BAB 1 PENDAHULUAN. dimana f(x) adalah fungsi tujuan dan h(x) adalah fungsi pembatas.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

PENERAPAN TEOREMA TITIK TETAP UNTUK MENUNJUKKAN ADANYA PENYELESAIAN PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

III PEMBAHASAN. λ = 0. Ly = 0, maka solusi umum dari persamaan diferensial (3.3) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distribusi Pendekatan (Limiting Distributions)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

BAB 2 LANDASAN TEORI

Fungsi Kompleks. (Pertemuan XXVII - XXX) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Aji Wiratama, Yuni Yulida, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 36 Banjarbaru

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teorema Nilai Rata-rata

BARISAN DAN DERET. Nurdinintya Athari (NDT)

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. , membentuk struktur ring terhadap operasi penjumlahan matriks dan operasi pergandaan matriks baku. Himpunan bagian dari

Supriyadi Wibowo Jurusan Matematika F MIPA UNS

METODE NUMERIK JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 7/4/2012 SUGENG2010. Copyright Dale Carnegie & Associates, Inc.

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom. Barisan dan Deret

BAB I PENDAHULUAN. X Y X Y X Y sampel

Oleh : Bambang Supraptono, M.Si. Referensi : Kalkulus Edisi 9 Jilid 1 (Varberg, Purcell, Rigdom) Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

Himpunan/Selang Kekonvergenan

Multi Variabel Tanpa Kendala Multi Variabel dengan Kendala

Penyelesaian Persamaan Non Linier

Pengertian Secara Intuisi

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

TUGAS ANALISIS REAL LANJUT. a b < a + A. b + B < A B.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Hendra Gunawan. 12 Februari 2014

BAB III MENENTUKAN MODEL KERUSAKAN DAN INTERVAL WAKTU PREVENTIVE MAINTENANCE OPTIMUM SISTEM AXIS PADA MESIN CINCINNATI MILACRON DOUBLE GANTRY TIPE-F

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

METODE DEKOMPOSISI LAPLACE UNTUK MENENTUKAN SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINIER

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

B a b 1 I s y a r a t

oleh hasil kali Jika dan keduanya fungsi yang dapat didiferensialkan, maka

1 Persamaan rekursif linier non homogen koefisien konstan tingkat satu

BAB III RUANG HAUSDORFF. Pada bab ini akan dibahas mengenai ruang Hausdorff, kekompakan pada

UKURAN PEMUSATAN DATA

2 BARISAN BILANGAN REAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN SOLUSI RELASI REKUREN DARI BILANGAN FIBONACCI DAN BILANGAN LUCAS DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI PEMBANGKIT

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 5. DERET

BAB I KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Bab III Metoda Taguchi

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

A. Pengertian Hipotesis

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dibahas tentang teori-teori dasar yang. digunakan untuk dalam mengestimasi parameter model.

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III PERUMUSAN PENDUGA DAN SIFAT SIFAT STATISTIKNYA

Bab 8 Teknik Pengintegralan

KALKULUS 4. Dra. D. L. Crispina Pardede, DEA. SARMAG TEKNIK MESIN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, , Agustus 2003, ISSN : METODE PENENTUAN BENTUK PERSAMAAN RUANG KEADAAN WAKTU DISKRIT

PENGGGUNAAN ALGORITMA GAUSS-NEWTON UNTUK MENENTUKAN SIFAT-SIFAT PENAKSIR PARAMETER DAN

Deret Fourier. Modul 1 PENDAHULUAN

Statistika dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Statistika Deskriftif 2. Statistik Inferensial Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Bab 3 Metode Interpolasi

KEKONVERGENAN MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA. Fitriani Agustina, Math, UPI

Optimasi Non-Linier. Metode Analitik

Dasar Sistem Pengaturan - Transformasi Laplace. Transformasi Laplace bilateral atau dua sisi dari sinyal bernilai riil x(t) didefinisikan sebagai :

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

INVERS TERGENERALISASI MATRIKS ATAS ALJABAR MAXPLUS Musthofa Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

SIFAT-SIFAT SEMIGRUP SIMETRIS INTERVAL

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ESTIMASI PARAMETER MODEL DENGAN GS2SLS. Pada bab ini akan dibahas tentang bentuk model spasial lag sekaligus

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

Pengantar Statistika Matematika II

SISTEM PERSAMAAN LINEAR PADA ALJABAR MIN-PLUS

Pendugaan Selang: Metode Pivotal Langkah-langkahnya 1. Andaikan X1, X

Persamaan Non-Linear

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

BAB III TAKSIRAN KOEFISIEN KORELASI POLYCHORIC DUA TAHAP. Permasalahan dalam tugas akhir ini dibatasi hanya pada penaksiran

BAB III ECONOMIC ORDER QUANTITY MULTIITEM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN WAKTU KADALUARSA DAN FAKTOR DISKON

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

PENDUGAAN PARAMETER DARI DISTRIBUSI POISSON DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAXIMUM LIKEHOOD ESTIMATION (MLE) DAN METODE BAYES

(The Method of Separation of Variables). Metode ini dapat digunakan pada PDP linier, khususnya PDP dengan koefisien konstan.

Gambar 1. Partisi P dari empat persegi panjang R = [a, b] x [c, d] adalah dua himpunan i i

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penaksiran besarnya

HUBUNGAN VARIETY DAN IDEAL RADIKAL SKRIPSI. Oleh : Ambar Mujiarti J2A

SIFAT-SIFAT FUNGSI EKSPONENSIAL BERBASIS BILANGAN NATURAL YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI LIMIT

TRANSFORMASI BOX-COX PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

PENAKSIR RANTAI RASIO DAN RANTAI PRODUK YANG EFISIEN UNTUK MENAKSIR RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Pendiferensialan. Modul 1 PENDAHULUAN

mempunyai sebaran yang mendekati sebaran normal. Dalam hal ini adalah PKM (penduga kemungkinan maksimum) bagi, ˆ ˆ adalah simpangan baku dari.

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHUUAN 1.1 atar Belakag Pada dasarya masalah optimisasi adalah suatu masalah utuk membuat ilai fugsi tujua mejadi maksimum atau miimum dega memperhatika pembatas pembatas yag ada. Dalam aplikasi serig dijumpai masalah miimisasi dega pembatas persamaa yag secara umum ditulis dalam betuk: Miimumka Terhadap pembatas f(x) h(x) = 0..(1.1) m x R, f : R R, h : R R, m < dimaa f(x) adalah fugsi tujua da h(x) adalah fugsi pembatas. Pada masalah ii dapat diasumsika bahwa fugsi f da h adalah fugsi yag mempuyai turua kedua yag kotiu. Salah satu metode yag dapat diguaka utuk meyelesaika masalah optimisasi berpembatas persamaa adalah metode pegali agrage. Prisip metode pegali agrage adalah megubah masalah optimisasi berpembatas persamaa mejadi masalah optimisasi tapa pembatas dega megguaka fugsi agrage, yaitu: ( x λ ) = f ( x) + λh( x) T Dimaa λ ( λ λ,..., λ ), (1.2) = da vektor riil tak ol λ disebut pegali agrage. 1, 2 m Solusi optimum dari masalah (1.1) ditetuka dega mecari titik optimum dari fugsi ( x,λ) tersebut., yaitu dega meetuka titik ekstrim da meguji titik ekstrim

Dalam teori optimisasi klasik (ueberger,1984) telah dikemukaka bahwa: 1. Syarat perlu Misalka x adalah titik ekstrim dari f(x) terhadap h(x)=0. Syarat perlu agar miimum lokal adalah: y T ( x ) y 0, y 2 2 dimaa : ( x ) = f ( x ) + λ T h( x ) M = { y : h( x ) y = 0} ( x ) =...(1.3) matriks dari turua parsial kedua f da h terhadap x M = bidag siggug 2. Syarat cukup Misalka x adalah titik ekstrim dari f(x) terhadap h(x)=0. Syarat cukup agar miimum lokal adalah: y T ( x ) y > 0, y (1.4) Berdasarka syarat cukup da syarat perlu tersebut di atas, peulis tertarik utuk megkaji yarat cukupda syarat perlu orde dua yag ekivale dega syarat (1.3) da (1.4). Atas dasar itulah peelitia ii diberi judul: Studi Tetag Syarat Perlu da Syarat Cukup Dalam Optimisasi Berpembatas Persamaa. 1.2 Rumusa Masalah Berdasarka uraia dari latar belakag tersebut, maka yag mejadi rumusa masalah dari peelitia ii adalah bagaimaa syarat orde dua ekivale dega syarat y T ( x ) y 0, y da y T ( x ) y > 0, y.

1.3 Tujua Peelitia Berdasarka masalah yag telah dirumuska di atas, maka tujua dari peelitia ii adalah utuk meujukka syarat perlu da syatrat cukup yag ekivale dega syarat y T ( x ) y 0, y da y T ( x ) y > 0, y masalah optimisasi berpembatas persamaa. dalam meyelesaika 1.4 Mafaat Peelitia Mafaat dari peelitia ii adalah memperoleh gambara megeai ide dasar da lagkah-lagkah teoritis dalam optimisasi berpembatas persamaa dega syarat perlu da syarat cukup. 1.5 Tijaua Pustaka Titik ekstrim dari suatu fugsi adalah titik maksimum atau titik miimum peraa petig dalam optimisasi. Misalka f adalah fugsi riil dega domai D R. a. Fugsi f dikataka mempuyai ilai maksimum lokal, jika ada selag buka (, x x1 2 ) yag memuat x sehigga memeuhi f ( x) f ( x ), x pada selag buka tersebut. b. Fugsi f dikataka mempuyai ilai maksimum global pada titik x jika f ( x) f ( x ), x D. c. Fugsi f dikataka mempuyai ilai miimum lokal, jika ada selag buka ( x1, x 2 ) yag memuat x sehigga memeuhi f ( x) f ( x ), x pada selag buka tersebut. d. Fugsi f dikataka mempuyai ilai miimum global pada titik f ( x) f ( x ), x D. x jika

Selajutya, misalka f terdiferesial di x D R. Jika turua parsial dari f kotiu di x maka f disebut diferesial secara kotiu di x, da jika turua parsial kedua dari f kotiu maka x maka f disebut mempuyai turua parsial kedua yag kotiu di x. Gradie dari f pada x diotasika dega f (x) da didefeisika dega: f x f x f x f x = δ ( ) δ ( ) δ ( ( ),,..., ) δx1 δx2 δx da matriks Hessia (H) dari f pada x adalah matriks yag diperoleh dari turua 2 parsial kedua yag diotasika dega f ( x). Pada masalah optimisasi berpembatas persamaa diasumsika bahwa m da fugsi-fugsi f da h I, (i=1,2,,m) adalah kotiu da mempuyai turua parsial kedua yag kotiu. Dega megambil h = (h 1,h 2,,h m ) maka masalah optimisasi yag terdapat pada persamaa (2.3) tersebut dapat ditulis mejadi: Miimumka f ( x) Dega pembatas: ( x) h = 0 x D R Suatu titik fisibel. x D yag memeuhi seluruh pembatas fugsi f ( x) disebut titik 1.5 Metoda Peelitia Metoda peelitia yag diguaka adalah peelitia literature atau studi kepustakaa, yaitu: Pertama, memperkealka beberapa pegertia dasar tetag masalah optimisasi berpembatas persamaa.

Kedua, megkaji teorema megeai syarat perlu da syarat cukup yag ekivale dega syarat yag sudah diketahui sebelumya da pembuktiaya. Ketiga, membuat suatu cotoh kasus dega megguaka syarat perlu da syarat cukup.