BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang pada semester II tahun 2013/2014. Nampaknya belum dilakasanakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegrasi beberapa mata pelajaran dan dikemas dalam satu tema tertentu dan holistik. Pembelajaran tematik meliputi mata pelajaran IPS, IPA, Bahasa Indonesia, SBK, PPKn, dan Muatan Lokal. Hasil belajarnya diperoleh dari hasil tes saja, baik itu tes ulangan harian, tes tengah semester, dan tes akhir semester. Sementara unjuk kerja siswa tidak dinilai. Unjuk kerja diperoleh dari aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan, guru tidak pernah mendesain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI. Model pembelajaran GI adalah suatu bentuk pembelajaran yang menekankan partisipasi dan aktivitas siswa menemukan materi atau informasi, melalui kegiatan membentuk kelompok, merencanakan investigasi, melakukan investigasi, mempresentasikan hasil investigasi, menanggapi hasil presentasi, menyimpulkan dan evaluasi. Dengan tidak ada desain pembelajaran maka tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran pun masih sangat rendah. Rendahnya partisipasi siswa dikarenakan model yang digunakan guru saat mengajar masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu pembelajaran dengan metode ceramah sehingga pembelajarannya masih berpusat pada guru (teacher center). Guru tidak Membuat RPP hal ini diperkuat dengan RPP yang berasal dri dinas pendiikan. Maka guru tidak melakukan pembelajaran yang sesuai dengan RPP. Dalam pembelajaran perlu diadakan pengukuran untuk melihat apakah pembelajaran sudah dikuasai siswa atau belum. Pengukuran tersebut masih berbentuk angka, untuk itu diperlukan asesmen untuk mengolah angka tersebut menjadi penilaian. Hasil penilaian tersebut merupakan hasil belajar. Hasil belajar 54

55 adalah besarnya skor besarnya skor yang diperoleh baik pengukuran tes tau non tes yang dijadikan acuan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Berdasarkan data hasil penelitian pada pra siklus dengan KKM yang digunakan adalah 90 diperoleh data dari 30 siswa kelas IV menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 pada semester I tahun ajaran 2013-2014, tidak seorangpun yang tuntas dengan skor maksimal 40,9 dan skor minimal 23,3 dan skor rata-ratanta 34,17. Jadi dengan skor yang ditentukan nampak skor yang diperoleh jauh dari KKM yang ditetapkan. 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I Perencanaan tindakan Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 1 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang disusun perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali pertemuan, dengan tema tempat tinggalku, sub tema lingkungan tempat tinggalku. Dan alokasi waktu 4 x 35 menit dengan rincian sebagai berikut: Pada tahap perencanaan ini menyusunan RPP dengan tema tempat tinggalku. Dengan kompetensi dasar (KD) IPS 3.3 Memahami manusia dalam hubunganya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.2 Menceritakan manusia dalam hubunganya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya. Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. IPA 3.5 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.5 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat.

56 Secara rinci integrasi antar KD dengan tema tempat tinggalku dapat disajikan melalui gambar 4.2 di bawah ini. IPS Kompetensi Dasar: 3.7 Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal 4.2 Menyatakan pecahan ke bentuk desimal dan persen Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar: Lingkungan Tempat Tinggalku 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. IPA Kompetensi Dasar: 3.5 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.5 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat. Gambar 4.1 Jaring-jaring Tema Tempat Tinggalku Siklus 1 Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran GI. Materi pembelajaran dengan judul kenampakan alam disajikan melalui (lampiran 1 dan 2), kisi-kisi penilaian, butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik penilaian kinerja (lampiran 3). Media gambar peta, dataran rendah, dataran tinggi, dan pantai.

57 Implementasi Tindakan dan Observasi Implementasi tindakan siklus 1 dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014 dan pertemun kedua dilaksanakan pada 26 Maret 2014. Pertemuan Pertama Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masingmasing, siswa bernyanyi naik-naik ke puncak gunung bersama guru, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI. Dalam kegiatan inti siswa membentuk 5 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian siswa merencanakan investigasi melalui menyimak gambar dan teks tentang kenampakan alam daratan dan kegiatan manusia. Kemudian siswa melakukan investigasi tentang apa nama daerah dataran tinggi, dataran rendah dan pantai serta kegiatan yang berdampak pada manusia pada saat itu pula guru melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa. Pada kegiatan penutup guru bersama siswa membuat penegasan tentang pembelajaran tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masingmasing. Pertemuan Kedua Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada guru, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masingmasing, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI. Dalam kegiatan inti siswa membentuk 6 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang. Kelompok 1 presentasi pertama, kelompok 2 presentasi ketiga, kelompok 3 keempat, kelompok 4 kelima, kelompok 5 keenam

58 dan kelompok 6 kedua mempresentasikan hasil investigasi pada pertemuan pertama tentang kenampakan alam dataran tinggi, dataran rendah dan pantai serta kegiatan manusia berdasarkan media gambar yang diberikan pada tiap kelompok. Dari hasil presentasi, kelompok lain berupaya untuk menanggapi presentasi kelompok 1 sampai 6. Bersama guru siswa membuat kesimpulan tentang penelitian kenampakan alam dan dampak bagi kegiatan masyarakat. Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif tema tempat tinggalku sub tema lingkungan tempat tinggalku. Kemudian guru bersama siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran tematik tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Dalam implementasi tindakan secara bersamaan dilakukan observasi terhadap langkah-langkah model pembelajaran GI. Obeserver yang menjadi pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir adalah teman sejawat. Lembar observasi implementasi tindakan model pembelajaran GI sub tema lingkungan tempat tinggalku terdri dari 32 butir. Setelah pelaksanaan tindakan maka dilakukan observasi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran GI. Pada saat siklus 1 berlangsung obeserver yang menjadi pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer mengisi lembar pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut berisi implementasi pelaksanaan pembelajaran pada subtema lingkungan tempat tinggalku dengan menggunakan model pembelajaran GI. Aktivitas yang dilakukan terdiri dari 28 item untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung dengan rincian kegiatan sebagai berikut. Refleksi Setelah melakukan kegiatan pada siklus 1 maka selanjutnya dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas dan peneliti tentang implementasi tindakan. Sedangka refleksi hasil belajar dilakukan berdasarkan hasil analisis sederhanan. Hasil pengamatan pembelajaran sub tema lingkungan tempat tinggalku maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 1 memiliki kelebihan dan kekurangan dalam

59 penggunaan pendekatan model pembelajaran GI. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran GI adalah sebagai berikut: 1. Rancangan pembelajaran sudah di desain sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran GI. 2. Ada peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran GI. 3. Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran tematik yang menggunakan model pembelajaran GI. 4. Siswa melakukan aktifitas dalam pembelajaran tematik dengan model pembelajaran GI. Di sisi lain pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran GI memiliki kekurangann seperti: 1. Dalam pembentukan kelompok memerlukan waktu yang agak lama. Solusinya guru membimbing siswa dalam proses pembentukan kelompok. 2. Belum setiap siswa dapat melakukan pembelajaran tematik melalui model pembelajaran GI, solusinya guru memberikan pancingan atau rangsangan kepada siswa. 3. Pelaksanaan penilaian proses belum optimal, karena guru juga sibuk mendampingi pelaksanaan diskusi kelompok. 4. Belum semua siswa dapat menanggapi setiap hasil presentasi kelompok bawah ini. lain. Solusinya dengan memberikan reward kepada siswa. Hasil belajar tema tempat tinggalku siklus 1 disajikan melalui tabel 4.1 di Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Tema Lingkungn Tempat Tinggalku Siklus 1 Sumber data primer Interval skor hasil Frekuensi Presentase(%) belajar 60-69 2 6,67 70-79 12 40,00 80-89 6 20,00 90 10 33,33 Jumlah 30 100

60 Tabel 4.1 hasil belajar siswa kelas IV pada siklus 1 menunjukkan bahwa besarnya skor maksimal adalah 95 dan skor minimal sebesar 65. Adapun skor rata-rata Siswa yang memperoleh skor 60 sampai 69 dicapai 2 siswa atau presentase 6,67%, skor 70 sampai 79 dicapai 12 siswa atau presentase 40,00% 80 smpai 89 dicapai 6 siswa atau presentase 20,00%. Siswa yang memperoleh skor 90 ada 10 siswa atau presentase 33,33%. Persebaran distribuisi skor lebih jelas dapat disajikan dengan grafik batang 4.2 di bawah ini. Sumber data primer Gambar 4.2 Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar Siklus 1 Berdasarkan gambar 4.2 tentang grafik batang distribusi hasil belajar pada siklus 1 nampak bahwa grafik batang dengan skor tertinggi diperoleh skor sebanyak 10 dari 30 siswa (33,33%) pada skor 90. Sedangkan skor terendah jumlahnya diperoleh sebanyak 2 dari 30 siswa (6,67%) pada interval skor 60-69. Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar. Untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar 90. Secara rinci ketuntasan belajar tematik tema tempat tinggalku siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 disajikan pada table 4.2 di halaman selanjutnya.

61 Tabel 4.2 Distribusi Ketuntasan Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 1 Sumber data premier Skor Kriteria Frekuensi Persen (%) 90 Tuntas 10 33,33% <90 Tidak tuntas 20 66,67% Jumlah 30 100% Berdasarkan tabel 4.2 nampak bahwa pada siklus 1 terdapat 20 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 90 atau 66,67% dan yang sudah tuntas dengan KKM 90 ada 10 siswa atu 33,33%. Ketuntasan belajar siswa juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti disajikan melalui gambar 4.3 di bawah ini. Sumber data primer Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 1 Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus 1 nampak bahwa ketidaktuntasan 66,67% ditunjukkan oleh warna merah dan ketuntasan 33,33% ditunjukan oleh warna biru pada gambar diagram lingkaran. Hasil belajar siswa pada siklus 1 diperoleh dari total 50% skor tes dan 50% skor non tes. 4.1.3 Hasil Penelitian Siklus 2 Perencanaan tindakan Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 2 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang disusun perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali

62 pertemuan, dengan tema tempat tinggalku, sub tema lingkungan tempat tinggalku. Dan alokasi waktu 4 x 35 menit dengan rincian sebagai berikut: Pada tahap perencanaan ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah dirancang dengan tema Tempat Tinggalku subtema Lingkungan Tempat Tinggalku. Dengan Kompetensi Dasar (KD) IPS 3.3 Memahami manusia dalam hubunganya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.3 Menceritakan manusia dalam hubunganya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya. Bahasa Indonesia 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. KD IPA 3.7 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat.

63 di bawh ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jaring-jaring tema pada gambar 4.4 IPS Kopetensi Dasar: Kompetensi Dasar: 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya 4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya Lingkungan Tempat Tinggalku IPA Kompetensi Dasar: 3.7Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat 4.6Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat Bahasa Indonesia Kompetensi Dasar: 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.2Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Gambar 4.4 Jaring-jaring Tema Tempat Tinggalku Siklus 2 Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran GI. Materi pembelajaran dengan judul kenampakan alam perairan disajikan melalui (lampiran 2), kisi-kisi penilaian, butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik

64 penilaian kinerja (lampiran 3). Media gambar peta, laut, danau, Laut, Samudra dan sungai. Implementasi Tindakan dan Observasi Implementasi tindakan siklus 2 dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2014 dan pertemun kedua dilaksanakan pada 28 Maret 2014, dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini: Pertemuan Pertama Implementasi pembelajaran siklus 2 pada kegiatan awal siswa. Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing, siswa bernyanyi kolam susu bersama guru, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok 5 dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang. Kemudian siswa merencanakan investigasi melalui menyimak gambar dan teks tentang kenampakan alam perairan dan kegiatan manusia. Kemudian siswa melakukan investigasi tentang apa nama daerah, yang terdapat dalam gambar, pada saat itu pula guru melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa. Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan penegasan tentang pembelajaran tematik tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Pertemuan Kedua Implementasi pembelajaran siklus 2 pada kegiatan awal siswa Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada, kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masin. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI.

65 Dalam kegiatan inti siswa 5 membentuk kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 orang. Setelah itu kelompok 1 sampai kelompok 5 secara bergantian mempresentasikan hasil investigasi tentang kenampakan alam perairan dan kegiatan manusia berdasarkan media gambar yang diberikan pada setiap kelompok. Kelompok lain berupaya untuk menanggapi hasil presentasi. Bersama guru siswa membuat kesimpulan tentang penelitian kenampakan alam dan dampak bagi kegiatan masyarakat. pada saat presentasi dan tanya jawab guru melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa. Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif, guru bersama siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran tematik tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk mengucapkan salam. Setelah pelaksanaan tindakan maka dilakukan observasi pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran GI. Pada saat siklus 2 berlangsung obeserver yang menjadi pengamat jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir. Observer mengisi lembar pengamatan guru yang telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut berisi implementasi pelaksanaan pembelajaran pada subtema lingkungan tempat tinggalku dengan menggunakan model pembelajaran GI. Aktivitas yang dilakukan terdri dari 25 item untuk mengamati aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung dengan rincian kegiatan sebagai berikut. Refleksi Setelah melakukan pengamatan pada siklus 2 maka selanjutnya dilakukan refleksi. Refleksi dilakukan antara observer, guru kelas dan peneliti tentang implementasi tindakan. Sedangka refleksi hasil belajar dilakukan berdasarkan hasil analisis sederhanan. Dari hasil pengamatan pembelajaran sub tema lingkungan tempat tinggalku maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 2 memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan pendekatan model pembelajaran GI. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran GI adalah sebagai berikut: Hasil menunjukan bahwa kelebihan penggunaan model pemnelajaran GI adalah sebagai berikut:

66 1. Rancangan pembelajaran sudah di desain sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran GI. 2. Ada peningkatan ketrampilan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran GI. 3. Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran tematik yang menggunakan model pembelajaran GI. 4. Siswa melakukan aktifitas dalam pembelajaran tematik dengan model pembelajaran GI Di sisi lain pembelajaran pada siklus 2 menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran GI memiliki kekurangann seperti: 1. Dalam pembentukan kelompok masih memerlukan waktu yang lama. Solusinya guru membimbing siswa dalam proses pembentukan kelompok. 2. Belum setiap siswa dapat melakukan pembelajaran tematik melalui model pembelajaran GI, solusinya guru memberikan pancingan atau rangsangan kepada siswa. 3. Pelaksanaan penilaian proses belum optimal, karena guru juga sibuk mendampingi pelaksanaan diskusi kelompok. 4. Belum semua siswa dapat menanggapi setiap hasil presentasi kelompok lain. Solusinya dengan memberikan reward kepada siswa. Hasil belajar tema tempat tinggalku siklus 2 secara rinci disajikan melalui tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 2 Sumber data primer Interval skor hasil Frekuensi Presentase(%) belajar 70-79 1 3,33 80-89 11 36,67 90 18 60,00 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 4.3 hasil belajar siswa kelas IV pada siklus 1 menunjukkan bahwa besarnya skor tertinggi adalah 100 dan skor terendah sebesar

67 75. Adapun skor rata-rata mencapai 85,17. Siswa yang memperoleh skor pada 70-79 ada 1 siswa atau presentase 3,33%, pada skor 80-89 ada 11 siswa atau presentase 36,67% dan pada skor 90 ada 18 siswa atau presentase 60,00%. distribuisi skor lebih jelas dapat disajikan dengan grafik batang 4.4 di bawah ini. Sumber data primer Gambar 4.5 Grafik Batang Distribusi Hasil Belajar Siklus 2 Berdasarkan gambar 4.5 tentang grafik batang distribusi hasil belajar pada siklus 2 nampak bahwa batang tertinggi diperoleh sebanyak 17 dari 30 siswa (56,67%) pada skor 81-90. Sedangkan batang yang terendah jumlahnya diperoleh sebanyak 4 dari 30 siswa (13,33%) pada interval skor 71-80. Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar. Untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan KKM sebesar 90. Secara rinci ketuntasan belajar tematik tema tempat tinggalku siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 disajaikan di tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Distribusi Ketuntasan Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 2 Skor Kriteria Frekuensi Persen(%) 90 Tuntas 18 66,67 <90 Tidak tuntas 12 33,33 Jumlah 30 100 Sumber data premier

68 Tabel 4.4 nampak bahwa pada siklus 2 terdapat 12 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 90 atau 33,33% dan yang sudah tuntas dengan KKM 90 ada 18 siswa atu 66,67%. Ketuntasan belajar siswa juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti disajikan melalui gambar 4.4 di bawah ini. Sumber data primer Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 2 Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 2 nampak bahwa ketuntasan mencapai 60% ditunjukan oleh warna biru dan ketidaktuntasan 40% ditunjukan oleh warna merah pada gambar diagram lingkaran. Hasil belajar siswa pada siklus 2 diperoleh dari total 50% skor tes dan 50% skor non tes. 4.1.4 Hasil Penelitian Siklus 3 Perencanaan tindakan Dalam tahap perencanaan tindakan siklus 3 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang disusun RPP dan perangkat pembelajaran. RPP dirancang untuk 2 kali pertemuan, dengan tema tempat tinggalku, sub tema lingkungan tempat tinggalku. Dan alokasi waktu 4 x 35 menit dengan rincian sebagai berikut Pada tahap perencanaan ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah dirancang dengan tema Tempat Tinggalku subtema Lingkungan tempat Tinggalku (Persebaran Sumber Daya Alam Si Indonesia). Dengan Kompetensi Dasar (KD) IPS 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan

69 lingkungan geografis tempat tinggalnya. KD IPA 3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat. KD Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jaring-jaring tema di bawah ini. IPS 3.3Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya. 4.3Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya Bahasa Indonesia Lingkungan Tempat Tinggalku 3.2Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 4.2Menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jaring-jaring tema pada halaman selanjutnya. IPA 3.7Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4.6Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat. Gambar 4.7 Jaring-jaring Tema Tempat Tinggalku Siklus 3

70 Perangkat pembelajaran yang disusun dalam RPP ini meliputi lembar observasi untuk mengamati pelaksanaan aktivitas-aktivitas selama proses pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran GI. Materi pembelajaran dengan judul persebaran sumber daya alam disajikan melalui (lampiran 1 dan 2), kisi-kisi penilaian, butir soal evaluasi (lampiran 4), dan rubrik penilaian kinerja (lampiran 3). Media gambar peta, sumber daya alam. Implementasi Tindakan dan Observasi Implementasi tindakan siklus 1 dilaksanakan 2 pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2014 dan pertemun kedua dilaksanakan pada 31 Maret 2014, dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut ini: Pertemuan Pertama Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada guru kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masingmasing, siswa bernyanyi lihat kebunku bersama guru, siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang. Kemudian siswa merencanakan investigasi melalui menyimak gambar dan teks tentang kenampakan alam daratan dan kegiatan manusia. Kemudian siswa melakukan investigasi tentang apa nama daerah yang terdapat dalam gambar dan sumber daya apa saja yang ada di daerah tersebut, pada saat itu pula guru melakukan penilaian proses dengan menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa. Pada kegiatan penutup guru bersama siswa melakukan refleksi tentang proses pembelajaran tematik tema tempat tinggalku yang telah dilakukan. Untuk menutup proses pembelajaran guru mengajak siswa mengucap salam. Pertemuan Kedua Kegiatan awal dalam pembelajaran ini, siswa mengucapkan salam kepada guru kemudian guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan masingmasing. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Siswa

71 mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI. Dalam kegiatan inti siswa membentuk 6 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang. Setiap mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kelompok 1 mempresentasikan pemanfaatan sumber daya alam tentang pertanian, kelompok 2 mempresentasikan tentang pertambangan, kelompok 3 tentang perindustrian, kelompok 4 tentang perkebunan, kelompok 5 tentang peternakan dan kelompok 6 tentang perikanan. Guru membimbing siswa apabila mengalami kesulitan. Selain itu guru menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, mengajak siswa untuk aktif dan merespon posistif partisispasi siswa dalam pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru sudah cukup baik dalam memberikan tindak lanjut, namun dalam melakukan refleksi perlu ditingkatkan lagi. Penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis dengan lancar dilaksanakan dengan baik, guru juga telah memanfatkan media yang berupa gambar dengan sangat baik untuk merangsang siswa dalam merumuskan masalah, selain itu guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dengan baik. Namun, ada beberapa aktivitas yang belum optimal dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran seperti pada kegiatan awal guru belum menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI secara rinci, pengelolaan waktu masih perlu ditingkatkan lagi dan pada kegiatan penutup guru belum melakukan refleksi dan tindak lanjut pada proses pembelajaran yang telah dilakukan. Selebihnya guru telah melakukan semua item aktivitas implementasi RPP siklus 2 dengan baik dan perlu ditingkatkan lagi pada siklus selanjutnya. Refleksi Setelah kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 3 kemudian dilakukan refleksi dari semua kegiata pembelajaran. Dari hasil refleksi pada siklus 3 maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 3 memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan pendekatan model pembelajaran GI. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran GI adalah sebagai berikut:

72 1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram 2. Siswa sudah terbiasa belajar dengan meggunakan model pembelajaran GI 3. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup, perhatian, antusias siswa lebih meningkat 4. Antara rencana pembelajaran dan proses pembelajaran sudah sangat sesuai 5. Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran 6. Siswa sudah berani dalam menjawab pertanyaan, berani dalam mengeluarkan pendapat dan dalam melakukan presentasi hasil diskusinya. 7. Pengelolaan waktu sudah dilakukan dengan baik sehingga semua kegiatan pembelajaran yang terdapat pada RPP dapat terlaksana semuanya. Hasil belajar juga dapat diketahui melalui besarnya ketuntasan belajar. untuk menentukan ketuntasan belajar ditentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 90. Secara rinci ketuntasan belajar tematik tema Tempat Tinggalku kelas IV SD Negeri Jatijajar 02 disajikan melalui tabel 4.5 yang terdapat pada halaman selanjutnya. Tabel 4.5 Distribusi Ketuntasan Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Siklus 3 Skor Kriteria Frekuensi Persen(%) 90 Tuntas 27 90 <90 Tidak tuntas 3 10 Jumlah 30 100 Sumber data premier Tabel 4.5 nampak bahwa pada siklus 3 terdapat 20 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan KKM 90 3 atau 10% dan yang sudah tuntas dengan KKM 90 ada 10 siswa atau 90%. Ketuntasan belajar siswa juga dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti disajikan melalui gambar 4.8 pada halaman selanjutnya.

73 Sumber data primer Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar siklus 3 Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Belajar Siklus 3 nampak bahwa ketidaktuntasan 10% ditunjukkan oleh warna merah dan ketuntasan 90% ditunjukan oleh warna biru pada gambar diagram lingkaran. Dan diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu skor tertinggi yang dicapai sebesar 100 sedangkan skor terendah yaitu 85 dengan rata-rata 93. Hasil belajar siswa pada siklus 3 diperoleh dari total 50% skor tes dan 50% skor non tes. Pada siklus 3 ini semua kegiatan telah dilakukan dengan baik, proses pembelajaran sudah sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Walaupun ada beberapa hal yang masih kurang optimal seperti masih ada beberapa siswa yang kurang mendengarkan instruksi dari guru dan kurang dalam kerja kelompok namun secara keseluruhan pembelajaran pada siklus 3 ini sudah sangat baik. Berdasarkan efektivitas tindakan yang diberikan pada siklus 3 dan berdasarkan observasi pada implementasi RPP siklus 3 menunjukan hasil seperti pada seluruh kegiatan pra siklus semua telah dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan inti yang meliputi 32 kegiatan telah dilakukan seluruhnya oleh guru. Jadi seluruh kegiatan pada siklus 3 telah dilaksanakan oleh guru sehingga tindakan yang diberikan telah seluruhnya dilaksanakan secara efektif.

74 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Kondisi prasiklus hasil belajar siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang menunjukkan ketidaktuntasan mencapai 100% atau tidak ada seorangpun yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 90 dalam pembelajaran tematik dengan perolehan skor minimal 23,9 dan skor maksimal 40,9. Hal ini disebabkan karena guru melakukan penskoran dari hasil tes saja yakni tes formatif, sedangkan untuk penskoran belajar yang berupa unjuk kerja yang tidak pernah dilakukan guru sehingga dalam pembelajaran siswa tidak pernah melakukan model pembelajaran GI Penskoran hasil belajar menggunakan hasil belajar yang berupa proses belajar yang berupa unjuk kerja dan tes formatif seperti menurut Menurut Susanto (2013:5) hasil belajar diartikan sebagai keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran sekolah yang ditunjukkan dengan skor sesuai dengan hasil tes pada mata pelajaran tertentu. Hal ini dikuatkan oleh Taksonomi Bloom yang membagi tujuan pembelajaran menjadi 3 domain yaitu kognitif (intelektual), afektif (sikap) dan psikomotor (ketrampilan). Penskoran kognitif dapat dilakukan dengan tes yang dapat berupa tes tertulis sedangkan penilaian afektif dan psikomotor tidak dapat dilakukan dengan penilaian tes tertulis. Namun kenyataan yang terjadi pada pra siklus guru belum menggunakan penilaian aktivitas sebagai hasil belajar siswa sehingga penilaian yang dilakukan oleh guru baru dalam segi kognitifnya saja sedangkan penilaian dari segi afektif dan psikomotornya belum dilakukan oleh guru. Oleh sebab itu pembelajaran didesain menggunakan model pembelajaran GI dengn langkah-langkah sebagai berikut ; membentuk kelompok, merencanakan investigasi, melakukan investigasi, mempresentasikan hasil investigasi, menanggapi hasil investigasi, menyimpulkan dan evaluasi. Hasil belajar yang berupa skor tersebut dapat diperoleh melalui pengukuran. Menurut Wardani Naniek Sulistya (Asesmen Pembelajaran, 2012: 47) pengukuran merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa atau benda. Untuk menetapkan angka dalam pengukuran tersebut diperlukan alat ukur yang disebut dengan instrumen seperti tes, panduan wawancara, skala sikap dan angket. Dalam

75 kegiatan memeberikan angka tersebut dapat bermakna apabila dilakukan sebuah asesmen. Asesmen menurut Wardani Naniek Sulistya (Asesmen Pembelajaran, 2012: 50) adalah proses pengambilan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengolahan tersebut dapat berupa evaluasi hasil belajar yang berupa tes dan nontes. Pada siklus 1 ketuntasan belajar 33,33% dari 30 siswa, dan pada awal siklus 1 ini hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 66,67% dari 30 siswa. Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini belum tercapai secara optimal, beberapa kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain belum menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakanan langkah-langkah model pembelajaran GI, sehingga siswa kurang paham kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang menyebabkan siswa merasa bingung dan cenderung ramai sendiri, selain itu alokasi waktu melebihi rancangan pelaksanaan pembelajaran. Pada penyampaian refleksi pembelajaran belum dilakukan secara maksimal dan belum ada tindak lanjut pembelajaran. Untuk itu perlu adanya solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut agar siswa dapat secara optimal melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran GI sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan perbaikan terhadap kekurangan yang ada di siklus 1. Terjadi Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 menunjukan adanya peningkatan yang cukup baik jika dibandingkan dengan kondisi pra siklus dimana pada pra siklus hasil belajarnya 0%. Namun demikian ketuntasan hasil belajar siswa masih belum mencapai keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% karena itu pada siklus 2 penelitian ini di fokuskan pada kekurangan-kekurangan di siklus 1. Selama proses pembelajaran pada siklus 2 siswa nampak lebih aktif dalam melakukan aktivitas pembelajaran hal ini disebabkan penyampaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah pendekatan discovery sudah dilakukan dengan jelas sehingga siswa mengetahui kegiatan apa saja yang akan

76 dilakukan dalam pembelajara selain itu penyampaian refleksi pembelajaran dan tindak lanjut sudah dilakukan dengan sangat baik namun pengelolaan waktu masih perlu ditingkatkan lagi. Pada siklus 2 ketuntasan belajar meningkat menjadi 60% dan skor rata-rata 85,67 dengan perolehan skor tertinggi 100 dan skor terendah 75. Walaupun presentase ketuntasan belajar sudah cukup besar pada siklus 2 tetapi belum memenuhi ketuntasan yang ingin di capai yaitu sebesar 90% dari seluruh siswa sehingga perlu diadakan tindakan siklus 3. Hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan perbaikan terhadap kekurangan yang ada Pada siklus 2. peningkatan hasil belajar siswa di siklus 3 sudah sangat bagus dibandingkan dengan hasil belajar yang ada di pra siklus. Namun, ketuntasan belajar siswa belum tercapai secara maksimal. Dari kegiatan refleksi yang dilakukan pada siklus 2 teridentifikasi bahwa pengelolaan waktu masih belum dilakukan secara maksimal sehingga masih ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara terburu-buru. Selebihnya semua kegiatan telah dilakukan dengan baik guru. Ketuntasan belajar siswa pada siklus 3 meningkat menjadi 90% dengan skor tertinggi 100, skor terendah 85 dan rata-rata 88,33. Presentase ketuntasan belajar pada siklus 3 belum mencapai 100% namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar karena telah memenuhi standar ketuntasan belajar 90% dengan demikian penggunaan model pembelajaran GI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus ini tingkat ketuntasan belum mencapai 100%. Masih ada 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan. Hal ini disebabkan karena 3 siswa tersebut berkebutuhan khusus, didalam pembelajaran suka tersenyum sendiri, ribut sendiri, mengganggu temanya dan suka duduk membalikkan badan. Dalam penelitian telah diupayakn untuk setara atau mencapai ketuntasan tetapi hasilnya belum maksimal karena diperlukan pendekatan-pendekatan agar siswa tersebut dapat memenuhi kriteria ketuntasan. Hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan dalam menggunakan model pembelajaran GI pada pembelajaran tematik lingkungan tempat tinggalku.

77 Asesmen pada siklus1, siklus 2 dan siklus 3 dilakukan dengan tes dan unjuk kerja yang dianalisis dengan statistik sederhana melalui penjumlahan dan presentase. Siswa dianggap tuntas apabila siswa dapat mencapai KKM 90 dan sebaliknya siswa dianggap tidak tuntas apabila hasil belajar < 90. Pada siklus 1 terdapat 10 dari 30 siswa yang tuntas ( 33,33%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 20 dari 30 siswa (66,67%) dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 55 dengan rata-rata 78,16. Sedangkan pada siklus 2 siswa yang tuntas terdapat 18 dari 30 siswa (60%) sedangkan yang tidak tuntas ada 12 dari 30 siswa (40%) dengan perolehan skor tertinggi100 dan skor terendah 75 dengan rata-rata 85,67. Kemudian pada siklus 3 siswa yang tuntas ada 27 dari 30 siswa (90%) sedangkan yang tidak tuntas ada 3 dari 30 siswa (10%) dengan perolehan skor tertinggi 100 dan skor terendah 85 dengan rata-rata 88,33. Peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah penilaian hasil belajar dilakukan dengan penilaian tes dan unjuk kerja. Hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas IV Sekolah DN Jatijajar 02 Bergas Semarang terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menggunakana model pembelajaran GI, yakni dari 0%e dengan skor rata-rata 34,17 kemudian pada siklus 1 skor rata-rata menjadi 78,16 dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 65. Berarti pembelajaran telah berhasil baik dengan indikator keberhasilannya 90 dengan tingkat ketuntasan 10 siswa atu 33,33% dari 30 siswa dan pada awal siklus I ini hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum tuntas sebanyak 20 siswa atau 66,67% dari 30 siswa. Karena ketuntasan yang diharapakan belun mencapai target keberhasilan yang diharapkan yaitu sebesar 90% dari seluruh siswa sehingga perlu diadakan tindakan pada siklus 2. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran GI pada pembelajaran tematik Tempat Tinggalku kelas IV SD Negeri Jatijajar 02 Bergas Semarang Semester Tahun 2013/ 2014 nampak bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah penilaian hasil belajar dilakukan dengan penilaian tes dan unjuk kerja pada psiklus 1, siklus 2 dan 3. Peningkatan ketuntasan belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.

78 Ketuntasan Belajar Sumber data premier Tabel 4.6 Distribusi Perbandingan Ketuntasan Belajar Tema lingkungan Tempat Tingggalku Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 Pra siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tuntas 0 0 10 33,33 18 60 27 90 Tidak tuntas 30 100 20 66,67 13 40 3 10 Jumlah 30 100 30 100 30 100 30 100 Tabel 4.6 nampak bahwa pada pada pra siklus tidak ada seorangpun dari 30 siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 90. Pada siklus 1 siswa yang tuntas ( 33,33%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 20 dari 30 siswa (66,67%). Sedangkan pada siklus 2 berdasarkan tabel 4.4 yang ditunjukan pada tabel 4.5 siswa yang tuntas terdapat (56,67%) sedangkan yang tidak tuntas ada (43,33%). Kemudian pada siklus 3 siswa yang tuntas terdapat (90%) sedangkan yang tidak tuntas (10%). Peningkatan ketuntasan belajar siswa, skor maksimal dari pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 juga mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk lebih jelasnya perbandingan peningkatan ketuntasan belajar tersebut disajikan histogram gambar 4.9 pada halaman selanjutnya.

79 Sumber data premier Gambar 4.9 Histogram Distribusi Perbandingan skor ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 Perbandingan ketuntasan belajar terlihat peningkatn ketuntasan siswa. Pada pra siklus tidak ada yang tuntas. Berdasarkan gambar 4.9 diketahui terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus bahwa tidak ada seorangpun dari 30 siswa yang mencapai ketuntasan atau memenuhi KKM 90 meningkat menjadi 33,33% pada siklus 1, kemudian meningkat menjadi 56,67% pada siklus 2 dan siklus 3 ketuntasan belajar meningkat menjadi 90%. Dengan demikian peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus hingga siklus 3 telah mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90%. Peningkatan ketuntasan belajar jga dapat dilihat pada meningkatknya skor maksimal, skor minimal dan skor rata-rata seperti tabel berikut Tabel 4.7 Perbandingan Skor Maksimal, Skor Minimal dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Tema Lingkungan Tempat Tinggalku Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 Siklus Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Skor Maksimal 40,9 95 100 100 Skor Minimal 23,3 65 75 85 Rata-Rata 34,17 78,17 85,67 88,33 Sumber data premier

80 Tabel 4.7 nampak bahwa kenaikan skor maksimal pada pra siklus sebesar 40,9 mengalami peningkatan di siklus 1 menjadi 95 kemudian pada siklus 2 dan 3 skor maksimal meningkat mencapai 100. Setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh kenaikan skor minimal pada pra siklus skor minmalnya 23,3, siklus1 skornya 65, siklus 2 skornya 75 dan siklus 3 skornya 80. Kenaikan skor minimal pada pra siklus sebesar 23,3 menjadi 65 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 75 pada siklus 2 kemudian menjadi 80 pada siklus 3. Kenaikan skor maksimal minimal pada pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 juga ikut meningkatkan perolehan skor rata-rata. Perbandingan skor rata-rata dari pra siklus sebesar 34,17 meningkat menjadi 78,17 pada siklus 1. Kemudian pada siklus 2 rata-rata skor 85,67 dan meningkat menjadi 88,33 pada siklus 3. 120 100 80 60 95 78,17 65 100 100 85,67 88,33 85 75 Skor Maksimal Skor Minimal 40 20 40,9 34,17 23,3 Rata-rata 0 pa siklus siklus 1 siklus 2 siklus 3 Sumber data premier Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Skor Maksimal, Skor Minimal, dan Rata-Rata Pada Pra siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3 Gambar 4.7 nampak bahwa kenaikan skor maksimal yang ditunjukkan dengan grafik warna biru pada pra siklus sebesar 40,9 mengalami peningkatan di siklus 1 menjadi 95 kemudian pada siklus 2 dan 3 skor maksimal meningkat mencapai 100. Setiap kenaikan skor maksimal juga diikuti oleh kenaikan skor minimal yang ditunjukkan dengan grafik warna merah pada pra siklus skor

81 minimalnya 23,3, siklus1 skornya 65, siklus 2 skornya 75 dan siklus 3 skornya 80. Kenaikan skor minimal pada pra siklus sebesar 23,3 menjadi 65 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 75 pada siklus 2 kemudian menjadi 80 pada siklus 3. Kenaikan skor maksimal minimal pada pra siklus, siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 juga ikut meningkatkan perolehan skor rata-rata yang ditunjukkan dengan grafik warna coklat. Perbandingan skor rata-rata dari pra siklus sebesar 34,17 meningkat menjadi 78,17 pada siklus 1. Kemudian pada siklus 2 rata-rata skor 85,67 dan meningkat menjadi 88,33 pada siklus 3. Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa hasil belajar tema tempat tinggalku sub tema lingkungan tempat tinggalku melalui model pembelajaran GI siswa kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang semester II tahun 2013/2014 terbukti mengalami peningkatan.