DAILY REPORT 10 March 2017

dokumen-dokumen yang mirip
WEEKLY REPORT 06 March 2017

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 08 March 2017

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 09 February 2017

DAILY REPORT 02 February 2017

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 22 March 2017

DAILY REPORT 09 August 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 03 March 2017

DAILY REPORT 22 February 2017

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 23 March 2017

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 01 March 2017

WEEKLY REPORT 20 February 2017

WEEKLY REPORT 27 February 2017

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 05 April 2017

DAILY REPORT 29 March 2017

DAILY REPORT 07 March 2017

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 03 February 2017

DAILY REPORT 12 December 2017

DAILY REPORT 21 April 2017

DAILY REPORT 29 Maret 2016

DAILY REPORT 21 February 2017

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 26 January 2017

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 01 February 2017

DAILY REPORT 19 March 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

R i Danareksa Research Institute

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 02 January 2014

WEEKLY REPORT 08 January 2018

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

WEEKLY REPORT 30 January 2017

DAILY REPORT 25 January 2017

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

Daily Report. 21 March 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 18 Aug 2017

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 18 January 2017

DAILY REPORT 07 Juli 2017

DAILY REPORT 09 Desember 2016

DAILY REPORT 09 January 2014

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 16 February 2017

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Senin, 11 Januari Kekhawatiran akan China masih berlanjut.

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 23 February 2017

WEEKLY REPORT 13 February 2017

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 09 November 2016

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 31 October 2017

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 27 January 2017

DAILY REPORT 12 January 2018

WEEKLY REPORT 18 Juli 2016

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 08 February 2017

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 23 February 2017

DAILY REPORT 28 Juli 2017

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 11 Juli 2017

DAILY REPORT 20 September 2017

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

Transkripsi:

DAILY REPORT NEWS HEADLINES ADHI terbitkan obligasi Rp3,5 triliun ADHI targetkan kontrak baru Rp44 triliun WIKA memenangi tender jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran WIKA peroleh kontrak baru Rp 13,32 triliun di awal bulan ketiga PGAS peroleh peringkat idaaa & prospek stabil dari Pefindo KKGI keluarkan biaya eksplorasi USD 1,36 juta hingga Februari TINS eksplorasi laut pada Februari PPRO incar tiga proyek di Bandung PPRO tambah tiga hotel Astra setor Rp 351 miliar ke SSIA awal April Laba MLPT 2016FY naik 49% YoY, penjualan turun,3% POLY restrukturisasi utang POLY siapkan capex USD 20 juta BBRI targetkan bangun 25 outlet di tahun MAYA targetkan 1 kantor cabang digital di tahun BABP luncurkan Punyacelengan BNGA buyback saham BJBR dan BBTN jajaki penerbitan surat utang Indomobil Finance rilis obligasi Rp 4 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Apresiasi IHSG yang terjadi dalam pekan lalu mensinyalkan positif bagi Support Level 5391/5380/5372 IHSG. Indikator teknikal mengkonfirmasikan trend menguat seperti yang Resistance tercermin Level pada indikator 54/5417/5428 MACD. Demikian dengan indikator teknikal Major Trend lainnya yakni lagging indikator Up yang tercermin dari indikator MA5 Minor dan Trend MA20 sinyal IHSG terkonfirmasi Up positif bagi IHSG. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 5402.386 +8.622 9,196.716 5,441.306 LQ-45 896.300 +2.329 5,297.280 3,995.514 MARKET REVIEW Bursa saham Eropa tentatif melemah menanti hasil rapat European Central Bank (ECB), antara lain tentang suku bunga pada Kamis (9/3) malam waktu setempat serta karena merespon penurunan harga minyak mentah. Pasar juga mencermati kebijakan keuangan ECB ke depan. Harga minyak mentah turun lebih dari 5%, karena meningkatnya persediaan minyak AS menjadi 8,2 juta barel pekan lalu atau mencapai rekor tertinggi. Hal itu pula yang menyebabkan bursa saham Hong Kong tertekan yang dikontribusikan terutama oleh saham-saham energi. Bursa saham Asia secara umum melemah pada perdagangan Kamis (9/3), kecuali Indonesia, Jepang, Filipina dan India. Bursa Cina melemah menyusul data Producer Index (PPI) bulan Februari yang naik 7,8% YoY dibanding 6,9% Yoy pada Januari. Kenaikan PPI itu diperkirakan akibat kenaikan harga komoditas, seperti baja dan bahan baku lainnya. Sedang Consumer Index (CPI) melambat 0,8% YoY, karena penurunan harga pada perayaan tahun baru Cina dan akibat cuaca dingin. Penjualan mobil di Cina periode Februari naik 8,9% YoY mencapai 1,5 juta unit akibat meningkatnya penjualan ritel. Namun penjualan mobil selama 2 bulan pertama tahun turun 2% YoY. Bursa Jepang menguat karena ekspektasi prospek laba eksportir menyusul melemahnya Yen. Yen melemah setelah data ADP Research Institute mengindikasikan penambahan angka pekerja oleh perusahaan dalam jumlah terbesar dalam hampir 3 tahun pada Februari. Sementara IHSG berkonsolidasi dan bergerak fluktuatif di dua arah. IHSG ditutup menguat 0,16% ke 5402,386. Investor asing mencatatkan net buy Rp 156,6 miliar. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun sebesar 3,3%, lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar 3%. Namun laju pertumbuhannya masih lambat, bahkan lebih lambat dari rata-rata laju pertumbuhan dalam 2 dekade sebelum terjadi krisis keuangan. Hal itu disebabkan oleh keuntungan investasi dan aktivitas perdagangan yang masih lemah. OECD melaporkan risiko yang membayangi ekonomi global adalah ekonomi proteksionisme, perang dagang hingga volatilitas mata uang. World Bank mengingatkan perlambatan perdagangan dunia merupakan potensi masalah ekonomi global. Ketidakpastian kebijakan di Eropa dan Amerika Serikat berdampak negatif terhadap perdagangan, sehingga mengurangi pertumbuhan ekonomi global. Isu keamanan juga masih menjadi perhatian saat ini. Keputusan Rusia membangun stasiun rudal Iskander di Kaliningrad memunculkan kekhawatiran atas keamanan di Eropa. Apalagi jika pembangunan itu dilakukan secara permanen. Tampaknya isu keamanan berkembang cukup merata di berbagai kawasan. Hal ini dapat mengganggu proses pemulihan ekonomi global. Dalam jangka pendek, pasar mencermati FOMC meeting The Fed pada 14-15 Maret tentang kenaikan Fed Fund Rate (FFR). Hasil FOMC meeting itu akan menjadi acuan strategi investasi bagi investor dan pengambilan kebijakan oleh negara-negara lain. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan BI 7D RR rate. MARKET VIEW Pemerintah akan mensyahkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun tentang Jasa Konstruksi, karena pelaku industri konstruksi tidak perlu khawatir dikriminalisasi ketika pekerjaan yang dilakukan bermasalah. Kegagalan bangunan karena kegagalan konstruksi terjadi ketika bekerja artinya masih ada di dalam kontrak kemudian. Jadi apabila ada sengketa paling tinggi akan diselesaikan melalui arbitrase. Seperti diketahui bahwa sektor jasa konstruksi memang telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Terlebih saat ini, seiring pertumbuhan ekonomi terus membaik, ditambah lagi dengan adanya kepastian hukum bagi pelaku industri jasa konstruksi. Optimistis sektor ini ke depan akan terus bertumbuh. pelaku industri konstruksi saat ini telah mendapatkan banyak pekerjaan baik di dalam dan di luar negeri. Tren industri konstruksi nasional menanjak. Oleh karena itu target 2019 diperkirakan bisa menciptakan 200 badan usaha naik dari kelas kontraktor menengah ke kontraktor besar. Saat ini sudah tercapai 70 persen dan diperkirakan dua tahun kedepan target ini bisa tercapai. Sementara itu jelang pertemuan The Fed diperkirakan akan menjadi memicu fluktuasi pasar yang tinggi. Dalam pertemuan The Fed Maret ini diekspektasi berpeluang akan menaikan tingkat suku bunga acuan atau Fed Fund Rate. The Fed akan menggelar pertemuannya pada 14-15 Maret. Kendati demikian pasar akan menunggu laporan ekonomi terbaru dari AS seperti non farm payroll untuk petunjuk lebih lanjut akan kemungkinan kenaikan suku bunga. Sebelumnya data kerja AS dari sektor swasta yang dirilis pada hari Rabu lalu kembali mendukung lebih lanjut ekspektasi untuk the Fed menaikan suku bunga pada pekan depan. Tahun ini the Fed tampak serius akan kembali menaikkan suku bunga. Bahkan potensi kenaikan bisa dilakukan hingga 4 kali pada tahun ini. Artinya, terdapat potensi kenaikan suku bunga hingga 0 basis point. Kemungkinan besar The Fed menaikan suku bunga telah didukung oleh sejumlah data ekonomi dan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan perbaikan, ditambah data inflasi yang membaik. Artinya semakin terbuka suku bunga kenaikan. Kenaikan suku bunga The Fed menjadi salah satu tantangan besar bagi perekonomian Indonesia. Antisipasi pun telah dilakukan oleh otoritas moneter Indonesia agar ekonomi mampu bertahan. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini diharapkan mampu mengantisipasi kenaikan suku bunga AS. tersebut. Ppemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan, baik kebijakan fiskal hingga kebijakan moneter. Jelang pertemuan The Fed pada pekan depan muncul ekspektasi besar terhadap kemungkinan suku bunga dinaikan. Sentimen ini mulai membawa dampak bagi pasar kawasan Asia, meski pada pembukaan perdagangan hari ini dibuka variatif. Sentimen tersebut juga akan berpengaruh bagi IHSG hari ini bergerak mixed, cenderung melemah.. 1

DAILY NEWS Adhi Karya (ADHI) berencana menawarkan obligasi Rp3,5 triliun pada semester I/. Obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang nilainya mencapai Rp5 triliun. Adapun untuk sisanya sebesar Rp1,5 triliun akan diterbitkan pada tahun depan. Dana hasil emisi obligasi tersebut akan digunakan sebagai salah satu sumber pendanaan ekspansi pada dan pembayaran utang jatuh tempo obligasi. Adhi Karya (ADHI) menargetkan kontrak baru Rp44 triliun pada dimana sekitar Rp22-Rp23 triliun diantaranya merupakan kontrak dari proyek LRT dan sisanya berasal dari proyek lain. Dengan target tersebut, perseroan menargetkan penjualan senilai Rp1,4 triliun pada atau meningkat 26% YoY. Dari penjualan itu, ADHI menargetkan laba bersih Rp503 miliar pada. Wijaya Karya (WIKA) berhasil memenangi tender jalan tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran dengan nilai proyek sebesar Rp 2,17 triliun. Perseroan berharap proyek akan berlangsung selama 457 hari kalendar kerja ini dapat berjalan dengan baik. Wijaya Karya (WIKA) pada awal bulan ketiga telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 13,32 triliun atau mencapai 30,80% dari target kontrak baru tahun yang sebesar Rp 43,24 triliun. Sementara kontrak baru yang ditargetkan pada tahun meningkat 475% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan tengah memproses kredit dan pinjaman sindikasi sebesar Rp 5 triliun dengan jangka waktu 3 tahun dan tingkat bunga yang kompetitif. Perseroan juga akan menerbitkan obligasi sekitar Rp 5 triliun-rp triliun dengan jangka waktu minimal 5- tahun. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idaaa untuk Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan prospek peringkat stabil. Peringkat tersebut mencerminkan peran penting perusahaan bagi pemerintah Indonesia, posisi pasar perusahaan yang sangat kuat pada sektor distribusi dan transmisi gas domestik dan struktur permodalan yang konservatif. Namun peringkat itu dibatasi oleh risiko pasokan gas alam perusahaan. Peringkat akan diturunkan jika PGAS menarik pinjaman lebih besar dari yang diproyeksikan yang dapat melemahkan struktur permodalan dan proteksi arus kas secara signifikan. PGN menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun sekitar USD 500 juta atau setara Rp 6,674 triliun. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pengembangan jaringan pipa gas distribusi dan transmisi, serta kegiatan downstream, midstream, upstream dan supporting lainnya yang akan dilakukan bersama dengan entitas usaha. Resources Alam Indonesia (KKGI) mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar USD 1.366.444 hingga Februari. Aktivitas eksplorasi dilakukan oleh anak usaha perseroan yakni PT Insani Baraperkasa, dimana kegiatan eksplorasi pengembangan dilakukan di area Sub Blok Handil Bakti. Rencana aksi untuk Blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan untuk menetapkan sub blok yang potensial di tambang. Untuk blok Separi masih dipelajari untuk dilakukan bor. Timah (TINS) telah melakukan eksplorasi di laut pada Februari berupa kegiatan pemboran prospeksi & pemboran rinci di perairan Bangka dengan menggunakan 4 unit kapal bor. Kegiatan eksplorasi di darat pada bulan Februari meliputi pemetaan geologi, core logging, percontohan core, pengukuran grid bor dan pemboran timah primer di pulau Bangka dan Belitung. Biaya yang dikeluarkan atas kegiatan eksplorasi Timah di darat maupun di laut di daerah Bangka dan Belitung sampai dengan Februari sebesar Rp 21,41 miliar dengan rincian sebesar Rp,54 miliar untuk biaya operasional dan Rp,87 miliar untuk biaya investasi. Hasil kegiatan eksplorasi hingga bulan Februari mendapatkan penemuan Sumberdaya baik di darat maupun di laut. Kegiatan eksplorasi di laut mendapatkan Sumberdaya Tertunjuk (indicated) sebesar 13 ton dan Sumberdaya Terukur (Measured) sebesar 1,019 ton. Hingga periode 31 Desember 2016 Multipolar Technology (MLPT) membukukan laba bersih Rp 147,72 miliar atau naik dibandingkan sebelumnya Rp 99,17 miliar. Penjualan bersih turun menjadi Rp 1,92 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 2,14 triliun. Asia Pacific Fibers (POLY) memperkirakan belanja modal sebesar USD 20 juta tahun ini. Dana ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan mesin pabrik. Pendanaan belanja modal bersumber dari kas internal senilai USD juta dan sisanya diharapkan berasal dari dana hasil restrukturisasi dan mitra strategis untuk pengoperasian unit pirified terephtalate acid (PTA). Perseroan akan memanfaatkan dana untuk pembaruan mesin dan upgrade mesin lama untuk revamping. POLY juga sedang menjajaki mitra strategis untuk pengembangan bisnis PTA. Asia Pasific Fibers (POLY) menargetkan persetujuan skema restrukturisasi utang dapat diperoleh pada awal semester II/ sehingga ruang gerak margrin menjadi lebih leluasa pada tahun ini. Saat ini proposal yang diajukan perseroan telah sampai di bawah level menteri sehingga diharapkan proposal tersebut dapat ditindaklanjuti lhe menteri. Adapun dua skema yang sedang dibahas terkait restrukturisasi adalah, pertama, penghapusan bunga dan kedua, jumlah utang dikonversi menjadi saham. Jika para kreditur setuju, 11% akan dipertahankan menjadi utang dan sisanya dikonversi ke saham. Astratel Nusantara, anak usaha Astra International (ASII), akan membayar Rp 351 miliar kepada Surya Semesta Internusa (SSIA) sebagai uang muka pembelian saham pengelola jalan tol Cikopo- Palimanan (Cipali) pada awal April tahun ini. Sisanya Rp 1,9 triliun akan dibayar pada Januari 2018. PP Properti (PPRO) berencana membangun tiga hotel sepanjang. Pembangunan hotel ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu dua tahun dan bisa meningkatkan pendapatan berkesinambungan. Hotel yang akan dikembangkan tahun ini berada di Surabaya dengan investasi Rp 57 miliar, Mataram (NTB) dengan investasi Rp 200 miliar, dan Labuan Bajo (NTT) senilai Rp 300 miliar. PP Properti (PPRO) menargetkan pada tahun ini dapat menyelesaikan tiga rencana ekspansi di Bandung, Jawa Barat, baik melalui kerja sama dengan mitra lokal maupun akuisisi lahan. Perseroan sudah menjajaki peluang kemitraan dengan salah satu perusahaan di Bandung sejak 2015, namun hingga saat ini negosiasi masih berjalan alot. Namun, belakangan ini muncul juga opsi dari mitra tersebut untuk menjual putus lahan kepada PPRO tanpa kerja sama melalui joint venture. Hingga kini, kesepakatan kerja sama belum sepenuhnya jelas. Namun, mengingat negosiasi sudah berjalan lama, perseroan berharap keputusan akhir terkait kerja sama tersebut dapat ditentukan pada semester kedua tahun ini. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan membangun 25 gerai (outlet) digital tahun dengan biaya investasi Rp 1 miliar-rp 3 miliar setiap gerai tergantung kecanggihan teknologi di kantor cabang tersebut. Saat ini perseroan sudah mempunyai 12 gerai 2

DAILY NEWS BRI digital. Gerai tersebut menjadi amunisi BRI untuk menggaet pasar nasabah generasi milenia, atau generasi yang dalam kegiatan sehari-harinya sangat mengandalkan gawai dan teknologi. Saat ini terdapat 0 gerai cabang dual sistem atau cabang konvensional dengan dukungan digital. HIngga akhir tahun, BRI berencana menambah 0 gerai cabang dual sistem tersebut. Selain efisiensi, perseroan berharap dengan adanya gerai digital dapat meningkatkan dana murah dan pendapatan non bunga BRI. Bank Mayapada Internasional (MAYA) menargetkan pada tahun bisa mempunyai satu kantor cabang digital. Perseroan belum memasukkan izin ke OJK. Namun jika konsep dan strategi sudah matang, maka MAYA akan segera memasukkan izin ke regulator. Pada kuartal III 2016, bank Mayapada mempunyai 207 cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank untuk membuka kantor secara digital. Hal ini dilakukan OJK dengan menerbitkan aturan mengenai digital branch (kantor cabang digital) berupa surat No S- 98/PB.1/2016 pada 21 Desember 2016 lalu. Kantor cabang digital merupakan kantor atau unit bank yang khusus menyediakan dan melayani transaksi dengan digital banking. MNC Bank (BABP) meluncurkan aplikasi Punyacelengan untuk memberikan layanan spesial kepada nasabah tabungan MNC setelah sebelumnya meluncurkan aplikasi Punyakartu untuk pemegang kartu kredit. Punyacelengan merupakan aplikasi mobile pertama di Indonesia yang dikembangkan untuk memberikan solusi kepada orang tua dalam memberikan pemahaman dasar nilai uang dengan konsep permainan yang menyenangkan (gamification). Punyacelengan diluncurkan dalam rangka memperkuat komitmen perseroan dalam pengembangan inovasi produk dan layanan berbasis digital atau IT di tahun. Pada tahun, MNC Bank mengalokasikan Rp 80 miliar untuk memperkuat sektor IT. Investasi aplikasi ini sekitar Rp 3 miliar. MNC Bank menargetkan jumlah tabungan bertambah sekitar 15%-20% dengan nilai Rp 300-350 miliar pada tahun. Perseroan menargetkan pengguna Punyacelengan sebanyak 20-30 ribu sampai akhir tahun. Bank CIMB Niaga (BNGA) berencana untuk melakukan pembelian kembali saham dalam waktu paling lama 18 bulan sejak disetujuinya aksi korporasi tersebut oleh RUPSLB yang rencananya akan diadakan pada 25 April dan persetujuan OJK. Tiga Bank berencana menerbitkan obligasi dan sukuk tahun ini untuk memperkuat permodalan dan struktur pendanaan perusahaan. Ketiga bank tersebut adalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR), Bank Syariah Mandiri dan Bank Tabungan Negara (BBTN). BJBR berencana menerbitkan obligasi senior dan junior dengan nilai total Rp 2 triliun dengan tujuan untuk peningkatan modal. Selain itu, BBTN juga berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp triliun yang akan diterbitkan secara bertahap hingga tahun depan. Indomobil Finance, anak usaha Indomobil Multi Jasa (IMJS), menerbitkan obligasi sebesar Rp 4 miliar melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahap IV. Surat utang tersebut menawarkan kupon 8-9,4%. 3

MARKET DATA COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 49.56 0.28 TLKM (US) 29 9,825 64 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.99 0.02 ANTM (GR) 0.05 708 0 Gold (US$)/Ounce 1200.75-0.43 Nickel (US$)/MT 200.00-445.00 Tin (US$)/MT 19375.00 0.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 78.20 15.80 Coal (RB) (US$)/MT* 80.20 16.84 CPO (ROTH) (US$)/MT 662.50 -.00 CPO (MYR)/MT 2956.50-24.50 Rubber (MYR/Kg) 16.50-2.50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 701.13.76 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) Market Cap %Day %YTD 2016E F 2016E F (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 20858.19 0.01 5.54 17.40 15.74 3.46 3.25 5,916.4 USA NASDAQ COMPOSITE 5838.81 0.02 8.47 22.30 19.07 3.64 3.28 9,092.6 ENGLAND FTSE 0 INDEX 7314.96-0.27 2.41 14.61 13.52 1.81 1.74 1,869.0 CHINA SHANGHAI SE A SH 3368.32-0.74 3.65 13.59 11.89 1.44 1.31 4,353.2 CHINA SHENZHEN SE A SH 22.35-0.73 2.06 24.34 15.92 2.49 2.20 3,399.2 HONG KONG HANG SENG INDEX 23501.56-1.18 6.82 11.78.77 1.16 1.08 1,915.6 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5402.39 0.16 2.00 15.58 13.59 2.28 2.09 440.5 JAPAN NIKKEI 225 19318.58 0.34 1.07 18.22 16.74 1.70 1.59 3,022.4 MALAYSIA KLCI 1717.42-0.47 4.61 16.30 15.28 1.63 1.55 232.6 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3118.84-0.84 8.26 14.49 13.49 1.16 1.11 352.7 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,389.50 39.50 00 IDR/ USD 0.07-0.0002 EUR/IDR 14,161.67 29.92 EUR / USD 1.06 0.0000 JPY/IDR 116.30-0.26 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,419.54-4.91 SGD / USD 0.70-0.0005 AUD/IDR,043.60 -.59 AUD / USD 0.75-0.0005 GBP/IDR 16,274.80 6.89 GBP / USD 1.22-0.00 CNY/IDR 1,937.40-0.01 CNY / USD 0.14 0.0000 MYR/IDR 3,001.79 3.48 MYR / USD 0.22-0.0003 KRW/IDR 11.56-0.05 0 KRW / USD 0.09-0.0009 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.84 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0. D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 4.11 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description February-17 January-17 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.21 0.97 1M 6.11 Inflation YOY % 3.83 3.49 3M 6.26 Inflation MOM % 0.23 0.97 6M 6.20 Foreign Reserve (USD) 119.86 Bn 116.89 Bn 12M 6.1689 GDP (IDR Bn) 3,194,775.70 3,205,452.50 4

MARKET DATA BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation Mar US Unemployment Rate Turun menjadi 4.7% dari 4.8% Mar US Underemployment Rate -- 11 Mar US Monthly Budget Statement Turun menjadi -$170.0 Bn dari $51.3 Bn 15 Mar US Empire Manufacturing Turun menjadi 15.0 dari 18.7 15 Mar US CPI MoM Turun menjadi 0.0% dari 0.6% 15 Mar US CPI YoY Naik menjadi 2.6% dari 2.5% 15 Mar US Retail Sales Advance MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.4% 15 Mar US Business Inventories Turun menjadi 0.3% dari 0.4% 16 Mar FOMC Rate Decision Naik menjadi 0.75%-1.00% dari 0.50%-0.75% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt TLKM IJ 3960 2.06 7.45 ASII IJ 8250-1.79-5.61 BBCA IJ 15625 0.81 2.82 GEMS IJ 2560-14.09-2.28 BBNI IJ 6400 1.99 2.13 KLBF IJ 1460-2.67-1.73 CPIN IJ 3200 3.90 1.82 HMSP IJ 3980-0.25-1.08 BBRI IJ 12075 0.63 1.69 INCO IJ 2350-4.47-1.01 DNET IJ 17 6.88 1.44 SRIL IJ 350-12.94-0.89 GGRM IJ 63625 1.27 1.42 BSIM IJ 8-6.90-0.84 EXCL IJ 2960 4.59 1.28 SMBR IJ 2370-3.66-0.82 BMRI IJ 11375 0.44 1.07 SCMA IJ 2740-2.14-0.81 UNTR IJ 25900 1.17 1.03 TBIG IJ 4990-2.63-0.57 UPCOMING IPO'S Company PT Nusantara Pelabuhan Handal PT Bintraco Dharma PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Shipping 535.00 576.86 07-09 Mar 16 Mar Trimegah Securities Transportation Trade & Service 1750-2300 150.00 21-23 Mar 30 Mar Ciptadana Securities Auto Dealership CIMB Securities Indonesia Property & Real 300-350 312.50 TBA TBA Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real 800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Estate Securities Consumer 420-500 7.00 TBA TBA Bahana Securities 5

CORPORATE INFO DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BPFI 22.05 Cash Dividend Mar 17 13 Mar 17 15 Mar 17 23 Mar 17 PPRO TBA Cash Dividend TBA TBA TBA TBA ASII 113.00 Cash Dividend TBA TBA TBA TBA CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period BPFI Rights Issue 613:0 284.00 02 Mar 17 03 Mar 17 09 Mar 15 Mar 17 RIMO Rights Issue 5:597 1.00 06 Mar 17 07 Mar 17 13 Mar - 17 Mar 17 PPRO Rights Issue TBA TBA 30 Mar 17 31 Mar 17 06 Apr 12 Apr 17 BKSL Rights Issue 5:3 112.00 TBA TBA TBA BULL Rights Issue 1:1 0.00 TBA TBA TBA BUMI Rights Issue TBA 926.00 TBA TBA TBA GREN Rights Issue 1:20 550.00 TBA TBA TBA PPRO Stock Split 1:4 -- 14 Feb 17 16 Feb 17 16 Feb 17 KKGI Stock Split 1:5 -- TBA TBA TBA KICI Stock Split 1:2 -- TBA TBA TBA ENRG Reverse Stock 8:1 -- 05 Apr 17 06 Apr 17 06 Apr 17 UNSP Reverse Stock :1 -- TBA TBA TBA TOBA Tender Offfer -- 813.00 -- -- 28 Feb 29 Mar 17 SOBI Tender Offfer -- 4250.00 -- -- 06 Apr 05 May 17 GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda POLY RUPST 09 Mar SCPI RUPSLB 09 Mar ADHI RUPST Mar DAYA RUPSLB Mar ICON RUPSLB Mar WTON RUPST 13 Mar BMRI RUPST 14 Mar ETWA RUPSLB 14 Mar WSBP RUPST 14 Mar BBRI RUPST 15 Mar BSSR RUPST 15 Mar JSMR RUPST 15 Mar BBNI RUPST 16 Mar PTPP RUPST 16 Mar BBTN RUPST 17 Mar PANR RUPSLB 17 Mar WEHA RUPSLB 17 Mar WIKA RUPST 17 Mar WSKT RUPST 17 Mar CPGT RUPSLB 20 Mar BRMS RUPSLB 21 Mar 6

TECHNICAL ANALYSIS TLKM S1 39 R1 3990 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 3830 R2 4070 TLKM Up ward Sloping Channel 4,600 3960 4,400 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 39-Rp 4070 Entry Rp 3960, take Profit Rp 4070 Stochastics 68.11 Positif MACD.07 Positif True Strength Index (TSI) 29.68 Positif Bollinger Band (Mid) 3878 Positif MA5 3912 Positif 4,082.17 4,200 4,082.17 3,993.61 3,969.44 3,969.44 4,000 3,960 3,960 3,960 3,912 3,900 3,800 3,886.25 3,877 3,8 3,600 83.3333 83.3333 September October No vember De cember Feb ruary 82.716 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 82.72, Stochastic %K = 83.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 82.716 80 20 TLKM - MACD (5,3) = -14.49, Signal() = -11.62 20.0 40.0 60.0-11.6184 83,224,89-40.0-20.0-14.4869 29.6803 TLKM - TSI(3,5,3) = 29.68, Volume() = 83,224,896.00 20.0 40.0 60.0 27.325-60.0-40.0-20.0 0.00000 0.00000 Created TLKMwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 000 and technical Volume() analysis = 83 software 224 896 http://www 00 amibroker com BBNI S1 6325 R1 6450 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 6200 R2 6575 6400 BBNI Wedge 6,375 6,325 6,400 6,290.63 6,277.5 6,200 6,125 6,033.33 6,000 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 5,800 5,629.75 5,600 5,400 5,200 5,144 5,144 5,000 5,144 Trading range Rp 6325-Rp 6575 Entry Rp 6400, take Profit Rp 6575 Stochastics 12.56 Negatif MACD -9.80 Positif True Strength Index (TSI) 23.53 Positif Bollinger Band (Mid) 2494 Positif MA5 6325 Positif September October November December February BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 77.28, Stochastic %K = 79.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 BBNI - MACD (5,3) = -19.99, Signal() = -12.25 BBNI - TSI(3,5,3) = 23.53, Volume() = 11,001,500.00 Created BBNI with William's AmiBroker % advanced R(14) charting = 000andVolume() technical analysis = 11software 001 500 http://www 00 amibroker com 4,800 4,600 80 79.1667 79.1667.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 77.284 77.284 0.0 20 20.0 40.0 60.0 80.0-12.2527-80.0-60.0-40.0-20.0 11,001,50-19.9893 20.0 40.0 60.0 80.0 23.5256 16.3487-80.0-60.0-40.0-20.0 11,001,50 0.00000

TECHNICAL ANALYSIS GGRM S1 62800 R1 64025 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 61575 R2 65250 GGRM Up ward Sloping Channel 78,000 63625 76,000 74,000 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 62800-Rp 64025 Entry Rp 63625, take Profit Rp 64025 Stochastics 41.31 Negatif MACD 25.15 Positif True Strength Index (TSI) -23.96 Positif Bollinger Band (Mid) 42354 Positif MA5 63435 Positif August September October No vember De cember February GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 18.83, Stochastic %K = 21.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 GGRM - MACD (5,3) = 151.86, Signal() = 198.24 GGRM - TSI(3,5,3) = -23.96, Volume() = 284,500.00 Created GGRMwith AmiBroker William's advanced % R(14) charting = 40 and08 technical Volume() analysis= software 284 500 http://www 00 amibroker com 72,000 70,000 68,000 66,052.6 66,052.6 66,000 66,000 64,187.5 63,625 63,625 64,000 63,625 63,435 62,000 63,118.8 60,956.9 60,000 60,089.1 60,089.1 80 60,075 0.0 21.9481 80.0 20.0 40.0 60.0 21.9481 0.0 18.8259 1,000 1,200 198.241 18.8259-80 -60-40 -20 200 400 600 800 151.858 0 284,500 0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-17.6268 284,500-23.9626-40.0844 ASII S1 8200 R1 8325 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 8075 R2 8450 8250 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 8200-Rp 8450 Entry Rp 8250, take Profit Rp 8450 Stochastics 7.77 Negatif MACD -12.68 Positif True Strength Index (TSI).54 Positif Bollinger Band (Mid) 1684 Positif MA5 8420 Negatif ASII Upward Sloping Channel August September October No vember De cember February ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 70.71, Stochastic %K = 46.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 ASII - MACD (5,3) = 17.33, Signal() = -11.42 ASII - TSI(3,5,3) =.54, Vo lume() = 15,842,000.00 Created ASII with William's AmiBroker% advanced R(14) = charting 46 43 and technical Volume() analysis = 15 software 842 000 http://www 00 amibroker com 8,946.43 9,000 8,946.43 8,575 8,420 8,500 8,387.5 8,250 8,250 8,250 8,000 8,172.5 8,054.17 8,054.17 7,917 7,850 7,500 7,000 6,500 80 70.7126 0.0.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 70.7126 46.5278 46.5278 0.0 20-0.0-50.0 50.0 17.3281-11.4242 0.0 15,842,00 20.0 40.0 60.0 27.9825 15,842,00.5415-60.0-40.0-20.0 0.0 0.00000-46.4286

TECHNICAL ANALYSIS KLBF S1 1450 R1 1485 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1415 R2 1520 1460 KLBF Wedge 1,800.0 1,740.0 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1450-Rp 1520 Entry Rp 1460, take Profit Rp 1520 Stochastics 17.11 Positif MACD -34.18 Positif True Strength Index (TSI) -13.99 Positif Bollinger Band (Mid) 6376 Negatif MA5 1493 Negatif 1,545.51 1,560.0 1,545.51 1,530 1,495.63 1,500.0 1,493 1,490.5 1,460 1,440.0 1,460 1,460 1,460 1,380.0 1,454.63 August September October No vember De cember February 1,454.63 44.7972 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 44.80, Stochastic %K = 32.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 1,4.35.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 44.7972 32.06 KLBF - MACD (5,3) = 6.69, Signal() = 3.20 32.06.0 20.0 30.0 40.0 6.69034-20.0 -.0 17,836,50 3.20354 KLBF - TSI(3,5,3) = -13.99, Volume() = 17,836,500.00 20.0 40.0 60.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0 17,836,50-5.97885-13.9861-85.7143 Created KLBFwithWilliam's AmiBroker % advanced R(14) charting = 85and 71technical Volume() analysis = software 17 836http://www 500 00amibroker com 1,680.0 1,620.0 AKRA S1 60 R1 6275 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 5925 R2 6450 6225 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 60-Rp 6275 Entry Rp 6225, take Profit Rp 6275 Stochastics 17.11 Negatif MACD --34.18 Negatif True Strength Index (TSI) -24.12 Positif Bollinger Band (Mid) 6376 Positif MA5 62 Positif AKRA Wedge 7,000 6,958.38 6,763.46 6,800 6,763.46 6,376.25 6,400 6,375 6,263.64 6,263.64 6,200 6,237.5 6,225 6,000 6,225 6,225 6,2 5,800 6,0 5,400 80 August September October No vember De cember February AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 17.96, Stochastic %K = 23.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 0.0 23.2906 60.0 80.0 23.2906 40.0 20.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = 17.12, Signal() = 25.03 0.0 17.9558 25.0316 17.9558-0.0-50.0 50.0 17.1197 0.0 5,862,700 AKRA - TSI(3,5,3) = -24.12, Vo lume() = 5,862,700.00 20.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0-20.0-24 5,862,700.11 6-25.3558-78.12 5 Created AKRAwith William's AmiBroker advanced % R(14) charting = 78and 13technical Volume() analysis = software 5862http://www 70000amibroker com 7,200 6,600 5,600

TRADING VIEW THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 09-03-17 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 15225 15225 150 14875 150 15325 15550 Negatif Negatif Negatif 16275 14675 LSIP Trading Buy 1470 1470 1495 1425 1460 1495 1530 Negatif Negatif Negatif 1685 1470 SGRO Trading Sell 2040 2040 20 1960 20 2060 21 Negatif Negatif Negatif 2080 1925 Mining PTBA Trading Sell 850 850 650 650 775 900 125 Negatif Negatif Negatif 11850 625 ADRO Trading Sell 1685 1685 1670 1645 1670 1695 1720 Negatif Negatif Negatif 1755 1615 MEDC Trading Sell 2590 2590 2540 2440 2540 2640 2740 Negatif Negatif Negatif 2920 1365 INCO Trading Sell 2350 2350 2330 2270 2330 2390 2450 Negatif Negatif Negatif 2850 2300 ANTM Trading Buy 735 735 750 690 720 750 780 Positif Positif Negatif 860 725 TINS Trading Sell 980 980 965 930 965 00 35 Negatif Negatif Negatif 1145 940 Basic Industry and Chemicals WTON Trading Sell 795 795 775 775 790 805 820 Negatif Negatif Negatif 845 800 SMGR Trading Buy 9250 9250 9350 8950 9150 9350 9550 Negatif Negatif Negatif 9875 8750 INTP Trading Buy 15500 15500 15875 15050 15325 15600 15875 Positif Positif Positif 160 14800 SMCB Trading Buy 915 915 925 885 905 925 945 Positif Positif Positif 950 865 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 8250 8250 8450 8075 8200 8325 8450 Negatif Negatif Negatif 8575 7850 GJTL Trading Buy 1195 1195 1235 15 1170 1235 1300 Negatif Negatif Negatif 1295 05 Consumer Goods Industry INDF Trading Sell 8000 8000 7875 7875 7950 8025 80 Negatif Negatif Negatif 8200 7800 GGRM Trading Buy 63625 63625 64025 61575 62800 64025 65250 Positif Positif Positif 66000 60050 UNVR Trading Buy 42425 42425 42575 41725 42150 42575 43000 Positif Positif Positif 42900 400 KLBF Trading Buy 1460 1460 1520 1415 1450 1485 1520 Negatif Negatif Negatif 1550 1445 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1765 1765 1785 1705 1745 1785 1825 Positif Positif Negatif 1920 1745 PTPP Trading Sell 3400 3400 3360 3250 3360 3470 3580 Negatif Negatif Negatif 38 3440 WIKA Trading Buy 2480 2480 2550 2400 2450 2500 2550 Positif Positif Positif 2590 2450 ADHI Trading Sell 2290 2290 2260 2200 2260 2320 2380 Negatif Negatif Negatif 2400 1945 WSKT Trading Buy 2420 2420 2460 2320 2390 2460 2530 Positif Positif Negatif 2650 2400 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 2720 2720 2690 2650 2690 2730 2770 Negatif Negatif Negatif 3050 2630 JSMR Trading Sell 4530 4530 4490 4390 4490 4590 4690 Negatif Negatif Negatif 4990 4170 ISAT Trading Sell 6975 6975 6925 6825 6925 7025 7125 Negatif Negatif Negatif 7150 6200 TLKM Trading Buy 3960 3960 4070 3830 39 3990 4070 Positif Positif Positif 3980 38 Finance BMRI Trading Buy 11375 11375 11550 11175 11300 11425 11550 Positif Positif Positif 11600 900 BBRI Trading Buy 12075 12075 12275 11900 12025 12150 12275 Positif Positif Positif 12125 11650 BBNI Trading Buy 6400 6400 6575 6200 6325 6450 6575 Positif Positif Positif 6375 5500 BBCA Trading Buy 15625 15625 15925 15325 15525 15725 15925 Positif Positif Positif 15700 14950 BBTN Trading Buy 2080 2080 2150 2000 2050 20 2150 Positif Positif Positif 2280 1875 Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 25900 25900 26400 24050 25225 26400 27575 Positif Positif Positif 26600 21850 MPPA Trading Sell 1195 1195 1175 1125 1175 1225 1275 Negatif Negatif Negatif 1480 1180