BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. 16 Februari dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang

BAB III TINJAUAN KASUS. pre eklamsi ringan di ruang Baitu Nisa RSI Sultan Agung. keperawatan ini dilakukan dari tanggal 23 s/d 26 Maret 2010

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASCA SECTIO CAESARIA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB III TINJAUAN KASUS. Caesaria Indikasi Letak Sungsang mulai tanggal April 2010 di ruang Fatimah RS.

BAB III RESUME KEPERAWATAN

RESUME KEPERAWATAN. Nama Ny S, Umur 26 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan,

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 10 Mei 2007 pukul WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Identitas Klien dan Penanggung Jawab

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

TINJAUAN KASUS. Mawar RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL.

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NN.S POST SEKSIO SESAREA DI RUANG ALAMANDA RSHS BANDUNG. Di Susun oleh : Nama : Venti Apriani Fatimah NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

PENGKAJIAN PNC. kelami

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

BAB III TINJAUAN KASUIS. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A DENGAN POST PARTUM NORMAL DI RUANG FATIMAH RS.ROEMANI

BAB III TINJAUAN KASUS. - Suku bangsa : Jawa/Indonesia. - Pekerjaan : Ibu rumah tangga. - Alamat : Truntum no II Rt/Rw 02/II Tlogosari,

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN POST HEMOROIDEKTOMY. DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT UMUM dr.h.soewondo KENDAL

BAB III TINJUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RB NUR HIKMAH GUBUG JAWA TENGAH

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB III TINJAUAN KASUS. : 5,5 tahun. Tanggal Masuk : 17 Mei 2010 ( Jam ) Tanggal Pengkajian : 18 Mei 2010 (Jam )

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 05 April 2010 diruang Fatimah RS

BAB III TINJAUAN KASUS. Tn.Y dengan Post ORIF fraktur femur dextra 1/3 distal hari ke II di Ruang Umar

BAB III TINJAUAN KASUS. Ny. N, 49 tahun, Perempuan, Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia, Islam,

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

3.1 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana I. PENGKAJIAN A. Data Subyektif Identitas/ Biodata Anamnesa pada tanggal 23 Juni 2016 pukul 18.

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN An. H DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG LUKMAN RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS ASKEP PADA NY. E DENGAN INDIKASI LETAK SUNGSANG DI RUANG FATIMAH RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS. secara autoanamnesa dan alloanamnesa di RSUP dr. Karyadi Semarang. kering, cemas karena penyakitnya tak kunjung sembuh.

STATUS COASS KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 17 maret 2011 jam WIB

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2010 dengan hasil

LEMBAR PENDELEGASIAN

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CA SERVIKS DI RUANG MAWAR RS. Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO N A M A : RIA ROHMA WATI N I M :

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan tanggal 5 7 Juni 2007 pukul WIB.

BAB III ANALISA KASUS

M/ WITA/ P4A0

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 23 Maret 2010, jam WIB di ruang Fatimah RS. Roemani Semarang.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini dipaparkan asuhan keperawatan klien post sectio cesarea pada

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny 60 DENGAN PERIODE ANTENATAL G 1 P 1002 UK MINGGU T/H DI PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN TANGGAL 16 MEI 2014

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 11 Mei 2011.

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III LAPORAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan melaporkan tentang pemberian asuhan keperawatan pada Ny. F dengan diagnosa medis post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini di ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang. Asuhan keperawatan ini dilakukan dari tanggal 5 s/d 9 Mei 2010. A. Pengkajian Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 5 Mei 2010 pukul 19.00 WIB dengan cara tanya jawab langsung dari klien dan keluarga, dan dari catatan medik klien di ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang. Klien bernama Ny. F, umur 27 tahun, alamat Semarang, pendidikan SMA, suku bangsa Jawa Indonesia, agama Islam, masuk tanggal 5 Mei 2010, dengan diagosa post sectio caesaria indikasi ketuban pecah dini. Penanggung jawab, suami bernama Tn. S, umur 27 tahun, alamat Semarang, agama Islam, pekerjaan wiraswasta. Keluhan utama, pada saat dilakukan pengkajian, klien mengeluh nyeri pada perut bekas post cesarea, nyeri bertambah ketika bergerak, skala nyeri 6, rasanya seperti diiris-iris. Riwayat persalinan sekarang, klien hamil 38 minggu G2P1A0,klien mengatakan perutnya tidak kenceng-kenceng, ada rembesan air sejak kemarin, dan oleh keluarga di bawa ke bidan, kemudian bidan merujuk ke RSUD Tugurejo. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter 34

menganjurkan persalinan dengan sectio cesaria. Klien dioperasi tanggal 5 Mei 2010 pukul 15.30 WIB. Riwayat persalinan dahulu, klien mengatakan baru kali ini dilakukan operasi sectio caesaria, klien tidak mempunyai riwayat hipertensi, DM. Riwayat persalinan keluarga, klien mengatakan dalam keluarganya, tidak ada yang mempunyai persalinan dengan cara sectio caesaria, dalam keluarganya tidak ada, yang mempunyai penyakit hipertensi ataupun DM. Riwayat kehamilan, ini adalah kehamilan yang kedua, klien teratur memeriksakan kehamilannya setiap bulan ke bidan. Riwayat Menstruasi, menache umur 13 tahun, lamanya 6-7 hari, siklus teratur, tidak ada keluhan saat haid. Riwayat KB, klien mengatakan menjadi akseptor KB hormonal (suntik) sejak tahun 2007. Riwayat Perkawinan, Klien mengatakan menikah satu kali dengan suami yang sekarang Tn. S sudah 4 tahun. Dari pengkajian pola kesehatan fungsional Gordon diperoleh data sebagai berikut : Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, klien menganggap bahwa kesehatan itu penting sehingga klien selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan untuk mengetahui status kesehatan diri dan janinnya. Bila klien sakit langsung berobat ke Dokter/ Puskesmas. Aktivitas dan tidur, sebelum dirawat klien biasa tidur 7 sampai 8 jam. Selama dirawat dan setelah melahirkan klien tidak bisa leluasa bergerak karena merasakan nyeri pada luka Post Sectio Caesaria, klien terlihat lemas dan sedikit beraktivitas. Pola aktivitas latihan, selama kehamilan klien dapat beraktivitas seperti biasa. 35

Setelah melahirkan dengan sectio cesaria aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat, klien tampak bedrest, terlihat lemas dan kesakitan. Pola nutrisi dan metabolik, di rumah sakit klien makan 3x sehari, klien hanya menghabiskan ½ porsi makan. Klien mengatakan ketika hamil klien tidak ada keluhan nafsu makan, klien juga minum 7-8 gelas sehari berupa air putih dan teh. Pola eliminasi, sebelum dirawat klien BAB dengan normal, yaitu 1 x/hari tanpa ada keluhan. Klien BAK 6-7 x/hari tanpa ada keluhan. Selama dirawat klien belum pernah BAB dan BAK, terpasang kateter. Saat dilakukan pengkajian volume urin 500 cc/ dalam 24 jam dan warna kuning keruh. Pola kognitif dan persepsi, klien mengatakan nyeri pada daerah luka jahitan post sectio cesarea, dengan karakteristik nyeri sebagai berikut: P : Luka post operasi SC, nyeri bertambah jika digunakan untuk bergerak. Q : Nyeri seperti diiris-iris R : Nyeri dirasakan di daerah perut S : Skala nyeri 6 T : Nyeri sering dirasakan saat klien bergerak, lamanya sekitar 10 menit Pola konsep diri, Harga diri, klien mengatakan dirinya sangat senang dan bahagia dengan kelahiran anaknya serta menjadi seorang ibu bagi anaknya. Ideal diri, klien berharap dirinya menjadi seorang ibu yang bisa mengasuh anaknya dengan baik. Identitas diri, klien sebagai istri sekaligus ibu bagi anaknya. Gambaran diri, klien menerima kondisinya saat ini dan bersyukur walaupun klien melahirkan dengan sectio caesaria. Peran, klien berperan sebagai istri sekaligus ibu bagi anaknya, meskipun peran ibu belum 36

dijalani secara maksimal. Pola koping, klien mengatakan bahwa untuk memutuskan sesuatu klien membicarakan dengan suaminya dan orang tuanya secara musyawarah. Pola hubungan sosial, klien tidak ada gangguan dalam berhubungan dengan orang lain baik dengan keluarga, tetangga, maupun dengan pasien lain dan perawat yang ada di rumah sakit. Pola reproduksi dan seksualitas, klien mengatakan tidak ada masalah dengan hubungan seksual suaminya, tidak ada keluhan terkait dengan reproduksi. Klien sudah merasa senang mempunyai anak yang sehat dan normal. Pola nilai dan kepercayaan, klien beragama Islam dan klien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu, sedangkan di rumah sakit klien hanya berbaring memohon kepada Allah SWT agar cepat diberi kesembuhan sehingga dapat mengurus anaknya di rumah. Pada pemeriksaan fisik Ny. F, keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis, TD 110/70 mmhg, Nadi 77x/menit, suhu 36,7 0 C, RR 20 x/menit, BB: 65 kg, TB: 160 cm. Kepala: meshocepal, bersih. Mata: konjungtiva tidak anemis, selera tidak ikterik. Hidung: bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret. Telinga: bersih, tidak ada serumen, pendengaran jelas. Mulut: bersih, mukosa bibir kering, tidak ada sianosis. Leher dan Tenggorokan : tidak ada pembesaran tyroid. Payudara: putting flat, areola coklat kehitaman, bengkak, ASI belum keluar. Paru: inspeksi simetris, tidak menggunakan alat bantu pernapasan, palpasi: vokal fremitus kanan dan kiri normal, perkusi: sonor seluruh lapang paru, auskultasi: vesikuler. Abdomen: terdapat luka jahitan post SC, balutan tampak kotor. Ekstemitas atas: tidak 37

ada edema, lengan kiri terpasang infus RL 20 tpm. Eksremitas bawah: tidak ada edema. Genetalia: masih keluar lochea rubra (50 cc), warna khas segar, terpasang kateter. Kulit: warna sawo matang. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 5 Mei 2010 didapatkan data: hemoglobin 11,4 gr%, hematokrit 35,9%, eritrosit 4,52 Jt/mmk, MCH 33,1 Pq, MCV 221,0 g/dl, leukosit 22,4 rbu/ul, trombosit 151,0 rbu/mmk, glukosa sewaktu 92 mg/dl, warna urin keruh, Ph 5,50 mg/dl, protein negatif, reduksi negatif, sedimen epitel negatif, sedimen lekosit 0,1. Therapy yang diberikan pada tanggal 5 Mei 2010 adalah cefotaxime 2x1 gr, kalnex 3x1 gr, toramin 3x1 amp, diberikan dengan cara injeksi intra vena. Therapy pada tanggal 6 Mei 2010 adalah cefotaxime 2x1 gr, kalnex 3x1 gr, diberikan dengan cara injeksi intra vena, infus RL 20 tpm. B. Diagnosa Keperawatan Dari uraian data kasus diatas, penulis menetapkan diagnosa keperawatan sebagai berikut: 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan dampak sekunder dari luka post SC 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan 38

C. Rencana Keperawatan Dari diagnosa diatas, penulis menyusun rencana keperawatan sebagai berikut: 1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan sekunder akibat pembedahan. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam, nyeri berkurang atau hilang Kriteria Hasil: skala nyeri 1-0 atau hilang, pasien tenang dan rileks Intervensi: a. Tentukan karakteristik dan lokasi nyeri. b. Kaji suhu dan nadi. c. Ajarkan tehnik nafas dalam bila nyeri muncul d. Berikan obat nyeri sesuai pesanan dan evaluasi efektivitasnya. e. Alih baring posisi pasien untuk mengurangi nyeri 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan dampak sekunder dari luka post SC Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, klien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan. Kriteria Hasil : Klien dapat mengidentifikasi fakor-faktor yang menurunkan intoleransi aktivitas. Intervensi: a. Kaji respon klien terhadap aktivitas b. Catat tipe anestesi yang diberikan pada saat klien infra partus pada waktu klien sadar. c. Anjurkan klien untuk istirahat d. Bantu dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari 39

e. Tingkatkan aktivitas secara bertahap 3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, infeksi tidak terjadi. Kriteria hasil: a. Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor dan fungsiolaesa) b. Tanda-tanda vital normal terutama suhu (36-37 C) Intervensi: a. Monitor tanda-tanda vital b. Kaji luka pada abdomen dan balutan. c. Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan teknik antiseptik d. Catat / pantau kadar Hb dan Ht e. Kolaborasi pemberian antibiotic cefotaxime 3 x1 gr melelui iv D. Implementasi Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis tanggal 5 Mei 2010 pukul 19.00 pada diagnosa pertama adalah mengkaji keluhan klien, klien mengatakan nyeri pada abdomen bekas luka post SC, skala nyeri 6, rasanya seperti diiris-iris, kurang lebih 1-2 menit, klien tampak meringis kesakitan menahan nyeri saat bergerak, terdapat luka insisi pada abdomen. Memberikan 40

penjelasan pada klien bahwa rasa nyeri setelah operasi adalah hal yang wajar, klien lebih tenang dan cemas berkurang, Menganjurkan pada klien untuk relaksasi tarik nafas panjang dan dalam, Mengukur tanda vital, TD : 110/70 mmhg, RR: 20x/mnt, N : 77x/mnt, S : 36,7 0 C. Pada diagnosa kedua dilakukan pada tanggal 6 Mei 2010. Menjelaskan pola peningkatan bertahap pada tingkat aktivitas, membantu klien mendemonstrasikan aktivitas sesuai kemampuan, menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang, klien tampak kooperatif, suasana tenang, klien tenang dan bedrest. Pada diagnosa yang ketiga dilakukan pada tanggal 6 Mei 2010, mengkaji keluhan klien, klien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 3, klien tenang, rileks dan ekspresi wajah tidak tegang, memeriksa dan mengganti balutan luka post sc, memberikan injeksi cefotaxime 2x1 gr iv, TD 110/80 mmhg, S 36,6 C, N 78 x/menit. E. Evaluasi Pada tanggal 7 Mei 2010 jam 08.30 pada diagnosa satu didapatkan data, klien menyatakan nyeri berkurang, skala nyeri 2, kondisi umum baik, kesadaran composmentis, klien tampak tenang, wajah tidak tegang, TD: 120/80 mmhg, RR: 18x/menit, N: 74x/menit, S: 36.4 C, masalah teratasi sebagian, pertahankan intervensi: ajarkan teknik relaksasi dan distraksi, berikan lingkungan yang nyaman dan tenang. 41

Pada diagnosa yang kedua dilakukan pada tanggal 8 Mei 2010 pukul 11.00, mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas harian seperti mandi, klien mengatakan akan berusaha meningkatkan aktivitas, klien terlihat berjalan di sakitar tempat tidur, aktivitas klien bertambah, TD: 120/70 mmhg, N: 76x/ menit, RR: 24x/ menit, S: 36,5 0 C, masalah teratasi sebagian, pertahankan intervensi, untuk selalu memotifasi klien dalan meningkatkan aktivitas demi kesehatan. Pada diagnosa ketiga dilakukan pada tanggal 8 Mei 2010 pukul 09.00, klien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 3, klien tenang, rileks dan ekspresi wajah tidak tegang, luka kering dan bersih, tidak ada tanda infeksi, TD 120/70 mmhg, S 36,5 C, N 78 x/menit. 42