IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB IV TRIP GENERATION

BAB III METODE PENELITIAN

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 3: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MINGGU KE- V: UKURAN PENYEBARAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB V ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BEBAN DAN TAHANAN (LOAD AND RESISTANCE FACTOR)

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

BAB II DASAR TEORI DAN METODE

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

LAPORAN PENELITIAN. Pola Kecenderungan Penempatan Kunci Jawaban Pada Soal Tipe-D Melengkapi Berganda. Oleh: Drs. Pramono Sidi

Transkripsi:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung Kalbras Step Test (KST) Saat melakukan kalbras, secara otomats denyut jantung akan terekam ddalam HRM. Setelah kalbras selesa dlakukan data yang tersmpan dalam HRM dpndahkan ke komputer. Dar data yang sudah dpndahkan dtamplkan dalam bentuk grafk utnuk mempermudah pencaran denyut jantung rata-rata. Contoh grafknya dapat dlhat pada Grafk 1 dan Grafk 2 (Grafk untuk F2, F3, F4 dan M2, M3, M4 terlampr). Dar data-data tersebut dan juga dbantu dengan worksheet serta grafk akan dtentukan denyut jantung rata-rata dengan ketentuan sebaga berktu: a. Pada saat strahat, data yang dambl adalah data denyut jantung terendah yang berada pada ment-ment pertengahan tdak boleh pada ment awal dan ment akhr karena dmungknkan pada ment awal denyut jantung mash bas turun dan pada ment akhr denyut jantung sudah mula nak. Deretan data yang dambl dusahakan stabl selama mnmal setengah ment atau 6 data. b. Pada saat step test, data yang dambl adalah data denyut jantung tertngg pada ment-ment akhr. Deretan data yang dambl dusahakan stabl selama mnmal setengah ment atau 6 data. 27

Grafk 1. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat KST oleh M4 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Grafk 2. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat KST oleh F4 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Dengan menggunakan aturan d atas dbantu dengan worksheet dan grafk maka akan dperoleh nla HR rata-rata pada konds strahat dan step test sehngga akan dperoleh nla-nla yang tertera pada Tabel 4. 28

Tabel 4. Nla HR rata-rata step test A HR Subjek Umur (m 2 ) R1 ST1 R2 ST2 R3 ST3 R4 ST4 R5 M1 16 1.62 88.21 113.92 89.57 118.92 88.07 128.38 80.08 141.15 88.07 M2 48 1.41 74.00 102.15 81.85 103.46 80.00 104.82 82.50 118.67 82.50 M3 60 1.28 75.09 94.92 77.92 95.00 76.42 104.08 72.50 109.17 77.77 M4 57 1.41 86.00 96.17 86.92 102.75 88.83 108.42 89.33 115.08 82.67 F1 43 1.44 59.67 86.25 65.92 104.75 75.92 115.08 81.00 122.58 85.67 F2 47 1.42 98.33 121.67 98.25 125.00 94.50 148.83 103.75 158.00 99.67 F3 48 1.36 87.08 115.00 87.75 119.00 91.58 121.75 92.58 135.92 99.25 F4 49 1.22 71.33 103.00 74.83 113.00 77.83 126.83 90.17 141.75 92.33 Dar nla HR rata-rata d atas kemudan dhtung nla IRHR dar masng-masng step test yatu dengan membag HR step test dengan HR strahat terendah yang basanya adalah strahat pertama. Dalam kasus n hampr nla HR strahat terendah ada pada strahat pertama. Hasl dar pembagan tersebut dapat dlhat pada Tabel 5. Tabel 5. Tabel nla IRHR masng-masng step test IRHR Subjek Umur A (m 2 ) ST1 ST2 ST3 ST4 M1 16 1.62 1.29 1.35 1.46 1.60 M2 48 1.41 1.32 1.39 1.59 1.64 M3 60 1.28 1.26 1.27 1.39 1.45 M4 57 1.41 1.12 1.19 1.26 1.34 F1 43 1.44 1.45 1.76 1.93 2.05 F2 47 1.42 1.24 1.27 1.51 1.61 F3 48 1.36 1.32 1.37 1.40 1.56 F4 49 1.22 1.44 1.58 1.78 1.99 Untuk mencar konsums tenaga pada saat kalbras maka perlu dhtung TEC dar masng-masng subjek, yatu dengan cara mendekat nla tersebut menggunakan prnsp tenaga. Dmana dasumskan pada saat melakukan step test subjek sedang berjalan menak tangga dengan membawa beban yatu tubuhnya sendr. TEC dhtung dengan mengalkan berat badan dengan gaya gravtas dan frekuens step test kemudan dbag 0.42 untuk mengonvers menjad satuan kkal. Dar perhtungan n dapat dlhat haslnya pada Tabel 6. 29

Tabel 6. Nla IRHR dan TEC pada frekuens step test yang berbeda ST1 (15) ST2 (20) ST3 (25) ST4 (30) Subjek TEC TEC TEC TEC IRHR IRHR IRHR IRHR (kkal) (kkal) (kkal) (kkal) F1 1.29 1.10 1.35 1.47 1.46 1.84 1.60 2.21 F2 1.32 0.96 1.39 1.28 1.59 1.60 1.64 1.93 F3 1.26 0.74 1.27 0.98 1.39 1.23 1.45 1.47 F4 1.12 0.84 1.19 1.12 1.26 1.40 1.34 1.68 M1 1.45 0.88 1.76 1.17 1.93 1.46 2.05 1.75 M2 1.24 0.84 1.27 1.12 1.51 1.40 1.61 1.68 M3* 1.32 0.77 1.37 1.03 1.40 1.28 1.56 1.54 M4 1.19 0.63 1.25 0.84 1.33 1.05 1.42 1.26 Dar nla IRHR dan TEC masng-masng subjek d atas akan ddapatkan persamaan yatu dengan mengeplotkan nla-nla tersebut pada grafk, kemudan dar ttk-ttk tersebut akan ddapatkan sebuah persamaan gars yang menunjukan hubungan anatar IRHR dan TEC (kkal). Contoh pengeplotannya dapat dlhat pada Grafk 3 dan Grafk 4 (Grafk untuk F2, F3, F4 dan M2, M3, M4 terlampr). Grafk 3. Grafk hubungan TEC (kkal) dan IRHR M1 30

Grafk 4. Grafk hubungan TEC (kkal) dan IRHR F1 Dar persamaan-persamaan nlah nantnya akan dduga nla beban kerja masng-masng subjek pada saat bekerja, persamaan-persamaan dar subjek lan dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel 7. Persamaan korelas nla IRHR terhadap TEC untuk masng-masng subjek Subjek Persamaan Kalbras (y=irhr; x=tec) R 2 F1 y = 0.281x + 0.958 0.964 F2 y = 0.368x + 0.950 0.949 F3 y = 0.281x + 1.031 0.901 F4 y = 0.259x + 0.901 0.999 M1 y = 0.685x + 0.896 0.957 M2 y = 0.482x + 0.799 0.926 M3 y = 0.293x + 1.073 0.863 M4 y = 0.380x + 0.939 0.996 Dar nla dan persamaan d atas terlhat bahwa rata-rata dar semua subjek mempunya respon yang hampr sama pada masng-masng tngkat frekuens yang sama pada saat step test, hal n dapat dlhat dar persamaan yang terbentuk oleh ttk-ttk hasl dar plot nla IRHR dan TEC. 31

B. Denyut Jantung Kerja 1. Penyangan Manual Data denyut jantung pada penyangan dambl dengan metode yang hampr sama dengan pengamblan data denyut jantung pada saat kalbras. Setelah data dar HRM dpndahkan ke komputer maka data dtamplkan dalam grafk untuk membantu perhtungan HR rata-rata, sepert terlhat pada Grafk 5 dan Grafk 6 berkut. Grafk 5. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat penyangan manual oleh M1 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Grafk 6. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat penyangan manual oleh F1 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Jka dlhat dar kedua grafk d atas terlhat bahwa aktvtas penyangan manual yang dlakukan oleh subjek perempuan mempunya denyut jantung yang lebh standar dbandngkan subjek lak-lak. Hal n dsebabkan adanya faktor kebasaan saat melakukan aktvtas tersebut. Kemudan dengan aturan yang sama dengan 32

kalbras mula dhtung HR rata-rata pada masng-masng subjek. Haslnya dapat dlhat pada Tabel 8 dan Tabel 9 berkut. Tabel 8. Nla HR rata-rata dan IRHR penyangan manual oleh lak-lak HR IRHR Ratarata A Subjek Umur (m 2 Ulangan ) R1 ST R2 W R3 ST W IRHR kerja 1 72.33 105.00 83.86 114.17 79.00 1.45 1.58 2 71.17 102.83 88.38 120.83 76.29 1.44 1.70 M1 16 1.62 1.64 3 70.83 106.00 80.8 117.17 76.83 1.50 1.65 4 70.86 109.00 76.64 114.44 76.78 1.54 1.62 1 75.83 101.50 75.67 111.00 75.17 1.34 1.47 2 73.50 97.67 74.17 112.83 83.50 1.33 1.54 M2 48 1.41 1.46 3 74.50 98.50 75.83 105.00 72.67 1.32 1.41 4 73.83 94.50 81.50 105.00 76.50 1.28 1.42 1 78.57 96.82 82.67 106.00 87.83 1.23 1.35 2 84.33 101.83 82.50 111.14 87.00 1.23 1.35 M4 57 1.41 1.33 3 88.38 105.56 91.50 114.33 90.00 1.19 1.29 4 87.83 104.00 85.60 107.44 82.00 1.21 1.31 Tabel 9. Nla HR rata-rata dan IRHR penyangan manual oleh perempuan HR IRHR Ratarata Subjek Umur A (m 2 Ulangan ) R1 ST R2 W R3 ST W IRHR kerja 1 73.33 108.25 75.25 114.17 84.33 1.48 1.56 F1 43 1.44 2 79.50 107.33 72.00 124.92 84.17 1.49 1.73 3 73.58 105.67 65.17 113.50 85.08 1.62 1.74 1.61 4 73.67 102.85 74.50 104.33 80.58 1.40 1.42 1 85.25 127.33 86.25 120.83 90.50 1.49 1.42 F2 47 1.42 2 91.17 128.25 90.08 127.08 90.83 1.42 1.41 3 77.75 124.50 86.58 121.17 86.83 1.60 1.56 1.45 4 84.42 119.92 88.17 118.83 90.75 1.42 1.41 1 86.83 115.17 93.92 128.25 92.75 1.33 1.48 F3 48 1.36 2 82.33 115.75 93.75 128.25 92.58 1.41 1.56 3 76.67 108.75 76.83 115.58 83.33 1.42 1.51 1.51 4 74.75 108.67 78.83 111.92 78.08 1.45 1.50 1 70.08 95.92 72.33 109.33 74.33 1.37 1.56 F4 49 1.22 2 71.83 106.42 73.50 114.83 76.17 1.48 1.60 3 76.58 105.33 78.25 110.08 86.42 1.38 1.44 1.52 4 78.00 108.42 83.17 115.42 80.75 1.39 1.48 33

Untuk mengetahu nla TEC maka nla IRHR rata-rata dar tabel-tabel d atas dmasukkan ke dalam persamaan yang ada pada Tabel 7. TEC adalah energ total yang dgunakan pada saat kerja yatu total dar energ metabolsme (BME) dan energ kerja tu sendr (WEC). Untuk mendapatkan nla BME, kta konvers nla luas permukaan tubuh subjek menggunakan Tabel 1. Dar tabel BME kta peroleh konsums oksgen yang kemudan kta konvers menjad konvers energ dengan mengalkan dengan 5 kal. Kemudan nla WEC dnormalsas yatu dengan membag WEC dengan berat tubuh subjek. Hasl dar perhtungan tersebut dapat dlhat pada tabel-tabel berkut. Tabel 10. Nla IRHR, TEC, WEC dan WEC penyangan manual oleh subjek lak-lak Subjek IRHR kerja ratarata (kkal/ (kkal/ (kkal/ (kal/kg BME TEC WEC WEC' Beban 1 2 3 4 kerja IRHR jam) jam) jam) jam) M1 1.58 1.70 1.65 1.62 1.64 53.40 Berat 64.75 11.35 227.09 M2 1.47 1.54 1.41 1.42 1.46 52.80 Sedang 82.08 29.28 610.05 M4 1.35 1.35 1.29 1.31 1.33 45.30 Sedang 61.15 15.85 440.27 Rata-rata 1.47 50.50 69.33 18.83 425.80 Tabel 11. Nla IRHR, TEC, WEC dan WEC penyangan manual oleh subjek perempuan Subjek IRHR kerja 1 2 3 4 Ratarata IRHR BME (kkal/ jam) Beban kerja TEC (kkal/ jam) Dar Tabel 10 secara umum dapat dlhat bahwa aktvtas penyangan secara manual mempunya tngkat beban kerja sedang sampa berat. Hal n terlhat dar nla IRHR yang berada pada range nla 1.33 1.64 dengan rataannya 1.47. walaupun sama-sama dalam tngkat beban kerja sedang sampa berat tetap subjek lak-lak mempunya rataan IRHR yang lebh rendah dbandngkan dengan subjek perempuan. Sedangkan energ total rata-ratanya (TEC) adalah 69.33 kkal/jam dengan konsums energ rata-rata yang dgunakan untuk kerja (WEC) yatu 18.33 kkal/jam dan nla normalsas rata-ratanya (WEC ) 425.80 kal/kg jam. WEC (kkal/ jam) WEC' (kal/kg jam) F1 2.04 1.83 1.74 1.81 1.61 57.00 Berat 139.74 82.74 1313.29 F2 1.91 1.69 1.75 1.69 1.46 49.59 Sedang 108.11 58.52 1063.98 F3 1.76 1.62 1.48 1.46 1.51 44.75 Berat 117.84 73.09 1740.29 F4 1.82 1.91 1.77 1.71 1.52 49.31 Berat 119.78 70.47 1468.13 Rata-rata 1.52 50.16 121.36 71.20 1396.42 34

Dar Tabel 11 d atas secara umum dapat dlhat bahwa aktvtas penyangan secara manual mempunya tngkat beban kerja sedang sampa berat bag subjek perempuan. Hal n terlhat dar nla IRHRnya yang berada pada range 1.46 1.61 dengan rataannya 1.52. Dengan konsums energ total rata-ratanya (TEC) yatu 121.36 kkal/jam sedangkan konsums energ rata-rata yang dgunakan pada saat kerja (WEC) yatu 71.20 kkal/jam dan nla normalsas rata-ratanya (WEC ) 1396.42 kal/kg jam. Sedangkan waktu kerja dan kapastas lapang dar aktvtas penyangan manual dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel 12. Waktu kerja dan kapastas lapang penyangan manual oleh subjek laklak Subjek M1 M2 M4 Rata-rata Waktu kerja* (ment) 8.66 3.89 4.16 5.57 KLE (jam/ha) 48.80 21.90 23.69 31.46 *) waktu kerja untuk satu plot pengamblan data Tabel 13. Waktu kerja dan kapastas lapang penyangan manual oleh subjek perempuan Subjek F1 F2 F3 F4 Rata-rata Waktu kerja* (ment) 14.86 8.52 7.60 4.59 8.89 KLE (jam/ha) 64.23 35.18 32.30 20.27 38.00 *) waktu kerja untuk satu plot pengamblan data 2. Penyangan Sem Mekans dengan Penyang Tpe Parut Data denyut jantung pada penyangan dambl dengan metode yang hampr sama dengan pengamblan data denyut jantung pada saat kalbras. Setelah data dar HRM dpndahkan ke komputer maka data dtamplkan dalam grafk untuk membantu perhtungan HR rata-rata, sepert terlhat pada Grafk 7 dan Grafk 8 berkut. 35

Grafk 7. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh M4 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Grafk 8. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh F1 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Kemudan dengan aturan yang sama dengan kalbras mula dhtung HR rata-rata pada masng-masng subjek. Haslnya dapat dlhat pada Tabel 14 dan Tabel 15 berkut. 36

Subjek Umur A (m 2 ) M1 16 1.62 M2 48 1.41 M4 57 1.41 Ulangan R1 ST R2 W R3 ST W 1 83.33 114.33 80.67 131.67 86.67 1.42 1.63 2 82.33 117.67 81.67 130.00 81.67 1.44 1.59 3 82.33 111.00 80.17 124.00 80.17 1.38 1.55 4 82.50 114.00 82.67 126.50 84.67 1.38 1.53 1 76.83 94.33 77.67 110.83 70.00 1.23 1.44 2 71.67 91.33 74.00 114.83 79.17 1.27 1.60 3 78.67 93.67 71.33 107.17 78.50 1.31 1.50 4 68.17 90.00 69.67 120.83 69.33 1.32 1.77 1 87.67 101.67 87.17 123.00 89.33 1.16 1.40 2 92.00 106.83 91.00 130.00 96.33 1.17 1.43 3 94.33 108.67 96.17 125.67 95.50 1.15 1.33 4 - - - - - - - Tabel 14. Nla HR rata-rata dan IRHR penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh subjek lak-lak HR IRHR Ratarata IRHR kerja Tabel 15. Nla HR rata-rata dan IRHR penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh subjek perempuan HR IRHR Ratarata Subjek Umur A (m 2 Ulangan ) R1 ST R2 W R3 ST W IRHR kerja 1 64.17 102.25 74.78 130.67 75.33 1.59 2.04 F1 43 1.44 2 73.33 102.08 75.67 134.08 80.58 1.39 1.83 3 76.25 106.25 77.67 132.83 80.00 1.39 1.74 1.85 4 76.42 101.00 71.75 130.00 77.92 1.41 1.81 1 81.83 124.25 86.83 156.00 96.42 1.52 1.91 F2 47 1.42 2 92.75 129.58 92.33 156.25 97.58 1.40 1.69 3 90.50 128.92 93.17 158.00 100.83 1.42 1.75 1.76 4 94.08 125.75 96.50 159.08 89.08 1.34 1.69 1 84.50 120.08 94.50 148.33 95.25 1.42 1.76 F3 48 1.36 2 93.75 124.42 101.75 152.17 103.33 1.33 1.62 3 101.67 129.92 104.67 150.83 105.17 1.28 1.48 1.58 4 102.67 130.50 104.17 149.58 109.67 1.27 1.46 1 72.17 104.83 74.50 131.50 81.08 1.45 1.82 F4 49 1.22 2 72.75 100.00 70.17 133.83 84.33 1.43 1.91 3 78.58 105.75 82.00 139.08 84.75 1.35 1.77 1.80 4 74.75 101.50 81.08 127.92 83.42 1.36 1.71 1.58 1.58 1.39 37

Untuk mengetahu nla TEC maka nla IRHR rata-rata dar tabel-tabel d atas dmasukkan ke dalam persamaan yang ada pada Tabel 7. TEC adalah energ total yang dgunakan pada saat kerja yatu total dar energ metabolsme (BME) dan energ kerja tu sendr (WEC). Untuk mendapatkan nla BME, kta konvers nla luas permukaan tubuh subjek menggunakan Tabel 1. Dar tabel BME kta peroleh konsums oksgen yang kemudan kta konvers menjad konvers energ dengan mengalkan dengan 5 kal. Kemudan nla WEC dnormalsas yatu dengan membag WEC dengan berat tubuh subjek. Hasl dar perhtungan tersebut dapat dlhat pada tabel-tabel berkut. Tabel 16. Nla IRHR, TEC, WEC dan WEC penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh subjek lak-lak Subjek IRHR kerja BME TEC WEC WEC' Avg Beban (kkal/ (kkal/ (kkal/ (kal/kg 1 2 3 4 IRHR kerja jam) jam) jam) jam) M1 1.79 1.75 1.59 1.39 1.63 53.40 Berat 64.03 10.63 212.67 M2 1.44 1.60 1.50 1.77 1.58 52.80 Berat 97.21 44.41 925.20 M4 1.41 1.43 1.33-1.39 45.30 Sedang 71.87 26.57 738.10 Rata-rata 1.53 50.5 77.70 27.20 625.32 Tabel 17. Nla IRHR, TEC, WEC dan WEC penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh subjek perempuan Subjek IRHR kerja BME TEC WEC WEC' Avg Beban (kkal/ (kkal/ (kkal/ (kal/kg IRHR kerja 1 2 3 4 jam) jam) jam) jam) F1 2.04 1.83 1.74 1.81 1.85 57.00 Sangat Berat 191.25 134.25 2130.91 F2 1.91 1.69 1.75 1.69 1.76 49.59 Sangat Berat 173.50 123.91 2252.93 F3 1.76 1.62 1.48 1.46 1.58 44.75 Berat 116.55 71.80 1709.62 F4 1.82 1.91 1.77 1.71 1.80 49.31 Sangat Berat 208.88 159.58 3324.50 Rata-rata 1.75 50.16 172.54 122.38 2354.49 Dar Tabel 16 secara umum terlhat bahwa kegatan penyangan dengan meggunakan landak tpe parut mempunya tngkat beban kerja sedang sampa berat bag subjek lak-lak. Hal n terlhat dar nla IRHRnya yang berada pada range 1.39-1.63. Sedangkan konsums energ total rata-ratanya (TEC) sebesar 77.70 kkal/jam dengan konsums energ rata-rata yang dgunakan untuk bekerja (WEC) sebesar 27.20 kkal/jam dan nla normalsas rata-ratanya (WEC ) sebesar 625.32 kal/kg jam. 38

Dar Tabel 17 secara umum dapat dlhat bahwa kegatan penyangan menggunakan landak tpe parut mempunya tngkat beban kerja berat sampa sangat berat. Hal n terlhat dar nla IRHRnya berada pada range 1.58 1.85, dengan konsums energ total rata-rata (TEC) yang dgunakan untuk melakukan aktvtas n n adalah 172.54 kkal/jam. Sedangkan konsums energ rata-rata yang dgunakan pada saat kerja (WEC) yatu 122.38 kkal/jam dan nla normalsasnya (WEC ) 2354.49 kal/kg jam. Kegatan penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut n menjad kegatan yang relatf berat bag subjek perempuan dakbatkan karena konds penyang tpe parut yang dpaka saat pengamblan data agak berbeda dar penyang tpe parut yang basa dpaka pada umumnya. Penyang tpe parut yang dpaka pada saat pengamblan data mempunya sedkt perbedaan dengan penyang tpe parut yang basa dpaka petan pada umumnya, jka basanya gagang penyang tpe parut terbuat dar bahan yang relatf rngan sepert kayu msalnya maka pada penyang tpe parut yang dpaka n menggunakan gagang dar bes ppa yang tentu saja berat. Kta dapat bayangkan, jka alatnya saja sudah berat apalag jka alat tersebut dgunakan untuk melakukan pekerjaan maka akan membutuhkan tenaga yang lebh untuk membuatnya bekerja sesua harapan. Apabla kta cermat lag dar Tabel 17, F4 memlk konsums energ yang palng tngg dar subjek perempuan lannya. Hal n dkarenakan faktor dar postur tubuh F4 yang pendek dan gemuk sehngga mengalam kesultan dalam melakukan moblsas d lahan saat melakukan penyangan. Hal n semakn berat karena alat yang dpaka juga berat, sehngga untuk melakukan penyangan memerlukan tenaga yang lebh besar. Sedangkan waktu kerja dan kapastas lapang dar aktvtas penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel 18. Waktu kerja dan kapastas lapang penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh subjek lak-lak Subjek M1 M2 M4 Rata-rata Waktu kerja* (ment) 9.38 7.78 9.21 8.94 KLE (jam/ha) 55.18 44.65 40.85 46.89 *) waktu kerja untuk satu plot pengamblan data 39

Tabel 19. Waktu kerja dan kapastas lapang penyangan sem mekans dengan penyang tpe parut oleh subjek perempuan Subjek F1 F2 F3 F4 Rata-rata Waktu kerja* (ment) 6.68 4.29 4.17 5.34 5.12 KLE (jam/ha) 40.39 31.15 30.98 30.25 32.73 *) waktu kerja untuk satu plot pengamblan data 3. Penyangan Sem Mekans dengan Penyang Tpe Roller Data denyut jantung pada penyangan dambl dengan metode yang hampr sama dengan pengamblan data denyut jantung pada saat kalbras. Setelah data dar HRM dpndahkan ke komputer maka data dtamplkan dalam grafk untuk membantu perhtungan HR rata-rata, sepert terlhat pada Grafk 9 dan Grafk 10 berkut. Grafk 9. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh M3 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) 40

Grafk 10. Grafk hubungan antara HR terhadap waktu pada saat penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh F3 (Ket: R = rest/strahat; ST = step test) Kemudan dengan aturan yang sama dengan kalbras mula dhtung HR rata-rata pada masng-masng subjek. Haslnya dapat dlhat pada Tabel 20 dan Tabel 21 berkut. Tabel 20. Nla HR rata-rata dan IRHR penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh subjek lak-lak HR IRHR Ratarata A Subjek Umur (m 2 Ulangan ) R1 ST R2 W R3 ST W IRHR kerja 1 76.50 101.56 73.00 150.67 79.71 1.33 1.97 2 74.78 108.50 82.38 132.29 74.33 1.45 1.77 M1 16 1.62 1.92 3 71.00 109.50 78.67 141.00 76.50 1.54 1.99 4 75.83 106.67 75.71 149.14 74.00 1.41 1.97 1 73.55 101.25 77.00 104.00 72.10 1.38 1.41 2 69.00 93.00 72.90 120.30 65.36 1.35 1.74 M2 48 1.41 1.64 3 63.87 90.00 62.50 106.11 66.38 1.41 1.66 4 60.21 89.00 69.90 104.67 72.67 1.48 1.74 1 77.80 93.18 78.10 108.60 92.29 1.20 1.40 2 90.63 102.90 89.27 126.97 86.44 1.14 1.40 M4 57 1.41 1.42 3 92.10 104.10 93.78 125.55 97.57 1.13 1.36 4 88.29 105.35 86.13 132.52 89.67 1.19 1.50 41

Tabel 21. Nla HR rata-rata dan IRHR penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh subjek perempuan HR IRHR Ratarata A Subjek Umur (m 2 Ulangan ) R1 ST R2 W R3 ST W IRHR kerja 1 71.67 112.33 81.00 134.17 84.00 1.57 1.87 F1 43 1.44 2 79.00 115.33 82.50 130.33 87.17 1.46 1.65 3 77.83 108.00 73.67 116.33 72.67 1.39 1.49 1.68 4 71.50 107.67 79.50 121.17 83.33 1.51 1.69 1 78.62 136.00 91.77 134.66 95.50 1.73 1.71 F2 47 1.42 2 93.83 135.28 98.50 136.13 94.17 1.44 1.45 3 90.60 127.92 94.00 135.75 92.86 1.41 1.50 1.54 4 87.71 124.53 94.00 130.14 92.00 1.42 1.48 1 73.67 108.67 77.33 128.67 83.33 1.48 1.75 F3 48 1.36 2 78.00 115.00 88.50 125.33 82.83 1.47 1.61 3 80.00 116.67 85.83 126.83 84.50 1.46 1.59 1.66 4 76.83 114.17 79.17 130.33 79.50 1.49 1.70 1 73.33 113.33 76.67 123.17 75.00 1.55 1.68 F4 49 1.22 2 70.67 111.33 79.17 135.50 81.83 1.58 1.92 3 78.83 113.00 79.67 135.00 82.83 1.43 1.71 1.75 4 77.33 116.50 78.33 129.83 78.50 1.51 1.68 Untuk mengetahu nla TEC maka nla IRHR rata-rata dar tabel-tabel d atas dmasukkan ke dalam persamaan yang ada pada Tabel 7. TEC adalah energ total yang dgunakan pada saat kerja yatu total dar energ metabolsme (BME) dan energ kerja tu sendr (WEC). Untuk mendapatkan nla BME, kta konvers nla luas permukaan tubuh subjek menggunakan Tabel 1. Dar tabel BME kta peroleh konsums oksgen yang kemudan kta konvers menjad konvers energ dengan mengalkan dengan 5 kal. Kemudan nla WEC dnormalsas yatu dengan membag WEC dengan berat tubuh subjek. Hasl dar perhtungan tersebut dapat dlhat pada tabel-tabel berkut. Tabel 22. Nla IRHR, TEC, WEC dan WEC penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh subjek lak-lak Subjek IRHR kerja ratarata (kkal/ (kkal/ (kkal/ (kal/kg BME TEC WEC WEC' Beban 1 2 3 4 kerja IRHR jam) jam) jam) jam) M1 1.97 1.77 1.99 1.97 1.92 53.40 Sangat Berat 89.81 36.41 728.19 M2 1.41 1.74 1.66 1.74 1.64 52.80 Berat 104.60 51.80 1079.23 M4 1.40 1.40 1.36 1.50 1.42 45.30 Sedang 75.90 30.60 849.99 Rata-rata 1.66 50.5 90.10 39.60 885.80 42

Tabel 23. Nla IRHR, TEC, WEC dan WEC penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh subjek perempuan Subjek IRHR kerja ratarata (kkal/ (kkal/ (kkal/ (kal/kg BME TEC WEC WEC' Beban 1 2 3 4 kerja IRHR jam) jam) jam) jam) F1 1.87 1.65 1.49 1.69 1.68 57.00 Berat 153.48 96.48 1531.40 F2 1.71 1.45 1.50 1.48 1.54 49.59 Berat 111.15 61.56 1119.23 F3 1.75 1.61 1.59 1.70 1.66 44.75 Berat 133.36 88.61 2109.78 F4 1.68 1.92 1.71 1.68 1.75 49.31 Sangat Berat 196.01 146.71 3056.41 Rata-rata 1.66 50.16 148.5 98.34 1954.20 Secara umum dar Tabel 22 terlhat bahwa kegatan penyangan dengan menggunakan penyang tpe roller mempunya tngkat beban kerja sedang sampa berat bag subjek lak-lak. Hal n terlhat dar nla IRHRnya yang berada pada range 1.42 1.92. Sedangkan konsums energ total rata-ratanya (TEC) yatu yatu 90.10 kkal/jam dengan konsums energ rata-rata yang dgunakan untuk bekerja (WEC) yatu 39.60 kkal/jam dan nla normalsas rata-ratanya (WEC ) yatu 885.80 kal/kg jam. Secara umum dar Tabel 23 terlhat bahwa kegatan penyangan dengan menggunakan penyang tpe roller mempunya tngkat beban kerja berat sampa sangat berat bag subjek perempuan. Hal n terlhat dar nla IRHRnya yang berada pada range 1.54 1.75. Sedangkan konsums energ total rata-ratanya (TEC) yatu 148.34 kkal/jam dengan konsums energ rata-rata yang dgunakan untuk bekerja (WEC) yatu sebesar 98.34 kkal/jam dan nla nomalsas rataratanya (WEC ) yatu 1954.20 kal/kg jam. Tetap jka dbandngkan dengan penggunaan landak tpe parut, energ yang dkeluarkan uantuk penggunaan penyang tpe roller lebh rendah. Tetap seharusnya dengan dsan dan materal yang lebh bak yang dmlk oleh landak buatan Jepang, energ yang dbutuhkan seharusnya jauh dar nla-nla n. Sedangkan waktu kerja dan kapastas lapang dar aktvtas penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller dapat dlhat pada tabel berkut. Tabel 24. Waktu kerja dan kapastas lapang penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh subjek lak-lak Subjek M1 M2 M4 Rata-rata Waktu kerja* (ment) 7.06 5.98 6.95 6.66 KLE (jam/ha) 30.70 25.92 38.84 30.82 43

Tabel 25. Waktu kerja dan kapastas lapang penyangan sem mekans dengan penyang tpe roller oleh subjek perempuan Subjek F1 F2 F3 F4 Rata-rata Waktu kerja* (ment) 10.34 6.50 4.98 9.89 7.93 KLE (jam/ha) 45.39 28.25 21.92 43.22 31.71 *) waktu kerja untuk satu plot pengamblan data C. Efektvtas Penyangan Untuk menghtung efektvtas penyangan dlakukan dengan menghtung jumlah gulma sebelum dsang dan jumlah gulma setelah dsang. Penghtungan jumlah gulma setelah penyangan dlakukan setelah 2 mnggu atau 20 har setelah penyangan. Berkut adalah hasl penyangan pada masng-masng cara penyangan. 1. Penyangan Manual 1.1. Perempuan Konds lahan yang dsang oleh subjek perempuan dengan cara manual n mempunya konds dengan kedalaman hard pan yang dalam dan jumlah gulma yang tdak terlalu banyak dlhat secara keseluruhan. Data jumlah gulma sebelum dan setelah penyangan dapat dlhat pada Tabel 26. Tabel 26. Efektvtas penyangan rata-rata untuk subjek perempuan pada penyangan manual Jumlah gulma sebelum penyangan* Jumlah gulma setelah penyangan* Persentase efektvtas penyangan 4 2 44.52% *) hasl dar rata-rata keseluruhan penghtungan jumlah gulma 1.2. Lak-lak Konds lahan yang dsang oleh subjek lak-lak dengan cara manual n mempunya konds yang hampr sama dengan konds lahan yang dgunakan oleh subjek perempuan pada kegatan yang sama yatu dengan kedalaman hard pan yang dalam dan jumlah gulma yang tdak terlalu banyak dlhat secara keseluruhan. Data jumlah gulma sebelum dan setelah penyangan dapat dlhat pada Tabel 27. 44

Tabel 27. Efektvtas penyangan rata-rata untuk subjek lak-lak pada penyangan manual Jumlah gulma sebelum penyangan* Jumlah gulma setelah penyangan* Persentase efektvtas penyangan 3 1 81.98% *) hasl dar rata-rata keseluruhan penghtungan jumlah gulma 2. Penyangan Sem Mekans dengan Penyang Tpe parut 2.1. Perempuan Konds lahan yang dsang oleh subjek perempuan dengan cara sem mekans dengan menggunakan penyang tpe parut n mempunya konds dengan kedalaman hard pan yang tdak sama, ada yang dalam dan ada yang dangkal dalam dan jumlah gulma yang relatf lebh banyak dbandngkan dengan lahan yang dpaka untuk penyangan manual. Data jumlah gulma sebelum dan setelah penyangan dapat dlhat pada Tabel 28. Tabel 28. Efektvtas penyangan rata-rata untuk subjek perempuan pada penyangan sem mekans dengan menggunakan penyang tpe parut Jumlah gulma sebelum penyangan* Jumlah gulma setelah penyangan* Persentase efektvtas penyangan 9 2 77.98% *) hasl dar rata-rata keseluruhan penghtungan jumlah gulma 2.2. Lak-lak Konds lahan yang dsang oleh subjek lak-lak dengan cara manual n mempunya konds yang hampr sama dengan konds lahan yang dgunakan oleh subjek perempuan pada kegatan yang sama yatu dengan kedalaman hard pan yang tdak sama, ada yang dalam dan ada yang dangkal dalam dan jumlah gulma yang relatf lebh banyak dbandngkan dengan lahan yang dpaka untuk penyangan manual. Data jumlah gulma sebelum dan setelah penyangan dapat dlhat pada Tabel 29. Tabel 29. Efektvtas penyangan rata-rata untuk subjek lak-lak pada penyangan sem mekans dengan menggunakan penyang tpe parut Jumlah gulma sebelum penyangan* Jumlah gulma setelah penyangan* Persentase efektvtas penyangan 25 10 61.68% *) hasl dar rata-rata keseluruhan penghtungan jumlah gulma 45

3. Penyangan Sem Mekans dengan Penyang Tpe Roller 3.1. Perempuan Konds lahan yang dsang oleh subjek perempuan dengan cara sem mekans dengan menggunakan penyang tpe roller n mempunya konds tanah yang mash keras walaupun sudah dar semalaman dan jumlah gulma yang banyak sekal, bahkan antara gulma dan tanaman utama tdak dapat dbedakan sehngga dberkan jumlah maksmum gulma yatu 150. Data jumlah gulma sebelum dan setelah penyangan dapat dlhat pada Tabel 30. Tabel 30. Efektvtas penyangan rata-rata untuk subjek perempuan pada penyangan sem mekans dengan menggunakan penyang tpe roller Jumlah gulma sebelum penyangan* Jumlah gulma setelah penyangan* Persentase efektvtas penyangan 93 40 57.22% *) hasl dar rata-rata keseluruhan penghtungan jumlah gulma 3.2. Lak-lak Konds lahan yang dsang oleh subjek perempuan dengan cara sem mekans dengan menggunakan penyang tpe roller n mempunya konds yang berbeda dengan lahan yang dgunakan oleh subjek perempuan pada pekerjaan yang sama dan jumlah gulmanyapun juga relatf lebh sedkt. Data jumlah gulma sebelum dan setelah penyangan dapat dlhat pada Tabel 31. Tabel 31. Efektvtas penyangan rata-rata untuk subjek lak-lak pada penyangan sem mekans dengan menggunakan penyang tpe roller Jumlah gulma sebelum penyangan* Jumlah gulma setelah penyangan* Persentase efektvtas penyangan 6 2 66.51% 46

Dar hasl perhtungan beban kerja, kapastas lapang dan efektvtas kerja d atas, maka dperoleh hasl sebaga berkut: Tabel 32. Tabulas nla-nla hasl perhtungan TEC, WEC, Efektvtas, KLE dan WEC TEC BME WEC WEC Jens Jens Efektvtas (kkal/ (kkal/ (kkal/ (kal/kg Penyangan kelamn (%) jam) jam) jam) jam) Manual KLE (jam/ ha) Lak-lak 69.30 50.50 18.83 425.80 81.98 31.46 Perempuan 121.36 50.16 71.20 1396.42 44.52 38.00 Rata-rata 95.33 50.33 45.00 911.11 63.25 34.73 Penyang Lak-lak 77.70 50.50 27.50 625.32 61.68 46.89 tpe parut Perempuan 172.54 50.16 122.38 2354.49 77.98 32.73 Rata-rata 125.12 50.33 74.94 1489.90 69.83 39.81 Penyang Lak-lak 90.10 50.50 39.60 885.80 66.51 30.82 Jepang Perempuan 148.50 50.16 98.34 1954.20 57.22 31.71 Rata-rata 119.30 50.33 68.97 1420.00 61.86 31.26 D. Uj Statstk Dengan menggunakan Rancangan Percobaan Acak Kelompok maka ddapatkan data-data sebaga berkut. 1. Uj IRHR a. Pengaruh perbedaan metode terhadap beban kerja pada perempuan.. Model lner : Y j = µ + τ + β j + ε j Ket: Y j = IRHR pada metode ke- dan subjek perempuan ke-j µ = Rataan umum τ β j ε j. Hpotess: = Pengaruh metode ke- = Pengaruh subjek ke-j = Pengaruh acak dar metode ke- dan subjek ke-j H H 0 1 : τ = 0; β = 0 : τ 0; β 0 47

Tabel 33. Tabulas data nla IRHR subjek perempuan terhadap metode penyangan Kelompok Perlakuan HW IW JW Total F1 1.61 1.85 1.68 5.14 F2 1.46 1.76 1.54 4.76 F3 1.51 1.58 1.66 4.75 F4 1.52 1.80 1.75 5.07 Total 6.11 7.00 6.62 19.72 Tabel 34. Anova nla IRHR subjek perempuan terhadap metode penyangan SK db JK KT F htung F tabel Kelompok 3 0.100 0.033 5.71 4.76 Perlakuan 2 0.042 0.021 3.65 5.14 Galat 6 0.035 0.006 Total 11 0.18. Kesmpulan Dar hasl uj terlhat bahwa F htung lebh besar darpada F tabel pada kolom pertama, maka hpotess H 0 () dtolak, yatu bahwa sudah cukup bukt untuk menunjukkan adanya pengaruh pada perbedaan subjek terhadap nla IRHR pada berbaga metode penyangan. Pembuktan lannya dapat dlhat bahwa F htung lebh kecl darpada F tabel pada kolom kedua, maka hpotess H 0 () dterma, yatu bahwa belum cukup bukt untuk menunjukkan adanya pengaruh pada perbedaan penggunaan berbaga metode penyangan terhadap nla IRHR pada suatu subjek. b. Pengaruh perbedaan metode terhadap beban kerja pada perempuan. Model lner : Y j = µ + τ + β j + ε j Ket: Y j = IRHR pada metode ke- dan subjek perempuan ke-j µ = Rataan umum τ β j ε j. Hpotess: = Pengaruh metode ke- = Pengaruh subjek ke-j = Pengaruh acak dar metode ke- dan subjek ke-j H H 0 1 : τ = 0; β = 0 : τ 0; β 0 48

Tabel 35. Tabulas data nla IRHR subjek lak-lak terhadap metode penyangan Kelompok Perlakuan HW IW JW Total M1 1.64 1.63 1.92 5.19 M2 1.46 1.58 1.64 4.68 M3 1.33 1.39 1.42 4.13 Total 4.42 4.60 4.98 14.00 Tabel 36. Anova nla IRHR subjek lak-lak terhadap metode penyangan SK db JK KT Fht Ftabel Kelompok 2 0.054 0.027 4.57 6.94 Perlakuan 2 0.186 0.093 15.74 6.94 Galat 4 0.024 0.006 Total 8 0.26. Kesmpulan 2. Uj WEC Dar hasl uj terlhat bahwa F htung lebh kecl darpada F tabel pada kolom pertama, maka hpotess H 0 () dterma, yatu bahwa belum cukup bukt yang menunjukkan adanya pengaruh pada perbedaan subjek terhadap nla IRHR pada berbaga metode penyangan. Pembuktan lannya dapat dlhat bahwa F htung lebh besar darpada F tabel pada kolom kedua, maka hpotess H 0 () dtolak, yatu bahwa sudah cukup bukt yang menunjukkan adanya pengaruh pada perbedaan penggunaan metode penyangan terhadap nla IRHR pada suatu subjek. a. Pengaruh perbedaan metode terhadap beban kerja pada perempuan.. Model lner : Y j = µ + τ + β j + ε j Ket: Y j = Beban kerja pada metode ke- dan subjek ke-j µ = Rataan umum τ β j ε j. Hpotess: = Pengaruh metode ke- = Pengaruh subjek ke-j = Pengaruh acak dar metode ke- dan subjek ke-j H H 0 1 : τ = 0; β = 0 : τ 0; β 0 49

Tabel 37. Tabulas data nla WEC subjek perempuan terhadap metode penyangan Kelompok Perlakuan HW IW JW total F1 82.74 134.25 96.48 313.46 F2 58.52 123.91 61.56 243.99 F3 73.09 71.80 88.61 233.51 F4 70.47 159.58 146.71 376.75 total 284.82 489.54 393.35 1167.71 Tabel 38. Anova nla WEC subjek perempuan terhadap metode penyangan SK db JK KT Fht Ftabel Pekerja 3 5245.13 1748.38 2.82 4.76 Alat 2 4456.81 2228.41 3.60 5.14 Galat 6 3716.35 619.39 Total 11 13418.29. Kesmpulan Dar hasl uj terlhat bahwa F htung lebh kecl dar F tabel pada kolom pertama, maka hpotess H 0 () dterma, yatu bahwa belum cukup bukt yang menunjukkan adanya pengaruh pada perbedaan subjek terhadap nla WEC pada berbaga metode penyangan. Pembuktan lannya dapat dlhat bahwa nla F htung lebh kecl dar F tabel pada kolom kedua, maka hpotess H 0 dterma, yatu bahwa belum cukup bukt yang menunjukkan adanya pengaruh perbedaan penggunaan metode penyangan terhadap nla WEC pada suatu subjek. b. Pengaruh perbedaan metode terhadap beban kerja pada lak-lak. Model lner : Y j = µ + τ + β j + ε j Ket: Y j = Beban kerja pada metode ke- dan subjek ke-j µ = Rataan umum τ β j ε j. Hpotess: = Pengaruh metode ke- = Pengaruh subjek ke-j = Pengaruh acak dar metode ke- dan subjek ke-j H H 0 1 : τ = 0; β = 0 : τ 0; β 0 50

Tabel 39. Tabulas data nla WEC subjek lak-lak terhadap metode penyangan Kelompok Perlakuan HW IW JW Total M1 11.35 10.63 36.41 58.40 M2 29.28 44.41 51.80 125.50 M3 15.85 26.57 30.60 73.02 Total 56.49 81.62 118.81 256.91 Tabel 40. Anova nla WEC subjek lak-lak terhadap metode penyangan SK db JK KT Fht Ftabel pekerja 2 655.50 327.75 8.45 6.94 alat 2 829.94 414.97 10.70 6.94 galat 4 155.19 38.80 total 8 1640.63. Kesmpulan Dar hasl uj terlhat bahwa F htung lebh besar dar F tabel pada kolom pertama, maka hpotess H 0 () dtolak, yatu bahwa sudah cukup bukt yang menunjukkan adanya perbedaan subjek terhadap nla WEC pada berbaga metode penyangan. Pembuktan lannya dapat dlhat bahwa nla F htung lebh besar dar F tabel pada kolom kedua, maka hpotess H 0 dtolak, yatu bahwa sudah cukup bukt yang menunjukkan adanya pengaruh perbedaan penggunaan metode penyangan terhadap nla WEC pada suatu subjek, 51