II. TINJAUAN PUSTAKA. real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Silabus. Proses Stokastik (MMM 5403) Proses Stokastik. Contoh

Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

BAB 1. Rantai Markov 1.1 ILUSTRASI

Reliabilitas Suatu Mesin Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mesin Proofer Di Pabrik Roti Super Jam Banten)

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

Pengantar Proses Stokastik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

Catatan Kuliah MA4181 Pengantar Proses Stokastik Precise and Stochastic. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB III MODEL ANTRIAN MULTISERVER DENGAN VACATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, sering dijumpai peristiwa-peristiwa yang terjadi

PENENTUAN KLASIFIKASI STATE PADA RANTAI MARKOV DENGAN MENGGUNAKAN NILAI EIGEN DARI MATRIKS PELUANG TRANSISI

Arisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya

BAB 1. Rantai Markov 1.1 ILUSTRASI

BAB 3 PEMBAHASAN. Contoh 1:

BAB 1. Rantai Markov 1.1 ILUSTRASI

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

BEBERAPA SIFAT HASIL KALI KRONECKER RANTAI MARKOV BERDIMENSI HINGGA

Pengantar Proses Stokastik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

PERAMALAN PANGSA PASAR KARTU GSM DENGAN PENDEKATAN RANTAI MARKOV

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Pemodelan Sistem Antrian Satu Server Dengan Vacation Queueing Model Pada Pola Kedatangan Berkelompok

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

RANTAI MARKOV ( MARKOV CHAIN )

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

6.6 Rantai Markov Kontinu pada State Berhingga

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

5. Representasi Matrix

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos ABSTRACT

Pertemuan 5 ANALISIS RANTAI MARKOV

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan kendala menjadi model penuh tanpa kendala,

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Catatan Kuliah. MA5181 Proses Stokastik

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. elemen-elemen citra yang disebut piksel. Kumpulan piksel yang jumlahnya N<

BAB 2 DIGRAPH. Representasi dari sebuah digraph D dapat dilihat pada contoh berikut. Contoh 2.1. Representasi dari digraph dengan 5 buah verteks.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain

Bab 4 SOLUSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN. 4.1 Masalah Pengambilan Keputusan Markov dengan Pendekatan Program Linier

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN...

ANALISIS MARKOV Proses Markov Matriks kemungkinan perpindahan keadaan / transisi

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

OPTIMASI PORTOFOLIO POINT AND FIGURE MENGGUNAKAN MODEL HIDDEN MARKOV DAN APLIKASINYA PADA SAHAM BUMI RESOURCES Tbk KASTOLAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pokok Bahasan: Chi Square Test

Pertama, daftarkan kedua himpunan vektor: himpunan yang merentang diikuti dengan himpunan yang bergantung linear, perhatikan:

Hanna Lestari, ST, M.Eng. Lecture 11 : Rantai Markov

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

untuk setiap x sehingga f g

BAB 1 PENDAHULUAN. Persoalan keputusan sering diformulasikan sebagai. persoalan optimisasi, jadi dalam berbagai situasi, pengambil keputusan ingin

PROSES KEPUTUSAN MARKOVIAN TEKNIK RISET OPERASI

Catatan Kuliah. MA4181 PENGANTAR PROSES STOKASTIK Smart and Stochastic. disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Stokastik Stokastik proses = { ( ), } adalah kumpulan dari variabel acak yang didefinisikan pada ruang peluang (Ω, ς, P) yang nilai-nilainya pada bilangan real. T dinamakan himpunan indeks dari proses atau ruang parameter yang biasanya adalah subset dari R. Himpunan nilai-nilai dimana variabel acak ( ) dinamakan state space (ruang keadaan) dari proses dan biasanya dilambangkan dengan S. Pemetaan untuk setiap Ω ( ):, ( ) Dinamakan simple path (Castadena, et al., 2012). 2.2 Rantai Markov Waktu Diskrit Rangkaian dari variabel acak ( ) dengan ruang keadaan diskrit dikatakan rantai markov waktu diskrit jika memenuhi : ( = =, =,, = ) = ( = = )

5 Untuk semua dan untuk semua,,,,, dengan : ( =,, = ) > 0 Dengan kata lain, kondisi tersebut menyatakan secara tidak langsung jika state sekarang diketahui =, maka state sebelumnya,,, " tidak mempengaruhi peluang state yang akan datang (Castadena, et al., 2012). 2.3 Matriks Peluang Transisi Castadena, et al. (2012) mendefinisikan matriks peluang transisi sebagai : = = Dengan catatan : 0, dan = 1. 2.4 Analisis Rantai Markov Penentuan karakteristik dari suatu proses stokastik dapat dilakukan melalui klasifikasi rantai markov. Pada penelitian ini akan ditentukan peluang stasioner yang akan mewakili karakteristik data migrasi Indonesia. Sehingga

6 dihasilkan peluang konstan untuk setiap waktunya. Berikut adalah beberapa klasifikasi rantai markov menurut Sheldon (1996). Definisi 2.1 State j dikatakan dapat dicapai (accessible) dari state i dengan n 0 steps jika Pij (n) > 0. Dapat ditulis dengan (j dapat dicapai dari i dengan n langkah). Definisi 2.2 State i dan j berkomunikasi jika dan. Dapat disimbolkan dengan. Definisi 2.3 Rantai markov dikatakan irreducible jika ruang state terdiri dari hanya 1 kelas, artinya semua state berkomunikasi satu sama lain. Dapat dengan mudah bahwa merupakan relasi ekivalen pada S sehingga kelas ekivalen ( ) { },, dari partisi S. Definisi 2.4 Misalkan tetap. Perioda i didefinisikan sebagai berikut: = { 1 > 0} (2.1) Dimana GCD adalah faktor persekutuan terbesar (FPB). Jika = 0 untuk semua n 1, maka = 0.

7 Definisi 2.5 State i dikatakan aperiodik ketika = 1. Definisi 2.6 State j dikatakan persistent atau recurrent jika = 1 (yaitu pasti kembali ke state j). Selain itu, semua state yang recurrent pada rantai markov dengan state space berhingga adalah recurrent positif. Definisi 2.7 Ambil { ; 0} adalah rantai markov dengan ruang state S. Peluang π=(π h ) hϵs dikatakan invarian atau stasioner jika: = (2.2) untuk semua. dengan kata lain, π adalah invarian jika =. Teorema 2.1 Ambil { ; 0} bersifat irreducible (semua state berkomunikasi satu sama lain), rantai markov aperiodik dengan ruang state S. Maka terdapat peluang invarian terhadap S jika hanya jika rantainya merupakan rantai reccurent positif.

8 2.5 Analisis Chi-Square Asumsikan bahwa masing-masing individu pada setiap I populasi berada tepat pada satu kategori J. Misalkan sampel dari individu yang diambil dari populasi ke-i, dengan: = = jumlah individu sampel ke-i yang terdapat pada kolom j,. = = jumlah total individu antara n sampel yang masuk dalam kategori j. yang teramati tercatat pada tabel kontingensi dua arah dengan baris I dan kolom J. Jumlah pada baris ke-i adalah, sementara jumlah dari entri pada kolom ke-j adalah.. Misalkan merupakan proporsi individu di populasi i yang masuk dalam kategori, dengan demikian untuk populasi pertama proporsi j adalah,,, (dimana jumlahnya adalah satu) dan berlaku untuk populasi lainnya. Hipotesis nol menyatakan bahwa proporsi individu dalam kategori J adalah sama untuk setiap populasi, dan bahwa ini adalah benar untuk setiap populasinya. Berikut adalah hipotesis untuk setiap kategori : H 0 : = = = = 1,2,, H 1 : Tidak semua proporsi setiap populasi sama Ketika H 0 benar, maka,,, dapat digunakan dalam menotasikan proporsi populasi pada setiap J kategori. Proporsi ini umum untuk semua populasi I. Jumlah yang diharapkan dari individu pada sampel ke-i yang

9 terdapat pada J kategori ketika H 0 benar adalah ( ) =.. Sebelum memperkirakan ( ) terlebih dahulu harus memperkirakan, proporsi pada kategori j. Berdasarkan n total individu dan. masuk dalam kategori j, maka =. sebagai penduga. Sehingga : =.. = ( h )( h ) Ketika H 0 benar, maka uji statistik: = ( ) berdistribusi Chi-Square dengan (I-1) (J-1) derajat bebas. Uji untuk H 0 dengan tingkat kepercayaan α untuk tolak H 0 jika,( )( ) (Devore,1982). Penentuan tingkat perbedaan antarproporsi dalam analisis Chi-Square dapat diukur dengan menggunakan nilai Cramer s V. Rumus Cramer s V yaitu: = min( 1, 1) Dimana I merupakan jumlah baris, J adalah jumlah kolom, dan N merupakan jumlah kejadian. Dalam penelitian ini, Cramer s V digunakan dalam mengukur tingkat perbedaan antarproporsi, semakin kecil nilai Cramer s V berarti semakin rendah tingkat perbedaan antarproporsi, tetapi apabila nilai Cramer s V mendekati satu maka semakin tinggi tingkat perbedaannya.