PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BETA DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP RETURN SEKURITAS PORTOFOLIO PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

PERILAKU HARGA SAHAM (STUDI DAMPAK RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA) Oleh: Gunistiyo ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

Analisis Regresi Linear Sederhana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENERAPAN INTERNET BANKING TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

OVERVIEW 1/40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 No. 2, hal: 63-76, Juli 2003 ISSN:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

KOREKSI BIAS BETA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Uji Park Dan Uji Breusch Pagan Godfrey Dalam Pendeteksian Heteroskedastisitas Pada Analisis Regresi

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM DAN ABNORMAL RETURN PADA INDUSTRI JASA DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, LIQUIDITY, ASSETS GROWTH DAN ASSETS SIZE TERHADAP BETA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

Transkripsi:

WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.1 JAN-JUNI 017 ISSN : 089-859 PENGARUH EFISISENSI PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENCAPAIAN LABA PADA PT. GALATTA LESTARINDO PANCUR BATU MEDAN Ilham Dosen Fakultas Ekonom Al-Ahzar Medan ABSTRACT Ths study nvestgated the effect of beta and prce to book value toward portfolo securtes return. The expected returns were measured by Captal Asset Prcng Model. The Sngle Index-Model was developed to ad portfolo analyss and The Sngle Index Model called for estmatng the beta of each stock that was a potental canddate for ncluson of portfolo. Prce to book value ndcated that the prospect of a success company was correlated wth return. The research used 39 manufacturer companes n Jakarta Stock Exchange wth purposve samplng durng the year 1994-000. The data were collected from secondary data and the collected data processed by SPSS and tested by multple regresson analyss. The result of the analyss showed that prce to book value was sgnfcantly affected toward portfolo securtes return at sgnfcant level 0.010, but ts effect was negatve. Beta was not sgnfcantly affected toward portfolo securtes return at 0.5080. The negatve effect was meant at anomaly because Captal Asset Prcng Model was not realstc for countng expected return. Key Words: Captal Asset Prcng Model, Sngle Index Model, Prce to Book Value, Beta, Portfolo Securtes Return, and Anomaly PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara gars besar, tugas para manajer keuangan menyangkut keputusan nvestas, keputusan pemenuhan kebutuhan dana atau keputusan pembelanjaan dan kebjakan devden. Pada prnspnya semua keputusan yang dambl oleh para manajer keuangan tersebut memlk tujuan yang sama yatu mengsyaratkan suatu estmas hasl yang dharapkan (expected return) dan rsko atau kemungknan tdak dperolehnya hasl sepert yang dharapkan (Sartono, 1990). Menurut hasl peneltan yang dlakukan Suranto (1999) pada Bursa Efek Jakarta, dar ketga metode untuk mengoreks beta, Scholes dan Wllam (1977), Dmson (1979) dan Fowler dan Rorke (1983), metode yang palng mampu untuk mengoreks bas yang terjad d Bursa Efek Jakarta adalah metode Fowler dan Rorke bak untuk data return yang terdstrbus tdak normal, dperlukan perode koreks yang cukup panjang, yatu empat perode mundur (lag) dan empat perode maju (lead). Data return yang terdstrbus normal membantu mempercepat perode koreks dar beta yang bas, yatu hanya dbutuhkan suatu perode mundur (lag) dan empat perode maju (lead). Data return yang terdstrbus normal membantu mempercepat perode koreks dar beta yang bas, yatu hanya dbutuhkan suatu perode mundur (lag) dan satu perode maju (lead) saja. Menurut Clarke, et al. (1990), Prce to Book Value (PBV) adalah pengukuran knerja perusahaan secara umum. Konsep yang dapat dterma secara umum jka perusahaan sedang mengnvestaskan real asset untuk mendapatkan return yang dngnkan lebh besar dar satu maka nla PBV seharusnya melebh satu. Nla PBV seharusnya melebh satu dcptakan untuk stockholder. PBV rato (prce to book value rato) adalah raso antara harga pasar saham perlembar terhadap nla buku saham perlembar tersebut. Book Value (BV) atau nla buku perlembar saham dperoleh dar modal emten (saham + ago + laba dtahan) pada perode tertentu dbag total saham yang dterbtkan. Semakn tngg PBV

36 berart harga pasar saham tersebut tngg. Hal n kebalkan dengan BE/ME rato. BE/ME rato adalah raso antara nla buku saham perlembar terhadap harga pasar saham perlembar pada perode tertentu. Sehngga dapat dkatakan bahwa PBV rato tngg maka BE/ME rato akan rendah. B. Permasalahan Dar pembahasan d atas, dapat dsampakan permasalahan sebaga berkut: Apakah ada pengaruh postf antara beta sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan, dan apakah ada pengaruh postf PBV sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. C. Tujuan Peneltan Sesua dengan perumusan masalah d atas, peneltan n bertujuan untuk mengetahu pengaruh Beta sekurtas portofolo perusahaan, dan Prce to Book Value (PBV) sekurtas portofolo perusahaan, terhadap return portofolo sekurtas perusahaan manufaktur yang lstng d BEJ. D. Manfaat Peneltan Peneltan n dharapkan dapat bermanfaat bag phak-phak yang dalam profesnya berkatan dengan peloporan keuangan perusahaan, antara lan: para penyusun standar akuntans, para anals keuangan, dan para nvestor dan kredtor. TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Beta Portofolo Sekurtas yang Dkoreks dan Return Portofolo Model ndeks tunggal, beta merupakan gars regres dar suatu persamaan yang menunjukkan bahwa tngkat keuntungan (return) suatu saham berkorelas dengan perubahan pasar yang dnyatakan sebaga tngkat keuntungan ndeks pasar. Beta untuk masng-masng perusahaan emten d peroleh dar hasl persamaan regres OLS (Ordnary Least Square) sebaga berkut n: R = + Rm + Notas: R = return sekurtas ke, = nla ekspektas dar return sekurtas yang ndependen terhadap return pasar, = beta merupakan koefsen yang mengukur R akbat perubahan Rm, Rm = tngkat return dar ndeks pasar, juga merupakan suatu varabel acak, = kesalahan resdu yang merupakan varabel acak dengan nla ekspektasnya sama dengan nol atau E(I) = 0 sedangkan retun ndeks pasar dhtung dengan menggunakan IHSG sebaga berkut: R mt IHSG IHSG t IHSG t1 t1 Rmt = return ndeks pasar saham pada har ke-t, IHSGt = IHSG haran pada har ke-t, IHSGt-1 adalah IHSG haran pada har ke t-1. Prce to Book Value Rato (PBV) Investor dalam melakukan nvestas pada sekurtas akan melakukan penlaan (valuaton) terhadap perusahaan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mencptakan nla terhadap pemegang saham dan calon nvestor. Penlaan tersebut dapat dlakukan melalu perhtungan PBV (prce to book value) yatu raso antara harga pasar saham terhadap nla buku saham tersebut pada perode tertentu. Menurut Clarke, Wlson, dan Danes (1990) menyatakan bahwa prce to book value adalah pengukuran knerja secara umum. Konsep yang dapat dterma secara umum jka perusahaan sedang mengnvestaskan untuk mendapatkan return lebh besar dar return yang dngnkan maka nla PBV melebh 1 dan nla tersebut dcptakan untuk stockholder. Menurut Brghman dan Houston (001) menyatakan bahwa PBV memberkan ndkas lan bagamana nvestor melhat perusahaan tersebut. Jka perusahaan mendapatkan rate of return pada assetnya rendah maka PBV akan rendah dbandngkan dar nla ratarata perusahaan. B. Anomal a. Kesalahan Konsep Pada konds tertentu, ternyata konsep pasar efsen tdak dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang

37 terjad dalam praktk. Asums-asums yang mendasar konsep n serng bertentangan dengan praktk yang sesungguhnya. Dalam konsep pasar efsen sebaknya harus mempertmbangkan unsur: tersedanya nformas dpasar (Fama, 1970), dstrbus nformas (Beaver, 1989), nformas prvat dan kecepatan reaks pasar (Jones, 000) juga mempertmbangkan alasan ekonoms yang mendasar asums-asums dalam konsep pasar efsen. b. Kesalahan Metode Metode yang dapat menyebabkan kekelruan pengukuran abnormal return yatu: CAPM sebaga model pengukuran expected return memlk kesalahan estmas yang dsebabkan pemakaan beta yang bas entah karena beta yang terlalu rendah atau akbat perdagangan tdak snkron, parameter model CAPM yang ddentfkas dar karakterstk perusahaan yang sebenarnya merupakan proxy suatu varabel rsko yang terabakan, penentuan nformas spesfk yang tdak tepat dalam pengujan, penentuan perode waktu yang tdak memada untuk proses estmas, pasar sesungguhnya belum efsen namun penelt memaksakan asums-asums yang berlaku dalam konsep pasar efsen, serta uj statstk yang dgunakan untuk menguj hubungan antara karakterstkkarakterstk tertentu dengan abnormal return tdak memada. C. Pengembangan Hpotess Pengujan CAPM yang palng sederhana dlakukan oleh Wllam, Sharpe dan Cooper (1963). Mereka membentuk portofolo berdasarkan beta. Sahamsaham New York Stock Exchange (dar tahun 1931-1967) dkelompokkan ke dalam sepuluh portofolo berdasarkan rankng beta. Kemudan return dan beta untuk tap portofolo dhtung. Haslnya menunjukkan adanya hubungan postf antara return dengan beta portofolo. Rosenberg dan Marathe (1975), menyatakan bahwa data return pasar dapat dgunakan untuk mempredks beta dmasa yang akan datang. Sedangkan peneltan Rosenberg dan Mc Kbben (1973), menunjukkan bahwa beta mempunya perbedaan yang kuat dantara ndustr-ndustr yang berbeda. Beta mengukur fluktuas dar return saham terhadap return pasar, koefsen beta dukur dengan slope dar gars karakterstk saham yang dperoleh dengan meregres return saham dengan return pasar. Namun demkan beta untuk pasar modal yang berkembang perlu dsesuakan, karena beta yang belum dsesuakan mash merupakan beta yang bas dsebabkan perdagangan yang tdak snkron (Nonsynchronous Tradng). Perdagangan tdak snkron n terjad dpasar yang transaks perdagangannya jarang terjad atau dsebut dengan pasar tps (thn market). Pasar yang tps merupakan cr pasar modal yang sedang berkembang. Fant dan Peterson (1995), menggunakan analss regres untuk menelt pengaruh beta terhadap return, karena pola musman yang d deteks pada stud terdahulu, penelt dsn menelt pengaruh beta tahunan terhadap return tahunan, pengaruh beta pada bulan Januar terhadap return pada bula Januar (hanya 1 bulan), serta pengaruh beta pada bulan-bulan berkutnya (Februar sampa Desember) terhadap return pada bulan-bulan berkutnya selama 3 tahun. Hasl peneltan untuk beta tahunan tdak terdapat pengaruh terhadap return tahunan, beta bulan Januar tdak berpengaruh terhadap return, sedangkan pada beta pada bulan-bulan berkutnya terdapat pengaruh terhadap return. Hasl peneltan n menunjukkan secara sgnfkan tdak ada pengaruh beta terhadap return. Maka hpotess yang penuls buat adalah: H1: terdapat pengaruh postf antara beta sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. Dengan menggunakan perode pengamatan yang berbeda, Rosenberg, Red, et al, (1985), dan Fama dan French (199), menemukan bahwa rata-rata return saham dar perusahaanperusahaan d Amerka Serkat mempunya hubungan yang negatf dengan raso PBV. Chan, Hamao, dan Lakonshok (199), juga menemukan bahwa raso PBV mempunya pengaruh yang kuat terhadap rata-rata return saham d Jepang. Capaul, Rowley, dan Sharpe (1993), melakukan peneltan raso PBV pada berbaga negara dan menympulkan hal yang sama, yatu saham dengan raso PBV yang rendah

38 cenderung menghaslkan return yang relatf tngg dsemua negara yang dtelt. H: Terdapat pengaruh postf antara PBV sekurtas portofolo perusahaan terhadap return sekurtas portofolo perusahaan. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan dan Pemlhan Sampel Populas dalam peneltan adalah portofolo sekurtas perusahaan yang efektf d BEJ dar tahun 1979 sampa tahun 1993. Data tersebut dambl karena mnmal selama 7 tahun sehngga data yang dambl tersebut dharapkan tdak bas. Pengamblan sampelnya dengan purposve samplng. B. Model Peneltan Model untuk menentukan portofolo optmal maka akan dgunakan model ndeks tunggal untuk menghtung excess return to beta rato yatu : E( R ) R ERB BR M C j1 1 M [ E( R ) R j1 e BR e ] ERB = Excess return to beta sekurtas ke I, RBR = Return aktva bebas rsko, = Beta sekurtas ke I. Sedangkan untuk menghtung nla cut-off pont (C*) adalah : e = Jumlah varan dar saham I, m = Varan dar return ndeks pasar Model peneltan yang dgunakan penuls dsn adalah menggunakan model cross-sectonal regresson yatu: Ln(RARE)t = 0t+1tLn(BETA)t+tLn(MtoB)t+3tLn(SI ZE)t+4tLn(PRIORE)t+et Ln(RARE)t = log dar return untuk sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t, Ln(BETA)t = log dar beta sekurtas portofolo perusahaan ke I d dalam perode t, Ln(MtoB)t = log dar raso prce to book value untuk sekurtas portofolo perusahaan ke I d dalam perode t, Ln(SIZE)t = log dar sze sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t sebaga varabel kontrol, Ln(PRIORE)t = log dar pror return sekurtas portofolo perusahaan ke d dalam perode t sebaga varabel kontrol, = jumlah perusahaan, et = error term, t = coefsen yang destmas, t = adalah 7 tahun. C. Dagnoss Model Model regres akan menghaslkan estmator yang tdak bas jka terpenuh asums klask, yatu: Normaltas (data terdstrbus normal), Autocorrelaton (E()=0), Homoscedastcty ( tetap), dan Collnearty (nla dar, ndependen). D. Pengujan Hpotess Untuk menguj hpotess yang dajukan apakah berhasl d dukung atau tdak, dapat dlhat dar p-value (angka sg. T pada output paket SPSS 9) dar taptap koefsen korelas varabel ndependen. Apabla p-value lebh kecl dar tngkat yang dgunakan, maka hpotess nol berhasl dtolak, demkan juga sebalknya apabla nla p-value lebh besar dar tngkat yang dgunakan berart Ho gagal dtolak, yang berart hpotess alternatf yang dajukan (Ha) tdak ddukung oleh data. Untuk menentukan tngkat sgnfkans secara keseluruhan dgunakan uj F. Sebelum dlakukan uj F dan uj t, terlebh dahulu akan dlakukan uj normaltas data dengan menggunakan uj Kolmogorov-Smrnov, serta akan dlakukan uj untuk mengetahu asums klask lannya.

39 ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Objek peneltan n adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdapat d BEJ mula dar tahun 1979 sampa dengan tahun 1993. Data yang dpergunakan merupakan data sekunder. Data tersebut bersumber dar Monthly JSE tahun 1994 sampa dengan tahun 000. SBI yang dambl dar laporan mngguan Bank Indonesa dan data yang ada d PPA UGM dar tahun 1994-000. B. Deskrps Statstk dan Uj Normaltas Deskrps statstk dan uj normaltas yang menggunakan model varabel lengkap (lma varabel) dsajkan dalam tabel berkut: Deskrps Data Awal Sebelum Dtransformaskan Keterangan RARE BETA MtoB SIZE PRIORE Mean 0.0010-19.970 3710.4084 0.0010 1.6084 Std. Error of 0.0003 5.6064 383.6459 0.000 Mean 0.03 Medan 0.0004 1.5409 1669.7917 0.0003 1.0395 Std Devaton 0.0043 88.9994 6090.1896-0.0097 3.55 Mnmum -0.0097-666.5977-139.5833 0.016 19.5990 Maxmum 0.060.7097 4435.0000 0.016 6.6970 Untuk mengetahu apakah data berdstrbus normal atau tdak, perlu dlakukan uj normaltas. Hasl uj Kolmogorov-Smrnov (K-S test) terhadap varabel yang bukan dummy dsajkan pada tabel berkut : Kolmogorov-Smrnov Hasl Uj Normaltas Data Awal Varabel Statstc Df Sg. RARE 0.0893 5 0.000 BETA 0.5196 5 0.000 MtoB 0.745 5 0.000 SIZE 0.790 5 0.000 PRIORE 0.1070 5 0.000 Kolmogorov-Smrnov Hasl Uj Normaltas Data Peneltan Varabel Statstc Df Sg. Ln(RARE) 0.1180 39 0.186 Ln(BETA) 0.1700 39 0.006 Ln(MtoB) 0.0850 39 0.00 Ln(SIZE) 0.10 39 0.149 Ln(PRIORE) 0.0770 39 0.00 Hasl uj Kolmogorov-Smrnov pada tabel datas, menunjukkan bahwa dar varabel RARE, BETA, MtoB, SIZE, PRIORE tdak ada yang berdstrbus normal. Varabel yang tdak normal perlu dtranspormaskan ke dalam natural logarthm agar berubah menjad normal sehngga data yang negatf akan dkeluarkan dar sampel peneltan. Hasl uj Kolmogorov-Smrnov terhadap varabel yang telah dtransformaskan dsajkan pada tabel berkut:

40 Kolmogorov-Smrnov Hasl Uj Normaltas Data Peneltan Varabel Statstc Df Sg. Ln(RARE) 0.1180 39 0.186 Ln(BETA) 0.1700 39 0.006 Ln(MtoB) 0.0850 39 0.00 Ln(SIZE) 0.10 39 0.149 Ln(PRIORE) 0.0770 39 0.00 Setelah dtransformas dalam bentuk natural logarthm dan penghlangan data yang negatf, varabel yang berubah menjad normal dengan nla sgnfkansnya lebh dar 0.05 adalah varabel RARE, MtoB, SIZE, dan PRIORE. Sedangkan varabel BETA belum mencapa nla yang normal dan nla sgnfkansnya tetap pada 0.00 tetap dapat dgunakan sebaga varabel yang duj karena mash dalam probabltas normal yang dapat dlhat d Normal Q-Q Plot. Gambar Hstogram dan gambar Plot Probabltas Normal (Normal probablty plot) dapat dgunakan sebaga judgement untuk menentukan normaltas (Har, 1995). Dengan demkan dapat dambl kesmpulan semua varabel yang duj berdstrbus normal kecual varabel BETA sehngga data tersebut dapat dgunakan untuk analss regres. Setelah adanya transformas data, data yang dpaka dalam model peneltan deskrpsnya menjad sepert pada tabel dbawah n : Deskrps Data Awal Sebelum Dtransformaskan Keterangan Ln(RARE) Ln(BETA) MtoB SIZE PRIORE Mean -5.5198 0.1644 0.300 7.6874-6.305 Std. Error of 0.1103 0.0079 0.1173 0.035 0.1783 Mean Medan -.5587 0.367 1.013 7.4457-6.178 Std Devaton 0.6886 0.4559 0.733 1.710 1.1136 Mnmum -7.087-0.8095-1.0595 5.878-8.079 Maxmum -4.983 0.7756 1.5313 9.9988-3.8340 C. Dagnoss Model Model yang dgunakan dalam peneltan n adalah regres lner berganda. Agar hasl regres relable harus terpenuh uj asums klask. a. Uj Autokorelas Untuk mendeteks adanya Autokorelas dapat dlhat dar Durbn Watson. Nla Durbn Watson dar peneltan menunjukkan angka sebesar 1.604 yang berart lebh kecl dar nla teortsnya (1,634) sehngga terjad Autokorelas. b. Uj Multkolenertas Untuk menguj adanya multkolenertas dlhat dar nla tolerance value atau varance nflaton factor (VIF). Batas dar tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10 (Har et al. 1995). Hasl analss menunjukkan bahwa nla VIF semua varabel ndependen d bawah nla 10 dan tolerance value d atas 0.10, dengan demkan terjad multkolenertas. c. Uj Heteroscedaststas Untuk mendeteks adanya heteroscedaststas dgunakan metode grafk, yatu dengan membuat plot error (resdu) dengan predcted value. Dalam model regres dharapkan terjad homoscedaststas. Dar hasl plot tdak menunjukkan adanya pola sstemats. Pada uj perangkat Spearman dapat dlakukan dengan meregreskan resdual (res-1) dengan masng-masng varabel ndependen dengan resdu kurang dar 0.7 maka tdak terjad heteroscedaststas. Data dalam peneltan n adalah tdak terjad heteroscedaststas. d. Pengujan Hpotess Dua model persamaan regres yang dlakukan tetap model kedua yang dambl untuk peneltan.hpotess peneltan duj dengan melhat F-value dan t-value pada regres berganda dengan model sebaga berkut:

41 Ln(RARE)t = 0t+1t+Ln(BETA)t+ tln(mtob)t+3tln(size)t+4tln(prior E)t+et Hasl analss yang melput R- Square, F-Value, Koefsen parameter (beta), t-value, maupun Sg.t dapat dlhat dalam tabel berkut n: Hasl Analss Varabel Coeffcents (a) T Sg. Collnearty Statstc Tolerance VIF (Constant) -6.3840-6.7170 0.0000 Ln(BETA) -0.1500-0.6700 0.5080 0.90 1.0840 Ln(MtoB) -0.4750 -.4380 0.000 0.5600 1.7850 Ln(SIZE) 0.1160 1.0130 0.3180 0.5390 1.8570 Ln(PRIORE) 4.718E-0 0.6360 0.6360 0.9340 1.0600 a)dependent Varabel : Ln(RARE) R: 0.460 R Square : 0.1810 Adjusted R Square : 0.0850 F test : 1.8850 Sg. F : 0.1360 Matrk Korelas Keterangan Ln(RARE) Ln(BETA) Ln(MtoB) Ln(SIZE) Ln(PRIORE) Ln(RARE) 1.0000-0.1580-0.3840-0.150 0.0400 Ln(BETA) -0.789 1.0000 0.1900 0.590-0.160 Ln(MtoB) -0.3511 0.1900 1.0000 0.6490 0.0430 Ln(SIZE) -0.150 0.590 0.6490 1.0000-0.1340 Ln(PRIORE) -0.0097-0.160 0.0430-0.1340 1.0000 Hasl regres menunjukkan angka F sebesar 1.8850 dan angka sgnfkansnya sebesar 0.1360 berart varas varabel ndependen tdak dapat menjelaskan varas varabel dependennya. BETA mempunya nla sgnfkans sebesar 0.5080 yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel BETA tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regres menunjukkan angka 0.1500 dan angka koefsen korelas 0.789. MtoB mempunya nla sgnfkans sebesar 0.000 yang berart lebh kecl dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel MtoB berpengaruh negatf terhadap RARE. Nla koefsen regres menunjukkan angka 0.4750 dan koefsen koerelas menunjukkan angka sebesar 0.3511. SIZE mempunya nla sgnfkans sebesar 0.3180 yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel SIZE tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regresnya menunjukkan angka 0.1160 dan koefsen korelas sebesar 0.150. PRIORE mempunya nla sgnfkans sebesar 0.6360 yang berart lebh besar dar tngkat sgnfkans 5%. Dengan demkan bahwa varabel PRIORE tdak berpengaruh terhadap RARE. Nla koefsen regresnya menunjukkan angka sebesar 0.0047 dan koefsen korelasnya sebesar 0.0400. D. Analss Hasl Dar hasl pengujan statstk SPSS menunjukkan bahwa haslnya tdak mendukung hpotess yang ada. Hasl pengujan menunjukkan adanya pengaruh prce to book value terhadap return tetap berpengaruh yang negatf. Keadaan n dapat dlhat dar nla sgnfkans F sebesar 1.8850 serta nla sgnfkans t prce to book value sebesar 0.000. Koefsen korelas varabel prce to book value dengan return sebesar 0.3511. Hasl peneltan n konssten dengan hasl peneltan yang dlakukan oleh beberapa penelt yang ada d Indonesa sepert Rdjan (1993), melakukan pengujan CAPM dengan menggunakan data Indonesa. Untuk data hasl pengujan (1991) tdak dperoleh hubungan yang sgnfkan, sampel yang dgunakan adalah 86 saham dengan data dar Januar 1990 sampa dengan Desember 1991. Da membag sampel dalam sampel yang bers beta yang sgnfkan dengan beta yang tdak sgnfkan untuk semua sampel. Hasl regres cross-secton antara return dengan beta yang sgnfkan menunjukkan ada hubungan postf antara return

4 dengan beta untuk data tahun 1990. Sedangkan hasl regres cross-secton untuk semua beta (sgnfkan dan yang tdak) pada tahun 1991 tdak menunjukkan hasl hubungan postf antara return dengan beta. Perbedaan yang dlakukan pada peneltan penuls dengan Ipanda Noer Rdjan (1993) adalah waktu tahun yang dambl lebh banyak, menambahkan varabel PBV (Prce to Book Value) dan beta yang d paka adalah beta yang telah dkoreks, serta penuls dsn menggunakan model regres berganda uj Asums Klask supaya model benar-benar cukup layak d paka untuk dan haslnya cukup sgnfkan. Adanya pengaruh negatf yang berlawanan dengan teor atau hpotess yang penuls sebutkan dsebut dengan Anomal. Penyebab dar Anomal dduga karena: pertama, CAPM bukan model yang memada dalam menla suatu return yang dharapkan atau aktva karena banyak asums-asums yang membatasnya, kedua, CAPM menggunakan satu faktor (market return portofolo) untuk menjelaskan tngkat keuntungan yang dharapkan. Alternatf pemecahannya adalah dengan menggunakan model alternatf untuk pengujan selan model CAPM yang sudah dlakukan yatu model APT (Arbtrage Prcng Theory) atau multfactor terhadap return saham perusahaan. APT menekankan padatngkat keuntungan yang dharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor mkro ekonom dan faktor makro ekonom (Husnan, 1996). SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI A. Smpulan Berdasarkan hasl analss, prce to book value berpengaruh negatf terhadap return sekurtas portofolo perusahaan pada tngkat sgnfkans 0.000 (lebh kecl dar 0.0500). Uj korelas terhadap varabel prce to book value dengan varabel return sekurtas portofolo perusahaan sebesar 0.3511. Adanya pengaruh negatf yang berlawanan dengan teor atau hpotess yang penuls sebutkan dsebut dengan Anomal. B. Keterbatasan Keterbatasan peneltan n adalah tdak membahas tentang teor APT (Asset Prcng Theory), karena dsn penuls hanya membahas dan memfokuskan pada penlaan expected return berdasarkan teor CAPM dan memfokuskan pemlhan portofolo berdasarkan Sngle Indek-Model. C. Implkas Hasl peneltan n memberkan tambahan bukt emprs bahwa prce to book value sekurtas portofolo perusahaan berpengaruh terhadap return sekurtas portofolo perusahaan tetap menunjukkan hubungan yang negatf. Kontrbus dar peneltan n adalah: menunjukkan bahwa teor CAPM dan pemlhan portofolo berdasarkan Sngle Index-Model mash menmbulkan Anomal dengan hasl peneltan penuls. Hasl peneltan sama sepert yang dlakukan Frankln dan Peterson tetap penuls dsn melakukan peneltan terhadap portofolo bukan terhadap saham, serta beta pasar yang dkoreks dengan menggunakan metode Fowler dan Rorke. DAFTAR PUSTAKA Beaver, Wllam H., (1981). Market Effcentcy, The Accountng Revew, Vol LVI, No. 1, pp. 3-37. Black, Fscher (197). Captal Market Equlbrum wth Restcted Borrowng, Journal of Busness, VI. 45; pp. 444-455. Brgham Eugene F., Houston Joel F., (001). Fundamentals of Fnancal Management, 9 th Edton. Orlando, Florda: Horcourt Inc. Chan, L. K., Y. Hamoa, and J. Lakonshok, (1991). Fundamentals and Stock Return n Japan, Journal of Fnance, Vol. 46, pp 1739-1789. Capaul, C., I. Rowley, and W. F. Sharpe, (1993). Internatonal Value and Growth Stock Returns, Fnancal Analyssts, Vol 49, pp. 7-36.

43 Chow K. Vctor and Hulburt M. Heather, Sprng (000). Vale, Sze, and Portfolo Effcency, The Journal of Portfolo Management. Clarke Roger G., Wlson Brent, Danes Rovert H., and Nadauld Stephen D., (1990). Strategc Fnancal Management, 1 st Edton. Tokyo, Jepang: Toppan Co. Ltd Corrado, Charles J., Jordan Bradford D., (000). Valuaton and Management,, Sngapore: Mc, Graw-Hll Co. Dmson, E., (1979). Rsk Measurement When Shares are Subject to Infrequent Tradng, Journal of Fnance Economcs, Vol. 7, pp. 197-6. Fant L. Frankln, Peterson Davd R., Summer (1995). The Effect of Sze, Book to Market Equty, Pror Returns, and Beta on Stock Returns: January Versus The Remander of The year, The Journal of Fnancal Research, Vol. XVIII No., pp. 19-14. Fama, Eugene F., (1970). Effcent Captal Markets: A Revew of Theory and Emprcal Work, Journal of Fnance, No. 5, pp. 383-417.