LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan deskripsinya seperti : 0 Tidak Penting (0,000) 1 Sangat Penting (1,000) Petunjuk Rating : Berilah nilai antara 1-4 dengan deskripsinya seperti : 1 Tidak Baik 2 Cukup Baik 3 Baik 4 Sangat Baik STRENGTH (KEKUATAN) 1 Memiliki 150 outlet penjualan, 160 bengkel, BOBOT RATING dan part shop tersebar di Indonesia 2 Mempunyai Brand image yang baik pada dunia otomotif dan sebagai mobil compact 3 Kualitas yang baik dari segi produk, dengan harga yang relative dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke atas. 4 Ketersediaan suka cadang dengan adanya part center L1

2 L2 5 Memiliki jajaran salesforce yang memiliki pengetahuan produk dan teknik negoisasi yang baik kepada konsumen 6 Memiliki infrastruktur yang lengkap Memiliki learning center dan Training center, untuk sales dan karyawan 8 Basis produksi global Daihatsu Toyota Group 9 Posisi no 2 di pasar domestik WEAKNESS (KELEMAHAN) BOBOT RATING 1 Belum semua outlet mempunyai bengkel Brand yang masih kalah dengan mobil buatan Eropa (VW, BMW, MB, AUDI) 3 Peningkatan keuntungan masing masing produk 4 Pengembangan SDM dan kapabilitas dibidang teknologi manufaktur dan body desing OPPORTUNITIES (PELUANG) BOBOT RATING 1 Market domestik semakin meningkat Permintaan ekspor yang meningkat Kapasitas produksi terbesar di indonesia

3 L3 4 Dukungan yang kuat dari induk perusahaan Kemajuan teknologi Kebutuhan pasar kelas menengah akan mobil compact 7 Ekspansi terintegrasi Value chain Daihatsu THREAT (ANCAMAN) 1 Naiknya harga BBM yang menyebabkan BOBOT RATING meningkatnya biaya oprasional 2 Persaingan dimarket semakin ketat Inflansi menyebabkan biaya produksi naik Perkembangan regulasi pemerintah dan lingkungan 5 Resiko bencana alam dan limitasi energi Munculya pesaing baru didalam negri dengan harga jual unit yang lebih murah

4 LAMPIRAN 2 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Petunjuk: Berilah nilai antara 0 5 dimana: 0 Sangat tidak penting 1 Tidak terlalu penting 2 Sedikit penting 3 Cukup penting 4 Penting 5 Sangat penting No Keterangan Nilai 1 Persentase tingkat pengembalian atas investasi aplikasi ADLES (ROI) 5 Petunjuk: Berilah skor antara 0 5 dimana: 0 Tidak berhubungan sama sekali 1 Sangat sedikit hubungannya 2 Sedikit berhubungan 3 Cukup berhubungan 4 Memiliki hubungan 5 Memiliki hubungan yang sangat kuat L4

5 L5 Bagaimana hubungan Aplikasi ADLES yang sekarang ini digunakan oleh perusahaan dengan: No Keterangan Nilai 1 Aplikasi ADLES mendukung atau selaras dengan tujuan strategis 4 perusahaan (Strategic Match) 2 Aplikasi ADLES dapat meningkatkan kemampuan bersaing 3 perusahaan (Competitive Advantage) 3 Aplikasi ADLES dapat mengakibatkan kegagalan kompetitif 2 perusahaan (Competitive Response) 4 Kontribusi aplikasi ADLES bagi kebutuhan manajemen akan 4 informasi yang berkaitan dengan faktor-faktor kritis yang menunjang kesuksesan perusahaan (Management Information) 6 Keharusan atau kebutuhan suatu proyek aplikasi ADLES 4 dijalankan dengan mengikuti blueprint TI perusahaan (Strategic IT Architecture) Petunjuk: Berilah skor antara (5) 0 dimana: 0 Tidak mempunyai risiko sama sekali 1 Sangat sedikit risikonya 2 Sedikit risiko 3 Cukup berisiko 4 Memiliki risiko 5 Memiliki risiko yang sangat kuat

6 L6 Bagaimana hubungan Aplikasi ADLES yang sekarang ini digunakan oleh perusahaan dengan: No Keterangan Nilai 1 Perusahaan mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh 1 aplikasi ADLES (Project or Organizational Risk) 2 Ketidaktahuan perusahaan akan kebutuhan dan spesifikasi yang 3 dibutuhkan untuk menerapkan aplikasi ADLES (Definitional Uncertainty) 3 Keahlian baru yang dibutuhkan oleh staf dan manajemen untuk 4 menjalankan aplikasi ADLES serta ketergantungan perusahaan pada hardware, software, aplikasi piranti lunak, dalam menerapkan aplikasi ADLES (Technical Uncertainty) 4 Perubahan yang dibutuhkan dalam sistem service delivery 4 komputer, investasi pengembangan pada staf, software, hardware, dan manajemen perlu untuk menyediakan akomodasi bagi aplikasi ADLES (IT Infrastructure Risk)

7 LAMPIRAN 3 LEMBAR KUESIONER FAKTOR DOMAIN BISNIS & TEKNOLOGI Domain Bisnis Petunjuk : Berilah tanda ( ) pada kolom yang disediakan untuk pilihan yang paling tepat menurut anda. A. STRATEGIC VALUES 1. Strategic Match (SM) SM berfokus kepada derajat di mana aplikasi ADLES dapat mendukung atau selaras dalam mencapai tujuan strategis perusahaan. STRATEGIC MATCH Bobot Pernyataan Pilihan 0 Aplikasi ADLES tidak memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung pada pencapaian tujuan strategis perusahaan 1 Aplikasi ADLES tidak memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan pencapaian tujuan strategis perusahaan, tetapi akan mencapai efisiensi operasional yang lebih baik 2 Aplikasi ADLES tidak memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung pada pencapaian tujuan strategis perusahaan, tetapi merupakan prasyarat terhadap teknologi informasi lain yang telah mencapai sebagian dari tujuan strategis perusahaan L7

8 L8 3 Aplikasi ADLES tidak memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung pada pencapaian tujuan strategis perusahaan, tetapi merupakan prasyarat terhadap teknologi informasi lain yang telah mencapai tujuan strategis perusahaan 4 Aplikasi ADLES secara langsung mencapai sebagian tujuan strategis perusahaan 5 Aplikasi ADLES secara langsung mencapai keseluruhan (V ) tujuan strategis perusahaan yang ditentukan 2. Competitive Advantage (CA) CA berfokus kepada derajat di mana aplikasi ADLES mendukung perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan keunggulan bersaingnya. COMPETITIVE ADVANTAGE Bobot Pernyataan Pilihan 0 Aplikasi ADLES tidak menciptakan akses data atau pertukaran data antar perusahaan dengan pelanggan, pemasok dan unit lain yang berhubungan dengan unit kerjasama lainnya 1 Aplikasi ADLES tidak menciptakan akses data atau pertukaran data seperti di atas, tetapi meningkatkan posisi persaingan dari perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasi yang menunjang kinerja persaingan perusahaan

9 L9 2 Aplikasi ADLES menciptakan akses data atau pertukaran data seperti di atas, tetapi meningkatkan posisi persaingan dari perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasi di dalam area strategis perusahaan 3 Aplikasi ADLES menyediakan sebuah akses keluar atau (V ) pertukaran data yang cukup banyak yang dapat meningkatkan posisi persaingan perusahaan 4 Aplikasi ADLES menyediakan akses keluar yang cukup banyak dan secara substansial meningkatkan posisi persaingan perusahaan dengan menyediakan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing lainnya 5 Aplikasi ADLES menyediakan akses keluar atau pertukaran data dalam jumlah banyak dan meningkatkan posisi persaingan perusahaan dengan menyediakan sebuah layanan yang tidak dimiliki oleh para pesaing lainnya 3. Competitive Response (CR) CR mengukur derajat kegagalan aplikasi ADLES yang mengakibatkan kegagalan kompetitif bagi perusahaan. Faktor ini berhubungan dengan kerugian yang akan diterima oleh perusahaan karena adanya penundaan dalam mengimplementasikan aplikasi ADLES.

10 L10 COMPETITIVE RESPONSE Bobot Pernyataan Pilihan 0 Pemakaian aplikasi ADLES dapat ditunda hingga 12 bulan ke depan tanpa mempengaruhi posisi persaingan, atau sistem dan prosedur yang ada secara substansial dapat memberikan hasil yang sama dan tidak akan mempengaruhi posisi persaingan perusahaan 1 Pemakaian aplikasi ADLES tidak mempengaruhi posisi persaingan perusahaan, dan biaya tenaga kerja yang rendah diharapkan tetap memberikan hasil yang sama 2 Pemakaian aplikasi ADLES ini tidak mempengaruhi posisi persaingan perusahaan, tetapi upah tenaga kerja dapat ditingkatkan guna mendapat hasil yang sama 3 Jika Pemakaian aplikasi ADLES ditunda, perusahaan tetap ( V ) mampu memberikan respon terhadap perubahan yang diperlukan tanpa mempengaruhi posisi persaingan perusahaan, walaupun kekurangan sistem yang baru, perusahaan secara substansial tidak kehilangan kemampuannya untuk berubah secara cepat dan efektif dalam lingkungan yang bersaing. 4 Perubahan pada aplikasi ADLES mungkin mengakibatkan kerugian yang bersaing (Competitive disadvantage) bagi perusahaan, atau kehilangan kesempatannya untuk berubah

11 L11 secara cepat dan efektif dalam lingkungan yang bersaing 5 Penundaan pemakaian aplikasi ADLES ini akan mengakibatkan kerugian yang bersaing (Competitive disadvantage) perusahaan di masa mendatang, atau kehilangan peluang bersaing, atau keberhasilan kegiatan yang ada pada perusahaan pasti menjadi terbatas karena kurangnya sistem yang dibangun tidak memadai 4. Management Information (MI) MI berfokus pada derajat di mana aplikasi ADLES dapat menyediakan manajemen informasi pada aktivitas utama perusahaan. MANAGEMENT INFORMATION Bobot Pernyataan Pilihan 0 Implementasi aplikasi ADLES ini tidak berkaitan dengan dukungan informasi manajemen bagi kegiatan utama perusahaan atau line of business (Management Information Support of Core Activities = MISCA) 1 Implementasi aplikasi ADLES ini berkaitan dengan MISCA, tetapi menyediakan data bagi fungsi-fungsi yang mendukung kegiatan utama perusahaan 2 Implementasi aplikasi ADLES ini tidak berkaitan dengan MISCA, tetapi menyediakan banyak informasi bagi fungsi yang mendukung secara langsung pada kegiatan utama perusahaan

12 L12 3 Implementasi aplikasi ADLES ini tidak berkaitan dengan MISCA, tetapi memberikan informasi penting bagi fungsi yang diidentifikasi sebagai kegiatan utama perusahaan. Informasi ini bersifat operasional 4 Implementasi aplikasi ADLES ini sangat penting untuk ( V ) menciptakan MISCA di masa mendatang 5 Implementasi aplikasi ADLES ini sangat penting untuk menciptakan MISCA di masa sekarang B. PROJECT OR ORGANIZATION RISK Project or Organizational Risk PROJECT OR ORGANIZATIONAL RISK Bobot Pernyataan Ya Tidak Tidak Diketahui 0 Perusahaan memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan aplikasi ADLES yang dibangun. Manajemennya memadai, proses dan prosedur ada dokumentasinya. Adanya rencana darurat, adanya keunggulan proyek, dan produk atau nilai tambah persaingan yang terdefinisi dengan baik untuk pasar

13 L13 yang diketahui secara jelas. 1 s/d 4 Nilai 1-4 boleh disesuaikan dengan keadaan yang 1-4 bercampur antara elemen kesiapan dan elemen resiko Rencana domain bisnis yang terformulasi (V ) dengan baik Manajemen domain bisnis pada (V ) tempatnya Rencana darurat pada tempatnya (V ) Proses dan Prosedur pada tempatnya (V) Pelatihan bagi para pengguna terencana (V ) Adanya manajemen unggulan (V) Produknya ditentukan dengan baik (V ) Kebutuhan pasar diketahuin dengan jelas ( V)

14 L14 5 Perusahaan tidak memiliki rencana yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan aplikasi ADLES yang dibangun. Manajemennya tidak mempunyai kepastian dalam tanggung jawab. Proses dan prosedurnya tidak didokumentasikan. Tidak ada rencana yang berkelanjutan yang memadai. Tidak ada keunggulan yang ditentukan secara inisiatif. Produk atau nilai tambah persaingan tidak ditentukan dengan baik. Pasar tidak dipahami secara jelas. Domain Teknologi Petunjuk : Berilah tanda ( ) pada kolom yang disediakan untuk pilihan yang paling tepat menurut anda. A. STRATEGIC VALUES Strategic IT Architecture (SA) Strategic IT Architecture mengevaluasi derajat keselarasan aplikasi ADLES dengan keseluruhan strategi teknologi informasi perusahaan, di mana keselarasan ini dicerminkan dalam perencanaan teknologi informasi (blueprint) jangka panjang.

15 L15 STRATEGIC IT ARCHITECTURE Bobot Pernyataan Pilihan 0 Implementasi aplikasi ADLES ini tidak sesuai dengan perencanaan strategis teknologi informasi (blueprint) perusahaan. 1 Implementasi aplikasi ADLES ini adalah bagian dari perencanaan strategis teknologi informasi (blueprint) perusahaan, tetapi prioritasnya tidak ditentukan. 2 Implementasi aplikasi ADLES ini adalah bagian dari perencanaan strategi teknologi informasi perusahaan, dan memiliki payoff (hasil) yang rendah, bukan merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam perencanaan strategis teknologi informasi, juga tidak terkait erat dengan prasyarat proyek lainnya 3 Implementasi aplikasi ADLES ini adalah bagian integral dari perencanaan strategis teknologi informasi perusahaan dan memiliki payoff (hasil) yang cukup, dan bukan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat terdapat dalam perencanaan strategis teknologi informasi, tetapi sedikit terkait dengan proyek lainnya.

16 L16 4 Implementasi aplikasi ADLES ini adalah bagian integral dari ( V ) perencanaan strategis teknologi informasi perusahaan, dan memiliki payoff (hasil) yang tinggi, bukan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam perencanaan strategis teknologi informasi perusahaan, tetapi sangat terkait dengan prasyarat proyek lain. 5 Implementasi aplikasi ADLES ini adalah bagian integral dari perencanaan strategis teknologi informasi perusahaan, dan akan diimplementasikan lebih dahulu. Aplikasi ADLES ini merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam perencanaan strategis teknologi informasi perusahaan. B. ORGANIZATION STRATEGY RISK & UNCERTAINTY 1. Definitional Uncertainty (DU) Definitional Uncertainty mengkaji derajat di mana sebuah kebutuhan User dan atau spesifikasi teknologi telah diketahui, serta menilai kompleksitas dari sebuah area TI dan kemungkinan adanya berbagai perubahan pada teknologi yang bersifat non rutin. DEFINITIONAL UNCERTAINTY Bobot Pernyataan Pilihan 0 Persyaratan jelas dan disetujui. Spesifikasinya jelas dan disetujui. Area yang ditelaah jelas. Probabilitas tidak terjadi perubahan sangat besar.

17 L17 1 Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Tidak ada persetujuan resmi. Area yang ditelaah jelas. Memiliki probabilitas perubahan non rutin yang rendah. 2 Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area yang ( V ) ditelaah jelas. Memiliki probabilitas perubahan non rutin yang masuk akal. 3 Persyaratan cukup jelas. Spesifikasinya cukup jelas. Area yang ditelaah jelas. Hampir pasti ada perubahan-perubahan dan sesegera mungkin perlu diadakan perubahan. 4 Persyaratan tidak jelas. Spesifikasinya tidak jelas. Area yang ditelaah agak kompleks. Hampir pasti diadakan perubahanperubahan, bahkan selama periode implementasi aplikasi ADLES. 5 Persyaratan tidak diketahui. Spesifikasinya tidak diketahui. Area yang ditelaah mungkin cukup kompleks. Perubahan - perubahan mungkin sedang berlangsung, tetapi intinya di sini adalah kebutuhan yang tidak diketahui. 2. Technical Uncertainty (TU) Faktor ini digunakan untuk mengetahui kesiapan teknis dalam mengimplementasikan proyek teknologi informasi, ada 5 (lima) komponen utama dalam Technical Uncertainty (TU) yaitu : keterampilan yang dibutuhkan, ketergantungan perangkat keras, ketergantungan piranti lunak (selain piranti

18 L18 lunak aplikasi), ketergantungan piranti lunak aplikasi, dan ketergantungan implementasi aplikasi ADLES itu sendiri. A. Keterampilan yang dibutuhkan Bobot Pernyataan Pilihan 0 Tidak dibutuhkan keterampilan baru bagi staf dan manajemen. Keduanya telah berpengalaman 1 Beberapa keterampilan baru untuk staf, sedangkan manajemen tidak 2 Beberapa keterampilan baru untuk staf dan manajemen. (V ) 3 Beberapa keterampilan baru untuk staf dan terlebih manajemen. 4 Keterampilan baru yang lengkap untuk staf, beberapa untuk manajemen. 5 Keterampilan baru yang lengkap untuk staf dan manajemen. B. Ketergantungan terhadap hardware Bobot Pernyataan Pilihan 0 Hardware digunakan untuk aplikasi yang serupa. 1 Hardware digunakan, tetapi untuk aplikasi yang berbeda. (V ) 2 Hardware ada, dan telah diuji, tetapi tidak beroperasi. 3 Hardware ada, tetapi belum dimanfaatkan oleh organisasi. 4 Beberapa fitur-fitur utama tidak diuji atau diimplementasi.

19 L19 5 Kebutuhan-kebutuhan utama sekarang tidak tersedia dalam konfigurasi. C. Ketergantungan terhadap software (selain software aplikasi) Bobot Pernyataan Pilihan 0 Software standar, atau pemrograman tidak diperlukan. 1 Software standar sedang digunakan, tetapi dibutuhkan pemrograman yang kompleks. 2 Beberapa interface baru antar software dibutuhkan, dan (V ) mungkin dibutuhkan pemrograman yang kompleks. 3 Beberapa fitur baru dibutuhkan dalam software operasi, beberapa interfaceantar software yang kompleks mungkin dibutuhkan. 4 Fitur-fitur yang ada belum mendukung apa yang dibutuhkan, dan dibutuhkan juga unsur seni setempat yang lumayan canggih. 5 Dibutuhkan unsur seni yang canggih. D. Software aplikasi Bobot Pernyataan Pilihan 0 Program yang ada hanya membutuhkan modifikasi minimal.

20 L20 1 Program tersedia secara komersial dan hanya membutuhkan (V ) modifikasi yang minimal, atau program sudah tersedia di dalam perusahaan hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau software akan dibangun di dalam perusahaan dengan kompleksitas yang minimal. 2 Program tersedia secara komersial dan membutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau software akan di bangun sendiri oleh perusahaan, hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau software akan dibangun di dalam perusahaan dengan kompleksitas yang minimal. 3 Software tersedia secara komersial tetapi tingkat kompleksitasnya tinggi, atau software akan di bangun sendiri dengan tingkat kesulitan sedang. 4 Tidak memiliki software, dan juga tidak tersedia secara komersial. Membutuhkan rancangan dan pemrograman yang kompleks dengan tingkat kesulitan yang sedang. 5 Tidak memiliki software, dan juga tidak tersedia secara komersial. Membutuhkan rancangan dan pemrograman yang kompleks, walaupun dikontrakkan ke pihak luar perusahaan. 3. IT Infrastructure Risk

21 L21 Faktor ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar resiko yang akan dihadapi perusahaan dengan adanya aplikasi ADLES. Penilaian ini dipusatkan pada resiko jangka pendek yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. IT Infrastructure Risk Bobot Pernyataan Pilihan 0 Aplikasi ADLES ini menggunakan fasilitas dan layanan yang ada. Tidak ada investasi dalam fasilitas prasyarat sistem informasi yang dibutuhkan (misal: manajemen database); tidak ada biaya awal yang bukan merupakan bagian aplikasi ADLES yang secara langsung diantisipasi. 1 Perubahan pada satu elemen sistem pelaksanaan layanan komputer dibutuhkan untuk aplikasi ADLES. Investasiinvestasi awal yang terkait pada aplikasi ADLES di luar biaya langsung proyek ini relatif kecil. 2 Dibutuhkan sedikit perubahan pada beberapa elemen sistem (V ) layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasikan aplikasi ADLES, kemungkinan diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut aplikasi ADLES ke dalam mainstream dari lingkungan sistem informasi.

22 L22 3 Dibutuhkan sedikit perubahan yang cukup pada beberapa elemen sistem layanan komputer. Beberapa investasi awal dibutuhkan untuk mengakomodasikan aplikasi ADLES, kemungkinan diperlukan beberapa investasi berikutnya untuk integrasi lebih lanjut proyek implementasi TI ke dalam mainstream dari lingkungan sistem informasi. 4 Dibutuhkan sedikit perubahan yang cukup pada berbagai area, terhadap beberapa sistem layanan komputer. Beberapa investasi awal yang cukup besar dalam staf, software, hardware, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodasikan aplikasi ADLES. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung, tetapi mewakili investasi fasilitas TI untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan pada proyek implementasi TI tersebut 5 Dibutuhkan sedikit perubahan substansial di beberapa area terhadap beberapa elemen sistem pengiriman layanan komputer. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalam staf, piranti lunak, perangkat keras, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodasikan aplikasi ADLES. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung, tetapi mewakili investasi fasilitas SI untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan untuk proyek implementasi aplikasi ADLES.

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2 L-1 LAMPIRAN LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

Kuesioner Domain Bisnis

Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi yang berupa aplikasi DSI yang akan diterapkan pada PT. Dirgaputra Ekapratama. Petunjuk:

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perseroan ini merupakan sebuah perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha milik grup Sinar Mas yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP- L1 LAMPIRAN 1 KUISIONER Strategic Match Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP- CRM dapat mendukung dari tujuan atau target atau menjadi satu kesatuan dengan bisnis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN ANALISIS

BAB 3 DATA DAN ANALISIS BAB 3 DATA DAN ANALISIS 3.1. Profil Perusahaan Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi sejarah perusahaan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ANALISIS PORTER DAN ANALISIS VALUE SHOPS

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ANALISIS PORTER DAN ANALISIS VALUE SHOPS L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN RANGKUMAN HASIL WAWANCARA ANALISIS PORTER DAN ANALISIS VALUE SHOPS Tanggal: 28 Oktober 2005 Nama: Jabatan: Benny Bernadus Kepala Departemen T&D 1. Menurut Bapak/Ibu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Dalam Rangka Prioritasi dan Seleksi Kandididat Proyek-proyek SI/TI Arrianto Mukti Wibowo (2010) Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan Dalam institusi pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A Modul PJJ Mata Ajar COST BENEFIT INVESTASI TIK Topik Bahasan STRATEGI MENILAI MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI Versi 2013/1.0 Nama File CBIT-8A-StrategiMenilai.pdf Referensi Pembelajaran 8-A 82 15. Strategi

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. Sub Total 0.

Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. Sub Total 0. 221 Tabel IFAS Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. 4 0.06 0.23 Hubungan baik yang tercipta antara serikat pekerja

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Investasi SI / TI dengan Menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan metode information economics pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT L1 LAMPIRAN L1. Wawancara Berikut ini lampiran pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan berikut, telah diolah dan dianalisis sehingga menjadi suatu karya skripsi. 1.

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki 4.4 Identifikasi Resiko Proyek Persentase nilai 1 100-76 2 75-51 3 50-26 4 25-0 No Resiko 1 2 3 4 1 Kemungkinan orang-orang terbaik dapat dimasukkan dalam proyek 2 Kemungkinan orang-orang memiliki gabungan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Investasi Manajemen Aset pada Distribusi Jaringan Listrik dengan Information Economic

Analisis Kelayakan Investasi Manajemen Aset pada Distribusi Jaringan Listrik dengan Information Economic Jatisi, Vol. 2 No. 2 Maret 2016 95 Analisis Kelayakan Investasi Manajemen Aset pada Distribusi Jaringan Listrik dengan Information Economic Nunuk Wahyuningtyas* 1, Erma Suryani 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pernyataan Persatuan Pengusaha Grafika Indonesia bahwa industri pada bidang percetakan hingga saat ini semakin berkembang sehingga tren industri percetakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat secara luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang sangat ketat akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem

Lebih terperinci

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

Plainning & Organization

Plainning & Organization Sangat Tidak Perlu Tidak Perlu Bisa Diterapkan Perlu Sangat Perlu Direktorat ICT&M Dept. Lain Pihak Luar Plainning & Organization P01 Define a Strategic IT Plan Pengembangan TI Unikom harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS BAB III METODOLOGI ANALISIS Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam penelitian ini, data praktis amatlah diperlukan. Data tersebut hanya bisa didapatkan dari perusahaan spesifik yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Universitas Bakrie LAMPIRAN

Universitas Bakrie LAMPIRAN LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi Remote Trading Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan akan dibebankan dengan sejumlah biaya investasi dan biaya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bersama Makmur Raharja berdiri pada tanggal 1 Oktober 2004, didirikan oleh Bapak Setia Budi Tarigan dan Lie Kristian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut James A. O Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata kunci: metode information economics, domain (manusia), dan evaluator.

ABSTRAK Kata kunci: metode information economics, domain (manusia), dan evaluator. ABSTRAK Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam industri sangat ketat sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dengan memiliki keunggulan bersaing.

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

WORKSHOP SMOS

WORKSHOP SMOS ENTERPRISE RESOURCES PLANNING WORKSHOP 23 08-2005 Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan ERP adalah paket software

Lebih terperinci

Manejemen Pusat Data

Manejemen Pusat Data Manejemen Pusat Data Modul ke: 03 Fakultas Ilmu Komputer ITSM (Management Layanan Teknologi Informasi) Dian Wirawan, S.Kom, M.Kom Program Studi Teknik Informatika ITSM (BERBASIS ITIL V3) Management Pusat

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan (memiliki keunggulan bersaing/competitive advantage). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan antara perusahaan dalam industri sangat ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerjanya dalam

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci