BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang umum dalam menilai dan menentukan hasil dari keuntungan investasi teknologi informasi secara langsung. Dalam information economics keuntungan yang diukur dalam traditional cost benefit analysis adalah keuntungan dari pengurangan biaya operasional perusahaan sejak investasi teknologi informasi diimplementasikan pada P.T. Femalindo Media Sejahtera. Selain penghitungan keuntungan dari pengurangan biaya operasional dalam traditional cost benefit analysis juga dihitung biaya investasi teknologi informasi, dan analisis biaya berjalan dari investasi tersebut. 4.1.1.1 Biaya investasi teknologi informasi Biaya Investasi TI terdiri dari biaya pembelian perangkat lunak (software), dan biaya pembelian perangkat keras (hardware). Secara keseluruhan biaya yang diperlukan untuk menerapkan teknologi informasi di P.T. Femalindo Media Sejahtera adalah sebagai berikut: 49
50 Biaya Awal Investasi Teknologi Informasi Tahun 2004 No. Keterangan Unit Harga Total 1 Desktop Macintosh G-4 3 Rp. 8.000.000 Rp. 24.000.000 2 Printer Desain 2 Rp. 30.000.000 Rp. 60.000.000 3 Database Oracle 1 Rp. 145.500.000 Rp.145.000.000 4 Local Area Network - Server 2 Rp. 10.000.000 Rp. 20.000.000 - Hub 8 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 - Kabel LAN 1 Rp. 1.200.000 Rp. 1.200.000 - Connector 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000 - Software Server 1 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 5 Biaya Pemasangan 1 Rp. 280.000 Rp. 280.000 6 Desktop 6 Rp. 4.900.000 Rp. 29.400.000 7 Printer 2 Rp. 1.050.000 Rp. 2.100.000 Total Rp 323.180.000 Tabel 4.1 Biaya Awal Investasi Teknologi Informasi Tahun 2004 4.1.1.2 Biaya Berjalan Investasi Teknologi Informasi Biaya berjalan untuk mendukung kegiatan operasional penerapan teknologi informasi agar berjalan dengan baik pada tahun 2004 mulai bulan Januari sampai dengan Desember mencapai biaya sebesar Rp 1.680.000, rinciannya adalah sebagai berikut :
51 Rincian biaya Berjalan Tahun 2004 : No. Keterangan Unit Harga Total 1 Tinta Printer 2 Rp. 300.000 Rp. 600.000 2 Maintenance LAN 1 Rp. 280.000 Rp. 280.000 3 Maintenance Mac 1 Rp. 800.000 Rp. 800.000 Total Rp. 1.680.000 Tabel 4.2 Rincian biaya Berjalan Tahun 2004 Pada tahun ke-2 implementasi investasi teknologi informasi PT. Femalindo Media Sejahtera mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.570.000, rincian biayanya adalah sebagai berikut : Rincian Biaya Berjalan Tahun 2005 : No. Keterangan Unit Harga Total 1 Hard disk Toshiba 60Gb 1 Rp 700.000 Rp 700.000 2 Tinta Printer 4 Rp 300.000 Rp 1.200.000 3 Kabel LAN 14 m Rp 5.000 Rp 70.000 4 Maintenance Mac 1 Rp 600.000 Rp 600.000 Total Rp 2.570.000 Tabel 4.3 Rincian Biaya Berjalan Tahun 2005
52 Pada tahun ke-3 implementasi investasi teknologi informasi PT. Femalindo Media Sejahtera mengeluarkan biaya sebesar Rp 4.100.000, rincian biayanya adalah sebagai berikut : Rincian Biaya Berjalan Tahun 2006 : No. Keterangan Unit Harga Total 1 Tinta Printer 4 Rp 300.000 Rp 1.200.000 2 Maintenance Mac 1 Rp 1.600.000 Rp 1.600.000 3 Hard disk Toshiba 80 Gb 1 Rp 700.000 Rp 700.000 4 Maintenance LAN 1 Rp 600.000 Rp 600.000 Total Rp 4.100.000 Tabel 4.4 Rincian Biaya Berjalan Tahun 2006 Berdasarkan data sejak tahun 2004-2006 maka dapat dihitung prediksi pengeluaran biaya berjalan untuk tahun 2007 dan 2008 dengan menghitung biaya ratarata, perhitungannya adalah sebagai berikut : ( Rp 1.680.000 + Rp 2.570.000 + Rp 4.100.000 ) / 3 = Rp 8.350.000/3 = Rp 2.783.333.
53 Total Biaya Berjalan Tahun Biaya 2004 Rp 1.680.000 2005 Rp 2.570.000 2006 Rp 4.100.000 2007 Rp 2.783.333 2008 Rp 2.783.333 Total Rp 13.916.666 Tabel 4.5 Total Biaya Berjalan 4.1.1.3 Pengurangan Biaya Operasional Setelah investasi teknologi informasi di PT. Femalindo Media Sejahtera. Telah terjadi pengurangan biaya operasional karena pergantian proses bisnis dari manual ke komputerisasi. Dampak langsung pengurangan biaya operasional tersebut adalah berkurangnya penggunaan biaya kertas, dan biaya alat tulis kantor. Rinciannya adalah sebagai berikut: a. Pengurangan Biaya Kertas Dampak langsung dari penerapan LAN pada PT. Femalindo Media Sejahtera adalah berkurangnya biaya operasional berupa pengurangan biaya penggunaan kertas. Biaya penggunaan kertas untuk tahun 2003 adalah sebesar Rp. 5.680.000 biaya ini digunakan untuk pembelian kertas fax, kertas ukuran A4, Q.to(kwarto), dan kertas lainnya yang digunakan untuk mendukung kegiatan PT. Femalindo
54 Media Sejahtera. Sejak teknologi informasi digunakan pada tahun 2004, biaya penggunaan kertas dapat ditekan karena LAN mempermudah dalam pertukaran data dan informasi, sehingga pada tahun berikutnya PT. Femalindo Media Sejahtera mengeluarkan biayakertas sebagai berikut: Biaya Penggunaan Kertas Tahun Biaya Kertas 2004 Rp. 5.024.000 2005 Rp. 4.452.000 2006 Rp. 3.814.000 Total Rp. 13.290.000 Tabel 4.6 Biaya Penggunaan Kertas Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.6 maka dapat diprediksikan biaya penggunaan kertas untuk tahun 2007 dan 2008. perhitungannya adalah sebagai berikut: Penurunan biaya kertas tahun 2005 ( Rp 5.024.000 Rp. 4.452.000 ) = Rp. 572.000 Penurunan biaya kertas tahun 2006 ( Rp. 4.452.000 Rp. 3.814.000 ) = Rp. 638.000
55 Penurunan rata-rata pertahun biaya kertas sejak LAN (Local Area Network) diterapkan = ( Rp. 572.000 + Rp. 638.000 ) / 2 = Rp 1.210.000/2 = Rp. 605.000 Hasil dari perhitungan tersebut akan diakumulasikan dengan biaya penggunaan kertas tahun 2006 untuk mendapatkan biaya prediksi penggunaan kertas tahun 2007, dan untuk prediksi biaya tahun 2008 akan diakumulasikan dengan total biaya prediksi tahun 2007. Rincian perhitungannya terdapat dalam tabel 4.7 dibawah ini. Prediksi biaya penggunaan kertas tahun 2007 dan 2008 Tahun Biaya Penurunan Rata-rata/thn Tahun Biaya Prediksi 2006 Rp. 3.814.000 Rp. 605.000 2007 Rp. 3.209.000 2007 Rp. 3.209.000 Rp. 605.000 2008 Rp. 2.604.000 Total Rp 5.813.000 Tabel 4.7 Prediksi biaya penggunaan kertas tahun 2007 dan 2008 Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 maka dapat diketahui biaya penghematan kertas yang terjadi akibat penerapa teknologi informasi dengan menggunakan LAN ( Local Area Network ) tahun 2004 sampai dengan 2008 jika dibandingkan dengan biaya kertas sebelum penerapan teknologi informasi dengan menggunakan Local Area Network pada tahun 2003, rinciannya sebagai berikut :
56 Total Penghematan Kertas Tahun Penghematan Kertas 2004 Rp. 656.000 2005 Rp. 1.228.000 2006 Rp. 1.866.000 2007 Rp. 2.471.000 2008 Rp. 3.076.000 Total Rp. 9.297.000 Tabel 4.8 Total Penghematan Kertas b. Pengurangan Biaya Alat Tulis Kantor Selain pengurangan biaya kertas, biaya operasional lainnya yang juga mengalami pengurangan akibat dampak langsung dari penerapan teknologi informasi dengan menggunakan Local Area Network adalah biaya alat tulis kantor. Dimana biaya yang dikeluarkan pada tahun 2003 untuk pembelian alat tulis kantor adalah sebesar Rp. 6.240.000. sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk tahun berikutnya dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini. Biaya Alat Tulis Kantor Tahun Biaya ATK 2004 Rp. 5.680.000 2005 Rp. 4.460.000 2006 Rp. 3.012.000 Total Rp. 13.152.000 Tabel 4.9 Biaya Alat Tulis Kantor
57 Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.9 maka dapat diprediksi biaya penggunaan alat tulis kantor untuk tahun 2007 dan 2008. perhitungannya adalah sebagai berikut: Penurunan biaya ATK tahun 2005 ( Rp. 5.680.000 Rp. 4.460.000 ) = Rp. 1.220.000 Penurunan biaya ATK tahun 2006 ( Rp. 4.460.000 Rp. 3.012.000 ) = Rp. 1.448.000 Penurunan rata-rata pertahun biaya kertas sejak penerapan teknologi informasi dengan menggunakan Local Area Network = ( Rp. 1.220.000 + Rp. 1.448.000 ) / 2 = Rp. 2.668.000/2 = Rp. 1.334.000 Hasil dari perhitungan diatas akan diakumulasikan dengan biaya penggunaan ATK tahun 2006 untuk mendapatkan biaya prediksi penggunaan ATK tahun 2007, dan untuk prediksi biaya tahun 2008 akan diakumulasikan dengan total biaya prediksi tahun 2007. Rinciannya terdapat dalam tabel 4.10 dibawah ini. Biaya prediksi penggunaan ATK Tahun 2007 dan 2008 Tahun Biaya Penurunan rata-rata/thn Tahun Biaya Prediksi 2006 Rp. 3.012.000 Rp. 1.334.000 2007 Rp. 1.678.000 2007 Rp. 1.678.000 Rp. 1.334.000 2008 Rp. 344.000 Total Rp. 2.022.000 Tabel 4.10 Prediksi Penggunaan ATK Tahun 2007 dan 2008
58 Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.9 dan 4.10 maka dapat diketahui biaya penghematan ATK yang terjadi akibat penerapan teknologi informasi dengan menggunakan Local Area Network tahun 2004 sampai dengan 2008 jika dibandingkan dengan biaya ATK sebelum menggunakan LAN pada tahun 2003, rinciannya adalah sebagai berikut: Total Penghematan Alat Tulis Kantor Tahun Penghematan ATK 2004 Rp. 560.000 2005 Rp. 1.780.000 2006 Rp. 3.228.000 2007 Rp. 4.562.000 2008 Rp. 5.906.000 Total Rp. 16.036.000 Tabel 4.11 Total Penghematan Alat Tulis Kantor Berikut ini adalah rincian dari pengurangan biaya operasional yang ada akibat dari penerapan teknologi informasi dengan menggunakan Local Area Network pada PT. Femalindo Media Sejahtera : Rincian Penghematan Biaya Operasional Biaya 2004 2005 2006 2007 2008 Kertas Rp. 656.000 Rp. 1.228.000 Rp. 1.866.000 Rp. 2.471.000 Rp. 3.076.000 ATK Rp. 560.000 Rp. 1.780.000 Rp. 3.228.000 Rp. 4.562.000 Rp. 5.906.000 Total Rp 1.216.000 Rp. 3.008.000 Rp. 5.094.000 Rp. 7.033.000 Rp. 8.982.000 Tabel 4.12 Rincian Penghematan Biaya Operasional
59 Berdasarkan Data yang diatas, seperti : biaya investasi awal, biaya berjalan, dan biaya penghematan operasional, akan dimasukkan ke lembar kerja dampak ekonomis untuk perhitungan Return On Investment (ROI) yaitu traditional cost benefit analysis, seperti tabel 4.13.
60 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Traditional Cost Benefit Analysis Tabel 4.13 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Traditional Cost Benefit Analysis
61 4.1.2 Value Acceleration Manfaat yang dihitung dalam Value Acceleration adalah perbandingan percepatan dalam mengerjakan tugas dengan menggunakan teknologi informasi yang diterapkan perusahaan yang sebelumnya secara individual menjadi lebih terorganisir. Dalam hal ini, percepatan tim kreatif dalam mengerjakan artikel sejak implementasi investasi teknologi informasi dengan menggunakan LAN di PT. Femalindo Media Sejahtera. a. Pengurangan Biaya Lembur Pada tahun 2003 sebelum investasi teknologi informasi dengan menggunakan LAN dan Macintosh diterapkan, berdasarkan hasil wawancara, seorang kreatif membutuhkan waktu 4 jam lembur per minggu (jumlah pegawai adalah 7 orang) untuk menyelesaikan pekerjaan yaitu melakukan pembuatan artikel dan perancangan tampilan oleh tim kreatif. Berdasarkan informasi diatas, maka dapat diketahui bahwa dibutuhkan 16 jam lembur perbulan atau 192 jam lembur setiap tahunnya. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 4.14. Jam lembur Kreatif Tahun 2003 Jabatan Lembur/minggu Lembur/bulan Lembur/tahun Kreatif 4 jam 16 jam 192 jam Tabel 4.14 Jam lembur Kreatif Tahun 2003 Sejak investasi teknologi informasi LAN dan Macintosh diimplementasikan PT. Femalindo Media Sejahterapada tahun 2004, telah terjadi perubahan dalam
62 jumlah jam lembur yang dibutuhkan oleh tim kreatif yaitu hanya membutuhkan 2 jam lembur setiap minggu untuk melakukan pembuatan artikel dan perancangan tampilan. Sehingga dalam satu bulan dibutuhkan 8 jam kerja lembur atau 96 jam kerja lembur setiap tahun. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah ini. Jam lembur Kreatif Setelah Penerapan Jaringan LAN dan Macintosh Jabatan Lembur/minggu Lembur/bulan Lembur/tahun Kreatif 2 jam 8 jam 96 jam Tabel 4.15 Jam lembur Kreatif Setelah Penerapan Jaringan LAN dan Macintosh Bedasarkan perbandingan tabel 4.14 dengan tabel 4.15 maka dapat diketahui bahwa terdapat 192 jam 96 jam = 96 jam kerja lembur yang dapat dihemat oleh PT. Femalindo Media Sejahtera sejak penerapan teknologi informasi dengan menggunakan LAN dan Macintosh. Berdasarkan hasil wawancara, pembayaran uang lembur besarnya dua kali lipat lebih mahal jika dibandingkan biaya jam kerja secara normal. Gaji/Jam Kreatif Jabatan Gaji/bln Jam kerja/hari Jam kerja/bln Gaji/jam Gaji 7 orang/jam Kreatif Rp 2.500.000 9 jam 180 jam Rp 13.888,89 Rp 97.222.23 Tabel 4.16 Gaji/Jam Kreatif
63 Berdasarkan informasi diatas diketahui bahwa gaji/jam kreatif pada jam kerja normal adalah sebesar Rp 13.888,89/jam jika dikalikan dengan dua maka gaji/jam lembur kreatif adalah Rp 27.777,78/jam. Berarti pada tahun 2003 sebelum PT. Femalindo Media Sejahtera meninvestasikan TI, maka perusahaan harus mengeluarkan uang sebesar 192 jam kerja lembur x Rp 27.777,78 = Rp 5.333.333 Sejak PT. Femalindo Media Sejahtera menerapkan investasi teknologi informasi, Tim kreatif hanya membutuhkan 96 jam kerja lembur setiap tahun. Sehingga perusahaan hanya mengeluarkan uang untuk membayar 96 jam kerja lembur x Rp 27.777,78 = Rp 2.666.666. untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini. Perbandingan Biaya Lembur Jabatan 2003 2004 Kreatif Rp 37.333.331 Rp 18.666.662 Tabel 4.17 Perbandingan Biaya Lembur Berdasarkan data yang ada pada tabel tabel 4.17 maka dapat dihitung bahwa jumlah penghematan biaya lembur sejak penerapan investasi teknologi informasi setiap tahunnya adalah Rp 5.333.333 Rp 2.666.666 = Rp 2.666.666. Penghematan biaya sebesar Rp 2.666.666 yang dapat dihindari untuk tahun berikutnya dalam pembayaran uang lembur, menurut teori information economics dimasukkan kedalam kategori manfaat didalam Value Acceleration. Karena standar gaji karyawan di PT. Femalindo Media Sejahtera meningkat 15% setiap tahun, maka
64 biaya lembur yang dapat dihindari untuk 5 (lima) tahun sejak penerapan teknologi informasi dengan menggunakan LAN dan Macintosh adalah sebagai berikut : Penghematan Biaya Lembur Selama 5 (Lima) Tahun (7 pegawai) 2004 2005 2006 2007 2008 Total Rp 18.666.662 Rp 21.466.655 Rp 24.686.655 Rp 28.389.655 Rp 32.648.105 Rp 125.857.732 Tabel 4.18 Penghematan Biaya Lembur Selama 5 (Lima) Tahun (7 pegawai) b. Peningkatan Sirkulasi dan Distribusi Dampak lain dari penerapan investasi Teknologi informasi di PT. Femalindo Media Sejahtera yang termasuk ke dalam keuntungan Value Acceleration adalah peningkatan produktivitas dalam pembuatan majalah. Berdasarkan hasil wawancara bahwa pada tahun 2003 sebelum menggunakan LAN dan Macintosh, dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam pembuatan 1 edisi majalah dan tampilan yang digunakan masih kurang menarik serta lebih rumit. Sebelum implementasi investasi teknologi informasi di PT. Femalindo Media Sejahtera, hanya dapat mendistribusikan majalah sebanyak 86.900 eksemplar per tahun 2003 dengan laba Rp 18.000/eksemplar, maka net income PT. Femalindo Media Sejahtera dapat kita hitung sebagai berikut : Net income tahun 2003 : 86.900 x Rp 18.000 = Rp 1.564.200.000
65 Setelah implementasi investasi teknologi informasi di PT. Femalindo Media Sejahtera, Terjadi peningkatan yang cukup signifikan seperti yang terlihat pada tabel 4.19 di bawah ini: Peningkatan Sirkulasi dan Distribusi Tahun Jumlah Eksemplar Laba/eksemplar Total 2004 93.000 eksemplar Rp 18.000 Rp 1.674.000.000 2005 95.000 eksemplar Rp 18.000 Rp 1.710.000.000 Tabel 4.19 Peningkatan Sirkulasi dan Distribusi Dari tabel 4.19 diatas, dapat dihitung peningkatan pendapatan kotor PT. Femalindo Media Sejahtera setelah implementasi teknologi informasi, perhitungannya adalah sebagai berikut : Kenaikan distribusi tahun 2004 (Rp 1.674.000.000 Rp 1.564.200.000) = Rp 109.800.000 Kenaikan distribusi tahun 2005 (Rp 1.710.000.000 Rp 1.674.000.000) = Rp 36.000.000 Kenaikan rata-rata pertahun net income sejak LAN (Local Area Network) dan Macintosh diimplementasikan = (Rp 109.800.000 + Rp 36.000.000) / 2 = Rp 145.800.000/2 = Rp 72.900.000
66 Prediksi Net Income Tahun 2006-2008 Tahun Net Income Kenaikan rata-rata/thn Tahun Prediksi Net Income 2005 Rp 1.710.000.000 Rp 72.900.000 2006 Rp 1.782.900.000 2006 Rp 1.782.900.000 Rp 72.900.000 2007 Rp 1.855.800.000 2007 Rp 1.855.800.000 Rp 72.900.000 2008 Rp 1.928.700.000 Total Rp 5.567.400.000 Tabel 4.20 Prediksi Net Income Tahun 2006-2008 Total Keuntungan dalam Value Acceleration Keuntungan 2004 2005 2006 2007 2008 Lembur Sirkulasi dan Distribusi Total Rp 2.666.666 Rp 3.066.665 Rp 3.526.665 Rp 4.055.665 Rp 4.664.015 Rp 109.800.000 Rp 112.466.666 Rp 36.000.000 Rp 39.066.665 Rp 72.900.000 Rp 76.426.665 Rp 72.900.000 Rp 76.955.665 Tabel 4.21 Total Keuntungan dalam Value Acceleration Rp 72.900.000 Rp 77.564.015
67 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Value Acceleration Tabel 4.22 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Value Acceleration
68 4.1.3 Value Restructuring 4.1.3.1 Penambahan Biaya Gaji Nilai yang dihitung dalam Value Restructuring adalah perubahan struktur organisasi atau penambahan jumlah karyawan di dalam perusahaan sejalan dengan implementasi investasi teknologi informasi. Hal ini dilakukan untuk mendukung implementasi yang dilakukan oleh PT. Femalindo Media Sejahtera. Pada tahun 2003, sebelum investasi teknologi informasi dengan menggunakan LAN dan Macintosh diimplementasikan, jumlah karyawan tidak terjadi peningkatan. Semua masalah yang berhubungan dengan komputer, akan diserahkan kepada toko komputer yang telah dipercaya. Sejak investasi teknologi informasi diterapkan pada tahun 2004, telah terjadi penambahan jumlah pegawai sebanyak 1 orang, yang kemudian ditempatkan pada departemen TI dan bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Fungsi dari departemen TI ini adalah menggantikan tugas yang seharusnya dilakukan oleh toko komputer dalam melakukan perawatan atau instalasi komputer. Gaji/bulan Staff TI Jabatan Jam Jam Gaji/bulan Gaji/tahun Kerja/hari Kerja/bulan Staf TI 9 jam 180 jam Rp 3.300.000 Rp 39.600.000 Tabel 4.23 Gaji/bulan Staff TI
69 Berdasarkan informasi pada tabel diatas, maka dapat kita lihat peningkatan biaya yang disebabkan oleh penambahan jumlah pegawai. Maka dari itu, jumlah biaya gaji yang harus dibayarkan akan meningkat sebesar Rp 3.300.000/bulan atau Rp 39.600.000/tahun. Karena standar kenaikan gaji pegawai pada PT. Femalindo Sejahtera adalah sebesar 15%, maka biaya yang dikeluarkan untuk 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut: Total Biaya Gaji Staff TI selama 5 tahun (2004-2008) 2004 2005 2006 2007 2008 Total Rp 39.600.000 Rp 45.540.000 Rp 52.371.000 Rp 60.226.650 Rp 69.260.647 Rp 266.998.297 Tabel 4.24 Total Biaya Gaji Staff TI selama 5 tahun (2004-2008) 4.1.3.2 Penghematan Biaya Maintenance Setelah penambahan Staff TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera, telah terjadi pengurangan biaya opersional karena tidak diperlukan perusahaan lain untuk melakukan perawatan terhadap jaringan LAN. Dampak langsung dari pengurangan biaya operasional tersebut adalah berkurangnya biaya maintenance sebesar Rp 2.000.000/2bulan atau Rp 12.000.000/tahun yang harus dikeluarkan. Rinciannya adalah sebagai berikut: Total penghematan biaya maintenance selama 5 tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Total Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 60.000.000 Tabel 4.25 Total penghematan biaya maintenance selama 5 tahun
70 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Value Restructu ring Tabel 4.26 Lembar Kerja Dampak Ekonomis Value Restructuring
71 4.2 Penilaian Faktor-Faktor Domain Bisnis Pada sub bab ini akan dibahas mengenai nilai dan resiko yang didasarkan atas keadaan organisasi saat ini dan nilai faktor-faktor yang berhubungan dengan domain bisnis PT. Femalindo Media Sejahtera. Skor ini akan diperoleh dari kuesioner yang dibagikan ke Divisi IT dan karyawan yang menggunakan Macintosh. Dalam domain bisnis terdapat 5 (lima) bagian yang terdiri dari: Strategic Match, Competitive Advantag, Management Information, Competitive Response, dan Project or Organizational Risk. 4.2.1 Strategic Match Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana jaringan LAN dan komputer Macintosh mendukung dan membantu pencapaian tujuan strategis perusahaan. Salah satu tujuan strategis PT. Femalindo Media Sejahtera melakukan investasi adalah untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kinerja dari perusahaan. Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi IT dan karyawan yang menggunakan Macintosh dari implementasi investasi teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divis IT : 1 Karyawan : 1 Skor : (1+1)/2 = 1
72 4.2.2 Competitive Advantage Faktor ini berhubungan dengan sejauh mana investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh mampu mempertahankan dan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Penggunaan jaringan LAN dan komputer Macintosh dalam perusahaan ternyata mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini menjadikan perusahaan mempunyai nilai tambah untuk terus bersaing dengan perusahaan yang bergerak dibidang yang sejenis. Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 2 Karyawan : 1 Skor : (2+1)/2 = 2 4.2.3 Management Information Faktor ini berhubungan dengan kemampuan investasi TI dalam menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh dalam menyediakan informasi secara cepat dan tepat kepada manajemen untuk mendukung aktivitas utama dalam perusahaan. Implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh membuat pihak manajemen dapat memperoleh informasi secara cepat dan tepat, sehingga keputusan-keputusan yang diambil oleh manajer dapat mendukung lini bisnis perusahaan.
73 Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 3 Karyawan : 2 Skor : (3+2)/2 = 3 4.2.4 Competitive Response Faktor ini berhubungan dengan tingkat kegagalan yang dapat berakibat terhadap kemampuan bersaing perusahaan. Penundaan proses implementasi investasi TI akan diimplementasikan menjadi salah satu faktor utama, karena dengan adanya penundaan tersebut kebutuhan yang ada juga akan bertambah dan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Sebelum perusahaan mengimplementasikan investasi TI, banyak kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain : data yang tidak up to date dan lambatnya proses pengambilan keputusan suatu laporan yang bisa mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak akurat. Kesulitan-kesulitan tersebut mengakibatkan perusahaan kehilangan kepercayaan dari para pelanggannya. Hal ini menunjukkan bahwa penundaan implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh ini memang berpengaruh terhadap kemampuan bersaing perusahaan.
74 Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 3 Karyawan : 3 Skor : (3+3)/2 = 3 4.2.5 Project or Organizational Risk Faktor ini mengukur derajat dimana implementasi investasi TI mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek sistem informasi manajemen. Kemampuan organisasi ini meliputi keahlian yang dimiliki oleh organisasi, kemampuan manajerial, atau pengalaman. Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 0 Karyawan : 0 Skor : (0+0)/2 = 0 4.3 Penilaian faktor-faktor domain teknologi Skor nilai pada faktor-faktor domain teknologi akan didapat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada dibagikan ke Divisi IT dan karyawan yang menggunakan Macintosh dari PT. Femalindo Media Sejahtera.
75 Dalam domain teknologi terdapat 4 (empat) bagian yang terdiri dari : Definitional Uncertainty, Technical Uncertainty, Strategis IS Architecture, dan IS Infrastructure Risk. 4.3.1 Definitional Uncertainty Faktor ini mengukur derajat sejauh mana kebutuhan dan spesifikasi serta kompleksitas area diketahui dengan jelas. Faktor-faktor ini juga meliputi perubahanperubahan yang mungkin terjadi. Spesifikasi kebutuhan bisnis dan ruang lingkup area dari investasi TI sudah dapat dideteksi dengan baik sehingga penggunaan jaringan LAN dan komputer Macintosh ini dianggap mampu untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 3 Karyawan : 2 Skor : (3+2)/2 = 3 4.3.2 Technical Uncertainty Faktor yang digunakan untuk mengetahui kesiapan dalam melaksanakan investasi TI adalah yang berhubungan dengan: ketrampilan yang dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras, piranti lunak jaringan LAN dan komputer Macintosh, ketergantungan piranti lunak tambahan, dan ketergantungan implementasi investasi TI.
76 Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 1+0+1+1+1 / 5 = 0.8 Karyawan : 1+0+1+1+1 / 5 = 0.8 Skor : (0.8+0.8)/2 = -1 4.3.3 Strategis IS Architecture Faktor ini berfokus pada derajat dimana implementasi investasi TI diselaraskan dengan keseluruhan strategi sistem informasi perusahaan. Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 2 Karyawan : 1 Skor : (2+1)/2 = 2 4.3.4 IS Infrastructure Risk Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan digunakan dan dihadapi organisasi dengan adanya sistem yang baru. Penilaian ini dipusatkan pada resiko jangka pendek yang mungkin dihadapi PT. Femalindo Media Sejahtera.
77 Hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan dari implementasi investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh adalah: Divisi TI : 3 Karyawan : 2 Skor : (3+2)/2 = 3 4.4 Ringkasan Hasil Skor Kuesioner Ringkasan Skor Kuesioner Domain Bisnis Skor A. Strategic Match 1 B. Competitive Advantage 2 C. Management Information 3 D. Competitive Response 3 E. Project Organizational Risk 0 Domain Teknologi A. Definitional Uncertainty 3 B. Technical Uncertainty -1 C. Strategis IS Architecture 2 D. IS Infrastructure Risk 3 Total Value 11 Total Risk and Uncertainty 5 Tabel 4.27 Ringkasan Skor Kuesioner
78 Berdasarkan skor kuesioner, diketahui bahwa persentase risk and uncertainty dibandingkan dengan value adalah (5/11) x 100% = 45.46%, hal ini menunjukkan line of bussiness dan line of technology perusahaan kuat sehingga resiko yang dihasilkan dibawah 50%. Hasil ini sesuai dengan posisi kuadran A Investasi dimana persentase risk dibandingkan dengan value adalah (3/13) x 100% = 23.08%. 4.5 Corporate Value Tahap terakhir dari evaluasi atas investasi TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera berdasarkan teori Information Economics adalah menentukan corporate value. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada bab 3, diketahui bahwa jenis investasi pada PT. Femalindo Media Sejahtera termasuk kedalam kuadran A Investasi. Dimana dapat dilihat pada gambar 4.1 bahwa perusahaan dalam sisi bisnisnya kuat dengan dukungan komputer yang lemah. Tingkat Investasi TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera Gambar 4.1 Tingkat Investasi TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera
79 Sistem pembobotan nilai yang terdapat dalam kuadran A Investasi dalam teori Information Economics mempunyai standar sebagai berikut: 4.5.1 Return On Investment (ROI) Return On Investment (ROI) merupakan pengukuran terhadap tingkatan pengembalian suatu investasi kepada perusahaan (bisnis dan teknoologi). Manajemen organisasi memandang faktor ini penting dalam mengetahui layaknya investasi TI yang dilakukan oleh perusahaan. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan ROI adalah +2. 4.5.2 Domain Bisnis Dalam Corporate Value 4.5.2.1 Strategic Match Bagi PT. Femalindo Media Sejahtera, TI mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan menetapkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan bisnis yang ditetapkan oleh manajemen, misalnya membuat rencanarencana ke depan berdasarkan laporan yang dihasilkan dalam jangka waktu yang lebih cepat. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan strategic match adalah 0. 4.5.2.2 Competitive Advantage Penggunaan TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera dapat menunjang kinerja perusahaan, sehingga membuat perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya, mempunyai data yang akurat, serta mempunyai perhitungan yang lebih akurat terhadap total harga satuan untuk memproduksi sebuah barang sehingga PT.
80 Femalindo Media Sejahtera mempunyai patokan yang jelas dalam menentukan harga kepada konsumen. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan competitive advantage adalah 0. 4.5.2.3 Management Information Tujuan PT. Femalindo Media Sejahtrea menggunakan TI adalah agar manajemen mampu memperoleh informasi dengan lebih cepat dan tepat yang nantinya akan digunakan untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Dimana informasi yang cepat dan tepat dari hasil pemrosesan data melalui TI menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh akan membantu manajemen dalam membuat perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan management information adalah +2. 4.5.2.4 Competitive Response Sebelum PT. Femalindo Media Sejahtera menerapkan TI untuk menunjang kegiatan bisnisnya, perusahaan masih menggunakan sistem manual dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Penggunaan sistem manual ini menyebabkan kegiatan operasional tidak dapat berjalan dengan baik karena pertukaran data antara Divisi Special Project dengan Divisi Redaksi masih menggunakan disket, cd ataupun kertas. Sehingga kegiatan operasional menjadi sangat lambat. Sehingga berpengaruh
81 terhadap pelayanan PT. Femalindo Media Sejahtera terhadap pelanggannya yang bisa berakibat beralihnya pelanggan ke pesaing. Manajemen merespon masalah tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaan harus dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pelanggan dengan merubah sistem manual menjadi terkomputerisasi. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan competitive response adalah 8. 4.5.2.5 Project or Oganizational Risk Bagi PT. Femalindo Media Sejahtera perubahan yang timbul akibat investasi TI adalah adanya kemampuan baru bagi manajemen untuk menjawab masalah yang ada dan mencari solusi terhadap permasalahan yang timbul. Sehingga manajemen mampu membuat rencana yang baik dalam membuat proyek dimasa yang akan datang. Dimana investasi TI ini memberikan pengalaman yang bernilai bagi manajemen. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan project or oganizational risk adalah -2. 4.5.3 Domain Teknologi Dalam Corporate Value 4.5.3.1 Definitional Uncertainty Bagi PT. Femalindo Media Sejahtera resiko yang timbul akibat adanya ketidak pastian akan kebutuhan pasti dapat membuat manajemen menjadi kesulitan menyediakan jawaban yang tepat bagi Direksi. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan.
82 adalah -4. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan definitional uncertainty 4.5.3.2 Technical Uncertainty Pada umumnya perusahaan sudah membuat rencana yang baik untuk pengimplementasian TI secara teknis, begitu juga dengan PT. Femalindo Media Sejahtera yang mengimplementasikan TI untuk membantu pihak manajemen dalam menjalankan proses bisnis. Hanya saja pada saat pengimplementasian awal akan sedikit menyulitkan user, karena user belum terbiasa dan belum bisa beradaptasi dengan baik terhadap implementasi TI, akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan diberikan pelatihan penggunaan TI oleh Divisi TI. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan technical uncertainty adalah -4. 4.5.3.3 Strategic IS Architecture Investasi TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera harus mampu mendukung strategi sistem informasi secara keseluruhan untuk merefleksikan rencana informasi yang ingin dicapai oleh perusahaan. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan strategic IS architecture adalah +8.
83 4.5.3.4 IS Infrastructure Risk Pada faktor ini PT. Femalindo Media Sejahtera menilai bahwa penggunaan jaringan LAN dan komputer Macintosh memiliki resiko yang rendah, hal ini disebabkan belum terbiasanya manajemen menggunakan TI sehingga pada awal penerapan TI pada PT. Femalindo Media Sejahtera terdapat sedikit resiko yang dapat diatasi. Pada posisi kuadran A Investasi nilai pembobotan IS infrastructure risk adalah 0. 4.6 Ringkasan Hasil Pembobotan Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui kuesioner dan standar pembobotan nilai kuadran A Investasi maka didapat hasil seperti dibawah ini:
84 Ringkasan Hasil Pembobotan Corporate Value Kuesioner - Return On Investment (ROI) 2 0 - Domain Bisnis A. Strategic Match 0 1 B. Competitive Advantage 0 2 C. Management Information 2 3 D. Competitive Response 8 3 E. Project Organizational Risk -2 0 - Domain Teknologi A. Definitional Uncertainty -4 3 B. Technical Uncertainty -4-1 C. Strategis IS Architecture 8 2 D. IS Infrastructure Risk 0 3 Total Value 20 11 Total Risk and Uncertainty -10 5 Tabel 4.28 Ringkasan Hasil Pembobotan 4.7 Information Economics Score Card Setelah perhitungan ROI, pembobotan kuesioner bisnis domain, teknologi domain, dan corporate value, langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil tersebut ke dalam Information Economics Score Card yang dapat dilihat pada tabel 4.29. Factor merupakan bobot dari setiap nilai dan resiko yang diperoleh berdasarkan standardisasi teori information economics untuk kuadran A Investasi dalam penilaian corporate value. Sedangkan pada domain bisnis dan domain teknologi merupakan bobot dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada Divisi TI dan karyawan yang
85 menggunakan komputer Macintosh. Untuk angka kolom ROI diperoleh dari akumulasi lembar kerja dampak ekonomis traditional cost benefit analysis, value acceleration, dan value restructuring. Information Economics Score Card Tabel 4.29 Information Economics Score Card Where : ROI : Return On Investment Business Domain Assessment Technology Domain Assessment SM : Strategic Match DU : Definitional Uncertainty CA : Competitive Advantage TU : Technical Uncertainty MI : Management Information SA : Strategic IS Architecture CR : Competitive Response IR : IS Infrastructure Risk OR : Project or Organizational Risk
86 Setelah dikukur dengan menggunakan information ecnomics score card dapat diketahui tingkat bisnis domain dan teknologi domain pada PT. Femalindo Media Sejahtera yang dapat dilihat pada table dibawah ini: Predikat Proyek Jaringan LAN dan Komputer Macintosh Skor yang didapat Predikat 155-118.1 Sangat baik 110-67.6 Baik 66.6-23.4 Cukup 22.4 - (-20.8) Kurang (-21.8) - (-65) Sangat kurang Tabel 4.30 Predikat Proyek Jaringan LAN dan Komputer Macintosh Skor akhir dari investasi TI dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh bernilai 30. jika dilihat dari tabel 4.30 diatas, maka dapat diketahui bahwa investasi TI PT. Femalindo Media Sejahtera mendapat predikat Cukup yang berarti penerapan teknologi informasi dengan menggunakan jaringan LAN dan komputer Macintosh ini dinilai cukup baik dan bermanfaat bagi PT. Femalindo Media Sejahtera.