BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Pengertian teknologi informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana melakukan manajemen dan pemprosesan pengolahan data menjadi informasi. Teknologi informasi merupakan subsistem dari sistem informasi. Menurut Thompson dan Cats-Baril,(2003,p3), Information Technology is the hardware and software that are packaged as a device for capturing, storing, proceesing, and outputting digital content. yang berarti teknologi informasi adalah perangkat lunak dan piranti lunak yang dikemas sebagai sebuah alat untuk menangkap, menyimpan, memproses dan menghasilkan digital. Menurut Alter (1999, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh sistem informasi. Perangkat keras merupakan sekumpulan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi, seperti komputer, workstation, peralatan jaringan, scanner, dan printer. Sistem dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Akan tetapi, konsep umum sistem berikut ini memberikan konsep dasar yang lebih tepat untuk bidang sistem informasi. Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

2 8 Menurut O brien(2005,p6), An Information System can be any organized combination of people, hardware, software, communications networks, and data resources that collects, tranforms, and disseminates information in an organization. Dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia seperti ini Sistem informasi dapat merupakan kombinasi sumber daya-sumber daya yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan data yang mengumpulkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi pada suatu organisasi. Adapun O brien(2003,p8) menyatakan bahwa, system is a group of interrelated components working together toward a common goal by accepting inputs and producing outputs in an organized trnsformations process dapat diartikan merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama menuju suatu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses transformasi yang terorganisir. Pada bagian lain, menurut O Brien(2003,p13) tetang pengertian informasi adalah sebagai berikut, Information as data that have been converted into a meaningful and useful context for specific end users dapat diartikan informasi adalah data yang telah diubah kedalam sebuah bentuk yang mempunyai arti dan berguna bagi end-user. Komponen-komponen dalam sistem informasi memperlihatkan hubungan antara komponen dan aktivitas sistem informasi. Model tersebut memberikan kerangka kerja yang menekankan pada lima konsep utama, yang dapat diaplikasikan ke semua jenis sistem informasi, yang terdiri dari:

3 9 Sumber Daya Manusia Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Baik sebagai pemakai akhir maupun sebagai pakar sistem informasi. Pemakai akhir maksudnya adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi mempunyai tugas membuat maupun mendisain sistem informasi berdasarkan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir. Sumber Daya Hardware Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Dalam hal ini, sumber daya hardware tidak hanya meliputi mesin, komputer dan perlengkapan lainnya. Hardware merupakan perangkat keras, suatu alat yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung, yang mendukung proses komputerisasi. Peralatan ini umumnya cukup canggih. Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin tersebut, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktifitas kepada mesin yang dimengerti oleh mesin tersebut sehingga mesin dapat bekerja berdasarkan susunan perintah yang didapatkan olehnya. Sumber Daya Software Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi tidak hanya perintah operasi yang disebut program, dengan hardware komputer pengendalian langsung, tetapi juga

4 10 rangkaian perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan orang-orang. Sumber daya software antara lain software system, software aplikasi, dan prosedur. Sumber Daya Data Data lebih daripada hanya bahan baku mentah sistem informasi. Konsep sumber daya data telah diperluas oleh para manajer dan pakar sistem informasi. Mereka menyadari bahwa data membentuk sumber daya organisasi yang berharga. Jadi, anda harus melihat data sebagai sumber daya data yang harus dikelolah secara efektif agar dapat memberi manfaat para pemakai akhir dalam sebuah organisasi. Sumber Daya Jaringan Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui media komunikasi, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Konsep sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua sistem informasi. 2.2 Investasi Teknologi Informasi Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan di

5 11 masa depan. Terkadang investasi disebut juga sebagai penanaman modal. ( Proses investasi teknologi informasi terdiri dari tiga tahap fundamental yaitu tahap seleksi, control, dan evaluasi. Selama tahap seleksi, suatu organisasi menyeleksi investasi teknologi informasi yang paling mendukung kebutuhankebutuhan misinya, mengindentifikasi, menganalisi resiko dan pengembalian tiap investasi sebelum mendanai investasi tersebut. Selama tahap control, organisasi memastikan bahwa inplementasi investasi teknologi informasi tersebut masih sejalan dengan perencanaan proyek. Setiap ada penambahan biaya investasi, proyek tetap berlangsung selama masih sesuai misinya, dan pada tingkat biaya serta resiko yang telah diperkirakan. Selama tahap evaluasi, realisasi dan hasil dibadingkan dengan perencanaan yang sebelumnya dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menilai pengaruh investasi pada kinerja misi, mengidentifikasi perubahan atau modifikasi yang diperlukan terhadap investasi, dan memperbaiki proses manejemen investasi berdasarkan pengalaman.. Investasi teknologi informasi merupakan keputusan yang diambil oleh organisasi untuk meningkatkan sumber daya dari pengeluaran biaya yang nyata dari teknologi informasi dengan harapan manfaat dari pengeluaran tersebut mencapai nilai dari apa yang diharapkan. Manfaat dari investasi dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefits). Keuntungan berwujud merupakan keuntungan yang berupa penghematan-

6 12 penghematan atau peningkatan-peningkatan di dalam perusahaan yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan berwujud diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi. b. Pengurangan kesalahan-kesalahan proses. c. Peningkatan penjualan. d. Pengurangan biaya persediaan. e. Pengurangan kredit tak tertagih. Keuntungan tak berwujud (intangible benefits) adalah keuntungankeuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang. Keuntungan-keuntungan ini diantaranya adalah sebagai berikut : a. Peningkatan pelayanan lebih baik kepada langganan. b. Peningkatan kepuasan kerja personil. c. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik. Secara umum investasi teknologi informasi bermanfaat untuk menekan biaya biaya operasi perusahaan, meningkatkan produktifitas dan menyelesaikan masalah bisnis yang spesifik.

7 Evaluasi Investasi dengan metode Information Economics Pengertian Metode Information Economics Secara ringkas, IE (information economics) bertujuan untuk menjembatani aspek kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, isu tangible dan intangible, Hal-hal yang penuh ketidakpastian baik secara strategis maupun operasional, dan terutama yang berkaitan dengan resiko yang dihadapi. Kelemahannya adalah bahwa untuk menggunakan metode ini diperlukan keahlian spesifik karena sifatnya yang kompleks dan cukup memakan waktu. Information Economics (IE) merupakan sekumpulan alat hitung untuk mengukur manfaat dan biaya dari proyek teknologi informasi (Parker,1988,p5). Information economics merupakan dasar dari Traditional Cost Benefit Analysis (analisis biaya-biaya tradisional) yang berhubungan dengan value (nilai) berdasarkan pada kinerja bisnis untuk menangani hal-hal yang memberikan dampak strategis pada perusahaan. Weigthed Weighted Weighted PROJECT Simple ROI + Business Domain + Technology Domain = SCORE (Quantification) (Assesment) (Assesment) Gambar 2.1 Factors for computing the project score Parker(1988,P102)

8 14 Simple ROI merupakan justifikasi finansial yang merupakan ketiga lembar kerja yang diselesaikan sebelumnya. Dalam information economics terdapat tiga komponen utaman untuk menghitung skor suatu proyek investasi yaitu perhitungan ROI (Return Of Investment), penilaian pada business domain, dan penilaian pada teknologi domain. Kalkulasi untuk mempertimbangkan ROI yaitu traditional cost benefit, value linking, value acceleration, value restructuring, dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan keempat faktor lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi yang diimplementasikan. Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknlogi terdapat variable yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui beberapa lembar kuisioner maupun tanya jawab langsung. Variabel-variabel tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

9 15 Category Business Domain Technolgy Domain Strategic Value Strategic Match Competitive Strategic Information System Advantage Competitive Response Management Information Architecture Tabel 2.1 Organizational Risk and Uncertainty Project or Organization Risk Definitional Uncertainty Technical Uncertainty Information System Infrastructure Risk Variabel-variabel domain bisnis dan domain teknologi

10 Domain Keuangan Analisa Biaya-Manfaat (Cost Benefit Analysis) Menurut Parker (1988,p90) biaya (cost) merupakan suatu pengukuran atas sejumlah daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Dalam information economics terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya pengembangan dan biaya berjalan. Biaya pemeliharaan termasuk dalam biaya berjalan. Menurut Remenyi (1995,p40) manfaat (benefit) dari teknologi informasi merupakan suatu keuntungan atau kelebihan yang diperoleh dengan teknologi informasi terhadap suatu perusahaan yang bersedia untuk membayar atas penggunaan teknologi informasi tersebut. Benefit atau manfaat memiliki banyak arti yang dapat dihubungkan dalam berbagai bidang, tapi dalam information economics manfaat dipandang secara ekonomis baik yang tangible maupun intangible. Menurut Parker (1988,p92) terdapat tiga jenis manfaat, yaitu: a. Tangible benefit, merupakan keuntungan nyata dan dapat dikalkulasikan secara keuangan (lebih mengarah kepada bisnis). b. Quasi tangible, merupakan keuntungan yang mengacu pada peningkatan efisiensi proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan. c. Intangible benefit, merupakan keuntungan yang mengacu pada efektivitas proses kerja yang sudah diterapkan dalam perusahaan.

11 17 Gambar 2.2 Relevansi antara IT Benefit Matrix(Remenyi) dan Tiga Tipe manfaat (Parker) Sedangkan menurut Remenyi (1995, p42), mengelompokan lebih lanjut kedua jenis manfaat tersebut dalam information teknologi benefit metriks. Pengelompokan tersebut mengembangkan dua jenis manfaat menjadi empat jenis manfaat : a. Tangible Measureable merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap keuntungan perusahaan dan efek tersebut dapat diukur secara objektif. Contohnya : pengurangan biaya dan peningkatan keuntungan. b. Tangible Unmeasureable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung terhadap keuntungan perusahaan tetapi sulit untuk dapat diukur secara langsung. Contohnya : informasi yang lebih baik dan resiko yang lebih rendah serta peningkatan keamanan.

12 18 c. Intangible Measureable, Merupakan manfaat yang dapat diukur tetapi dampaknya tidak secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Misalnya : peningkatan kepuasan konsumen atau karyawan, penyampaian informasi yang lebih cepat. d. Intangible Unmeasureable, merupakan manfaat yang sulit diukur tetapi dampaknya tidak secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan, contohnya : persepsi konsumen dan calon karyawan terhadap produk perusahaan, perubahan pasar. Berdasarkan Pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa manfaat tangible measureable dikategorikan sebagai manfaat tangible, manfaat tangible Unmeasureable dan Intangible Measureable dikategorikan manfaat quasitangible, dan manfaat intangible unmesureable dikategorikan sebagai manfaat intangible. Untuk biaya pada quasi intangible berkemungkinan mempunyai beberapa elemen manfaat yang dapat diukur secara langsung tetapi untuk biaya pada intangible hanya mempunyai nilai yang dapat diukur secara tidak langsung. Biaya-biaya yang akan dihitung dengan menggunakan lembar kerja biaya pengembangan dan lembar kerja yang berjalan. Menurut Parker (1988,P91), analisa biaya dan manfaat dapat digunakan dalam dua cara, yang pertama adalah sebagai alat

13 19 perecanaan yang membantu dlam pengambilan keputusan, yang kedua adalah digunakan sebagai alat evaluasi apakah proyek system informasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis biaya manfaat ini. Pertama adalah studi kelayakan untuk proyek. Kedua, pada tahap akhir proyek. Dan terakhir adalah menganalisa apakah biaya dan manfaat yang telah dikeluarkan penting untuk proyek-proyek besar. Setelah menentukan manfaat-manfaat dan biaya-biaya yang diperkirakan dari implementasi proyek, hubungan antara manfaatmanfaat dengan biaya-biaya membutuhkan definisi. Menurut Parker (1988,P93), ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengembangkan hubungan antara biaya dan manfaat, diantaranya : Simple Return on Investment (ROI) Teknik ini disebut juga dengan Accounting Rate of Return. Simple ROI ini merupakan rasio rata-rata pendapatan bersih proyek untuk tiap tahun yang dibagi dengan investasi internal dalam proyek. Metode ini merupakan metode yang biasa digunakan dalam pengelolahan data dan proyek sistem informasi. Pendekatan return on investment (ROI) ini terdiri dari sejumlah teknik pendekatan formal seperti payback method dimana dicoba dihitung durasi waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang telah diperlukan untuk mengembalikan investasi yang telah dialokasikan. Namun sebagian kalangan menganggap pendekatan ini

14 20 terlampau sederhana. Mereka lebih suka menggunakan metode return on investment (ROI) dimana dicoba diperhitungkan nilai atau value atau manfaat investasi yang akan diperoleh di masa depan dan memproyeksikan besaran nilai tersebut pada saat ini Value Linking and Value Acceleration Value linking dan value acceleration adalah teknik dan konsep yang saling berkaitan. Kedua teknik ini membantu dalam mengidentifikasi efek samping dari perubahan teknologi di organisasi. Value linking digunakan untuk mengevaluasi secara finansial dampak kombinasi dari peningkatan performa suatu fungsi terhadap fungsi yang lain. Value Acceleration digunakan untuk mengevaluasi secara finansial percepatan waktu yang terjadi dari manfaat karena mengaitkan (linking) dua departemen atau fungsi dalam hubungan sebab akibat. Menurut Parker (1988,P111) menyatakan bahwa Value lingking is used to evaluate financially the combain effects of improving performance of a function and any consequential result from a separate function. Penjelasan diatas dapat diartikan sebagai berikut : Value linking digunakan untuk mengevaluasi secara financial efek dari perubahan performa sebuah fungsi atau proses atau pengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Nilai tersebut tidak tergantung oleh waktu.

15 Value Restructuring Value restructuring mengevaluasi nilai (value) yang terjadi karena restrukturisasi sebuah fungsi pekerjaan atau departemen. Value Restructuring mengukur nilai dan peningkatan produktivitas yang dihasilkan dari perubahaan organisasional. Salah satu contoh dari value restructuring ini adalah terjadinya peningkatan produktivitas dalam suatu fungsi atau departemen karena penerapan aplikasi office automation. Peningkatan produktivitas merupakan perpindahan kemampuan organisasi dari kegiatan yang bernilai lebih rendah ke nilai yang lebih tinggi. Menurut Parker (1988,P111) menyatakan bahwa Value restructuring ties the effects of information technology of job activity from lower value function to higher value function. Yang dapat diartikan value restructuring merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengukur nilai suatu peningkatan produktivitas sebagai pengaruh akibat terjadinya restrukturisasi atau perubahan fungsi suatu pekerjaan atau fungsi suatu departemen sebagai dampak penerapan suatu teknik informasi Innovation Value Innovation valuation menciptakan fungsi-fungsi baru dalam organisasi. Inovasi merubah pola atau cara bagaimana organisasi menjalankan bisnisnya. Aplikasi teknologi informasi yang inovatif

16 22 merupakan alat untuk merubah strategi bisnis, jas, dan produk lini bisnis, dan domain bisnis organisasi. Akhirnya, teknik innovation valuation berfokus pada organisasional ketimbang biaya dan resiko teknologi. Menurut Parker (1988,P134) menyatakan bahwa innovation creates new functions within the business domain, it changes the way the enterprise conducts its business. Penjelasan diatas dapat diartikan inovasi menghasilkan fungsi baru yang dapat mengubah cara sesuatu perusahaan dalam melakukan bisnis. Inovasi dalam pemakaian teknologi informasi menyediakan tempat untuk melakukan perubahan strategi bisnis, produk dan jasa bisnis inti. Teknik innovation valuation lebih berfokus pada organisasi dibandingkan kepada biaya dan resiko teknologi. Teknik ini sangat berguna untuk melakukan evaluasi terhadap suatu teknologi baru yang belum pernah diterapkan Penilaian Terhadap Domain Bisnis Business domain adalah variable yang ditambahkan dalam menghitung nilai total dari sebuah proyek teknologi informasi dalam membuat ranking keseluruhan dari proyek menjadi lebih realitis. Menurut Parker (1988,p145) faktor-faktor domain bisnis meliputi sekumpulan nilai dan resiko antara lain:

17 Strategic Match (SM) Strategic Match memfokuskan penilaian pada keterkaitan antara investasi teknologi informasi dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan Hal ini memberikan kesempatan dalam menghasilkan skor dari inovasi maupun penyelarasan aplikasi yang mendukung secara langsung dalam pencapaian tujuan bisnis perusahaan Competitive Advantage (CA) Competitive Advantage merupakan bidang yang perlu dievaluasi disetiap perusahaan. Yaitu apakah dalam penerapan teknologi informasi mampu mendukung kemampuan bersaing perusahaan yang didasarkan pada strategis utama bisnis perusahaan. Hal ini sebagai implementasi dari biaya kepemimpinan, deferensiasi atau pemfokusan. Penilaian strategi diferensiasi harus dibuat dalam skala yang dikumpulkan dari segala faktor yang membuat produk menjadi unik. Sebagai tambahan, faktor unik tersebut harus dinilai oleh pelanggan. Pada akhirnya, fokus dari strategi bertumpu pada segmen target perusahaan sebagai bagian dari kumpulan keseluruhan atau total potensial pasar. Setiap perusahaan harus mengembangkan ranting gradasi yang merefleksikan secara tepat implementasi strategi yang telah terpilih. Sehingga pada intinya, hal tersebut berfokus pada tingkat dimana proyek teknologi informasi atau sistem informasi manajemen mendukung perusahaan untuk mempertahankan ataupun meningkatkan keunggulan bersaingnya.

18 Competitive Response (CR) CR mengukur tingkat dimana kegagalan sistem dapat menyebabkan ancaman persaingan bagi perusahaan. hal ini dapat muncul dikarenakan pesaing telah lebih dulu menyediakan pelayanan, produk, pertukaran data, kapasitas yang dibutuhkan oleh industri, serta beberapa otoritas dalam menjalankan sistem sebagai kondisi dari jalannya suatu aktivitas bisnis Management Information for CSF s (MI) Management Information for CSF s berfokus pada seberapa jauh proyek TI atau SI akan menyediakan informasi manajemen kepada kegiatan perusahaan atau Line of Bisiness perusahaan. (Management Information Support of Core Activities/MISCA). Penilaian (skor) dalam kategori ini tergantung dari derajat dimana inisiatif dalam menyediakan informasi manajemen yang mengijinkan pembuat keputusan untuk memperkirakan operasi dan untuk membuat mereka menjadi lebih efektif, dan menguntungkan bagi perusahaan secara materil Project Or Organizational Risk (OR) Project Or Organizational Risk berfokus pada tingkat dimana organisasi mampu membawa perubahan yang dibutuhkan oleh proyek. Evaluasi berfokus pada pemakai (user) atau domain bisnis organisasi, bukan pada organisasi teknikal. Komponen dari kapasitas

19 25 organisasi meliputi dukungan manajemen untuk berubah, kedewasaan dalam komputerisasi di dalam organisasi, penelitian realistis atas tugas-tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek melalui pemahan atas proses dan fungsi bisnis yang penting Penilaian Terhadap Domain teknologi Variabel yang terdapat pada domain teknologi lebih membahas pada resiko dan keuntungan yang ditimbulkan dari penggunaan teknolgi pada sebuah proyek. Menurut Parker (1988,p.158) terdapat empat variabel dalam domain teknologi yang digunakan untuk menghitung manfaat-manfaat maupun resiko yang bersifat intangible yaitu: Strategic IS Architecture (SA) Strategic IS Architecture mengevaluasi tingkat dimana proyek itu sesuai dengan keseluruhan strategi sistem informasi. Kesesuaian ini direfleksikan dalam perencanaan teknologi informasi (blueprint). Hasil blueprint dalam proses pengembangan sistem diperlukan untuk menyelesaikan rencana yang telah ditetapkan. Blueprint menjelasakan urutan proyek-proyek yang diperlukan untuk mengimplementasilkan rencana. Suatu implementasi teknologi informasi yang baik harus mampu menunjang strategi sistem informasi secara keseluruhan untuk merefleksikan rencana teknologi informasi yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

20 Definitional Uncertainty(DU) Definitional Uncertainty menilai tingkat dimana kebutuhan dan spesifikasi yang telah diketahui serta menilai kompleksitas dari area dan kemungkinan perubahan yang tidak rutin. Semakin besar angka negatifnya, maka definitional uncertainty semakin tinggi. Nilai definitional uncertainty memberikan resiko yang terkait dengan proyek yang berhubungan dengan kebutuhan, spesifikasi dan perubahan. definitional uncertainty berfokus pada resiko yang mungkin timbul akibat adanya ketidakpastian akan kebutuhan. definitional uncertainty mendefinisikan ketidakpastian yang membebani spesifikasi dari tujuan perusahaan (user atau bisnis) yang dikomunikasikan pada staff proyek TI. Ketika user tidak dapat mendeskripsikan masalah secara baik, atau masalah terus berubah secara konstan, kelompok TI ditekankan untuk menjawab dengan jawaban yang benar dan layak. Jika kebutuhan sudah ditetapkan dengantepat tanpa terjadi perubahan lagi, maka akan lebuh mudah bagi staff TI untuk menyediakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan para user Technical Uncertainty (TU) Technical Uncertainty nilai kesiapan domain teknologi untuk menjalankan proyek. Ada 4 penilaian yang meliputi kemampuan yang dibutuhkan, yaitu kebutuhan keahlian, ketergantungan hardware, ketergantungan software dan ketergantungan aplikasi software. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui resiko dan menekankan pda kesiapan dan persiapan yang dibutuhkan untuk kesuksesan proyek.

21 27 Semakin besar angka negatifnya maka technical uncartainly semakin tinggi Infratructure Risk (IR) Infratructure Risk menilai tingkat investasi nonproyek yang perlu segera dilakukan untuk mengakomodasikan proyek. Hal ini merupakan sebuah penilaian lingkungan yang meliputi faktor-faktor seperti administrasi data (seperti kebutuhan kanus data), komunikasi (seperti adanya bentuk komunikasi yang baru), dan sistem yang tersebar (seperti kebutuhan metode akses data yang baru). Penekanan pada organisasi sistem informasi yang meliputi Hardware, Software dan staff, dimana investasi ini dibutuhkan untuk mengakomodasi proyek yang ingin ditetapkan Value Chain Untuk mengetahui hubungan antara teknologi informasi dengan performa bisnis, diperlukan pemahaman terhadap bisnis itu sendiri, struktur, tujuan, dan interaksi dengan customer, supplier, dan lingkungan ekonomis. Value Chain menyediakan sebuah struktur yang menekankan pada hubungan antara IT dengan unit bisnis(parker,1988,p28). Value chain secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah bagian yang dapat memenuhi aturan dari value chain itu sendiri dan meningkatkan

22 28 kepuasan pelanggan, yang akan berdampak langsung pada aktivitas yang berhubungan. Tidak hanya setiap aktivitas harus berjalan dengan baik, tapi juga harus berhubungan satu sama lain secara efektif jika menginginkan kemampuan seluruh bisnis dioptimalkan. Aktivitas utama ini terdiri dari : Inbound logistic : penerimaan, penyimpaan, mendapatkan dan menentukan input dan sumber daya dengan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini mungkin meliputi perekrutan staf yang baik, pembelian material, komponen dan jasa. Operation : melakukan perubahan dari input menjadi produk dan jasa yang diburuhkan oleh konsumen Outbound logistic : mendistribusikan produk ke konsumen baik secara langsung atau melalui perantara jalur distirbusi. Sales dan marketing : menentukan cara bagaimana agar konsumen peduli terhadap produk dan jasa serta menerimannya, termasuk bagaimana caranya membujuk mereka untuk membeli dan menggunakan produk dan jasa. Services : menambahkan nilai dengan memastikan konsumen mendapatkan keuntungan atau nilai dari produk yang dibelinya secara penuh. Sedangkan aktivitas pendukung merupakan bagian yang memungkinkan untuk mengontrol dan mengembangkan bisnis sepanjang waktu dan menambah nilai secara tidak langsung. Nilai akan terwujud jika aktivas utama dijalankan dengan sukses. aktivitas pendukung terdiri dari beberapa bagian:

23 29 Infrastucture : seperti bangunan fisik, fasilitas, dan legal Human resource management : terdiri dari karyawan atau personil, proses perekrutan, training dan payroll. Product and technology development : melakukan riset dan development, serta mendesain produk dan prosesnya. Procurement : melakukan pembelian dan pendanaan untuk kebutuhan aktivitas bisnis. Gambar 2.3 value chain Parker (1988, p67)

24 Membangun pembobotan korporasi (Corporate Value) Sebelum melakukan pembobotan atas beberapa faktor yang telah dievaluasi diatas, perlu terlebih dahulu mengidentifikasi keterkaitan antara tingkat kesehatan organisasi dan dengan dukungan sistem informasi yang dimiliki.yang dimaksud dengan organisasi sehat adalah organisasi yang kuat, menguntungkan, kompetitif, dan tidak mudah terpengaruh oleh adanya krisis ekonomi, gejolak perilaku konsumen maupun dengan dukungan sistem informasi adalah seberapa kuat pengaruhnya sistem informasi dalam menunjang bahwa menentukan arah kegiatan organisasi. Hal ini penting dilakukan karena nilai atau bobot domain bisnis dan domain teknologi sangat berbeda dari organisasi yang satu dengan organisasi yang lainnya. Seperti ditampilan pada gambar dibawah (gambar 2.4), kuadran A (Investment) yang mendeskripsikan sebuah organisasi yang kuat dengan tingkat dukungan sistem informasi yang lemah untuk mendukung jalannya usaha. Kuadran B (Strategic) menggambarkan sebuah organisasi yang kuat dengan dukungan sistem informasi yang kuat juga. Kuadran C (Infrastructure) mengilustrasikan sebuah organisasi yang lemah dengan dukungan sistem informasi yang lemah. Dan yang terakhir adalah peta Kuadran D (Breakthru or management) menggambarkan sebuah organisasi menjadi maju.

25 31 Gambar 2.4 Nilai Korporasi (line of business) Establishing corporate(line of business) value Parker (1988,p187) Karena ke-empat perbedaan inilah, maka masing-masing kuadran pada gambar 2.4 memiliki nilai relatif korporasi yang berbeda-beda. Kuadran A (Investement) Untuk organisasi pada kuadran investasi yang mempunyai dasar bisnis yang kuat, mempunyai waktu dan kesempatan dalam menginvestasikan masa depannya. Dengan berfokus pada pertumbuhan ke depan dan pengembangan infrastruktur yang ada adalah tapat. Nilai korporasi positifnya adalah 20 dan nilai negatifnya adalah 10 (lihat tabel 2.2)

26 32 Tabel 2.2 Investment quadrant corporate value Parker(1988,p188) Kuadran B (strategic) Untuk organisasi pada kuadran B mempunyai lini bisnis yang kuat dan juga dukungan komputer yang kuat juga,mempunyai nilai korporasi positif 20 dan nilai korporasi negatif -4(lihat tabel 2.3)

27 33 Tabel 2.3 Strategic quandrant corporate value Parker (1988,p188) Kuadran C (infrastructure) Untuk organisasi pada kuadran C mempunyai lini bisnis yang lemah dengan dukungan komputer yang juga lemah. Nilai korporasi positifnya adalah 20 dan nilai korporasi negatifnya adalah -10 (lihat tabel 2.4)

28 34 Tabel 2.4 Infrastructure quadrant corporate value Parker (1988, p189) Kuadran D (breakthru or mangement) Untuk organisasi pada kuadran D memiliki nilai bisnis yang lemah dengan dukungan komputer yang sangat kuat. Nilai korporasi positifnya adalah 20 dan nilai korporasi negatifnya adalah -10 (lihat tabel 2.5)

29 35 Table 2.5 breakthru or management quadrant corporate value Parker (1988,p190) 2.5 Lembar Kerja Untuk Menghitung ROI Menurut parker(1988), untuk menghitung nilai pengembalian suatu investasi dapat menggunakan tiga macam lembar kerja, yaitu: Lembar kerja biaya pengembangan ( Development Cost Worksheet ) Lembar kerja ini mencakup lima kategorial utama yaitu: Development effort (usaha pengembangan), mencakup biaya peningkatan syistem dan pemrograman, biaya peningkatan adanya tambahan karyawan seperti administrasi data. New hardware, mencakup biaya-biaya tambahan untuk berbagai peralatan. Misalnya terminal, printer, monitor, dan sebagainya.

30 36 New purchased software, mencakup semua biaya yang berkaitan dengan adanya software baru dalam perusahaan. User training, mencakup keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelatihan bagi karyawan dengan adanya suatu sistem baru. Other cost, mencakup semua biaya yang dikeluarkan termasuk juga di dalamnya sistem pengujian sistem baru pada saat diimplementasi. Gambar 2.5 lembar kerja biaya pengembangan Parker (1988,p106)

31 Lembar kerja biaya yang sedang berjalan(ongoing Expense Worksheet ) Menurut parker(1988), lembar kerja saat ini mencakup enam kategori, yaitu: a. Application software maintenance (penelitian aplikasi software) b. Incremental data storage expense (peningkatan biaya penyimpanan data). c. incremental communication (peningkatan biaya komunikasi) d. New software and hardware lease (peningkatan perangkat lunak dan keras yang baru) e. Supplies (perlengkapan) f. Other (lainnya). Gambar 2.6 lembar kerja biaya saat ini Parker (1988,p107)

32 Lembar kerja dampak ekonomis (Economic Impact Worksheet) Menurut parker (1988), dalam lembar kerja ini berisi ringkasan dampak ekonomis dari proyek teknologi informasi. score (nilai) diperoleh dari adanya hubungan garis lurus untuk menghitung Return On Invesment(ROI) dari periode aliran kas bersih selama masa waktu lima tahun. Bagian-bagian utama dari lembar kerja ini adalah investasi bersih yang dibutuhkan (net investment required) yang diambil langsung dari lembar kerja pengembangan. Arus kas tahunan didapat dari manfaat ekonomis bersih ditambah dengan pengurangan biaya operasi menghasilkan pendapatan yang belum kena pajak, kemudian dikurangi lagi dengan yang sedang berjalan. Simple Return On Invesment (ROI) dikalkulasi rata-rata lima tahun arus kas bersih yang dibagi dengan investasi bersih. Setelah Simple Return On Information didapat, maka dampak ekonomis dapat ditentukan.

33 39 Net Investment Required (from development cost worksheet) Yearly Cash Flows :Based on five twelve month period following implementation of the proposed system Cash Flow can be negative Total Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Net economic benefit Operation cost XXX XXX XXX XXX XXX reduction Pre-tax income XXX XXX XXX XXX XXX On-going XXX XXX XXX XXX XXX expense from woeksheet Net cash flow XXX XXX XXX XXX XXX XXX Simple ROI calcucation as B/# YRS / A Scoring economic impact Score Simple ROI 0 Zero to less 1 1% to 299% 2 300% to 499% 3 500% to 699% 4 700% to 899% 5 Over Gambar 2.7 lembar kerja dampak ekonomis Parker (1988,P97)

34 Information Economics Scorecard Proses terakhir dari kerangka kerja information economics adalah memasukan semua nilai hasil pembobotan simple Return On Invesment (ROI) dan pembobotan variable domain teknologi dan domain bisnis ke dalam sebuah scorecard untuk mendapatkan scorecard akhir proyek Teknologi Informasi tersebut. Sebuah nilai positif dan negative yang mewakili nilai dan resiko yang dijumlahkan. Metode yang digunakan pada information economics pada umumnya terbagi 2 jenis yaitu pendekatan financial dan pendekatan non financial. Tahap awal penelitian ini ditujukan untuk mengetahui komponen-kompenen yang berhubungan erat dengan investasi teknologi informasi tersebut, misalnya biaya pemeliharaan, biaya perbaikan, dan lain-lain. Setelah itu dilakukan analisis biaya dan manfaat untuk mendapatkan ROI atas investasi tersebut. Tangible benefit diperoleh dengan menggunakan traditional cost benefit sedangkan value linking, value accelariton, value restructuring dan innovation valuation digunakan untuk quast tangible. Tahap selanjutanya adalah melakukan analisis dari dua sisi perusahaan yaitu domain teknologi dan domain bisnis. Hal ini dilakukan karena perhitungan ROI mereflesikan nilai dan resiko tertentu. Ada beberapa yang unik didomain bisnis dan yang lainnya unit domain teknologi. Analisis ini dilakukan untuk intangible benefit investasi teknologi informasi tersebut, Setelah dilakukan pembobotan, gabungan hasil analisis ROI, domain bisnis dan domain teknologi inilah yang akan memberikan angka atau score

35 41 yang menunjukan besarnya dampak ekonomis dari penerapan teknologi terhadap perusahaan. Evaluator Business Domain Technolgy Domain Weighted Score Factor ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Business Domain Technology Domain Weighted Value Where: ROI = Return On Invesmen Business Domain Assesment SM = Strategic Match CA = Competitive Advantage CR = Competitive Response MI = Management Information OR = Project or Organizational Risk Technology Domain SA = Strategic IS Architecture DU = Definitional Uncertainty TU = Technical Uncertainty IR = IS Infrastructure Risk Gambar 2.8 lembar kerja Information Economics Parker (1988,p 145)

36 Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditatapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabelpenelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijelaskan menjadi indikator variabel dan kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan/pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Skala likert dapat digambarkan seperti berikut ini. Sangat Buruk Buruk Kurang Cukup Baik Sangat Baik Gambar 2.9 Skala Likert

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.

2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang

Lebih terperinci

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) HJ. Henny Hendarti, Sanyoto Gondodiyoto, Suryanto Binus University henny@binus.edu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sistem Informasi Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait yang beroperasi bersama-sama untuk mencapai suatu sasaran atau suatu maksud. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA

ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Briyanseta Puspanendra 5207100008 Dosen Pembimbing Ir. A. Holil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan, menyimpan,

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin

Bab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin kompleks pula situasi bisnis yang berkembang. Makin banyak proses proses bisnis yang terjadi, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser

BAB I PENDAHULUAN. Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser BAB I PENDAHULUAN Revolusi dunia bisnis dari Abad Industri menuju Abad Informasi telah menggeser paradigma yang selama ini berlaku, yaitu bahwa kesuksesan suatu perusahaan diukur dari banyaknya sumber

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Investasi SI / TI dengan Menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan metode information economics pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut James A. O Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK

IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) ABSTRAK IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Budi Tjahjono Universitas Esa Unggul Jl. Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Grogol Jakarta Barat E-mail : budi.tjahjono@esaunggul.ac.id

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1 dan Achmad Hoolil Noor Ali 2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Menurut McLeod dan Schell (2001, p18), informasi adalah suatu data yang diproses atau yang memiliki arti. Informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi

Lebih terperinci

MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)

MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto, Mengukur Information Economics 83 MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto 1, Shellyana Sunargo 2, Carla

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. 2.1. Teori Umum 2.1.1 Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS RENCANA IMPLEMENTASI APLIKASI DSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI

Lebih terperinci

LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)

LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Peneliti BUDI TJAHJONO, S.Kom, M.Kom NIDN 0330126703 PROGRAM STUDI/JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA)

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA) ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. NASA) Henny Hendarti, Ardhianto Aryo Nugroho, Dwi Legiastuti, Nikmah Jurusan Komputerisasi Akuntasi,

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi. mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data yang diolah lagi dan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi. mentah. Informasi dapat juga dianggap suatu data yang diolah lagi dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sebelum kita membahas pengertian sistem informasi terlebih dahulu kita membahas tentang pengertian sistem

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMICS STUDI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI TUGAS AKHIR KS 141501 ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI INVESTMENT ANALYSIS OF E-EMPLOYMENT INFORMATION

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2 L-1 LAMPIRAN LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. INDO BETON PALEMBANG Winnetou Irwan Budiyanto

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD

PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi (SI) 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Definisi tersebut berdasarkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data maupun kuisioner yang ada, sehingga didapatkan analisis nilai ekonomis dari implementasi NPS. Dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI M-BINUS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN DOMAIN TEKNOLOGI - METODE INFORMATION ECONOMICS Leo Willyanto Santoso 1, Yulia 2, Aldy Wirawan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Yulia Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail: yulia@petra.ac.id

Lebih terperinci

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK

PERTEMUAN III INISIASI PROYEK PERTEMUAN III INISIASI PROYEK 3.1. Identifikasi Proyek Potensial Tahap pertama dalam manajemen proyek menentukan proyek teknologi informasi mana yang pertama dilakukan. Langkah pertama adalah mengenali

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan

LANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Teori-teori berikut ini adalah teori-teori dasar yang didapatkan dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sebuah

Lebih terperinci

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK.

MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. MENGUKUR MANFAAT EKONOMIS SISTEM APLIKASI MONITORING ATM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS: STUDI KASUS PT BANK XYZ TBK. Viany Utami Tjhin 1 ; Hudiarto 2 ; Intan Puspita 3 ABSTRACT Research discusses

Lebih terperinci

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Aldy Wirawan 1, Leo Willyanto Santoso 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Ahmad Holil Noor Ali 1 Sholiq 2 Briyanseta Puspanendra 3 123

Lebih terperinci