BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran IPA semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 44 siswa terlihat guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru mendominasi pembicaraan dan buku masih merupakan sumber belajar utama. Di lihat dari hasil evaluasi pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan di kelas 5 dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah KKM (KKM=75). Masalah tersebut adalah ketika guru menjelaskan materi dari 44 siswa yang mendengarkan penjelasan guru hanya 5 siswa yang berani bertanya tentang materi yang disampaikan. Sedangkan siswa yang lain cenderung jenuh tidak mendengarkan penjelasan guru. Kondisi pembelajaran yang berpusat pada guru seperti ini membuat siswa pasif terhadap pembelajaran sehingga siswa kesulitan mengembangkan potensinya yang berdampak pada hasil belajar siswa. Maka peneliti dan guru mengambil kesimpulan untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Berikut ini adalah tabel destribusi ketuntasan hasil belajar IPA dengan KKM=75 data hasil perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 6 sebagai berikut. Tabel 6 Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus Standar Ketuntasan No. Jumlah Siswa Persentase (%) Angka Ketuntasan 1. < 75 Tidak tuntas 28 63, Tuntas 16 36,40 Jumlah

2 41 Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya pada siswa kelas 5 SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta yang berjumlah 44 siswa. Data ketuntasan hasil belajar mata pelajaran IPA dengan KKM=75 tercatat 16 siswa atau 36,40 % dinyatakan tuntas dan 28 siswa atau 63,60% tidak tuntas. Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat digambarkan menggunakan diagram lingkaran sebagai berikut: 63,60% 36,40% Tuntas TidakTuntas Gambar 4 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus Dari gambar diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar sebesar 63,60% siswa belum tuntas. Rendahnya nilai siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan masih rendah dikarenakan guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan pembelajaran yang konvensional, dimana metode ceramah dan tanya jawab masih mendominasi proses kegiatan pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik yang berakibat hasil belajar masih rendah. Siswa juga kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga terjadi hambatan dalam penyaluran ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran kurang efektif. Berdasarkan kondisi seperti ini penulis melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai rencana seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang akan dilaksanakan dalam

3 42 dua siklus (1 siklus 3 pertemuan). Siklus I pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dan siklus II dengan Kompetensi Dasar Mendiskripsikan perlunya penghematan air. 4.2 Deskripsi Siklus I Pelaksanaan siklus I dengan pokok bahasan mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Rencana Tindakan Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan I, II dan pertemuan ke III dengan rincian sebagai berikut. Pertemuan Pertama ( I ) Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pokok bahasan Daur Air, kemudian menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan memberikan materi singkat, diskusi kelompok. Peneliti mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya LKS, buku pelajaran, alat peraga berupa gelas, air, dan media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran, video, gambar MMT daur air, selain itu perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Pertemuan Kedua ( II ) Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai penyempurnaan kekurangan dan tindak lanjut dari pertemuan I. Pada pertemuan II peneliti merancang RPP dengan melanjutkan pertemuan I pokok bahasan Daur Air, kemudian guru merencanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan menyiapkan daftar nama anggota kelompok belajar dapat dilihat pada lampiran. Kemudian mengadakan

4 43 permainan, pertandingan meningkatkan pemahaman, kebersamaan, motivasi serta prestasi belajar dan menumbuhkan kerjasama antar kelompok. Peneliti mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya LKS, buku pelajaran, ringkasan materi, alat peraga berupa kartu soal berjumlah 5 berisi gambar yang akan diberi label proses daur air,dan kartu soal berjumlah 5 yang berisi soal pertandingan. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain materi pembelajaran, gambar MMT daur air, selain itu perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Pertemuan Ketiga ( III ) Pada pertemuan ketiga peneliti merancang soal Tes Formatif untuk siklus I. Soal berupa pilihan ganda yang terlebih dahulu harus diujikan melalui tes Validitas untuk mengetahui jumlah soal yang valid. Pertemuan III dilaksanakan 1 jam pelajaran atau 35 menit Implementasi Tindakan dan Observasi Implementasi Tindakan Pelaksanaan dan observasi pada siklus I terdiri dari dari tiga pertemuan. Pertemuan I berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) sedangkan pertemuan II juga berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) dan pertemuan ke III berlangsung selama 35 menit (satu jam pelajaran). Pertemuan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 11, 13 dan 14 Maret a. Pertemuan Pertama ( I ) Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan I ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2013 selama 2 jam pelajaran dan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir. 1) Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran

5 44 Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, doa, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas, mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. b. Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan sebuah gelas yang berisi air dan bertanya jawab tentang pentingnya air bagi kehidupan. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). c. Motivasi Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa, Sebutkan apa saja kegunaan air bagi manusia, hewan dan tumbuhan! 2) Kegiatan Inti a. Menyampaikan materi pelajaran Guru menyampaikan materi pelajaran yaitu tentang Daur Air. Kemudian guru meminta perwakilan siswa maju ke depan untuk menjelaskan dan memberikan label tentang proses daur air. b. Tanya Jawab Guru memberikan tanya jawab kepada siswa tentang macam-macam sumber air, contoh macam-macam sumber air, pengertian daur air. c. Teknik Pembelajaran Guru menjelaskan teknik pembelajaran yaitu dengan memberikan materi, diskusi, kemudian siswa mengerjakan LKS yang dikerjakan secara individu tentang pengertian daur air dan proses terjadinya daur air. d. Pembagian Kelompok Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang siswa. Setiap kelompok yang terbentuk diberi kartu nama seperti kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 untuk memudahkan guru dan

6 45 observer dalam memantau kegiatan. Kemudian guru menjelaskan cara kerja kelompok yaitu keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu. Sehingga untuk menjadi kelompok yang terbaik, setiap anggota kelompok harus menyumbangkan skor turnament yang terbaik pula. Kemudian siswa mengerjakan LKS tentang pengertian daur air dan proses daur air melalui gambar yang disediakan guru (terlampir). e. Belajar Kelompok Setiap kelompok berkumpul sesuai dengan anggota kelompoknya dan membacakan hasil pengamata. Setiap kelompok diminta untuk memberi pendapat, pertanyaan dan tanggapan hasil dari kelompok lain. f. Pembahasan Guru membahas hasil diskusi dari pengamatan tiap kelompok dan setiap kelompok diminta mengumpulkan LKS. g. Kesimpulan Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir h. Refleksi Guru mendorong siswa untuk menginternasasikan konsep, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. i. Tindak Lanjut Memberikan pengarahan pada siswa agar tetap menjaga lingkungan agar proses alami seperti daur air dapat berlangsung secara terusmenerus. Hasil Pengamatan Observer Pada Siswa Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran siklus I pertemuan I, saat guru menerangkan materi siswa ada sebagian yang sibuk sendiri seperti membuka-buka buku paket. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pada pertemuan berikutnya guru memerintahkan siswa untuk memasukkan semua buku yang ada di atas meja dan menghimbau agar lebih baik membaca buku dilakukan

7 46 di rumah. Saat belajar kelompok siswa nampak senang belajar dan aktif berdiskusi dalam menjawab soal LKS. Mereka sudah ada rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan pada kelompok. Saat tanya jawab dengan guru siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan. Setelah menyampaikan materi tentang daur air yang menggunakan media gambar MMT, guru meminta perwakilan siswa untuk menerangkan kembali proses daur air. Siswa masih malu untuk menyampaikan di depan kelas. Namun guru memotivasi siswa dan ada 3 orang siswa yang maju. Siswa yang pertama belum lancar dalam menyampaikan dan masih dibantu oleh teman-temannya, siswa yang kedua sudah cukup lantang dalam menyampaikan, dan siswa yang ketiga sudah lebih baik dari siswa sebelumnya. Ketika kegiatan diskusi kelompok masih banyak siswa yang berbicara dengan temannya, masih banyak yang bercanda dan membuat situasi kelas rame. Untuk mengatasi hal tersebut pertemuan selanjutnya guru harus lebih bisa mengkodisikan kelas dengan baik. Saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok, siswa kurang termotivasi untuk menyampaiakn, sehingga ada beberapa kelompok yang hanya membacakan hasil diskusi, sedangkan kelompok lainnya hanya mendengarkan. Untuk itulah guru perlu memberikan pancingan dan motivasi kepada siswa. Hasil Pengamatan Observasi Pada Guru Pada proses pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan. Lembar tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan guru dalam mengajar antara lain saat kegiatan pembelajaran berlangsung penyampaian tujuan pembelajaran terlalu cepat, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan kelas dan waktu masih perlu diperbaiki. Sedangkan kelebihan guru pada saat mengajar adalah guru sudah menguasai materi, saat kegiatan inti guru sudah melibatkan anak untuk berpartisipasi penuh dalam kelas, guru sudah

8 47 optimal membimbing siswa pada saat diskusi kelompok. Adapun kekurangan dalam pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan ke II. b. Pertemuan Kedua ( II ) Pelaksanaan tindakan pada siklus I pada pertemuan II yaitu sebagai lanjutan dari pertemuan I, tindak lanjut, penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan I. Pada pertemuan ke II ini dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2013 selama 2 jam pelajaran. Pelaksanaan pembelajarannya dilaksanakan dalam tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. 1) Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, berdoa, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas, mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. b. Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar pencemaran air seperti pencemaran sungai karena sampah, limbah, dll. Kemudian guru bertanya jawab sebab dan akibat dari peristiwa tersebut. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). c. Motivasi Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa, Kegiatan apa saja yang dapat mempengaruhi proses daur air? 2) Kegiatan Inti a. Penyampaian materi Guru menyampaikan materi pelajaran tentang Kegiatan apa saja yang dapat mempengaruhi proses daur air?.

9 48 b. Tanya jawab Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang contoh kegiatan manusia yang dapat menjaga dan merusak daur air. c. Teknik pembelajaran Guru menjelaskan teknik pembelajaran yaitu dengan memberikan materi singkat, belajar kelompok, permainan, pertandingan dan pemberian penghargaan. d. Pembagian kelompok Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang siswa. Setiap kelompok yang terbentuk diberi kartu nama seperti kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 untuk memudahkan guru dan observer dalam memantau kegiatan. Kemudian guru menjelaskan cara kerja kelompok yaitu keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu. Sehingga untuk menjadi kelompok yang terbaik, setiap anggota kelompok harus menyumbangkan skor turnament yang terbaik pula. e. Permainan Masing-masing kelompok mengirimkan 3 orang siswa untuk mengikuti kuis dengan memilih pertanyaan yang disediakan pada kertas bernomor. Setelah memilih kertas bernomor, setiap siswa bermainan kuis/game dengan cara melabeli proses terjadinya daur air melalui gambar dari stereofoam. f. Pertandingan / turnamen Tiap kelompok memilih satu orang untuk menjadi pembaca soal. Kemudian mengundi kelompok untuk mengambil kartu yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Soal berisi pertanyaan singkat. Setiap siswa yang mewakili kelompoknya menjawab pertanyaan yang diberikan pembaca, hanya diberi kesempatan 1 kali apabila salah atau tidak bisa menjawab dilemparkan ke kelompok lain. g. Pengumuman Poin Siklus I

10 49 Siswa diberitahukan hasil skor sementara siklus I yang telah dilaksanakan. Hasil poin masing-masing kelompok dapat dilihat pada lampiran halaman ) Kegiatan Akhir h. Refleksi Guru memberikan pesan nilai moral pada siswa untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan agar proses daur air dapat berjalan dengan baik. i. Siswa diminta untuk mencintai lingkungan dengan tidak membuang sampah dengan sembarangan. c. Pertemuan Ketiga ( III ) Pelaksanaan pada siklus I pertemuan ke III ini sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa dari materi pertemuan I dan II. Pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2013 selama 1 jam pelajaran (35 menit). Siswa menjawab soal Tes Formatif I berupa pilihan ganda. Hasil Pengamatan Observer Pada Siswa Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran siklus I pertemuan II, saat guru menerangkan materi, siswa sudah termotivasi untuk belajar dengan baik. Saat belajar kelompok siswa nampak senang belajar dan aktif berdiskusi. Sebagian besar dalam menjawab soal pada permainan maupun pertandingan siswa memiliki antusias yang tinggi. Namun ada beberapa siswa yang masih kurang sportif dalam kegiatan permainan dan turnamen yang dilaksanakan. Mereka berebut untuk cepat menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain itu, ada satu kelompok yang mengalami kesulitan untuk memberikan label pada gambar daur air karena terhambat solasi bolak-balik yang disediakan tidak bisa digunakan dengan baik. Akibatnya kelompok tersebut menyelesaikan tugas paling terakhir dibandingkan kelompok lain.

11 50 Hasil Pengamatan Observasi Pada Guru Pada proses pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan. Lembar tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan guru dalam mengajar antara lain saat kegiatan pembelajaran berlangsung, pengelolaan waktu masih perlu diperbaiki. Sedangkan kelebihan guru pada saat mengajar adalah penyampaian tujuan pembelajaran sudah jelas, kesimpulan sudah dilakukan bersama siswa, manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) mengalami peningkatan dibandingkan sebelum tindakan, pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya. Hasil perolehan nilai sebelum tindakan yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=75) sebanyak 16 siswa atau 36,40% siswa, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa atau 63,60%, dengan nilai rata-rata 72,27 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 60. Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 30 siswa atau 68,18%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 14 atau 31,82% siswa, dengan nilai rata-rata 76,52 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 63.

12 51 Tabel 7 Aspek Kognitif Siklus I Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 30 68,18% Tuntas 14 31,82% Tidak Tuntas Rata-rata 76,52 Nilai tertinggi 95 Nilai terendah 63 Aspek Afektif (Sikap) Hasil belajar siswa aspek afektif (sikap) dalam siklus I ini sudah mulai terbentuk misalnya sudah timbul rasa bekerja sama, bertanggung jawab dalam kelompok masing-masing, dan ikut serta atau berpartisipasi dalam permainan dan turnamen. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil observasi aktivitas siswa persentase bekerjasama dalam siklus I sebesar 72,7%, tanggung jawab sebesar 77,65%, dan partisipasi sebesar 78,03%. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 8 Aspek Afektif (Sikap) Siklus I No. Aspek Siklus I 1. Bekerjasama 72,7% 2. Tanggung jawab 77,65% 3. Partisipasi 78,03% Aspek Psikomotorik (Ketrampilan) Hasil belajar siswa aspek psikomotorik (ketrampilan) dalam siklus I ini sudah mulai menunjukkan perubahan akibat model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT) misalnya. Di saat guru memberikan pertanyaan siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, dan saat guru meminta siswa untuk belajar secara berkelompok siswa belajar dengan kompak

13 52 dan berinisiatif dalam memecahkan soal dalam permainan dan turnamen dengan anggota kelompok masing-masing, dan aktif dalam berdiskusi. Hal tersebut ditunjukkan dalam observasi aktivitas siswa yaitu sebagai berikut. Tabel 9 Aspek Psikomotorik (Ketrampilan) Siklus I No. Aspek Siklus I 1. Inisiatif 75% 2. Berargumentasi 72,7% Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II, dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT) bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT) kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap siswa, pemberian pujian pada siswa dan penegelolaan kelas dan waktu. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu pada siklus I ini skor tertinggi yang dicapai siswa menjadi 95, sedangkan skor terendah

14 53 menjadi 63 dengan skor rata-rata 76,52. Siswa yang mencapai KKM=75 sebanyak 30 siswa (68,18%) sedangkan yang belum mencapai KKM ada 14 siswa (31,82%). Berikut ini tabel distribusi ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus I. No Tabel 10 Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus I Standar Ketuntasan Angka Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%) < 75 Tidak tuntas 14 31,82 75 Tuntas 30 68,18 Jumlah Dari tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya pada siswa kelas V SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta yang berjumlah 44 siswa mengalami peningkatan skor hasil belajar dibandingkan saat pra siklus. Dari tabel di atas dapat digambarkan menggunakan diagram lingkaran sebagai berikut: 31,82% 68,18% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 5 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Dari gambar diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 63,64%. Walaupun persentase ini sudah cukup besar namun

15 54 belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 75% dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan tindakan siklus II. Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus I maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I untuk ditingkatkan pada siklus II adalah sebagai berikut : A. Kekuatan 1. Tersedianya RPP, indikator pembelajaran dan kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran aktif. 2. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa untuk membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan. 3. Perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian dan reward. 4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya. 5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaaan apersepsi. 6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, berperan aktif dan kreatif dalam bertanya dan menjawab. 7. Siswa melakukan refleksi bersama guru. B. Rekomendasi 1. Dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru guru tidak perlu cepat-cepat, sehingga siswa tahu yang harus dia pahami ketika pembelajaran, kemudian pengelolaan waktu sebaiknya dapat dikontrol dengan baik. 2. Pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran dilakukan bersamasama dengan siswa, selain itu perlu dilakukan penataan tempat duduk agar saat pembelajaran siswa dapat terlayani semua.

16 55 3. Semua siswa harus beraktifitas positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran. 4.3 Deskripsi Siklus II Pada siklus II ini dengan kompetensi dasar mendiskripsikan perlunya penghematan air dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih sama dengan siklus I tapi yang membedakan adalah pokok bahasan dalam pembelajaran Rencana Tindakan Sebelum mengajar, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi RPP dengan kompetensi dasar mendiskripsikan perlunya penghematan air, kemudian guru merencanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Kegiatan yang akan dilakukan untuk memotivasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT adalah mengidentifikasi sebab dan akibat terjadinya krisis air, melakukan pembiasaan cara menghemat air, menjelaskan cara penghematan air, dan mengidentifikasi upaya yang dapat ditempuh untuk mempertahankan sumber air. Guru mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan, misalnya lembar kerja siswa (LKS), lembar tes dan lembar nama untuk setiap kelompok, smbar atu set kartu soal pertandingan, satu set kartu soal untuk turnamen kelompok. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini antar llain materi pembelajaran, video tentang krisis air, rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana pelaksanaan RPP dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali pertemuan Implementasi Tindakan dan Observasi Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan pemantapan pada siklus I. Pertemuan I berlangsung selama

17 56 70 menit (dua jam pelajaran) sedangkan pertemuan II juga berlangsung selama 70 menit (dua jam pelajaran) dan pertemuan ke III berlangsung selama 35 menit (satu jam pelajaran). Pertemuan I, II dan III dilaksanakan pada tanggal 18, 19 dan 20 Maret a. Pertemuan Pertama ( I ) 1) Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. b. Apersepsi Guru menyampaikan apersepsi dengan menayangkan video tentang krisis air. c. Motivasi Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa, video yang telah ditayangkan oleh guru menceritakan tentang apa?apakah kita perlu berhemat? Mengapa demikian? 2) Kegiatan Inti a. Penyampaian materi pelajaran Guru menyampaikan materi pelajaran yaitu tentang sebab dan akibat terjadinya krisis air. b. Tanya Jawab Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang kegiatan manusia yang dapat berdampak negatif terjadinya krisis air. c. Teknik Pembelajaran Guru menjelaskan teknik pembelajaran yaitu dengan memberikan materi, diskusi, kemudian siswa mengerjakan LKS yang dikerjakan secara individu tentang pengertian daur air dan proses terjadinya daur air. d. Pembagian Kelompok

18 57 Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang siswa. Setiap kelompok yang terbentuk diberi kartu nama seperti kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 untuk memudahkan guru dan observer dalam memantau kegiatan. Kemudian guru menjelaskan cara kerja kelompok yaitu keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu. Sehingga untuk menjadi kelompok yang terbaik, setiap anggota kelompok harus menyumbangkan skor turnament yang terbaik pula. Kemudian siswa mengerjakan LKS tentang pengertian daur air dan proses daur air melalui gambar yang disediakan guru (terlampir). e. Belajar Kelompok Setiap kelompok berkumpul sesuai dengan anggota kelompoknya dan membacakan hasil pengamatan. Setiap kelompok diminta untuk memberi pendapat, pertanyaan dan tanggapan hasil dari kelompok lain. f. Pembahasan Guru membahas hasil diskusi dari pengamatan tiap kelompok dan setiap kelompok diminta mengumpulkan LKS. g. Kesimpulan Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir h. Refleksi Guru mendorong siswa untuk menginternasasikan konsep, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. i. Tindak Lanjut Memberikan pengarahan pada siswa agar tetap menjaga lingkungan agar proses alami seperti daur air dapat berlangsung secara terus-menerus.

19 58 b. Pertemuan Kedua ( II ) Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada pertemuan II yaitu sebagai lanjutan dari pertemuan I, tindak lanjut, penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan I. Pada pertemuan ke II ini dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013 selama 2 jam pelajaran materi yang dibahas adalah cara penghematan air bersih, dan mengidentifikasi upaya yang dapat ditempuh untuk mempertahankan sumber air. Pelaksanaan pembelajarannya dilaksanakan dalam tiga kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan awal, inti dan akhir. 1) Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam, berdoa, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas, mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. b. Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar tentang slogan menghemat air. Kemudian guru bertanya jawab mengapa kita dihimbau untuk menghemat air dan apakah air di bumi dapat habis. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). c. Motivasi Motivasi diberikan dengan memberi pertanyaan kepada siswa, Bagaimana cara kita untuk menghemat air? Upaya apa saja yang dilakukan untuk mempertahankan sumber air? 2) Kegiatan Inti a. Penyampaian materi

20 59 Guru menyampaikan materi pelajaran tentang cara menghemat air bersih dan upaya yang dapat ditempuh untuk mempertahankan sumber air. b. Tanya jawab Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang contoh sebab dan akibat krisis air yang sering terjadi. c. Teknik pembelajaran Guru menjelaskan teknik pembelajaran yaitu dengan memberikan materi singkat, belajar kelompok, permainan, pertandingan dan pemberian penghargaan. d. Pembagian kelompok Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok masing-masing terdiri dari 5 orang siswa. Setiap kelompok yang terbentuk diberi kartu nama seperti kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 untuk memudahkan guru dan observer dalam memantau kegiatan. Kemudian guru menjelaskan cara kerja kelompok yaitu keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu. Sehingga untuk menjadi kelompok yang terbaik, setiap anggota kelompok harus menyumbangkan skor turnament yang terbaik pula. e. Permainan Masing-masing kelompok mengirimkan 1 orang siswa untuk memilih kertas bernomor, kemudian siswa mengikuti kuis dengan memilih pertanyaan yang disediakan pada kertas bernomor. Setelah memilih kertas bernomor, guru membacakan membacakan pertanyaan dan setiap siswa bermainan kuis/game dengan cara menjawab pertanyaan Benar/Salah dari setiap pertanyaan. f. Pertandingan / turnamen Tiap kelompok harus menjawab soal yang diberikan oleh guru, kemudian siswa menulis jawaban sebanyak-banyaknya di kertas yang disediakan.

21 60 g. Pengumuman Poin Siklus II Siswa diberitahukan hasil skor sementara siklus I yang telah dilaksanakan. Hasil poin masing-masing kelompok dapat dilihat pada lampiran halaman ) Kegiatan Akhir h. Refleksi Guru memberikan pesan nilai moral pada siswa bisa cermat dalam menggunakan air. i. Siswa diminta untuk melakukan bersih lingkungan seperti membersihkan saluran air. c. Pertemuan Ketiga ( III ) Pelaksanaan pada siklus II pertemuan ke III ini sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa dari materi pertemuan I dan II. Pelaksanaan proses pembelajaran pada pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2013 selama 1 jam pelajaran (35 menit). Siswa menjawab soal Tes Formatif I berupa pilihan ganda. Hasil Pengamatan Observer Pada Siswa Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran siklus II pertemuan II, saat guru menerangkan materi, siswa serius memperhatikan dan merespon setiap pertanyaan dengan baik. Saat belajar kelompok siswa nampak senang belajar dan aktif berdiskusi. Sebagian besar dalam menjawab soal pada permainan maupun pertandingan siswa memiliki antusias yang tinggi. Siswa menunjukkan kerjasamadan sportifitas yang lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya. Hasil Pengamatan Observasi Pada Guru Pada proses pembelajaran siklus II pertemuan II berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan. Lembar tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas guru. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan

22 61 selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan guru dalam mengajar antara lain saat kegiatan pembelajaran berlangsung, pengelolaan waktu masih belum sempurnan dan penghargaan terhadap siswa masih kurang. Sedangkan kelebihan guru pada saat mengajar adalah penyampaian tujuan pembelajaran sudah jelas, kesimpulan sudah dilakukan bersama siswa, manajemen kelas tata tertib kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik. Hasil Belajar Peserta Didik Aspek Kognitif Hasil belajar siswa pada aspek kognitif di dalam siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) mengalami peningkatan dibandingkan siklus I pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan perlunya penghematan air. Hasil perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=75) sebanyak 30 siswa atau 68,18% siswa, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 14 siswa atau 31,82%, dengan nilai rata-rata 76,52 dan nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 63. Hasil perolehan nilai siklus II mengalami peningkatan yang tinggi, yang mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 41 siswa atau 93,18%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 3 atau 6,82% siswa, dengan nilai rata-rata 81,38 dan nilai tertinggi 94 sedangkan nilai terendahnya adalah 72. Tabel 11 Aspek Kognitif Siklus II Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 41 93,18% Tuntas 3 6,82% Tidak Tuntas Rata-rata 81,38 Nilai tertinggi 94 Nilai terendah 72

23 62 Aspek Afektif (Sikap) Hasil belajar siswa aspek afektif (sikap) dalam siklus II isudah menunjukkan peningkatan dibanding siklus I misalnya tiap anggota kelompok ingin lebih berpartisipasi aktif dalam setiap pembelajaran, tiap anggota berusaha saling memotivasi untuk bekerjasama, dan lebih bertanggung jawab. Hal tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan hasil observasi aktivitas siswa prosentase dalam siklus I dan II dalam tabel sebagai berikut. Tabel 12 Aspek Afektif (Sikap) Siklus I dan II No. Aspek Siklus I Siklus II 1. Bekerjasama 72,7% 90,15% 2. Tanggung jawab 77,65% 79,16% 3. Partisipasi 78,03% 83,71% Aspek Psikomotorik (Ketrampilan) Hasil belajar siswa aspek ketrampilan sosial dalam siklus II ini sudah meningkat dibanding siklus I. Hal itu terlihat dari keberanian peserta didik dalam mengungkapkan pendapat saat presentasi di depan kelas, dan ber argumentasi, siswa juga sudah sudah bisa menjalin kerjasama dengan baik dengan kelompoknya dengan baik. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, dan saat guru meminta siswa untuk belajar secara berkelompok siswa belajar dengan sportif dan bekerjasama dalam permainan dan turnamen dengan anggota kelompok masing-masing. Hal itu terlihat dari peningkatan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II yaitu sebagai berikut.

24 63 Tabel 13 Aspek Psikomotorik (Ketrampilan) Siklus I dan II No. Aspek Siklus I Siklus II 1. Inisiatif 75% 76,5% 2. Berargumentasi 72,7% 80,68% Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I, II, dan III maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) bagi guru kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas, mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru penilaian pada setiap siswa, manajemen waktu saat pembelajaran, pemberian pujian pada siswa dan penegelolaan kelas. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II kemudian diambil data secara kuantitatif melalui penailaian proses dan hasil belajar yaitu pada siklus II ini skor tertinggi yang dicapai siswa menjadi 94, sedangkan skor terendah menjadi 72 dengan skor rata-rata 81,38. Siswa yang mencapai KKM=75 sebanyak 41 siswa (93,18%) sedangkan yang belum mencapai KKM ada 3 siswa (6,82%). Berikut ini tabel destribusi ketuntasan hasil belajar IPA pada siklus II.

25 64 No Tabel 14 Destribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus II Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%) Angka Ketuntasan < 75 Tidak tuntas 3 75 Tuntas 41 6,82 93,18 Jumlah Dari tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya pada siswa kelas 5 SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta yang berjumlah 44 siswa telah meningkat. Pada siklus II ini, skor tertinggi telah mencapai 94, sedangkan skor terendah 72 dengan skor rata-rata 81,38. Hal ini menunjukkan skor nilai pada siklus II telah mengalami peningkatan hasil belajarnya dibandingkan saat siklus I. Dari tabel di atas dapat digambarkan menggunakan diagram lingkaran sebagai berikut: 6,82% Tuntas 93,18% Tidak Tuntas Gambar 6 Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Dari gambar diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 93,18% siswa yang tidak tuntas 6,82%. Berdasarkan

26 65 indikator kinerja dengan KKM=75 dan Ketuntasan belajar siswa, peneliti memberi target 90% dari jumlah siswa memperoleh nilai diatas 75 (KKM) pada siklus II ini indikator kinerja telah tercapai. Berdasarkan dari hasil pengamatan dari implementasi RPP dan aktivitas siswa pada siklus II maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: A. Kekuatan 1. Tersedianya RPP, indikator pembelajaran dan kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran aktif. 2. Menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran, membantu siswa untuk membangun pemahaman sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada kesimpulan dan penguatan. 3. Perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan terhadap siswa berupa pujian, tepuk tangan dan reward. 4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati tempat duduknya. 5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan apersepsi. 6. Siswa melaksanakan pembelajaran dengan baik, berperan aktif dan kreatif dalam bertanya dan menjawab. 7. Siswa melakukan refleksi bersama guru. B. Rekomendasi 1. Saat pembelajaran sudah baik untuk membuat siswa aktif, tata tertib kelas sudah dilaksanakan dengan baik dan penataan tempat duduk ketika belajar kelompok, games dan pertandingan sudah tertib dan rapi. 2. Penghargaan terhadap kelompok yang memiliki poin tertinggi akan diberikan penghargaan.

27 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dan siklus II dengan Kompetensi Dasar Mendiskripsikan perlunya penghematan air bagi siswa kelas 5 SD Negeri Jogosuran 68 Surakarta pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 16 dibawah ini : Tabel 15 Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Belajar Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi % Tidak Tuntas 28 63,60% 14 31,82% 3 6,82% Tuntas 16 36,40% 30 68,18% 41 93,18% Jumlah % % % Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, pada pra siklus 63,60% siswa tidak tuntas berjumlah 28 siswa dan 36,40% siswa tuntas yang berjumlah 16 siswa, siklus I sebanyak 31,82% siswa tidak tuntas berjumlah 14 siswa dan 68,18% siswa tuntas berjumlah 30 siswa, serta pada siklus II 6,82% siswa tidak tuntas yang berjumlah 3 siswa dan 93,18% siswa tuntas berjumlah 41 siswa. Hal ini dapat digambarkan pada diagram ketuntasan hasil belajar di bawah ini.

28 Jumlah Siswa BelumTuntas Tuntas 0 Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Pembelajaran Gambar 7 Diagram Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, Siklus II 4.5 Pembahasan Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 SD Negeri Jogosuran No 68 Surakarta ditemukan bahwa tingkat hasil siswa masih rendah, hal ini disebabkan siswa diberikan materi tentang Bumi dan Alam Semesta melalui metode ceramah saja yang dilakukan oleh guru, sehingga anak kurang tertarik dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatif siswa, belum ada gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA rendah, khususnya pada materi Bumi dan Alam Semesta. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 72,27. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=75) hanya 16 siswa atau 36,40% sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 28 siswa atau 63,60%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 95 sedangkan nilai terendahnya adalah 60. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat menangkap materi

29 68 yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, dan ke-16 siswa ini memang mempunyai daya tangkap yang lebih baik dibandingkan temantemannya yang lain walaupun hanya dengan mendengarkan saja, sedangkan 14 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka rendah. Siswa membutuhkan model yang berkolaborasi antara guru, siswa dan teman sebaya. Berkaitan dengan hal tersebut, Lie dalam bukunya menyatakan Banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru hal ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman dan pengetahuan (skema dalam dunia pendidikan) para siswa yang lebih mirip satu dengan yang lainnya dibandingkan dengan skema guru. Oleh sebab itu pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) cocok digunakan. Hal ini senada dengan skripsi yang dilakukan oleh Aris Sandhi (2011) menyatakan adanya dampak TGT (Teams Game Tournaments) terhadap peningkatan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar di kelas 4 SDN Tondowulan 2 Jombang adalah suasana kelas makin menyenangkan dengan adanya belajar sambil bermain pada saat diskusi kelompok dan terutama pada saat turnamen, pengaruh lainnya khususnya pada saat kerja kelompok adalah tampak adanya peningkatan interaksi antar siswa dalam kelompok oleh rekan sebaya lebih efektif Peningkatan hasil belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus I dan II. 1. Siklus I Siklus I dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 30 siswa atau 68,18% dan 14 siswa atau 31,82% yang masih mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rataratanya adalah 76,52 sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendahnya adalah 63.

30 69 2. Siklus II Pada siklus II siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75) sebanyak 41 siswa atau 93,18% dan 3 siswa atau 6,82% siswa yang belum memcapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=75). Nilai rata-ratanya adalah 81,38 sedangkan nilai tertinggi adalah 94 dan nilai terendahnya adalah 72. Pada kondisi awal sebelum diadakan penelitian tindakan di kelas 5 SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta skor rata-rata 72,3 dan setelah diadakan tindakan penelitian pada siklus I skor rata-rata menjadi 76,52 dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 63. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dengan tingkat keberhasilan 68,18% dari jumlah siswa sebanyak 30 siswa, tetapi masih terdapat 31,82% siswa belum tuntas sehingga perlu diadakan pelaksanaan tindakan siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar meningkat menjadi 93,18% dan skor rata-rata meningkat menjadi 81,36 dengan skor tertinggi 94 dan terendah 72. Meskipun belum dapat mencapai ketuntasan belajar mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai peningkatan hasil belajar sebab telah memenuhi standar ketuntasan belajar lebih dari 90%. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa apabila pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) maka hasil belajar IPA bagi siswa kelas 5 di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 akan meningkat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Getas, Kecamatan Kaloran, kabupaten Temanggung dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonoyoso, yaitu sebuah Sekolah Dasar di desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen, dan Tingkat Kesukaran 1. Instrumen soal Uji coba instrumen soal dilakukan pada 45 responden di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mlilir 01, yaitu sekolah dasar yang terletak di Dusun Mlilir, Desa Mlilir, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus ( Kondisi Awal ) Kondisi awal merupakan keadaanpeserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN 1 Ringinharjo Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Ringinharjo Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Dilihat dari segi geografisnya SDN 1 Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Mensosialisasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum dilakukan penelitian di SDN Sawangan 03 khususnya di kelas 4 pada mata pelajaran Matematiuka, guru lebih sering menggunakan

Lebih terperinci

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi pendahuluan yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dukuh 01 Kota Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa. Berdasarkan data hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dirancang secara sistematis dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Lentera Ambarawa, yaitu sekolah dasar yang terletak di kota Ambarawa, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas V SDN Candirejo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah. Model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X Kompetensi Keahlian 2 SMK Negeri 1 Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam sub bab ini akan membahas tentang deskripsi kondisi awal, analisis data, analisis deskriptif komparatif, hubungan antara variabel, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2. Kondisi Awal Kondisi awal atau pra siklus, merupakan gambaran awal tentang kemampuan subjek penelitian yang adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Proses pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Tondokerto Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum diadakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia.

Lebih terperinci