Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 7

dokumen-dokumen yang mirip
II. LANDASAN TEORI. digunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Teori dasar mengenai graf

Teori graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objekobjek dan hubungan antara objek-objek tersebut.

PELABELAN TOTAL SISI ANTI AJAIB SUPER (PTSAAS) PADA GABUNGAN GRAF BINTANG GANDA DAN LINTASAN

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM

Pembahasan Soal. Pak Anang SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Disusun Oleh :

Analisis Rangkaian Listrik

ISOMORFISMA PADA GRAF P 4

Aplikasi Integral. Panjang sebuah kurva w(y) sepanjang selang dapat ditemukan menggunakan persamaan

KARAKTERISASI ELEMEN IDEMPOTEN CENTRAL

8. Fungsi Logaritma Natural, Eksponensial, Hiperbolik

FUNGSI DOMINASI ROMAWI PADA LINE GRAPH

Minggu Ke XII Matriks dan Graf

PELABELAN PRIME CORDIAL UNTUK GRAF BUKU DAN GRAF MATAHARI YANG DIPERUMUM

Debuging Program dengan EasyCase

Bab 1 Ruang Vektor. I. 1 Ruang Vektor R n. 1. Ruang berdimensi satu R 1 = R = kumpulan bilangan real Menyatakan suatu garis bilangan;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI

UJI KESELARASAN FUNGSI (GOODNESS-OF-FIT TEST)

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde I

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Pasang Surut

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Proses penentuan perilaku api.

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: March 2014

Pada gambar 2 merupakan luasan bidang dua dimensi telah mengalami regangan. Salah satu titik yang menjadi titik acuan adalah titik P.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian diperoleh dari siswa kelas XII Jurusan Teknik Elektronika

Oleh : Bustanul Arifin K BAB IV HASIL PENELITIAN. Nama N Mean Std. Deviation Minimum Maximum X ,97 3,

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

8. FUNGSI TRANSENDEN MA1114 KALKULU I 1

Bab 6 Sumber dan Perambatan Galat

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objekdiskrit dan hubunganantara objek-objek tersebut. Gambar berikut ini sebuah graf yang menyatakan

Pertemuan XIV, XV VII. Garis Pengaruh

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. 35 orang. Setiap orang diambil sampel sebanyak 15 citra wajah dengan

Ringkasan Materi Kuliah METODE-METODE DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

METODE ITERASI TANPA TURUNAN BERDASARKAN EKSPANSI TAYLOR UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

IDE - IDE DASAR MEKANIKA KUANTUM

OPERASI GABUNGAN, JOIN, KOMPOSISI DAN HASIL KALI KARTESIAN PADA GRAF FUZZY SERTA KOMPLEMENNYA. Tina Anggitta Novia 1 dan Lucia Ratnasari 2

ANALISIS NOSEL MOTOR ROKET RX LAPAN SETELAH DILAKUKAN PEMOTONGAN PANJANG DAN DIAMETER

PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS: PT.

PENENTUAN NILAI e/m ELEKTRON

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VII SISTEM DAN JARINGAN PIPA

BAB IV KEADAAN/KONDISI PEMONDOKAN DAN KEBERADAAN MAHASISWA DI PEMONDOKAN MARGOSARI

Transformasi Peubah Acak (Lanjutan)

BAB III TEORI DASAR ANTENA SLOT DAN ANTENA ARRAY

model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

Deret Fourier, Transformasi Fourier dan DFT

PENENTUAN POLA - POLA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE ENAM TANPA GARIS PARALEL DENGAN BANYAKNYA GARIS 5. (Skripsi) Oleh SITI FATIMAH

Reduksi data gravitasi

METODE ITERASI KELUARGA CHEBYSHEV-HALLEY UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR. Yuli Syafti Purnama 1 ABSTRACT

Fisika Dasar II Listrik, Magnet, Gelombang dan Fisika Modern

Presentasi 2. Isi: Solusi Persamaan Diferensial pada Saluran Transmisi

BAB 2 DISTRIBUSI INDUK DAN DISTRIBUSI SAMPEL

TINJAUAN ULANG EKSPANSI ASIMTOTIK UNTUK MASALAH BOUNDARY LAYER

Analisis Dinamis Portal Bertingkat Banyak Multi Bentang Dengan Variasi Tingkat (Storey) Pada Tiap Bentang

FUNGSI EKSPONEN, TRIGONOMETRI DAN HYPERBOLIK BAB I FUNGSI EKSPONEN

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

Integral Fungsi Eksponen, Fungsi Trigonometri, Fungsi Logaritma

Hendra Gunawan. 29 November 2013

RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

IV. Konsolidasi. Pertemuan VII

ANALISIS KINERJA STRUKTUR PADA BANGUNAN BERTINGKAT BERATURAN DAN KETIDAK BERATURAN HORIZONTAL SESUAI SNI

1. Proses Normalisasi

PENERAPAN SISTEM TDM PADA SISTEM ALARM KEAMANAN GEDUNG

Pertemuan 11 GRAPH, MATRIK PENYAJIAN GRAPH

UJI PERFORMANCE MEJA GETAR SATU DERAJAT KEBEBASAN DENGAN METODE STFT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL PERAMBATAN PANAS ARAH RADIAL BENDA-BENDA SILINDRIK MULTILAYER

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ANALISIS STABILITAS DAN ADAPTABILITAS GALUR PADI DATARAN TINGGI DI LIMA LINGKUNGAN

PENERAPAN MIN PLUS ALGEBRA PADA PENENTUAN RUTE TERCEPAT DISTRIBUSI SUSU

BAB V DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

ROKET AIR SMA NEGERI 21 MAKASSAR

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Gambar IV.6. Gambaran kontur bidang sesar yang menggambarkan bentuk ramp-flat-ramp pada border fault di Sub-cekungan Kiri.

23. FUNGSI EKSPONENSIAL

Penggunaan Algoritma RSA dengan Metode The Sieve of Eratosthenes dalam Enkripsi dan Deskripsi Pengiriman

Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Mahasiswa Pasca Sarjana ITS dengan Regresi Logistik dan Neural Network

GABUNGAN TEGASAN TERUS & TEGASAN LENTUR C 2007 / UNIT10 / 1

Muatan Bergerak. Muatan hidup yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain pada suatu

Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 TEORI GELOMBANG LINIER. Bab 2 Teori Dasar

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Susunan Antena. Oleh : Eka Setia Nugraha S.T., M.T. Sumber: Nachwan Mufti Adriansyah, S.T., M.T.

Dari DFT menjadi FFT

PROSES PEMANENAN DENGAN MODEL LOGISTIK STUDI KASUS PADA PTP. NUSANTARA IX

PERKEMBANGAN TEORI ATOM & PENEMUAN PROTON, NEUTRON, ELEKTRON. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN DAN JENIS PEKERJAAN PADA PENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN BANYUMAS

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

PROFIL DATA PENGOBATAN DALAM USADA TENUNG TANYALARA

BAB V BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI PELUANG PEUBAH ACAK KONTINU

SAMBUNGAN BALOK PENDUKUNG MOMEN

Penentuan Lot Size Pemesanan Bahan Baku Dengan Batasan Kapasitas Gudang

MODEL PERSEDIAAN DETERMINISTIK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASA KADALUARSA DAN PENURUNAN HARGA JUAL

ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V

Pengaruh Posisi Pipa Segi Empat dalam Aliran Fluida Terhadap Perpindahan Panas

Kontrol Trakcing Laras Meriam 57mm dengan Menggunakan Hybrid Kontrol Logika Fuzzy - PID

PENGGUNAAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENGKLASIFIKASIAN STATUS GIZI SKRIPSI. Oleh: INDA SAFITRI NIM

3. PEMODELAN SISTEM. Data yang diperoleh pada saat survey di lokasi potensi tersebut adalah sebagai berikut :

ANATOMI HELAIAN DAUN MURRAYA SPP. (RUTACEAE) DI JAWA* [The Anatomical of Murraya spp. (Rutaceae) Leaflet in Java]

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III

Transkripsi:

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 MATRIK GRAPH Sbuah graph dapat kita sajikan dalam bntuk matrik, yaitu : a. Matrik titik (Adjacnt Matrix) b. Matrik rusuk (Edg Matrix) c. Matrik titik rusuk (Incidnc Matrix) Nyatakanlah graph di bawah dalam bntuk matrik titik, rusuk dan titik rusuk. Matrik titik graph di atas adalah matrik 7x7, karna graph di atas mmpunyai 7 buah titik. A B C D E F I A B C D E F 2 2 2 G Cara mngisi lmn-lmn matrik : - Baris kolom, dari A k A = - Baris kolom 2, dari A k B =, titik A dan B trhubung olh sbuah rusuk. - Baris 4 kolom 4, dari D k D = 2, titik D mmpunyai loop - Baris 5 kolom 6, dari E k F = 2, titik E dan F trhubung olh 2 buah rusuk 7 dan 8 - Baris 7 kolom, dari I k A =, titik I dan A tidak trhubung olh sbuah rusuk. Matrik rusuk dari graph di atas adalah matrik x, karna graph di atas mmpunyai rusuk.

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 9 8 7 6 5 4 3 2 9 8 7 6 5 4 3 2 Cara mngisi lmn-lmn matrik : Bila sbuah rusuk brtmu dngan rusuk yang lain di sbuah titik maka lmn matriknya =, bila tidak brtmu di satu titik maka lmn matriknya =. Matrik titik-rusuk dari graph di atas adalah matrik 7x, karna graph trsbut mmiliki 7 titik dan rusuk. 9 8 7 6 5 4 3 2 I F E D C B A Cara mngisi lmn-lmn matrik : Bila sbuah rusuk brtmu dngan sbuah titik maka nilai lmn matrik =, bila tidak brtmu maka nilai lmn matrik =. LABELED DIGRAPH Dalam mnggambarkan logika suatu kjadian sbuah graph sring kali dibri labl/bobot, graph dmikian disbut Labld graph.

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 Rusuk AF mmpunyai bobot, rusuk AH mmpunyai bobot 4 dan strusnya. Bobot disini bisa mnyatakan jarak, slisih bunga dposito, kcpatan atau apa saja maksud pmbuat graph. Rusuk sbuah graph dapat pula dibri arah untuk mnggambarkan logika sbuah sistm brarah, graph dmikian disbut digraph, rusuk yang brarah sring kali disbut arcus (arc). Brkaitan dngan digraph maka hubungan antar titik dapat dikatgorikan mnjadi 3 macam, yaitu : a. Lmah (wak) Hubungan antar titik dalam digraph dikatakan lmah apabila arcusnya brlawanan. b. Unilatral Hubungan antar titik dalam digraph dikatakan unilatral bila arcusnya srarah.

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 c. Kuat (strong) Hubungan antar titik dalam digraph dikatakan kuat bila arcusnya sarah dan trtutup. Rusuk sbuah graph dapat dibri bobot skaligus dibri arah, graph dmikian disbut labld digraph. A, B, C dan D brmain tmbakan A dapat mnmbak k B dan D, jadi bobot AB = AD = 5% B dapat mnmbak k A dan D, jadi bobot BA = BD = 5% C dapat mnmbak k B dan D, jadi bobot CB = CD = 5% D hanya dapat mnmbak k C, jadi bobot DC = % Arcus mnunjukkan arah tmbakan, bobot mnyatakan pluang masing-masing tmbakan. DERAJAT TITIK PADA DIGRAPH Drajat sbuah titik pada digraph dapat dibagi mnjadi dua, yaitu: a. In dgr b. Out dgr In dgr sbuah titik adalah jumlah rusuk yang masuk k sbuah titik. Out dgr sbuah titik adalah jumlah rusuk yang kluar dari sbuah titik. Titik yang in dgr = disbut sumbr/asal/sourc. Titik yang out dgr = disbut tujuan/sink.

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 Titik Q = sumbr, karna indgr Q =. Indgr P = 2, karna ada 2 rusuk yang masuk k P. Outdgr P =, karna ada rusuk yang kluar dari P. Indgr R = Outdgr R = 2 Titik S = tujuan, karna outdgr S =. GRAPH BIDANG (PLANAR GRAPH) Sbuah graph dikatakan graph bidang bila rusuk-rusuknya trltak pada bidang datar srta tidak saling brpotongan slain di titiknya. Graph bidang dapat dibuat dari sbuah graph sbidang (a planar graph), sprti di bawah. Graph bidang disbut pta (map), rusuk-rusuk graph bidang mmisahkan graph bidang atas wilayahwilayah/darah-darah/rgion, karna wilayah dibatasi olh rusuk-rusuk, maka wilayah dalam graph bidang dapat dibdakan mnurut jumlah rusuk yang mmbatasi wilayah trsbut (drajat wilayah).

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 Rusuk-rusuk pada graph bidang diatas mmbagi graph bidang trsbut atas 8 wilayah, yaitu r sampai r 8 dimana r, r 2, r 3, r 4, r 5, dan r 7 brdrajat 3 r 6 brdrajat 5 r 8 brdrajat 5 RUMUS-RUMUS EULER Jika sbuah pta mmpunyai titik sbanyak V, mmpunyai wilayah sbanyak R dan mmpunyai rusuk sbanyak E, maka pta trsbut mmnuhi rumus-rumus Eulr sbagai brikut :. V R E 2 E 2. dg r 2 3. E 3V 6 Dari pta diatas diktahui E = 4, banyak titik V = 8 dan banyak wilayah R = 8, shingga. V R E 884 2 r 2. dg 3 6 5 2 28 E 4 28 24 3. 4 3.8 6 4 8 PEWARNA PETA Pwarnaan sbuah pta dapat dilakukan dalam 3 cara, yaitu : a. mwarnai titik b. mwarnai rusuk c. mwarnai wilayah Ada bbrapa prinsip dalam mwarnai pta, yaitu : - Banyak warna yang harus digunakan harus sminimum mungkin, banyak warna minimum disbut bilangan kromatik (X (G)). - Dua buah titik yang trhubung olh satu atau lbih rusuk tidak bolh dibri warna yang sama (pwarnaan titik).

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 - Dua buah rusuk atau lbih yang brtmu pada sbuah titik tidak bolh dibri warna sama (pwarnaan rusuk). - Dalam mwarnai pta pakailah sbuah warna scara optimum, artinya warna kdua digunakan stlah warna prtama tidak dapat digunakan lagi, dmikian strusnya sampai smua titik / rusuk / rgion trwarnai smua. Mwarnai titik. Titik A kita bri warna 2. Titik D dan F kita bri warna karna baik titik D maupun F tidak saling trhubung langsung dngan titik A 3. Titik B, C dan E saling trhubung langsung shingga harus dibri warna yang brbda, yaitu warna 2, 3 dan 4. Jadi, bilangan kromatik X(G) = 4. Mwarnai rusuk. kita bri warna. 2. 4 dan 9 kita bri warna, karna, 4 dan 9 tidak saling trhubung langsung olh sbuah titik. 3. 2 kita bri warna 2.

Mata Kuliah : Matmatika Diskrit Program Studi : Tknik Informatika Minggu k : 7 4. 5 dan 7 dapat dibri warna 2, karna 2, 5 dan 7 tidak saling trhubung mlalui sbuah titik. 5. 3 dan 8 dibri warna 3. 6. 6 dibri warna 4. Jadi bilangan kromatik graph di atas X(G) = 4. Dalam hal mwarnai rusuk untuk graph lngkap (K n ), bilangan kromatik dari K n mmnuhi rumus : X K n n n, bila n ganjil, bila n gnap. dan 3 dibri warna 2. 2 dan 4 dibri warna 2 3. 5 dan dibri warna 3 4. 9 dan 6 dibri warna 4 5. 8 dan 7 dibri warna 5 Jadi, X(K 5 ) = 5., 3 dan 5 dibri warna 2. 2, 4 dan 6 dibri warna 2 3. 7, 2 dan 3 dibri warna 3 4. 8, dan 4 dibri warna 4 5. 9, 5 dan dibri warna 5 Jadi, bilangan kromatik X(K 6 ) = 5