BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

(T.8) SEBARAN ATIMTOTIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN N PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT JOKO DWI SURAWU. Keywords:

pada Definisi 2.28 ada dan nilainya sama dengan ( ) ( ) Untuk memperoleh hasil di atas, ruas kiri persamaan (25) ditulis sebagai berikut ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

KEKONVERGENAN MSE PENDUGA KERNEL SERAGAM FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT MENGGUNAKAN METODE TIPE KERNEL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA

SIFAT-SIFAT STATISTIKA TIKA ORDE-2 FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR DAN MODIFIKASINYA NENENG MILA MARLIANA

BAB IV SIMULASI PEMBANDINGAN PERILAKU PENDUGA FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK DENGAN BANDWIDTH OPTIMAL DAN BANDWIDTH OPTIMAL ASIMTOTIK

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

II. TINJAUAN PUSTAKA

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

MA3231 Analisis Real

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. (Grimmett dan Stirzaker 2001)

MINGGU KE-9 MACAM-MACAM KONVERGENSI

KAJIAN BANDWIDTH OPTIMAL PADA PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL PROSES POISSON PERIODIK SURASNO

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Uji Deret Positif. Ayundyah. Uji Integral. Uji Komparasi. Uji Rasio.

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

LAMPIRAN. Kajadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω. (Grimmett dan Stirzaker, 2001) Definisi A.3 (Medan-σ)

KALKULUS MULTIVARIABEL II

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

( s) PENDAHULUAN tersebut, fungsi intensitas (lokal) LANDASAN TEORI Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK EKSPONENSIAL DARI FUNGSI PERIODIK DITAMBAH TREN LINEAR PADA PROSES POISSON NON-HOMOGEN SALMUN K.

BAB V KEKONVERGENAN BARISAN PADA DAN KETERKAITAN DENGAN. Pada subbab 4.1 telah dibahas beberapa sifat dasar yang berlaku pada koleksi

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

Analisis Riil II: Diferensiasi

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

II. LANDASAN TEORI ( ) =

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Kalkulus Kode : CIV 101. Limit Fungsi. Pertemuan - 2

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

BAB II LANDASAN TEORI

KED INTEGRAL JUMLAH PERTEMUAN : 2 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS: Materi : 7.1 Anti Turunan. 7.2 Sifat-sifat Integral Tak Tentu KALKULUS I

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

PENDUGAAN KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS BERBENTUK FUNGSI PERIODIK KALI TREN FUNGSI PANGKAT PROSES POISSON NON-HOMOGEN WINDIANI ERLIANA

Fungsi F disebut anti turunan (integral tak tentu) dari fungsi f pada himpunan D jika. F (x) = f(x) dx dan f (x) dinamakan integran.

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

Distribusi Normal Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

PENDUGAAN FUNGSI NILAI HARAPAN PADA PROSES POISSON PERIODIK MAJEMUK DENGAN TREN LINEAR BONNO ANDRI WIBOWO

FUNGSI BESSEL. 1. PERSAMAAN DIFERENSIAL BESSEL Fungsi Bessel dibangun sebagai penyelesaian persamaan diferensial.

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

3. Kekonvergenan Deret Fourier

SYARAT DIRICHLET. 1, 1 < t < 0

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

MODUL RESPONSI MAM 4222 KALKULUS IV

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

MAKALAH. Bantuan dalam Penghitungan Integral Tentu KALKULUS LANJUT Dosen Pengampu: Sugeng Riyadi S.Si M.Pd DISUSUN OLEH: Kelompok V

I. PENDAHULUAN. merangkum, dan mempresentasikan data dengan cara informatif. Sedangkan

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

12. Teorema Inversi Fourier dan Transformasi Fourier di L 2 (R)

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

LIMIT DAN KEKONTINUAN

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 4 Sebaran Penarikan Contoh

Soal Ujian Komprehensif

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

BAB V DUALITAS RUANG ORLICZ

Transkripsi:

3 BAB IV SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA TURUNAN PERTAMA DAN KEDUA DARI KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR 4.. Sebaran asimtotik dari,, Teorema 4. ( Normalitas Asimtotik untuk,, ) Misalkan fungsi intensitas λ memenuhi persamaan (3.) dan terintegralkan lokal. Jika kernel K simetris dan memenuhi asumsi (K), (K), dan (K3), serta dan ln dan ln, untuk, serta λ memiliki turunan ketiga berhingga pada s maka ln,, untuk. Bukti : Misalkan,, dan d, K ( x) dx ln ln 4. 4.,,,,,,. 4.3 Ruas kiri pernyataan (4.) dapat di tulis menjadi ln,,,, ln,,. 4.4 Maka, untuk membuktikan pernyataan (4.) cukup dibuktikan ln,,,, P 4.5 dan ln,, d, K ( x) dx 4.6

3 untuk. Pernyataan (4.5) akan dibuktikan pada Lema 4. dan pernyataan (4.6) dibuktikan pada Lema 4.. Lema 4. Misalkan fungsi intensitas λ memenuhi persamaan (3.) dan terintegralkan lokal. Jika kernel K simetris dan memenuhi asumsi (K), (K), dan (K3), serta dan ln untuk, serta λ memiliki turunan pertama berhingga pada s maka maka ln,,,, untuk n. Bukti: Berdasarkan persamaan (3.6) dan (3.7) diperoleh,, P 4.7 ln ln ln ln. 4.8 Berdasarkan persamaan (4.) dan (4.3) diperoleh,, ln ln ln ln. 4.9 Persamaan (4.8) dan (4.9) disubtitusi ke ruas kiri (4.7) sehingga ruas kiri (4.7) dapat ditulis menjadi

33 ln a. 4. Maka, untuk membuktikan persamaan (4.7) cukup dibuktikan ln a P 4. jika. Ruas kiri pernyataan (4.) dapat ditulis sebagai ln ln Maka untuk membuktikan pernyataan (4.) cukup dibuktikan ln P 4 dan ln (4.3) jika. Untuk membuktikan persamaan (4.) harus dibuktikan untuk setiap berlaku ln 4.4 jika. Pembuktian pernyataan (4.4) menggunakan ketaksamaan Chebyshev dan sifat-sifat statistika. Peluang pada ruas kiri pernyataan (4.4) dapat ditulis sebagai berikut 3 ln 3 ln ln ln

34 4.5 untuk. Dengan didapat persamaan (4.5) maka pernyataan (4.) terbukti. Untuk membuktikan pernyataan (4.3) perlu diingat sifat-sifat statistika penduga komponen tren linear pada persamaan (3.9), yaitu E, jika. Maka ruas kiri pernyataan 4.3 dapat ditulis menjadi ln ln ln n untuk. Dengan demikian maka pernyataan (4.3) terbukti. Jadi Lema 4. terbukti. Lema 4. Misalkan fungsi intensitas λ memenuhi persamaan (3.) dan terintegralkan lokal. Jika kernel K simetris dan memenuhi asumsi (K), (K), dan (K3), serta dan ln ln, untuk, serta λ memiliki turunan ketiga berhingga di s maka ln,, d, untuk n. Bukti Ruas kiri pernyataan (4.6) dapat ditulis menjadi ln,,,, K ( x) dx. 4.6 ln,,. 4.7 Maka, untuk membuktikan pernyataan (4.6) cukup dibuktikan

35 ln,,,, dan d, K ( x) dx (4.8) ln,, 4.9 jika. Kita perhatikan ruas kiri pernyataan (4.8) yang dapat di tulis menjadi n ln h τ 3 n Var( λ' c, n, K λ' c ( s)) Maka untuk membuktikan (4.8), cukup diperiksa λ' c dan, n, K ( s) E λ' c, n, K, ( s). (4.) Var λ' c, n, K ( s), n, K ( s) E λ' c, n, K, ( s) d Normal(,), (4.) Var λ' c, n, K ( s) n 3 ln hn Var( λ' c, n, τ K ( s)) aτ K ( x) dx) (4.) untuk. Pernyataan (4.) dapat dibuktikan dengan menerapkan Teorema Limit Pusat (Central Limit Theorem) yang langkahnya diawali dari penggunaan persamaan (4.) untuk menentukan peubah acak. Karena, maka persamaan 4. dapat dituliskan menjadi,, ln ln ln

36 ln ln 4.3,, ln ln dan,, ln ln. Dari persamaan (4.3) maka diperoleh λ' c, n, K ( s) ln Misalkan ln. ln Sehingga nilai harapan dari peubah acak adalah ln

37 ln ln Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi ln ln. Karena dan maka persamaan di atas dapat diubah menjadi ln

38. Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi ln a untuk. Jadi terhingga. Nilai ragam dari peubah acak adalah 4.4 ln. 4.5 Karena suku ketiga ruas kanan (4.5) adalah deterministik serta suku pertamanya dan suku keduanya adalah bebas, maka Var Var. Dengan mengganti variable dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi

39. Karena dan sifat bahwa maka persamaan di atas dapat diubah menjadi. 4.6 Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi x x, 4.7 untuk. Hal ini karena asumsi (K) dan (K3),, serta memiliki turunan pertama berhingga di s yang berimplikasi kontinu dan memiliki nilai berhingga di sekitar s. Misalkan B 4 n n τ = Var( X k= k ) maka diperoleh

4 x untuk. Karena x dan k ln untuk, maka persamaan (3.8) dapat ditulis menjadi untuk. Selanjutnya dibuktikan 4 l x O x E E untuk. Ruas kiri persamaan (4.8) dapat ditulis sebagai 4.8. 4.9 Perhatikan bahwa suku pertama dan suku kedua pada persamaan (4.9) memiliki pola yang sama. Maka untuk membuktikan persamaan (4.8), cukup dibuktikan untuk. Ruas kiri persamaan (4.3) 4.3

4 4.3 Karena 3, bukti lihat lema A. pada lampiran sehingga persamaan (4.3) dapat ditulis sebagai 3 3, 3, Dengan menggantikan variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.) maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi, 3 4, 4.3 Karena dan maka persamaan (4.3) dapat diubah menjadi, 4 4,

4 3, 3 4 4,, =O(). untuk. Hal ini karena asumsi (K) dan (K3),,serta memiliki turunan pertama berhingga di s yang berimplikasi kontinu dan memiliki nilai berhingga di sekitar,. dan untuk. 4 ln x sehingga Dari hasil persamaan-persamaan di atas maka teorema limit pusat telah terpenuhi dan kemudian diperoleh kesimpulan bahwa merupakan barisan peubah acak bebas yang nilai harapan dan nilai ragamnya terhingga serta tidak nol untuk sembarang nilai k. Kemudian penduga,. dapat dinyatakan sebagai jumlah dari peubah acak bebas yang dikalikan dengan suatu konstanta yaitu λ' c, n, K ( s) ln yang menyebar normal asimtotik dengan nilai harapan,. dan ragam Var,. sehingga demikian terbukti persamaan (4.). Perhatikan bahwa Var,.,.. (Bukti: lihat Lampiran pada Lema A.6. Selanjutnya dengan menggunakan Teorema 3.4 tinggal dibuktikan persamaan (4.) yang ruas kiri persamaannya dapat dinyatakan sebagai

43 n 3 ln hn Var( λ' c, n, τ n ln τ aτ hn 3 K ( s)) 6 4 Karena K merupakan kernel umum maka persamaan di atas dapat dituliskan menjadi aτ aτ. (4.33) Dengan menggabungkan hasil akhir dari penerapan limit pusat dan persamaan (4.33) maka terbukti persamaan (4.). Selanjutnya adalah membuktikan persamaan (4.9) yaitu ruas kiri akan konvergen ke ruas kanan. Dimulai dari ruas kiri, yaitu. ln,, Dengan menggunakan Teorema 3.3, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi + ln () () () () ( ) λ ' "' + "' + ' ( ) c s hn λc s hn λc s x K x dx o hn λ c s 6 ln λ"' 6 c ( s) + λc"'( s) x K( x) dx + o( h Karena ln maka persamaan di atas menjadi n ) ln,, o

44 untuk, sehingga dapat disimpulkan bahwa (4.9) terbukti. Dengan telah dibuktikannya persamaan (4.8) dan (4.9) maka Lema 4. terbukti. " 4.. Sebaran asimtotik dari λ c, n, K Teorema 4. ( Normalitas Asimtotik untuk λ ) " c, n, K Misalkan fungsi intensitas λ memenuhi persamaan (3.) dan terintegralkan lokal. Misalkan kernel K simetris dan memenuhi asumsi (K), (K), dan (K3), serta ln dan untuk, serta λ memiliki turunan keempat berhingga di s maka ln ",, " d, 3 8 Bukti : Ruas kiri persamaan (4.34) yang dapat ditulis menjadi 4.34 ln ",, ",, ln ",, ". Maka, untuk membuktikan persamaan (4.34) cukup dibuktikan ln ",, ",, d, 3 8 dan (4.35) (4.36) ln ",, ", 4.37 jika. Untuk membuktikan pernyataan (4.36), ruas kiri persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi ln ",, ",, ",,. 4.38 ",, Maka untuk membuktikan (4.36) cukup dibuktikan

45 ",, ",, dan ",, d, 4.39 ln ",, 3 8 4.4 jika. Pernyataan (4.39) dapat dibuktikan dengan menerapkan Teorema Limit Pusat (Central Limit Teorem) untuk menentukan peubah acak. Berdasarkan persamaan (3.6) dan (3.8) diperoleh ",, 4 ln 4 ln ln 4 ln 4 ln 4 ln ",, 4 ln

46 Misalkan Sehingga nilai harapan dari peubah acak adalah E E Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi Karena dan sifat bahwa maka persamaan di atas dapat diubah menjadi

47. Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi O x untuk. Jadi terhingga. Nilai ragam dari peubah acak adalah x 4.4. (4.4) Karena suku pertama, kedua, dan ketiga persamaan (4.4) adalah bebas maka

48 Karena N adalah proses Poisson, maka dapat disimpulkan bahwa nilai ragamnya akan sama dengan nilai harapannya, sehingga persamaan di atas dapat dituliskan menjadi 4 4 Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi 4 4

49 4 4. Karena dan sifat bahwa maka persamaan di atas dapat diubah menjadi 4 4. 4.4 Dengan mengganti variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.), maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi 4 6 4 x x x x. untuk. Hal ini karena asumsi (K) dan (K3),,serta memiliki turunan pertama berhingga di s yang berimlikasi kontinu dan memiliki nilai berhingga di sekitar s. Misalkan maka diperoleh 6 x

5 6 x 4.43 untuk. Karena dan Maka persamaan (4.43) dapat ditulis menjadi 6 ln x 36 ln x untuk. Selanjutnya dibuktikan l E E Ruas kiri persamaan (4.44) dapat ditulis sebagai 4.44

5 4.45 Perhatikan bahwa suku pertama dan suku kedua pada persamaan (4.45) memiliki pola yang sama. Maka untuk membuktikan persamaan (4.44), cukup dibuktikan untuk. Ruas kiri persamaan (4.46) 4.46 4.47 Karena 3, bukti lihat lema A. pada lampiran sehingga persamaan (4.47) dapat ditulis sebagai 3 3, 3, Dengan menggantikan variabel dan menggunakan persamaan (3.) dan (3.) maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi,

5 3, Karena dan maka persamaan (4.48) dapat diubah menjadi, 4 4, 3, 3,, =O(). 4.48 untuk. Hal ini karena asumsi (K) dan (K3),,serta memiliki turunan pertama berhingga di s yang berimlikasi kontinu dan memiliki nilai berhingga di sekitar,. dan untuk. 36 ln x l sehingga Dari hasil persamaan-persamaan di atas maka teorema limit pusat telah terpenuhi dan kemudian diperoleh kesimpulan bahwa merupakan barisan peubah acak bebas yang nilai harapan dan nilai ragamnya terhingga serta tidak nol untuk sembarang nilai k. Kemudian penduga ",, dapat dinyatakan sebagai jumlah dari peubah acak bebas yang dikalikan dengan suatu konstanta yaitu

53 ",, 4 ln yang menyebar normal asimtotik dengan nilai harapan ",, dan ragam Var",, sehingga demikian terbukti persamaan (4.39). Selanjutnya dengan menggunakan Teorema 3.4 tinggal dibuktikan persamaan (4.4) yang ruas kiri persamaannya dapat dinyatakan sebagai ln ",, ln 3 8 4 6 3 8 3aτ 8 untuk. Karena K merupakan kernel umum maka persamaan di atas dapat dituliskan menjadi 3aτ 8 3aτ 8. (4.49) Dengan menggabungkan hasil akhir dari penerapan limit pusat dan persamaan (4.49) maka persamaan (4.36) terbukti. Selanjutnya adalah membuktikan persamaan (4.37) yaitu ruas kiri akan konvergen ke ruas kanan. Dimulai dari ruas kiri, yaitu ln ",, " Dengan menggunakan Teorema 3.5, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi

54 () ( ) () ( ) () () ( ) + + + = ) ( " 3 " ln 4, 4, 5 s h o dx x K x h s h s s n h c n n n c n n c c n λ λ λ λ τ ln 3. untuk. Karena ln maka persamaan di atas akan menjadi ln ",, " untuk, sehingga dapat disimpulkan bahwa ln ",, " untuk, dengan demikian makateorema 4. terbukti.