BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus"

Transkripsi

1 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Analisa Deskripsi Variabel Disiplin Belajar (X 1 ) Disiplin Belajar di kampus (X 1.1 ) Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi angkatan 2012 yang ditunjukan dalam setiap perilakunya yang selalu taat dan mau melaksanakan tata tertib kampus, ketaatan masuk kelas, keaktifan serta tertib di dalam kelas. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator disiplin belajar di kampus (X 1.1 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Kedisplinan Mahasiswa Biologi angkatan 2012 di Kampus. Variabel Disiplin (Kampus) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2,60 0 0,00 Sedang 2,61-3,40 2 3,39 Tinggi 3,41-4, ,81 Sangat Tinggi 4,21-5, ,80 Jumlah Sumber : Data Peneliti Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 4,21 5,00 yaitu sebesar 67,8% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki sikap dan perilaku disiplin di kampus yang sangat tinggi dan sebanyak sekitar 28,81% memiliki sikap dan perilaku disiplin di kampus yang tinggi, sisanya 3,39% memiliki sikap dan perilaku

2 27 disiplin yang sedang. Hal ini dapat menggambarkan bahwa tingginya tingkat kedisiplinan belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 ketika berada di kampus Disiplin belajar di rumah (X 1.2 ) Hal yang diukur dalam disiplin belajar mahasiswa ketika berada di rumah yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi yang ditunjukan dalam setiap perilakunya yang selalu membuat jadwal belajar dan menaati segala agenda belajar yang telah dijadwalkan serta selalu mengerjakan tugas atau laporan praktikum. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator disiplin belajar di rumah (X 1.2 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Kedisplinan Mahasiswa Biologi angkatan 2012 di Rumah. Variabel Disiplin (Rumah) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2,60 5 8,47 Sedang 2,61-3, ,37 Tinggi 3,41-4, ,98 Sangat Tinggi 4,21-5, ,17 Jumlah Sumber : Data Peneliti Dari tabel diatas terlihat bahwa tingkat kedisiplinan belajar dirumah yang dimiliki mahasiswa biologi angkatan 2012 cukup beragam. Sekitar 8,47% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki sikap dan perilaku disiplin belajar dirumah/kos berkategori rendah, 42,37% berkategori sedang, 38,98% berkategori tinggi dan 10,17% berada pada kategori sangat sangat tinggi.

3 Analisa Deskripsi Variabel Motivasi Belajar (X 2 ) Ketekunan Belajar (X 2.1 ) Hal yang diukur dalam ketekunan belajar yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi yang menunjukan keseriusan dalam belajar. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari ketekunan (X 2.1 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Ketekunan Belajar Mahasiswa Biologi angkatan Variabel Motivasi (Tekun) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2,60 0 0,00 Sedang 2,61-3,40 0 0,00 Tinggi 3,41-4,20 2 3,39 Sangat Tinggi 4,21-5, ,61 Jumlah Sumber : Data Peneliti Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 4,21 5,00 yaitu sebanyak sebesar 96,61% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat ketekunan belajar yang sangat tinggi, dan sisanya sekitar 3,39% masuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat ketekunan belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 cenderung sangat tinggi Keuletan Belajar (X 2.2 ) Hal yang diukur dalam keuletan belajar yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi yang menujukan sikap tidak mudah menyerah jika mengalami hambatan atau menemui kesulitan dalam belajar. Berdasarkan tabulasi

4 29 data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari keuletan belajar (X 2.2 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Keuletan Belajar Mahasiswa Biologi angkatan Variabel Motivasi (Ulet) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2,60 0 0,00 Sedang 2,61-3, ,12 Tinggi 3,41-4, ,07 Sangat Tinggi 4,21-5, ,81 Jumlah Sumber : Data Peneliti Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 3,41 4,20 yaitu sebesar 44,07% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat keuletan belajar yang cenderung tinggi, sekitar 28,81% kategori sangat tinggi, dan sisanya sekitar 27,12% kategori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat keuletan belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 cenderung tinggi Minat Belajar (X 2.3 ) Hal yang diukur dalam Minat yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi untuk terlibat langsung dalam seluruh kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari minat (X 2.3 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.5 sebagai berikut:

5 30 Tabel 4.5. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Minat belajar Mahasiswa Biologi angkatan Variabel Motivasi (Minat) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2,60 3 5,08 Sedang 2,61-3, ,12 Tinggi 3,41-4, ,07 Sangat Tinggi 4,21-5, ,73 Jumlah Sumber : Data Peneliti Frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 3,41 4,20 yakni sebesar 44,07% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat ketekunan belajar yang cenderung tinggi, sekitar 27,12 % kategori sedang, 23,73% kategori sangat tinggi, dan siasanya sekitar 5,09 % berada pada kategori rendah. Dengan demikian dapat diartikan bahwa secara keseluruhan minat belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 berada dalam kategori tinggi Kemandirian Belajar (X 2.4 ) Hal yang diukur dalam kemandirian belajar yaitu keseluruhan sikap dan tindakan mahasiswa biologi dalam hal mengatur diri untuk belajar sendiri, mendiagnosa kebutuhan belajarnya, serta mengevaluasi hasil belajarnya. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari kemandirian (X 2.4 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.6 sebagai berikut:

6 31 Tabel 4.6. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat kemandirian belajar Mahasiswa Biologi angkatan Variabel Motivasi (Mandiri) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2, ,25 Sedang 2,61-3, ,85 Tinggi 3,41-4, ,51 Sangat Tinggi 4,21-5,00 2 3,39 Jumlah Sumber : Data Peneliti Dapat dilihat frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 2,61 3,40 yaitu sebesar 50,85% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat kemandirian belajar masuk dalam kategori sedang, 30,51 % kategori tinggi, 15,25 % berada pada kategori rendah dan sisanya 3,39 % kategori sangat tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa tingkat kemadrian belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 cenderung sedang Prestasi Belajar (X 2.5 ) Hal yang diukur dalam prestasi belajar yaitu keseluruhan hasrat atau tendensi mahasiswa biologi untuk mengerjakan sesuatu yang sulit dengan secepat dan sebaik mungkin. Berdasarkan tabulasi data pada angket yang telah diisi oleh responden dan setelah diolah maka diperoleh nilai masing-masing pernyataan dari indikator dari prestasi belajar (X 2.5 ) sesuai dengan jawaban responden dapat dilihat berdasarkan Tabel 4.7 sebagai berikut:

7 32 Tabel 4.7. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa Biologi angkatan Variabel Motivasi (Prestasi) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Sangat Rendah 1,00-1,80 0 0,00 Rendah 1,81-2,60 5 8,47 Sedang 2,61-3, ,34 Tinggi 3,41-4, ,68 Sangat Tinggi 4,21-5, ,51 Jumlah Sumber : Data Peneliti Dapat dilihat frekwensi tertinggi ada pada rentang skor 3,41 4,20 yaitu sebesar 40,68% mahasiswa biologi angkatan 2012 memiliki tingkat prestasi belajar masuk ke dalam kategori tinggi, 30,51% kategori sangat tinggi, 20,34 % berada pada kategori sedang dan sisanya sekitar 8,47 % rendah. Dengan demikian dapat diartikan bahwa prestasi belajar mahasiswa biologi angkatan 2012 cenderung tinggi Analisa Deskripsi Variabel Hasil Belajar (Y) IPK (Y. 1 ) Berdasarkan tabulasi data yang telah disisi oleh respnden dan setelah diolah maka diperoleh nilai dari indikator IPK (Y. 1 ) dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut. Tabel 4.7. Kategori, Rentang Skor, Frekwensi dan Persentase Tingkat Prestasi Belajar Mahasiswa Biologi angkatan Variabel Hasil Belajar (IPK) Kategori Rentang Skor Frekwensi Persentase Rendah 1,00-1,99 0 0,00 Memuaskan 2,00-2,75 2 3,39 Sangat Memuaskan 2,76-3, ,75 T erpuji 3,51-4, ,86 Jumlah ,00

8 Uji Asumsi dan Prasyarat Analisis Analisis terhadap data untuk uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian dilakukan melalui uji Alpha Cronbach. Hasil nalisis menunjukan bahwa seluruh pernyataan dalam instrumen telah memenuhi kriteria valid dan reliabel yang ditunjukan dengan nilai mendekati 1,00. Hasil analisis uji validitas dan reliabilitas instrumen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Setelah dilakukan analisis uji validitas den reabilitas instrumen, langkah selanjutnya adalah pengujian moralitas data. Dalam pengujiannya sebuah data dikatakan berdistribusi normal jika nilai cr skewness atau angka cr kurtosis ada diantara -2,58 sampai +2,58 (nilai z pada tingkat kepercayaan 99%). Berikut hasil uji analisis normalitas data. Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data Variable Saw c.r. kurtosis c.r. Rumah -,046 -,146 -,481 -,754 Kampus -,835-2,619,005,008 IPK,318,996 -,051 -,080 Ketekunan -,462-1,584,586 1,087 Keuletan -,245 -,767 -,883-1,384 Minat -,122 -,383 -,163 -,255 Kemandirian -,042 -,130 -,072 -,113 Berprestasi -,321-1,006 -,739-1,159 Multivariate 7,102 2,419 Sumber : Output AMOS Dari tabel diatas, terlihat bahwa secara keseluruhan (multivariat) berdistribusi normal, karena angka multivariat (2,419)< 2,58. Sementara jika ditinjau pada setiap variabel, semuanya berdistribusi normal karena memiliki nilai c.r dibawah dari 2.58, maka data penelitian ini dapat diasumsikan berdistribusi normal. Selanjutnya data dapat dianalisis dengan menggukan Analisis SEM.

9 Analisis Data Hasil Penelitian Analisis data penelitian ini menggunakan analisis struktur equation model (SEM) dengan bantuan Aplikasi AMOS 22. Tujuan analisis SEM adalah menguji apakah model tersebut fit dengan data yang ada. Dasar pengujian adalah penghitungan kovarians untuk mengetahui hubungan antar variabel. Analisis SEM dibagi menjadi dua tahapan yang pertama adalah Uji Measurement Model dan dilanjutkan dengan Uji Struktural Model Uji Measurement model Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa tepat variabelvariabel manifest dapat menjelaskan variabel laten yang ada. Namun langkah awal dalam pengujian measurement model adalah terlebih dahulu menguji apakah model yang kita gunakan fit. Alat uji model yang digunakan adalah Absolute Fit Indices yaitu membandingkan secara langsung matriks kovarians sampel dengan estimasi menggunakan Chi-Square (X 2 ). Dari hasil analisis output Amos pada degree of freedom diperoleh X 2 hitung sebesar 35,267 lebih kecil dari nilai X 2 tabel (df =32, a=0,05) yaitu sebsar 43,9. Dan nilai p (probability level) adalah 0,271 >0,05. Dengan demikian matriks kovarians sampel model data penelitian ini tidak berbeda dengan matriks kovarians estimasi. Atau dengan kata lain model fit dengan data yang ada. Setelah model fit dengan data, selanjutnya uji measurement model dilanjutkan dengan menganalisis hubungan indikator dengan variabel laten. Proses tersebut dinamakan uji validitas konstruk (variabel laten). Uji validitas konstruk ini dilakukan dengan uji convergen validity. dengan melakukan analisis

10 35 kekuatan hubungan antara setiap indikator terhadap konstruknya. Hal ini penting untuk menentukan apakah masing-masing indikator memiliki hubungan yang signifikan pada variabel konstruk. Jika tidak, maka indikator tersebut harus dikeluarkan atau dibuang karena tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel konstruk. Tabel Regression Weights Estimate S.E. C.R. P Label Berprestasi <--- MotivasiBelajar 1,000 Minat <--- MotivasiBelajar,624,109 5,720 *** Keuletan <--- MotivasiBelajar,546,098 5,589 *** Ketekunan <--- MotivasiBelajar,126,027 4,627 *** IPK <--- HasilBelajar,323,045 7,124 *** Kampus <--- DisiplinBelajar,663,094 7,049 *** Rumah <--- DisiplinBelajar 1,000 Kemandirian <--- MotivasiBelajar,639,111 5,733 *** Sumber : Output AMOS Angka estimate pada tabel di atas menunjukkan hubungan antara variabel konstruk dan indikatornya. Terlihat bahwa hubungan antara indikator Kampus dengan konstruk Disiplin Belajar adalah 0,663 nilai ini signifikan secara statistik karena nilai probability (P) lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa indikator Kampus dapat dikatakan memang ada hubungan yang nyata diantara keduanya. Pada tabel juga terlihat bahwa semua nilai probabilitas (P) memiliki nilai *** atau 0,000 yang berarti nilai probabilitas semua indikator yang ada dalam penelitian ini kurang dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator dapat menjelaskan semua variabel konstruk yang ada. Jika memang sebuah indikator menjelaskan sebuah konstruk, maka indikator tersebut akan mempunyai factor loading yang tinggi dengan konstruk tersebut dan total

11 36 indikator akan mempunyai variance extracted yang cukup tinggi. Dibawah ini tabel nilai factor loading dari setiap indikator terhadap konstruk dalam penelitian ini : Tabel 4.13 Tabel Standardized Regression Weights dari setiap indikator terhadap konstruk Estimate Berprestasi <--- MotivasiBelajar,669 Minat <--- MotivasiBelajar,581 Keuletan <--- MotivasiBelajar,553 Ketekunan <--- MotivasiBelajar,303 IPK <--- HasilBelajar,754 Kampus <--- DisiplinBelajar,712 Rumah <--- DisiplinBelajar,780 Kemandirian <--- MotivasiBelajar,584 Sumber : Output AMOS Angka pada kolom Estimate menunjukkan factor loading dari setiap indikator terhadap konstruk yang terkait. Karena variabel konstruk Disiplin Belajar mempunyai dua indikator yaitu Rumah dan Kampus, maka ada dua faktor loading masing masing Kampus sebesar 0,712 dan Rumah sebesar keduanya memiliki nilai yang tinggi. Sehingga disiplin belajar dirumah dan di kampus dapat menjelaskan variabel konstruk disiplin belajar. Sedangkan nilai angka variance extracted di diperoleh dari rata-rata kuadrat faktor loading variabel konstruk Disiplin Belajar yaitu sebesar 0,558 nilai ini menunjukkan adanya konvergensi antar indikator untuk menjelaskan variabel konstruk Disiplin Belajar. Variabel konstruk motivasi belajar memiliki lima faktor loading yaitu berprestasi 0,669, minat 0,581, keuletan 0,553, ketekunan 0,303 dan kemandirian 0,584, dari kelima indikator yang dimiliki variabel Motivasi belajar, indikator

12 37 ketekunan memiliki nilai factor loading yang paling kecil. Namun secara keseluruhan indikator yang ada dapat menjelaskan variabel konstruk motivasi belajar. Adapun nilai angka variance extracted variabel konstruk motivasi belajar yaitu sebesar 0,304 nilai ini menunjukkan adanya konvergensi antar indikator untuk menjelaskan variabel konstruk motivasi. Variabel konstruk hasil belajar memiliki satu factor loading yaitu IPK sebesar 0,574. Adapun nilai angka variance extracted variabel kosntruk hasil belajar yaitu sebesar 0,329 nilai ini menjelaskan adanya konvergensi antar indikator untuk menjelaskan variabel konstruk hasil belajar. Dari nilai variance extracted masing-masing variabel konstruk karena keseluruhan indikatornya dalam penelitian ini dapat menjelaskan variabel konstruknya. Maka analisis selanjutnya adalah mencari seberapa besar indikatorindikator tersebut dapat menjelaskan variabel konstruk yang ada. Berikut ini tabel Squared multiple Correlations yang menampilkan hasil analisis tersebut: Tabel 4.12 Tabel Squared multiple Correlations Estimate Rumah,608 Kampus,506 IPK,569 Ketekunan,092 Keuletan,306 Minat,338 Kemandirian,341 Berprestasi,447 Sumber : Output AMOS Nilai estimate yang terdapat pada tabel di atas merupakan hasil kuadrat dari factor loading. Angka 0,608 pada indikator rumah dapat diartikan bahwa 0,608 x 100 % = 60,8 % variasi dari indikator rumah memberikan konstribusi

13 38 terhadap konstruk disiplin belajar, sedangkan sisanya 39,2 % dijelaskan oleh unique faktor. Indikator kampus mempunyai nilai 0,506 atau variasi yang ada pada indikator kampus memberikan konstribusi sebesar 50,6 % pada variabel konstruk disiplin belajar. Indikator ketekunan memberikan kontribusi sebesar 9,2 % terhadap variabel konstruk motivasi belajar, indikator keuletan memiliki kontribusi sebesar 30,6% pada motivasi belajar. Indikator minat memberikan kontribusi sebesar 33,8% pada belajar. Indikator kemandirian memberikan kontribusi sebesar 34,1 %. Sementara berprestasi memiliki kontribusi sebesar 44,7% kepada motivasi belajar. Sementara indikator IPK memberikan kontribusi sebesar 56,9% terhadap hasil belajar. Dari uji measurement model dapat disimpulkan bahwa semua indikatorindikator yang ada dianggap mampu menjelaskan konstruk-konstruk yang ada. Walaupun pada konstruk motivasi belajar salah satu indikatornya yakni ketekunan memiliki hubungan yang sangat lemah yakni sebesar 0,092, namun secara keseluruhan, baik konstruk disiplin belajar, konstruk motivasi belajar dan konstruk hasil belajar berhubungan secara signifikan dengan indikatorindikatornya Uji Struktural model Uji Struktural Model merupakan tahap lanjutan setelah Uji Measurement Model. Pada tahap ini peneliti akan menguji structural parameter estimate, yakni hubungan di antara konstruk atau variabel independen-dependen yang ada dalam

14 39 struktural model. Disiplin belajar dan motivasi belajar merupakan variabel independen, sedangkan hasil belajar merupakan variabel dependent. Untuk melihat ada tidaknya hubungan yang signifikan dan keeratan antara variabel independent (disiplin belajar dan motivasi belajar) dengan variabel dependent (hasil belajar), maka syarat utamanya adalah semua nilai harus positif. Hal ini disebabkan secara teori disiplin belajar dan hasil belajar tidak akan berhubungan secara negatif, dalam arti semakin tinggi tingkat kedisiplinan belajar seseorang maka makin tinggi pula hasil belajarnya, demikian pula hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar. Selanjutnya untuk kepraktisan dalam pengambilan keputusan, maka peneliti akan melihat langsung nilai pada kolom P (probability) jika p > 0,05 maka tidak ada hubungan antara konstruk yang ada, dan jika p < 0,05 maka ada hubungan antara konstruk yang ada. Berikut ini adalah tabel output estimate regression weight yang akan menggambarkan hubungan antar konstruk (variabel independen-vaiabel dependent). Tabel Output Estimate Regression Weight Estimate S.E. C.R. P Label HasilBelajar <--- DisiplinBelajar,475,216 2,197,028 HasilBelajar <--- MotivasiBelajar,645,217 2,975,003 Sumber : Output AMOS Tabel di atas yang menjelaskan hubungan antar konstruk: o Hubungan Disiplin Belajar Hasil Belajar Angka p pada baris pertama pada tabel 4.15 adalah 0,028; angka ini berada dibawah 0,05 sehingga ada hubungan yang signifikan antara disiplin belajar

15 40 dengan hasil belajar, atau disiplin belajar mahasiswa memiliki hubungan dengan hasil belajarnya. o Hubungan Motivasi Belajar Hasil Belajar Angka p pada baris kedua pada tabel 4.13 adalah 0,003; angka ini juga berada jauh dibawah 0,05 sehingga bisa dikatakan bahwa antara motivasi belajar dengan hasil belajar mempunyai hubungan yang signifikan. Setelah diketahui bahwa antara variabel konstruk memiliki hubungan yang signifikan, peneliti akan melihat seberapa erat hubungan tersebut. Untuk mengetahui keeratan hubungan antar konstruk dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Standar Regression Weight Estimate HasilBelajar <--- DisiplinBelajar,437 HasilBelajar <--- MotivasiBelajar,619 Sumber : Output AMOS Pada tabel di atas Disiplin Belajar Hasil Belajar mempunyai korelasi positif sebesar 0,437, sedangkan Motivasi Belajar Hasil Belajar mempunyai korelasi positif sebesar 0,619. Selain hubungan antar variabel independen dan dependent, ada pula hubungan yang juga akan diuji yakni hubungan antara kedua variabel independen dalam hal ini hubungan antar disiplin belajar dengan motivasi belajar. Untuk melihat hubungan tersebut dapat dilihat dalam tabel kovarians dan seberapa erat hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel correlation.

16 41 Tabel Covarians Estimate S.E. C.R. P Label MotivasiBelajar <--> DisiplinBelajar,364,086 4,250 *** Sumber : Output AMOS Tabel Correlation Estimate MotivasiBelajar <--> DisiplinBelajar,728 Sumber : Output AMOS Kovarians adalah hubungan dua variabel yang bersifar dua arah (berbeda dengan regression weights yang besifat searah). Pada penelitian ini hanya ada satu kovarians, yakni hubungan antara dua variabel independent Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar. Pada tabel 4.15, hubungan tersebut mempunyai nilai p ***. Hal ini menunjukan angka p adalah 0,000 yang jauh di bawah 0,05, karenanya dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan dua arah yang signifikan antara Disiplin Belajar dengan Motivasi Belajar, dan hubungan tersebut mempunyai keeratan sebesar 0,728 (tabel 4.16). 4.4 Pembahasan Hubungan Indikator dengan Variabel Hubungan indikator-indikator disiplin belajar dengan variabel disiplin belajar. Untuk mengukur kedisiplinan mahasiswa, peneliti menetapkan dua indikator untuk mengukur disiplin belajar tersebut. Indikator pertama yaitu disiplin belajar mahasiswa biologi ketika berada di kampus dan indikator kedua yaitu disiplin belajar mahasiswa biologi ketika berada di rumah atau kost. Dari hasil analisis data dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) diketahui bahwa disiplin belajar mahasiswa ketika berada dirumah memberikan

17 42 variasi kontribusi sebesar 60,8 % pada disiplin belajar mahasiswa, sedangkan untuk disiplin belajar mahasiswa ketika berada di kampus memberikan variasi konstribusi sebesar 50,6% pada disiplin belajar mahasiswa. Dalam SEM setiap indikator diukur tersendiri sehingga hasilnya tidak memiliki hubungan dengan indikator lainnya walaupun berada dalam satu variabel konstruk, namun masingmasing indikator secara bersamaan memberikan konstribusi terhadap keberadaan variabel konstruk. Menurut Alex dalam Indrawan (2008) tingkat kedisiplinan seseorang mempunyai konstribusi terhadap hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Artinya semakin tinggi tingkat kedisiplinan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasil yang dicapai akan semakin baik, sebaliknya semakin rendah tingkat kedisiplinan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasil yang dicapai akan semakin kurang baik. Angka sebesar 60,8 % pada indikator disiplin belajar di rumah menandakan bahwa mahasiswa biologi angkatan 2012 lebih tinggi tingkat kedisiplinan belajarnya ketika berada di rumah/kost jika dibandingkan ketika mereka berada di kampus yang memiliki angka sebesar 50,6%. Data ini cukup relevan dengan fakta yang ada, karena jika sedang berada di rumah atau kost mahasiswa dapat mengerjakan berbagai macam tugas yang di dapat pada saat perkulihan serta mengerjakan beberapa laporan baik itu untuk praktikum maupun PKL. Hal lain yang menjadi penyebab tingginya tingkat kedisiplinan belajar mahasiswa ketika berada di rumah adalah adanya beberapa kalangan dari

18 43 mahasiswa yang tidak sempat mengikuti perkuliahan, namun mereka selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan Hubungan indikator-indikator motivasi belajar dengan variabel motivasi belajar. Untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa, peneliti menetapkan lima indikator yaitu tekun, ulet, minat, mandiri dan prestasi. Dari kelima indikator tersebut hanya ketekunan yang memiliki variasi kontribusi paling rendah pada konstruk motivasi belajar yakni sebesar 9,2%, dengan besaran nilai yang cukup rendah, Hal ini tentu sangat kontras bila kita melihat distribusi perolehan nilai (tabel 4.4) yang didapatkan peneliti, di mana sekitar 96,61% responden memiliki ketekunan sangat tinggi dan sekitar 3,39% ketekunan yang tinggi. Namun setelah dianalisis menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) hasil yang di dapat sangat rendah, dalam SEM hasil seperti itu bisa saja terjadi karena dalam SEM memperhitungkan Unique Factor atau faktor lain di luar kendali peneliti. Rendahnya variasi kontribusi indikator ketekunan belajar pada variabel konstruk motivasi belajar, disebabkan oleh korelasi antara indikator ketekunan belajar dengan empat indikator lainnya sangat lemah. Dapat dilihat dalam data penelitian perbedaan nilai yang sangat besar nilai antara nilai indikator tekun dengan empat indikator lainnya atau data tidak sejajar (contoh responden 6 dalam lampiran 3). Indikator prestasi atau keinginan mahasiswa biologi angkatan 2012 untuk mengerjakan sesuatu yang sulit dengan sebaik mungkin memberikan variasi konstribusi 44,7 % pada motivasi belajar. Indikator kemandirian atau sikap mahasiswa biologi angkatan 2012 untuk belajar sendiri, mendiagnosa kebutuhan

19 44 belajarnya serta mengevaluasi hasil belajarnya, memberikan variasi konstribusi sebesar 34,1 % pada motivasi belajar. Indikator minat atau keterlibatan langsung mahasiswa biologi angkatan 2012 dalam kegiatan belajar mengajar, memberikan variasi konstribusi sebesar 33,8 % pada motivasi belajar. Indikator keuletan atau sikap yang ditunjukan oleh mahasiswa biologi angkatan 2012 untuk tidak mudah menyerah jika mengalami kesulitan hambatan atau kesulitan belajar, memberikan konstribusi variasi sebesar 30,6 % pada motivasi belajar. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan, motif, dan tujuan. Pemuasan kebutuhan merupakan tujuan dari motif yang menggerakkan seseorang, motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat disimpulkan dengan melihat usaha seseorang dalam melakukan sesuatu. Menurut Suryabrata (dalam Rustanto, 2009) tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri seseorang itu; kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif. Motivasi belajar adalah syarat mutlak dalam mencapai tujuan belajar, hal ini ditegaskan oleh Lubis (dalam Rustanto, 2009) motivasi belajar adalah semangat yang memiliki kekuatan dalam diri yang mendorong seseorang berbuat atau melakukan sesuatu agar tujuan belajar tercapai Hubungan indikator-indikator hasil belajar dengan variabel hasil belajar. Untuk Hasil belajar ada tiga indikator yaitu, kognitif, psikomotor dan afektif. Ketiga indikator ini memberikan konstribusi variasi terhadap hasil belajar. Afektif memberikan variasai konstribusi sebesar 100% pada hasil belajar mahasiswa biologi angkatan 2012, hal ini berarti sikap dan perilaku merupakan hal terpenting dalam menunjang hasil belajar. Sarwono (2006) mendefinisikan

20 45 sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu, kalau ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap berbagai hal, baik secara positif maupun negatif. Sikap positif menjadi pilihan untuk dikembangkan/ditanamkan kepada seseorang sehingga dapat bersikap positif terhadap rangsangan yang diterima yang pada gilirannya akan mengoptimalkan hasil belajar yang optimal. Psikomotor memberikan variasi konstribusi sebesar 72% pada hasil belajar dan kognitif memberikan variasi konstribusi sebesar 56% pada hasil belajar mahasiswa biologi angkatan Hubungan antara Variabel Independent dengan Variabel Dependent Hubungan variabel disiplin belajar belajar dengan variabel hasil belajar. Terlihat hubungan signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar memiliki korelasi sebesar 0,43. Hubungan yang signifikan ini menandakan bahwa disiplin sangat penting bagi siapapun dan di manapun, tak terkecuali bagi mahasiswa dia harus disiplin belajar baik di kampus maupun di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Menurut Tu u (2004) disiplin sangat penting dengan disiplin yang muncul dari kesadaran diri, ini merupakan jalan bagi individu untuk sukses dalam belajar Hubungan variabel motivasi belajar belajar dengan variabel hasil belajar. Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar memiliki korelasi sebesar 0,619, hubungan ini dapat dikatakan signifikan, karena dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan mengarahkan proses belajarnya, sehingga akan diperoleh keefektifan dalam belajar. Hal ini senanda dengan

21 46 Suprijono (2009) yang menyatakan dengan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri yang menimbulkan kegiatan serta memberi arah pada kegiatan belajar Hubungan variabel disiplin belajar belajar dengan variabel motivasi belajar. Hubungan dua arah antara disiplin belajar dengan motivasi belajar dengan keeratan sebesar 0,728 (Tabel 4.16). Hal ini terjadi karena disiplin akan membentuk sebuah tingkah laku yang selalu taat terhadap aturan, dan ditunjang oleh motivasi yang selalu mengarahkan ke mana dan bagaimana seseorang akan berproses. Disiplin Belajar Motivasi Belajar 0,43 0,61 Hasil Belajar Gambar 4.1 Hubungan Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Hubungan selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 5, hubungan variabel independent dengan variabel dependen secara matematis dapat dikatakan bahwa : Hasil Belajar = 0,43 Disiplin Belajar + 0, 61 Motivasi Belajar Hasil penjumlahan antara konstanta disiplin belajar dengan motivasi belajar tidak menunjukan angka 1,00 atau 100%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya beberapa eror of term atau faktor lain di luar kendali peneliti, misalnya intelegensi

22 47 dan faktor faktor eksternal yang dialami oleh responden. Hal tersebut sesuai dengan persamaan regresi : Ý = β 1 X 1 + β 2 X 2 + ε dimana X 1 adalah disiplin belajar dengan nilai konstanta sebesar 0,43, X 2 adalah motivasi belajar dengan nilai konstanta sebesar 0,61 dan ε atau epsilon adalah eror of term dengan nilai -0,04.

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BIOLOGI

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BIOLOGI HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BIOLOGI Alfread Muhsin 1, Lilan Dama 2, Sari Rahayu Rahman 3 1) Mahasiswa Jurusan Biologi, 2) Dosen Jurusan Biologi, 3) Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ), disiplin belajar (X 2 ) dan Hasil belajar Pengukuran Dasar Survey.(Y). berdasarkan pengelohan data, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN... i

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang 6 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1 Disiplin Belajar Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research dimana studi lapangan digunakan sebagai bahan laporan (Azwar,1998: 21). Hal ini dilakukan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini terdiri dari tujauan pustaka, landasan teori dan kerangka pemikiran Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitian sebelumnya dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya

Lebih terperinci

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisis Data 4.1. Profil Objek Penelitian dan Data Diskriptif SMP Negeri 3 Banyubiru merupakan unit sekolah baru (USB) yang didirikan pada tahun 2007. Sekolah ini mulai beroperasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengumpulan data dari masing-masing variabel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 84 4.1. Analisis Kuantitatif BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak di Provinsi D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang pribadi, dimana

Lebih terperinci

BAB IV PRAKTEK MODEL PERSAMAAN STRUURAL (SEM) MELALUI PROGRAM AMOS

BAB IV PRAKTEK MODEL PERSAMAAN STRUURAL (SEM) MELALUI PROGRAM AMOS BAB IV PRAKTEK MODEL PERSAMAAN STRUURAL (SEM) MELALUI PROGRAM AMOS Banyak orang yang menghindari melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan Model Persamaan Struktural (SEM) dengan alasan kompleksitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Gambaran Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk Eiger. PT. Eigerindo Multi Produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Analisis Karakteristik Responden Data penelitian yang digunakan adalah primer yang diperoleh dengan mengajukan beberapa pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003) 39 B A B III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi kasus yang dirancang untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi Prestasi Kerja Para Pegawai Kantor Kementerian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif kausal, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y yang bersifat kausal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Structural Equation Modeling Bagian I Pendahuluan Wihandaru Sotya Pamungkas Pendahuluan 1 Bagian I Pendahuluan 1. Uji Keseuaian Model Untuk menguji kesesuaian model ada beberapa ukuran, yaitu: (a) chi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar pada bulan Mei 2002. Adapun contoh dari kuesioner yang digunakan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam pengambilan data peneliti menggunakan instrumen penelitian yaitu skala psikologi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN METODA KOMBINASI SERVQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING, DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCCESS (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang

Lebih terperinci

Uji Measurement Model

Uji Measurement Model Uji Measurement Model Agar tidak kehilangan arah, berikut disertakan kembali proses pengolahan data SEM dengan AMOS: 1. Membuat model sesuai teori tertentu. Model bisa terdiri atas kombinasi: variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut; BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Karakterisitik Responden Berdasarkan hasil perhitungan responden dalam penelitian ini, di klasifikasikan menjadi tiga karakteristik dengan frekuensi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 82 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Karakteristik Responden Penelitian Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru SMA Negeri di Kota Administrasi Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 61 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1.Jenis atau Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menjelaskan sebab - akibat dari suatu variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila data tidak valid

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 58 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu merupakan salah satu kantor

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Awal 4.1.1 Studi Literatur Langkah awal yang harus dilakukan adalah studi literatur untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini. Hasil dari studi literatur terdapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Salah satu merek es krim PT Unilever, Magnum kini hadir dengan varian baru. Magnum bukanlah merek produk es krim yang baru bagi masyarakat. Diluncurkannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan kehidupan. Dengan berbagai program akademik dan kemahasiswaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan kehidupan. Dengan berbagai program akademik dan kemahasiswaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah berjalan sejak 20 September 1960, memandang bahwa kampus adalah tempat pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Industri ini mengacu pada kegiatan operasional percetakan dan obyek penelitian ini ialah untuk mengetahui besarnya pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Kualitas

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel 3.1.1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci