BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan"

Transkripsi

1 67 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Outline store di kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang sedang belanja di Outline store. Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan menggunakan teknik purposive sampling. Berikut data mengenai karakteristik tanggapan responden yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.1.1: Tanggapan karakteristik responden Strata Anggota Populasi Kuesioner yang disebar 200 Kuesioner yang diterima 200 Kuesioner yang tidak memenuhi syarat 40 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel diatas sebanyak 40 kuesioner dinyatakan hilang dan tidak memenuhi syarat sehingga jumlah keseluruhan kuesioner yang mewakili sebanyak 160 responden Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang ditunjukkan pada tabel : Tabel Responden menurut Jenis Kelamin 67

2 68 No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki ,125% 2 Perempuan 11 6,875% Jumlah % Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Tabel menunjukkan bahwa dari 160 responden, responden terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 149 orang atau 93,125 persen, sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 11 orang atau 6,875 persen. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa responden yang merupakan konsumen cat semprot di Outline store kota Semarang didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 149 orang atau 93,125 persen dari keseluruhan sampel Responden Berdasarkan Usia Berikut data mengenai karakteristik responden berdasarkan usia yang ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel Responden menurut Usia Usia Frekuensi (Tahun) (Orang) Presentase ,75% ,25% Jumlah % Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel dapat ditunjukkan bahwa dari 160 responden yang terbanyak adalah responden berusia kisaran dari tahun tahun yaitu sebesar 114 orang atau 71,25% dan terendah adalah usia tahun yaitu 28,75

3 %. Jadi, secara umum responden yang paling dominan dari konsumen cat semprot di Outline store Semarang adalah kalangan usia yang matang dan berusia sekitar tahun sebanyak 114 orang dari keseluruhan sampel Karakteristik Tanggapan Responden Berdasarkan jumlah sampel yang disyaratkan yaitu sebanyak sampel, kemudian peneliti memberikan kuesioner kepada 200 responden diperoleh sampel sebanyak 160 responden dimana terdapat 40 kuesioner dinyatakan hilang dan tidak memenuhi syarat. Jumlah sampel sebanyak 160 responden ini layak untuk diproses karena memenuhi syarat kisaran sampel yang dibutuhkan untuk penelitian dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM) yakni sebanyak sampel (Kusnendi, 2008). Setelah melakukan pengamatan pada hasil kuesioner dapat dilihat jawaban deskriptif responden. Deskriptif jawaban responden disini dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukuran variabel. Dengan penilaian menggunakan skala Likert dimana akan diberikan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju s/d skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju. Oleh sebab itu penilaian menggunakan rentang nilai sebagai berikut : 69 Skor tertinggi 5 skor terendah(1) jumlah jenjang (5) = 0,8 Kategori : 1. 1,00 1,80 = Sangat rendah/ sangat buruk 2. 1,81 2,60 = Rendah/ buruk

4 ,61 3,40 = Sedang/ cukup ,20 = Baik/ tinggi 5. 4,21 5,00 = Sangat baik/ sangat tinggi Berikut adalah hasil jawaban responden diperoleh: Deskriptif Variabel Penelitian Berikut deskripsi statistik variabel penelitian yang terdiri dari Word of mouth, Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Citra Merek, Promosi, dan Keputusan Pembelian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : I. Variabel Word of Mouth Persepsi responden mengenai word of mouth di Outline store kota Semarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Word of Mouth Word of Mouth Item Bicara Hal Positif Rekomendasi dari orang lain STS TS N S SS F Fxs F Fxs F Fxs f Fxs F Fxs N Jumlah Indeks , ,02 Dorongan ,67 Maksimum 4,23 Minimum 3,67 Rata-rata 3,97 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap variabel word of mouth memiliki kategori nilai rata-rata yang baik/tinggi sebesar 3,97. Indeks maksimum sangat baik/ sangat tinggi sebesar 4,23 dan indeks minimum sebesar 3,67 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator berbicara hal positif menjadi indikator

5 71 yang paling tinggi terhadap variabel word of mouth. Sedangkan indikator dorongan menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel word of mouth. II. Variabel Harga Persepsi responden mengenai harga pada Outline store di kota Semarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Harga Harga Item Terjangkau atau tidaknya harga Kesesuaian antara harga dengan kualitas STS TS N S SS N Jumlah Indeks F fxs F Fxs F Fxs F Fxs F Fxs , ,11 Daya saing Harga ,01 Angsuran ,9 Potongan Harga ,67 Maksimum 4,23 Minimum 3,67 Rata-rata 3,99 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap variabel harga memiliki kategori nilai rata-rata yang baik/tinggi sebesar 3,99. Indeks maksimum sangat baik/ sangat tinggi sebesar 4,23 dan indeks minimum sebesar 3,67 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator terjangkau atau tidaknya harga menjadi indikator yang paling tinggi terhadap variabel harga. Sedangkan indikator potongan harga menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel harga.

6 72 III. Variabel Kualitas Produk Persepsi responden mengenai variabel kualitas produk pada Outline store di kota Semarang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Kualitas Produk Kualitas Produk Item STS TS N S SS F Fxs f fxs F Fxs F Fxs F Fxs N Jumlah Kualitas bahan baku ,12 Kemudahan penggunaan ,93 Indeks Daya tahan produk ,83 Maksimum 4,12 Minimum 3,83 Rata-rata 3,96 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap kualitas produk memiliki kategori nilai rata-rata yang baik/tinggi sebesar 3,96. Indeks maksimum baik/tinggi sebesar 4,12 dan indeks minimum sebesar 3,83 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator kualitas bahan baku menjadi indikator yang paling tinggi terhadap variabel kualitas produk. Sedangkan indikator daya tahan produk menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel kualitas produk. IV. Variabel Lokasi Persepsi responden mengenai variabel lokasi pada Outline store di kota Semarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

7 73 Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Lokasi Lokasi Item Ketersediaan lahan parkir Kedekatan lokasi dengan pusat keramaian Kenyamanan lingkungan STS ST N S SS Indeks N Jumlah F fxs f Fxs F Fxs f fxs F Fxs , , ,99 Maksimum 4,33 Minimum 3,99 Rata-rata 4,14 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap variabel lokasi memiliki kategori nilai rata-rata yang tinggi sebesar 4,14. Indeks maksimum sangat baik/ sangat tinggi sebesar 4,33 dan indeks minimum sebesar 3,99 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator ketersediaan lahan parkir menjadi indikator yang paling tinggi terhadap variabel lokasi. Sedangkan indikator kenyamanan lingkungan menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel lokasi. V. Variabel Citra Merek Persepsi responden mengenai variabel citra merek pada Outline store di kota Semarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Citra Merek Citra Merek Item STS ST N S SS N Jumlah Indeks

8 74 Merek Cat semprot merupakan merek terkenal Merek cat semprot mudah diingat dalam benak konsumen F fxs F Fxs F Fxs F fxs f Fxs , ,11 Modern / outdated ,79 Maksimum 4,43 Minimum 3,79 Rata-rata 4,11 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap variabel citra merek memiliki kategori nilai rata-rata yang tinggi sebesar 4,11. Indeks maksimum sangat baik/ sangat tinggi sebesar 4,43 dan indeks minimum sebesar 3,79 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator merek cat semprot merupakan merek terkenal menjadi indikator yang paling tinggi terhadap variabel citra merek. Sedangkan indikator modern / outdated menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel citra merek. VI. Variabel Promosi Persepsi responden mengenai variabel promosi pada Outline store di kota Semarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

9 75 Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Promosi Promosi Item STS ST N S SS F fxs F Fxs F Fxs F fxs f Fxs N Jumlah Indeks Periklanan ,27 Jangkauan promosi Penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu , ,01 Maksimum 4,27 Minimum 4,01 Rata-rata 4,1 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap variabel promosi memiliki kategori nilai rata-rata yang tinggi sebesar 4,1. Indeks maksimum sangat baik/ sangat tinggi sebesar 4,27 dan indeks minimum sebesar 4,01 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator periklanan menjadi indikator yang paling tinggi terhadap variabel promosi. Sedangkan indikator penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel promosi. VII. Variabel Keputusan Pembelian Persepsi responden mengenai variabel keputusan pembelian pada Outline store di kota Semarang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

10 Tabel : Tanggapan Responden Tentang Variabel Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian 76 Item Kesesuaian dengan kemampuan finansial Keinginan untuk membeli produk STS ST N S SS Indeks N Jumlah F fxs F Fxs F Fxs F fxs f Fxs , ,23 Melakukan pembelian ulang ,99 Maksimum 4,29 Minimum 3,99 Rata-rata 4,17 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan tabel persepsi responden terhadap variabel keputusan pembelian konsumen memiliki kategori nilai rata-rata yang tinggi sebesar 4,17. Indeks maksimum sangat baik/ sangat tinggi sebesar 4,29 dan indeks minimum sebesar 3,99 masih dikatakan baik/tinggi. Indikator kesesuaian dengan kemampuan finansial menjadi indikator yang paling tinggi terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan indikator pembelian ulang menjadi indikator yang paling rendah terhadap variabel keputusan pembelian. 4.2 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan AMOS 22. Namun demikian beberapa tahapan analisis akan dilakukan untuk membentuk satu model yang baik. Input data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks varians/ kovarians. Matriks kovarians dinilai

11 77 memeliki keuntungan dalam memberikan pertandingan yang valid antar populasi atau sampel yang berbeda, yang kadang tidak memungkinkan jika menggunakan model matriks korelasi. Di dalam pengujian Structural Equation Modeling (SEM) mensyaratkan 4 langkah penting dalam SEM (Santoso, 2015) yaitu: 1. Membuat sebuah model SEM ( model specification ) berbasis teori. 2. Menyiapkan desain penelitian dan menyiapkan pengumpulan data ( pengujian asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam SEM ). 3. Model Identification, pada model ini dilakukan uji identifikasi apakah model dapat dianalisis lebih lanjut. Perhitungan besar degree of freedom menjadi bagian penting dalam tahap ini. 4. Menguji model ( Model testing dan Model Estimation ), setelah model dibuat dan dapat diidentifikasi tahapan selanjutnya dengan menguji measurenment model dan kemudian menguji structural model. Proses langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan pada bab III. Untuk proses selanjutnya akan dijelaskan pada bab ini. Adapun total sampel yang akan diestimasi sebanyak 160 sampel. Jumlah sampel tersebut memenuhi kriteria karena jumlah yang disyaratkan minimal 100 sampel hingga 300 sampel Analisis Konfirmatori Analisis konfirmatori digunakan untuk menguji sebuah konsep yang dibangun dengan menggunakan beberapa indikator terukur. Uji kesesuaian model konfirmatori diuji menggunakan Goodnes-of-Fit Index yang meliputi Chi-Square, probability, RMSEA, GFI, CFI, TLI dan CMIN/DF. Hasil analisis konfirmatori dari

12 kelima variabel penelitian yang terdiri dari Word of mouth, Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Citra Merek, Promosi, dan Keputusan Pembelian dijelaskan sebagai berikut Analisis Konfirmatori Variabel Eksogen Hasil analisis konfirmatori variabel eksogen (word of mouth, harga, kualitas produk, lokasi, citra merek dan promosi) yang dibangun dengan total dua puluh ( 20 ) indikator, dimana word of mouth memiliki 3 ( tiga ) indikator, Harga memiliki 5 ( lima ) indikator, kualitas produk memiliki 3 (tiga) indikator, lokasi memiliki 3 (tiga) indikator, citra merek memiliki 3 (tiga) indikator dan promosi memiliki 3 (tiga) indikator dapat dilihat pada grafik, output analisis menggunakan program AMOS 22 dibawah ini:

13 79 Gambar : Hasil Analisis Konfirmatori Variabel Eksogen Hasil analisis konfirmatori tersebut dapat dijelaskan dengan persamaan berikut: a. Variabel word of mouth X11 = 0,74 word of mouth + 0,54 X12 = 0,83 word of mouth + 0,69 X13 = 0,63 word of mouth + 0,40

14 80 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel word of mouth, setiap terjadi kenaikan word of mouth sebesar 1 satuan akan diikuti kenaikan X11 sebesar 0,74, X12 sebesar 0,83, dan X13 sebesar 0,63. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,83 menunjukkan bahwa indikator X12 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel word of mouth (X1) b. Variabel harga X21 = 0,60 harga + 0,36 X22 = 0,57 harga + 0,32 X23 = 0,66 harga + 0,44 X24 = 0,67 harga + 0,45 X25 = 0,72 harga + 0,51 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel harga, setiap terjadi kenaikan harga sebesar 1 satuan akan diikuti kenaikan X21 sebesar 0,60, X22 sebesar 0,57, X23 sebesar 0,66, X24 sebesar 0,67, X25 sebesar 0,72. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,72 menunjukkan bahwa indikator X25 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel harga (X2). c. Variabel kualitas produk X31 = 0,73 kualitas produk + 0,53 X32 = 0,70 kualitas produk + 0,49 X33 = 0,66 kualitas produk + 0,44 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel kualitas produk, setiap terjadi kenaikan kualitas produk sebesar 1 satuan

15 81 akan diikuti kenaikan X31 sebesar 0,73, X32 sebesar 0,70 dan X33 sebesar 0,66. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,73 menunjukkan bahwa indikator X31 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel kualitas produk (X3) d. Variabel lokasi X41 = 0,71 lokasi + 0,51 X42 = 0,72 lokasi + 0,51 X43 = 0,65 lokasi + 0,43 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel lokasi, setiap terjadi kenaikan lokasi sebesar 1 satuan akan diikuti kenaikan X41 sebesar 0,71, X42 sebesar 0,72 dan X43 sebesar 0,65. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,72 menunjukkan bahwa indikator X42 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel kualitas produk (X4). e. Variabel Citra merek X51 = 0,76 Citra merek + 0,58 X52 = 0,79 Citra merek + 0,62 X53 = 0,71 Citra merek + 0,50 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel kualitas produk, setiap terjadi kenaikan citra merek sebesar 1 satuan akan diikuti kenaikan X51 sebesar 0,76, X52 sebesar 0,79 dan X53 sebesar 0,71. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,79 menunjukkan bahwa indikator X52 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel citra merek (X5).

16 82 f. Variabel Promosi X61 = 0,58 Promosi + 0,34 X62 = 0,65 Promosi + 0,42 X63 = 0,68 Promosi + 0,46 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel promosi, setiap terjadi kenaikan promosi sebesar 1 satuan akan diikuti kenaikan X61 sebesar 0,58, X62 sebesar 0,65 dan X63 sebesar 0,68. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,68 menunjukkan bahwa indikator X63 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel Promosi (X6). Hasil uji goodness of fit analisis konfirmatori variabel eksogen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel : Uji Model-Goodness-of-fit Variabel Eksogen Goodness of index Cut-off Value Hasil model Keterangan Chi square Diharapkan kecil 150,249 Baik Probability 0,05 0,593 Baik RMSEA 0,08 0,000 Baik GFI 0,90 0,919 Baik AGFI 0,90 0,890 Marginal CMIN/DF 2 0,969 Baik TLI 0,95 1,007 Baik CFI 0,95 1,000 Baik Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016

17 83 Berdasarkan Tabel di atas diperoleh nilai chi square 150,249 dengan probabilitas 0,593 0,05, nilai RMSEA sebesar 0,000 0,08, nilai GFI sebesar 0,919 0,90, nilai CFI sebesar 1,000 0,95 dan nilai CMIN/DF sebesar 0,969 2 menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan sebuah penerimaan yang baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator itu merupakan dimensi acuan yang sama bagi konstruk yang disebut word of mouth, harga, kualitas produk, lokasi, citra merek dan promosi dapat diterima. Dengan kata lain, keduapuluh indikator tersebut secara nyata membentuk variabel eksogen Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen Analisis faktor konfirmatori konstruk eksogen digunakan untuk mengetahui apakah indikator-indikator pembentuk variabel laten menunjukkan unideminsionalitas atau belum, hasil konfirmatori konstruk eksogen dapat dilihat sebagai betikut : Tabel Analisis faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen

18 84 Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat dilihat bahwa setiap indikator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel laten menunjukkan hasil baik, yaitu nilai CR diatas 1,96 dengan P lebih kecil daripada 0,05. Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator-indikator pembentuk variabel laten telah menunjukkan unideminsionalitas. Selanjutnya berdasarkan analisis faktor konfirmatori ini, maka model penelitian dapat digunakan untuk analisis selanjutnya tanpa modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian Analisis Konfirmatori Faktor Endogen Hasil analisis konfirmatori variabel endogen keputusan pembelian yang dibangun dengan total 3 indikator dimana dapat dilihat pada grafik output analisis menggunakan program AMOS 22 dibawah ini:

19 85 Gambar Analisis Konfirmatori Faktor Endogen Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016 a. Variabel Keputusan Pembelian Y11 = 0,67 Keputusan Pembelian + 0,45 Y12 = 0,76 Keputusan Pembelian + 0,57 Y13 = 0,61 Keputusan Pembelian + 0,38 Model tersebut menunjukkan hubungan antara setiap indikator pembentuk variabel keputusan pembelian, setiap terjadi kenaikan keputusan pembelian sebesar 1 satuan akan diikuti kenaikan Y11 sebesar 0,67, Y12 sebesar 0,76 dan Y13 sebesar 0,61. Dengan tingkat loading factor sebesar 0,76 menunjukkan bahwa indikator Y12 adalah indikator yang berperan lebih dominan dibandingkan indikator lain yang membentuk variabel keputusan pembelian (Y1).

20 86 Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator dalam variabel endogen merupakan dimensi acuan yang sama bagi sebuah konstruk. Dengan kata lain ketiga indikator tersebut secara nyata membentuk variabel endogen Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen Analisis faktor konfirmatori konstruk endogen digunakan untuk mengetahui apakah indikator-indikator pembentuk variabel laten menunjukkan unideminsionalitas atau belum, hasil konfirmatori konstruk endogen dapat dilihat sebagai betikut : Gambar Analisis Konfirmatori Faktor Endogen Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat dilihat bahwa setiap indikator atau dimensi pembentuk masing-masing variabel laten menunjukkan hasil baik, yaitu nilai CR diatas 1,96 dengan P lebih kecil daripada 0,05. Dengan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa indikator-indikator pembentuk variabel laten telah menunjukkan unideminsionalitas. Selanjutnya berdasarkan analisis faktor konfirmatori ini, maka model penelitian dapat digunakan untuk analisis selanjutnya tanpa modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian.

21 Analisis Structural Equation Modelling ( SEM ) Analisis structural equation modeling digunakan untuk mengetahui hubungan struktural antara variabel yang diteliti. Hubungan struktural antar variabel diuji kesesuaiannya dengan goodness-of-fit index. Hasil analisis struktural equation modeling dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Structural Equation Modeling (SEM) Gambar : Hasil Pengujian Full Model Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016

22 Dari gambar di atas nilai Goodness of Fit dari model full SEM dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel : Uji Model-Goodness-of-fit Goodness of index Cut-off Value Hasil model Keterangan Chi square Diharapkan kecil 221,971 Baik Probability 0,05 0,256 Baik RMSEA 0,08 0,020 Baik GFI 0,90 0,896 Marginal AGFI 0,90 0,863 Marginal CMIN/DF 2 1,062 Baik TLI 0,95 0,984 Baik CFI 0,95 0,987 Baik Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai chi square 221,971 dengan 0,256 probabilitas 0,05, nilai RMSEA sebesar 0,020 0,08, nilai GFI sebesar 0,896 0,90, nilai CFI sebesar 0,987 0,95, dan nilai CMIN/DF sebesar 1,062 2 menunjukkan bahwa uji kesesuaian model ini menghasilkan sebuah penerimaan yang baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa struktur analisis modeling dalam penelitian ini dapat dilakukan. Dari analisis jalur Gambar maka diperoleh model struktural sebagai berikut: 88 Y1 = α1 + 0,47 word of mouth + 0,33 harga + 0,32 kualitas produk + 0,22 promosi + 0,10 citra merek + 0,59 lokasi +Z1 Dengan loading factor 0,59 maka variabel lokasi merupakan variabel yang berperan dominan dalam membentuk variabel keputusan pembelian.

23 Evaluasi Atas Asumsi Asumsi SEM Asumsi-asumsi yang disyaratkan SEM adalah terdistribusi normal dan tidak terjadi univariat outliers. a. Uji normalitas data Normalitas univariate dalam multivariate di evaluasi menggunakan program AMOS 22, apabila diperoleh nilai kurtosis dan skewnes pada interval -2,58 sampai 2,58 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Uji Normalitas Data Sumber : AMOS, Hasil Perhitungan 2016

24 90 Pada tabel diatas diperoleh nilai cr dan kurtosis pada kisaran -2,58 2,58. Dan nilai cr pada multivariate sebesar -1,789 yang berada pada -2,58 2,58 yang berarti bahwa data terdistribusi normal, jadi data penelitian dapat dianalisis menggunakan Struktural Equation Modelling (SEM). b. Evaluasi atas Outlier Outlier merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam bentuk ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel variabel kombinasi (Hair et al, 1998). Adapun outliers dapat dievaluasi yaitu analisis terhadap univariate outliers. Evaluasi atas outlier univariate disajikan pada bagian berikut: 1. Univariate Outliers Pengujian ada tidaknya outliers univariate dilakukan dengan menganalisis nilai Z score dari data penelitian yang digunakan. Apabila terdapat nilai Z score berada pada rentang -3 sampai dengan 3, maka akan dikategorikan sebagai outlier. Pengujian univariate outliers menggunakan program SPSS dengan dilakukan pada tiap konstruk variabel. Hasil pengolahan data untuk pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:

25 91 Tabel 4.2.3: Evaluasi nilai Z-score Sumber: Data Primer yang Diolah, 2016 Berdasarkan hasil komputerisasi diatas, terdapat pada Y 12 yang melebihi batas minimum yaitu -3. Selain itu nilai rata-rata menunjukkan 0 dan standar devasi sebesar 1. Namun, untuk menghilangkan data univariate outliers harus melihat multivariate outlier terlebih dahulu Multivariate Outliers Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan karena walaupun data outlier pada tingkat multivariate dapat diketahui dari Jarak Mahalanobis (Mahalanobis Distance) melalui program AMOS. Uji Mahalanobis Distance dihitung dengan menggunakan nilai chi-square pada derajat bebas sebesar 20

26 92 indikator pada tingkat p < 0,01 dengan menggunakan rumus X 2 (23;0,01) = 41,6364. Hasil analisis ada tidaknya multivariate outliers adalah sebagai berikut : Tabel Mahalanobis d-squared Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group number 1) Observation number Mahalanobis d-squared p1 p ,188,007, ,669,017, ,843,021, ,532,058, ,422,074, ,038,080, ,682,087, ,382,114, ,917,125, ,865,126, ,758,129, ,600,133, ,476,136, ,234,143, ,142,145, ,887,153, ,774,156, ,755,157, ,665,159, ,385,168, ,290,171, ,133,176, ,111,177, ,945,182, ,690,191, ,667,192, ,362,202, ,329,204, ,303,205, ,128,211, ,126,211, ,987,216, ,944,218, ,917,219, ,902,219, ,519,235, ,333,242,655

27 19 27,313,243, ,289,244, ,117,251, ,961,258, ,705,269, ,604,273, ,365,284, ,345,285, ,260,289, ,946,303, ,754,313, ,366,332, ,044,348, ,935,354, ,632,370, ,539,374, ,395,382, ,337,385, ,316,386, ,254,390, ,958,406, ,806,415, ,726,419, ,692,421, ,673,422, ,542,429, ,464,434, ,402,438, ,142,452, ,098,455, ,026,459, ,841,470, ,825,471, ,628,483, ,606,484, ,602,484, ,529,489, ,524,489, ,521,489, ,470,492, ,465,492, ,430,494, ,397,496, ,241,506, ,126,513, ,046,517, ,991,521,489 93

28 ,941,524, ,900,526, ,811,532, ,733,536, ,697,539, ,473,552, ,467,553, ,453,553, ,436,554, ,414,556, ,408,556, ,242,566, ,155,572, ,091,576, ,028,579, ,949,584,16 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Tabel diatas menunjukkan Jarak Mahalanobis maksimal adalah 43,188. Hal ini menunjukkan tidak terdapatnya multivariate outliers sehingga eksklusi atau penghapusan data tidak perlu dilakukan Interpretasi dan Modifikasi Model Selanjutnya tahap terakhir ini dilakukan interpretasi model dan memodifikasi model yang tidak memenuhi syarat pengujian. Setelah model diestimasi, residualnya harus kecil dan mendekati nol dan distribusi frekuensi dari kovarian residual harus bersifat simetrik. Untuk batas keamanan terhadap jumlah residual adalah 5 %. Bila jumlah residual lebih besar dari 5 % dari semua residual kovarians yang dihasilkan oleh model, maka sebuah modifikasi perlu dipertimbangkan dengan catatan ada landasan teoritis. Cut off value dengan rentang -2,58 sampai dengan 2,58 dapat digunakan untuk menilai signifikan tidaknya residual yang dihasilakan oleh model. Data standardized residual covariances yang diolah dengan program AMOS dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel Standard Residual Covariances

29 95 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2016 Dari tabel tersebut tidak satupun nilai standardized residual covariances yang berada diatas rentang -2,58 sampai 2,58. Sehingga model ini tidak memerlukan adanya modifikasi yang berarti Uji itas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas konstruk dapat dilihat dari nilai factor loading nya. Tabel Uji itas Estimate S.E. C.R. P Label Keputusan_pembelian <--- WOM Keputusan_pembelian <--- HARGA Keputusan_pembelian <--- KUALITAS_PRODUK,476,103 4,614 *** par_17 -,317,176-1,799,072 par_18,343,192 1,786,074 par_19

30 96 Estimate S.E. C.R. P Label Keputusan_pembelian <--- LOKASI Keputusan_pembelian <--- CITRA_MEREK Keputusan_pembelian <--- PROMOSI,257,150 1,715,086 par_20 -,098,108 -,903,366 par_21,509,105 4,841 *** par_22 X11 <--- WOM 1,000 X12 <--- WOM 1,216,163 7,481 *** par_1 X13 <--- WOM,849,123 6,916 *** par_2 X25 <--- HARGA 1,000 X24 <--- HARGA,989,132 7,488 *** par_3 X23 <--- HARGA,834,119 6,997 *** par_4 X22 <--- HARGA,701,113 6,178 *** par_5 X21 <--- HARGA,773,122 6,317 *** par_6 X33 <--- KUALITAS_PRODUK 1,000 X32 <--- KUALITAS_PRODUK 1,051,154 6,828 *** par_7 X31 <--- KUALITAS_PRODUK 1,108,165 6,717 *** par_8 X43 <--- LOKASI 1,000 X42 <--- LOKASI 1,162,178 6,524 *** par_9 X41 <--- LOKASI 1,083,169 6,423 *** par_10 X53 <--- CITRA_MEREK 1,000 X52 <--- CITRA_MEREK 1,112,139 8,030 *** par_11 X51 <--- CITRA_MEREK,953,124 7,705 *** par_12 X63 <--- PROMOSI 1,000 X62 <--- PROMOSI,731,140 5,227 *** par_13 X61 <--- PROMOSI,656,135 4,873 *** par_14 Y11 <--- Keputusan_pembelian 1,000 Y12 <--- Keputusan_pembelian,922,133 6,934 *** par_15

31 97 Estimate S.E. C.R. P Label Y13 <--- Keputusan_pembelian,884,139 6,341 *** par_16 Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016 itas konvergen dapat digunakan untuk menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara valid mengukur dimensi dari konsep yang diujinya, dengan melihat bahwa setiap indikator memiliki critical rasio yang lebih besar dua kali standar errornya (Ghozali, 2008). Tabel di atas menunjukkan bahwa semua indikator menghasilkan nilai estimasi dengan critical error (CR) yang lebih besar dua kali standar errornya (S.E), maka dapat disimpulkan bahwa indikator variabel yang digunakan adalah valid. Uji validitas dalam penelitian ini juga menggunakan uji validitas yang dilakukan menggunakan SPSS dengan outputnya bernama corrected item correlation. Hasil nilai r hitung ini kemudian dibandingkan dengan nilai r-tabel product moment, dimana dengan df = n = = 158 dan didapat r- tabel dua sisi sebesar. Hasil pengujian validitas untuk variabel Word of mouth, Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Citra Merek, Promosi, dan Keputusan Pembelian Outline store di kota Semarang adalah sebagai berikut ini : Tabel Uji itas Dengan SPSS Variabel Indikator r-hitung r-tabel Kriteria Word of X1.1 0,616

32 98 mount X1.2 X1.3 Harga X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Kualitas X3.1 Produk X3.2 X3.3 Lokasi X4.1 X4.2 X4.3 Citra Merek X5.1 X5.2 X5.3 Promosi X3.1 X3.2 X3.3 Keputusan Pembelian X4.1 X4.2 X4.3 0,668 0,550 0,544 0,497 0,582 0,569 0,583 0,564 0,589 0,542 0,559 0,571 0,557 0,639 0,669 0,616 0,564 0,589 0,542 0,559 0,571 0,557 Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Hasil pengujian validatas dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel = yaitu nilai r-tabel untuk df = n - 2 = = 158. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa semua butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel Word of mouth, Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Citra Merek, Promosi, dan Keputusan Pembelian Outline store di kota Semarang dinyatakan valid Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah bentuk yang umum (Ghozali, 2008).

33 Construct Reability akan dikatakan reliabel jika memiliki nilai minimal sebesar 0,60 0,70 untuk semua indikator atau variabel yang ada. 99 Rumus yang digunakan untuk menghitung construct reliability adalah: Construct Reliability = Keterangan : ( standarized loading )2 ( standarized loading )2+ ej - Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiaptiap indikator. - Σej adalah measurement error =1 (standardized loading) 2 Tabel Perhitungan Construct reliability Variabel Indikator Standar Loading Standar Loading² 1- Standar Loading² Construct Reliability X1 X2 X11 0,715 0,511 0,489 X12 0,860 0,739 0,261 X13 0,622 0,387 0,613 X21 0,624 0,361 0,611 X22 0,514 0,264 0,736 X23 0,667 0,445 0,555 X24 0,667 0,445 0,654 X25 0,712 0,507 0,555 0,779 0,779 X3 X4 X5 X31 0,657 0,432 0,568 X32 0,868 0,753 0, X33 0,595 0,354 0,646 X41 0,674 0,454 0,546 X42 0,662 0,438 0,562 0,778 X43 0,706 0,498 0,502 X51 0,765 0,585 0,415 X52 0,589 0,347 0,653 0,798 X53 0,544 0,296 0,704 X6 Y11 0,695 0,483 0,

34 100 Y1 Y12 0,837 0,701 0,299 Y13 0,756 0,571 0,429 Y21 0,738 0,545 0,455 Y22 0,656 0,430 0,570 Y23 0,606-0,367 0,633 Sumber : Data Primer yang Diolah, ,706 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas 1 konstruk berada di batas minimal 0,60 0,70 dan 6 konstruk berada di atas batas minimal sehingga telah memenuhi syarat yang berarti bahwa indikator-indikator yang digunakan reliabel dan relatif mampu menjelaskan variabel laten yang dibentuknya. Sedangkan uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui cronbach alpha (α), yaitu apabila cronbach alpha (α) variabel > 0,60 maka kuesioner dari variabel tersebut terbukti dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur variabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel adalah sebagai berikut: Tabel Uji Realibilitas Variabel Dengan SPSS Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Word of mouth 0,776 Reliabel Harga 0,786 Reliabel Kualitas Produk 0,740 Reliabel Lokasi 0,738 Reliabel Citra Merek 0,796 Reliabel Promosi 0,668 Reliabel Keputusan Pelanggan 0,719 Reliabel Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Dari hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan bahwa kuesioner yang digunakan untuk penelitian reliabel karena setiap variabel memiliki Cronbach salpha yang lebih besar dari 0,60.

35 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui berpengaruh atau tidakanya variabel independent terhadap variabel dependen. Hipotesis dinyatakan diterima jika nilai prob (P) < 0,05. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Uji Model-Goodness-of-fit Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Label Keputusan_pembelian <--- WOM,476,103 4,614 *** par_17 Keputusan_pembelian <--- HARGA -,317,176-1,799,072 par_18 Keputusan_pembelian <--- KUALITAS_PRODUK,343,192 1,786,074 par_19 Keputusan_pembelian <--- LOKASI,257,150 1,715,086 par_20 Keputusan_pembelia n Keputusan_pembelia n <-- - <-- - CITRA_MEREK -,098 PROMOSI,509,10 8,10 5 -,903,366 4,841 *** par_2 1 par_2 2 Sumber : Hasil Perhitungan AMOS, 2016 Berdasarkan tabel di atas diperoleh keterangan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: H1 : Word of Mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P (probability) 0,000 < 0,05. Nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat yaitu kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H 1 pada penelitian ini dapat diterima. H2 : Harga berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

36 102 Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P (probability) 0,072 > 0,05. Nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H 2 pada penelitian ini dapat ditolak. H3: Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P (probability) 0,074 > 0,05. Nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H 3 pada penelitian ini dapat ditolak. H4: Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P (probability) 0,086 > 0,05. Nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H 4 pada penelitian ini dapat ditolak. H5: Citra Merek berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P (probability) 0,336 > 0,05. Nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H 5 pada penelitian ini dapat ditolak. H6: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

37 103 Berdasarkan data dari hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai P (probability) 0,000 < 0,05. Nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat yaitu kurang dari 0,05 untuk P sehingga dapat disimpulkan H 6 pada penelitian ini dapat diterima Pembahasan 1. Pengaruh Word Of Mouth terhadap Keputusan Pembelian. Word Of Mouth memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Artinya, semakin tinggi persepsi Word Of Mouth oleh konsumen terhadap Cat semprot maka akan semakin tinggi keputusan pembelian yang diperoleh. Menurut hasil analisis deskriptif indikator Bicara Hal Positif menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot di Outline store Semarang. Sedangkan analisis data menggunakan SEM word of mouth dengan indikator Rekomendasi dari orang lain juga menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap pembelian cat semprot di Outline store. Sehingga persepsi konsumen tentang word of mouth adalah mampu mengubah presepsi bahwa word of mouth bukan hanyalah pembicaraan yang menarik saja, word of mouth bisa lebih dari itu. Disini suatu produk tidak sekedar hanya dibicarakan dan dipromosikan, tetapi lebih dari itu. Word of mouth mampu mengubah perilaku konsumen, dari yang tidak ingin membeli jadi membeli. Penelitian ini di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ester Lina Wajayanti dan Herru Suprihhadi (2015) yang membuktikan persepsi word of mouth memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

38 Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian statistik di atas, harga memiliki hasil yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka dapat dikatakan harga tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian cat semprot di Outline store Semarang. Menurut hasil analisis deskriptif indikator Terjangkau atau tidaknya harga menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot yang ada di Outline store. Sedangkan analisis data menggunakan SEM pada indikator Potongan Harga juga menjadi indikator yang dipertimbangkan responden sebagai penilaian mereka terhadap pembelian cat semprot di outline store. Sehingga persepsi konsumen tentang harga adalah tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih cat semprot karena mereka lebih mempertimbangkan dari segi rekomendasi dari orang terdekat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fifyanita Ghanimata dan Mustafa Kamal (2012) kemudian penelitian dari Reimond Yohanes Monintja, Silvya Mandey dan Agus Supandi Soegoto ( 2015 ) mengemukakan bahwa presepsi harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. 3. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Kualitas Produk memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Oleh sebab itu, kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut hasil analisis deskriptif indikator Kualitas bahan baku menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot di Outline store. Sedangkan analisis data menggunakan SEM indikator Kualitas bahan baku juga menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot di Outline

39 105 store. Sehingga keputusan pembelian tentang kualitas produk adalah tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih cat semprot, karena mereka lebih mempertimbangkan dari segi rekomendasi orang terdekat dan Penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu yang dilihat dari waktu konsumsi, energi konsumsi, manfaat, ekonomi, dll. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Prana Sabrina Tamimi, Hari Susanta Nugrahadan dan Widiartanto (2015) yang mengemukakan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. 4. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Lokasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Oleh sebab itu, lokasi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut hasil analisis deskriptif indikator Ketersediaan lahan parkir menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot Outline store. Sedangkan analisis data menggunakan SEM indikator Ketersediaan lahan parkir bukan menjadi indikator yang paling tinggi melaikan indikator Kedekatan lokasi dengan pusat keramaian yang menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap pembelian cat semprot di Outline store. Sehingga persepsi konsumen tentang keputusan pembelian adalah lokasi tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih cat semprot karena mereka lebih mempertimbangkan dari segi rekomendasi orang terdekat dan Penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu yang dilihat dari waktu konsumsi, energi konsumsi, manfaat, ekonomi, dll.

40 106 Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian menurut Haja Avetoe dan Lamidi (2015), Hal serupa juga diperoleh Fifyanita Ghanimata dan Mustafa Kamal (2012) menyatakan bahwa adanya pengaruh antara lokasi terhadap keputusan pembelian. 5. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Citra merek memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Oleh sebab itu,citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut hasil analisis deskriptif indikator Merek Cat semprot merupakan merek terkenal menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot outline store. Sedangkan analisis data menggunakan SEM keputusan indikator Merek Cat semprot merupakan merek terkenal bukan menjadi indikator yang paling tinggi melaikan indikator Merek cat semprot mudah diingat dalam benak konsumen yang menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot di Outline store. Sehingga persepsi konsumen tentang keputusan pembelian adalah citra merek tidak menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih cat semprot karena mereka lebih mempertimbangkan dari segi rekomendasi dari orang terdekat dan Penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu yang dilihat dari waktu konsumsi, energi konsumsi, manfaat, ekonomi, dll. Penelitian ini di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Reimond Yohanes Monintja, Silvya Mandey dan Agus Supandi Soegoto, (2015). Merek berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian, Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian menurut Ujang Setiawan, Ptricia

41 107 Dhiana P dan Andi Tri Haryono (2015) mengemukakan bahwa citra merek memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. 6. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Promosi memiliki memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Artinya, semakin tinggi persepsi Promosi yang dilakukan maka semakin tinggi pula keputusan pembelian yang diperoleh. Menurut hasil analisis deskriptif indikator Periklanan menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap keputusan pembelian cat semprot. Sedangkan analisis data menggunakan SEM promosi indikator Periklanan bukan menjadi indikator yang paling tinggi melaikan indikator Penawaran khusus dalam jangka waktu tertentu yang menjadi indikator yang dianggap responden paling tinggi sebagai penilaian mereka terhadap cat semprot di Outline store. Sehingga persepsi konsumen tentang promosi adalah konsumen merasa puas terhadap persepsi nilai yang mereka berikan terhadap cat semprot di Outline store Semarang. Penelitian ini di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Reimond Yohanes Monintja, Silvia Mandey dan Agus Supandi Soegoto (2015) mengemukakan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Doni Hariadi dan Soebari Martoatmodjo (2012) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang merupakan salah satu angkutan umum massal yang dikelola Pemerintah melalui

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBELIAN CAT SEMPROT DI OUTLINE STORE

KEPUTUSAN PEMBELIAN CAT SEMPROT DI OUTLINE STORE KEPUTUSAN PEMBELIAN CAT SEMPROT DI OUTLINE STORE SEMARANG YANG DIPENGARUHI OLEH WORD OF MOUTH, HARGA, KUALITAS PRODUK, LOKASI, CITRA MEREK, DAN PROMOSI BONITA KURNIA DEWI Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian Deskripsi obyek penelitian dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari obyek yang diteliti. Penelitian ini mengambil sampel nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM Kamis, 29 September 2016 PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI PRODUK, DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MAKANAN DAN MINUMAN DI WILAYAH JAKARTA TIMUR VITA ANDYANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah tempat hiburan karaoke Princess Syahrini F-KTV di Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data 4.1. Profil Objek Penelitian dan Data Diskriptif SMP Negeri 3 Banyubiru merupakan unit sekolah baru (USB) yang didirikan pada tahun 2007. Sekolah ini mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan penelitian eksplanatori adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Menurut Azwar (2009) data primer adalah data yang di peroleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian: Obyek penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta Polda DIY, dengan alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium,

BAB III METODE PENELITIAN. analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. merek terhadap kesedian pelanggan untuk membayar harga premium, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini difokuskan pada tujuan studi, dimensi waktu, unit analisis, pengukuran dan lingkungan penelitian. 3.1.1 Tujuan Studi Studi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PROFIL KOPERASI CU PUNDHI ARTA Koperasi CU Pundhi Arta merupakan koperasi simpan pinjam yang berbadan hukum Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek dan subyek penelitian Obyek penelitian adalah di kantor UPT Kementerian Sosial di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian pada penelitian ini adalah RSUD Praya. 2. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Pusat Traing Perbankan (PTP) Yogyakarta dengan alamat Perum Candi Gebang Permai Blok T. No. 1,3,4,5 Wedomartani Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Awal 4.1.1 Studi Literatur Langkah awal yang harus dilakukan adalah studi literatur untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini. Hasil dari studi literatur terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan dengan penelitian, melakukan perumusan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah usaha jasa perjalanan wisata Kili Kili Adventure yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indosat, Telkomsel,XL,yang bergerak di bidang service dan product.service nya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indosat, Telkomsel,XL,yang bergerak di bidang service dan product.service nya BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT.Nexwave adalah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi mobile jaringan yg mempunyai customer: Huawei, Nokia, Ericsson, H31, Indosat,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian menggunakan metode Kausalitas, digunakan untuk meneliti pada pupolasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 553-562 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Responden dari penelitian ini berasal dari 1 Kota 4 Kabupaten yang ada di Provinsi D.I.Yogyakarta, meliputi Bantul, Gunung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Princess Syahrini F-KTV yang bertempat di Jogja City Mall, Yogyakarta. Jadi, subyek penelitian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto Km 6, Yogyakarta 55281. sedangkan subjek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.88-95 ISSN 2302-495X Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Responden BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 216 kuesioner kepada konsumen yang pernah berkunjung dan melakukan pembelian di gerai Starbucks di Surabaya.

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian 2 Pendekatan Satu Tahap Wihandaru Sotya Pamungkas Pendekatan Satu Tahap 28 Bagian 2 Pendekatan Satu Tahap Sumber: BM Purwanto (2007) Wihandaru Sotya Pamungkas Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah, objek penelitian yang akan dilakukan menjadi sasaran dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman pada bulan Januari 2016, dengan subjek penelitian adalah Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jasindo Duta Segara adalah perusahaan yang bergerak di bidang crew manning

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jasindo Duta Segara adalah perusahaan yang bergerak di bidang crew manning BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Jasindo Duta segara didirikan pada Bulan Maret tahun 2004 bertempat di Jl. Raya Boulevard Barat Rukan Inkopal Blok C/55 Jakarta Utara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini akan membahas tentang analisis data dan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka Technology Acceptance

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (77,4%) lebih banyak daripada responden pria (22,5%). Tampil anggun dan menawan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (77,4%) lebih banyak daripada responden pria (22,5%). Tampil anggun dan menawan 71 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden 5.1.1.1 Jenis Kelamin Responden BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 5.1 dibawah ini dapat diketahui bahwa responden wanita (77,4%)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di hotel kategori bintang 3 di Yogyakarta. Penelitian ini ditujukan untuk melihat pengaruh kepuasan, kualitas layanan,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian konklusif yang bertujuan untuk memverifikasi hipotesis yang diajukan dan untuk menguji beberapa korelasi tertentu.

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian I Pendahuluan Wihandaru Sotya Pamungkas Pendahuluan 1 Bagian I Pendahuluan 1. Uji Keseuaian Model Untuk menguji kesesuaian model ada beberapa ukuran, yaitu: (a) chi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan, Tahap Pengumpulan Data, dan Tahap Analisis Data. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci