BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya terjad d lapangan. Peneltan korelasonal adalah suatu peneltan yang bertujuan menyeldk sejauh mana varas pada suatu varabel berkatan dengan varas varabel lan. 1 Dalam hal n mencar data ada tdaknya pengaruh antara varabel dan apabla ada beberapa eratnya hubungan serta berart atau tdaknya hubungan tu. Sedangkan bersfat kuanttatf berart menekankan analsa pada data numerkal (angka) yang dperoleh dengan metode statstk. 3 B. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d kelas VIII MTs Darul Ulum Ngalyan Semarang.. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada 1 Aprl 014 sampa 17 Me 014. Sesua dengan kalender penddkan, waktu tu termasuk semester genap Tahun ajaran 013/014. C. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Populas adalah seluruh data yang menjad perhatan penelt dalam suatu ruang lngkup dan waktu yang dtentukan. 4 Populas dalam 1 Safudn Azwar, Metode Peneltan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 001), hlm. 8. Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rneka Cpta, 010), hlm. 39. 3 Safudn Azwar, Metode Peneltan, hlm. 5. 4 Nurul Zurah, Metodolog Peneltan Sosal dan Penddkan: Teor dan Aplkas, (Jakarta: PT Bum Aksara, 007), hlm. 116 34
peneltan n adalah seluruh peserta ddk kelas VIII semester genap MTs Darul Ulum Wates Semarang tahun pelajaran 013/0134 dengan jumlah peserta ddk 49 anak, yang terbag dalam dua kelas yatu kelas VIII A sebanyak 4 anak dan kelas VIII B sebanyak 5 anak.. Sampel Sampel serng ddefnskan sebaga bagan dar populas, sebaga contoh (master) yang dambl dengan menggunakan cara-cara tertentu. 5 Sampel adalah sebagan dar populas yang memlk cr yang sama dengan populas. 6 Dalam peneltan n jumlah populasnya adalah kurang dar 100 sehngga sampel yang d gunakan adalah seluruh dar populas yang ada yatu, seluruh peserta ddk kelas VIII dan peneltan n dnamakan peneltan populas. Menurut Suharsm Arkunto, menyebutkan bahwa peneltan yang melbatkan seluruh ndvdu suatu kelompok menjad subjek adalah dsebut peneltan populas. 7 Dalam peneltan n melbatkan seluruh populas yang ada, yatu semua sswa kelas VIII yang terdr dar dua kelas. Kelas pertama yatu kelas VIII A dan kelas yang kedua kelas VIII B. Adapun jumlah seluruh sswa kelas VIII pada tahun pelajaran 013/014 adalah sejumlah 49 sswa, yang selanjutnya dsebut sebaga populas peneltan. Berkut rncan jumlah sswa pada tahun pelajaran 013/014. 5 Sukard, Metodolog Peneltan Penddkan: Kompetens dan Praktknya, (Jakarta: PT Bum Aksara, 011), Cet. IX, hlm. 54. 6 Purwanto, Instrumen Peneltan Sosal dan Penddkan: Pengembangan dan Pemanfaatan, hlm. 0. 7 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodolog Peneltan Kuanttatf dalam Penddkan, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 1996), hlm. 134. 35
Tabel 3.1 Jumlah Sswa Pada Tahun Pelajaran 013/014 Kelas Jumlah VIII A 4 VIII B 5 49 D. Varabel Peneltan Varable adalah segala sesuatu yang akan menjad obyek pengamatan peneltan. Serng pula dnyatakan varable peneltan sebaga faktor-faktor yang berperan dalam perstwa atau gejala yang akan dtelt. 8 Dalam peneltan n ada dua varable yatu varabel bebas atau ndependen varable (X), yatu varable yang mempengaruh varable lan dsebut juga varable predktor, dan varable terkat atau dependent varable (Y) yatu varable yang dpengaruh. 9 Dalam suatu peneltan varabel merupakan sesuatu yang pokok, karena varabel merupakan obyek peneltan atau yang menjad ttk perhatan suatu peneltan. 10 Varabel yang akan dtelt djabarkan melalu tem-tem dar varabel yang dsebut ndkator. Berkut n adalah penjabaran varabel ke dalam ndkator, yatu: 1. Varabel Bebas ( Independent Varable ) Varabel Bebas (Independent Varable) adalah Varabel X atau Varabel yang mempengaruh, dalam peneltan n yang menjad varabel bebas adalah perseps sswa tentang kreatvtas guru dalam mengajar, 8 Sumad Suryabrata, Metodolog Peneltan, (Jakarta: Raja Grafndo Persada, 1995), Cet. IX, hlm.7 9 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 97 10 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktek hlm. 6. 36
dengan ndkatornya menurut Munandar sebaga berkut:ndkatornya menurut Munandar sebaga berkut: Tabel 3.1 Skala Kreatvtas Mengajar Guru Varable Indcator Sub ndcator Kreatftas mengajar guru 1.) Kelancaran Kemandran dalam member pertmbangan.) Orsnaltas dalam berpkr Kebebasan dalam ungkapan dr Kepercayaan terhadap gagasan sendr 3.) Kelenturan Kelenturan dalam berpkr Keterbukaan terhadap pengalaman baru 4.) Elaboras Mnat terhadap kegatan kreatf Mengharga fantas. Varabel terkat (Dependent Varabel) Varabel Terkat (Dependent Varabel) adalah varabel Y atau varabel yang terkena pengaruh. Dalam peneltan n yang menjad varabel terkat adalah prestas belajar sswa pada pembelajaran fska mater pokok Getaran dan Gelombang sswa kelas VIII MTs Darul Ulum Ngalyan Semarang. Indkatornya adalah: 37
a. Hasl belajar mencapa KKM b. Dapat mencapa tujuan pembelajaran Instrumen Peneltan : A. Standar kompetens 6. Menaham konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optka dalam produk teknolog sehar-har B. Kompetens dasar 6.1 mendeskrpskan konsep getaran dan gelombang serta parameterparameternya E. Teknk Pengumpulan Data Beberapa teknk pengumpulan data yang penelt gunakan dalam peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Metode angket atau kuesoner Angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topk tertentu yang dberkan kepada subjek. Bak secara ndvdu atau kelompok, untuk mendapatkan nformas tertentu, sepert preferens, keyaknan, mnat dan perlaku. 11 Metode n penelt gunakan untuk memperoleh data yang terkat dengan varabel X yatu perseps sswa tentang kreatvtas guru dalam mengajar.. Metode Tes Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stmulus) yang dberkan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat djadkan dasar bag penentu skor angka. 1 Metode tes oleh penelt dgunakan untuk mendapatkan data yang terkat dengan varabel Y yatu prestas belajar sswa pada pembelajaran fska mater pokok Getaran dan Gelombang sswa kelas VIII MTs Darul Ulum Semarang, bentuk tes berupa test plhan ganda. 11 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodolog Kuanttatf dalam Penddkan, (Jakarta: Raja Grafndo Persada, 1999), Cet. II, hlm.181 1 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodolog Kuanttatf dalam Penddkan, hlm. 170 38
3. Metode Dokumentas Teknk pengumpulan data dengan dokumentas alah pengamblan data yang dperoleh melalu dokumen-dokumen. 13 Metode n dpergunakan untuk mendapat data tentang nama sswa kelas VIII dan kelas IX 013/014. F. Teknk Analsa Data MTs Darul Ulum Ngalyan Semarang tahun pelajaran Dalam menganalss data yang telah terkumpul dar peneltan yang bersfat kuanttatf penuls menggunakan analsa data statstk dengan langkahlangkah sebaga berkut: 1. Analss Pendahuluan a. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk menentukan apakah kelas yang dtelt berdstrbus normal atau tdak.uj normaltas yang dgunakan adalah uj ch kuadrat, persamaannya adalah sebaga berkut : k ( O ) 1 Keterangan: E E : Ch kuadrat O : Frekuens hasl pengamatan E : Frekuens yang dharapkan k : Banyaknya kelas nterval 14 Krtera pengujannya adalah menggunakan derajat kebebasan dk = k-1 dan taraf sgnfkans 5% maka data berdstrbus normal. 005), hlm. 110 13 Amrul Had dan Haryono, Metodolog Peneltan Penddkan, (Bandung: Pustaka Seta, 14 Sudjana, Metode Statstka, (Bandung: Tarsto, 00), hlm. 73 39
b. Uj Homogentas Uj homogentas dlakukan untuk mengetahu varans dar sampel yang dtelt, apakah kedua kelompok mempunya varan yang sama (homogen) atau tdak. Statstk yang dgunakan untuk uj homogentas sampel adalah dengan uj F, dengan rumus: 15 F = S S terbesar terkecl Kedua kelompok mempunya varan yang sama apabla menggunakan = 5 % menghaslkan F htung F tabel, n berart kedua kelompok dkatakan homogen.. Analss Hasl Uj Coba Instrumen Dalam menganalss n, penuls memasukkan data yang telah terkumpul ke dalam tabel dstrbus frekuens untuk memudahkan penghtungan dan mempermudah keterbacaan data yang ada dalam rangka pengolahan data selanjutnya. Dalam analss n data dar masng-masng varabel akan dtentukan: a. Penskoran Dalam peneltan n data tentang varabel X (perseps sswa tentang kreatvtas guru dalam mengajar) dperoleh dengan menggunakan angket. Teknk angket n menggunakan teknk angket tertutup dengan 5 tem pertanyaan dan varabel Y (prestas belajar sswa pada pembelajaran fska) dperoleh dengan menggunakan tes plhan ganda sebanyak 0 soal Pada bagan n penuls akan menganalsa data yang telah berkumpul melalu angket yang telah dsebarkan kepada responden, dengan ketentuan jawaban sebaga berkut: 15 Sudjana, Metoda Statstka, hlm. 49-50 40
1) Untuk alternatf jawaban Selalu(S) mendapat nla 4 ) Untuk alternatf jawaban Serng(S) mendapat nla 3 3) Untuk alternatf jawaban Kadang-Kadang(KK) mendapat nla 4) Untuk alternatf jawaban Tdak Pernah(TP) mendapat nla 1. 16 Sedangkan penskoran untuk tes prestas pada pembelajaran fska yatu jka benar mendapat nla 1 dan salah mendapat nla 0. b. Uj Instrumen Soal 1) Uj Valdtas Valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkattngkat kevaldan atau kesahhan suatu nstrumen. 17 Untuk menghtung valdtas tem soal dgunakan rumus korelas yang dgunakan adalah rumus korelas product moment dar Pearson. 18 r xy = { N Keterangan: r xy N X Y XY N XY ( X )( Y) X ( X ) }{ NY ( Y) = koefsen korelas antara varabel X dan Y = banyaknya peserta ddk coba = skor tem tap nomor = jumlah skor total = jumlah perkalan X dan Y Kemudan hasl r xy yang ddapat dar penghtungan dbandngkan dengan harga tabel r product moment. Harga r tabel dhtung dengan taraf sgnfkan 5% dan n sesua dengan jumlah peserta ddk. Jka rx r tabel, maka dapat dnyatakan butr soal tersebut vald. } 16 Suharsm Arkunto, Prosedur Peneltan Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 15 17 Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, (Jakarta: Bum Aksara, 007), Cet. VII, hlm.144. 18 Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, hlm.146. 41
) Relabltas Untuk menguj relabltas pengaruh perseps sswa tentang kreatvtas guru dalam mengajar dgunakan rumus sebaga berkut: n 11 1 n 1 t r dengan X N Keterangan: N X dan t X N N X r 11 n N : relabltas skala secara keseluruhan : banyaknya butr pernyataan pada skala : banyaknya peserta uj coba : jumlah varans skor tap butr pernyataan t X : varans total : jumlah kuadrat skor butr pernyataan X : kuadrat dar jumlah skor butr pernyataan Y : jumlah kuadrat skor total Y : kuadrat jumlah skor total. 19 Kemudan hasl r 11 yang ddapat dar perhtungan dbandngkan dengan harga tabel r product moment. Harga r tabel dhtung dengan taraf sgnfkan 5 % dan n sesua dengan jumlah butr soal. Jka r 11 r tabel, maka dapat dnyatakan bahwa butr soal tersebut relabel. 3) Tngkat Kesukaran Soal yang bak adalah soal yang tdak terlalu mudah atau tdak terlalu sukar. Rumus yang dgunakan 0 19 Suharsm Arkunto, Dasar-Dasar Evaluas Penddkan, hlm. 109 4
P B JS Keterangan: P = tngkat kesukaran B = Banyak peserta ddk yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh peserta ddk peserta tes Krtera penghtungan ndeks kesukaran soal Soal dengan P = 0,00 adalah soal terlalu sukar; Soal dengan 0,00 < P 0,30 adalah soal sukar; Soal dengan 0,30 < P 0,70 adalah soal sedang; Soal dengan 0,70 < P 1,00 adalah soal mudah; dan Soal dengan P = 1,00 adalah soal terlalu mudah 4) Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta ddk yang berkemampuan tngg dengan peserta ddk yang berkemampuan rendah. 1 Soal dkatakan bak, bla soal dapat djawab dengan benar oleh peserta ddk yang berkemampuan tngg. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda dsebut ndeks dskrmnas, dsngkat D. Seluruh peserta ddk yang kut tes dkelompokkan menjad dua kelompok, yatu kelompok panda dan kelompok kurang panda. Adapun langkah untuk menghtung daya pembeda soal: a) Mengurutkan data hasl uj coba dar skor tertngg sampa terendah b) Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah c) Menghtung daya pembeda soal dengan rumus BA BB D - JA JB 0 Suharsm Arkunto, Dasar-dasar Evaluas Penddkan, hlm.08. 1 Suharsm Arkunto, Dasar-Dasar Evaluas Penddkan, hlm. 11. 43
Keterangan : JA = Jumlah peserta tes kelompok atas JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah BA = Banyak peserta tes kelompok atas yang menjawab dengan benar BB = Banyak peserta tes kelompok bawah yang menjawab dengan benar Klasfkas daya pembeda : 0,00 < D 0,0, soal jelek 0,0 < D 0,40, soal cukup 0,40 < D 0,70, soal bak 0,70 < D 1,00, soal bak sekal Hasl analss uj coba soal, dengan memperhatkan segenap aspek analss tem, bak valdtas, relabltas, tngkat kesukaran, dan daya pembeda. Soal-soal yang dgunakan memenuh syarat soal vald, tngkat kesukaran sedang, daya beda bak atau cukup, dan relabel 3. Analss Uj Hpotess Dalam analss n penuls menggunakan statstk analss regres satu predktor dengan skor devas. Sedangkan langkah dalam analss uj hpotess adalah: a. Koefsen korelas Pengujan koefsen korelas pada sampel yang kemudan dberlakukan pada populas dlakukan untuk mengetahu hubungan antar varabel dalam sampel. Korelas merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua varabel. Arah dnyatakan dalam bentuk hubungan postf atau negatf, sedangkan kuatnya hubungan dnyatakan dalam besarnya koefsen korelas. Hubungan dkatakan postf apabla nla suatu varabel dtngkatkan maka akan menngkatkan nla varabel yang lan. 44
Sebalknya dkatakan hubungan negatf apabla nla satu varabel dtngkatkan maka nla varabel lannya akan turun. Rumus koefsen korelas: Hpotess: (tdak ada hubungan antara perseps sswa tentang kreatvtas guru dalam mengajar dan prestas belajar fska) (ada hubungan antara antara perseps sswa tentang kreatvtas guru dalam mengajar dan prestas belajar fska) Krtera : Tolak apabla. dterma, n berart ada hubungan postf antara kedua varabel. 3 b. Mencar persamaan gars regres, dengan rumus : Yˆ a bx Dengan: Yˆ = Subjek dalam varabel dependen yang dpredkskan. a = Harga Y ketka harga X = 0 (harga konstan). B = Angka arah atau koefsen regres, yang menunjukkan angka penngkatan ataupun penurunan varabel dependen yang ddasarkan pada perubahan varabel ndependen. Bla (+) arah gars nak, dan bla (-) maka arah gars turun. X = Subjek pada varabel ndependen yang mempunya nla tertentu.4 Koefsen b dnamakan koefsen arah regres lnear dan menyatakan perubahan rata-rata varabel Y untuk setap perubahanvarabelxsebesar satu unt. Sugyono, Statstka untuk Peneltan, hlm 4-5 3 Sugyono, Statstka untuk Peneltan, hlm. 30 4 Sugyono, Statstka untuk Peneltan, (Bandung: Alfabeta, 007), hlm. 61 45
Perubahan n merupakan pertambahan apabla b bertanda postf dan pengurangan jka bertanda negatf.5 Koefsen-koefsen regres a dan b untuk regres lnear dapat dhtung dengan rumus:6 a n b Y X X X Y n X X X Y X Y n X X c. Uj sgnfkan nla F reg dengan rumus Rngkasan Rumus-Rumus Analss Regres Dengan satu predktor skor devas 7 Tabel 3.3 Daftar Analss Varans Regres Lner Sederhana Sumber varas Db JK RK F reg Regres (reg) 1 xy x Resdu (res) N- xy y x Total N-1 y - JK db JK db reg reg res res RK RK reg res 4. Analss Lanjut Analss n akan menguj sgnfkans untuk membandngkan F reg yang telah dketahu F tabel (F t 5% atau 1%) dengan kemungknan : a. Jka F reg > F t 5% atau 1% maka haslnya sgnfkan (hpotess H 0 dterma). b. Jka F reg < F t 5% atau 1% maka haslnya non-sgnfkan (hpotess H a dterma). 5 Sudjana, Metoda Statstka, hlm. 318 6 Sudjana, Metoda Statstka, hlm. 315 7 Sutrsno Had, Analss Regres, hlm 18. 46