DERET FOURIER. n = bilangan asli (1,2,3,4,5,.) L = pertemuan titik. Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L)

dokumen-dokumen yang mirip
GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE 1 - I

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SASARAN PEMBELAJARAN

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

SYARAT DIRICHLET. 1, 1 < t < 0

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

GETARAN DAN GELOMBANG

Soal dan Solusi Materi Elektrostatika

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Persamaan Diferensial Orde II

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Bab 1 : Skalar dan Vektor

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

perpindahan, kita peroleh persamaan differensial berikut :

LAMPIRAN. Hubungan antara koordinat kartesian dengan koordinat silinder:

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

PEMBAHASAN SOAL PRA UAN SOAL PAKET 2

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

C.1 OSILASI GANDENG PEGAS

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA(PDB) ORDE SATU

Persamaan Diferensial Biasa

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Persamaan Diferensial Orde II

Husna Arifah,M.Sc : Persamaan Bessel: Fungsi-fungsi Besel jenis Pertama

Hendra Gunawan. 16 Oktober 2013

Pembahasan Simak UI Fisika 2012

MATEMATIKA TEKNIK 2 S1-TEKNIK ELEKTRO. Mohamad Sidiq

Hendra Gunawan. 25 April 2014

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

Fisika Dasar I (FI-321)

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

SISTEM KOORDINAT VEKTOR. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Sudaryatno Sudirham. Integral dan Persamaan Diferensial

BAB IV DERET FOURIER

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

Fisika UMPTN Tahun 1986

GETARAN DAN GELOMBANG

GERAK HARMONIK SEDERHANA. Program Studi Teknik Pertambangan

Pembahasan a. Kecepatan partikel saat t = 2 sekon (kecepatan sesaat) b. Kecepatan rata-rata partikel saat t = 0 sekon hingga t = 2 sekon

Bab 1 Vektor. A. Pendahuluan

MEDAN LISTRIK. Oleh Muatan Kontinu. (Kawat Lurus, Cincin, Pelat)

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

BAB VI INTEGRAL LIPAT

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

Suryadi Siregar Metode Matematika Astronomi 2

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

dy dx B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah

Listrik Statik. Agus Suroso

PERSAMAAN DIFERENSIAL I PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

UM UGM 2017 Fisika. Soal

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

II LANDASAN TEORI. Besaran merupakan frekuensi sudut, merupakan amplitudo, merupakan konstanta fase, dan, merupakan konstanta sembarang.

Teori Dasar Gelombang Gravitasi

PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGARUH JUMLAH SUKU FOURIER PADA PENDEKATAN POLAR UNTUK SISTEM GEOMETRI KARTESIAN OLEH : IRMA ISLAMIYAH

PENGARUH JUMLAH SUKU FOURIER PADA PENDEKATAN POLAR UNTUK SISTEM GEOMETRI KARTESIAN

Matematika EBTANAS Tahun 1991

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

digunakan untuk menyelesaikan integral seperti 3

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

C. Kunci : E Penyelesaian : Diket mobil massa = m Daya = P f s = 0 V o = 0 Waktu mininiumyang diperlukan untuk sampai kecepatan V adalah :

4.3. MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN KONTINYU

Mata Pelajaran : FISIKA

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

Jawaban OSK (nilai 10) Pada kasus ini ada dua objek yang bergerak, yaitu bola dan orang. (nilai 2)

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2017/2018

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

MATERI 2 MATEMATIKA TEKNIK 1 PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

4. Dibawah ini persamaan diferensial ordo dua berderajat satu adalah

LATIHAN UJIAN NASIONAL

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Listrik Statik. Agus Suroso

UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SMA Hari :... Tanggal :.../.../2008. Mulai :... Selesai :...

USAHA dan ENERGI 1. USAHA Usaha oleh Gaya Konstan

Transkripsi:

DERET FOURIER Bila f adalah fungsi periodic yang berperioda p, maka f adalah fungsi periodic. Berperiode n, dimana n adalah bilangan asli positif (+). Untuk setiap bilangan asli positif fungsi yang didefinisikan oleh sin dan cos juga berperioda 2L, maka : F(x) + + n bilangan asli (1,2,3,4,5,.) dimana : L pertemuan titik Bilangan-bilangan untuk,,,, disebut koefisien fourier dari f(x) dalam (-L,L) Contoh : 1. Ekspansikan ke dalam deret fourier f(x) jawab : + + 8 + (-16) + 8 0 FISIKA MATEMATIKA II Page 1

0 FISIKA MATEMATIKA II Page 2

F(x) + + + + + + + SOAL 1. 2. (x) Jawab. 1. a0. (-4) ) - ( 4 +2 dx x cos dx intergal persial : misal : u-x dv cos dudx FISIKA MATEMATIKA II Page 3

v cos cos L (uv- v du)+(uv- vdu) [-x [ dx]+[ [( [ [( cos cos cos )] [- 0+0 0 bn Parsial ; du -dx ; t dusin ; dx (uv v du)+(uv- v du) [-x cos cos ] [ dx] + [ FISIKA MATEMATIKA II Page 4

[( )+ sin ] + [( [( [ f(x) sin 2+ a. Deret fourier dari fungsi genap dan ganjil Deret fourier dari fungsi genap dan periode dua sukunyahanyalah terdiri dari konstans dan kosinus, dan sebaliknya fungsi ganjil hanyalah sinus saja. Untuk fungsi genap/kosinus Untuk fungsi ganjil/sinus Contoh : FISIKA MATEMATIKA II Page 5

JAWAB: Fungsi genap atau FISIKA MATEMATIKA II Page 6

Misal : FISIKA MATEMATIKA II Page 7

Fungsi ganjil 2. 0 + 0 + Misal: n FISIKA MATEMATIKA II Page 8

0-0 0 0 + Misal: n - 1 + 1 + FISIKA MATEMATIKA II Page 9

DERET FOURIER KOMPLEK Bentuk cos nx dan sin nx dapat dinyatakan dalam bentuk eksponensial dengan menghubungkan euler. Dimana: Contoh soal: 1. Jawab: ` Misal : FISIKA MATEMATIKA II Page 10

Misal: - FISIKA MATEMATIKA II Page 11

FUNGSI-FUNGSI 1. FUNGSI GAMMA Fungsi gamma yang lazimnya di sajikan dalam symbol di definisikan untuk keberadaan fungsi ini untuk setiap tidak dapat disanksikan mengingat integral di ruas kanan konvergen jika. Beberapa sifat dasar fungsi gamma : Memenui, jika bulat positif, maka sebat itu fungsi, gamma sering dinamakan fungsi factorial Untuk, memiliki asimtot tegak, artinya ) Perluasan analitik untuk Contoh : 1. -(- FISIKA MATEMATIKA II Page 12

2. - 3. > mis: dt FISIKA MATEMATIKA II Page 13

4. 2. FUNGSI BETA Fungsi beta dan n adalah : Hubungan antara F. beta dan gamma: Fungsi Dapat 2 Sebab jika x u 2 maka Demikian pula : 2 2 2 Demikian pula: 4 4. Jika kita gunakan transpormasi koordinat y, y, maka:. FISIKA MATEMATIKA II Page 14

Menjadi:, dengan G (. Pada daerah pengintegralan pada sistem coordinat ( yang sesuai dengan 0 dan yacorbian transformasi adalah : Karna itu,. Mengingat 2 Maka kita peroleh hub antara fungsi beta dan gamma. Contoh: 1. Jawab:. 2. FISIKA MATEMATIKA II Page 15

Jawab:... Aplikasi Deret Fourier Persoalan fisika, terutama yang menyangkut tentang vibrasi getaran biasanya membawa kita kepada besaran fisis berupa frekuensi, pannjang gelombang dan jenisnya. Sebuah partikel bergerak dengan laju konstan sehingga lintasannya berupa lingkaran dengan jari-jari A. Pada saat bersamaan partikel Q bergerak ke atas dan ke bawah sepanjang garis lurus RS yang merupakan pencerminan terhadap sumbu y. dimana : ω kecepatan anguler (rad/s) simpangannya : t waktu (s) simpangan dapat didefinisikan sebagai jarak partikel dari titik keseimbangan, sehingga untuk gerak P terhadap sumbu x dan sumbu y dapat ditulis : dan karena dalam bidang komplek FISIKA MATEMATIKA II Page 16

z A cos ω.t + i A sin ω.t z A ( cos ωt + i sin ωt ) Dalam bentuk lain, maka simpangan Y dapat dinyatakan sebagai bentuk gelombang yang bergerak ke kanan/ ke kiri. Menyatakan simpangan Y merupakan fungsi periodik dari x ( untuk t yang sesuai ) dan fungsi t ( dari x yang sesuai ). LINE DAN SURFACE INTEGRAL 1) Line Integral F gaya Dalam bentuk skalar : FISIKA MATEMATIKA II Page 17

Line integral : Dimana : Fungsi P (x,y) dan Q (x,y) Cara menghitung line integral : x Q (t) y P (t) Contoh soal : 1. Hitung line integral dimana L busur lingkaran radius, Ra. Jawab : 0 t 2π FISIKA MATEMATIKA II Page 18

Misal : FISIKA MATEMATIKA II Page 19

Misal : FISIKA MATEMATIKA II Page 20

2. Hitunglah line intergral T seluruh busur elips b a Y b sin t jawab : x a cos t dy b cos t dt dx -a sint t dt J 0 + 2 π -ab. t -ab (2π 0 ) -ab. 2π (-ab). 0 -ab. 2π 3. Dari soal 2 dengan L garis lurus yang menghubungkan m ( 1,1) dan n ( 3,3 ) FISIKA MATEMATIKA II Page 21

Jawaban : 2) Surface Integral Bidang permukaan λada di dalam v dibatasi L jadi P,Q,R continu pada bidang λ z x y FISIKA MATEMATIKA II Page 22

Rumus disebut dengan permukaan ( surface integral) Integral permukaan adalah integral lipatan yang dibatasi oleh tiga parameter yaitu koordinat kortesian, silinder dan bola. a. Koordinat kartesian z s permukaan s yang normal terhadap bidang xy y x untuk pernyataan element vector luasnya F Cara perhitungan 1. Untuk menghitung vector normal satuan permukaan s yaitu ; untuk mencari batas ( titik potong0 2. Pecahkan persamaan permukaan bagi variable z hingga di peroleh 3. Nyatakan vector u (x,y,z)u (x,y,z (x,y)) v (x,y) FISIKA MATEMATIKA II Page 23

4. Elemen luas dinyatakan dalam dxdy secara geometri dxdy adalah proyeksi jadi 5. Hitung integral lipat dua Contoh soal 1. Jika dan s adalah bidang hitung integral Jawaban: dalam oktan pertama. FISIKA MATEMATIKA II Page 24

b. Koordinat Silinder Misal s adalah permukaan silinder dengan z sebagai sumbu simetrinya, maka koordinat sudut Ѳ dan z dapat dipilih sebagai parameter dengan adalah ; ;. Sehingga kedudukan vektor... (1) Sehingga Karena itu vektor elemen luas permukaan silinder s adalah: Untuk menyederhanakan perhitungan, hitung dahulu dalam sistem koordinat kartesian yang menghasilkan medan saklar, kemudian sisipkan persamaan paramer. FISIKA MATEMATIKA II Page 25

Contoh soal: oktan pertama abtara Jawab: dan s adalah permukaan silinder. Hitunglah yang terdapat didalam ; FISIKA MATEMATIKA II Page 26

c. Koordinat Bola Misal s permukaan bola dengan pusat simetri dititik asal 0 (0,0,0) maka koordinat sudut Ѳ dan ф dengan. ; ;. Vektor kedudukan: FISIKA MATEMATIKA II Page 27

Vektor elemen luas permukaan bola s: Medan vektor s (x,y,z) pada permukaan bola z adalah Untuk menyederhanakan perhitungan, hitung dahulu yang menghasilkan medan saklar dalam sistem koordinat kartesian Contoh soal: Hitung jika ( dan s adalah seluruh permukaan bola. Jawab: FISIKA MATEMATIKA II Page 28

Persamaan Diferensial Biasa Definisi: suatu persamaan yang mengandung turunan atau diferensial dinamakan persamaan diferensial. Bilamanapun perubahan terbaik dalam suatu persamaan diferensial adalah suatu fungsi satu perubahan bebas, maka turunan yang muncul adalah turunan biasa dan persamaan anini merupakan persamaan diferensial biasa. Orede tingkat suatu persamaan diferensial adalah tingkat atau pangkat tinggi turunan yang adalah persamaan. Contoh soal: 1. 2. Jawabanya mana?? Ga ada. FISIKA MATEMATIKA II Page 29

1. Persamaan Diferensial dengan Variabel Terpisah Jika diberikan suatu fungsi f, dengan batas y merupakan solusi suatu persamaan diferensial (jika persamaan itu menjadi suatu kesamaan). Jika y dan turunan digantikan dengan dan turunannya yang menjadi perbedaan turunan y. Contoh soal: 1. Jawab: Solusi dari persamaan diferensial: Substitusi, kedalam persamaan: 2. Persamaan Diferensial Orde 1 a) Persamaan Diferensial Eksak Missal M dan N fungsi dua peubah sehingga M, N, M y, dan N x continu pada suatu daerah siku R, M (x,y) dx + N (x,y) dy..(1) Adalah diferensial eksak suatu fungsi f yang nilainya Z f (x,y) dan hanya jika: Jika syarat dipenuhi, maka persamaan diferensial: M ( x,y ) dx + N ( x,y ) dy 0, disubuteksak dan solusi umum: f ( x,y ) c Untuk memenuhi fungsi F: FISIKA MATEMATIKA II Page 30

Dan ruas kiri dz 0, ) : Contoh soal: 1. Tentukan solusi dari persamaan Jawab: Menguji ke eksakan Untuk memenuhi fungus F - 2yx + + dz b) Persamaan Diferensial Orde 1 Ruas Kanan 0 Bentuk umumnya adalah: Untuk mencari solusi maka ruas kanan 0 FISIKA MATEMATIKA II Page 31

Mula-mula kita anggap Q (x) 0 Dimana p (x) I (dipisahkan variable) Selanjutnya Contoh soal: 1. Jawab:..(2) Dibagi dengan, sehingga menjadi: Dan FISIKA MATEMATIKA II Page 32

Untuk Jadi, Persamaan Diferensial Ordo 2 a. Persamaan difererensial orde 2 dengan rumus kanan 0 Persamaan diferensial orde 2 dikatakan linier jika persamaan Dimana 0 maka, Contoh: Selesaikan persamaan orde 2 dari Jawab: Maka, Integralkan FISIKA MATEMATIKA II Page 33

Ln Y -2X Ln y -x Aplikasi dalam fisika Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan masalah fisika dalam bentuk persamaan diferensial. Contoh : 1. Tentukan bentuk persamaan gerak dari sebuah benda bila kepadanya dikerjakan gaya F yang tetap dalam arah sumbu x. Jawab: H. Newton II F m.a a percepatan maka, 2. Tentukan posisi sebagai fungsi waktu dari sebuah benda jatuh bebas. Diketahui percepatan pada gerak jatuh bebas sama dengan percepatan gravitasi bumi g. Jawab: a g FISIKA MATEMATIKA II Page 34

dy g.t.dt Hukum fisika gerak jatuh bebas Latihan Selesaikan persamaan diferensial linier : 1. 2. Selesaikan PDF berikut cara terpisah a. FISIKA MATEMATIKA II Page 35

Jawab: Menguji keeksakan Fungsi F : Jadi, 3. FISIKA MATEMATIKA II Page 36

FISIKA MATEMATIKA II Page 37

FISIKA MATEMATIKA II Page 38

b. Cara Langrage Persamaan tereduksi (ruas kiri) Merupakan penyelesaian umum dari persamaan tereduksi, C1 dalam penyelesaian umum persamaan tereduksi dipandang sebagai fungsi dari x. Didapat Maka FISIKA MATEMATIKA II Page 39

Jadi persamaan Contoh Jawab Missal Missal: FISIKA MATEMATIKA II Page 40

dikali FISIKA MATEMATIKA II Page 41

Misal: PENERAPAN PDB DALAM FISIKA A. PEGAS Hukum newton II : Fm.a Hukum Hooke : F - k.x Hokum newton II Hukum hooke m.a -k.x dv m. k. x dt 2 d x m. kx 2 dt 2 d x m. kx 0 2 dt Ordo 1 FISIKA MATEMATIKA II Page 42

Dimana : r 2 d 2 x dt m. r 2 + k.x 0 fungsi karakteristik F (r) 0 m. r 2 + k 0 m. r 2 k r 2 m k r m k Persamaan gerak k k x c1 cos. t c2 sin. t m m 2 k m k m x c1 cost c2 sin t Ordo 2 2 d x m. b 2 dt dx dt k. x 0 Fungsi Karakteristik mr 2 +br+k0 b 1 2 r1.2 b 4mk 2m 2m Dimana : FISIKA MATEMATIKA II Page 43

FISIKA MATEMATIKA II Page 44 mk b m 4 2 1 2 t m b t m b Be Ae x 2 2. t t m b B e Ae e.. 2.. Persamaan gerak B. Rangkaian Listrik Rangkaian listrik yang dihubungkan seri terdiri dari sumber tegangan v (t), tahanan (R), kapasitor (C), inductor (L). Pada saat t0, maka QQ 0 dan LC Dimana t v C Q dt dq R dt Q d L 1 : ) ( 0 2 Persamaan gerak Contoh: t mk b t mk b m b e c e c e x 4 2 4 1 2 2 2 1 2 1 2 0 t t Q Q t Q dt dq dt dq i L t C L R L t C L R t L R B e Ae e t i 2. 4 2. 4 2 2 2.. ) (

1. Massa 5 kg digantungkan pada pegas yang tergantung dan mempunyai tetapan pegas 1000N/m. Carilah persamaan geraknya dan hitung persamaan gerak jika t0! Diket :m5kg K1000N/m Dit : x.? x.? t0 k x C1 cos t C2 sin m k m t 1000 C1 cos t C2 sin 5 1000 5 t x C1 cos 200 0 C2 sin 200 0 C 1 cos 0 +C 2 sin 0 C 1. 1+C 2. 0 C 1 2. Sebuah massa 20gr digantungkan pada ujung sebuah sistem pegas,dan panjang pegas berubah 4cm dari keadaan semula.tidak ada gaya luar yang bekerja pada massa pegas dan tahanan udara diabaikan.nyatakan pers gerak yang terjadi jika massa tertarik ke bawah 1cm dari keadaan setimbang dan pada massa diberikan kecepatan awal 0,5 cm/dt arah keatas. Diket : m20 gr 2x10-2 kg x4cm 4x10-2 kg dit : x? jawab : F m.g 2x10-2 kg.10 kg FISIKA MATEMATIKA II Page 45

2x10-1 N F K x 1 F 210 1 K 0,5 10 5 N 2 x 410 m k x C1 cos t C2 sin m k m t 0,01cos 5 210 t 0,01sin 5 2 10 2 2 t 3. Sebuah rangkaian listrik LRC, yang tidak menggunakan sumber tegangan terdiri dari tahanan 6 Ω, kapasitor 0,02 F, inductor 0,1 H. hitunglah arus pada rangkaian jika saat rangkaian dihubungkan t 0, arus (I 0 ) 0 dan kapasitor telah bermuatan o,1 C. Diketahui : R 6 Ω C 0,02 F L 0,1 H I 0 0 Q 0,1 C Ditanyakan : i (t)? Jawab : i (t) FISIKA MATEMATIKA II Page 46

4. Gunakan persamaan Bernoulli FISIKA MATEMATIKA II Page 47

FISIKA MATEMATIKA II Page 48