model pengukuran yang menunjukkan ukur Pengukuran dalam B. Model Mode sama indikator dan 1 Pag

Transkripsi

1 Modl Modl Pngukuran dalam Pmodlan Prsamaan Struktural Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tulisan ini akan mmbahas bbrapa modl dalam SEM yang unik. Dikatakan unik karna jarang dipakai. Tulisan hanya difokuskan pada modl pngukuran saja yang biasa dilakukan mlalui analisis faktor konfirmatori. A. Mnygarkan ingatann kmbali mngnai bagian bagian dari SEM Brikut ini bagian bagian dari SEM 1) Konstrak Ukur. Adalah konstrak yang diukur mlalui sjumlah indikator/butir. Konstrak ukur brsifat latn (karna tidak didapatkan langsung dari pngukuran/pngamatan) brisi varian brsama antar indikator. 2) Indikator. Mnunjukkan bagaimana konstrak ukur dimanifstas sikan. Statistik yang banyak dipakai dalam mnunjukkann sjauhmana indikator mampu mmanifstasikan konstrak ukur adalah nilai bobot faktor (factor loading) ) dan sumbangan fktif. Indikator di sini dapat brupa butir atau skor komposit butir. 3) Erorr Pngukuran. Dalam mlakukan pngukuran trhadap indikator slalu didapatkan ksalahan ukur. Nah, ror pngukuran mnunjukkann hal ini. Statistik yang biasa dipakai dalam mnunjukkan bsarnya rorr pngukurann adalah varians ror (rror varians) 1. Bagian bagian di dalam Modl Pngukuran B. Modl Mod Pngukuran Ada bbrapa jnis modl pngukuran yang mnunjukkan proporsi indikator dalam mmanifstasikan konstrak ukur dan ror ukur. Brikut ini jnis jnis modl pngukuran trsbut. 1. Modl Parall Modl parall mnjlaskan bahwa stiap indikator dan ror pngukuran mmiliki nilai yang sama. Nilai indikator yang sama ini mnunjukkan bahwa antar indikator trsbut skalaa yang sama. Di sisi lain nilai varians rorr yang sama ini mnunjukkan stiap indikator mmiliki prsisi ukur yang sama dan 1 Pag

2 Tampilan modl pngukuran parall ditunjukkan dngann 2. Trlihat pada gambar 2 stiap bobot faktor disamakan mlalui pmbrian bobot faktor 1 pada smua indikator. Di sisi lain nilai varians ror yang sama ditunjukkan dngan pmbrian nilai a pada smua varians ror. 2. Modl Pngukuran Parall 2. Modl Nilai Tau Stara Dalam tori klasik, skor murni disimbolkan dngan huruf T atau dalam huruf Yunani dinamakan dngan tau. Kata tau inilah yang dipakai untuk mnjlaskan arti modl nilai tau stara. Modl nilai tau stara (tau quivalnt) mnjlaskan bahwa stiap indikator mmiliki nilai skala yang sama akan ttapi mmiliki prsisi yang brbda. Trlihat dari 3 bahwa nilai bobot faktor smua indikator adalah sama sdangkan varians ror nya brbda bda. 3. Modl Pngukuran Nilai Tau Stara Modl inilah yang banyak dipakai dalam pngmbangan alat ukur dalam tori klasik di bidang psikomtri. Kofisin Cronbach Alpha adalah tknik stimasi rliabilitas yang diturunkan dari asumsi modl nilai tau stara atau nilai tau stara snsial (ssntially tau quivalnt). 3. Modl Konjnrik Modl konjnrik adalah modl yang paling modrat diantara modl lainnya. Ia tidak trlalu crwt untuk mngharuskan stiap indikator mmiliki nilai skala dan prsisi ukur yang sama. Modl konjnrik ini banyak dipakai dalam SEM. Modl konjnrik ditandai dngan tidak dicantumkannya kod kod yang samaa dalam mnggambar modl. Trlihat pada gambar 4 bahwa smua bobot faktor dan varians ror dibiarkan brbda bda. 2 Pag

3 4. Modl Pngukuran Konjnrik 3. Modl Korlasi Antar Erorr Modl korlasi antar ror (rror corrlation) adalah modl yang mnjlaskan bahwa antara satu ror dngan ror yang lain mmiliki ktrkaitan. Dalam tori klasik, stiap ror diharuskan tidak mmiliki korlasi. Kalau didapatkan korlasi maka alat ukur yang dipakai tidak hanya mngukur satu konstrakk ukur saja mlainkan ada konstrak ukur lain yang tidak diktahui olh pnliti. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang tidak mmiliki korlasi antar ror karna hanya mmusatkan pngukuran padaa satu konstrak ukur. Namun trkadang harapan bda dngan knyataan, data lbih mnunjukkan bahwa ror trnyata mmiliki ktrkaitan. 5. Modl Korlasi antar Eror 5 mnunjukkan modl korlasi antar ror. Modl korlasi antar rorr didapatkan dngan mngkorlasikan antar ror yang biasanya didapatkan dari rkomndasi dari modification indics. Karna dirkomndasikan olh modification indics maka modl akan mmiliki nilai ktpatan modl yang tinggi, namun mnunjukkan klmahan alat ukur yang kita kmbangkan. Trlihat dari 5 bahwa antara ror antara indikator 1 dan 2 mnunjukkan adanya korlasi. Dapat disimpulkan bahwa ada konstrak lain yang dimanifstasikan dalam kdua indikator. Ktika mmang modl mnghndaki adanya korlasi antar ror maka kita mmrlukan justifikasi toritik mngapa kdua ror bisa sampai brkorlasi. Ada apa dngan indikator indikator yang rornya brkorlasi. Apakah mrka mmiliki ktrkaitan yang rat? Ataukah indikator itu mmang sama? Jika mmang sama, lantas mngapa dipisah? Modl korlasi antar ror banyak dipakai dalam modl pnlitian ksprimn. Jika indikator diamati lbih dari satu kali maka korlasi antar rorr mmiliki justifikasi yang kuat. Trlihat pada 6 bahwa indikator yang sama diamati dua kali, yaitu pada saat sblum dan ssudah prlakuan. Untuk dsain sprti korlasi antar ror mmiliki justifikasi yang jlas. 3 Pag

4 6. Modl Pnlitian Eksprimn C. Prosdur Spsifikasi Modl di AMOS Mnntukan modl mlalui AMOS dilakukan mlalui mnu proprtis pada masing masing komponn. Misalnya mnntukan varians ror. Klik kanan variabl ror (gambar lingkaran) yang mau disamakan nilainya, lalu pilih Objct Proprtis, lalu pilih Paramtrs dan tuliskan huruf kod di dalamnya. Dalam kasus ini sayaa mmbrikan kod brupa huruf a. Anda dapat mnggunakan kod yang lain misalnya a1, var1 atau yang lainnya. Lihat Mmbrikan Kod Pada Varians Eror Untuk mmbrikan kod pada paramtr bobot faktor, caranya sama dngann varians ror akan ttapi yang dipilih adalah garis yang mnghubungkan antara indikator dngan konstrak ukur. Lihat Mmbrikan Kod Pada Bobot Faktor 4 Pag

5 D. Contoh Kasus Analisis faktor dngan indikator hanya tiga indikator untuk modl konjnrik tidak akan dapat mnghasilkan nilai ktpatan modl karnaa nilai drajat bbasnyaa (df) sama dngan nol shingga ktpatan modl tidak dapat distimasi. Tidak dapat distimasi dalam hal ini bukan brarti modlnya tidak fit. Modl bisa saja fit akan ttapi nilai ktpatannyaa tidak dapat distimasi. 9. ktika modl konjnrik ditrapkan hasil nilai ktpatan modl tidak dapat kluar. GFI sama dngan 1 dan nilai kai kuadrat sama dngan nol. 9. Hasil Analisis Modl Konjnrik 10. Misalnya kita asumsikan indikator 1 dan 2 mmiliki kmiripan yang didasarkan pada misalnyaa dari tori, karaktristik butir atau analisis faktor ksploratori. Dngan dasar ini saya mngajukan modl bahwa ssatan ror indikator 1 dan 2 adalah sama. Maka saya mmbri kod a pada masing masingg varian rorr indikator 1 dan 2. Stlah dianalisiss trnyata modlnya fit. Nilai GFI di atas 0.9, nilai RMSEA di bawah 0.08 sdangkan nilai signifikansi >0.05 yang mnunjukkan modl fit. 10. Hasil Analisis Modl Modifikasi 11. Misalnya kita smua indikator mmiliki nilai skala ukur yang samaa dalam mmanifstasikan konstrak ukur (modl tau quivalnt). Dngan mnggunakan modl ini maka stiap nilai bobot faktor (factor loading) nilainya disamakan dngan angka 1. Artinya stiap indikator mmiliki porsi yang stara dalam mmanifstasikan variabl ukur. Hasil analisis dngan data yang sama dngan analisis sblumnya, mnunjukkan bahwa modl ini cukup fit. Ada kofisin ktpatan modl brada padaa ara pnrimaan, misalnya GFI di atas 0.9 dan signifikansi di atas Kofisin yang masih blum ssuai harapan adalah rsidu (RMSEA) yang masih di atas Pag

6 6 P ag 10. Hasil Analisis Modl Tau Equivalnt