BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan dan member pelayanan yang bak bag rakyatnya. Dengan kestablan, pembangunan dan pertumbuhan ekonom dapat berjalan dengan bak. Oleh karena tu, pertumbuhan dan kestablan ekonom merupakan dua hal yang perlu dupayakan sebak mungkn. Salah satu sumber ketdakstablan ekonom yang utama, dan dapat mengganggu pertumbuhan ekonom adalah terjadnya kenakan harga secara umum dan terus menerus, atau lebh dkenal dengan sebutan Inflas. Jka kta perhatkan dan rasakan dar masa lampau sampa sekarang, harga barang - barang dan jasa kebutuhan kta harganya terus menak, gejala tu merupakan nflas. Yang dmaksud dengan nflas adalah proses kenakan harga - harga barang jasa secara umum dan terus menerus, dalam waktu dan tempat tertentu (Boedono, 2001). Kenakan harga yang sfatnya sementara sepert momen har raya ( tdak terus menerus ) dan kenakan harga dar satu atau dua barang saja tdak dapat dsebut nflas kecual bla kenakan tu meluas (atau mengakbatkan kenakan) kepada barang
lannya. Kebalkan dar nflas dsebut deflas, yatu kecenderungan dar daya bel uang sebaga alat tukar untuk menurun secara umum terhadap barang kebutuhan masyarakat. Dapat dkatakan nflas dan deflas mempunya hubungan tmbal balk. Angka nflas yang mempunya fluktuas tngg dar waktu ke waktu menandakan perekonoman suatu negara tdak atau kurang stabl. Pentngnya pengendalan nflas ddasarkan pada pertmbangan bahwa nflas yang tngg dapat mengakbatkan dampak negatf kepada konds sosal ekonom masyarakat. Pertama, nflas yang tngg akan menyebabkan pandapatan rll masyarakat turun, dan akhrnya menjadkan semua kalangan masyarakat, terutama ekonom rendah semakn terpuruk. Kedua, nflas yang tdak stabl akan mencptakan ketdakpastan (uncertanly) bag pelaku ekonom dalam mengambl keputusan yang pada akhrnya menurunkan pertumbuhan ekonom. Untuk tu dperlukan analss yang sesua bag para pelaku ekonom untuk melhat tngkat laju nflas tersebut. Pemerntah memang menetapkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebaga ndkator nflas negara dmana IHK merupakan ndeks pergerakan harga dar paket barang dan jasa yang dkonsums masyarakat. Tetap untuk melhat dan membaca tngkat laju nflas basanya para pelaku ekonom melhat dar faktor faktor lannya. Sepert jumlah uang yang beredar, suku bunga bank, dan kurs rupah terhadap dolar. Apakah pengaruh tngkat laju nflas dsebabkan karena jumlah uang yang beredar, dmana apabla semakn banyak uang beredar nla tukar (daya bel) uang menjad lemah dan harga harga kebutuhan akan nak, sehngga nflas akan tngg.
Atau banyaknya jumlah uang yang beredar justru karena pemangkasan suku bunga bank yang basanya mengkut tngkat laju nflas (dmana apabla nflas rendah phak otortas BI menurunkan tngkat suku bunganya), yang mengakbatkan kecenderungan uang yang beredar semakn besar. Atau lebh dsebabkan perdagangan luar neger yang mengakbatkan nla mata uang rupah melemah. Ketga faktor tersebut memberkan peranan pentng terhadap gambaran tngg/rendahnya laju nflas. Untuk tu dperlukan kajan yang tepat untuk melhat dan membaca laju nflas dar ketga faktor datas. 1.2 Identfkas Masalah Dalam berbaga seg kehdupan pada umumnya dan pada bdang ekonom pada khususnya, serngkal dtemu hubungan sebab akbat (kausaltas) antara faktor terhadap faktor lannya. Msalnya, jka permntaan tngg maka harga juga nak atau sebalknya. Akan tetap, besarnya hubungan sebab akbat tersebut tdak dapat dketahu jka hanya bersandar pada teor kualtatf atau akal sehat. Oleh sebab tu, dperlukan suatu pemahaman tentang besarnya derajat hubungan antara faktor faktor tersebut dan mencar nla predks masa mendatang supaya para pelaku ekonom dapat mengambl kebjakan untuk menjaga kestablan nla nflas yang dharapkan. Dalam peneltan n penuls meggunakan analss regres berganda.
1.3 Batasan Masalah Permasalahan yang akan dangkat oleh penuls adalah menganalss faktor faktor yang mempengaruh nflas dengan regres berganda. Adapun faktor yang akan dbahas adalah jumlah uang beredar, suku bunga bank, dan nla kurs rupah. Analss terhadap ketga faktor tersebut dapat memberkan gambaran yang kurang lebh spesfk mengena perekonoman Indonesa sebaga negara berkembang. 1.4 Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah : 1) untuk melhat bagamana pengaruh faktor jumlah uang yang beredar, suku bunga bank, dan nla tukar rupah terhadap laju nflas dengan analss regres berganda dan mengetahu besarnya derajat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lan dengan analss korelas. 2) Sebaga bahan aplkas teor analss regres berganda dan korelas yang penuls dapatkan dar pembelajaran d perkulahan. 1.5 Manfaat Peneltan Manfaat dar peneltan n adalah : a. untuk mengetahu hubungan antara jumlah uang yang beredar, suku bunga bank dan nla kurs rupah terhadap laju nflas.
b. Dapat melhat perkembangan perekonoman Indonesa melalu tngkat laju nflas dan dgunakan dalam rangka pengamblan kebjakan untuk perbakan perekonoman Indonesa. 1.6 Metodolog Peneltan Metode yang dgunakan penuls dalam melaksanakan peneltan n adalah : 1. Peneltan Kepustakaan Peneltan kepustakaan dlakukan untuk mendapatkan tnjauan teorts melalu buku buku ltaratur dan referens yang mendukung. 2. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penuls mengambl data sekunder dar Badan Pusat Statstk berupa buku buku, referens dan sumber sumber yang dapat dpercaya dar Kantor Badan Pusat Statstk (BPS) Sumatera Utara. 3. Metode Pengolahan Data Data yang dkumpulkan dolah secara perodk dan dalam kurun waktu yang sama yatu antara Januar 2006 s/d Desember 2007. Adapun langkah langkah pengolahan data yang dlakukan adalah : 1) Menentukan apa saja yang menjad varabel bebas (X) dan varabel terkat (Y). 2) Mencar persamaan regres antara varabel X dan Y dengan menggunakan rumus yang telah dperoleh dar buku lteratur. 3) Uj regres berganda untuk mengetahu besarnya pengaruh varabel bebas X secara bersama sama terhadap varabel tak bebas Y.
4) Uj koefsen regres ganda dlakukan untuk mengetahu tngkat nyata koefsen koefsen regres yang d dapat. 4. Waktu dan Lokas Peneltan Peneltan dlakukan d Kantor Badan Pusat Statstk Sumatera Utara yang beralamat d Jln. Asrama No. 179 Medan, tepatnya d perpustakaan BPS Medan Pada tanggal 6 Maret s/d 13 Maret 2009. 1.7 Tnjauan Pustaka Prnsp dasar pemodelan regres majemuk tdak berbeda dengan regres sederhana. Hanya saja pada regres sederhana dgunakan satu varabel terkat, maka pada regres majemuk dgunakan lebh dar satu varabel terkat. Dengan semakn banyaknya varabel bebas berart semakn tngg pula kemampuan regres yang dbuat untuk menerangkan varabel terkat, atau peran faktor faktor lan d luar varabel bebas yang dgunakan, yang dcermnkan oleh error semakn kecl. Stud yang menyangkut masalah n dkenal dengan analss regres berganda. Rumus yang dgunakan untuk regres berganda adalah : Y = b + b X + b X + + b X 0 1 1 2 2... k k
Dengan : = 1,2,3,...,n Y = nla regres b 0, b 1, b 2,..., b k X 1, X 2, X 3,..., X k = koefsen regres = varabel bebas Kemudan akan dlhat bagamana tngkat hubungan antara satu atau beberapa varabel bebas dengan varabel terkat. Dalam regres sederhana, jka angka koefsen determnas tersebut dakarkan maka akan ddapat koefsen korelas ( r ) yang merupakan ukuran hubungan lner antar dua varabel ( X dan Y ). Untuk regres majemuk dapat dhtung beberapa koefsen korelas, yatu korelas antara Y dengan X. Rumus korelas antara Y dengan X adalah : r y.1,2,..., k = n X Y ( X )( Y ) 2 2 ( X ) n Y 2 { n X }{ ( Y ) } 2
1.8 Sstematka Penulsan Sstematka penulsan durakan untuk memberkan kerangka atau gambaran dar Tugas Akhr n, yatu sebaga berkut : BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab n bers tentang latar belakang permasalahan, dentfkas masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat peneltan, tnjauan pustaka serta sstematka penulsan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab n bers tentang pengertan regres serta pengertan korelas dan uj koefsen regres berganda. BAB 3 : SEJARAH SINGKAT BPS SUMATERA UTARA Pada bab n bers tentang sejarah nstans tempat penuls mengadakan peneltan dan pengumpulan data, snya berupa sejarah BPS, tugas, fungs, landasan hukum dan operasonal BPS. BAB 4 : ANALISIS SISTEM Pada bab n bers tentang cara penggunaan rumus dan metode yang telah dtentukan dengan tnjauan pustaka. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab n bers tentang cara mengelola dan menganalss data dengan program SPSS. BAB 6 : PENUTUP Bers tentang kesmpulan dan saran dar hasl analss data.