BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya"

Transkripsi

1 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT. RST. Oleh karena itu, perhitungan biaya diperlukan untuk mengetahui seberapa besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya instalasi, upgrade, maintenance serta biaya lain-lain. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai biaya-biaya yang diperlukan Biaya Implementasi SAP (Investasi Awal Tahun 2007) Sistem SAP R/3 versi 4.6 diimplementasikan oleh perusahaan pada Maret Berikut ini adalah biaya implementasi awal sistem SAP R/3 versi 4.6 yang dikeluarkan oleh PT. RST pada tahun

2 55 Gambar 4.1 Biaya Investasi Awal Implementasi SAP A. Hardware: 1. Syslog server monitoring system activities $ 10, Jaringan / LAN $ 10, SAP Server $ 5, Windows Server $ B. Software: 1. Software SAP $ 1,152,285,51 2. SAP/ New VAT Invoice Development $ 30,391.7 C. Installation $ 3,729 1$ = Rp $ 1,213, TOTAL Rp Biaya Berjalan/ On Going ( Periode Tahun ) Biaya berjalan merupakan kisaran biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk investasi TI setiap tahunnya. Biaya berjalan ini mencakup adanya tambahan biaya untuk aplikasi software, listrik, upgrade dan maintenance. Berikut ini adalah rincian biaya berjalan yang

3 56 dikeluarkan PT. RST selama pengimplementasian sistem SAP R/3 versi 4.6 untuk tahun Biaya Berjalan untuk Upgrade dan Maintenance Berikut ini biaya upgrade dan maintenance yang dikeluarkan PT. RST selama pengimplementasian sistem SAP R/3 versi 4.6 untuk tahun Tabel 4.1 Biaya Berjalan untuk Upgrade dan Maintenance Keterangan Maintenance $ 154,000 $ 154,000 $ 154,000 Upgrade $ 51, Asumsi : Tahun $ = Rp Tahun $ = Rp Tahun $ = Rp Total Biaya Upgrade dan Maintenance Rp Rp Rp

4 Biaya tambahan aplikasi Software Berikut ini biaya software yang dikeluarkan PT. RST selama pengimplementasian sistem SAP R/3 versi 4.6 untuk tahun Tabel 4.2 Biaya Berjalan untuk Aplikasi Software Keterangan SAP/ New Invoice Layout $ 8, SAP/ Enhancement Development $ 54, SAP/ New Account : Promotion $ 4, SAP/ New VAT $ 7, SAP/ New Bank A/C $ 1, SAP/ New Enhancement Inter Office $ 938,56 Asumsi : Tahun $ = Rp Tahun $ = Rp Tahun $ = Rp Total Biaya Berjalan untuk aplikasi Rp Rp Rp software 57

5 Biaya Berjalan untuk Listrik Selain biaya berjalan untuk hardware, software, upgrade dan maintenance adapun biaya listrik yang dikeluarkan selama pengimplementasian sistem SAP R/3 versi 4.6 oleh perusahaan. Berikut ini adalah biaya berjalan untuk listrik yang dikeluarkan PT. RST dari tahun Tabel 4.3 Biaya Berjalan untuk Listrik Keterangan Listrik $ 4,596 $ 7,038 $ 6,816 Asumsi : Tahun $ = Rp Tahun $ = Rp Tahun $ = Rp Total Biaya Berjalan Rp Rp Rp untuk Listrik

6 Total Biaya Berjalan Tabel 4.4 Total Biaya Berjalan dari tahun 2008 sampai 2010 Keterangan Biaya Tahun Tambahan Rp Rp Rp aplikasi Software Maintenance dan upgrade Rp Rp Rp Listrik Rp Rp Rp Total Biaya Rp Rp Rp Analisa Manfaat Suatu investasi yang dilakukan perusahaan pasti akan menghasilkan sesuatu yaitu manfaat, implementasi sistem SAP yang dilakukan PT. RST sekarang ini tentu saja akan memperoleh manfaat juga, baik yang dapat diukur dan langsung (tangible), manfaat yang sulit diukur dan tidak langsung (intangible). Untuk

7 60 mengklasifikasikan apa saja manfaat yang diperoleh perusahaan adalah dengan menggunakan Gap Analysis. Untuk mengklasifikasi manfaat yang tangible maupun intangible dengan Gap Analysis, diperlukan pengukuran terhadap kepuasan user karena user yang menggunakan sistem tersebut sehingga user yang menilai manfaat atau benefit apa yang diperoleh perusahaan ketika mengimplementasikan sistem SAP modul Financial Accounting. Langkah langkah dari Gap analysis, yaitu : 1) Tentukan benefit yang mungkin muncul ketika sistem SAP modul Financial Accounting diimplementasikan. Ada 13 benefit yang mungkin muncul ketika sistem SAP modul Financial Accounting diimplementasikan, yaitu : A. Kemampuan sistem dalam meningkatkan peluang pertumbuhan usaha melalui sumber pendapatan baru yang ditargetkan dalam rencana bisnis perusahaan. B. Kemampuan sistem dalam memperbaiki kualitas informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan C. Kemampuan sistem dalam meningkatkan produktivitas karyawan D. Kemampuan sistem dalam meningkatkan kapasitas volume dan frekuensi transaksi usaha

8 61 E. Kemampuan sistem dalam mengurangi kesalahan yang sering terjadi selama proses bisnis perusahaan berjalan F. Kemampuan sistem dalam menciptakan keunggulan kompetitif usaha dengan para pesaing perusahaan G. Kemampuan sistem dalam mengejar ketinggalan dalam persaingan dengan para kompetitornya H. Kemampuan sistem dalam memperbaiki kualitas kontrol atau pengawasan kepada para user atau pemakai sistem I. Kemampuan sistem dalam meningkatkan kinerja produktivitas manajemen untuk mendukung dalam pengambilan keputusan oleh manajemen J. Kemampuan sistem dalam memperbaiki moral dan etika karyawan selama menggunakan sistem K. Kemampuan sistem dalam meningkatkan citra perusahaan L. Kemampuan sistem dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan M. Kemampuan sistem dalam memperbaiki relasi atau hubungan antar client/seller. 2) Menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh para user, yaitu : 1. a = Domain Manager TI dan General Manager Accounting Coordination 2. b = Domain pengelola / staf Divisi TI

9 62 3. c = Domain pengguna / staf Divisi Accounting Coordination Tabel 4.5 Hasil Ekspektasi Pertanyaan untuk Intangible Benefit Buruk Sedang Bagus 1. Kemampuan sistem dalam meningkatkan peluang pertumbuhan usaha melalui sumber pendapatan baru yang ditargetkan b c a dalam rencana bisnis perusahaan 2. Kemampuan sistem dalam memperbaiki kualitas informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan a b c 3. Kemampuan sistem dalam meningkatkan a b c produktivitas karyawan 4. Kemampuan sistem dalam meningkatkan kapasitas volume dan frekuensi transaksi usaha a b c 5. Kemampuan sistem dalam mengurangi kesalahan yang sering terjadi selama proses bisnis perusahaan berjalan b a c

10 63 6. Kemampuan sistem dalam menciptakan keunggulan kompetitif usaha dengan para pesaing perusahaan 7. Kemampuan sistem dalam mengejar ketinggalan dalam persaingan dengan para kompetitornya 8. Kemampuan sistem dalam memperbaiki kualitas kontrol atau pengawasan kepada para user atau pemakai sistem 9. Kemampuan sistem dalam meningkatkan C a c b b a b a c kinerja produktivitas manajemen untuk mendukung dalam pengambilan a b c keputusan oleh manajemen 10. Kemampuan sistem dalam memperbaiki moral dan etika karyawan selama menggunakan sistem a b c 11. Kemampuan sistem dalam meningkatkan citra perusahaan b c a 12. Kemampuan sistem dalam meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan A b c

11 Kemampuan sistem dalam memperbaiki relasi atau hubungan antar client/seller. b a c Dari 13 pertanyaan diatas, dapat kami kelompokkan dalam 3 bagian, yaitu : a) Untuk pertanyaan nomor 1, 4, 6, 7 dan 11 masuk ke dalam kemampuan untuk bersaing. b) Untuk pertanyaan nomor 3, 5, 8 dan 10 masuk ke dalam peningkatan kinerja karyawan. c) Untuk pertanyaan nomor 2 dan 9 masuk ke dalam peningkatan kualitas manajemen. d) Untuk pertanyaan nomor 12 dan 13 masuk ke dalam peningkatan hubungan dengan pihak eksternal. 3) Setelah diisi, dibuatlah simpulan berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh para user yang berhubungan langsung dengan sistem. Kesimpulan dari Gap analysis yang telah dibuat yaitu berdasarkan kuesioner yang diisi oleh para user, dapat disimpulkan bahwa sistem yang diimplementasikan (sistem SAP modul Financial Accounting) telah berhasil memenuhi 3 harapan atau ekspektasi perusahaan, yaitu masing-masing dalam hal :

12 65 1. Kemampuan sistem dalam memperbaiki kualitas informasi. Sebelum pengimplementasian sistem baru, PT. RST mengalami kesulitan yaitu dalam proses pertukaran data/informasi antar divisi dan proses pengiriman tagihan ke pelanggan. Karena kesulitan tersebut, perusahaan harus mengeluarkan budget lebih untuk biaya kertas dan tinta. Setelah pengimplementasian sistem SAP modul Financial Accounting ini, proses pengiriman tagihan ke pelanggan dan proses pengiriman data ke tiap divisi dipermudah sehingga biaya operasional untuk biaya tinta dan kertas dapat dikurangi. Pengurangan biaya berjalan periode dari tahun 2008 sampai tahun 2010, yaitu : a) Pengurangan biaya kertas Setiap tahun PT. RST bisa menghemat pemakaian kertas sebanyak 100 rim. Penghematan pemakaian kertas ini setelah adanya penggunaan sistem SAP R/3 versi 4.6 yaitu dengan asumsi 1 rim kertas adalah Rp , maka penghematan kertas pada tahun pertama adalah 100 x Rp = Rp , diasumsikan terjadi kenaikan harga kertas untuk tahun berikutnya sebesar 5%. Penghematan kertas ini terjadi karena dalam melakukan penagihan invoice ke pelanggan bisa dikirim melalui fax, jadi tidak perlu repot untuk mencetak invoice terlebih dahulu dan mengirimnya lewat ekspedisi sehingga biaya untuk pembayaran kertas

13 66 dapat dikurangi dan ketika adanya tukar menukar informasi antar divisi, tidak perlu lagi print untuk pertukaran informasi tersebut. Tabel 4.6 Manfaat Pengurangan Biaya Kertas Keterangan Total Pengurangan Biaya Kertas 0 Rp Rp Rp Rp b) Pengurangan biaya tinta Penghematan biaya tinta printer setelah digunakanya sistem SAP oleh PT. RST adalah tinta catridge untuk printer laser. Sebelum menggunakan sistem SAP, perusahaan memakai 55 cartridge dalam setahun dengan kisaran harga Rp /cartridge yang mengeluarkan biaya sebesar Rp x 55 = Setelah memakai sistem SAP terjadi penghematan 12 cartridge selama 1 tahun dengan perhitungan x 12 = , diasumsikan terjadi kenaikan harga tinta printer untuk tahun berikutnya sebesar 5%. Penghematan biaya tinta printer ini berhubungan dengan penghematan kertas yang terjadi di perusahaan, karena apabila biaya kertas berkurang maka tinta printer untuk mencetak kertas juga ikut berkurang.

14 67 Tabel 4.7 Manfaat Pengurangan Biaya Tinta Printer Keterangan Total Pengurangan Biaya Tinta 0 Rp Rp Rp Rp Printer 2. Kemampuan sistem dalam meningkatkan produktivitas karyawan dalam menjalankan kinerja perusahaan yaitu dalam hal peningkatkan reporting process. Sebelum pengimplementasian sistem SAP, PT. RST memiliki permasalahan dalam penyusunan laporan. Karena kesulitan tersebut, para karyawan harus melakukan lembur setiap harinya agar schedule laporan tepat waktu. Dengan diimplementasikan sistem SAP modul Financial Accounting ini, penyusunan laporan dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif dan berdampak pada berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar karyawan untuk lembur, andaikan lembur pun tidak membutuhkan waktu yang lama dalam penyusunan laporan. Ketika sistem lama berjalan, karyawan melakukan lembur kurang lebih antara dua sampai tiga jam. Hal ini dikarenakan banyaknya laporan dan transaksi yang harus dibuat dan sistem ini kurang efisien dalam

15 68 pembuatan laporan. Dengan diimplementasikannya sistem SAP modul Financial Accounting, waktu yang diperlukan untuk membuat laporan dapat diminimalisasi sehingga karyawan tidak perlu lembur kecuali ketika awal tahun implementasi (yaitu tahun 2008) untuk penyesuaian oleh user terhadap sistem tersebut sekitar satu sampai dua jam. Karyawan divisi Accounting Coordination pada PT. RST yang terdiri dari 13 orang memperoleh gaji pokok rata-rata sekitar Rp ,00. PT. RST mengikuti peraturan dari Depnaker mengenai biaya lembur karyawannya dan tidak memiliki kebijakan sendiri. Menurut peraturan Depnaker, rumus untuk menghitung biaya lembur adalah : 1/173 x Gaji Pokok x kuota Keterangan kuota : Jumlah jam lembur x 1,5 => 1 jam pertama dikali 1,5. Jumlah jam lembur x 2 => 2 jam sampai 3 jam dikali dengan 2. Minimal jam lembur 2 sampai 3 jam. Ketika jam lembur lebih dari 3 jam maka tetap dihitung dengan dikali 2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur, yaitu :

16 69 Pasal 8 (1) Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah bulanan. (2) Cara menghitung upah sejam adalah 1/173 kali upah sebulan. Pasal 11 Cara perhitungan upah kerja lembur sebagai berikut : Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja, yaitu : a.1. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1,5 (satu setengah) kali upah sejam; a.2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 (dua) kali upah sejam. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja 40 (empat puluh) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari libur resmi untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan 40 (empat puluh) jam seminggu, maka perhitungan upah kerja lembur untuk 8 (delapan) jam pertama dibayar 2 (dua) kali upah sejam, jam kesembilan dibayar 3(tiga) kali upah sejam dan jam kesepuluh dan kesebelas 4 (empat) kali upah sejam. Pengurangan biaya lembur tahun 2008 Berikut perhitungan biaya lembur selama 1 bulan untuk hari biasa, yaitu : 1/173 x Rp ,00 x 2 x 5 hari kerja x 4 minggu = Rp ,5

17 70 Ada 13 karyawan, maka : 13 orang x Rp ,5 = Rp ,5 Perhitungan biaya lembur selama 1 tahun, yaitu : 12 bulan x Rp ,5 = Rp ,00 Sekitar 3 bulan (ada 60 hari kerja), karyawan divisi Accounting Coordination melakukan lembur untuk penyesuaian terhadap sistem SAP sekitar satu sampai dua jam. Perhitungan untuk biaya lembur tersebut, yaitu : 1/173 x Rp ,00 x 1.5 x 60 hari x 13 karyawan = Rp (pembulatan) Jadi perhitungan untuk pengurangan biaya lembur untuk awal tahun implementasi (tahun 2008), yaitu : (Rp ,00 - Rp ,00 = Rp ) Menurut kebijakan dari PT. RST bahwa karyawan akan memperoleh kenaikan gaji tiap tahunnya sebesar 10%. Pengurangan biaya lembur tahun 2009 Berikut perhitungan biaya lembur selama 1 bulan untuk hari biasa, yaitu :

18 71 1/173 x Rp ,00 x 2 x 5 hari kerja x 4 minggu = Rp (pembulatan) Ada 13 karyawan, maka : 13 orang x Rp = Rp Jadi perhitungan pengurangan biaya lembur selama 1 tahun (tahun 2009), yaitu: (12 bulan x Rp = Rp ) Pengurangan biaya lembur tahun 2010 Berikut perhitungan biaya lembur selama 1 bulan untuk hari biasa, yaitu : 1/173 x Rp ,00 x 2 x 5 hari kerja x 4 minggu = Rp (pembulatan) Ada 13 karyawan, maka : 13 orang x Rp = Rp (pembulatan) Jadi perhitungan pengurangan biaya lembur selama 1 tahun (tahun 2010), yaitu: (12 bulan x Rp = Rp )

19 72 Dampak dari tidak adanya lagi biaya lembur yang harus dikeluarkan perusahaan yaitu biaya uang makan karena berdasarkan policy perusahaan, setiap karyawan yang lembur akan diberikan uang makan. Uang makan tersebut yaitu Rp ,00 per orangnya. Pengurangan biaya uang makan tahun 2008 Perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk 1 bulan, yaitu : 13 orang x Rp x 5 hari x 4 minggu = Rp Perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk 1 tahun, yaitu : 12 bulan x Rp = Rp Ada 3 bulan lembur karyawan untuk penyesuaian user terhadap sistem SAP Perhitungan biaya uang makan untuk 3 bulan lembur, yaitu : 13 orang x Rp x 60 hari = Rp Jadi perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk awal tahun implementasi (tahun 2008), yaitu : Rp Rp = Rp Menurut kebijakan dari PT. RST bahwa karyawan akan mendapatkan kenaikan uang makan tiap tahunnya sebesar 12.5%

20 73 Pengurangan biaya uang makan tahun 2009 Perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk 1 bulan, yaitu : 13 orang x Rp x 5 hari x 4 minggu = Rp Jadi perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk 1 tahun, yaitu : 12 bulan x Rp = Rp Pengurangan biaya uang makan tahun 2010 Perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk 1 bulan, yaitu : 13 orang x Rp x 5 hari x 4 minggu = Rp Rp (pembulatan) Jadi perhitungan pengurangan biaya uang makan untuk 1 tahun, yaitu : 12 bulan x Rp = Rp

21 74 Tabel 4.8 Pengurangan Biaya Lembur dan Uang Makan Keterangan Pengurangan biaya 0 Rp Rp Rp lembur karyawan Pengurangan biaya 0 Rp Rp Rp uang makan Total manfaat 0 Rp Rp Rp Tabel 4.9 Total Manfaat Pengurangan Biaya Operasional Keterangan Pengurangan Biaya Kertas 0 Rp Rp Rp Pengurangan Biaya Tinta Printer 0 Rp Rp Rp Pengurangan biaya lembur karyawan Pengurangan biaya uang makan 0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Total manfaat 0 Rp Rp Rp

22 75 3. Kemampuan sistem dalam meningkatkan kinerja produktivitas manajemen untuk mendukung dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. Dengan diimplementasikan sistem SAP modul Financial Accounting, manajemen dapat diuntungkan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik seperti : a) Peningkatan dalam monitoring A/P (Account Payable) Manajemen dapat melihat kapan utang akan jatuh tempo sehingga perusahaan dapat melunasi utang tersebut tepat waktu. b) Peningkatan dalam monitoring A/R (Account Receivable) Manajemen dapat diuntungkan dengan piutang perusahaan dapat dipantau dan dikendalikan dengan jelas sehingga dapat diketahui piutang yang belum, akan dan sudah jatuh tempo. Dalam pengklasifikasian customer juga dapat dilakukan berdasarkan history pembayaran piutang yang pernah ada. c) Peningkatan dalam hal pengawasan terhadap financial management perusahaan. Adanya pengawasan terhadap financial management perusahaan diharapkan dapat meningkat jika laporan laba rugi dan neraca menggambarkan keseluruhan keadaan keuangan perusahaan. d) Meminimalisasi exchange rate risk Exchange rate risk adalah resiko pertukaran mata uang asing yang merupakan dampak dari pergantian terus menerus pasokan pasar di

23 76 dunia dan demand balance dalam sebuah posisi pertukaran mata uang yang sangat baik. Hal ini menyebabkan ketidakpastian hasil karena nilai mata uang asing yang terus berubah. e) Adanya pengurangan terhadap potential lost pada revenue Potential lost pada revenue adalah kemungkinan berkurangnya pendapatan perusahaan yang diakibatkan adanya faktor-faktor tertentu. Masalah pada perusahaan ini adalah pada A/R dan sewaktu-waktu mata uang akan terus berubah nilainya. Dengan adanya SAP dapat dilakukan pengecekan terhadap perubahan exchange rate dan memasukkan mata uang baru serta tanggal pergantiannya. PT. RST mengalami masalah dalam pembayaran bertahapnya (A/R). SAP dapat menangani masalah pembayaran bertahap sehingga perusahaan dapat memperkirakan dan mengambil tindakan terhadap piutang tak tertagih yang berakibat pada potential lost tersebut. f) Penentuan perencanaan strategik perusahaan yang lebih baik Dengan direncanakannya suatu perencanaan strategik agar perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Adanya peningkatan terhadap financial management, perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangannya sehingga perusahaan dapat merencanakan strategi yang baik bagi perusahaannya dengan kondisi keuangan yang dimilikinya.

24 77 Ketika sistem SAP dapat meningkatkan pengambilan keputusan oleh managemen seperti dengan berkurangnya potential lost, diharapkan pendapatan meningkat sehingga berpengaruh pada peningkatan laba perusahaan. Berikut ini adalah history atau data pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perusahaan yaitu data pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perusahaan sebelum dan sesudah pengimplementasian sistem SAP yaitu periode tahun 2007 sampai tahun Ditampilkan data pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pertumbuhan sebelum dan sesudah pengimplementasian sistem SAP adalah untuk mengevaluasi apakah keputusan managemen untuk mengganti sistem lama dengan yang baru yaitu sistem SAP merupakan keputusan yang baik untuk lebih meningkatkan laba perusahaan atau sebaliknya.

25 78 Berikut adalah tabel kenaikan laba perusahaan tiap tahunnya, yaitu : Tabel 4.10 Proyeksi Kenaikan Laba Bersih (dalam rupiah) Tahun Pendapatan Laba Bersih Selisih Kenaikan Laba Bersih 2007 Rp Rp , N/A 2008 Rp 983,435,860,000 Rp Rp Rp 1,130,849,440,000 Rp Rp Rp 1,536,959,876,400 Rp Rp Dari selisih kenaikan pertumbuhan tiap tahunnya, dapat disimpulkan bahwa manfaat yang didapatkan perusahaan dalam hal peningkatan laba bersih tiap tahunnya, yaitu Tabel 4.11 Manfaat Peningkatan Laba Perusahaan Benefit Peningkatan Laba Perusahaan Rp Rp Rp

26 79 Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa manfaat tangible adalah : 1) Pada peningkatan laba perusahaan yaitu pengurangan potential lost pada revenue. 2) Pada pengurangan biaya operasional perusahaan, yaitu pengurangan biaya kertas dan pengurangan biaya tinta serta pengurangan biaya lembur dan uang makan. Dan yang merupakan manfaat intangible adalah : 1. Pada peningkatan laba perusahaan, yaitu proses monitoring A/R dan A/P menjadi lebih baik, peningkatan pengawasan terhadap financial management serta penentuan strategic planning yang semakin baik.

27 Evaluasi Biaya dan Manfaat Return on Investment (ROI) Dilihat dari gambar 4.2, dapat diketahui bahwa nilai ROI atau pengembalian investasi yang diperoleh sebesar 37,9% Net Present Value (NPV) Berdasarkan perhitungan arus kas bersih dilihat dari gambar 4.2, Net Present Value yang telah ditetapkan perusahaan setelah dikurangi diskonto / suku bunga sebesar 6,5% (berdasarkan suku bunga Bank Indonesia), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : NPV= = ,57 + Rp ,19 + Rp ,57 = Rp ,26

28 Payback Period Berdasarkan perhitungan arus kas bersih dilihat dari gambar 4.2, perhitungan Payback adalah sebagai berikut : Tabel 4.15 Tabel Payback Tahun Biaya Cash Inflows Payback 2007 Rp (Rp ) 2008 Rp (Rp ) 2009 Rp (Rp ) 2010 Rp Rp = 2, = 2 tahun + (0, x 12 bulan)

29 83 = 2 tahun + 8, = 2 tahun 8 bulan Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembalian dana yang akan didapatkan setelah investasi pada proyek implementasi kelayakan diperoleh dalam 2 tahun 8 bulan. 4.4 Langkah-langkah Analisa dan Evaluasi Berdasarkan dari hasil analisa dan evaluasi terhadap sistem SAP R/3 versi 4.6 modul Financial Accounting dapat dijabarkan langkah-langkahnya, yaitu : 1) Tahap pertama yaitu melakukan analisa biaya dan manfaat. a) Analisa biaya Menganalisa seberapa besar biaya yang dikeluarkan PT. RST untuk investasi TI yaitu sistem SAP R/3 versi 4.6 modul Financial Accounting periode Maret 2007 Oktober b) Analisa manfaat Untuk menganalisa manfaat, digunakanlah metode gap analysis untuk mengetahui manfaat apa yang diperoleh oleh user ketika pengimplementasian sistem tersebut sehingga dalam hal pencapaian target dapat terpenuhi ketika sistem tersebut diimplementasikan.

30 Gambar 4.2 Dampak dari Proyek Implementasi SAP A. Biaya Pengembangan Sistem Rp B. Arus Kas Tahunan Tahun Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Total Peningkatan Laba Rp Rp Rp Pengurangan Biaya Rp Rp Rp = Perolehan Rp Rp Rp (-) Biaya Berjalan Rp Rp Rp = Arus Kas Bersih Rp Rp Rp Rp C. Simple ROI (b/tahun/a) 37,9% D. Scoring, Economic Impact Score Simple ROI 0 Zero or Less 1 1% - 299% 2 300% - 499% 3 500% - 699% 4 700% - 899% 5 over 80

31 84 2) Tahap kedua adalah dilakukan suatu perhitungan dengan metode cost benefit analysis dan metode ROI untuk mengevaluasi pengimplementasian sistem SAP. Pada metode ROI maupun CBA, dilakukan analisa terhadap waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh pengembalian dana yang akan didapatkan setelah investasi TI tersebut. Pada analisa ini, disimpulkan bahwa nilai/ persentase pengembalian investasi yang akan didapat dan waktu yang dibutuhkan oleh PT. RST dalam hal pengembalian dana dalam pengimplementasian sistem SAP R/3 versi 4.6 modul Financial Accounting adalah sebesar 37,9% dan 2 tahun 8 bulan. Berdasarkan pada hasil-hasil pengukuran dan analisa-analisa yang telah dilakukan, maka keputusan manajemen mengganti sistem lama dengan yang baru (sistem SAP R/3 versi 4.6 modul Financial Accounting) merupakan keputusan yang benar.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi TI, tentunya perusahaan mengharapkan hasil berupa BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Manfaat (Benefit) yang Diperoleh Perusahaan Manfaat adalah suatu pengukuran hasil kinerja yang dapat dicapai dalam pengambilan keputusan terhadap hal tertentu. Sama halnya

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS)

BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) BAB 4 EVALUASI INVESTASI SISTEM MESIN BAGIAN PRODUKSI PT. INTERWORLDSTEELMILLSDENGAN MENGGUNAKAN METODE CBA (COST BENEFIT ANALYSIS) 4.1 Langkah Langkah Analisis Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN Langkah-langkah dalam studi kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 STUDI KELAYAKAN Langkah-langkah dalam studi kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. 51 BAB 4 STUDI KELAYAKAN 4.1. Langkah-langkah dalam studi kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS. untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS. untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Analisis Fit Gap Fit/Gap adalah suatu metode/ alat yang membantu suatu organisasi untuk membandingkan performance saat ini dengan dengan performance potensi dapat diungkapkan

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI

Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 56 Bab 4 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PT. GEMA INSANI 4.1 Cost / Biaya 4.1.1 Komponen Procurement Cost Komponen biaya investasi terdiri dari seluruh biaya yang timbul dari pengadaan hardware

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Biaya dan Manfaat Biaya-biaya operasional yang diperhitungkan mulai dari Januari 2008 sampain dengan Desember 2010 adalah sebagai berikut : 4.1.1 Kategori Biaya 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

Teknik Analisis Biaya / Manfaat

Teknik Analisis Biaya / Manfaat Teknik Analisis Biaya / Manfaat Komponen Biaya Biaya Pengadaan (procurement cost) Biaya Persiapan Operasi (start-up cost) Biaya Proyek (project-related cost) Biaya Operasi (ongoing cost) dan Biaya Perawatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT

TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT TEKNIK ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT 1. Pendahuluan Pengembangan suatu sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber sumber daya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

Analisis Biaya Proyek

Analisis Biaya Proyek Manajemen biaya proyek (Project Cost Management) Analisis Biaya Proyek Drs. Antok Supriyanto, MMT. 1-33 Pendahuluan Pengembangan SI merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek yang lain.

Lebih terperinci

Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan manfaat baik berupa manfaat tangible yang terlihat langsung

Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. memberikan manfaat baik berupa manfaat tangible yang terlihat langsung Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. A 4.1. GAP Analysis Investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi pasti memberikan manfaat baik berupa manfaat tangible yang terlihat langsung maupun manfaat intangible

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT ANALISA INVESTASI SETIAP INVESTASI TERDAPAT 2 KOMPONEN : KAS MASUK PROCEEDS : KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK DAN DEPRESIASI SETIAP TAHUN. KAS KELUAR BIAYA INVESTASI. PENILAIAN SUATU PROYEK SISTEM DAPAT DIUKUR

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi Teknologi Informasi menjadi suatu yang sangat penting bagi perusahaan. Kemajuan teknologi informasi di perusahaan akan mendukung perusahaan dalam pengambilan

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Investasi SI / TI dengan Menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan metode information economics pada

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Innovation Management

Entrepreneurship and Innovation Management Modul ke: 07Fakultas PASCA Entrepreneurship and Innovation Management Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

KUISIONER INTANGIBLE BENEFIT

KUISIONER INTANGIBLE BENEFIT L1 KUISIONER INTANGIBLE BENEFIT EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE COST BENEFIT ANALYSIS (CBA) DAN PROSES BISNIS MODUL FI SAP DENGAN METODE FIT/GAP PADA PT KRAKATAU STEEL Nama : Umur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. 53 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. Cost Benefit Analysis adalah proses dimana keputusan bisnis yang dianalisis. Manfaat

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis dan Hasil Penelitian

BAB IV. Analisis dan Hasil Penelitian BAB IV Analisis dan Hasil Penelitian Dalam penilaian kelayakan atas penerapan sistem pengolahan nilai siswa berbasis web pada SMA Santa Theresia digunakan beberapa aspek yang relevan dikaji untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat terutama pada sektor industri, telah mendorong berkembangnya perusahaan industri dalam bentuk yang bervariasi. Industri mempunyai peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan Data Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan bisnis pada

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Analisis Biaya/Manfaat. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Analisis Biaya/Manfaat. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Analisis Biaya/Manfaat Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Pendahuluan Pengembangan sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainya. Investasi artinya dikeluarkanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi dalam menjalankan operasi bisnisnya. Dimana aplikasi yang digunakan bertujuan

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISIS BIAYA/MANFAAT

TEKNIK ANALISIS BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISIS BIAYA/MANFAAT PENDAHULUAN Pengembalian sistem informasi merupakan suatu investasi seperti halnya investasi proyek lainnya. Investasi berarti dikeluarkannya sumber-sumber daya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL

KEPUTUSAN INVESTASI MODAL 1 Pertemuan 12 KEPUTUSAN INVESTASI MODAL Organisasi sering dihadapkan dengan peluang (atau kebutuhan) untuk melakukan investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang. A. Jenis-jenis

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

Project Charter & Business Case Transportation Company

Project Charter & Business Case Transportation Company Tugas Kelompok IF3261 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Project Charter & Business Case Transportation Company Disusun oleh: Project Manager Achmad Zaky S. (13504076) Anggota Muh. Fajrin Rasyid (13504055)

Lebih terperinci

Kuesioner Domain Bisnis

Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi yang berupa aplikasi DSI yang akan diterapkan pada PT. Dirgaputra Ekapratama. Petunjuk:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Modal Kerja dan Pengelolaan Kas. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Modal Kerja dan Pengelolaan Kas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Modal Kerja dan Pengelolaan Kas Materi Pembelajaran

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 10] Teknik Analisis Biaya (CBA) dan Manfaat Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Analisis Biaya Menurut Mulyadi (1990), Analisis biaya merupakan

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

INPRO. Get More with Less. For your IT Solution. IN Integrated IT Solution

INPRO. Get More with Less. For your IT Solution. IN Integrated IT Solution INPRO Get More with Less For your IT Solution IN Integrated IT Solution CONTENT SINPRO SOFTWARE PROPERTY MANAGEMENT SYSTEM 1. COMPANY PROFILE 2. SINPRO FITUR 3. SINPRO MODUL INPRO COMPANY PROFILE PT. Prima

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha pengembangan kerupuk Ichtiar merupakan suatu usaha yang didirikan dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Melihat dari adanya peluang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi ini mengalami perkembangan sangat pesat dan memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan yang memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3 INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3 PROSES MANAJEMEN PROYEK Project Initiation (Inisiasi proyek) Project Planning (perencanaan awal proyek) Project Executing (Pelaksanaan proyek) Project Control (Pengendalian

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

BAB 4 Analisis Dan Pembahasan

BAB 4 Analisis Dan Pembahasan BAB 4 Analisis Dan Pembahasan 4.1 Studi Kelayakan Studi kelayakan dilakukan untuk menganalisis investasi yang dilakukan oleh PT. Nusantara Card Semesta (NCS) dan akan dilakukan perbandingan apakah biaya

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA

LAMPIRAN 1. Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA L - 1 LAMPIRAN 1 Kuesioner KUESIONER PT. MERPATI NUSANTARA AIRLINES PERSPEKTIF ORIENTASI PENGGUNA Dengan hormat, Dengan ini kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan di bawah ini guna membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi manajemen memberikan berbagai macam informasi yang dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi yang diberikan dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. INDO BETON PALEMBANG Winnetou Irwan Budiyanto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng Karakteristik Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat utilitarianism. Utilitarianism: memandang bahwa benar tidaknya suatu tindakan/kebijakan ditentukan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Investasi pada awalnya hanyalah mencari keuntungan, dimana keuntungan tersebut adalah berupa uang. Investasi juga merupakan sebuah cara untuk memperbaiki sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA Perhitungan nilai ekonomis investasi upgrading LTE akan menentukan kelayakan dari teknologi itu untuk di implementasikan di Indonesia khususnya Jakarta. Biaya investasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ini seperti yang kita ketahui dunia ekonomi dan teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi itu

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA Dan MANFAAT

ANALISA BIAYA Dan MANFAAT Pertemuan 6 ANALISA BIAYA Dan MANFAAT ANALISA BIAYA Dan MANFAAT Pendahuluan Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan.

Lebih terperinci