BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Sebelumnya, peneliti melakukan observasi terhadap kerjasama dan hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi tersebut diperoleh data seperti pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Pra Siklus Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Sangat Rendah 3 10% Rendah 16 55% Sedang 10 35% Rata-rata 21,4 Dari tabel 4.1 dapat diketahui tingkat kerjasama pra siklus, sebanyak 3 siswa dengan persentase 10% mencapai tingkat kerjasama sangat rendah,16 siswa dengan persentase 55% mencapai tingkat kerjasama rendah, dan 10 siswa dengan persentase 35% mencapai tingkat kerjasama sedang. Rata-rata kerjasama 21,4. Berdasarkan perolehan tingkat kerjasama pada Tabel 4.1 dapat digambarkan dalam Diagram 4.1 berikut: 35% 10% 55% 0% Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Diagram 4.1 Tingkat Kerjasama Siswa Pra Siklus 37

2 38 Rendahnya kerjasama siswa dipengaruhi dalam proses pembelajaran matematika yang kurang menekankan aspek kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok. Dalam kerja kelompok biasanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi cenderung mendominasi dalam mengerjakan tugas, anggota kelompok lain hanya diam, belum saling berdiskusi dan saling membantu satu sama lain. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, terlihat dari nilai ulangan harian siswa sebelum tindakan pada mata pelajaran matematika sebagian besar siswa kelas V memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65). Hasil belajar siswa seperti pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa PraSiklus No. Kategori Nilai Frekuensi Persentase 1 Tuntas % 2 Tidak tuntas < % Jumlah % Rata-rata 62 Nilai Terendah 20 Nilai Tertinggi 100 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM (65) sebanyak 12 siswa dengan persentase 41%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa dengan persentase 59%. Rata-rata kelas 62, nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 100. Berdasarkan hasil belajar Tabel 4.2 dapat digambarkan dalam Diagram 4.2 berikut: 41% Tidak Tuntas 59% Tuntas Diagram 4.2 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

3 39 Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi dalam proses pembelajaran yaitu siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak berani bertanya kepada guru jika siswa tersebut merasa belum paham dengan materi yang disampaikan. Dalam kegiatan kelompok siswa tersebut juga lebih banyak diam dan tidak mau bertanya pada anggota kelompok lain. Selain itu karena siswa yang memiliki kemampuan tinggi cenderung mengerjakan tugas kelompok sendiri tanpa berdiskusi dengan anggota kelompoknya, maka kesulitan siswa yang memiliki kemampuan rendah tidak teratasi. Guru juga kurang menciptakan suasana yang kondusif dalam kegiatan berkelompok sehingga siswa dalam satu kelompok belum saling membantu dan kurang menekankan kerjasama, serta kurang mengontrol kegiatan siswa dalam kelompok sehingga guru tidak mengetahui siswa dalam kelompok yang masih mengalami kesulitan. 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum siklus I dan siklus II dilaksanakan terlebih dahulu soal evaluasi diujikan. Berdasarkan hasil uji validitas pada siklus I dari 20 item soal seluruhnya valid karena corrected item total correlation 0,3. Pada siklus II dari 20 item soal sebanyak 14 soal yang valid dan 6 soal tidak valid karena corrected item total correlation <0,3. Soal yang tidak valid adalah soal nomor 1, 3, 4, 16, 19, 20. Hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi pada siklus I nilai Cronbanch s Alpha adalah 0,946 yang artinya reliabilitas memuaskan. Pada siklus II nilai Cronbanch s Alpha adalah 0,813 yang artinya reliabilitas bagus. 4.3 Siklus I Rencana Tindakan Rencana pembelajaran pada siklus I akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan (6 x 35 menit) yaitu pertemuan I, II, dan III. Setelah diperoleh data dari observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas V sebagai kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, waktu untuk mengajar, dan alat penunjang lain yang perlu digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti berperan menjadi guru, sedangkan guru kelas V

4 40 sebagai observer. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang mendukung pembelajaran antara lain RPP siklus I, kartu soal, kuis, lembar observasi guru, lembar observasi kerjasama siswa. Peneliti merancang RPP pada siklus I dengan standar kompetensi 5.menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 5.3 mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan. Pada pertemuan I akan dibahas materi pembagian bilangan asli dengan pecahan. Pada pertemuan II akan dibahas materi pembagian dua pecahan. Pada pertemuan III dikhususkan bagi siswa untuk mengerjakan soal evaluasi sebagai tes siklus I Pelaksanaan Tindakan a.pertemuan I Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 3 Maret Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa berdoa, memberi salam, absensi, apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi sebelumnya yaitu perkalian pecahan. Siswa diminta menjawab contoh soal perkalian pecahan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru memberikan pertanyaan pada siswa untuk menyebutkan bilangan asli, dilanjutkan memberikan soal cerita. Siswa diminta menjawab. Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk menghitung jawaban soal cerita bersama-sama menggunakan pita. Guru lalu memberi penjelasan tentang kebalikan suatu bilangan, arti pembagian pecahan, dan pembagian bilangan asli dengan pecahan menggunakan contoh soal. Sebelum membagi siswa dalam kelompok, terlebih dahulu guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri 4-5 orang. Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan kartu soal. Setelah selesai waktu mengerjakan, guru mengajak siswa untuk membahas jawaban dari kartu soal. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok, bekerjasama membantu teman satu kelompok yang masih salah

5 41 menjawab, berpikir bersama dan meyakinkan tiap anggota kelompok agar dapat mengerjakan bentuk soal seperti itu dengan benar. Siswa diberikan kuis individu kemudian dibahas bersama. Pada kegiatan penutup, guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh rata-rata tertinggi dan memberi semangat pada kelompok lain yang belum berhasil. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi dan melakukan refleksi. b.pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Maret Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa berdoa, memberi salam, absensi, apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi sebelumnya yaitu pembagian bilangan asli dengan pecahan. Siswa diminta menjawab contoh soal pembagian bilangan asli dengan pecahan dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan eksplorasi, guru memberikan pertanyaan berupa soal cerita. Siswa diminta menjawab. Selanjutnya, pada kegiatan elaborasi guru mengajak siswa untuk menghitung jawaban dari soal cerita bersamasama menggunakan pita. Guru lalu memberi penjelasan tentang pembagian dua pecahan. Siswa dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri 4-5 orang. Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan kartu soal. Setelah selesai waktu mengerjakan, guru mengajak siswa untuk membahas jawaban dari kartu soal. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok, bekerjasama membantu teman satu kelompok yang masih salah menjawab, berpikir bersama dan meyakinkan tiap anggota kelompok agar dapat mengerjakan bentuk soal seperti itu dengan benar. Siswa diberikan kuis individu kemudian dibahas bersama. Pada kegiatan penutup, guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh rata-rata tertinggi dan memberi semangat pada kelompok lain yang belum berhasil. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi dan melakukan refleksi.

6 42 Guru menyampaikan pada siswa agar belajar tentang pembagian pecahan untuk persiapan pertemuan selanjutnya. c.pertemuan III Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Maret Pertemuan III ini dikhususkan untuk memberikan siswa soal evaluasi sebagai tes siklus I. Mula-mula guru mengajak siswa berdoa, memberi salam, absensi, apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi pelajaran pada dua pertemuan sebelumnya dilanjutkan guru menyampaikan tujuan pertemuan hari itu. Kemudian guru membagikan soal evaluasi berbentuk 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai waktu mengerjakan, guru dan siswa bersama-sama mengoreksi hasil tes Observasi Pada saat siklus I pertemuan I maupun pertemuan II berlangsung, peneliti meminta guru kelas V sebagai observator untuk memberikan penilaian terhadap jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi meliputi lembar observasi kerjasama siswa dan lembar mengajar guru. Lembar observasi guru berisi 19 item yang harus dinilai dengan skor 1-4. Lembar observasi kerjasama siswa berisi 9 aspek yang harus dinilai per siswa dengan skor Hasil Tindakan Siklus I Hasil Observasi Kerjasama Siswa a.pertemuan I Data diperoleh dari hasil lembar observasi kerjasama siswa yang diamati dan dinilai oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kerjasama siswa dalam kegiatan pembalajaran,

7 43 peneliti menggunakan lembar observasi siswa yang dengan 9 aspek yang diambil dari ketrampilan kooperatif tingkat awal menurut Lungdren (Isjoni, 2013: 65). Aspek yang diukur meliputi menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas dalam waktunya, dan menghormati perbedaan individu. Hasil observasi seperti pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Pertemuan I Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Rendah 8 28% Sedang 21 72% Rata-rata 33,5 Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui tingkat kerjasama siswa siklus I pertemuan I, sebanyak 8 siswa dengan persentase 28% mencapai tingkat kerjasama rendah, dan 21 siswa dengan persentase 72% mencapai tingkat kerjasama sedang. Rata-rata kerjasama 33,5. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I pertemuan I, tingkat kerjasama siswa belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 80% dari keseluruhan siswa mencapai tingkat kerjasama tinggi ( 30). Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga siswa belum paham pentingnya kerjasama kelompok dalam pembelajaran. b.pertemuan II Data diperoleh dari hasil lembar observasi kerjasama siswa yang diamati dan dinilai oleh observer saat berlangsungnya pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil observasi seperti pada Tabel 4.4 berikut:

8 44 Tabel 4.4 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Pertemuan II Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Rendah 1 3,45% Sedang 27 93% Tinggi 1 3,45% Rata-rata 26,9 Dari Tabel 4.4 di atas dapat diketahui tingkat kerjasama siswa siklus I pertemuan II, sebanyak 1 siswa dengan persentase 3,45% mencapai tingkat kerjasama rendah, 27 siswa dengan persentase 93% mencapai tingkat kerjasama sedang, dan 1 siswa dengan persentase 3,45% memiliki tingkat kerjasama tinggi. Rata-rata kerjasama 26,9. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I pertemuan II, hanya 1 siswa atau 3,45% siswa memiliki tingkat kerjasama tinggi, sehingga belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti yaitu 80% dari keseluruhan siswa mencapai tingkat kerjasama tinggi ( 30). Namun terjadi pengurangan siswa dengan tingkat kerjasama rendah menjadi sedang. Hal ini terjadi karena penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah terlaksana pada pertemuan I sehingga siswa mulai terbiasa dan semakin menyadari pentingnya kerjasama kelompok. c.rekap hasil kerjasama siswa siklus I Hasil kerjasama siswa pada siklus I jika dilihat mulai dari pertemuan I sampai pertemuan II terjadi adanya peningkatan, dari setiap aspek kerjasama siswa dalam pembelajaran pada setiap pertemuan dibandingkan sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil peningkatan kerjasama siswa seperti pada Tabel 4.5 berikut:

9 45 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus I Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Rendah 5 17% Sedang 24 83% Rata-rata 30,2 Dari Tabel 4.5 dapat diketahui tingkat kerjasama siklus I, sebanyak 5 siswa dengan persentase 17% mencapai tingkat kerjasama rendah, dan 24 siswa dengan persentase 83% mencapai tingkat kerjasama sedang. Rata-rata kerjasama 30,2. Berdasarkan perolehan tingkat kerjasama pada Tabel 4.5 dapat digambarkan dalam Diagram 4.3 berikut: 0% 83% 17% 0% Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Diagram 4.3 Tingkat Kerjasama Siswa Siklus I Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai karena belum ada siswa yang mencapai tingkat kerjasama tinggi ( 30). Sebagai upaya dan pemantapan dalam meningkatkan kerjasama siswa akan dilanjutkan pada siklus II Hasil Observasi Mengajar Guru a.pertemuan I Data diperoleh dari hasil lembar observasi mengajar guru yang diamati dan dinilai oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Peneliti

10 46 menggunakan lembar observasi mengajar guru dengan 19 aspek yang diambil dari langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jumlah skor yang diperoleh yaitu 67 yang termasuk dalam kriteria pelaksanaan sangat baik, walapun dalam mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kerja masih perlu guru tingkatkan. Ketika guru menjelaskan materi, semua siswa memperhatikan dengan baik dan tidak ada yang bermain sendiri. Saat guru meminta siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal yang diberikan, siswa hanya diam dan tidak ada yang berani maju sehingga guru harus menunjuk salah satu siswa. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok, siswa masih malu-malu untuk berdiskusi. Tidak ada siswa yang bertanya saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya bagi siswa yang belum jelas sehingga saat mengerjakan kuis, siswa yang kemmpuannya rendah hanya semampunya saja dalam menjawab soal. b.pertemuan II Data diperoleh dari hasil lembar observasi mengajar guru yang diamati dan dinilai oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Jumlah skor yang diperoleh yaitu 70 yang termasuk dalam kriteria pelaksanaan sangat baik. Pada pembelajaran siklus I pertemuan II ini kegiaran pembelajaran sudah mulai lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari guru sudah menjelaskan materi dengan baik, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kerja dengan baik walaupun dalam membimbing kerja kelompok masih perlu ditingkatkan. Ketika guru meminta siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal yang diberikan, sebagian siswa sudah berani sehingga guru tidak perlu menunjuk salah satu siswa walaupun yang berani maju hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja. Siswa masih sulit diarahkan untuk bergabung dengan kelompoknya. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok, siswa yang berkemampuan rendah masih malu-malu untuk ikut berdiskusi

11 47 ataupun bertanya pada teman satu kelompok jika ia merasa belum berhasil menjawab kartu soal dengan benar Hasil Belajar Siswa Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada pertemuan III guru memberikan soal evaluasi pada siswa sebagai tes siklus I. Dari hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan dan setelah tindakan, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil belajar dari sebelum tindakan dari 29 siswa, sebanyak 12 siswa mencapai ketuntasan (KKM=65) sedangkan 12 siswa masih belum tuntas. Hasil belajar siklus I seperti pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Kategori Nilai Frekuensi Persentase 1 Tuntas % 2 Tidak tuntas < % Jumlah % Rata-rata 73 Nilai Terendah 35 Nilai Tertinggi 100 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) sebanyak 20 siswa dengan persentase 69%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 9 siswa dengan persentase 31%. Ratarata kelas 73, nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 100. Berdasarkan hasil belajar siklus I pada tabel 4.6 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

12 48 69% 31% Tidak Tuntas Tuntas Diagram 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I Dengan demikian dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil belajar siswa meningkat disbanding hasil belajar sebelum tindakan. Namun untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa di atas KKM diperlukan siklus II sebagai penguat bahwa dengan pembelajaran kooperratif tipe STAD dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selain itu sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indicator keberhasilan yang diharapkan. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I, II, dan III diadakan diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas selaku observer, beberapa siswa kelas V dan peneliti. Diskusi untuk mengevaluasi bagaimana pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi guru dan siswa. Bagi guru kelas atau observer, penerapan pembelajaran kooperatif tipa STAD dapat menambah wawasan baru dalam pembelajaran dengan kegiatan berkelompok. Bagi siswa, pembelajaran menjadi menyenangkan, lebih mudah diterima, dan lebih mudah dipahami karena siswa dapat saling membantu dalam kelompok. Berdasarkan hasil observasi kerjasama siswa pada siklus I, sebanyak 5 siswa dengan presentase 17% mencapai tingkat kerjasama rendah dan 24 siswa

13 49 dengan presentase 83% mencapai tingkat kerjasama sedang dengan rata-rata 30,2. Artinya belum memenuhi indikator keberhasilan kerjasama yang ditetapkan oleh peneliti yaitu 80% dari keseluruhan siswa mencapai tingkat kerjasama tinggi ( 30). Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan KKM=65 maka dari 29 siswa diperoleh sebanyak 20 siswa tuntas dengan persentase 69% rata-rata 73. Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa dinyatakan hasil belajarnya meningkat dengan KKM 65. Dari hasil belajar siswa pada siklus I ketuntasan siswa baru mencapai 69%. Artinya jika dilihat dari hasil belajar yang ditetapkan, hasil belajar siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Selanjutnya, sebagai pemantapan dari siklus I akan dilanjutkan pada siklus II dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD agar meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: a.kelebihan 1.Pelaksanaan pembelajaran termasuk dalam kriteria pelaksanaan sabgat baik. 2.Siswa lebih tertarik dalam belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3.Siswa mulai terbiasa bekerjasama dalam kelompok. 4.Siswa semakin menyadari pentingnya kerjasama kelompok. 5.Kerjasama siswa lebih meningkat. b.kekurangan 1.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD belum terbiasa dilakukan guru sehingga siswa perlu penyesuaian 2.Masih ada siswa yang belum bekerjasama secara optimal. 3.Hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. 4.Siswa yang belum mencapai ketuntasan juga memiliki tingkat kerjasama rendah.

14 50 5.Indikator keberhasilan kerjasama dan hasil belajar belum tercapai. c.penyelesaian 1.Dalam proses pembelajaran guru perlu mengarahkan siswa secara maksimal dalam setiap kegiatan belajar. 2.Guru perlu lebih membimbing kelompok agar kerjasama semakin meningkat. 3.Guru memberi motivasi bagi semua siswa untuk berani menjawab pertanyaan guru. 4.4 Siklus II Rencana Tindakan Rencana pembelajaran pada siklus II akan dilaksanakan dalam 3 pertemuan (6 x 35 menit) yaitu pertemuan I, II, dan III. Setelah diperoleh data melalui observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas V sebagai kolaborator mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, waktu untuk mengajar, dan alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang mendukung pembelajaran antara lain RPP siklus II, kartu soal, kuis, lembar observasi guru dan lembar observasi kerjasama siswa. Peneliti merancang RPP pada siklus II dengan standar kompetensi 5.menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasar 5.4 Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala. Pada pertemuan I akan dibahas materi menentukan perbandingan dari suatu kuantitas. Pada pertemuan II akan dibahas materi menentukan kuantitas tertentu jika diketahui perbandingan dan kuantitas lain. Pada pertemuan III, siswa dikhususkan untuk mengerjakan soal evaluasi sebagai tes siklus II Pelaksanaan Tindakan a.pertemuan I Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Maret Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa

15 51 berdoa, memberi salam, absensi, apersepsi berupa pertanyaan mengenai perbandingan jumlah siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menunjuk dua siswa untuk menyebutkan berat badan mereka dan siswa lain diminta membandingkannya. Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk menghitung perbandingan dari benda-benda yang guru tunjukkan. Guru lalu memberi penjelasan tentang arti perbandingan. Siswa dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri 4-5 orang. Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan kartu soal. Setelah selesai waktu mengerjakan, guru mengajak siswa untuk membahas jawaban dari kartu soal. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok, bekerjasama membantu teman satu kelompok yang masih salah menjawab, berpikir bersama dan meyakinkan tiap anggota kelompok agar dapat mengerjakan bentuk soal seperti itu dengan benar. Siswa diberikan kuis individu kemudian dibahas bersama. Pada kegiatan penutup, guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh rata-rata tertinggi dan memberi semangat pada kelompok lain yang belum berhasil. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi dan melakukan refleksi. b.pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Maret Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa berdoa, memberi salam, absensi, apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi sebelumnya yaitu menentukan perbandingan dari suaatu kuantitas. Siswa diminta menjawab soal cerita dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru memberikan pertanyaan berupa soal cerita. Siswa diminta menjawab. Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk menghitung jawaban dari soal cerita bersama-sama. Guru lalu memberi

16 52 penjelasan tentang menentukan kuantitas tertentu jika diketahui perbandingan dan kuantitas lain dengan soal cerita. Siswa dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri 4-5 orang. Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan kartu soal. Setelah selesai waktu mengerjakan, guru mengajak siswa untuk membahas jawaban dari kartu soal. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dalam kelompok, bekerjasama membantu teman satu kelompok yang masih salah menjawab, berpikir bersama dan meyakinkan tiap anggota kelompok agar dapat mengerjakan bentuk soal seperti itu dengan benar. Siswa diberikan kuis individu kemudian dibahas bersama. Pada kegiatan penutup, guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh rata-rata tertinggi dan memberi semangat pada kelompok lain yang belum berhasil. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi dan melakukan refleksi. Guru menyampaikan pada siswa agar belajar tentang pembagian pecahan untuk persiapan pertemuan selanjutnya. c.pertemuan III Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Maret Pertemuan III ini dikhususkan untuk memberikan siswa soal evaluasi sebagai tes siklus II. Mula-mula guru mengajak siswa berdoa, memberi salam, absensi, apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi pelajaran pada dua pertemuan sebelumnya dilanjutkan guru menyampaikan tujuan pertemuan hari itu. Kemudian guru membagikan soal evaluasi berbentuk 14 soal pilihan ganda. Setelah selesai waktu mengerjakan, guru dan siswa bersama-sama mengoreksi hasil tes Observasi Pada saat siklus II pertemuan I maupun pertemuan II berlangsung, peneliti meminta guru kelas V sebagai observator untuk memberikan penilaian terhadap jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi

17 53 lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi meliputi lembar observasi kerjasama siswa dan lembar mengajar guru. Lembar observasi guru berisi 19 item yang harus dinilai dengan skor 1-4. Lembar observasi kerjasama siswa berisi 9 aspek yang harus dinilai per siswa dengan skor Hasil Tindakan Siklus II Hasil Observasi Kerjasama Siswa a.pertemuan I Data diperoleh dari hasil lembar observasi kerjasama siswa yang diamati dan dinilai oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kerjasama siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi siswa seperti pada siklus I. Hasil observasi seperti pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Pertemuan I Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Sedang 9 31% Tinggi 20 69% Rata-rata 30,1 Dari Tabel 4.7 dapat diketahui tingkat kerjasama siklus II pertemuan I, sebanyak 9 siswa dengan persentase 31% memiliki tingkat kerjasama sedang, dan 20 siswa dengan persentase 69% memiliki tingkat kerjasama tinggi. Rata-rata kerjasama 30,1. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II pertemuan I, hanya 69% siswa yang mencapai tingkat kerjasama tinggi. Artinya penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II Pertemuan I belum mencapai indikator keberhasilan kerjasama yang ditentukan oleh peneliti. Hal ini terjadi karena penerapan pembelajaran kooperatif tipe

18 54 STAD sudah terlaksana pada siklus I sehingga siswa sudah terbiasa dan semakin termotivasi untuk menjadi kelompok terbaik sehingga kerjasama dalam kelompok semakin meningkat, terbukti dari pengurangan jumlah siswa yang mencapai tingkat kerjasama rendah menjadi sedang dan jumlah siswa yang mencapai tingkat kerjasama tinggi meningkat dibandingkan sebelumnya. b.pertemuan II Data diperoleh dari hasil lembar observasi kerjasama siswa yang diamati dan dinilai oleh observer saat berlangsungnya pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil observasi seperti pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Pertemuan II Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Tinggi % Rata-rata 32,1 Dari Tabel 4.8 dapat diketahui tingkat kerjasama siklus II pertemuan II, sebanyak 29 siswa dengan persentase 100% memiliki tingkat kerjasama tinggi. Rata-rata kerjasama 32,1. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II pertemuan II, sudah lebih dari 80% siswa mencapai tingkat kerjasama tinggi sesuai dengan indikator keberhasilan. Oleh karena itu, pada siklus II pertemuan II penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah mencapai indikator keberhasilan kerjasama yang ditentukan oleh peneliti. Hal ini terjadi karena penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah terlaksana pada pertemuan I sehingga siswa sudah terbiasa dan terjadi persaingan antar kelompok untuk menjadi kelompok terbaik sehingga kerjasama kelompok semakin lebih baik.

19 55 c.rekap hasil kerjasama siswa siklus II Hasil kerjasama siswa pada siklus II jika dilihat mulai dari pertemuan I sampai pertemuan II terjadi adanya peningkatan, dari setiap aspek kerjasama siswa dalam pembelajaran pada setiap pertemuan dibandingkan sebelum dilaksanakan tindakan. Hasil peningkatan kerjasama siswa seperti pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Kerjasama Siswa Siklus II Kriteria Kerjasama Frekuensi Persentase Sedang 5 17% Tinggi 24 83% Rata-rata 31,1 Dari Tabel 4.9 dapat diketahui tingkat kerjasama siklus II, sebanyak 5 siswa dengan persentase 17% memiliki tingkat kerjasama sedang dan 24 siswa dengan persentase 83% memiliki tingkat kerjasama tinggi. Rata-rata kerjasama 31,1. Berdasarkan perolehan tingkat kerjasama pada tabel 4.9 dapat digambarkan dalam Diagram 4.5 berikut: 0% 0% 83% 17% Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Diagram 4.5 Tingkat Kerjasama Siswa Siklus II

20 56 Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus II, indikator keberhasilan sudah tercapai karena lebih dari 80% siswa telah mencapai tingkat kerjasama tinggi ( 30) Hasil Observasi Mengajar Guru a.pertemuan I Data diperoleh dari hasil lembar observasi mengajar guru yang diamati dan dinilai oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Peneliti menggunakan lembar observasi mengajar guru dengan 19 aspek yang diambil dari langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD seperti pada siklus I. Jumlah skor yang diperoleh yaitu 71 yang termasuk dalam kriteria pelaksanaan sangat baik, walapun dalam membagi tugas kepada masing-masing kelompok masih perlu guru tingkatkan. Ketika guru menjelaskan materi, semua siswa memperhatikan dengan baik dan tidak ada yang bermain sendiri. Saat guru meminta siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal yang diberikan, beberapa siswa sudah berani menjawab termasuk siswa dengan kemampuan rendah walaupun jawaban mereka masih belum benar. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok, siswa sudah tidak malu-malu untuk berdiskusi dan bertanya pada temannya. b.pertemuan II Data diperoleh dari hasil lembar observasi mengajar guru yang diamati dan dinilai oleh observer saat pembelajaran berlangsung. Jumlah skor yang diperoleh yaitu 75 yang termasuk dalam kriteria pelaksanaan sangat baik. Pada pembelajaran siklus II pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari guru sudah menjelaskan materi dengan baik, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kerja dengan baik, walaupun dalam membimbing kerja kelompok masih perlu ditingkatkan.

21 57 Ketika guru meminta siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal yang diberikan, sebagian siswa sudah berani sehingga guru tidak perlu menunjuk salah satu siswa. Siswa dengan mudah diarahkan guru untuk bergabung dalam kelompoknya. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok, semua anggota kelompok ikut berdiskusi, persaingan antar kelompok untuk menjadi kelompok terbaik nampak dari usaha mereka saling membantu teman satu kelompok agar berhasil Hasil Belajar Siswa Setelah dilaksanakan tindakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada pertemuan III guru memberikan soal evaluasi pada siswa sebagai tes siklus II. Dari hasil belajar siswa siklus I dan setelah dilakukan tindakan pada siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil belajar siklus I dari 29 siswa, sebanyak 19 siswa mencapai ketuntasan (KKM=65) sedangkan 10 siswa masih belum tuntas. Hasil belajar siklus II seperti pada Tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Kategori Nilai Frekuensi Persentase 1 Tuntas % 2 Tidak tuntas < % Jumlah % Rata-rata 86 Nilai Terendah 43 Nilai Tertinggi 100 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) sebanyak 25 siswa dengan persentase 86%, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 4 siswa dengan persentase 14%. Ratarata kelas 86, nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 100. Berdasarkan hasil belajar siswa pada tabel 4.10 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut:

22 58 14% Tidak Tuntas Tuntas 86% Diagram 4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II Dengan demikian dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, hasil belajar siklus II meningkat dibanding hasil belajar pada siklus I. Berdasarkan indikator keberhasilan bahwa 80% siswa nilai diatas KKM=65 maka dapat disimpulkan pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan sesuai yang ditentukan oleh peneliti Refleksi Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I, II, dan III diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Diskusi ini dilakukan oleh guru kelas selaku observer, beberapa siswa kelas V dan peneliti. Diskusi untuk mengevaluasi bagaimana pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi guru dan siswa. Bagi guru kelas atau observer, penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu untuk meningkatkan hasilbelajar dan kerjasama siswa. Bagi siswa, dengan kerjasama siswa yang yang berkemampuan rendah terbantu dengan siswa yang berkemampuan tinggi sehingga lebih mudah menguasai materi, mereka juga dapat merasakan persaingan kelompok untuk menjadi kelompok terbaik. Berdasarkan hasil observasi kerjasama siswa pada siklus II sebanyak 5 siswa dengan persentase 17% memiliki tingkat kerjasama sedang dan 24 siswa dengan persentase 83% memiliki tingkat kerjasama tinggi. Rata-rata kerjasama

23 59 31,1 sehingga indikator keberhasilan kerjasama sudah tercapai dan meningkat pada siklus II ini. Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan KKM=65 maka dari 29 siswa diperoleh sebanyak 25 siswa tuntas dengan persentase 86% dan rata-rata 86. Berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, peneliti memberikan patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa dinyatakan hasil belajarnya meningkat dengan KKM 65. Dari hasil belajar siswa pada siklus II ketuntasan siswa melebihi 80%. Artinya jika dilihat dari hasil belajar yang ditetapkan, hasil belajar siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: 1.Antara rencana pembelajaran dengan pelaksanaan proses pembelajaran sudah sesuai. 2.Pelaksanaan pembelajaran termasuk dalam kriteria pelaksanaan sangat baik. 3.Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengurangi sifat individualistis siswa. 4.Siswa sudah terarah dalam kegiatan kelompok. 5.Kerjasama siswa lebih meningkat. 6.Tercipta persaingan antarkelompok untuk menjadi kelompok terbaik. 7.Siswa saling membelajarkan siswa lainnya sehingga pembelajaran lebih efektif 9.Peningkatan kerjasama ternyata berdampak juga pada peningkatan hasil belajar siswa. 4.5 Hasil Rekapitulasi Data Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Berikut ini dapat dilihat hasil observasi kerjasama siswa pra siklus, siklus I, siklus II dalam Tabel 4.11:

24 60 Tabel 4.11 Hasil Observasi Kerjasama Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Pra Siklus Siklus I Siklus II Tingkat Kerjasama Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Frekuensi Persentase 10% 55% 35% - Frekuensi Persentase - 17% 83% - Frekuensi Persentase % 83% Dari Tabel 4.11 di atas dapat diketahui kerjasama siswa pra siklus 62, sebanyak 3 siswa dengan persentase 10% mencapai tiingkat kerjasama sangat rendah, 16 siswa dengan persentase 55% mencapai tingkat kerjasama rendah, dan 10 siswa denga persentase 35% mencapai tingkat kerjasama sedang. Pada siklus I sebanyak 5 siswa dengan persentase 17% mencapai tingkat kerjasama rendah dan 24 siswa dengan persentase 83% mencapai tingkat kerjasama sedang. Pada siklus II, sebanyak 5 siswa dengan persentase 17% mencapai tingkat kerjasama sedang dan 24 siswa dengan persentase 83% mencapai tingkat kerjasama tinggi. Peningkatan rata-rata kerjasama siswa dapat dilihat pada Diagram 4.7 berikut: Pra siklus Siklus I Siklus II Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Diagram 4.7 Peningkatan Tingkat Kerjasama Siswa

25 61 Hasil belajar siswa seperti pada Tabel 4.12 berikut: Pra Siklus Siklus I Siklus II Tabel 4.12 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Tuntas (KKM 65) Tidak Tuntas (KKM<65) Frekuensi Persentase 41% 59% Frekuensi 20 9 Persentase 69% 31% Frekuensi 25 4 Persentase 86% 14% Dari Tabel 4.12 di atas dapat dilihat hasil belajar siswa pra siklus,41% siswa tuntas dan 59% siswa tidak tuntas. Pada siklus I sebanyak 69% siswa tuntas dan 31% tidak tuntas. Pada siklus II sebanyak 86% siswa tuntas dan 14% tidak tuntas. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada diagram berikut: Tidak tuntas Tuntas 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Diagram 4.8 Peningkatan Hasil Belajar Siswa 4.6 Pembahasan Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan pada siswa kelas V semester II SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen ditemukan bahwa tingkat kerjasama siswa masih rendah. Rendahnya kerjasama siswa dapat dilihat dari hasil observasi, sebanyak 10% siswa mencapai tingkat kerjasama sangat rendah, 55%

26 62 siswa mencapai tingkat kerjasama rendah, dan 35% siswa mencapai tingkat kerjasama sedang. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran matematika guru kurang menekankan aspek kerjasama siswa dalam kegiatan kelompok. Guru kurang aktif membimbing siswa dalam kelompok sehingga dalam mengerjakan tugas hanya didominasi siswa yang memiliki kemampuan tinggi, anggota kelompok lain hanya diam, belum saling berdiskusi dan saling membantu satu sama lain. Rata-rata hasil belajar siswa sebelum tindakan adalah 62. Dengan jumlah siswa kelas V 29 siswa, sebanyak 12 siswa atau 41% tuntas dan 17 siswa atau 59% tidak tuntas. Nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 100. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa dikarenakan siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran hanya diam dan malu untuk bertanya pada teman atau guru sehingga dalam mengerjakan tugas mereka hanya mengerjakan semampunya saja. Peningkatan kerjasama dan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai siklus I dan siklus II sebagai berikut: a.siklus I Pada siklus I dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berdasarkan hasil observasi kerjasama, sebanyak 17% siswa mencapai tingkat kerjasama rendah dan 24 siswa mencapai tingkat kerjasama sedang. Jumlah siswa yang mencapai tingkat kerjasama sangat rendah telah berkurang pada siklus I ini dikarenakan siswa mulai terbiasa dengan kegiatan berkelompok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa semakin menyadari pentingnya kerjasama kelompok. Siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) sebanyak 20 siswa atau 69% dan 9 siswa atau 31% mendapatkan nilai dibawah KKM. Siswa yang belum mencapai ketuntasan juga memiliki tingkat kerjasama rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan berkelompok siswa tersebut masih pasif, malu bertanya pada anggota kelompok lain dan tidak bertanya pada guru ketika guru menanyakan kesiapan siswa untuk mengerjakan kuis individu sehingga kesulitan para siswa ini tidak tertangani dan berdampak pada hasil belajar yang tidak mencapai ketuntasan. Solusi yang dapat dilakukan adalah guru perlu lebih membimbing siswa dalam kelompok agar kesadaran siswa akan pentingnya kerjasama semakin meningkat dan guru

27 63 perlu memberikan motivasi pada siswa yang belum mencapai ketuntasan agar tidak malu bertanya pada teman atau guru jika ada materi pembelajaran yang belum mereka pahami. b.siklus II Pada siklus II dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD berdasarkan hasil observasi kerjasama, sebanyak 17% siswa mencapai tingkat kerjasama sedang dan 83% siswa mencapai tingkat kerjasama tinggi. Jumlah siswa yang mencapai tingkat kerjasama rendah telah berkurang dan beberapa siswa mencapai tingkat kerjasama tinggi melebihi indikator keberhasilan kerjasama yang ditetapkan oleh peneliti. Para siswa yang hasil belajar sebelumnya tidak tuntas, pada siklus II mereka mulai berani bersikap terbuka pada anggota kelompoknya. Saat mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, mereka dengan berani mengakui kesulitannya pada anggota kelompoknya sehingga anggota kelompok lain segera membantu dan kesulitan mereka dapat diatasi. Siswa lain yang hasil belajar sebelumnya sudah mencapai ketuntasan, pada siklus II semakin menyadari bahwa untuk menjadi kelompok terbaik mereka tidak boleh hanya mengandalkan kemampuannya sendiri melainkan harus bertanggungjawab atas pemahaman materi pembelajaran anggota kelompoknya agar pada saat diberikan kuis individu anggota kelompoknya dapat memperoleh skor yang tinggi. Dalam ini terlihat keunggulan tipe STAD yaitu dapat mengurangi sifat individualistis siswa, siswa saling membelajarkan siswa lainnya sehingga pembelajaran lebih efektif, dan siswa memiliki tanggungjawab belajar. Peningkatan kerjasama ternyata berdampak juga pada peningkatan hasil belajar siswa. terbukti dengan semakin banyak jumlah siswa yang mencapai ketuntasan. Siswa yang mencapai ketuntasan (KKM=65) sebanyak 25 siswa atau 86% dan 4 siswa atau 14% mendapatkan nilai dibawah KKM. 4 Siswa yang tidak tuntas pada siklus II disebabkan karena keempat siswa ini juga memiliki tingkat kerjasama sedang. Mereka pasif dalam kegiatan berkelompok, motivasi dan bimbingan yang telah guru berikan selama pelaksanaan 2 siklus tidak berdampak maksimal terhadap

28 64 keempat siswa ini karena pada dasarnya kemampuan mereka untuk memahami materi pembelajaran sangat lambat dan penguasaan mereka terhadap operasi hitung perkalian sangat rendah sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama bagi guru kelas V untuk memberikan bimbingan khusus. Peneliti merasa bahwa penelitian cukup dilaksanakan dalam 2 siklus walaupun dalam siklus II masih terdapat 4 siswa yang tidak tuntas namun indikator keberhasilan hasil belajar telah tercapai. Hal inilah yang menjadi kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu membutuhkan waktu yang relatif lama dan memerlukan kemampuan khusus guru karena tidak semua guru dapat melakukan model ini. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa tingkat kerjasama dan hasil belajar siswa semakin meningkat melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sarjono (2012) dengan judul, Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung pecahan pada siswa kelas V SDN Dlimas 01 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD membutuhkan kerjasama siswa agar hasil belajar juga meningkat. Pembelajaran ini menekankan kerjasama anggota tiap kelompok dalam membantu teman satu kelompok dalam memahami materi pelajaran. Hasil penelitian ini mendukung pendapat Lungdren (Isjoni, 2013: 75) bahwa dalam pembelajaran kooperatif terdapat ketrampilan kooperatif tingkat awal yang dapat diberikan pada siswa sekolah dasar, antara lain: menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi, mengundang orang lain, menyelesaikan tugas dalam waktunya, dan menghormati perbedaan individu. Berdasarkan perolehan rata-rata kerjasama dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

29 65 Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kerjasama dan hasil belajar pada siswa kelas V semester II SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran 2013/2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa di kelas 4 SD N 3 Gedong dengan jumlah siswa 28 anak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Dukuh 0 Salatiga, semester II tahun ajaran 01/01 dalam kegiatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen, dan Tingkat Kesukaran 1. Instrumen soal Uji coba instrumen soal dilakukan pada 45 responden di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Sekolah 1) Kondisi Sekolah Kondisi SD Negeri Dlimas 01 Kec.Banyuputih Kab. Batang baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas pelaksanaan siklus 1 dan pelaksanaan siklus 2. Pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Semester Genap Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Gumawang 03 Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas VB SDN 01 Ngadirejo Kecamatan Ngadirejo. Waktu penelitian dilakukan pada semester II Tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian Pada pembelajaran yang guru lakukan sebagian besar materi disampaikan dengan metode ceramah. Pembelajaran hanya memberikan rumus dan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Pra Siklus Kondisi awal merupakan kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan dapat diuraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh setiap siklus dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Pra siklus Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas V SD 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun ajaran 2013/2014

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Kelas yang dijadikan III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIIIB SMP Pelita Bangsa yang terletak di Jalan Pangeran Emir M. Noer no. 33 Palapa, Tanjung Karang, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kurang lebih 3 km. SD Negeri Jebengsari terletak diujung utara Desa Salaman. SD BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Jebengsari terletak di Desa Jebengsari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Dilihat dari letak geografisnya

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung terletak di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 3 yang beralamat di Gamping Kidul, Ambarketawang Gamping

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum dilaksanakan penelitian, guru lebih banyak melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvesional yaitu ceramah.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kedungrejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban. 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik subjek penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban. Kelas : IV Mata Pelajaran : Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci