BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya, yang meliputi analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi model dan uji hipotesis. A. Deskripsi Objek Penelitian Profil Perusahaan Penelitian ini mengambil dua perusahaan berskala lokal yang bergerak di bidang industri pengolahan kertas di Kota Surakarta sebagai objek penelitian. Peneliti secara sengaja tidak menyebutkan nama perusahaan serta mengganti nama perusahaan dengan nama Perusahaan A dan Perusahaan B, semata-mata terkait dengan perjanjian pada pihak perusahaan bahwa nama baik perusahaan tidak akan disangkut-pautkan dengan penelitian yang dilakukan. A) Perusahaan A Perusahaan A bergerak di bidang industri percetakan kertas di Kota Surakarta dengan produk utama yang dihasilkan adalah kertas kardus. Perusahaan A telah bergerak dalam industri percetakan kardus di Kota Surakarta kurang lebih selama 15 tahun. Pemasaran produk kardus dari Perusahaan A selama ini kebanyakan masih mencakup sebatas daerah Kota Surakarta dan sekitarnya, seperti Sragen, Klaten, Jogja, dan Semarang, meski sekali waktu produk juga didistribusikan ke luar Surakarta, seperti Surabaya dan beberapa kota lain di luar Jawa Tengah, sesuai dengan pesanan yang diterima oleh perusahaan. 40

2 Saat ini Perusahaan A memiliki kurang lebih 250 orang karyawan yang terdiri dari berbagai divisi untuk mendukung kegiatan produksi dan operasional perusahaan. Pada penelitian kali ini, karyawan dengan kriteria yang sesuai dan berkenan ikut berpartisipasi menjadi responden dari Perusahaan A berjumlah 100 orang karyawan. B) Perusahaan B Sama halnya dengan Perusahaan A, objek penelitian berikutnya dalam penelitian ini adalah Perusahaan B yang juga bergerak di bidang industri jasa percetakan pulp dan kertas di Kota Surakarta. Produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah kertas tulis cetak. Perusahaan B berdiri pada tahun 2002 dan telah beroperasi selama 11 tahun dalam kegiatan usaha memproduksi kertas tulis. Kegiatan pemasaran produk kertas tulis Perusahaan B terbilang belum terlalu luas karena masih berkisar di Kota Surakarta dan sekitarnya. Sampai saat ini, tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan B kurang lebih berjumlah 220 orang karyawan. Pada penelitian ini, karyawan yang memiliki kriteria yang ditetapkan dan berkenan untuk berpartisipasi menjadi responden adalah 100 orang karyawan. 41

3 B. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner. Responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan yang bergerak dalam industri kertas di Surakarta. Pada penelitian ini kuesioner yang disebarkan berjumlah sebanyak 200 lembar kuesioner. Proses penyebaran kuesioner hingga pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan Juni Juli Dari 200 kuesioner yang didistribusikan, terdapat 18 kuesioner yang tidak kembali dan 1 kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap sehingga tidak dapat dianalisis. Kuesioner yang kembali dan dapat dianalisis dengan lengkap dalam penelitian ini berjumlah 181 kuesioner (90,5 %), seperti yang tergambar dalam table IV.1. Jumlah sampel data yang terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan, yaitu 5 kali jumlah item-item pertanyaan pada kuesioner. Tabel IV.1 Distribusi pengambilan sampel Distribusi Kembali % Diolah % % ,5% Sumber : Data primer yang diolah,

4 1. Karakteristik Responden Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir, lama masa kerja di dalam perusahaan, dan unit kerja / posisi yang ditempati dalam perusahaan. a. Usia Responden Tabel IV.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%) < , , ,56 31 < ,39 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan Tabel IV.2 diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yang berusia antara < 20 tahun berjumlah sebanyak 46 orang atau 25,43 %, usia antara 20 sampai 25 tahun sebanyak 50 orang atau 27,62 %, usia antara 26 sampai 30 tahun sebanyak 68 orang atau 37,56 % dan usia 30 sampai < 35 tahun sebanyak 17 orang atau 9,39 %. Dengan demikian karakteristik responden terbanyak berusia 25 sampai 30 tahun. 43

5 b. Jenis Kelamin Responden Tabel IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Pria ,98 Wanita 67 37,02 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa dari 181 responden, sebanyak 62,98 % atau 114 responden berjenis kelamin pria dan 37,02 % atau 67 responden berjenis kelamin wanita. Sehingga responden dalam penelitian ini didominasi oleh karyawan yang berjenis kelamin pria. c. Pendidikan Terakhir Responden Tabel IV.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%) SD 6 3,31 SMP 29 16,02 SMA 76 41,98 Diploma 49 27,07 Sarjana 21 11,62 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diketahui bahwa dari 181 responden, sebanyak 6 orang atau 3,31 % responden berpendidikan terakhir setingkat SD, 29 orang atau 16,02% responden berpendidikan terakhir setingkat SMP, 76 orang atau 41,98% responden berpendidikan terakhir setingkat SMA, 49 orang atau 44

6 27,07% responden berpendidikan terakhir setingkat Diploma dan 21 orang atau 11,62% responden berpendidikan terakhir setingkat Sarjana. Sehingga jumlah sampel terbanyak responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir adalah karyawan yang berpendidikan terakhir setingkat SMA. d. Lama Masa Kerja Tabel IV.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja Lama Masa Kerja Frekuensi Persentase (%) < 6 bulan 21 11,60 6 bulan 1 tahun 44 24, tahun 57 31, tahun 59 32,61 Jumlah Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan Tabel IV.5 dapat diketahui bahwa sebanyak 21 orang atau 11,60% responden memiliki masa kerja kurang dari 6 bulan pada perusahaan yang ditempati saat ini, 44 orang atau 24,30% responden memiliki masa kerja antara 6 bulan sampai 1 tahun, 57 orang atau 31,49% responden memiliki masa kerja antara 1 sampai 2 tahun, dan 59 orang atau 32,61% responden memiliki masa kerja antara 2 sampai 3 tahun. Dengan demikian, karakteristik responden terbanyak berdasarkan masa kerja adalah karyawan dengan masa kerja 2 sampai 3 tahun. 45

7 e. Unit Kerja / Posisi Tabel IV.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Unit Kerja / Posisi Unit Kerja / Posisi Frekuensi Persentase (%) Staf Administrasi 27 14,91 Staf Produksi 64 35,35 Staf Operasional 39 21,54 Staf Marketing 21 11,62 Office Boy (OB) 17 9,39 Staf Keamanan 13 7,19 Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, Berdasarkan Tabel IV.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 27 orang atau 14,91 % responden berada dalam unit kerja / posisi sebagai staf administrasi, 64 orang atau 35,35 % responden berada dalam unit kerja / posisi sebagai staf produksi, 39 orang atau 21,54 % responden berada dalam unti kerja / posisi sebagai staf operasional, 21 orang atau 11,62 % responden berada dalam unit kerja / posisi sebagai staf marketing, 17 orang atau 9,39% responden berada dalam unit kerja / posisi office boy (OB), dan 13 orang atau 7,19% responden berada dalam unit kerja / posisi sebagai staf keamanan. Dengan demikian karakteristik responden terbanyak berdasarkan unit kerja / posisi adalah karyawan yang berada dalam unit kerja / posisi sebagai staf produksi 46

8 2. Tanggapan Responden Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti akan nampak pada jawaban responden. Dalam analisis ini akan diuraikan mengenai kecenderungan pendapat dan tanggapan dari sejumlah karyawan perusahaan industri kertas di Surakarta selaku responden dalam penelitian ini. Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti. a. Tanggapan Responden Mengenai Workplace Bullying Deskripsi tanggapan responden sebanyak 181 orang terhadap item pernyataan workplace bullying sebanyak 8 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut: 47

9 Tabel IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Workplace Bullying (WB) No Pernyataan Jumlah Jawaban Responden (%) Saya sering mendapat teriakan, ejekan, dan cemooh. Saya sering mendengar gossip tentang saya atau orang lain beredar di kantor. Saya sering dihukum hanya karena kesalahan yang sepele Saya sering dikritik tanpa alasan yang jelas Saya sering diperlakukan tidak adil dan berbeda. Saya sering diperlakukan kasar dan tidak sopan Saya sering dibohongi oleh rekanrekan di kantor Kontribusi dan kerja keras saya sering diabaikan TP P CS S SS 11,86 58,6 24,9 5 _ 14,9 56,9 24,3 3,9 12,7 60,2 22,7 4,4 14,4 58,6 23,2 3,3 0,6 11,6 64,6 19,9 3,9 11,0 63,0 21,5 4,4 4,4 58,0 34,3 3,3 15,2 55,2 25,4 3,9 96,06 475,1 196,2 32,1 0,6 Rata rata 12,01 59,38 24,52 4,01 0,07 Sumber : Data primer yang diolah, Keterangan : TP P CS S SS = Tidak Pernah = Pernah = Cukup Sering = Sering = Sangat Sering Tabel IV.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab pernah untuk 8 item pernyataan workplace bullying dengan nilai ratarata sebesar 59,38% yang dapat diartikan bahwa responden merasa pernah mengalami perilaku workplace bullying, terutama dalam hal sering diperlakukan dengan tidak adil dan berbeda dalam bekerja. 48

10 b. Tanggapan Responden Mengenai Strain Tabel IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Strain NO Item Saya merasa terkuras secara emosional oleh pekerjaan saya Saya merasa tidak nyaman dengan pekerjaan saya Saya merasa frustasi dengan pekerjaan saya Saya merasa tegang dalam melakukan pekerjaan Saya tidak nafsu makan karena masalah-masalah yang terkait dengan pekerjaan Masalah dalam pekerjaan membuat saya tidak bisa tidur saat malam hari Masalah dalam pekerjaan membuat badan saya sakit Masalah dalam pekerjaan membuat jantung saya berdetak lebih kencang Jawaban (%) TP SB BBB SS BBS SH 35,9 35,4 24,3 4, ,4 44,8 19,9 4,4 0,9-33,1 44,2 16,0 6, ,5 40,3 22,1 5,5 0,6-35,4 39,8 21,5 2,8 0,6-29,8 44,8 17,7 7,2 0,6-32,0 45,3 17,1 5, ,2 38,7 28,2 5, ,3 333,3 166,8 41,4 2,7 - Rata rata 32,03 41,66 20,85 5,17 0,33 - Sumber : Data primer yang diolah, Keterangan : TP = Tidak Pernah SB = Sekali dalam Sebulan BBB = Beberapa kali dalam Sebulan SS = Sekali dalam Seminggu BBS = Beberapa kali dalam Seminggu SH = Setiap Hari Deskripsi tanggapan responden sebanyak 181 orang terhadap 8 item pernyataan dalam variabel strain. Tabel IV.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab Sekali dalam sebulan untuk 8 item pernyataan variabel strain dengan nilai rata-rata sebesar 41,6% yang dapat diartikan commit bahwa to setidaknya user dalam sebulan, responden 49

11 pernah satu kali mengalami perasaan tegang dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya terutama dalam hal semakin mudahnya seseorang jatuh sakit ketika mengalami perasaan tegang dalam bekerja. c. Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kerja Deskripsi tanggapan responden sebanyak 181 orang terhadap pernyataan kepuasan kerja sebanyak 8 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan mengenai kepuasan kerja adalah sebagai berikut : Tabel IV.9 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja NO Item Jawaban (%) STP TP N P SP 1 Kondisi fisik kantor/perusahaan - 4,4 40,9 42,0 12,7 2 Keamanan dalam bekerja - 2,8 39,8 48,6 8,8 3 Tunjangan yang diberikan perusahaan (THR dan Pensiun) - 2,8 43,1 44,2 9,9 4 Gaji yang saya terima - 13,8 50,8 30,4 5,0 5 Penghargaan yang saya terima saat saya melakukan pekerjaan dengan - 6,6 39,8 45,3 8,3 baik 6 Kebebasan yang saya peroleh untuk memberikan yang terbaik - 4,4 44,2 42,5 8,8 dalam pekerjaan 7 Kemajuan saya untuk mencapai posisi yang lebih baik sejak saya - 7,2 42,0 37,0 13,8 bekerja di perusahaan ini. 8 Pekerjaan yang saya lakukan 0,6 7,2 44,2 38,7 9,4 0,6 49,2 344,8 328,7 76,7 Rata rata 0,07 6,15 43,1 41,08 9,58 Sumber : data primer yang diolah, Keterangan : STP = Sangat Tidak Puas TP = Tidak Puas N = Normal P = Puas SP = Sangat Puas 50

12 Tabel IV.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab normal untuk 8 item pernyataan kepuasan kerja dengan nilai rata-rata sebesar 43,1% yang dapat diartikan bahwa responden memiliki tingkat kepuasan kerja yang normal, terutama dalam hal kepuasan terhadap gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada responden. d. Tanggapan Responden Mengenai Komitmen Organisasi Deskripsi tanggapan responden sebanyak 181 orang terhadap item pernyataan komitmen organisasi yang berjumlah 5 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut : NO Tabel IV.10 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Komitmen Organisasi Item Jawaban (%) STS TS N S SS Saya akan bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan ini 0,6 9,9 36,5 46,4 6,6 Saya bangga bekerja di perusahaan ini - 10,5 40,9 41,4 7,2 Saya merasa tidak loyal pada perusahaan ini - 8,8 43,1 40,9 7,2 Saya menceritakan pada orang lain bahwa perusahaan ini adalah 3, ,0 40,9 7,2 tempat yang bagus untuk bekerja Saya sangat peduli pada nasib 3,9 11,6 39,8 36,5 8,3 perusahaan ini 8,4 51,8 197,3 206,1 36,5 Rata rata 1,68 10,36 39,46 41,22 7,3 Sumber : data primer yang diolah, Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Normal S = Setuju SS commit = Sangat to user Setuju 51

13 Tabel IV.10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju untuk 5 item pernyataan komitmen organisasi dengan nilai rata-rata sebesar 41,22% yang dapat diartikan bahwa responden memiliki komitmen organisasi yang cukup baik, terutama dalam hal merasa tidak loyal kepada perusahaan e. Tanggapan Responden Mengenai Niat untuk Berpindah Deskripsi tanggapan responden sebanyak 181 orang terhadap item pernyataan niat untuk berpindah yang berjumlah sebanyak 6 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pernyataan adalah sebagai berikut : NO Tabel IV.11 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Niat untuk Berpindah Item Secepat mungkin saya ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan sekarang Saya sering berpikir untuk keluar dari pekerjaan saya Saya tidak memiliki masa depan karir yang cerah pada perusahaan ini Saya memiliki perasaan untuk meninggalkan perusahaan ini Jika boleh memilih, saya tidak akan melanjutkan bekerja di perusahaan ini Tidak telalu penting bagi saya untuk menghabiskan karir di perusahaan ini Jawaban (%) STS TS N S SS 24,3 50,8 23,2 1,7-26,5 45,3 21,0 6,6 0,6 24,3 49,7 19,9 6,1-30,9 40,3 22,1 6,6-21,5 52,5 19,3 6,6-27,6 47,0 20,4 5,0-155,1 285,6 125,9 32,6 0,6 Rata rata 25,85 47,6 20,98 5,43 0,1 Sumber : data primer yang diolah,

14 Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Normal S = Setuju SS = Sangat Setuju Tabel IV.11 menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab tidak setuju untuk 6 item pernyataan negatif niat untuk berpindah dengan nilai rata-rata sebesar 47,6% yang dapat diartikan bahwa responden memiliki niat untuk berpindah yang rendah, terutama dalam hal keinginan untuk masih ingin tetap melanjutkan bekerja pada perusahaan yang saat ini ditempati. 53

15 C. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan (Jogiyanto, 2004). Untuk menguji validitas dalam penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan bantuan paket perangkat lunak program SPSS 11.5 for Windows. Tabel IV.12 Uji Validitas KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meye r-olkin Measure o f Samp ling Adequa cy..832 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Tabel IV.12 menunjukkan nilai KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA) dalam penelitian ini sebesar 0,832. Karena nilai MSA di atas 0,5 serta nilai Barlett test signifikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan. 54

16 Tabel IV.13 WB1 WB2 WB3 WB4 WB5 WB6 WB7 WB8 ST1 ST2 ST3 ST4 ST5 ST6 ST7 ST8 SA1 SA2 SA3 SA4 SA5 SA6 SA7 SA8 OC1 OC2 OC3 OC4 OC5 TO1 TO2 TO3 TO4 TO5 TO6 Rotated Component Matrix a Com ponent Extraction Method: Principal Com ponent Analysis. Rotation Metho d: Varimax with Kaiser N ormalization. a. Rotation con verged in 6 iterations. Sumber : Data primer yang diolah,

17 WB1 WB2 WB3 WB4 WB5 WB6 WB8 ST1 ST2 ST3 ST4 ST5 ST6 ST7 SA1 SA2 SA3 SA4 SA5 SA6 SA7 OC1 OC2 OC3 OC4 OC5 TO1 TO2 TO3 TO4 TO5 TO6 Berdasarkan Tabel IV.13 hasil uji validitas dengan jumlah 181 responden, terlihat rotated component matriks terdapat beberapa item yang tidak valid karena tidak muncul dan belum terekstrak sempurna. Kemudian langkah selanjutnya adalah dilakukan pengujian analisis faktor lagi dengan tidak mengikutsertakan item-item yang tidak valid dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel IV.14 yang menunjukkan semua item telah valid dan terekstrak sempurna. Tabel IV.14 Rotated Component Matrix a Com ponent Extraction Method: Principal Com ponent Analysis. Rotation Metho d: Varimax with Kais er N ormalization. a. Rotation con verged in 6 iterations. Sumber : Data primer yang diolah,

18 2. Uji Reliabilitas Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui kekonsistenan item-item pertanyaan variabel yang digunakan (Jogiyanto, 2004). Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sebagai berikut: Tabel IV.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach's Alpha Workplace Bullying 0,9425 Strain 0,9178 Job Satisfaction 0,8620 Organizational Commitment 0,8901 Turnover Intention 0,9128 Sumber: Data primer yang diolah, Dari Tabel IV.15 dapat dilihat bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai cronbach s alpha > 0, Uji Asumsi Model A. Normalitas Data Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 6. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Tabel IV.16 menunjukkan hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r skewness, hampir semua commit item to pernyataan user menunjukkan nilai > 2. 57

19 Sedangkan untuk nilai-nilai dalam C.r kurtosis, semua item pertanyaan menunjukkan nilai < 7. Dengan demikian secara univariate tidak terdistribusi normal secara skewness. Nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada Tabel IV.16 menandakan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi moderately non-normal secara multivariate karena memiliki nilai C.r kurtosis 14,960. Analisis terhadap data tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan interpretasi karena nilai chi-square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Penelitian ini menggunakan teknik Maximum Likelihood Estimates (MLE) yang tidak terlalu terpengaruh terhadap data yang tidak normal (Ghozali, 2005) sehingga analisis selanjutnya dapat dilakukan. Tabel IV.16 Hasil Uji Normalitas Variable Min max Skew c.r. kurtosis c.r. wb wb wb wb wb wb wb to to to to to to oc oc oc oc commit to user

20 Variable Min max Skew c.r. kurtosis c.r. oc sa sa sa sa sa sa sa st st st st st st st Multivariate Sumber : Data primer yang diolah, B. Evaluasi Outliers Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan 2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2002). Jika dalam penelitian ini digunakan 32 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis lebih besar dari 2 (32, 0.001) = 62,48722 adalah multivariate outlier. Tabel IV.17 berikut menyajikan hasil evaluasi Jarak Mahalanobis. 59

21 Tabel IV.17 Jarak Mahalanobis Data Penelitian Nomor Observasi Jarak Mahalanobis Jarak Mahalanobis Kritis (32, 0.001) Sumber: Data primer yang diolah, ,465 62,48722 Tabel IV.17 menunjukkan bahwa tidak ada outlier, karena semua observasi memiliki jarak mahalanobis < 62, Hal ini mengindikasikan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan dalam kuesioner relatif sama. C. Uji Hipotesis Teknik pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang baik. Untuk mengujinya digunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan program AMOS Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-Fit) Evaluasi nilai goodness-of-fit dari model penelitian yang diajukan dapat dilihat pada Tabel IV.18 berikut ini: Tabel IV.18 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi Model Chi-Square ( 2 ) Significance Probability (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA Sumber: Data primer yang diolah, Diharapkan kecil 0,05 2,0 0,9 0,9 0,9 0,9 0, ,000 2,504 0,768 0,732 0,872 0,882 0, Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi Belum memenuhi Baik 60

22 Tabel IV.18 menjelaskan hasil goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan. Dalam pengujian ini nilai Chi-Square dengan p<0,05, CMIN/DF, GFI, AGFI, TLI dan CFI masih belum memenuhi maka dalam studi ini, peneliti mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi eror dengan tujuan mendapatkan model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang lebih baik. Melalui nilai modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification indices dapat diketahui dari output AMOS, akan menunjukkan hubungan-hubungan yang perlu diestimasi, yang sebelumnya tidak ada dalam model untuk mendapatkan model penelitian yang lebih baik. Peneliti mengestimasi hubungan korelasi antar error term yang memiliki nilai modification indices lebih besar atau sama dengan 4.0 (Ferdinand, 2002). Tabel IV.19 merupakan hasil goodness of fit model yang telah dimodifikasi. Tabel IV.19 Hasil Goodness-of-Fit Model Goodness-of-fit Indices Cut-off Value Hasil Evaluasi Model Chi-Square ( 2 ) Significance Probability (p) CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA Diharapkan kecil 0,05 2,0 0,9 0,9 0,9 0,9 0,08 Sumber: Data primer yang diolah, ,054 1,113 0,867 0,836 0,986 0,988 0, Baik Baik Belum memenuhi Belum memenuhi Baik Baik Baik Berdasarkan pada Tabel IV.19 hasil modifikasi model diperoleh peningkatan goodness of fit model. Dalam pengujian ini nilai chisquare menghasilkan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 dengan nilai chi-square sebesar commit 475,104 to user menunjukkan bahwa chi-square 61

23 sudah memenuhi ketentuan. Indeks TLI dan CFI yang semula masih belum memenuhi syarat, setelah dilakukan modifikasi mengalami peningkatan yang baik dan mampu memenuhi syarat. Hal ini mengindikasikan model telah memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Sedangkan indeks GFI dan AGFI mengalami peningkatan tapi tetap belum memenuhi. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan model dapat diterima. 2. Analisis Koefisisen Jalur Pada uji hipotesis ini, nilai yang dilihat adalah nilai CR dibandingkan dengan nilai Z tabel. Apabila respondennya lebih dari 120 orang maka nilai Z tabel adalah 1% = 2,56 ; 5% = 1,96 ; 10% = 1,645. Analisis ini dilihat dari signifikansi besaran regression weight model yang dapat dilihat pada Tabel IV.20 berikut ini: Tabel IV.20 Regression Weights Estimate S.E. C.R. P Label Strain <--- Workplace bullying Job satisfaction <--- Workplace bullying Commitment <--- Workplace bullying Intention to turnover <--- Workplace bullying *** Job satisfaction <--- Strain Commitment <--- Strain Intention to turnover <--- Strain Sumber: Data primer yang diolah, 2013 Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa jalur workplace bullying ke kepuasan commit kerja to user memiliki nilai CR , yang 62

24 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan. Pada jalur workplace bullying ke strain, workplace bullying ke komitmen, dan workplace bullying ke niat untuk berpindah menunjukkan hubungan yang signifikan pada tingkat signifikansi 1%. Sedangkan, pada jalur strain ke kepuasan kerja, strain ke komitmen organisasi, dan strain ke niat untuk berpindah menunjukkan hubungan yang signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Analisis ini juga menunjukkan besaran dari pengaruh langsung (direct effect), pengaruh tidak langsung (indirect effect) dan pengaruh total dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Tabel IV.21 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total Variabel Pengaruh (β) Independen Dependen Langsung Tidak langsung Total Kepuasan Kerja 0,042 0,042 0,084 Workplace bullying Komitmen Organisasi 0,211 0,031 0,243 Niat untuk Berpindah 0,289 0,036 0,325 Kepuasan Kerja 0,204-0,204 Strain Komitmen Organisasi 0,153-0,153 Niat untuk Berpindah 0,175-0,175 Workplace bullying Strain 0,205-0,205 Sumber: Data primer yang diolah,

25 D. Temuan Penelitian dan Pembahasan Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis dalam penelitian ini: 1. Temuan Penelitian 1 Pengaruh workplace bullying pada kepuasan kerja dimediasi oleh strain. Hipotesis pertama mencoba mengajukan bahwa pengaruh workplace bullying pada kepuasan kerja akan dimediasi oleh strain. Strain 0,205 0,204 Workplace bullying 0,042 0,042 : Pengaruh langsung : Pengaruh tidak langsung Kepuasan Kerja Gambar IV.1 Path Diagram Hipotesis I Berdasarkan data pada Tabel IV.20 menunjukkan hasil regresi pengaruh workplace bullying pada kepuasan kerja memiliki nilai C.R sebesar -0,523 yang menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Artinya, secara statistik ini mengindikasikan bahwa adanya perilaku workplace bullying di tempat 64

26 kerja memiliki pengaruh yang tidak signifikan pada kepuasan kerja secara langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sims dan Sun (2012) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa akan diperoleh pengaruh yang kurang signifikan workplace bullying pada kepuasan kerja yang diuji secara langsung. Oleh karena itu variabel strain diusulkan untuk memediasi pengaruh antara dua variabel tersebut, agar kita dapat mengetahui hubungan yang lebih mendalam dari workplace bullying dan kepuasan kerja (Elangovan, 2001). Berdasarkan tabel IV.20, hasil regresi menunjukkan bahwa workplace bullying berpengaruh signifikan terhadap strain dengan nilai C.R sebesar 2,597. Selanjutnya, hasil regresi juga menunjukkan bahwa strain juga berpengaruh signifikan pada kepuasan kerja dengan nilai C.R sebesar -2,406. Hipotesis pertama dinyatakan terbukti dan memediasi secara penuh. Karena berdasarkan penghitungan secara statistik diperoleh bahwa workplace bullying memang tidak berpengaruh secara signifikan pada kepuasan kerja. Akan tetapi, hasil regresi antara workplace bullying terhadap strain serta strain terhadap kepuasan kerja memiliki tingkat signifikansi yang cukup tinggi. Hasil ini cukup membuktikan bahwa strain memediasi pengaruh workplace bullying pada kepuasan kerja. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 didukung. 65

27 Artinya, secara statistik pengaruh workplace bullying pada kepuasan kerja akan berubah menjadi signifikan apabila melalui variabel strain terlebih dahulu. Hal ini mengindikasikan bahwa seorang karyawan yang mengalami perilaku workplace bullying dan muncul perasaan strain (tegang) dalam bekerja akan mengalami penurunan kepuasan kerja yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan yang mengalami workplace bullying namun tidak merasakan strain (ketegangan) dalam bekerja. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Elangovan (2001), yang telah lebih dahulu menemukan bahwa strain akan dapat memediasi workplace bullying yang dianggap sebagai job stressor pada kepuasan kerja. 66

28 2. Temuan Penelitian 2 Pengaruh workplace bullying pada komitmen organisasi dimediasi oleh Strain Hipotesis kedua dalam penelitian ini mencoba mengajukan bahwa pengaruh workplace bullying pada komitmen organisasi akan dimediasi oleh strain. Strain 0,205 0,153 Workplace bullying 0,211 0,031 Organizational Commitment : Pengaruh langsung : Pengaruh tidak langsung Gambar IV.2 Path Diagram Hipotesis II Berdasarkan data pada Tabel IV.20 dapat dilihat bahwa sebelum dimasukkan variabel mediasi Strain. Pengaruh workplace bullying pada komitmen organisasi memiliki nilai C.R sebesar -2,777 yang menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan langsung yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya perilaku workplace bullying di tempat kerja memiliki pengaruh yang signifikan pada menurunnya komitmen organisasi karyawan secara langsung. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Tepper dalam Sims dan Sun (2012) yang menyatakan bahwa terdapat 67

29 hubungan langsung yang signifikan mengenai workplace bullying pada komitmen organisasi. Sims dan Sun (2012) mengutarakan pendapat yang senada dengan penelitian tersebut, mereka menemukan bahwa semakin sering seorang karyawan mendapat perlakuan workplace bullying maka akan menyebabkan semakin rendahnya tingkat komitmen organisasi yang dirasakan karyawan tersebut pada perusahaan yang dia tempati. Berdasarkan gambar IV.2, hasil pengaruh langsung workplace bullying ke variable komitmen organisasi tanpa melalui mediator memiliki nilai koefisien sebesar 0,211. Selanjutnya, workplace bullying terhadap komitmen organisasi dengan memasukkan variabel strain sebagai mediator memiliki nilai koefisien sebesar 0,031. Sedangkan, pengaruh workplace bullying terhadap strain memiliki nilai koefisien sebesar 0,205 dan pengaruh strain terhadap komitmen organisasi memiliki nilai koefisien sebesar 0,153. Hipotesis kedua dinyatakan terbukti dan memediasi secara parsial. Karena berdasarkan penghitungan regresi pada Tabel IV.20 menunjukkan pengaruh yang sama-sama signifikan, dimana nilai C.r workplace bullying pada strain sebesar 2,597 ; nilai C.r strain pada komitmen organisasi sebesar -2,096 ; sedangkan nilai C.r workplace bullying pada komitmen organisasi sebesar -2,777. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 didukung. Hasil ini menunjukkan bahwa strain terbukti memediasi secara parsial pengaruh workplace bullying pada komitmen organisasi. Hal 68

30 ini mengindikasikan bahwa seorang karyawan yang mengalami perilaku workplace bullying akan berpengaruh secara langsung pada menurunnya komitmen organisasi karyawan. Di lain sisi, penelitian ini juga menemukan bahwa terjadinya perilaku workplace bullying dapat memunculkan strain (ketegangan) dalam bekerja yang akan berdampak pada penurunan komitmen organisasi yang juga cukup signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Elangovan (2001), yang telah lebih dahulu menemukan bahwa strain akan dapat memediasi workplace bullying yang dianggap sebagai job stressor pada komitmen organisasi. 69

31 3. Temuan Penelitian 3 Pengaruh workplace bullying pada niat untuk berpindah dimediasi oleh Strain Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mencoba menganalisis bahwa pengaruh workplace bullying pada niat untuk berpindah dimediasi oleh strain. Strain 0,205 0,175 Workplace bullying 0,289 0,036 : Pengaruh langsung : Pengaruh tidak langsung Intention to Turnover Gambar IV.3 Path Diagram Hipotesis III Berdasarkan data pada Tabel IV.20 dapat dilihat bahwa sebelum dimasukkan variabel mediasi Strain. Hubungan antara workplace bullying dengan niat untuk berpindah memiliki nilai C.R sebesar 3,795 yang menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan langsung yang signifikan. Artinya, secara statistik hal ini mengindikasikan bahwa adanya perilaku workplace bullying di tempat kerja yang dialami maupun disaksikan oleh seorang karyawan 70

32 memiliki pengaruh pada meningkatnya niat karyawan tersebut untuk keluar dari pekerjaannya saat ini. Berdasarkan gambar IV.3, hasil pengaruh langsung workplace bullying ke variable niat untuk berpindah tanpa melalui mediator memiliki nilai koefisien sebesar 0,289. Selanjutnya, workplace bullying terhadap niat untuk berpindah dengan memasukkan variabel strain sebagai mediator memiliki nilai koefisien sebesar 0,036. Sedangkan, hubungan workplace bullying terhadap strain memiliki nilai koefisien sebesar 0,205 dan hubungan strain terhadap niat untuk berpindah memiliki nilai koefisien sebesar 0,175. Hipotesis ketiga dinyatakan terbukti dan memediasi secara parsial. Karena berdasarkan penghitungan regresi pada Tabel IV.20 menunjukkan pengaruh yang sama-sama signifikan, dimana nilai C.r workplace bullying pada strain sebesar 2,597 ; nilai C.r strain pada niat untuk berpindah sebesar 2,293 ; sedangkan nilai C.r workplace bullying pada niat untuk berpindah sebesar 3,795. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 didukung. Hasil ini secara statistik dapat menunjukkan bahwa strain terbukti memediasi secara parsial pengaruh workplace bullying pada niat untuk berpindah. Hal ini mengindikasikan bahwa seorang karyawan yang mengalami dan menyaksikan perilaku workplace bullying akan berpengaruh secara langsung pada meningkatnya niat untuk berpindah dari perusahaan. Di lain sisi, penelitian ini juga menemukan bahwa terjadinya perilaku workplace bullying yang 71

33 menyebabkan timbulnya strain (ketegangan) dalam bekerja juga akan berdampak pada peningkatan niat seorang karyawan untuk meninggalkan perusahaan (intention to turnover). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang sudah lebih dahulu dilakukan oleh Elangovan (2001), yang telah menemukan bahwa strain akan dapat memediasi workplace bullying yang dianggap sebagai job stressor pada niat untuk berpindah. Senada dengan temuan tersebut, Sims dan Sun (2012) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa strain memediasi secara parsial pengaruh workplace bullying pada niat untuk berpindah. 72