BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap mengamat dan mengendalkan varabel luar yang dapat mempengaruh hasl peneltan. Walaupun peneltan n merupakan peneltan kuas ekspermen, karena penelt tdak mampu mengontrol sepenuhnya varabel luar, tetap penelt menerapkan desan ekspermen murn karena cr utama dar desan ekspermen murn yatu sampel yang dgunakan untuk kelompok kontrol maupun kelompok ekspermen dambl secara random. 1 Desan yang dgunakan adalah Pretest-Posttest Control Group desgn. Dalam desan n terdapat dua kelompok yang dplh secara random, kemudan dber pretest untuk mengetahu keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok ekspermen dan kelompok kontrol. Hasl pretest yang bak bla nla kelompok ekspermen tdak berbeda sgnfkan. Secara rnc desan Pretest-Posttest Control Group desgn dapat dlhat pada tabel III: 1 Sugyono, Metode Peneltan Penddkan, Alfabeta, Bandung, 011, hlm. 11. Ibd., hlm.113. 6

7 TABEL III.1 PRETEST - POSTEST CONTROL GROUP DESIGN Sampel Pretest Perlakuan Postest R O 1 X O R O - O 4 Sumber: Sugyono. Metode Peneltan Penddkan 3 R X O 1 O O 3 O 4 = Pengamblan Sampel secara acak = Perlakuan pada kelas ekspermen = Pretest kelas ekspermen = Pretest kelas ekspermen = Pretest kelas kontrol = Pretest kelas kontrol B. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 013/014, d SMPN 1 Pekanbaru Provns Rau. C. Populas dan Sampel Populas dar peneltan n adalah seluruh sswa kelas VIII SMPN 1 Pekanbaru tahun ajaran 013/014. Sedangkan sampel yatu kelas VIII.4 dan Kelas VIII.5, dan setelah dlakukan uj t ternyata kedua kelas tersebut tdak 3 Ibd., hlm. 0.

8 terdapat perbedaan yang sgnfkan, sehngga penelt mengambl kelas VIII.4 sebaga kelas ekspermen dan kelas VIII.5 sebaga kelas kontrol. D. Subjek dan Objek Peneltan Subjek Peneltan adalah sswa kelas VIII SMPN 1 Pekanbaru sedangkan objek peneltan n adalah kemampuan komunkas matematka sswa kelas VIII SMPN 1 Pekanbaru. E. Teknk Pengumpulan Data Pengumpulan data pada peneltan n menggunakan 3 teknk, yatu: 1. Observas Observas dgunakan pada saat peneltan pendahuluan ketka mengdentfkas masalah yang ada pada suatu populas. Observas pada saat peneltan berlangsung dlakukan untuk mencocokkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan aktvtas yang ada d kelas saat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan RME yang berlangsung d kelas ekspermen. Kegatan observas bsa berupa pengamatan aktvtas guru dan sswa selama proses pembelajaran untuk setap kal pertemuan dengan cara mengs lembar observas. Aktvtas penelt dan aktvtas sswa yang menerapkan pendekatan RME pada pembelajaran matematka d kelas ekspermen dobservas langsung oleh guru matematka.

9. Dokumentas Dokumentas dgunakan untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk mengetahu sejarah sekolah dan perkembangannya, struktur organsas, keadaan guru dan sswa, sarana dan prasarana yang ada d sekolah. 3. Tes Tes dgunakan untuk memperoleh data skor kemampuan komunkas matematka sswa, bak dengan menggunakan pembelajaran pendekatan RME maupun dengan metode konvensonal. Tes n merupakan tes uj coba, tes awal dan tes akhr. Tes dberkan kepada kelas uj coba dan kedua kelas sampel. Hasl pengolahan data n gunakan untuk menguj kebenaran hpotess peneltan. F. Pengembangan Instrumen Dalam peneltan n dgunakan dua kelompok pengembangan nstrumen yatu nstrumen pelaksanaan peneltan dan nstrumen pengumpulan data. Berkut n adalah penjelasan lebh lanjut mengena pengembangan nstrumen: 1. Instrumen Pelaksanaan Peneltan a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan sesuatu yang sangat urgent yang harus dsusun dan dpersapkan sebelum proses pembelajaran karena bermanfaat sebaga pedoman atau petunjuk arah kegatan guru dalam mencapa tujuan yang telah dtentukan. RPP bers ndkator yang akan dcapa, mater, model, pendekatan serta langkah-

30 langkah dalam pembelajaran. Adapun mater ajar dalam peneltan n adalah Fungs. Pemlhan mater n dlakukan dengan pertmbangan bahwa mater n sesua dengan model pembelajaran yang dterapkan penelt dan mater tersebut dpelajar bertepatan saat melakukan peneltan n. Untuk lebh jelasnya, rncan RPP dalam peneltan n dapat dlhat pada Lampran B. b. Lembar Kerja Sswa (LKS) Lembar kerja sswa (LKS) bers tentang rngkasan mater, contoh soal, serta soal-soal lathan yang d dalamnya terdapat masalah kontekstual dan harus dselesakan dalam proses pembelajaran. Rncan mengena LKS dapat dlhat pada Lampran C.. Instrumen pengumpulan data peneltan Adapun pengumpulan data dalam peneltan n dlakukan dengan caracara sebaga berkut: a. Tes Kemampuan Komunkas Matematka Sswa Tes merupakan salah satu nstrumen pengumpulan data dalam peneltan n. Tes adalah seperangkat rangsangan (stmul) yang dberkan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat djadkan dasar bag penetapan skor angka. 4 Tes tersebut bers soal-soal Komunkas dan penlaannya dlakukan berdasarkan ndkator 68. 4 H. Aref Furchan, Pengantar Peneltan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 007, hlm.

31 Komunkas. Rncan mengena tes dapat dlhat pada Lampran E, Lampran F, Lampran G dan Lampran H. Dua persyaratan pokok bag tes adalah valdtas dan relabltas. 5 Untuk tu, sebelum tes tersebut dberkan kepada kelas ekspermen dan kelas kontrol selama jam pelajaran, penelt telah melakukan pengujan terhadap valdtas dan relabltas soal pada kelas VIII.3. Penelt juga menguj tngkat kesukaran serta daya beda soal. Hal n dlakukan dengan tujuan untuk mengetahu kesahhan dan keterpercayaan tes tersebut. Tes dlaksanakan pada pertemuan terakhr, yatu pertemuan keenam. Hasl tes kemudan danalsa oleh penelt guna mengetahu kemampuan Komunkas matematka yang dcapa sswa 1) Uj Valdtas Uj valdtas dlakukan untuk mengetahu tngkat kesahhan suatu alat ukur. Valdtas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya dukur. 6 Menurut Hartono, valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat kesahhan suatu nstrumen. 7 Suatu nstrumen dkatakan vald apabla nstrumen tersebut dapat mengukur secara tepat sesua dengan keadaan sebenarnya. Uj n 64. 5 Ibd., hlm. 3. 6 Ibd., hlm. 93. 7 Hartono, Metodolog Peneltan, Pekanbaru, Zanafa Publshng, 011, hlm.

3 dlakukan dengan mengkorelaskan antara skor tem nstrumen dengan rumus Pearson Product Moment sebaga berkut: 8 r htung Keterangan : n XY X Y n X X ny Y r N X Y = Koefsen valdtas = Banyaknya sswa = Jumlah Skor tem = Jumlah Skor total Selanjutnya dhtung dengan Uj-t dengan rumus: t htung r n 1 r Dstrubus (Tabel t) untuk 0, 05 dan derajad kebebasan (dk= n-). Kadah keputusan: Jka t htung > t tabel berart vald, sebalknya Jka t htung < t tabel berart tdak vald Adapun krtera untuk menentukan valdtas setap tem soal adalah sebaga berkut: 8 Rduwan, Belajar Mudah Peneltan, Bandung, Nusa Meda, 010, hlm. 98.

33 TABEL III. KRITERIA VALIDITAS SOAL Besarnya r Interpretas 0,800 < r <1,000 Sangat tngg 0,600 < r < 0,799 Tngg 0,400 < r < 0,599 Sedang 0,00 < r < 0,399 Rendah 0,000 < r < 0,199 Sangat rendah Sumber: Rduwan (010 : 98) Hasl pengujan valdtas dalam peneltan n dsajkan secara sngkat pada tabel III.3 berkut: TABEL III.3 HASIL VALIDITAS SOAL No Item r Krtera Keterangan 1 0,664 Sedang Vald (dapat dgunakan) 0,3733 Tngg Vald (dapat dgunakan) 3 0,7361 Tngg Vald (dapat dgunakan) 4 0,1 Tngg Vald (dapat dgunakan) 5 0,19 Tngg Vald (dapat dgunakan) 6 0, Tngg Vald (dapat dgunakan) 7 0,193 Tngg Vald (dapat dgunakan) Berdasarkan krtera valdtas soal, dperoleh bahwa setap butr soal vald sepert tampak pada tabel III.3 d atas. Oleh karena tu, tes tersebut layak dgunakan sebaga nstrumen peneltan. Hasl perhtungan valdtas soal dapat dlhat pada lampran H. ) Uj Relabltas Relabltas menunjuk pada satu pengertan bahwa sesuatu nstrumen dapat dpercaya untuk dgunakan sebaga alat pengumpul data

34 karena nstrumen tersebut sudah bak. 9 Semakn tngg nla relabltas suatu nstrumen berart semakn tngg pula tngkat kepercayaan nstrumen tersebut. Pengujan relabltas yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode alpha cronbach dengan rumus: 10 k S 11 1 k 1 S t r r 11 = Nla Relabltas S S t = Jumlah varans skor tap-tap tem = Varans total k = Jumlah tem Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut : Langkah 1: Menghtung Varans Skor tap-tap tem dengan rumus: S X N X N S = Varans skor tap-tap tem 9 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktk, Rneka Cpta, Jakarta, 006, hlm. 178. 10 Rduwan, Op. ct. hlm. 115.

35 X = Jumlah kuadrat tem X X = Jumlah tem X dkuadratkan N = Jumlah responden Langkah : Kemudan menjumlah varans semua tem dengan rumus: S S S S...... S 1 3 n S = Jumlah varans semua tem S,... 1, S, S3 S n = Varans tem ke-1,, 3 n Langkah 3: Menghtung varans total dengan rumus: S t X t N X N t S t = Varans total X t X N = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dkuadratkan = Jumlah responden Langkah 4: Masukkan nla Alpha dengan rumus: k S 11 1 k 1 S t r

36 Setelah dlakukan perhtungan, ddapatkan hasl r11 yatu 0, 43. Jka hasl r11 n dkonsultaskan dengan nla tabel r Product Moment dengan dk = N = 40 = 38, sgnfkans 5%, maka dperoleh r tabel 0, 30 Keputusan dengan membandngkan r 11 dengan r tabel. Kadah keputusan: Jka r 11 > r tabel berart relabel dan r 11 < r tabel berart tdak relabel. Setelah membandngkan r 11 0, 43 dengan r tabel 0, 316, ddapatkan r 11 > r tabel, maka dapat dsmpulkan bahwa nstrumen yang dujcobakan adalah relabel, sehngga nstrumen tersebut bsa dgunakan untuk dujkan kepada kelas ekspermen dan kelas kontrol. Hasl perhtungan relabltas terdapat pada lampran I. 3) Uj Tngkat Kesukaran Pengujan terhadap tngkat kesukaran dlakukan dengan tujuan untuk mengetahu sejauh mana kesukaran suatu tes. Dengan melakukan uj tngkat kesukaran maka dapat dketahu apakah soal termasuk kategor sult, sedang ataupun mudah. Untuk mengetahu tngkat kesukaran dapat dgunakan rumus yatu : 11 TK S S T S A B mn T ( S max S mn ) 11 Mas ud Zen, Evaluas Pembelajaran Analss Soal Essay, Makalah dalam Bentuk Power Pont (Tdak Dterbtkan), 011, hlm. 39

37 TK S A S B T S max S mn : Tngkat Kesukaran : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : Jumlah sswa kelompok atas dan kelompok bawah : Skor maksmum yang dperoleh sswa : Skor mnmum yang dperoleh sswa TABEL III.4 KRITERIA TINGKAT KESUKARAN SOAL Besarnya TK Interpretas 0,00 < TK 0,30 Sukar 0,30 < TK 0,70 Sedang 0,70 < TK 1,00 Mudah Sumber: Suharsm Arkunto (008 : 10) Hasl pengujan tngkat kesukaran soal dsajkan secara sngkat pada tabel berkut: TABEL III.5 TINGKAT KESUKARAN SOAL No Item TK Krtera 1 0,35 Sedang 0,78 Mudah 3 0,41 Sedang 4 0,61 Sedang 5 0,6 Sedang 6 0.63 Sedang 7 0,6 Sedang Berdasarkan dar hasl perhtungan dan krtera tngkat kesukaran, dperoleh 1 soal yang termasuk kategor mudah sedangkan 6 soal lannya

38 termasuk kategor sedang. Perhtungannya dapat dlhat pada lampran G. 4) Uj Daya Pembeda Uj daya pembeda dlakukan untuk mengetahu perbedaan kelompok tngg dengan kelompok rendah pada setap butr soal. Jumlah kelompok yang tngg dambl 7% dan kelompok yang rendah dambl 7% dar sampel uj coba. 1 Pengelompokkan tersebut dlakukan setelah data durutkan terlebh dahulu. Menentukan daya pembeda soal dengan rumus: 13 DP 1 T Sa Sb S max S mn DP S a S b T : Daya Pembeda : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : Jumlah sswa kelompok atas dan kelompok bawah S max : Skor maksmum yang dperoleh sswa S mn : Skor mnmum yang dperoleh sswa Adapun krtera yang dgunakan untuk menguj daya beda soal adalah sebaga berkut: 1 Sugyono, Op.ct. hlm 180. 13 Mas ud Zen, Loc. ct.

39 TABEL III.6 KRITERIA DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Evaluas 0,70 DP < 1,00 Bak Sekal 0,40 DP < 0,70 Bak 0,0 DP < 0,40 Cukup 0,00 < DP < 0,0 Jelek Sumber: Suharsm Arkunto (008 : 18) Hasl pengujan daya pembeda soal dsajkan secara sngkat pada tabel berkut: TABEL III.7 TINGKAT DAYA PEMBEDA SOAL No Item DB Krtera 1 0,57 Bak 0,7 Cukup 3 0,08 Jelek 4 0,35 Cukup 5 0,36 Cukup 6 0,8 Cukup 7 0,8 Cukup Dar hasl analss tes dperoleh daya beda yang cukup pada tem nomor, 5, 6 dan 7, dan nomor 1 mempunya daya beda yang bak, sedangkan nomor 3 mempunya daya beda jelek. Berdasarkan hasl analss terhadap valdtas, relabltas, tngkat kesukaran dan daya pembeda, dapat dsmpulkan bahwa tes yang telah dujcobakan dapat dgunakan sebaga nstrumen pada peneltan n. Rncan mengena daya beda soal dapat dlhat pada Lampran G.

40 b. Observas Dalam peneltan n, penelt melakukan observas dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengamat kegatan sswa yang dharapkan muncul dalam pembelajaran matematka menggunakan pendekatan RME yang dlakukan setap kal tatap muka. Lembar observas guru dan sswa dapat dlhat pada lampran O. c. Dokumentas Dokumentas n dlakukan untuk mengetahu sejarah sekolah, keadaan guru dan sswa, sarana dan prasarana yang ada d SMP Neger 1 Pekanbaru dan data tentang hasl belajar matematka sswa yang dperoleh secara langsung dar kepala TU serta guru bdang stud matematka. Dokumentas juga dlakukan pada saat kegatan berlangsung. Foto-foto kegatan dapat dlhat d bagan lampran. G. Teknk Analss Data 1. Analss Tahap Awal Sebelum sampel dber perlakuan, maka nla pretest perlu danalss dahulu melalu uj normaltas dan uj homogentas. Hal n dlakukan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel berasal dar konds awal yang sama. Data yang dgunakan dalam analss tahap awal berasal dar nla tes awal (pretest). a. Uj Normaltas Uj normaltas dlakukan untuk mengetahu apakah data kedua

41 kelompok sampel berdstrbus normal atau tdak. Jka sampel berdstrbus normal maka populas juga berdstrbus normal, sehngga kesmpulan berdasarkan teor berlaku. Dalam peneltan n, untuk menguj normaltas data menggunakan rumus ch kuadrat yatu: 14 = ( h) h fo = Frekuens observas fh = Frekuens harapan Menentukan dengan dk = k dan taraf sfnfkan 0,05. Kadah Keputusan: Jka, >, berart data Dstrbus Tdak Normal Jka,, berart data Dstrbus Normal Setelah dlakukan perhtungan data awal, untuk kelas ekspermen dperoleh nla = 3,713 dan = 15,507. Ternyata 3,713 15,507 atau. Dapat dsmpulkan data awal kelas ekspermen berdstrbus normal. Untuk kelas kontrol dperoleh nla = 5,4747 dan = 15,507. Ternyata 5,4747 15,507 atau. Dapat 14 Rduwan, Dasar-Dasar Statstk, Op.ct., hlm. 187.

4 dsmpulkan data awal kelas kontrol berdstrbus normal. b. Uj Homogentas Uj homogentas merupakan suatu uj statstk yang dlakukan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel mempunya varans yang sama atau tdak. Uj homogentas yang akan dgunakan pada peneltan n adalah uj F, yatu: 15 h = Menentukan dengan dk pemblang = n dan dk penyebut = n dengan taraf sfnfkan 0,05. Kadah Keputusan: Jka, >, berart Tdak Homogen Jka,, berart Homogen Setelah dlakukan perhtungan ddapat varans terbesar 114,998 dan varans terkecl 89,174, dperoleh nla = 1,6 dan nla = 1,69. Ternyata 1,6 1,69 atau, maka varans-varans adalah homogen. dapat dlhat pada Lampran K. c. Uj t Uj perbedaan rata-rata untuk mengetahu apakah terdapat perbedaan rerata kelas ekspermen secara sgnfkan dengan rerata kelas kontrol, 15 Ibd, hlm. 186.

43 pengujan hpotess menggunakan uj t, yatu: 16 = 1 + 1 M x M y = Mean Varabel X = Mean Varabel Y SD x = Standar Devas X SD y = Standar Devas Y N = Jumlah Sampel Kadah Keputusan: Jka, t >, berart tdak ada perbedaan Jka,, berart ada perbedaan Setelah dlakukan pengujan ddapat t htung sebesar -0,46 dan dperoleh adalah 1,99, berart besar t htung dbandngkan t tabel pada taraf sgnfkan 5% adalah -0,46 < 1,99 atau t htung < t tabel, maka tdak ada perbedaan, berart H o dterma dan H a dtolak.. Analss Tahap Akhr a. Uj Hpotess Analss tahap akhr merupakan analss untuk menguj hpotess peneltan menggunakan uj persamaan dua rata-rata setelah kedua sampel 16 Hartono, Statstk Untuk Peneltan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 008, hlm. 08.

44 dber perlakuan yang berbeda. Hasl tes akhr n akan dperoleh data yang dgunakan sebaga dasar dalam menguj hpotess peneltan. Analss hpotess menggunakan skor nla tes berdasarkan ndkator kemampuan komunkas matematka dengan pembelajaran menggunakan pendekatan RME dan konvensonal. Sebelum uj persamaan dua rata-rata terlebh dahulu dlakukan pengujan prasyarat analss terdr dar uj normaltas dan uj homogentas. a. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran menggunakan pendekatan RME dan konvensonal berdstrbus normal atau tdak. Adapun langkahlangkah dan rumus yang dgunakan sama dengan uj normaltas pada analss data tahap awal. Jka kedua data yang danalss berdstrbus normal, maka dlanjutkan dengan uj parametrk yatu uj homogentas varans. Tetap jka kedua data yang danalss salah satu atau keduanya tdak berdstrbus normal, maka dlanjutkan dengan uj perbedaan dua rata-rata menggunakan uj statstk non parametrk, menggunakan uj Mann Whtney U. b. Uj Homogentas Uj homogentas dgunakan untuk mengetahu apakah kedua kelompok sampel dengan pembelajaran dengan pendekatan RME dan

45 dengan konvensonal mempunya tngkat varans yang sama, sehngga dapat menentukan rumus uj t yang akan dgunakan. Rumus yang dgunakan sama dengan rumus untuk menentukan homogentas pada analss data tahap awal. Jka data yang danalss berdstrbus normal dan homogen maka pengujan hpotess dlakukan dengan statstk uj-t. Jka data yang danalss berdstrbus normal tetap tdak homogen maka pengujan hpotess dlakukan dengan statstk uj-t. Uj perbedaan rata-rata untuk mengetahu apakah terdapat perbedaan rata-rata kelas ekspermen secara sgnfkan dengan rerata kelas kontrol. Jens uj persamaan dua rata-rata: 1) Jka data berdstrbus normal dan homogen maka pengujan hpotess menggunakan uj t, yatu: 17 = 1 + 1 M x M y = Mean Varabel X = Mean Varabel Y SD x = Standar Devas X SD y = Standar Devas Y 17 Ibd.

46 N = Jumlah Sampel ) Jka data berdstrbus normal tetap tdak memlk varans yang homogen maka pengujan hpotess menggunakan uj t, yatu: 18 = + = Mean kelas ekspermen = Mean kelas kontrol = Varans kelas ekspermen = Varans kelas ekspermen = Sampel kelas ekspermen = Sampel kelas Kontrol 3) Jka data tdak berdstrbus normal maka pengujan hpotess menggunakan uj statstk non-parametrk yatu menggunakan uj Mann-Whtny U, yatu: 19 = + ( 1) dan 18 Sudjana, Metoda Statstka, Tarsto, Bandung, 005, hlm. 40. 19 Sugyono, Statstk Untuk Peneltan, Alfabeta, Bandung, 01, hlm. 153.

47 = + ( 1) = Jumlah perngkat 1 = Jumlah perngkat = Jumlah rangkng pada = Jumlah rangkng pada b. Analss Lembar Observas Analss n dgunakan untuk memperoleh nformas tentang proses pengelolaan pembelajaran menggunakan pendekatan RME d kelas ekspermen. Item yang dgunakan dalam lembar observas guru dan sswa dbuat berdasarkan penerapan langkah-langkah pendekatan RME dengan member skor berskala 1-4. Adapun krtera penskoran pengelolaan pembelajaran menggunakan pendekatan RME sebaga berkut: Angka 1 mewakl persentase kemunculan 0 5 % Angka mewakl persentase kemunculan 6 50 % Angka 3 mewakl persentase kemunculan 51 75 % Angka 4 mewakl persentase kemunculan 76 100 % Data hasl lembar obsevas guru dan sswa dalam pembelajaran dengan pendekatan RME selama proses pembelajaran berlangsung akan ddeskrpskan dan danalss dengan menggunakan persentase (%), yakn banyaknya skor kemunculan karakterstk pendekatan RME.