BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Budaya Organisasi dan Stres Kerja terhadap Kineja Karyawan. Hasil pengolahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indosat, Telkomsel,XL,yang bergerak di bidang service dan product.service nya

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jasindo Duta Segara adalah perusahaan yang bergerak di bidang crew manning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kuesioner. Lampiran 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. CV Opal Transport merupakan perusahaan yang bergerak di

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

LIMA Dinamika Fakta Empirik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji validitas dan Reliabilitas Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan kehidupan. Dengan berbagai program akademik dan kemahasiswaan

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

Analisis Korelasi Kualitas Web Terhadap Kepuasaan Mahasiswa pada Salah Satu Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah Tiga

LAMPIRAN LAMPIRAN KUESIONER. Perihal: Permohonan Kesediaan Menjadi Responden. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Di Tempat

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

With AMOS Application

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN, KEPERCAYAAN, KOMITMEN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA LAYANAN E-COMMERCE

(Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Pendidikan Terakhir : a. D3 b. S1 c.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju. Contoh : No Pernyataan STS TS N S SS

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Pengaruh Variabel Anteseden dan Konsekuensi. terhadap Kegembiraan belanja online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2. Karakteristik responden

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (77,4%) lebih banyak daripada responden pria (22,5%). Tampil anggun dan menawan

Juliani Putriama 1, Faula Arina 2, Ratna Ekawati 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ABSTRAK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

PENGANTAR. Yogyakarta, Penulis, Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd. NIDN : /NIRA :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian dalam penyusunan skripsi Pengaruh Kompensasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab hasil dan pembahasan ini akan dibahas mengenai hasil dari analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Analisis yang dilakukan adalah analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh Budaya Organisasi dan Stres Kerja terhadap Kineja Karyawan. Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. Analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah Sturctural Equation Model (SEM). Model SEM ini juga akan dianalisis untuk mendapatkan dan mengevauasi kecoockan model yang diajukan. Setelah diketahui semua hasil pengolahan data, selanjutnya akan ndibahas dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil analisis tersebut. A. Gambaran Umum Perusahaan Hotel Mega Anggrek adalah sala satu hotel yang berada di Jakarta Barat. Hotel ini sudah berdiri sejak tahun 2003. Pendiri dai hotel ini adalah Bapak Amir Datuk Bassa. Hotel Mega Anggrek adalah hotel bitang tiga yang berada di kawasan yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh para konsumen. Akses jalan tol yang mudah dan dekat dengan pusat perbelanjaan pun menjadi unggulan bagi Hotel Mega Anggrek karena hal tersebut akan memudahkan para konsumennya. B. Statistik Deskriptif Pada bagian ini kan dijelaskan mengenai data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan keadaan atau kondisi 60

61 responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasi penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Hotel Mega AnggrekJakarta. Berdasarkan data dari 116 responden, melalui daftar pernyataan di dapat kondisi tentang jenis kelamin, usia karyawan, status pendidikan, dan lamanya bekerja di perusahaan tersebut. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas gambaran responden. 1. Responden Menurut Jenis Kelamin Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin, yaitu Pria dan Wanita. TABEL 4.1 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Pria 51 44% Wanita 65 56% Total 116 100% Sumber : hasil pengolahan kuesioner,2016 Berdasarkan hasil tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 51 orang dengan persentase 44% sedangkan jumlah responden wanita sebanyak 65 orang dengan persentase sebesar 56%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah karyawan wanita di Hotel Mega Anggrek jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan karyawan pria. 2. Responden Menurut Usia Hubungan antara usia karyawan dan kinerja merupakan hal yang penting untuk dipahami. Produktivitas akan menurun selaras dengan peningkatan usia. Hal ini diasumsikan bahwa keahlian individual seperti kecepatan

62 kerja, ketangkasan, kekuatan, dan koordinasi, kebosanan kerja dan berkurangnya stimulasi intelektual memberikan kontribusi terhadap penurunan produktivitas. TABEL 4.2 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN USIA Usia Frekuensi Persentase 17-25 tahun 28 24% 26-35 tahun 76 66% 36-45 tahun 12 10% >45 tahun 0 0% Total 116 100% Sumber : hasil pengolahan kuesioner,2016 Berdasarkan tabel diatas diketahui sebagian besar karyawan berusia 26-35 tahun dengan persentase sebesar 66%, usia 17-25 tahun sebesar 24%, diikuti usia 36-45 tahun sebesar 12%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata usia karyawan masih tergolong dalam usia yang produktif. 3. Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir Jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan berkaitan degan kinerja karyawan. Hal ini disebabkan jenis-jenis pekerjaan tertentu membutuhkan spesifikasi kemampuan tertentu yang diperoleh dari pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang semakin berat pula.

63 TABEL 4.3 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN AKHIR Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase SMA/MA Sederajat 29 25% Diploma 1 9 8% Diploma 2 20 17% Diploma 3 35 30% Sarjana (S1) 23 20% Total 116 100% Sumber : hasil pengolahan kuesioner,2016 Berdasarkan tabel datas mayoritas responden mempunyai pendidikan terakhir Diploma 3 dengan persentase 30%, SMA/MA sederajat sebesar 25%, Sarjana (S1) sebesar 20%, Diploma 2 sebesar 17%, diikuti oleh Diploma 1 sebesar 8%. 4. Responden Menurut Lamanya Bekerja Karyawan baru disuatu perusahaan diharapkan mampu bekerja dnegan produktif dan disisi lain karyawan dengan masa bekerja yan lebih lama diiharapkan dapat membimbing karyawan baru untuk lebih jreatif dan inovatif karena dengan masa kerja yang lebih lama karyawan pada umuumnya lebih memahami bagaimana manajemen pola kerja yang diterapkan di perusahaan tersebut sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap organisasi melalui kinerjanya. TABEL 4.4 DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN LAMANYA BEKERJA Lama Bekerja Frekuensi Persentase >1 Tahun 10 9% 1-5 Tahun 94 81% 6-10 Tahun 12 10% Total 116 100% Sumber : hasil pengolahan kuesioner,2016

64 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hamper seluruh karyawan yang bekerja di Hotel Mega Anggrek memiliki masa kerja antara 1-5 tahun dengan persentase sebesar 94%, diikuti oleh masa kerja 6-10 tahun dengan persentase 10%, dan masa kerja >1 tahun sebesar 9%.

65 5. Deskripsi Variabel Penelitian TABEL 4.5 REKAPITULASI FREKUENSI KLASIFIKASI JAWABAN RESPONDEN No Pernyataan Variabel Budaya Alternatif Jawaban Organisasi STS TS N S SS Jumlah Dimensi Inovasi 1 Saya merasa diberi kesempatan untuk 15 51 15 28 7 309 berinovasi dalam melakukan pekerjaan. 2 Saya berani mengambil resiko dalam pekerjaan. 0 2 3 81 30 487 Dimensi Perhatian terhadap Detail 3 Saya teliti dan cermat dalam bekerja. 0 0 4 95 17 477 4 Saya mampu mengatasi masalah yang terjadi di pekerjaan atau di lingkungan pekerjaan. 0 0 5 88 23 482 Dimensi Berorientasi Kepada Hasil 5 Saya merasa diberikan kebebasan 21 48 13 27 7 299 untuk menentukan cara dalam bekerja. 6 Saya dapat meningkatkan hasil bagi perusahaan. 0 0 11 83 22 475 Dimensi Berorientasi Kepada Orang 7 Saya merasa sudah berperan sesuai 0 0 17 82 17 464 dengan yang diharapkann. 8 Saya merasa bisa memotivasi diri 0 0 13 72 31 482 sendiri dalam bekerja. 9 Saya merasa bisa memotivasi orang lain dalam melaksanakan pekerjaannya. 0 2 6 89 19 473 Dimensi Berorientasi Kepada Tim

66 10 Saya bisa bekerja sama didalam tim. 0 2 6 61 47 501 11 Saya merasa memiliki hubungan yang 0 2 7 102 5 458 erat dengan rekan kerja. Dimensi Agresifitas 12 Saya merasa bersemangat dalam 0 0 3 65 48 509 bekerja. 13 Saya memiliki jiwa kompetitif untuk 0 0 8 94 14 470 memajukan perusahaan. Dimensi Stabilitas 14 Kinerja saya selalu baik dalam bekerja. 0 0 10 82 24 478 15 Saya adalah seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme. 0 0 8 80 28 484 Pernyataan Variabel Stres Kerja Dimensi Tuntutan Tugas 16 Saya merasa target dari pekerjaan saya 1 2 0 61 52 509 terlalu tinggi. 17 Saya merasa kurang memiliki waktu 0 4 0 38 74 530 untuk menyelesaikan pekerjaan. 18 Saya merasa tidak mendapat dukungan dari atasan. 1 7 5 74 29 471 Dimensi Lingkungan Fisik 19 Saya merasa ruang untuk bekerja 4 14 2 43 53 475 kurang nyaman dan tidak mendukung. 20 Saya merasa lokasi perusahaan mudah untuk dijangkau dari tempat tinggal. 0 3 0 73 40 498 Dimensi Ambiguitas dan Konflik Peran 21 Saya memiliki pekerjaan yang jelas 0 4 1 82 29 484 dalam perusahaan ini. 22 Saya merasa pola komunikasi di perusahaan masih kurang baik. 0 9 2 73 32 476 Dimensi Tuntutan Peran

67 23 Pekerjaan yang saya lakukan belum sesuai dengan jabatan. 24 Saya merasa belum puas dalam pola hubungan dengan atasan saya. 4 25 0 36 51 453 4 12 2 63 35 461 Pernyataan Variabel Kinerja Karyawan Dimensi Kualitas Keluaran 25 Saya merasa belum mampu 0 5 0 81 30 484 menyelesaikan tugas yang diberikan. 26 Saya merasa belum melaksanakan 0 14 2 73 27 461 tugas sesuai dengan prosedur. Dimensi Kuantitas Keluaran 27 Target yang diberikan oleh perusahaan 3 1 0 47 65 518 belum pernah saya capai. Dimensi Ketepatan Waktu 28 Saya jarang menyelesaikan pekerjaan 3 4 0 61 48 495 dengan tepat waktu. Dimensi Efektifitas 29 Saya belum menggunakan sumber 1 2 0 84 29 486 daya yang ada dengan maksimal. Dimensi Kemandirian 30 Saya merasa belum memiliki rasa 5 12 8 72 19 436 tanggung jawab terhadap pekerjaan. 31 Saya merasa belum diberikan 2 0 6 61 47 499 kewenangan untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaan. Sumber : hasil pengolahan kuesioner, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui beberapa hal yaitu untuk variabel Budaya Organisasi total nilai tertinggi senilai 509 didalam dimensi Agresifitas dengan pernyataan Saya merasa bersemangat dalam

68 bekerja, sedangkan total nilai terendah senilai 299 didalam dimensi Orientasi Pada Hasil dengan pernyataan Saya merasa diberikan kebebasan untuk menentukan cara dalam bekerja. Untuk variabel Stres Kerja total nilai tertinggi senilai 530 didalam dimensi Tuntutan Tugas dengan pernyataan Saya merasa kurang memiliki waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, sedangkan total nilai terendah senilai 453 didalam dimensi Tuntutan Peran dengan penyataan Pekerjaan yang saya lakukan belum sesuai dengan jabatan. Untuk variabel Kinerja Karyawan nilai tertinggi senilai 518 didalam dimensi Kuantitas Keluaran dengan pernyataan Target yang diberikan oleh perusahaan belum pernah saya capai, sedangkan total nilai terenddah senilai 461 didalam dimensi Kualitas keluaran dengan penyataan Saya merasa belum melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur.

69 C. Metode Analisis Data : Structural Equation Model (SEM) SEM (Structural Equation Model) adalah sekumpulan teknik-teknik statiktikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara stimulant namun kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau factor yang telah diidentifikasi dimensinya, Ferdinand dalam Kohar et al (2013). Langkah-langkah peengujian yang dilakukan demi terpenuhinya asumsiasumsi SEM merupakan tuntutan untuk permodelan SEM baik pada proses pengumpulan datanya maupun proses pengolahan data yang menggunakan AMOS 23.0 1. Uji Validitas dengan Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Analysis Factor) Analisis factor konfirmatori dilakukan antar variabel eksogen atau independen dan antar variabel endogen atau dependen. Pada model penelitian ini terdapat satu variabel eksogen yaitu budaya organisasi dan dua variabel endogen yaitu stres kerja dan kinerja karyawan. Untuk itu, akan dilakukan uji faktor konfirmatori antar variabel eksogen dan antar variabel endogen. a. Analisis Faktor Konformatori Antar Konstruk Eksogen Variabel eksogen adalah setiap variabel yang empengaruhi variabel lain atau variabel dependen namun tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. Dalam penelitian ini, variabel eksogen adalah Budaya Organisasi.

70 GAMBAR 4.1 ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI ANTAR KONSTRUK EKSOGEN TABEL 4.6 HASIL STANDARDIZED REGRESSION WEIGHT ANTAR KONSTRUK EKSOGEN Estimate BI <--- BOG.887 BD <--- BOG -.008 BH <--- BOG.866 BO <--- BOG.127 BT <--- BOG.048 BA <--- BOG -.034 BS <--- BOG -.365 Sumber: data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari gambar 4.1 dan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori terdapat beberapa indicator dengan nilai standardized loading factor 0,50 yaitu BD, BO, BT, BA, dan BS. Oleh karena itu, indikator tersebut akan dihilangkan dari kontruk. Berikut diagram hasil dari penghilangan indikator dan perhitungan kembali :

71 GAMBAR 4.2 ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI ANTAR KONSTRUK EKSOGEN (MODIFIKASI) TABEL 4.7 HASIL STANDARDIZED REGRESSION WEIGHT ANTAR KONSTRUK EKSOGEN (MODIFIKASI) Estimate BI <--- BOG.813 BH <--- BOG.944 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari hasil modifikasi uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori pada gambar 4.2 dan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa tidak terdapat indikator dengan nilai standardized loading factor 0,50. Dengan demikian hal tersebut menunjukan bahwa semua indikator tersebut dikatakan layak atau valid. b. Analisis Faktor Konformatori Antar Konstruk Endogen Variabel endogen adalah setiap variabel yang mendapat pengaruh dari variabel lain. dalam penelitian ini, variabel endogen adalah Stres Kerja dan Kinerja Karyawan.

72 GAMBAR 4.3 ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI ANTAR KONSTRUK ENDOGEN TABEL 4.8 HASIL STANDARDIZED REGRESSION WEIGHT ANTAR KONSTRUK ENDOGEN Estimate STP <--- STR.832 SKP <--- STR.590 SF <--- STR.691 ST <--- STR.509 KKL <--- KIN.813 KKN <--- KIN.685 KW <--- KIN.611 KE <--- KIN.727 KM <--- KIN.607 Sumber : data diolah dari kuesioner, 2016 Dari gambar 4.3 dan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa uji validitas dengan analisis faktor konfirmatori semua indikator telah memenuhi nilai standardized loading factor 0,5 hal tersebut menunjukan bahwa semua indikator tersebut

73 dikatakan layak atau valid.. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan perhitungan kembali. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dan indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukan derajat sampai mana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk atau faktor laten yang umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu dalam menjelaskan fenomena yang umum. Composite Reliability diperoleh melalui rumus berikut : Keterangan : Composite Reliability = ( (. ) (. ) + = jumlah keseluruhan Std.loading diperoleh dari standardized loading factors untuk tiap-tiap indikator. ej = pengukuran eror (measurement error) dari tiap-tiap indikator. Menurut Arikunto dalam Ahmad Mujahid, 2015, batas untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima >0.50 a. Uji Reliabilitas Variabel Eksogen TABEL 4.9 HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL EKSOGEN st. 1- ej indikat loading loadin ( standardiz (standardize (standardized or valid factor g ed loading)2 d loading)2 loading)2 BI 0.813 1.757 3.087049 0.660969 0.339031 0.44 7895 BH 0.944 0.891136 0.108864 Const ruct reliab ility 0.873 29502 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016

74 b. Uji Reliabilitas Variabel Endogen indika tor loading valid factor STP 0.831 TABEL 4.10 HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL ENDOGEN st. loadi ng ( standar dized loading)2 (standardi zed loading)2 1- (standard ized loading)2 0.690561 0.309439 SKP 0.591 2.622 6.874884 0.349281 0.650719 SF 0.691 0.477481 0.522519 ST 0.509 0.259081 0.740919 KKL 0.814 0.662596 0.337404 KKN 0.686 3.444 11.861136 0.470596 0.529404 KW 0.61 0.3721 0.6279 ej 2.223596 2.59773 Const ruct reliab ility 0.755 60797 0.820 33653 KE 0.727 0.528529 0.471471 KM 0.607 0.368449 0.631551 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil dari uji reliabilitas pada tabel 4.11 dab tabel 4.11, dapat diketahui bahwa batas nilai reliabilitas >0.70. hal tersebut menunjukan bahwa nilai variabel eksogen dan endogen >0.70, maka dapat disimpulkan variabel eksogen dan endogen reliabel. 3. Uji Normalitas Data Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio skewness value ± 2.58 (signifikan level 0.01). data dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika kriteria critical ratio skewness value dibawah harga mutlak 2.58. Hasil output normalitas data terlihat pada tabel 4.13 dibawah ini:

75 TABEL 4.11 Uji Normalitas Assessment of Normality Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. KM 2.000 10.000-1.923-8.456 9.142 20.099 KE 2.000 5.000-1.209-5.317 1.506 3.312 KW 1.000 5.000-1.912-8.406 4.828 10.614 KKN 1.000 5.000-2.431-10.691 8.023 17.639 KKL 4.000 10.000-1.486-6.534 2.732 6.007 ST 5.000 15.000-2.381-10.471 8.164 17.949 SF 3.000 10.000-1.392-6.120 2.344 5.154 SKP 4.000 10.000 -.971-4.269 2.295 5.046 STP 2.000 10.000-1.110-4.880.189.416 BH 4.000 9.000.378 1.662 -.885-1.946 BI 4.000 9.000.259 1.138 -.794-1.746 Multivariate 36.362 11.579 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Dari data diatas, hampir semua indikator menunjukan nilai diatas 2.58. data diatas menunjukan distribusi abnormal secara univariate karena memiliki nilai critical ratio skewness diatas ± 2.58. Sementara uji normaltas multivariate nilai critical ratio sebesar 10.188 diatas ± 2.58, maka data berdistribusi abnormal secara multivariate. Tetapi karena jumlah sampel sebanyak 116, merupakan sampel yang besar. Maka data dikatakan abnormal berdistribusi normal. 4. Evaluasi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasiobservasi lainnya dan muncul dalam bentuk ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal ataupun variabel-variabel kombinasi.

76 TABEL 4.12 Observation Farthes From The Centroid (Mahalanobis Distance) Observation Mahalanobis d- p1 p2 number squared 46 40.444.000.003 98 38.130.000.000 100 32.185.001.000 54 29.535.002.000 83 29.257.002.000 22 28.775.002.000 62 27.190.004.000 96 25.113.009.000 4 24.587.010.000 82 23.830.013.000 8 22.697.019.000 76 21.660.027.000 92 20.775.036.000 26 20.595.038.000 70 18.517.070.016 30 18.481.071.008 109 17.899.084.017 101 17.337.098.035 45 17.037.107.039 69 16.511.123.075 113 16.432.126.054 87 16.197.134.057 108 15.639.155.125 84 15.405.165.137 37 15.188.174.146 36 14.584.202.313 51 14.278.218.385 17 14.168.224.360 19 14.083.228.323 77 14.051.230.264 25 13.602.256.423 20 13.416.267.450 63 13.063.289.580 60 12.430.332.840 39 11.802.379.966 38 11.651.390.970 40 11.579.396.965 66 11.529.400.956 116 11.511.402.938

77 Observation Mahalanobis d- p1 p2 number squared 24 11.442.407.929 44 11.233.424.950 29 11.012.442.967 52 10.743.465.984 7 10.587.479.988 94 10.368.498.993 73 9.726.555 1.000 48 9.552.571 1.000 107 9.536.573 1.000 1 9.428.582 1.000 49 9.339.591 1.000 80 9.186.605 1.000 33 9.153.608 1.000 18 9.146.608 1.000 43 8.979.624 1.000 104 8.882.633 1.000 88 8.780.642 1.000 42 8.654.654 1.000 114 8.646.655 1.000 106 8.483.670 1.000 79 8.434.674 1.000 103 8.393.678 1.000 91 8.326.684 1.000 27 8.322.684.999 35 8.281.688.999 10 8.279.688.999 3 8.271.689.998 32 8.254.690.996 99 7.862.726 1.000 95 7.810.730.999 81 7.706.739 1.000 102 7.405.765 1.000 53 6.980.801 1.000 75 6.944.804 1.000 68 6.932.805 1.000 41 6.907.807 1.000 72 6.763.818 1.000 6 6.678.825 1.000 13 6.647.827 1.000 65 6.467.840 1.000 21 6.411.845 1.000

78 Observation Mahalanobis d- p1 p2 number squared 15 6.397.846 1.000 23 6.268.855 1.000 5 6.264.855 1.000 14 6.239.857 1.000 64 6.162.862 1.000 93 6.156.863 1.000 59 6.074.868 1.000 31 6.036.871 1.000 2 5.864.882 1.000 9 5.821.885 1.000 61 5.730.891 1.000 67 5.716.892.999 16 5.676.894.999 47 5.618.898.999 115 5.417.909.999 74 5.276.917.999 56 5.155.923.999 58 5.149.924.999 11 5.114.926.998 105 4.921.935.999 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Deteksi terhadap multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan nilai Mahalanobis distance. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan Chisquares pada derajat kebebasan (degree of freedom) 41 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi p<0.001. nilai Mahalanobis distance X 2 (41, 0.001) = 71.458. Hal ini berarti semua kasus mempunyai nilai Mahalanobis distance lebih kecil dari 71.458 adalah multivariate outlier. Oleh karena itu, berdasarkan hasil output dengan program AMOS 23.0 terdapat Mahalanobis distance yang berada dibawah nilai 71.458, maka dapat disimpulkan tidak terjadi outlier pada data.

79 5. Analisis Model Penuh (Full Model) Analisis selanjutnya adalah melakukan analisis full model structural dengan memasukan indikator yang telah diuji dengan analisis faktor konfirmatori dan memiliki hasil yang sudah layak atau valid. Tampilan model tersebut adalah sebagai berikut : GAMBAR 4.4 ANALISIS MODEL PENUH (FULL MODEL) TABEL 4.13 HASIL STANDARDIZED REGRESSION WEIGHT MODEL PENUH (FULL MODEL)

80 Estimate S.E. C.R. P Label STR <--- BOG -.027.180 -.149.882 KIN <--- BOG -.232.102-2.280.023 KIN <--- STR.135.066 2.061.039 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil uji kelayakan model penuh (full model) ditunjukan pada tabel 4.16 berikut ini : TABEL 4.14 HASIL UJI KELAYAKAN MODEL PENUH (FULL MODEL) Goodness-of-fit Cut off Value Result Keterangan X² - Chi Square <Chi Square tabel 71.458 27.32555 Significant probability Tidak terpenuhi > 0.05 0.002 Tidak terpenuhi GFI > 0.90 0.898 Tidak terpenuhi AGFI > 0.90 0.836 Tidak terpenuhi CFI > 0.90 0.942 Terpenuhi TLI > 0.90 0.927 Terpenuhi CMIN / DF < 2.0 1.743 Terpenuhi RMSEA < 0.08 0.08 Terpenuhi RMR <0,05 0.09 Tidak terpenuhi Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Berdasarkan tabel 4.16 beberapa yang tidak memeuhi kriteria hasil kelayakan model, maka dilakukan modifikasi. Dilihat dari nilai yang tersebsar dalam tabel 4.17 Modification Indices yaitu dengan membuat kovarian antara error 13 dengan error 15, error 13 dengan error 14, dan error 12 dengan error 15. Maka dilakukan perhitungan kembali.

81 TABEL 4.15 MODIFICATION INDICES M.I. Par Change e13 <--> BOG 5.305 -.144 e13 <--> e15 7.634 -.097 e13 <--> e14 15.747.158 e12 <--> e15 4.675.103 e11 <--> e13 5.768 -.199 e11 <--> e12 9.428.356 e8 <--> e15 5.028 -.199 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 GAMBAR 4.5 ANALISIS MODEL PENUH MODIFIKASI (FULL MODEL MODIFICATION) Setelah dilakukan modifikasi pada full model maka diperoleh hasil seperti gambar 4.6. selanjutnya dilakukan hasil uji kelayakan model pada tabel 4.17.

82 TABEL 4.16 HASIL UJI KELAYAKAN MODEL PENUH MODIFIKASI (FULL MODEL MODIFICATION) Goodness-of-fit Cut off Value Result Keterangan X² - Chi Square <Chi Square tabel 45.223 24.8839 Tidak terpenuhi Significant > 0.05 0.196 Terpenuhi probability GFI > 0.90 0.935 Terpenuhi AGFI > 0.90 0.887 Mendekati CFI > 0.90 0.942 Terpenuhi TLI > 0.90 0.975 Terpenuhi CMIN / DF < 2.0 1.19 Terpenuhi RMSEA < 0.08 0.041 Terpenuhi RMR <0,05 0.086 Tidak terpenuhi Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Hasil uji kelayakan model penuh (full model) pada tabel 4.18 menunjukan bahwa indikator yang digunakan untuk membentuk model penelitian ini hamper semua telah memenuhi kriteria-kriteria yang ritunjukan pada kolom cut of value. Maka dapat dikatakan untuk membentuk sebuah model epenelitian serta telah memenuhi kriteria yang kelayakan sebuah model. 6. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan dasar hasil pengolhan data yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan program AMOS 23.0. hasil pengujian ini akan menunjukan apakah semua jalur dianalisis menunjukan critical ratio yang dignifikan, terlihat dari besarnya koefisie jalur (estimate and standardized estimate) dengan

83 nilai c.r yang memiliki tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 1% arau 5% atau 10%. Jika hasil pengolahan ata penelitian ini akan dibahas secara terperinci dan bertahap sesuai dengan urutan-urutan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini, ada tiga hipotesis dan pembahasannya secara lengkap adalah sebagai berikut : TABEL 4.17 HASIL UJI REGRESSION WEIGHTS MODEL PENUH (FULL MODEL) Estimate S.E. C.R. P STR <--- BOG -.026.180 -.144.885 KIN <--- BOG -.245.097-2.524.012 KIN <--- STR.136.062 2.178.029 Sumber : data yang diolah dari kuesioner, 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa C.R (critical ratio) untuk pengaruh langsung Budaya Organisasi terhadap Stres Kerja seperti yang telah disajikan dalam tabel 4.19 memiliki nilai C.R (critical ratio) sebesar - 0.144 dengan probability sebesar 0.885 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi tidak berpengaruh terhadap Stres Kerja. Sementara itu, untuk pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan memiliki nilai C.R (critical ratio) sebesar -2.524 dengan probability sebesar 0.012 dimana nilai tersebut lebih kecil dari alpha 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Dan yang terakhir, untuk pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan memiliki nilai C.R (critical ratio) sebesar 2.178 dengan probability sebesar

84 0.029 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Stres Kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja Karyawan. D. Pembahasan 1. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hipotesis pada penelitian ini menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini berlawanan penelitian yang dilakukan oleh Alharbi (2013) dan penelitian yang dilakukan oleh Jessica (2014) yang menunjukan bahwa budaya organisasi memiliki hubungan positif dengan kinerja karyawan. Semakin baik budaya organisasi yang dimiliki akan semakin tinggi kinerja karyawan. Namun penelitian ini mendukunh penelitian yang dilakukan oleh Edward S Maabuat (2016) yang menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Hal ini dikarenakan pegawai dari Hotel Mega Anggrek merasa budaya-budaya organisasi yang diterapkan cenderung mengekang pegawai. Pegawai tidak diberikan ruang untuk berinovasi dalam melakukan pekerjaannya. Manajemen beranggapan bahwa prosedur yang diterapkan saat ini adalah prosedur yang paling baik, namun pegawai merasa ada prosedur yang lebih baik untuk menyelesaikan pekerjaannya karena mereka merasa prosedur yang ada saat ini tidak fleksibel.

85 Pegawai juga merasa tidak diberi kesempatan dan ruang oleh atasan untuk menyampaikan pendapatnya. Pendapat para pegawai sebenarnya sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau organisasi karena pegawailah yang lebih mengetahui keadaan sebenarnya,jadi pendapat pegawai sepatutnya didengarkan oleh perusahaan dan dijadikan bahan masukan bagi para manajemen. Pegawai yang diberikan kesempatan untuk berpendapat akan merasa memiliki perusahaan tersebut sehingga akan melakukan semua yang terbaik demi kemajuan perusahaan. 2. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Berdasarkan hipotesis pada penelitian ini menunjukan bahwa stres kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rony Febrianto (2014) dan Dewie Tri (2014) yang menunjukan bahwa stres kerja memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Namun penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian Anggit Astianto (2014) yang menunjukan bahwa stres kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini dikarenakan para pegawai Hotel Mega Anggrek mengaku bahwa target pekerjaan yang dibebankan terlalu tinggi dan belum belum bisa mencapai target-target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karena sudah terbiasa dengan hal tersebut maka stres tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Mereka tetap melakukan pekerjaan seperti biasa, tidak menghindar dari kewajibannya dan

86 berusaha untuk mengerjakan semua pekerjaan dengan maksimal walaupun belum mencapai target yang ditentukan oleh perusahaan. Menurut Handoko (2011), bahwa stres kerja mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkatan stres. Bila tidak ada stres, tantangantantangan kerja juga tidak ada dan prestasi kerja cenderung rendah. Sejalan dengan meningkatnya stres, kinerja atau prestasi cenderung naik karena stres membantu pegawai untuk mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan. 3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Berdasarkan hipotesis pada penelitian ini menunjukan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap stres kerja. Hasil hipotesis ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyu (2014) yang menunjukan bahwa ada budaya organisasi memiliki hubungan negatif dengan stres kerja. Semakin rendah budaya organisasi maka semakin tinggi tingkat stres kerja pegawai, begitu pula sebaliknya semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi pula budaya organisasi. Hal ini dikarenakan Hotel Mega Anggrek memiliki budaya organisasi yang cenderung menekan para pegawainya namun karena pegawai merasa sudah biasa dengan keadaan tersebut jadi pegawai tidak merasa stres. Mereka tetap melakukan pekerjaannya tanpa merasa tertekan atau stres.