif Negatif 7275 6550 BBCA Trading Sell 15050 15050 14925 14650 14925 15200 15475 Negatif Negatif Negatif 15600 13975 BBTN Trading Sell 1165 1165 1150 1120 1150 1180 1210 Negatif Negatif Negatif 1270 1050 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 23025 23025 23200 22450 22825 23200 23575 Positif Positif Positif 23075 19950 MPPA Trading Sell 4030 4030 3980 3845 3980 4115 4250 Negatif Negatif Negatif 4500 3875